BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel (Nursalam, 003), dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor dan risiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat (point approach) (Notoatmodjo, 003). Dalam penelitian ini menggambarkan kondisi antara karakteristik perawat yang terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kepegawaian, lama bekerja dan tingkat pengetahuan dengan penerapan komunikasi terapeutik dalam tindakan keperawatan. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh subyek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Arikunto, 00). Penelitian ini menggunakan populasi perawat yang bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Soewondo Kendal pada bulan Mei 008 dengan jumlah populasi sebesar 73 orang (Data Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. 47

50 Soewondo Kendal 008) dan klien yang di rawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Soewondo Kendal pada waktu yang sama. Namun untuk mendapatkan responden yang homogen maka dalam penelitian ini menggunakan 5 ruang rawat inap yaitu ruang Anggrek, Bougenvile, Cempaka, Flamboyan, dan Kenanga.. Sampel Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian dari jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Hidayat, 007). Sampel pada penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Soewondo Kendal selama penelitian dilaksanakan. Penentuan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampling Jenuh (Total Sampling) untuk sampel perawat, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sedangkan besar responden klien yang dirawat di ruang rawat inap menyesuaikan jumlah sampel perawat. Sampel perawat dalam penelitian ini memiliki kriteria inklusi antara lain: a. Bersedia menjadi responden. b. Perawat pelaksana. c. Yang bertugas pada saat penelitian dilaksanakan. Dan kriteria ekslusi: a. Perawat yang tidak masuk kerja karena sakit atau cuti kerja.

51 b. Perawat yang mengikuti pendidikan atau pelatihan saat dilakukan penelitian. c. Perawat struktural. Responden klien dalam penelitian ini memiliki kriteria inklusi antara lain: a. Bersedia menjadi responden. b. Lama perawatan minimal 3 x 4 jam. c. Usia lebih dari 17 tahun dengan asumsi klien memahami komunikasi yang dilakukan oleh perawat. d. Tidak ada masalah dengan pendengaran dan gangguan kognisi. e. Tidak mengalami penurunan tingkat kesadaran. Sesuai dengan teknik sampling yang digunakan yaitu Total Sampling maka diperoleh sampel untuk perawat sejumlah 73 responden namun pada penelitian didapatkan jumlah perawat sesuai kriteria inklusi sebanyak 33 responden sedangkan jumlah responden klien yang dirawat di ruang rawat inap menyesuaikan besar sampel perawat dengan pembagian strata sebagai berikut: Ruang Anggrek, Bougenvile, (VIP) : 11 responden Ruang Cempaka : 8 responden Ruang Flamboyan : 6 responden Ruang Kenanga : 8 responden

5 C. Definisi Operasional, Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Tabel 3.1 Definisi Operasional N o Variabel Definisi Operasional Instrumen Hasil Ukur Skala 1 Umur Usia yang dialami seorang perawat yang dihitung dari tanggal lahir sampai penelitian dilakukan yang dinyatakan dalam tahun. Kuesioner A Usia dalam tahun Interval Jenis kelamin 3 Tingkat pendidikan 4 Lama bekerja 5 Status Kepegawaia n Identitas gender yang dimiliki seorang perawat Proses belajar secara formal yang terakhir ditempuh oleh perawat dengan mendapatkan ijazah keperawatan Waktu yang telah dilalui seorang perawat dari pertama kali bekerja sampai dilakukan penelitian dalam tahun Status jabatan yang dimiliki oleh perawat yang bekerja di rumah sakit Kuesioner A Kuesioner A Laki-laki Perempuan SPK DIII Keperawatan S1 Keperawatan Nominal Ordinal Kuesioner A lama dalam tahun Interval Kuesioner A PNS PTT Nominal 6 Tingkat pengetahuan 7 Penerapan komunikasi terapeutik Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang perawat tentang segala hal mengenai komunikasi terapeutik keperawatan dalam pemberian tindakan keperawatan. Pelaksanaan komunikasi terapeutik oleh perawat dalam tindakan keperawatan mulai dari fase orientasi sampai fase terminasi yang dinilai oleh pasien. Kuesioner B berisi10 pertanyaan dalam bentuk multiple choice Kuesioner C berisi 0 pernyataan dengan penilaian Selalu : 3 Kadangkadang : Tidak pernah : 1 Nilai tertinggi dari jawaban pernyataan ini adalah 10 dan nilai terendah 0. Kurang: bila Skor 0-30% dari total nilai. Cukup: bila Skor > 30% - 60% dari total nilai. Tinggi: bila Skor > 60% - 100% dari total nilai. Nilai tertinggi dari jawaban pernyataan ini adalah 60 dan nilai terendah 0. Ordinal Interval

53 D. Metode dan Alat Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dengan pemberian kuesioner pada responden penelitian. Sebelum kuesioner diberikan, responden diberi penjelasan tentang tujuan penelitian kemudian dianjurkan untuk menandatangani lembar persetujuan sebagai responden. Data karakteristik perawat dapat diperoleh dengan memberikan kuesioner A kepada perawat sebagai responden dan kuesioner B diberikan kepada perawat sebagai responden untuk mendapatkan data tentang pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik serta kuesioner C diberikan kepada perawat dan klien di ruang rawat inap untuk mendapatkan data tentang penerapan komunikasi terapeutik oleh perawat. Sebelum mengisi kuesioner responden diberi penjelasan tentang cara pengisian dan jika ada responden yang kesulitan untuk menulis atau membaca maka peneliti akan mengisikan atau membacakan sesuai dengan jawaban yang dipilih oleh responden, kemudian hasilnya diambil saat itu juga. 1. Instrumen Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner A yang terdiri dari pernyataan yang berhubungan dengan karakteristik perawat terdiri dari 6 item pernyataan antara lain; nama dalam inisial, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, status kepegawaian dan kuesioner B terdiri dari 10 item pertanyaan untuk mendapatkan data tentang tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik dengan penilaian maksimal 10 dan minimal 0

54 dengan kategori menurut Waridjan (1999) yaitu kurang (bila skor 0-30% dari total skor), cukup (bila skor > 30% - 60% dari total skor), tinggi (bila skor > 60% - 100% dari total skor). Kemudian kuesioner C berisi pernyataan yang berhubungan dengan penerapan komunikasi terapeutik dalam tindakan keperawatan oleh perawat sebanyak 0 item pernyataan, pemberian nilai untuk penyataan adalah jika jawaban tidak pernah nilai 1, kadang-kadang nilai, dan selalu nilai 3 sehingga total skor berkisar antara 0-60. Kuesioner yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data merupakan hasil dari pengembangan peneliti berdasarkan literatur yang dipakai. Instrumen tersebut terlampir pada lampiran II.. Uji coba instrumen. Sebelum instrumen digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu yaitu dengan pengujian validitas dan reliabilitas. a. Pengujian validitas instrument. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 003). Uji validitas pada penelitian ini menggunakan panel ahli yaitu penulis melakukan konsultasi dengan ahli dalam bidang komunikasi terapeutik yaitu dua orang dosen pengampu mata kuliah Komunikasi dalam Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Dari uji ekspert tersebut diperoleh hasil untuk kuesioner pengetahuan soal pertama sampai kesepuluh mendapatkan nilai 4 yang artinya sudah relevan dengan tujuan

55 penelitian, sedangkan kuesioner penerapan komunikasi terapeutik nomor satu sampai dua puluh mendapatkan nilai 4 yang berarti juga tiap-tiap item pernyataan sudah relevan dengan tujuan penelitian kemudian kuesioner disempurnakan sesuai saran dan selanjutnya dilakukan uji validitas ekternal dengan cara menguji cobakan pada 15 orang perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Kota Semarang untuk kuesioner A dan kuesioner B, dan kuesioner C untuk 15 klien yang dirawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Kota Semarang kemudian data yang diperoleh dihitung korelasinya antara masingmasing pernyataan dengan skor total ini digunakan rumus teknik korelasi product moment dengan menggunakan komputer program SPSS for Windows release 11.5. Rumus korelasi product moment: R = N( XY) - ( X Y) { NΣ X ( Σ X ) } NΣ Y ( Σ Y ) { } Keterangan : R : korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan X : skor butir Y : skor total (Arikunto, 005) Hasil penghitungan tiap-tiap item dibandingkan dengan tabel nilai product moment. Apabila hasil uji dari tiap item pernyataan ternyata r hitung > r tabel, maka item pernyataan tersebut valid dan dapat digunakan. Namun apabila r hitung < r tabel, maka item pernyataan

56 tersebut tidak valid (Sugiyono, 007). Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 15 perawat dan 15 klien, hasil pengujian menunjukkan bahwa masing-masing item pernyataan pada variabel pengetahuan perawat mengenai komunikasi terapeutik dalam penelitian ini menunjukkan sebagai indikator yang valid. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel (0.53) yaitu (0.5355-0.8337). Pada uji validitas untuk variabel penerapan komunikasi terapeutik dalam penelitian ini menunjukkan sebagai indikator yang valid. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien r hitung > r tabel yaitu (0.5363 0.8388) sehingga pernyataan dikatakan valid. Hasil validitas dapat dilihat pada lampiran. b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Nasution, 004) Pengujian reliabel instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach. Instrumen dimana kuesioner dikatakan reliabel jika indek reliabilitas yang diperoleh paling tidak mencapai lebih dari 0,60 sampai mendekati satu (Sugiyono, 007). Rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 007) n k Σ si 1 s = ( k 1) t

57 Keterangan : n Σ s i k s t : Reliabilitas instrument : mean kuadrat kesalahan : mean kuadrat antar subjek : Varian total Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, kuesioner variabel pengetahuan dan kuesioner variabel penerapan komunikasi terapeutik dalam penelitian ini menunjukkan sebagai indikator reliabel. Hal ini ditunjukkan kuesioner variabel pengetahuan dengan r alpha 0.8779 dan r alpha 0.9344 sehingga keduanya dinyatakan reliabel karena r alpha lebih dari 0.6 dan mendekati satu (Sugiyono, 007). E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Adapun langkah-langkah dari pengolahan data meliputi : a. Editing data Kuesioner yang dikembalikan oleh responden diperiksa kebenaran dan kelengkapannya jika ada yang belum lengkap, maka responden diminta untuk melengkapinya. b. Coding Coding merupakan suatu metode untuk mengkonversikan data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis terhadap pertanyaan dan jawaban yang dianjurkan. Kode untuk penyataan adalah jika jawaban tidak pernah kode 1, kadang-kadang kode, selalu kode 3. Kode untuk jenis

58 kelamin adalah laki-laki kode 1, perempuan kode. Kode untuk tingkat pendidikan adalah SPK kode 1, DIII keperawatan kode, S1 keperawatan kode 3. Kode untuk status kepegawaian adalah PNS kode 1, PTT kode. Kode untuk tingkat pengetahuan adalah tinggi kode 1, cukup kode, kurang kode 3. c. Entry data Data yang didapat dari penelitian kemudian dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan program SPSS for window release 11.5. Adapun data tersebut berupa variabel yang ada dalam penelitian ini yaitu karakteristik perawat (umur, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, status kepegawaian), pengetahuan perawat dan penerapan komunikasi terapeutik. d. Tabulasi data Setelah entry data kemudian data tersebut dikelompokkan dan ditabulasikan, sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel.. Analisis data Analisis data dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS for window release 11.5. a. Univariat Unit ini digunakan untuk mendiskripsikan frekuensi dari masing-masing variabel, baik variabel bebas yaitu karakteristik perawat yang terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

59 status kepegawaian, lama bekerja dan tingkat pengetahuan maupun variabel terikat yaitu penerapan komunikasi terapeutik melalui prosentase dan distribusi frekuensi. b. Bivariat Analisa bivariat untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Sebelum dilakukan analisis data, semua data variabel yang berbentuk numerik yaitu kuesioner pengetahuan dan kuesioner komunikasi terapeutik dilakukan pengujian kenormalan dengan menggunakan uji kenormalan Kolmogorof Smirnov. Data penelitian dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikasinya >0.05. Jika berdistribusi normal menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment untuk variabel numeri k. 1) Untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas umur, tingkat pendidikan, lama kerja, dan tingkat pengetahuan dengan variabel terikat penerapan komunikasi terapeutik menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment karena variabel berskala ordinal dan interval/rasio dan berdistribusi normal. (Sandjaja, 006). ) Sedangkan untuk variabel bebas jenis kelamin dan status kepegawaian dengan variabel terikat penerapan komunikasi terapeutik menggunakan uji Point Biseral karena variabel berskala nominal dan interval/rasio (Sandjaja, 006). Kemudian diperkuat dengan uji Anova.

60 Dari uji statistik tersebut dapat ditetapkan: 1) Hipotesa penelitian Ha diterima dan Ho ditolak jika dengan p value lebih kecil dari alpha 0,05. ) Hipotesa penelitian Ha ditolak dan Ho diterima p value lebih besar dari alpha 0,05. F. Etika Penelitian 1. Informed Consent Sebelum lembar persetujuan diberikan kepada responden, terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset. Tujuannya adalah responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika responden setuju untuk diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subyek menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.. Anonimity Untuk tetap menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tapi peneliti menggunakan kode tertentu untuk masing-masing responden. 3. Confidentiality Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin oleh peneliti. Data tersebut hanya akan disajikan / dilaporkan pada pihak yang terkait dengan penelitian dan jika sudah tidak dibutuhkan lagi maka seluruh data akan dimusnahkan.

61 4. Pengunduran Diri Jika ada responden yang mengundurkan diri sebagai responden, maka hal itu adalah suatu kelaziman dan tidak ada yang boleh melarang termasuk peneliti sendiri. G. Jadwal Penelitian Terlampir pada lampiran 10.