1 Allan Hespie Posumah 2 Ramli Hadji Ali 2 Elvie Loho.

dokumen-dokumen yang mirip

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PENDERITA SINUSITIS DI POLIKLINIK TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin akan terus meningkat prevalensinya. Rinosinusitis menyebabkan beban

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN SINUSITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PADA APRIL 2015 SAMPAI APRIL 2016 Sinusitis yang merupakan salah

RINITIS ALERGI DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER Elia Reinhard

PENDERITA TONSILITIS DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO JANUARI 2010-DESEMBER 2012

TUMOR KEPALA LEHER DI POLIKLINIK THT-KL RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. pakar yang dipublikasikan di European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

D. KANDOU MANADO PERIODE 1 JANUARI DESEMBER

Elisa E. B. Paembobo Steward K. Mengko Olivia C. P. Pelealu

GAMBARAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PENDERITA NYERI KEPALA DI BAGIAN RADIOLOGI FK UNSRAT/SMF RADIOLOGI BLU RSUP PROF.

Profil Pasien Rinosinusitis Kronik di Poliklinik THT-KL RSUP DR.M.Djamil Padang

Kesehatan telinga siswa Sekolah Dasar Inpres 1073 Pandu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rinosinusitis kronis merupakan inflamasi kronis. pada mukosa hidung dan sinus paranasal yang berlangsung

Gambaran Rinosinusitis Kronis Di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun The Picture Of Chronic Rhinosinusitis in RSUP Haji Adam Malik in Year 2011.

POLA PENYAKIT KULIT NON-INFEKSI PADA ANAK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE

GAMBARAN KASUS ABSES LEHER DALAM DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh : VERA ANGRAINI

KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan profil kesehatan provinsi Daerah Istimewa. Yogyakarta tahun 2012, penyakit infeksi masih menduduki 10

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidung dan sinus paranasal ditandai dengan dua gejala atau lebih, salah

PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

SURVEI KESEHATAN TELINGA PADA ANAK PASAR BERSEHATI KOMUNITAS DINDING MANADO

HUBUNGAN SKOR LUND-MACKAY CT SCAN SINUS PARANASAL DENGAN SNOT-22 PADA PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS TESIS IRWAN TRIANSYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang muncul membingungkan (Axelsson et al., 1978). Kebingungan ini tampaknya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PROFIL GULA DARAH SEWAKTU (GDS) DAN GULA DARAH PUASA (GDP) PASIEN STROKE DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DI RAWAT INAP DI BAGIAN NEUROLOGI

ABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007

KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK DI BLU RSU PROF. Dr. R.D. KANDOU

PROFIL PSORIASIS DI POLIKLNIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-DESEMBER 2012

GAMBARAN ULTRASONOGRAFI BATU EMPEDU PADA PRIA & WANITA DI BAGIAN RADIOLOGI FK UNSRAT BLU RSUP PROF. DR. R. D

KARAKTERISTIK PENDERITA YANG MENJALANI BEDAH SINUS ENDOSKOPIK FUNGSIONAL (BSEF) DI DEPARTEMEN THT-KL RSUP. HAJI ADAM MALIK, MEDAN DARI PERIODE

GAMBARAN FOTO TORAKS PNEUMONIA DI BAGIAN/SMF RADIOLOGI FK UNSRAT / RSUP PROF. DR. R. D KANDOU MANADO PERIODE 1 APRIL 30 SEPTEMBER 2015

KESEHATAN TENGGOROK PADA SISWA SEKOLAH DASAR EBEN HAEZAR 1 MANADO DAN SEKOLAH DASAR GMIM BITUNG AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN

GAMBARAN TRANSILUMINASI TERHADAP PENDERITA SINUSITIS MAKSILARIS DAN SINUSITIS FRONTALIS DI POLI THT RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN

GAMBARAN LAJU ENDAP DARAH DAN C-REACTIVE PROTEIN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI MANADO

4.3.1 Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Instrumen Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Rinitis alergi (RA) adalah penyakit yang sering dijumpai. Gejala utamanya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

PROFIL PASIEN RHINITIS ALERGI DI RUMAH SAKIT PHC SURABAYA TAHUN 2013

GAMBARAN ULTRASONOGRAFI HEPAR DI BAGIAN RADIOLOGI FK UNSRAT BLU RSUP PROF.DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE MARET JUNI 2014

HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014.

EPISTAKSIS DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dua atau lebih gejala berupa nasal. nasal drip) disertai facial pain/pressure and reduction or loss of

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. endoskopis berupa polip atau sekret mukopurulen yang berasal dari meatus

BAB I PENDAHULUAN. organisme berbahaya dan bahan-bahan berbahaya lainnya yang terkandung di

SURVEI KESEHATAN HIDUNG MASYARAKAT DI DESA TINOOR 2

ABSTRAK PREVALENSI APENDISITIS AKUT PADA ANAK DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER NASOFARING DI RUMAH SAKIT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh: WULAN MELANI

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK ID 127 KELURAHAN RANOMUT MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

PROFIL GLAUKOMA SEKUNDER AKIBAT KATARAK SENILIS PRE OPERASI DI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2011 DESEMBER 2011

SURVEI KESEHATAN TELINGA MASYARAKAT PESISIR PANTAI BAHU

Analisis Metode Certainty Factor pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT


ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013

ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

GAMBARAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PENDERITA DENGAN KLINIS STROKE NON-HEMORAGIK DI BAGIAN RADIOLOGI FK. UNSRAT / SMF RADIOLOGI BLU RSUP PROF. DR.

GAMBARAN HEMATOLOGI PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT YANG DIRAWAT DI BLU RSUP PROF. Dr. R.D. KANDOU MANADO TAHUN 2010

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

NILAI DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SPUTUM BTA PADA PASIEN KLINIS TUBERKULOSIS PARU DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. paranasal dengan jangka waktu gejala 12 minggu, ditandai oleh dua atau lebih

PROPORSI DAN KARAKTERISTIK PENYEBAB PERDARAHAN SALURAN CERNA BAHAGIAN ATAS BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN ENDOSKOPI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN

FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA RINOSINUSITIS KRONIK DI POLIKLINIK THT-KL RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

KESEHATAN TELINGA DI SEKOLAH DASAR INPRES KEMA 3

ABSTRAK ANALISIS KASUS PENDERITA PNEUMONIA DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2007

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.

Kejadian Ikterus Pada Bayi Baru Lahir Di RSUP H.Adam Malik Medan Dari Tahun

1 Kevin G. Pitojo 2 Adrian Tangkilisan 2 Alwin Monoarfa.

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI JUNI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sinus Paranasalis (SPN) terdiri dari empat sinus yaitu sinus maxillaris,

Profil tumor solid pada pasien rawat inap di Bagian KSM Ilmu Penyakit Dalam RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2013-Desember 2014

PROFIL PENDERITA INFEKSI SISTEM SARAF PUSAT PADA ANAK DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2012

POLA KUMAN DAN UJI KEPEKAANNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA PADA PENDERITA OTITIS EKSTERNA DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSU PROF. DR. R. D.

GAMBARAN HISTOPATOLOGI PADA PASIEN KARSINOMA NASOFARING TAHUN DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN. Oleh : FATHIMAH NURUL WAFA

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

BENDA ASING TELINGA HIDUNG TENGGOROK DI BAGIAN/SMF THT-KL BLU/RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2008 DESEMBER 2011

OVERVIEW OF PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS IN THE LANGENSARI COMMUNITY HEALTH CENTER, BANJAR, 2013 PERIOD

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK BALITA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013

POLA BAKTERI INFEKSI SALURAN KEMIH DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO PERIODE NOVEMBER 2010 NOVEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dasar diagnosis rinosinusitis kronik sesuai kriteria EPOS (European

Gambaran CT-scan neoplasma intrakranial di Bagian/SMF Radiologi FK Unsrat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Oktober 2014-September 2015

ABSTRAK GAMBARAN PAP SMEAR ABNORMAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015

PERBEDAAN WAKTU TRANSPORTASI MUKOSILIAR HIDUNG PADA PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS SETELAH DILAKUKAN BEDAH SINUS ENDOSKOPIK FUNGSIONAL DENGAN ADJUVAN

Karakteristik penderita kanker serviks di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari Desember 2015

ABSTRAK EVALUASI HASIL TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE INTENSIF PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KOTAMADYA BANDUNG TAHUN

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.

ABSTRAK Gambaran Karakteristik Penderita Akne Vulgaris di Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin Sakura Derma Bandung

SURVEI KESEHATAN HIDUNG PADA MASYARAKAT PESISIR PANTAI BAHU

Profil Tes Fungsi Hati pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Periode Januari - Desember 2012

: PPDS THT FK-USU (Asisten Ahli) : Ilmu Kesehatan THT, Bedah Kepala dan. A. Nama : dr. Siti Nursiah, Sp. THT-KL NIP :

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER

ABSTRAK GAMBARAN INFEKSI MALARIA DI RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA PROVINSI MALUKU UTARA PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Definisi klinis rinitis alergi adalah penyakit. simptomatik pada hidung yang dicetuskan oleh reaksi

Transkripsi:

GAMBARAN FOTO WATERS PADA PENDERITA DENGAN DUGAAN KLINIS SINUSITIS MAKSILARIS DI BAGIAN RADIOLOGI FK UNSRAT/SMF RADIOLOGI BLU RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2011 1 Allan Hespie Posumah 2 Ramli Hadji Ali 2 Elvie Loho 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: allan161@yahoo.com Abstract: Sinusitis is an inflammation of the mucous membranes that can be on one or several paranasal sinuses, and the most commonly affected are the maxillary sinus and etmoidalis sinus. An anamnesis and physical examination can already diagnonse suspect of maxillary sinusitis. Radiological examination perfomed to get an early diagnose. Photo Waters is one of the best examination because can already diagnose an abnormality in maxillary sinus with 85 % and 80 % sensivity and specifity. This study aims is to know the description of Photo Waters in patient with suspect of maxillary sinusitis based on age, sex, and description of Photo Waters in Radiology Department of BLU Prof. Dr. R. D. Manado Kandou within period 1st January 2011 to 31st December 2011. This research is retrospective descriptive study. The data was a request and answer form of Photo Waters in Radiology Department and analyze in descriptive form. The number of patients with maxillary sinusitis radiology diagnose in the Radiology Department of BLU Prof. Dr. R.D. Kandou are 60 patients. Most cases are women in the amount of 56.67%, with 30-40 years age is the most common. With the results of description of Photo Waters in poor veil image is 71.67%. Keywords: Maxillary sinus, Photo Waters, sinusitis. Abstrak: Sinusitis merupakan suatu peradangan membran mukosa yang dapat mengenai satu ataupun beberapa sinus paranasal, dan yang paling sering terkena yaitu sinus maksilaris dan sinus etmoidalis. Anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah dapat mencurigai adanya sinusitis maksilaris. Untuk mendapatkan diagnosis yang lebih dini diperlukan pemeriksaan radiologis. Foto Waters merupakan pemeriksaan yang paling baik karena sudah mampu mendiagnosis suatu kelainan di sinus maksilaris dengan sensitifitas dan spesifisitas yaitu 85% dan 80%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Foto Waters pada penderita dengan dugaan klinis sinusitis maksilaris berdasarkan jenis kelamin, umur, dan hasil gambaran Foto Waters di Bagian Radiologi BLU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1 Januari-31 Desember 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Data berupa lembaran permintaan dan jawaban Foto Waters di Bagian Radiologi dan diolah dalam bentuk deskriptif. Jumlah penderita dengan diagnosis radiologis sinusitis maksilaris di Bagian Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou sebanyak 60 penderita. Kebanyakan kasus adalah perempuan yaitu sebesar 56,67%, dengan umur tebanyak 30-40 tahun. Dengan hasil gambaran Foto Waters terbanyak pada gambaran perselubungan yaitu 71,67%. Kata kunci: Foto Waters, sinus maksilaris, sinusitis. 129

130 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 129-134 Sinusitis merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam praktek dokter seharihari, bahkan dianggap salah satu penyebab gangguan kesehatan tersering di seluruh dunia. 1 Sinusitis merupakan suatu peradangan membran mukosa yang dapat mengenai satu ataupun beberapa sinus paranasal. 2 Sinus paranasal merupakan ronggarongga disekitar hidung dengan bentuk bervariasi dan terdiri dari empat pasang sinus, yaitu sinus maksilaris, sinus frontalis, sinus etmoidalis, dan sinus sfenoidalis. Berdasarkan perjalanan penyakitnya, infeksi dapat berlangsung akut maupun kronis, dengan batasan waktu kurang atau lebih dari 12 minggu dan penyebab utama ialah selesma yang merupakan infeksi virus, yang selanjutnya dapat diikuti dengan infeksi bakteri. Sebagian besar kasus sinusitis melibatkan lebih dari satu sinus paranasal dan yang paling sering yaitu sinus maksilaris dan sinus etmoidalis. 3,4 Insidens sinusitis merupakan penyakit yang cukup parah yang membuat orang memeriksakan diri ke dokter yaitu antara 1,3 dan 3,5 per 100 kasus orang dewasa per tahun. Peneliti dari Norwegia mengemukakan insidens sinusitis yaitu 3,5 per 100 kasus pada orang dewasa dengan 7% pasien memiliki dua kali kunjungan dan 0,5% memiliki tiga kali atau lebih kunjungan selama periode 12 bulan. 5 Di Amerika, insidensi sinusitis sekitar 20 juta orang per tahun dengan 18 juta orang yang melakukan pemeriksaan. 6 Data dari DEPKES RI (2003) menyebutkan bahwa penyakit hidung dan sinus berada pada urutan ke-25 dari 50 pola penyakit peringkat utama atau sekitar 102.817 penderita rawat jalan di rumah sakit. Di Indonesia data dari Divisi Rinologi Departemen THT RSCM Januari-Agustus 2005 menyebutkan jumlah pasien rinologi pada kurun waktu tersebut sebanyak 435 pasien dan 69% (300 pasien) adalah sinusitis. 7 Di Bagian Poliklinik THT RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (1995) menyebutkan sinusitis maksilaris berada pada urutan ke tiga dari 10 penyakit hidung terbanyak dan jumlah pasien rinologi pada kurun waktu tersebut sebanyak 1676 pasien, dan 16% (268 pasien) merupakan sinusitis maksilaris. 8 Keluhan utama pasien berupa hidung tersumbat dan disertai dengan nyeri tekan pada pipi dan ingus purulen, bisa disertai dengan gejala sistemik seperti demam dan letargi. Pada sinusitis maksilaris terdapat nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketok pada gigi. Gejala lain ialah sakit kepala, hiposmia/anosmia, halitosis. 9,10 Ada begitu banyak pemeriksaan untuk mendiagnosis sinusitis maksilaris. Anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah dapat mencurigai adanya sinusitis maksilaris, tapi untuk memberikan diagnosis yang lebih dini, maka diperlukan pemeriksaan radiologis. Pemeriskaan radiologis dari sinusitis maksilaris sering menggunakan Foto Waters, CT Scan, dan MRI. 11 Pemeriksaan Foto Waters merupakan pemeriksaan yang paling baik untuk mengevaluasi sinus maksilaris. William et al (1992), menyimpulkan bahwa Foto Waters dapat diterima untuk mendiagnosis suatu kelainan di sinus maksilaris. Pemeriksaan ini dari sudut biaya cukup ekonomis dan pasien hanya mendapat radiasi yang minimal. Sensitifitas dan spesifisitasnya yaitu 85% dan 80%. Berdasarkan gambaran radiologis dengan Foto Waters dapat menilai kondisi sinus maksilaris yang memperlihatkan perselubungan, air fluid level, dan penebalan mukosa. 11 Banyaknya penderita dengan dugaan klinis sinusitis maksilaris dan permintaan Foto Waters di Bagian Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado mendorong penulis untuk melakukan penelitian, sebab penelitian mengenai radiologis sinusitis maksilaris belum pernah dilakukan. Selain itu penelitian ini dapat mengetahui dan mempelajari gambaran radiologis pada penderita dengan dugaan klinis sinusitis maksilaris di Bagian Radiologi BLU RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 januari 2011 31 desember 2011. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran Foto Waters pada penderita dengan dugaan klinis sinusitis maksilaris di Bagian Radiologi FK

Posumah, Ali, Loho; Gambaran Foto Waters pada Penderita... 131 Unsrat/SMF Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1 Januari 2011-31 Desember dan bagaimana presentase penderita sinusitis maksilaris di Bagian Radiologi FK Unsrat/SMF Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1 Januari 2011-31 Desember 2011? METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan memanfaatkan data sekunder berupa lembaran permintaan dan jawaban Foto Waters di Bagian Radiologi dan diolah dalam bentuk deskriptif. Waktu penelitian berlangsung dari bulan November-Desember 2012. Populasi pada penelitian ini yaitu semua lembaran permintaan dan jawaban Foto Waters di bagian Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1 Januari-31 Desember 2011, sedangkan sampelnya yaitu semua lembaran permintaan dan jawaban Foto Waters penderita dengan dugaan klinis sinusitis maksilaris di bagian Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1 Januari-31 Desember 2011. HASIL Selama periode 1 Januari 2011 31 Desember 2011, didapatkan jumlah penderita dengan dugaan klinis Sinusitis Maksilaris yang melakukan pemeriksaan Foto Waters di Bagian Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou sebanyak 97 penderita. Tabel 1. Distribusi presentase penderita sinusitis maksilaris. Diagnosis radiologi n % Sinusitis maksilaris Tak ada kelainan 60 37 61,86 38,14 Jumlah 97 100 Dari tabel 1 didapatkan sebanyak 60 orang (61,86%) dengan diagnosis sinusitis maksilaris dan tidak ada kelainan sebanyak 37 orang (38,14%). Tabel 2. Distribusi jenis kelamin penderita sinusitis maksilaris. Jenis Kelamin N % Laki-laki Perempuan 26 34 43,33 56,67 Jumlah 60 100 Dari tabel 2 didapatkan penderita sinusitis maksilaris terbanyak pada perempuan yaitu 34 penderita (56,67%). Dan pada laki-laki sebanyak 26 penderita (43,33%). Tabel 3. Distribusi umur penderita sinusitis maksilaris. Umur (tahun) N % 0-14 15-29 30-44 45-59 60 5 6 24 20 5 8,33 10 40 33,33 8,33 Jumlah 60 100 Dari tabel 3 didapatkan presentasi tertinggi penderita sinusitis maksilaris terdapat kelompok umur 30-44 sebanyak 24 orang penderita (40%) dan yang paling sedikit pada kelompok umur 0-14 dan 60 yaitu 5 penderita. Tabel 4. Distribusi gambaran Foto Waters penderita sinusitis maksilaris. Gambaran Foto Waters n % Penebalan Mukosa Air fluid level Perselubungan 17 0 43 28,33 0 71,67 Jumlah 60 100 Dari tabel 4.4. didapatkan gambaran Foto Waters yang terbanyak adalah perselubungan sebanyak 43 penderita (76,67%). Dan tidak ditemukan gambaran air fluid level pada penderita sinusitis maksilaris.

132 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 129-134 BAHASAN Sesuai hasil penelitian yang dilakukan secara deskriptif retrospektif, jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan Foto Waters dengan dugaan klinis sinusitis maksilaris di Bagian Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari 2011 31 Desember 2011 sebanyak 97 penderita, dengan sinusitis maksilaris sebanyak 60 penderita (61,86%) dan tidak ada kelainan sebanyak 37 penderita (38,14%). Hasil ini tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian yang dilakukan Paramita (2010) yang mendapatkan sebanyak 91 penderita yang melakukan pemeriksaan Foto Waters dengan sinusitis maksilaris sebanyak 46 orang (51%) dan Dalimunthe (2010) yang mendapatkan sebanyak 96 kasus, dengan sinusitis maksilaris sebanyak 62 penderita (64,6%). 13 Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan bahwa kasus sinusitis yang paling sering terkena yaitu sinus maksilaris dan sinus etmoidalis. 1 Berdasarkan jenis kelamin (Tabel 4.2), dari penelitian ini didapatkan penderita dengan sinusitis maksilaris terbanyak pada perempuan yaitu 34 penderita (56,67%), sedangkan pada laki-laki sebanyak 26 penderita (43,33%). Vogen et al (2000) Pennsylvania mendapatkan dari 16 penderita sinusitis dalam penelitiannya didapatkan perempuan sebanyak sembilan penderita (56,3%) dan laki-laki sebanyak tujuh penderita (43,7%). Krzeski (2001) Polandia, dalam penelitiannya pada 157 penderita sinusitis didapatkan penderita perempuan sebanyak 88 penderita (56%) dan laki-laki sebanyak 69 penderita (44%). Nasution (2007), dalam penelitiannya pada 30 penderita didapatkan perempuan sebanyak 18 penderita (60%) dan laki-laki sebanyak 12 penderita (40%). Dari data diatas tampak penelitian ini tidak jauh berbeda dari penelitian sebelumnya yang mendapatkan kelompok perempuan paling banyak dibandingkan dengan laki-laki. Banyaknya penderita perempuan dimungkinkan karena yang datang berobat lebih banyak perempuan dan pada umumnya perempuan lebih peduli dengan keluhan sakit sehingga lebih cepat datang berobat. 12 Berdasarkan kelompok umur (Tabel 4.3), dari penelitian ini didapatkan penderita dengan sinusitis maksilaris terbanyak yaitu pada kelompok umur 30-44 tahun sebanyak 24 penderita (40%). Yoshiura et al (1993) di Jepang mendapatkan dari 68 penderita sinusitis yang ditelitinya, rata-rata usia penderita terbanyak pada usia 46 tahun. Elfahmi (2001) mendapatkan umur terbanyak pada usia 35-44 tahun sebanyak 30%. Triolit Z (2004) mendapatkan umur terbanyak adalah 38-47 sebanyak 36,6%. Nasution (2007) mendapatkan umur terbanyak pada usia 37-46 tahun sebanyak 33,3%. Hasil yang didapat peneliti, terlihat umur terbanyak hampir sama serta tidak berbeda jauh dengan peneliti-peneliti lainnya. 12 Dari data diatas didapati bahwa penderita terbanyak pada usia dewasa. Dalimunthe (2010) menyatakan hal tersebut mungkin disebabkan kelompok usia dewasa merupakan kelompok usia yang aktif dan sering terpapar oleh polutan atau zatzat iritan yang mungkin dapat menyebabkan atau memperberat terjadinya sinusitis maksilaris, sehingga lebih banyak penderita dengan kelompok usia dewasa yang datang berobat ke rumah sakit. 15 Berdasarkan hasil gambaran Foto Waters (Tabel 4.4), dari penelitian ini didapatkan penderita dengan sinusitis maksilaris terbanyak dengan gambaran perselubungan sebanyak 43 penderita (76,67%), 17 penderita (28,33%) dengan gambaran penebalan mukosa dan tidak ditemukan gambaran air fluid level. Elfahmi (2001) mendapatkan gambaran perselubungan sebanyak 57,50%, penebalan mukosa sebanyak 35% dan air-fluid level sebanyak 7,50%. Hasil dari kedua penelitian ini hampir sama yaitu yang terbanyak ialah gambaran yang memperlihatkan adanya perselubungan dan yang paling sedikit adalah air fluid level. 14 Sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan pada pencitraan Foto Waters akan memperlihatkan gambaran penebalan mukosa, air fluid level, dan perselubungan homogen atau tidak homogen pada sinus maksilaris. 11

Posumah, Ali, Loho; Gambaran Foto Waters pada Penderita... 133 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Bagian Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 januari 2011 31 desember 2011 mengenai gambaran Foto Waters pada penderita dengan dugaan klinis sinusitis maksilaris dapat disimpulkan bahwa jumlah penderita yang melakukan pemeriksaan Foto Waters dengan dugaan klinis sinusitis maksilaris sebanyak 97 penderita dan jumlah penderita dengan diagnosis radiologis sinusitis maksilaris sebanyak 60 penderita, perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki dengan perbandingan masing-masing 56,67% dan 43,33% dan terbanyak pada golongan umur 30-44 tahun. Dari hasil gambaran Foto Waters yaitu terbanyak pada gambar-an perselubungan (71,67%), gambaran pe-nebalan mukosa (28,33%) dan yang paling sedikit ada pada gambaran air fluid level (0%). SARAN Perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang masalah-masalah yang mungkin timbul akibat sinusitis maksilaris sehingga penderita dapat berobat lebih awal dan untuk pemeriksaan Foto Waters, sebaiknya dilakukan dalam posisi yang dimodifikasi dalam hal ini posisi duduk, supaya dapat menilai gambaran air fluid level. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dr. Olivia C. Pelealu, SpTHT-KL dan dr. Julied Dehoop, MPd,Ked selaku penguji 1 dan penguji 2 atas masukan dan saran dan kepada pihakpihak yang secara langsung atau tidak langsung telah memberikan gagasan dan ide kepada penulis. DAFTAR PUSTAKA 1. Mangunkusomo E, Soetjipto D. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher. Edisi ke-6. Jakarta: FK UI, 2007; p. 145-53. 2. Nerwan Dorland WA. Kamus kedokteran Dorland (Edisi Kelima). Indonesia: ECG, 2000; p.2003. 3. Setiyohadi B, Subekti I. Pemeriksaan fisis umum. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata K M, Setiati S, editor. Ilmu penyakit dalam (Edisi Ketiga). Jakarta: Ilmu Penyakit Dalam, 2009; p.42-3. 4. Bhaya MH, Goldsmith AJ. Nyeri kepala dan wajah. Dalam: Lucente FE. Har-El G, editors. Ilmu THT esensial (Edisi Kelima). Jakarta: EGC, 2011; hal.222. 5. Lindbakc M. Hickner JM. Ear nose and throat problems. In: Jones R, Britten N, Culpepper L, Grol R, Mant D, Silagy C, et al, editors. Oxford textbook of primary medical care. 2 nd volume. New York: Oxford University, 2005; p.724-27. 6. Beach J. Sinusitis. In: Buttaro TM, Trybulski J, Bailey PP, Cook JS, editors. Primary care: a collaborative practice (Third Edition). 7. HTA Indonesia. Functional endoscopic sinus surgery di Indonesia [homepage on the Internet]. 2006 [cited 22 oktober 2012]. Available from: http://buk.depkes.go.id/ index.php. 8. Data Poli THT di bagian THT FK UNSRAT BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado 1995. 9. A.D.A.M Medical Encyclopedia. Sinusitis [homepage on the Internet]. 2012 [updated 2012 July 30; diakses 22 oktober 2012]. Available from: http:// www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/p MH0001670.html. 10. Dhawan VK. Otitis externa otitis media sinusitis. In: Yoshikawa TT, Norman DC, editors. Infectious disease in the aging: a clinical handbook (Second Edition). Los Angeles: Humana press; 2009. p. 297-304. 11. Rachman MD. Sinus paranasal. Dalam: Rasad S, editor. Radiologi diagnostic (Edisi Kedua). Jakarta: FKUI, 2005; hal.431-8. 12. Nasution MTA. Frekuensi penderita rinosinusitis maksila kronis yang disebabkan infeksi jamur [Tesis]. Medan: Fakultas Kedokteran USU/RSU H. Adam Malik; 2007.

134 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 129-134 13. Paramita DA, Suyono, Yarsa KY, Mardiatmo, Putranto W. Hubungan antara rhinitis kronis dan gambaran sinusitis pada foto waters. CDK THT. 2010;179:431-3. 14. Munir D, Kurnia B. Pola kuman aerob penyebab sinusitis maksila kronis. CDK THT. 2007;155:69-72. 15. Dalimunthe SA. Gambaran penderita rinosinusitis di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada tahun 2010 [Karya Tulis Ilmiah]. Medan: Fakultas Kedokteran USU/RSU H. Adam Malik; 2010.