BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT. berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 168. bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesunguhnya, setan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

I. PENDAHULUAN. yang jumlah strainnya sangat banyak, serta mengandung alkohol 0,5-1,0% dan

I. PENDAHULUAN. berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tinggi pula daya saing bangsa (Supardi, 2012). Untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

I. PENDAHULUAN. mempublikasi kegunaan dan segala hal yang berkaitan dengan kefir ini berasal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

FORMULASI KEFIR SARI KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata) DENGAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN. bersifat komplek dan kronis. Terjadinya infeksi atau inflamasi pada penderita DM

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

1. PENDAHULUAN. Biji wijen telah lama digunakan sebagai bahan pangan karena nilai gizinya

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Berbagai inovasi dilakukan oleh para produsen untuk. memproduksi susu fermentasi yang sesuai dengan selera konsumen di

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Santoso (2009) menyatakan bahwa yoghurt merupakan produk susu. yang difermentasi. Fermentasi susu merupakan bentuk pengolahan susu

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan Yoghurt Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan merupakan hasil olahan dari kacang kedelai yang kaya akan

I. PENDAHULUAN. berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi jamur yang menyebabkan penyakit kulit dan kuku

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu ialah cairan hasil sekresi yang keluar dari kelenjar susu (kolostrum) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, jumlah kasus gizi

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2013 menunjukkan urutan pertama pasien

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

Farikha Maharani, Indah Riwayati Universitas Wahid Hasyim, Semarang *

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan pangan mudah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh bakteri

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Kefir Kefir berasal dari puncak-puncak bersalju di perbatasan Asia dan Eropa, yakni pegunungan Kaukasus

Peranan teknologi pangan

PEMBUATAN YOGHURT SUSU KECAMBAH KACANG HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. dalam susu dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Di dalam kehidupan sehari-hari,

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

PENGARUH KONSENTRASI STARTER TERHADAP KUALITAS KEFIR SUSU SAPI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PENURUN KADAR KOLESTEROL DARAH MENCIT (Mus musculus)

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

AKTIVITAS ANTIBAKTERI IN VITRO DAN SIFAT KIMIA KEFIR SUSU KACANG HIJAU (Vigna radiata) OLEH PENGARUH JUMLAH STARTER DAN LAMA FERMENTASI

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Diversifikasi produk olahan kelapa yang cukup potensial salah satunya adalah

PENDAHULUAN. Latar Belakang. semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan

RESUME MATA KULIAH MIKROBIOLOGI TERAPAN (Habitat, Substrat, Mikroorganisme)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, harus memenuhi kebutuhan akan pangan. 1. mengalami penguraian, sehingga nilai gizi dan kelezatannya akan

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

I. PENDAHULUAN. cara ditempuh, antara lain memperhatikan dan mengatur makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu pangan fungsional yang

ILMU PASCAPANEN PETERNAKAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. manfaat bagi proses metabolisme tubuh karena mengandung berbagai

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

SUSU FERMENTASI BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian yang khusus dari masyarakat dilingkungan sekitar. dapat dimanfaatkan salah satunya limbah ampas tahu.

BAB I PENDAHULUAN. difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ( ragi tempe ). Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Beragam cara pengembangan metode untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

PAPER BIOKIMIA PANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT. berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 168. Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesunguhnya, setan itu musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah:168). Allah SWT. telah memberi petunjuk kepada kita agar memakan makanan yang halal dan baik. Kata halal dan baik berkaitan erat dengan kesehatan manusia, karena bisa saja makanan itu halal tetapi tidak baik untuk seseorang (kesehatannya). Kefir adalah minuman susu fermentasi sejenis yoghurt tetapi lebih unggul dibandingkan dengan yoghurt terutama dari segi jumlah dan jenis bakteri serta khamirnya. Kefir diklasifikasikan sebagai salah satu makanan sehat atau Healt Food di antara makanan-makanan sehat lainnya yang berasal dari seluruh dunia serta digolongkan pada makanan fungsional. Kefir mengandung mikroflora berbagai jenis Lactobacilli, Streptococci, Yeast dan Acetobacter. Mikroflora yang terdapat pada kefir ini memiliki manfaat yang baik dalam meningkatkan daya cerna susu, memperbaiki pencernaan lambung, menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya, membentuk koloni di saluran cerna sehingga dapat menciptakan 1

lingkungan yang sesuai bagi keseimbangan mikrobial dan membatasi pembusukan di usus sehingga dapat mengontrol produksi racun dan akibat berbahaya bagi organ vital dan sel-sel tubuh. Kandungan gizi kefir hampir sama dengan gizi susu bahan kefir. Kelebihannya dibandingkan dengan susu segar adalah karena asam yang terbentuk dapat memperpanjang masa simpan, mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk sehingga mencegah kerusakan susu, dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen sehingga meningkatkan keamanan produk kefir. Selain dapat dibuat dari susu segar seperti susu sapi dan susu kambing (domba), kefir juga dapat dibuat dari susu nabati seperti dari santan kelapa dan susu kacang kedelai. Susu kedelai adalah salah satu produk kedelai yang memiliki kelebihan, antara lain sesuai bagi penderita Lactose Intorelence, bergizi tinggi, tidak mengandung kolesterol dan tidak menyebabkan alergi. Susu kedelai ini menjadi sumber protein alternatif karena dua gelas susu kedelai dapat memenuhi 30% kebutuhan protein sehari. 1 Di samping itu, protein susu kedelai juga mempunyai susunan asam amino yang mirip susu sapi sehingga dapat menjadi alternatif pengganti susu sapi. Pada proses pembuatan kefir dilakukan dengan penambahan bibit kefir/starter pada susu segar atau susu nabati, dan proses fermentasi pada pembuatan kefir ini dapat berlangsung selama 24-48 jam pada suhu kamar. h. 16. 1 Agung Feryanto, Aneka Olahan dari Kedelai, Sama Mitra Kompetensi, Klaten, 2007, 2

Namun karena pembuatan kefir juga dipengaruhi oleh suhu, yang mana pada daerah beriklim panas fermentasi susu cukup dilakukan selama 18 jam. 2 Berdasarkan keunggulan protein susu kedelai dibandingkan protein susu sapi dan proses pembuatan kefir serta penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Wiwik Wijaningsih, bahwa aktivitas antibakteri yang paling tinggi diperoleh dengan penambahan starter sebanyak 10% pada 200 ml susu kacang hijau. 3 Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti ingin meneliti kefir dari susu kedelai dengan penambahan starter sebanyak 10% dengan variasi lama fermentasi 18, 24, dan 48 jam terhadap kandungan protein dari kefir susu kedelai tersebut. Adapun judul dari penelitian ini ialah: Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kandungan Protein pada Kefir dari Susu Kedelai. B. Penegasan Istilah 1. Susu Kedelai adalah minuman berkrim seperti susu yang dibuat dengan cara merendam dan menghaluskan kedelai dengan air. 4 2. Kefir adalah produk yang dihasilkan dari fermentasi susu sapi yang telah dipasteurisasi menggunakan starter berupa butir atau biji kefir ( kefir grain/kefir granule), yaitu butiran-butiran putih atau krem dari kumpulan bakteri asam laktat seperti Lactobacilli, Streptococcus sp dan beberapa jenis ragi/ khamir nonpatogen. 5 2 Pangkalan Ide, Health Secret of Kefir, Elex Media Kompitudo, Jakarta, 2008, h. 78. 3 Wiwik Wijaningsih, Aktivitas Antibakteri In Vitro Dan Sifat Kimia Kefir Susu Kacang Hijau (Vigna Radiata) Oleh Pengaruh Jumlah Starter Dan Lama Fermentasi, Tesis, Universitas Diponogoro, Semarang, 2008, h. 106. 4 Earl Mindel, Terapi Kedelai, Delapratasa Publising, Jakarta, 2008, h. 13. 5 Op cit., h. 5. 3

3. Protein adalah biopolimer yang terdiri atas banyak asam amino yang berhubungan satu dengan lainnya lewat ikatan amida (peptida). 6 4. Fermentasi adalah suatu proses oksidasi anaerob atau partial anaerobic dari karbohidrat dan menghasilkan alkohol serta beberapa asam. 7 C. Permasalahan 1. Batasan Masalah a. Susu yang akan dijadikan sebagai Kefir ialah susu kedelai. b. Lama fermentasi yang diteliti adalah selama 18 jam, 24 jam dan 48 jam. c. Pengaruh lama fermentasi yang diteliti ialah terhadap kandungan protein pada kefir dari susu kedelai yang diukur menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah: a. Berapa lama waktu fermentasi optimum untuk pembuatan kefir dari susu kedelai dengan variasi lama fermentasi 18 jam, 24 jam dan 48 jam? b. Bagaimana pengaruh lama fermentasi terhadap kandungan protein kefir dari susu kedelai yang diukur menggunakan metode Spektrofotometri UV- Vis? 6 Harold Hart, Craine, David J. Hart, Kimia Organik: Suatu Kuliah Singkat, terj. Suminar Setiati Achmadi, Erlangga, Jakarta, 2003, h. 533. 7 Wiwik Wijaningsih, Op cit. h. 30. 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: a. Menganalisis lama fermentasi optimum yang digunakan untuk pembuatan kefir dari susu kedelai dengan variasi lama fermentasi 18 jam, 24 jam dan 48 jam. b. Mengetahui bagaimana pengaruh lama fermentasi terhadap kandungan protein kefir susu kedelai yang diukur menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. 2. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini, maka diharapkan akan memberikan informasi mengenai pengaruh lama fermentasi optimal terhadap kandungan protein kefir dari susu kedelai. Disamping itu, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi ilmiah tentang khasiat kefir susu kedelai sebagai bahan pangan fungsional dan peran fungsional kefir susu kedelai tersebut khususnya kandungan proteinnya. 5