BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bandung, 13 September Penulis

KATA PENGANTAR. 2. Kedua orang tua dan kedua adikku yang telah memberikan dukungan, doa dan motivasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Manajemen Disk II. Kelompok : Aditya Nugraha Dani Supriyadi Wahyu Sulistio

Implementasi Network Attached Storage (NAS) Menggunakan NAS4Free untuk Media Backup File

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa redundansi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

FILE SERVICE DI DALAM SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI

DESAIN TEKNOLOGI RAID PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. media kabel ataupun tanpa kabel (nirkabel), sehingga memungkinkan pengguna

Klasifikasi dan Manfaat RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks)

Klasifikasi dan Manfaat RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

PENERAPAN NETWORK ATTACHED STORAGE PADA JARINGAN LOKAL STMIK MUSI RAWAS LUBUKLINGGAU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia jaringan komputer (computer network). Penerapan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penggunanya dalam berbagi data virtual/file,datavirtual yang terpusat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Arsitektur Jaringan Komputer Menggunakan Network Attached Storage (NAS) Studi Kasus : STMIK STIKOM Bali

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam pembangunan jaringan komputer. melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

YUVIRNA ADIKTIA SOVIANTY

Tugas Arsitektur & Organisasi Komputer RAID (Redundancy Array of Independent Disk) Oleh : Atika Juliana

BAB I PENDAHULUAN I-1

Maintenance & Disaster Recovery

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LINGKUP PEMBAHASAN BIMTEK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication. Technology sangat pesat, terutama dalam perkembangan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA LOSS PREVENTION SYSTEM DENGAN MENGGUNAKAN NETWORK ATTACHED STORAGE

Jurnal JARKOM Vol. 3 No. 2 Juni 2016 ANALISIS PEMANFAATAN NETWORK ATTACHED STORAGE SEBAGAI PUSAT PENYIMPANAN DATA

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TSI Perbankan. Glossary

BAB I PENDAHULUAN. Selama melaksanakan praktek kerja industry di PT. Ultrajaya Milk Industry

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIMPANAN DATA BERBASIS NAS DENGAN RASPBERRY PI UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PERKULIAHAN DI PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI RAID PADA DATA STORAGE INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) CLOUD COMPUTING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

Membangun Sistem Jaringan Client- Server Pada Rental Komputer Ichigai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. Pendahuluan Latar Belakang

PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER

- File server pertama kali dikembangkan tahun 1970

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIMPANAN DATA BERBASIS NAS DENGAN RASPBERRY PI UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PERKULIAHAN DI PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mengatur arus lalu lintas data untuk kelancaran transfer data.

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

A. FILE SERVER. Sehingga minimal sebuah file server mempunyai beberpa karakter seperti tersebut di bawah ini :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Jaringan Terdistribusi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DISTRIBUTED FILE SYSTEMS

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN... 1

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

BAB 1 akurat, efisiensi waktu dan sumber daya. Teknologi.Net merupakan teknologi dari perusahaan Microsoft yang berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. banyak dipakai dimana-mana. Penggunaan internet memberikan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Implementasi Pemetaan Direktori dan User Hosting File Berbasis Network Attached Storage di Himatek Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan komputer tidak hanya sebatas di instansi-instansi tertentu saja, tetapi

Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY. Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan

IMPLEMENTASI LINUX TERMINAL SERVER PROJECT (LTSP) BERBASIS LINUX UBUNTU 7.04 SEBAGAI SOLUSI EKONOMIS DALAM PERANCANGAN LABORATORIUM KOMPUTER

Gambar 1. Service terdistribusi

I. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut setiap oarng terutama instansi-instasi pemerintan maupun

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan ii. Halaman persembahan dan motto. Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang aplikasi manajemen komputer klien pada jaringan komputer warnet 1.2 Perumusan masalah

Peripheral Komputer. Teknik Informatika

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam jaringan komputer, banyaknya client yang mengakses dan mengambil data pada server dalam waktu yang berurutan, dapat mengakibatkan server menjadi sibuk. Server yang sibuk terkadang mengalami beberapa kendala, misalnya kegagalan atau kerusakan device, hal ini bukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi pada sebuah server. Salah satu device yang mungkin mengalami kegagalan atau kerusakan adalah hard disk yang digunakan sebagai media penyimpanan. Kerusakan hard disk biasanya terjadi karena adanya batas kecepatan dari fisik hard disk dalam membaca dan menyimpan data, maupun rusaknya fisik dari hard disk tersebut. Bila terjadi kerusakan pada hard disk dapat berakibat pada data-data seperti file penting yang ada, maupun data multimedia lain yang penting tidak dapat diakses. Hal ini berakibat buruk bila terjadi pada sebuah sever perusahaan atau instansi, maupun sebuah home server. Untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan atau kerusakan hard disk, diperkukan sebuah sistem yang dapat menjaga semua data-data yang ada pada server, tetap tersedia dan dapat selalu diakses. Ada beberapa sistem yang dapat menjaga data-data yang ada pada sebuah server, seperti Disk Cloning atau RAID 1. Dalam permasalahan yang ada RAID 1 lebih dapat digunakan, karena RAID 1 lebih otomatis, sedangkan Disk Cloning berjalan secara manual dalam melakukan back up data. Hal ini menjelaskan bahwa RAID 1 tetap membuat sistem berjalan sehingga server tidak perlu dimatikan untuk memperbaiki disk yang rusak, sehingga data-data tetap tersedia dan dapat diakses. RAID 1 merupakan salah satu dari sistem RAID. Sistem RAID merupakan sistem yang dapat menjaga data pada hard disk dan meningkatkan kinerja hard disk. RAID merupakan sebuah teknik atau mekanisme yang menggabungkan beberapa storage disk yang memiliki kemampuan Fault Tolerance, dan dapat meningkatkan kinerja dari hard disk. RAID memiliki beberapa tingkatan yang fungsinya berbeda, dan memiliki RAID kombinasi yang terdiri dari dua level RAID. Salah satu tingakatan RAID adalah RAID level 1 atau RAID 1 sering disebut dengan disk mirroring dimana 1

data yang disimpan diduplikasi atau disalin secara berurutan ke hard disk yang lain sebagai mirror-nya, sehingga memberikan perlindungan data dan toleransi terhadap kesalahan. Oleh karena itu berdasarkan permasalahan yang ada, proyek akhir ini dibuat dengan judul Pencegahan Kemungkinan Kehilangan Data Hard disk dengan RAID 1 untuk diimplementasikan pada Server NAS sebagai salah satu cara dalam mengurangi kemungkinan kehilangan data dan kegagalan hard disk dan pada implementasinya nanti RAID 1 akan dikombinasikan dengan RAID 0, menjadi RAID 1+0, RAID 0 merupakan disk striping yang meningkatan kinerja disk dalam membaca dan menulis data untuk menambah kecepatan waktu akses dan transfer data pada NAS server. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, berikut ini adalah beberapa permasalahan yang akan di bahas dalam proyek akhir ini. 1. Bagaimana cara mengurangi kemungkinan kehilangan dan kerusakan data yang tersimpan pada hard disk? 2. Bagaimana cara menyediakan server penyimpanan yang mempunyai kinerja dan kehandalan dalam menyediakan data agar selalu tersedia dan dapat diakses? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dari pembuatan proyek akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Membangun sebuah sistem RAID 1 untuk mengurangi kemungkinan kehilangan dan kerusakan data pada hard disk. 2. Membangun sebuah server NAS menggunkan sistem RAID 1, dan dikombinasikan dengan RAID 0 menjadi RAID 1+0 atau RAID 10. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan-batasan masalah dalam proyek akhir ini, yaitu. 2

1. Membangun sistem RAID 1 yang akan digunakan pada media penyimpanan hard disk. 2. Tidak membangun RAID 0, tetapi pada implementasinya RAID 1 akan dikombinasikan dengan RAID 0 menjadi RAID 10. 3. Membuatt sistem RAID berbasis software RAID. 4. Tools yang digunakan untuk membuat sistem software RAID adalah mdadm. 5. Menggunakan PC server. 6. Sistem Operasi yang digunakan adalah Linux Ubuntu. 7. Layanan file sharing yang digunakan dalam server NAS adalah CIFS atau SAMBA. 8. Dalam implementasi NAS server layanan yang dibuat adalah mode share pada SAMBA. 9. Dalam pembuatan software RAID pada proyek akhir ini menggunakan hard disk SATA. 10. Tools yang digunakan dalam pengujian Benchmark adalah Bonie++. 3

1.5 Definisi Operasional 1. RAID adalah kepanjangan dari Redundant Array of Independent (Inexpensive) Disk sebuah teknik atau mekanisme menggabungkan beberapa storage disk yang memiliki kemampuan fault tolerance di mana kerusakan salah satu disk tidak berpengaruh pada kinerja komputer, dan dapat meningkatkan kinerja dari hard disk. RAID digunakan untuk integritas data, koreksi kesalahan, meningkatkan peforma dan menambah kapasitas penyimpanan [1]. 2. RAID level 1 merupakan disk mirroring. Data yang disimpan diduplikasi atau disalin secara berurutan ke hard disk lain sehingga memberikan perlindungan data, toleransi kesalahan atau redudancy. Membutuhkan minimal dua hard disk atau kelipatannya dalam membangun RAID 1 [1]. 3. File server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan sebuah layanan penyimpanan data. Untuk mengontrol komunikasi dan pertukaran data yang ada pada sebuah jaringan komputer [2]. 4. NAS (Network Attached Storage) adalah sebuah server media penyimpanan yang telah dikonfigurasikan, terdiri dari satu atau lebih server internal, kapasitasnya telah dikonfigurasi. NAS disediakan untuk menjadi file server. NAS terdiri dari hard disk yang umumnya telah dilengkapi oleh sistem RAID [2]. 4

1.6 Metode Pengerjaan Berikut ini merupakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan pada pengerjaan proyek akhir. 1. Analisis Kebutuhan Proses mendapatkan kebutuhan penggunaan sistem berdasarkan permasalahan yang terjadi, serta memilih solusi jenis sistem yang akan digunakan. Mempelajari penyebab kerusakan pada hard disk serta mempelajari sistem yang ada pada server. Dengan cara study literature untuk mempelajari permasalahan yang ada tentang sistem yang akan dibangun dalam proyek akhir ini, bersumber dari buku, artikel dan sumber-sumber lainnya. 2. Perancangan Proses merancangan sistem yang akan dibangun pada proyek akhir ini. Merancang sistem RAID 1 yang akan dibangun dan diimplemetasikan pada server NAS. Perancangan berdasarkan dari analisis kebutuhan yang ada untuk merancang arsitektur, topologi sistem, perangkat keras maupun perangkat lunak yang akan digunakan dan juga perancangan pengujiannya. 3. Implementasi Membangun sistem RAID 1 yang akan diimplementasikan di server NAS dan menggabungkannya dengan sistem RAID 0 menjadi RAID 1+0. Sistem RAID dan server NAS yang dibangun, akan disesuaikan dengan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya pada tahap perancangan. 4. Pengujian Menguji sistem RAID 1 yang telah dibangun dan diimplementasikan pada server NAS sesuai dengan perancangan pengujian yang telah dibuat pada tahap perancangan. Dengan cara menyimulasikan kerusakan atau kegagalan yang terjadi pada hard disk. Pengujian sistem RAID 1 dilakukan untuk mengetahui apakah sistem RAID 1 telah berkerja atau tidak. 5

1.7 Jadwal Pengerjaan Berikut ini merupakan jadwal pengerjaan proyek akhir, yang dimulai dari tahap analisis kebutuhan sampai tahap dokumentasi, dijelaskan secara lengkap dengan tabel di bawah ini. Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan Jadwal Pengerjaan Waktu Pengerjaan Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Analisis Kebutuhan Perancangan Sistem Implementasi Pengujian Dokumentasi 6