LAMA PEMBELAJARAN PRAKTIK LABORATORIUM/BENGKEL DAN FUNGSI PARU MAHASISWA JURUSAN ORTOTIK PROSTETIK POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Kadar Debu Kayu, Kebiasaan Merokok, Masa Kerja Dan Volume Ekspirasi Paksa Pada Tenaga Kerja Industri Mebel CV Bandengan Wood Desa Kalijambe Sragen

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA KAYU DI KECAMATAN KELAPA LIMA TAHUN 2015

Rimba Putra Bintara Kandung E2A307058

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN MASKER DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN HARAPAN JAYA, BANDAR LAMPUNG

PENGARUH PAPARAN GAS NOx TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEDAGANG KULINER DI DEPAN PUSAT GROSIR SOLO DAN PASAR BUKU SRIWEDARI SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Unnes Journal of Public Health

PERBEDAAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA YANG TERPAPAR PARTIKULAT PM10 DIBAWAH DAN DIATAS NILAI AMBANG BATAS DI PT WIJAYA KARYA BETON BOYOLALI

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja di tempat

KAPASITAS FAAL PARU PADA PEDAGANG KAKI LIMA. Olvina Lusianty Dagong, Sunarto Kadir, Ekawaty Prasetya 1

BAB III METODE PENELITIAN. waktu pengukuran atau observasi data dalam satu kali pada satu waktu yang

PENGARUH PAPARAN GAS NOx TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEDAGANG KULINER DI DEPAN PUSAT GROSIR SOLO DAN PASAR BUKU SRIWEDARI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. solusi alternatif penghasil energi ramah lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas sehingga jumlah tenaga kerja yang berkiprah disektor

SUMMARY GAMBARAN KAPASITAS PARU PADA REMAJA PEROKOK DI DESA TULADENGGI KECAMATAN TELAGA BIRU. Dwi Purnamasari Zees

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING

HUBUNGAN PAPARAN PARTIKEL DEBU KAYU DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI UD. SURYA ABADI FURNITURE, GATAK, SUKOHARJO

PREVALENSI GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BATU PADAS DI SILAKARANG GIANYAR BALI. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SKOR COPD ASSESSMENT TEST (CAT), INDEKS BRINKMAN DAN FUNGSI PARU

PREVALENSI GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BATU PADAS DI SILAKARANG GIANYAR BALI

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

BAB III METODE PENELITIAN. 23 April Penelitian dilakukan pada saat pagi hari yaitu pada jam

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci : Sampah,Umur,Masa Kerja,lama paparan, Kapasitas Paru, tenaga kerja pengangkut sampah.

FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI DAERAH CARGO PERMAI, KABUPATEN BADUNG, BALI

KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI KAITANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI KEBIDANAN

PENGARUH TINGKAT BAHAYA BAHAN KIMIA TERHADAP DERMATITIS KULIT DAN ISPA PADA PEKERJA LABORATORIUM KIMIA PKBS

I. PENDAHULUAN. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibalut dengan kertas atau daun. nipah. Menurut Purnama (1998) dalam Alamsyah (2009), rokok

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK FAAL PARU PADA PEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DAN PEROKOK PASIF PASANGANNYA

ABSTRAK. Utin Dewi Sri Aryani; 2016 Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr., M.Kes Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

PENGARUH PELATIHAN PATIENT HANDLING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG AKIBAT KERJA

Kapasitas Vital Paru pada Karyawan di Unit Boiler PT. Apac Inti Corpora Semarang Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan penyakit paru (Suma mur, 2011). Penurunan fungsi paru

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA SUKARELAWAN PENGATUR LALU LINTAS (SUPELTAS) SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengimpor dari luar negeri. Hal ini berujung pada upaya-upaya peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kawasan penambangan kapur

KHALIMATUS SAKDIYAH NIM : S

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI PEKERJA PANDAI BESI DI KELURAHAN PADEBUOLO

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja ditempat kerja. Dalam pekerjaan sehari-hari pekerjaan

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN MOTIVASI MENJADI BIDAN MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENGARUH STRATEGI MIND MAP

BAB I PENDAHULUAN. ATP (Adenosin Tri Phospat) dan karbon dioksida (CO 2 ) sebagai zat sisa hasil

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PEMBUAT BATU BATA DI KELURAHAN PENGGARON KIDUL KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG TAHUN 2015

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU PEKERJA DENGAN GEJALA ISPA DI PABRIK ASAM FOSFAT DEPT. PRODUKSI III PT. PETROKIMIA GRESIK

BAB 4 METODE PENELITIAN

Unnes Journal of Public Health

HUBUNGAN KADAR DEBU LINGKUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA DI PT. WIJAYA KARYA BETON BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan kain tradisional dari Indonesia yang telah diakui oleh

PENGARUH MASA KERJA DAN INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BATIK TULIS LAWEYAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit saluran nafas banyak ditemukan secara luas dan berhubungan

PERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. besar. Salah satu industri yang banyak berkembang yakni industri informal. di bidang kayu atau mebel (Depkes RI, 2003).

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE) ANTARA BURUH ADMINISTRASI DENGAN BURUH PROSES PENCELUPAN INDUSTRI BATIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Fisiologi dan Ergonomi

ABSTRAK PENGARUH LATIHAN MENYANYI TERHADAP FUNGSI FAAL PARU LAKI LAKI DEWASA MUDA

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia perlu mendapat perhatian khusus baik kemampuan, keselamatan, berbagai faktor yaitu tenaga kerja dan lingkungan kerja.

ABSTRAK Latar Belakang: Efek pencemaran udara terhadap kesehatan dapat dilihat baik secara cepat maupun secara lambat. Efek pencemaran udara secara

Novie E. Mauliku. (Kata Kunci : lama kerja, APD (masker), Kapsitas Vital Paksa paru). Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM 70

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

PENGARUH PAPARAN DEBU KAYU TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA DI PT. UTAMA CORE ALBASIA KECAMATAN CANGKIRAN TAHUN 2016

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang maupun negara maju (WHO, 2008). Infeksi saluran

ANALISIS KEAKTIFAN MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS TADULAKO DENGAN METODE MANN WHITNEY

Unnes Journal of Public Health

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

PENGARUH KONSEP DIRI DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH PADA PEKERJA PARKIR BASEMENT MALL DAN TEMPAT BILLIARD DI SURAKARTA AKIBAT PAPARAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO)

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT

PENGARUH PENYULUHAN PERAWAT TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN MASKER PADA KARYAWAN DI PT. INDONESIA TRI SEMBILAN

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) NON KONTAINER DI IPC TPK KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. kerja. Agar terciptanya lingkungan yang aman, sehat dan bebas dari. pencemaaran lingkungan (Tresnaniangsih, 2004).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dibahas pada bab. sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU BATU BARA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA DI UNIT BOILER

HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB 4 METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN PARAMETER FUNGSI PARU ATLET PUTRA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI DENGAN SEPAK TAKRAW DI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR JAWA TENGAH

Transkripsi:

LAMA PEMBELAJARAN PRAKTIK LABORATORIUM/BENGKEL DAN FUNGSI PARU MAHASISWA JURUSAN ORTOTIK PROSTETIK POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA Suhardi ¹, M Mudatsyir S ², Setiawan ³ Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi Abstract: Long Learning Practices, Exposure to Dust, Pulmonary Function. The purpose of this research was to determine the effect of time to practice learning laboratory for students of Department of pulmonary function prosthetic orthotic. The study was conducted by observing a cross-sectional analytic approach (cross-sectional). This study population is students of Department of OP, as many as 47 students study subjects, the determination of the total population sample or sampling saturated. The statistical test used in this study is the Anova test followed by the Tukey Post Hoc test for the variable percentage of FEV1 (normal data distribution). The results of this study showed a significant difference in FEV1 between the student level I (second semester) and level II (semester IV) and level I and level III (VI semesters) with a ρ value of 0.00 (ρ <0.05). Keywords: Long Learning Practices, Exposure to Dust, Lung Function Abstrak: Lama Pembelajaran Praktik, Paparan Debu, Fungsi Paru. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui pengaruh lama pembelajaran praktik laboratorium terhadap fungsi paru mahasiswa Jurusan Ortotik Prostetik. Penelitian dilakukan dengan observasi analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan OP, subyek penelitian sebanyak 47 mahasiswa, penentuan sampel secara total populasi atau sampling jenuh. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Anova yang diteruskan dengan uji Post Hoc dengan Tukey untuk variabel persentase FEV1 (distribusi data normal). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan nilai FEV1 antara mahasiswa tingkat I (semester II) dan tingkat II (semester IV) maupun tingkat I dan tingkat III (semester VI) dengan nilai ρ sebesar 0,00 (ρ <0.05) Kata Kunci: Lama Pembelajaran Praktik, Paparan Debu, Fungsi Paru 38

Suhardi, lama pembelajaran praktik laboratorium/bengkel dan fungsi 39 PENDAHULUAN Jurusan Ortotik Prostetik (OP) Politeknik Kesehatan Surakarta adalah salah satu institusi pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang Ortotik Prostetik dengan struktur program pendidikan yang terdiri dari 40% kandungan materi teori dan 60% praktik, dengan demikian bengkel/ laboratorium bengkel memegang peran penting dalam pencapaian kompetensi yang disyaratkan dalam kurikulum. Ortotik Prostetik merupakan profesi dibidang kesehatan, yang bertanggung jawab atas kesehatan klien yang mengalami deformitas, dengan memberikan layanan berupa (1) pembuatan alat bantu aktivitas anggota gerak bagian atas/ mobilitas anggota gerak bagian atas, dan pembuatan alat penguat/ penyangga tubuh, (2) pembuatan alat pengganti anggota gerak tubuh. Seorang ortotis prostetis dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memberi pelayanan kepada pasien/ klien, tidak luput dari risiko gangguan kesehatan/ penyakit akibat kerja. Salah satu risiko yang menyebabkan gangguan kesehatan pada diri seorang ortotis prostetis yaitu paparan partikel debu yang berasal dari bahan/ benda kerja yang setiap hari dikerjakannya (gips, kayu, sponge/ busa, dempul, logam, plastik), yang dapat mempengaruhi fungsi paru. Resiko ini dialami sejak masa pendidikan, yaitu sejak proses pembelajaran praktik laboratorium/ workshop yang dimulai pada semester II. Pengoperasian alat produksi di laboratorium/ bengkel OP sebagian besar menghasilkan berbagai partikel debu (jenis dan ukuran) sesuai dengan bahan dasar produksinya. Udara yang mengandung partikel debu jika terhirup masuk ke dalam paru, maka partikel debu yang berukuran 5-10 mikron akan ditahan oleh jalan napas bagian atas, dan yang berukuran 3-5 mikron ditahan di bagian tengah jalan napas. Partikel-partikel debu yang berukuran 1-3 mikron menempel langsung dipermukaan jaringan dalam paru (Anies, 2005). Pemaparan partikel debu yang terus dalam waktu yang lama akan berpengaruh pada fungsi paru. Untuk mengetahui dampak endapan debu terhadap fungsi paru dapat dilakukan dengan pemeriksaan spirometri. Salah satu parameter yang sering digunakan adalah kapasitas/ volume ekspirasi paksa (Forced Expiratory Volume/ FEV) yang diukur dalam detik pertama ekspirasi sehingga disebut FEV in 1 second (FEV1) (Mukono, 2003). Kondisi bahaya paparan debu dapat dikendalikan atau dieliminasi dengan berbagai cara. Salah satu diantaranya adalah penggunaan alat pelindung diri berupa masker saat melaksanakan pekerjaan. Akan tetapi penggunaan masker tersebut dirasa akan menimbulkan ketidaknyamanan dan mengurangi keleluasaan pemakai terutama dalam berkomunikasi. Keadaan tersebut terjadi pula di lingkungan mahasiswa jurusan OP pada saat mengikuti pembelajaran praktik di laboratorium/bengkel. Hal ini dimungkinkan karena persepsi mahasiswa tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) masih rendah dan keberadaan peraturan/tata tertib yang belum diindahkan, sehingga menyebabkan ketidak patuhan atau keengganan memakai masker selama melaksanakan pekerjaan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka keberadaan

40 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, November 2012, hlm. 1-94 sarana dan prasarana laboratorium/ bengkel yang lengkap dan terstandar sangat diperlukan untuk menunjang praktik laboratorium / bengkel yang aman, nyaman, serta berkualitas. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk observasional analitik yaitu penelitian yang berupaya mencari hubungan antar variabel yang kemudian dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul. Penelitian ini dilakukan dengan observasi analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Populasi penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Jurusan OP, subyek penelitian sebanyak 47 mahasiswa, penentuan sampel secara total populasi atau sampling jenuh.uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lamanya praktik laboratorium / bengkel terhadap fungsi paru mahasiswa jurusan OP, dengan menggunakan uji Anova yang diteruskan dengan uji Post Hoc dengan Tukey untuk variabel persentase FEV1 dengan tingkat signifikansi 95% melalui bantuan program SPSS. HASIL PENELITIAN Distribusi Frekuensi Umur Distribusi umur responden pada penelitian ini relatif homogen. Hal ini dapat ditinjau dari selisih umur minimum dan maksimum yang tidak begitu besar dan standar deviasi yang rendah. Distribusi frekuensi umur dijelaskan pada tabel 1. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur I 18 19 28 2.73 II 16 20 26 1.53 III 13 20 25 1.46 Distribusi Frekuensi Berat Badan Berdasarkan data tingginya nilai standar deviasi data pada tabel 2, dapat dimaknai bahwa distribusi berat badan pada penelitian ini sangat bervariasi/ heterogen. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berat Badan I 18 45 97 14.4 II 16 46 68 6.94 III 13 40 74 8.72 Distribusi Frekuensi Tinggi Badan Distribusi data tinggi badan responden pada penelitian ini relatif homogen bila dibandingkan antar kelompok. Distribusi rekuensi tinggi badan dijelaskan pada tabel 3. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berat Badan I 18 159 178 4.60 II 16 155 182 7.88 III 13 152 175 6.58 Distribusi Frekuensi Nilai FEVI Distribusi FEV-1 responden pada penelitian ini relatif homogen. Hal ini dapat ditinjau dari standar deviasi yang rendah. Distribusi rekuensi nilai FEVI dijelaskan pada tabel 4. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Nilai FEVI I 18 5.05 7.73 0.80 II 16 3.52 6.73 1.14 III 13 3.06 6.04 0.97 Distribusi Frekuensi Persepsi K3 Persepsi mahasiswa Jurusan Ortotik Prostetik tentang keselamatan

Suhardi, lama pembelajaran praktik laboratorium/bengkel dan fungsi 41 dan kesehatan kerja mendeskripsikan bahwa semakin lama mahasiswa mengikuti pembelajaran praktik di lab/ bengkel, maka semakin tinggi/ baik persepsinya terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (kesadaran potensi bahaya, kesadaran perlunya APD, kedisiplinan menggunakan APD). Distribusi Frekuensi Persepsi kesehatan dan keselamatan kerja/ K3 dapat dijelaskan tabel 5. Tabel 5 Distribusi Frekuensi K3 n Skor Persen I 18 127 78 II 16 117 81 III 13 97 83 Distribusi Frekuensi Fungsi Paru Kesehatan paru mahasiswa Jurusan Ortotik Prostetik berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin lama mahasiswa mengikuti praktik di lab / bengkel ada kecenderungan penurunan kesehatan fungsi paru. Distribusi frekuensi kesehatan fungsi paru mahasiswa dijelaskan pada tabel 6. Tabel 6 Distribusi Frekuensi Fungsi Paru n Skor Persen I 18 138 85 II 16 115 80 III 13 95 81 Pengaruh Lama Pembelajaran Praktik Laboratorium terhadap Fungsi Paru Berdasarkan hasil analisis data dengan uji Anova yang dilanjutkan dengan Uji Post Hoc dengan Tukey, dapat dimaknai bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai FEV1 Tk. I dengan Tk. II (p = 0,000), Tk. I dengan Tk. III (p = 0,000) tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan nilai FEV1 antara Tk. II dan III (p = 0,976). Berdasarkan hasil analisis data dengan uji Kruskal Wallis pada tabel 4.10 yang dilanjutkan dengan Uji Post Hoc dengan Mann Whitney, dapat dimaknai bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai FEV1 Tk. I dengan Tk. II (p = 0,000), Tk. I dengan Tk. III (p = 0,000) tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan nilai FEV1 antara Tk. II dan III (p = 0,880). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian ini, ditinjau dari distribusi umur, tinggi badan dan berat badan mahasiswa tingkat I (semester II), II (semester IV) dan tingkat III (semestervi) relatif homogen, hal ini di tinjau dari nilai rerata masingmasing kelompok yang hampir sama dan deviasi standar yang relatif rendah. Sehingga kontribusi pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap fungsi paru masih belum berbeda secara bermakna, karena relatif belum mengalami perubahan struktur dada yang berpengaruh terhadap volume paru (Guyton and Hall, 1997) Kesehatan paru mahasiswa berdasarkan hasil isian kuesioner yang meliputi kebiasaan merokok, kebiasaan berolahraga dan riwayat gangguan fungsi paru selama kuliah di Jurusan OP, antara mahasiswa tingkat I, II dan tingkat III menunjukkan kecenderungan yang menurun. Sedangkan hasil analisis perbandingan FEV1 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai FEV1 tingkat I dengan tingkat II dengan nilai p = 0,000.

42 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, November 2012, hlm. 1-94 Demikian pula antara tingkat I dengan III dengan p = 0,000. tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan nilai FEV1 antara mahasiswa tingkat II dan tingkat III dengan p = 0,880 untuk nilai FEV1, dan p = 0,976 untuk persentase FEV1 (p > 0,05). Hal ini dimungkinkan karena faktor kebiasaan merokok, dimana jumlah mahasiswa kebiasaan merokok pada tingkat I lebih sedikit dibanding tingkat II dan tingkat III. Menurut Sugeng (2007), kebiasaan merokok bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas serta jaringan paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar/ hipertrofi dan kelenjar mucus bertambah banyak/hiperplasia. Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Kondisi ini diburuk dengan lama pembelajaran praktik di laboratorium/ bengkel yang cukup tinggi paparan debunya dan kesadaran dan kepatuhan menggunakan alat pelindung diri yang belum maksimal. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara lama praktik laboratorium dengan kesehatan fungsi paru pada mahasiswa Jurusan Ortotik Prostetik Poltekkes Surakarta. Saran yang diajukan adalah diharapkan mahasiswa patuh dan kesadaran mahasiswa dalam menggunakan alat pelindung diri. DAFTAR PUSTAKA Alsagaff dan Mukty, 2005. Dasar- Dasar Ilmu Penyakit Paru, Airlangga University Press, Surabaya. Anies, 2005. Penyakit Akibat Kerja - Berbagai Penyakit Akibat Lingkungan Kerja dan Upaya Penanggulangannya. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Depkes RI, 2003.Pedoman Advokasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Depkes RI, Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta. Effendi, H., 1983. Fisiologi Pernapasan dan Patofisiologinya. Alumni Bandung, Bandung. Elizabeth, J Corwin, 2001. Fisiologi Kedokteran. Penerbit PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. Guyton dan Hall, 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Ikhsan, M., 2002. Penatalaksanaan Penyakit Paru Akibat Kerja. Kumpulan Makalah Seminar K3 Rumah Sakit Persahabatan Tahun 2001 dan 2002. Universitas Indonesia, Jakarta. Mukono, 2003. Pencamaran Udara dan Pengaruhnya terhadap Gangguan Saluran Pernapasan. Cetakan Kedua, Airlangga University Press, Surabaya. Siswanto, 1991. Penyakit Paru Kerja. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Jawa Timur, Departemen Tenaga Kerja, Surabaya.

Suhardi, lama pembelajaran praktik laboratorium/bengkel dan fungsi 43 Sugeng, D.T., 2007. Stop Smoking. Cetakan I, Progresif Books, Yogyakarta. Suma mur, 1994. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Cetakan ke-10. Gunung Agung, Jakarta. Sutrisno Hadi, 1994. Statistik 2. Andi Offset, Yogyakarta. Tresnaningsih, 2005. Kebijakan Depkes RI dalam Kesehatan Kerja menuju Indonesia Sehat 2010 - Makalah Seminar Nasional Industrial Hygiene Occupational Health and Safety, Program D-III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Windarto, J., 2004. Pengaruh Debu Kapas terhadap Fungsi Paru Pekerja Pabrik Tekstil. jokowind@telkom.net.