HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

KONTRIBUSI KEKUATAN, POWER OTOT, PANJANG LENGAN, TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP LONCAT HARIMAU. Jurnal. Oleh. Riyan Jaya Sumantri

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER. Jurnal. Oleh KHARINA OKTAVIANA

HUBUNGAN POWER LENGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HANDSTAND. Jurnal. Oleh. Ririn Efrina

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal.

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LONCAT HARIMAU. (Jurnal) Oleh PAJAR ANDELA

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENENDANG KE ARAH GAWANG. Jurnal. Oleh RANDI TIRTA SAPUTRA

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

KONTRIBUSI KELENTUKAN TUBUH, KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN KAYANG. (Skripsi) Oleh RESTU TRIWIJAYA

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN TINGGI, BERAT BADAN, PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh YULIANI

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN, PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG. (Jurnal Skripsi) Oleh SATRIA WIJAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

ABSTRACT KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP BACKHAND PADA PERMAINAN BULU TANGKIS. By: I WAYAN GANDI ATMAJA.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan senam sangat sesuai untuk. mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah anak anak mengalami proses pertumbuhan fisik yang berbeda

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVICE

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Deni Setya Budi

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU SISWA KELAS XI SMA NEGERI TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI, POWER TUNGKAI, LINGKAR PAHA, DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LONGPASS. Jurnal. Oleh RENDIZA DONI RAMAWAN

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL. Oleh DODI ALVINDO

HUBUNGAN MOTIVASI INTERINSIK DAN EKSTERINSIK DENGAN HASIL RENANG SISWA SMK SWADHIPA NATAR. Jurnal. Oleh. Sutrisno Agus Setiadhi

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN PUKULAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

LATIHAN KELENTUKAN KONTRAKSI-RELAKSASI (PNF) DAN KELENTUKAN STATIS TERHADAP KETERAMPILAN GERAK KAYANG

MARPION SAPUTRA NIM

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP GULING DEPAN KELAS IV DAN V SD N KRATON YOGYAKARTA

HUBUNGAN KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SIKAP LILIN

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH GAYA STRADLE TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DWI HURIGI PADA BELADIRI TAEKWONDO JURNAL. Oleh ZIKO FAJAR RAMADHAN

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES GULUNG SEPAKTAKRAW

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

S K R I P S I OLEH : Reza Dwi Pradana NIM:

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

Competitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133

HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN, KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL PUKULAN LURUS DALAM PENCAK SILAT. (Jurnal) Oleh : AHMAD GEMPAR

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

senam Merupakan terjemahan dari kata: 1. Gymnastiek Belanda 2. Gymnastics Inggris Asal kata Gymnos Yunani berarti telanjang

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

KONTRIBUSI TINGGI BADAN, PANJANG, KEKUATAN LENGAN, PANJANG, POWER TUNGKAI TERHADAP FREE THROW. (Jurnal Skripsi) Oleh JOKO ARIANTO

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, KESEIMBANGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MERODA

I. PENDAHULUAN. teratur. Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh YUDHA PURNAMA PUTRA

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

Transkripsi:

1 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA Jurnal Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

2 ABSTRACT MUSCLE POWER CONNECTION SLEEVE AND BALANCE THE ABILITY MERODA By MUHAMMAD GANDI MAULANA Supervisor: Drs. Suranto, M.Kes Drs. Heru Sulistianta, S.Pd. M.Or This study aimed to determine the relationship of the arm muscle strength and balance against meroda capabilities. The population used in this study amounted to 33 students, with a sample of 33 female students, so called sample population (total sampling). Data collection arm muscle strength was used the test push-ups, balance was used stand stork (stork stand), as well as data analysis was used product moment correlation. The results showed that the strength of the arm muscles have a correlation coefficient of 0.513 and accounted for 34% of the ability meroda, the balance has a correlation coefficient of 0.889 and accounted for 79% of the ability meroda while the arm muscle strength and balance have a correlation coefficient of 0.901 and accounted for 81, 2% against meroda capabilities. From the results of this study concluded that the variables that have the most to the ability meroda relationship is a balance that is equal to 79%. Keywords: relationships, strength, balance, contributions, meroda, muscular arms.

3 ABSTRAK HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA Pembimbing: Drs. Suranto, M.Kes Drs. Heru Sulistianta, S.Pd. M.Or Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan dan keseimbangan terhadap kemampuan meroda. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 33 siswa, dengan sampel sebanyak 33 siswa putri, sehingga disebut sampel populasi (total sampling). Pengumpulan data kekuatan otot lengan menggunakan tes push up, keseimbangan menggunakan berdiri burung bangau (stork stand), serta analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan otot lengan memiliki koefisien korelasi 0,513 dan memberikan kontribusi sebesar 34% terhadap kemampuan meroda, keseimbangan memiliki koefisien korelasi 0,889 dan memberikan kontribusi sebesar 79% terhadap kemampuan meroda sedangkan kekuatan otot lengan dan keseimbangan memiliki koefisien korelasi 0,901 dan memberikan kontribusi sebesar 81,2% terhadap kemampuan meroda. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel yang memiliki hubungan terbesar terhadap kemampuan meroda adalah keseimbangan yaitu sebesar 79%. Kata kunci: hubungan, kekuatan, keseimbangan, kontribusi, meroda, otot lengan..

4 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sehubungan dengan tuntutan gerakan meroda agar berhasil dengan baik atau sempurna, guru penjas wajib memperhatikan dalam pemberian kegiatan pemanasan dengan memberikan latihan tiap-tiap unsur kondisi fisik yang diperlukan, juga pemberian metode pengajaran meroda dengan tepat. Untuk itu penelitian ini mendesak dilakukan guna mengetahui seberapa besar kontribusi tiap unsur kondisi fisik tersebut, sehingga dapat memberikan informasi tentang unsur kondisi fisik apa yang paling dominan dalam melakukan meroda sehingga guru penjas dapat memberikan latihan kondisi fisik yang benar saat kegiatan pemanasan, sehingga pelaksanaanya lebih efisien dan efektif, yang dikemas dalam bentuk yang lebih menyenangkan. Peneliti ingin meneliti gerakan meroda karena meroda merupakan gerakan yang komplek dan memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan juga dalam prakteknya banyak kegagalan dan kesalahan yang dilakukan murid sehingga peneliti tertarik untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini mengambil judul, Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Keseimbangan dengan Kemampuan Meroda Pada Siswa Putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran. Identifikasi Masalah Latar belakang masalah yang telah dikemukakan mengarah pada pemikiran adanya berbagai masalah. Dari berbagai masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut : a. Banyak kegagalan dan kesalahan yang dilakukan murid dalam melakukan meroda. Kemampuan meroda para murid yang masih rendah. b. Para murid kesulitan menguasai gerakan meroda dalam waktu yang singkat. c. Faktor intelegensi murid yang berbeda. Perbedaan latar belakang kehidupan murid berupa geografis dan ekonomi. d. Tidak adanya sarana dan prasarana di sekolah karena kondisi sekolah yang tidak memungkinkan. e. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki guru

5 penjas tentang fungsi masingmasing unsur-unsur kondisi fisik yang menunjang keberhasilan gerakan meroda. f. Unsur kondisi fisik seperti kekuatan otot lengan dan keseimbangan para murid yang lemah mempengaruhi keberhasilan meroda. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diungkapkan, permasalahan dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Apakah ada hubungan kekuatan otot lengan dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran? b. Apakah ada hubungan keseimbangan dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran? c. Apakah ada hubungan kekuatan otot lengan dan keseimbangan, dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran? Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kekuatan otot lengan dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran. b. Untuk mengetahui apakah ada hubungan keseimbangan dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran. c. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kekuatan otot lengan d an keseimbangan, dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran. Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi Sekolah 2. Bagi Guru 3. Bagi Pelatih 4. Bagi Program Studi Penjaskes TINJAUAN PUSTAKA Definisi Senam Senam yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga merupakan terjemahan

6 langsung dari bahasa Inggris gymnastics, atau Belanda gymnastiek. Gymnastics sendiri adalah bahasa aslinya merupakan serapan kata dari bahasa Yunani yaitu gymnos, yang berarti telanjang (Mahendra, 2000: 7-8). Meroda Menurut Suyati, (1994: 154) gerakan meroda adalah suatu gerakan ke samping pada saat bertumpu atas kedua tangan dengan kaki terbuka besar / kangkang. Kekuatan Otot Lengan Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal (Ismaryati, 2008: 111) menyatakan bahwa kekuatan otot adalah kwalitas yang memungkinkan pengembangan ketegangan otot dalam kontraksi yang maksimal. Menurut Mahendra (2000: 35) kekuatan adalah sejumlah daya yang dapat dihasilkan oleh suatu otot ketika otot itu berkontraksi. Keseimbangan Menurut Biakto Atmojo (2010: 62) keseimbangan adalah pemeiharaan keseimbangan pada saat statis atau bergerak. Bentuk-bentuk latihan keseimbangan yang mendukung gerakan meroda anatara lain : berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm, sepanjang 10 m, berdiri dengan satu kaki jinjit, tubuh membentuk kapalkapalan, sikap lilin, berdiri dengan tangan sebagai sandaran tubuh. Kerangka Pikir Meroda adalah salah satu gerakan senam artistik pada alat lantai (floor exercise) yang dalam gerakannya menuntut kualitas fisik yang memadai. Dalam gerakan meroda ada beberapa komponen kondisi fisik yang terlibat didalamnya antara lain: kekuatan otot lengan, keseimbangan, power otot tungkai. Hipotesis Menurut Arikunto (1998: 67) Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul, oleh karena itu suatu hipotesis perlu diuji guna mengetahui apakah hipotesis tersebut terdukung oleh data yang menunjukkan kebenarannya atau tidak. 1. Ada hubungan kekuatan otot lengan dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong

7 Tataan Pesawaran. 2. Ada hubungan keseimbangan dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran. 3. Ada hubungan kekuatan otot lengan dan keseimbangan, dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Vabriabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian penelitian (Arikunto, 2002 : 96). Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya, dalam penelitian ini ada empat variabel bebas, yaitu : a. Kekuatan Otot Lengan (X1) b. Keseimbangan (X2) Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif dengan studi korelasional. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan teknik tes. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mencakup siswa putri kelas X SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 orang. Sampel Sampel penelitian ini adalah siswa putri yang dapat melakukan meroda. Sampel yang digunakan sebanyak 33 orang. Variabel Terikat a. Kemampuan Meroda (Y) Instrumen Penelitian Tes dan pengukuran yang diukur meliputi : 1) Kekuatan otot lengan diukur dengan tes push up 2) pengukuran keseimbangan dengan menggunakan Stork Stand. 3) Kemampuan meroda dinilai dengan tes kemampuan gerak dasar meroda. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

8 Hasil Penelitian Deskripsi data digunakan untuk mengetahui gambaran variabel-variabel yang diteliti secara sekilas yaitu meliputi skor minimal, skor maksimal, rata-rata/rerata, dan standar deviasinya dari pada siswa. Tabel Descriptive Statistics di atas menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan meroda siswa putri SMK Negeri 1 Gedong Tataan Pesawaran adalah 12,3636 angka kemampuan meroda maximum dengan nilai 15, angka kemampuan meroda minimum dengan nilai 9 dan standar deviasi kemampuan meroda adalah 1,67366. Uji hipotesis Hubungan Kekuatan Otot Lengan (X1) terhadap Kemampuan Meroda (Y) diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,8 dengan n=33 dan nilai rtabel 5%= 0,344. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rhitung 0,583 > rtabel 0,344 atau Sig. (2-tailed) < 0,05 hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang signifika antara kekuatan otot lengan (X1) dengan kemampuan meroda (Y) jadi hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran. Hubungan Keseimbangan (X2) terhadap Kemampuan Meroda (Y) Berdasarkan analisis korelasi antara keseimbangan (X2) dengan kemampuan meroda (Y), diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,889 dengan n=33 dan nilai rtabel 5%= 0,344. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rhitung 0,889 > rtabel 0,344 atau Sig. (2-tailed) < 0,05 hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang signifika antara keseimbangan (X2) dengan kemampuan meroda (Y) jadi hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, ada hubungan antara keseimbangan dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran. Hubungan Kekuatan Otot Lengan (X1)dan Keseimbangan (X2) terhadap Kemampuan Meroda (Y)

9 Berdasarkan analisis korelasi antara kekuatan otot lengan (X1) dan keseimbangan dengan kemampuan meroda (Y), diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,901 dengan n=33 dan nilai rtabel 5%= 0,344. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rhitung 0,901 > rtabel 0,344 atau Sig. (2-tailed) < 0,05 hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan (X1) dan keseimbangan (X2) dengan kemampuan meroda (Y) jadi hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, ada hubungan antara kekuatan otot lengan dan keseimbangan dengan kemampuan meroda pada siswa putri SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran. Pembahasan dapat disimpulkan bahwa komponen biomotor keseimbangan sangat dibutuhkan dalam melakukan gerakan meroda seperti awalan pada saat keadaan terbalik dan pada saat melakukan akhiran keseimbangan sangat dibutuhkan karena jika keseimbangan kurang baik maka gerakan mulai dari melangkahkan kaki sampai berdiri kembali dengan kedua kaki diatas matras, hal ini juga dibuktingan dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa keseimbangan memiliki hubungan dengan kemampuan meroda. Dapat di tarik kesimpulkan bahwa jika siswa memiliki keseimbangan yang baik maka gerakan meroda yang dilakukan akan baik pula. Dalam penelitian ini juga dijelaskan hubungan antara kekuatan otot lengan dan keseimbangan dengan kemampuan meroda memiliki hubungan yang signifikan, jadi dapat di tarik kesimpulan jika siswa memiliki kekuatan otot lengan yang baik dan juga keseimbangan yang baik maka dalam melakukan gerakan meroda akan terciptanya kesuaian gerak yang baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Kekuatan otot lengan memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan meroda pada siswa SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran.

10 2. Keseimbangan memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan meroda pada siswa SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran. 3. Kekuatan otot lengan dan keseimbangan memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan meroda pada siswa SMK N 1 Gedong Tataan Pesawaran. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, adapun saran yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Upaya mengajarkan dan meningkatkan kemampuan meroda hendaknya dalam memberikan latihan kondisi fisik saat kegiatan pemanasan mengarah pada latihan kekuatan otot lengan dan keseimbangan secara berkesinambunagn/ saling terkoordinasi dan menguasai teknik meroda dengan benar sehingga kemampuan meroda lebih baik. 2. Supaya dalam latihan kondisi fisik lebih efektif dan efisien maka latihan yang dilakukan hendaknya sesuai dengan besarnya kontribusi yang diberikan oleh kedua unsur kondisi fisik tersebut. 3. Bagi peneliti lain yang berminat meneliti kembali permasalahan ini, disarankan agar penelitian ini tidak hanya dijadikan bahan pembanding tapi juga penelitian ini dapat ditindak lanjuti dan dikembangkan, disarankan untuk menambahkan variabel, sampel/ populasi, menyempurnakan instrument tiaptiap item tes dan unsur-unsur lain seperti kecepatan dalam melakukan meroda dari awal hingga akhir, kelentukan tungkai, berat badan, kelentukan, panjang lengan, panjang tungkai, mental, kepercayaan diri, dll. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1998. Prosedur penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.. 2002. Prosedur penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Biakto, A.M. 2010. Tes dan Pengukuran Pendidikan Jasmani/ Olahraga. Surakarta: UNS Press. Ismaryati. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: UNS Press.

11 Mahendra, A. 2000. Senam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D- III. Suyati. 1994. Materi Pokok Senam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Guru dan Tugas Tenaga Teknis Bagian Proyek Penataran Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD Setara D II.