II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya. Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). Parkir adalah tempat pemberhentian

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.

BAB III LANDASAN TEORI. durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir (turnover), dan indeks parkir Penentuan Kebutuhan Ruang Parkir

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Parkir Suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu (tidak bersifat sementara) PP No.43 thn 1993.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kebutuhan Parkir

KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

BAB III LANDASAN TEORI

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR

INTISARI. Kata kunci : Volume parkir, kapasitas parkir, Kebutuhan Ruang Parkir(KRP).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMUDAHAN MANUVER PARKIR (STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berwujud (intangible) seperti reparasi, akomodasi, transportasi, asuransi, tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN PARKIR MOBIL DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Z.Tamin dituliskan bahwa tarikan pergerakan adalah jumlah pergerakan yang. Gambar 2.1 Bangkitan dan Tarikan Pergerakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kendaraan (mobil penumpang, bus\truk, sepeda motor ). Termasuk ruang bebas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem transportasi.

BAB II. TINJAl AN PI STAKA. Kata parkir berasal dari kata park yang berarti taman, dan menurut Kamus

ANALISA RUANG PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Kata kunci : terminal parkir elektronik, karakteristik parkir, kelayakan finansial

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA KAWASAN PERDAGANGAN SOMBA OPU DI JALAN PATTIMURA KOTA MAKASSAR DISUSUN OLEH :

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian yang berkaitan dengan parkir, diantaranya yaitu : atau tidak tetap disebut parkir.

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT.

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat )

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta)

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI LOKASI RUMAH SAKIT UMUM (Studi Kasus RSUD Dr. Moewardi Surakarta)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Sistem Pola Parkir

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

DAMPAK PERUBAHAN DIMENSI RUANG PARKIR TERHADAP WAKTU MANUVER PARKIR (STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA)

DAMPAK PERUBAHAN DIMENSI PETAK PARKIR TERHADAP WAKTU MANUVER PARKIR PARALEL

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju, 1996). jalan (On Street Parking) dan parkir dipelataran (Off Street Parking),

TINJAUAN KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR BASEMENT DI PUSAT PERBELANJAAN BANDUNG SUPERMALL, BANDUNG

BAB II. Landasan Teori. setiap tempat baik di rumah maupun tempat tempat tujan manusia melakukan

Keperluan parkir. Kerja Shopping Hiburan Wisata. Dari keempat hal tersebut di atas, parkir untuk shopping merupakan masalah yang paling besar

II. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut.

OPTIMALISASI TAMAN PARKIR DI KAWASAN PASAR KLEWER SOLO

BAB II. Landasan Teori. elemen-elemen tersebut berupa pesawat,lintasan udara dan bandar udara.

BAB III LANDASAN TEORI. A. Satuan Ruang Parkir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perjalanan yang menggunakan kendaraan akan diawali dan diakhiri

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KAPASITAS RUANG PARKIR PASAR MODERN KOTA PASIR PENGARAIAN. Khairul Fahmi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Kata Kunci : Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir, Indeks Parkir

BAB II TINJAUAAN PUSTAKA. A. Pengertian Parkir

Transkripsi:

4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Parkir Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama atau sebentar tergantung pada kendaraan dan kebutuhannya. Parkir adalah tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan angkutan/ barang (bermotor maupun tidak bermotor) pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju, 1996). Tempat dimana kendaraan diparkirkan dinamakan fasilitas parkir.penyediaan fasilitas yang baik tidak akan menimbulkan konflik di ruas jalan sekitarnya. Permasalahan parkir pada dasarnya terjadi apabila jumlah kebutuhan parkir lebih besar dari pada kapasitas parkir yang ada. Sehingga kendaraan yang tidak tertampung pada tempat parkir akan mengganggu kelancaran arus lalulintas pada ruas jalan di sekitarnya (Hirtanto, dkk, 2006). Jenis peruntukan kebutuhan parkir (Dirjen Perhubungan, 1996) sebagai berikut a. Kegiatan parkir yang tetap 1) Pusat pedagangan 2) Pusat perkantoran swasta atau pemerintahan 3) Pusat pedagangan eceran atau pasar swalayan

5 4) Pasar 5) Sekolah 6) Tempat rekreasi 7) Hotel dan tempat penginapan 8) Rumah sakit b. Kegiatan parkir yang bersifat sementara 1) Bioskop 2) Tempat pertunjukan 3) Tempat pertandingan olahraga 4) Rumah ibadah. Beberapa contoh pola parkir adalah sebagai berikut : a. Pola parkir paralel 1) Pada daerah datar Sumber : Sumber : Dirjen Perhubungan, 1996 Gambar 1. Pola parkir daerah datar

6 2) Pada daerah tanjakan Sumber : Sumber : Dirjen Perhubungan, 1996 Gambar 2. Pola parkir daerah tanjakan 3) Pada daerah turunan Sumber : Sumber : Dirjen Perhubungan, 1996 Gambar 3. Pola parkir daerah turunan

7 b. Pola parkir menyudut : 1. Lebar ruang parkir, ruang parkir efektif, dan ruang manuver berlaku untuk jalan kolektor dan lokal 2. Lebar ruang parkir, ruang parkir efektif, dan ruang manuver berbeda berdasarkan besar sudut berikut ini. a) Sudut = 30 b) Sudut = 45

8 c) Sudut = 60 Ketiga pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika dibandingkan dengan pola parkir paralel, dan kemudahan dan kenyamanan pengemudi melakukan manuver masuk dan keluar ke ruangan parkir lebih besar jika dibandingkan dengan pola parkir dengan sudut 90. d) Sudut = 90º Pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika dibandingkan dengan pola parkir paralel, tetapi kemudahan dan kenyamanan pengemudi melakukan manuver masuk dan keluar ke ruangan parkir lebih sedikit jika dibandingkan dengan pola parkir dengan sudut yang lebih kecil dari 90º.

9 B. Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkankendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor), termasuk ruang bebasdan lebar bukaan pintu. SRP digunakan untuk mengukur kapasitas ruang parkir. Dalam kaitannya dengan keamanan kendaraan terhadap benturan atau goresan kendaraan lain atau bagian bangunan (pilar, dinding, atau kolom) maka diperlukanruang bebas arah samping dan arah memanjang. Untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, SRPadalah SRP untuk mobil penumpang. Satuan ruang parkir digunakan untukmengukur kebutuhan ruang parkir. Tetapi untuk menentukan satuan ruang parkirtidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan seperti halnya satuan-satuan lain. Pada ruang parkir dikendalikan, ruang parkir harus diberi ruang marka pada permukaan jalan. Ruang parkir dibagi dalam dua bentuk, yaitu : 1. Ruang parkir sejajar, lebih diinginkan jika kendaraan-kendaraan berjalan melampaui ruang parkir tersebut dan kemudian masuk mundur. Ukuran standar untuk bentuk ini adalah 6,1 x 2,3 atau 2,4 meter. 2. Ruang parkir bersudut, makin besar sudut masuknya, maka makin kecil luas daerah masing-masing ruang parkirnya, akan tetapi makin besar juga lebarjalan yang diperlukan untuk membuat lingkaran membelok bagi kendaraanyang memasuki ruang parkir.

10 C. Parameter Dalam Menentukan Satuan Ruang Parkir Sehingga untuk menentukan SRP didasarkan atas pertimbangan : 1. Dimensi kendaraan standar 2. Ruang bebas kendaraan parkir Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang beba sarah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung paling luar pintu kebadan kendaraan parkir yang ada di sampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan di dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang. Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm. 3. Lebar bukaan pintu kendaraan Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir. Penentuan satuan ruang parkir (SRP) dibagi atas tiga jenis kendaraan, seperti yang ada pada tabel berikut ini :

11 Tabel 1. Satuan ruang parkir (SRP) untuk mobil penumpang Jenis Kendaraan 1. a. Mobil penumpang untuk golongan I b. Mobil penumpang untuk golongan II c. Mobil penumpang untuk golongan III 2. Bus / Truk 3. Sepeda motor Satuan Ruang Parkir (m²) 2,30 x 5,00 2,50 x 5,00 3,00 x 5,00 3,40 x 12,50 0,75 x 2,00 Sumber : Dirjen Perhubungan, 1996 Ket. : Mobil penumpang untuk golongan I : Karyawan/pekerja kantor,tamu/pengunjungpusat kegiatan perkantoran, perdagangan,pemerintahan, universitas. Mobil penumpang untuk golongan II :Pengunjung tempat olahraga, pusat hiburan/rekreasi, hotel, pusat perdaganganeceran/swalayan, rumah sakit, bioskop. Mobil penumpang untuk golongan III : Orang cacat.

12 Sumber : Dirjen Perhubungan Darat, 1996 Gambar 1. Satuan Ruang Parkir (SRP) Untuk Mobil Penumpang (dalam cm) Ket. : B = Lebar total kendaraan O = Lebar bukaan pintu L = Panjang total kendaraan a1,a2 = Jarak bebas arah longitudinal R = Jarak bebas arah lateral Dimana ; 1. Golongan I : B = 170 a1 = 10 Bp = 230 = B + O + R O = 55 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 5 a2 = 20

13 2. Golongan II : B = 170 a1 = 10 Bp = 250 = B + O + R O = 75 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 5 a2 = 20 3. Golongan III : B = 170 a1 = 10 Bp = 300 = B + O + R O = 80 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 50 a2 = 20 Sumber : Kepmen. Perhubungan Gambar 2.Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Sepeda Motor (dalam cm) Besaran ruang bebas arah samping berkisar 2 20 cm, sedangkan arah memanjang berkisar 20 40 cm.umumnya ruang bebas arah samping diambil 5 cm dan ruang bebas arah memanjang sebesar 30 cm dengan rincian bagian depan 10 cm dan bagian belakang 20 cm. Sedangkan ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir. Sebagai contoh lebar bukaan pintu kendaraan dari karyawan kantor pemerintah akan berbeda dengan lebar bukaan pintu kendaraan dari pengunjung suatu pusat kegiatan pertokoan atau perbelanjaan. Untuk pusat

14 kegiatan pertokoan atau perbelanjaan, besaran lebar bukaan pintu umumnya maksimum karena suasana rileks dan adanya barang bawaan, sehingga ukuran lebar bukaan untuk pintu depan/belakang adalah sebesar kurang lebih 75 cm. Ukuran lebar bukaan pintu kendaraan merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir. Mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan yang didasarkan atas lebar bukaan pintu kendaraan yang dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut. Tabel 2. Lebar bukaan pintu kendaraan Jenis Bukaan Pintu Pintu depan/belakang terbuka tahap awal 55cm Pintu depan/belakang terbuka penuh 75 cm Pintu depan terbuka penuh dan ditambah untuk pergerakan kursi Sumber : Abubakar, 1998 Pengguna dan/atau Peruntukan FasilitasParkir Karyawan/pekerja kantor Tamu/pengunjung pusat kegiatan perkantoran, perdagangan, pemerintahan, universitas Pengunjung tempat olahraga, pusat hiburan/rekreasi, hotel, pusat perdagangan eceran / swalayan, rumah sakit dan bioskop Orang cacat Gol I II III D. Perhitungan Karakteristik Parkir Parameter yang mempengaruhi pemanfaatan lahan parkir (parking utilization) (Hirtanto dkk, 2006):

15 1. Standar Kebutuhan Parkir Standar Kebutuhan Parkir adalah jumlah tempa parkir yang dibutuhkan untuk menampung kendaraan yang membutuhkan parkir berdasarkan fasilitas dan fungsi dari sebuah tataguna lahan. 2. Akumulasi Akumulasi adalah jumlah kendaraan parkir dalam periode waktu tertentu. Satuan akumulasi adalah kendaraan. 3. Volume parkir Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang masuk ketempat parkir selang waktu tertentu, biasanya volume parkir dihitung per hari. 4. Durasi parkir Durasi parkir adalah lamanya kendaraan parkir, dihitung berdasarkan selisih waktu masuk dan waktu keluar tempat parkir. 5. Jam sibuk Jam sibuk yaitu waktu dimana pemakaian ruang parkir mendapat beban yang paling tinggi, ditandai dengan banyaknya kendaraan yang masuk dan keluar pada tempat parkir. 6. Okupansi / IndeksParkir Okupansi adalah perbandingan antara akumulasi kendaraan parkir tertinggi dengan jumlah petak parkir yang tersedia, satuannya adalah persen. Pergantian parkir (parking turn over/pto). 7. Pergantian parkir adalah tingkat pemakaian ruang parkir yang diperoleh dengan membagi volume parkir jumlah ruang yang tersedia untuk periode tertentu, satuannya adalah kendaraan / petak parkir.

16 E. Studi Terdahulu Tentang Perpakiran 1. Menurut Suthayana (2010), tujuan dari penelitiannya adalah untuk mengevaluasi karakteristik parkir pada pusat perbelanjaan di Kabupaten Bandung dan menganalisis standar kebutuhan ruang parkirnya. Data yang diperlukan meliputi data primer yang diperoleh dari survai lapangan digunakan untuk memperoleh karakteristik parkir dan data sekunder yang diperoleh dari manajemen pusat perbelanjaan digunakan untuk menganalisis standar kebutuhan ruang parkir. Hasil kajian menunjukkan bahwa, untuk kendaraan ringan, indeks parkir dengan akumulasi parkir rata-rata sebesar 0,72. Sedangkan untuk sepeda motor, indeks parkir dengan akumulasi parkir rata-rata sebesar 3,09. Dan dapat ditentukan bahwa untuk luas bangunan maksimum 75.648 m2 diperlukan akumulasi parkir rata-rata per jam sebesar 178 kendaraan ringan per jam dengan 194 petak dan 434 sepeda motor per jam dengan 1.209 petak. Untuk luas bangunan minimum 5.000 m2 diperlukan akumulasi parkir rata-rata per jam sebesar 19 kendaraan ringan per jam dengan 21 petak dan 141 sepeda motor per jam dengan 393 petak. 2. Menurut Darmanto (2012), analisa kebutuhan ruang parkir kendaraan pada pusat pertokoan Pekanbaru disimpulkan bahwa, perhitungan dan perbandingan jumlah kendaraan mobil dan motor yang parkir di lokasi kajian bervariasi kepadatannya, sedangkan kebutuhan SRP di masing masing mall/plaza dapat dilakukan dengan memperhatikan luas bangunan sebagai indikator variabel bebas yang dibedakan antara luas lantai bangunan yang digunakan sebagai luas lantai pertokoan, luas lantai bebas

17 pertokoan, dan luas lantai areal parkir yang tersedia dan variabel pendukung antara lain ketersediaan lahan parkir di badan jalan dan letak lokasi dari pusat kota agar dapat diprediksi kebutuhan SRP kendaraan mobil dan motor secara parsial untuk menggambarkan setiap peningkatan luas lantai komersial cenderung menambah luas SRP mobil dan sepeda motor terhadap mall/plaza, pasar pada pusat pusat pertokoan. 3. Menurut Praja (2007) menyatakan bahwa akumulasi parkir di Super Store Chandra Teluk Betung tertinggi sebanyak 87 kendaraan mobil dan 184 kendaraan sepeda motor pada hari sabtu. Durasi parkir kendaraan rata rata dalam tiga hari pengamatan adalah hari sabtu 65 menit untuk kendaraan mobil dan 73 menit untuk kendaraan sepeda motor. Apabila nilai indeks parkir lebih besar dari 100 % berarti pemakaian areal parkir telah melebihi kapasitas yang tersedia. 4. Menurut Alsya (2002), dari hasil penelitian di pusat perbelanjaan lainnya seperti di Pusat Perbelanjaan Toserba Chandra Tanjung Karang, bahwa akumulasi parkir tertinggi terjadi pada hari minggu sebesar 136 kendaraan. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa durasi rata rata dalam tiga hari penelitian (Sabtu, Minggu, dan Rabu) berturut turut adalah 27 menit, 31 menit, dan 37 menit. Berdasarkan penelitian pada Pusat Perbelanjaan Chandra Tanjung Karang ini diketahui indeks parkir terbesar pada hari minggu sebesar 105 % hal ini menyatakan bahwa kapasitas parkir di lokasi penelitian tidak mencukupi kebutuhan areal parkir.