PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DRAMA PADA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015 PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG.

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X IPA. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMKN 4 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA GLOBAL MADANI BANDARLAMPUNG. Oleh

Dewan Syafutra Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI LAMA DAN PUISI BARU DI KELAS VII. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 METRO. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

Oleh Devita Sari Eka Sofia Agustina Ni Noman Wetty Suliani Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November, 2013 PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU DI KELAS VIII SMP NEGERI 02 KOTAGAJAH

PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA KELAS VII SMPN 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMPN 2 BANDARLAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GEDONG TATAAN. Oleh

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PEMBELAJARAN STRUKTUR TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 BANDARLAMPUNG.

PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 GADINGREJO. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas

PEMBELAJARAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MEMBACA PUISI SISWA KELAS X SMKN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

tetapi mereka dituntut untuk mampu berbicara di depan umum. Seperti halnya seni bernegosiasi yang terdapat di dalam pembelajaran kelas X.

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI MODEL PROJECT BASED LEARNING MTs NEGERI 2 BANDARLAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X. Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

Oleh. Ayu Purnamasari Ni Nyoman Wetty S Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2017 PEMBELAJARAN MENULIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 3 BANDARLAMPUNG. Oleh

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

Supervisi KBM Kurikulum 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 1996:11). Pembelajaran adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. dalam Sukardi (2008: 167) adalah penelitian yang

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. telah memenuhi standar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Secara rinci

PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL. Oleh Supartinah, M.Hum.

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS PIDATO SISWA KELAS XII SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

Oleh Windi Riani Iqbal Hilal Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

PEMBELAJARAN TEKS ULASAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONTIANAK

PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING DI SMA

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Annisa Octavia Koswara, 2015

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DRAMA PADA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG Oleh Rifany Maulidya Nurlaksana Eko Rusminto Edy Suyanto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : rifanymaulidya@yahoo.co.id Abstract This research is aimed at describing the study of writing drama text at the second grade of SMAN 1 Bandar Lampung in 2014/2015 academic year. It uses descriptive qualitative method. The results showed the teacher has conducted the learning activity in three phases, planning, implementing, and assessing. The planning is made by the teacher based on the lesson plan component in curriculum 2013. The implementing is done by the teacher and students which includes pre, whilst, and post activity. The assessing is done by the teacher which includes the assessment of attitude, knowledge, and psychomotor. Keywords: drama text, study, writing. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis teks drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dibuat guru berdasarkan komponen RPP pada kurikulum 2013. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan guru dan siswa yang mencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Penilaian pembelajaran dilakukan guru di luar kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Kata kunci : menulis, pembelajaran, teks drama. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 1

PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling memengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dan sebagainya (Hamalik, 2014: 57). Saat ini pemerintah memberikan kebebasan kepada sekolah untuk memilih kurikulum yang diterapkan dalam pembelajaran. Kurikulum yang diterapkan saat ini yaitu kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pembelajaran dalam kurikulum 2013 sangat berbeda dengan pembelajaran-pembelajaran kurikulum sebelumnya. Jika pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) siswa sepenuhnya bergantung pada guru, tidak demikian pembelajaran kurikulum 2013. Pembelajaran kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jaringan atau mengomunikasikan. Diharapkan dengan lima kegiatan tersebut peserta didik lebih kreatif dan inovatif selama proses pembelajaran. Perbedaan pembelajaran kurikulum 2013 juga terlihat dari materi buku siswa. Materi yang terdapat dalam buku siswa menghubungkan dengan mata pelajaran yang lain, sehingga siswa dituntut untuk dapat memahami dan menguasai semua mata pelajaran. Materi pembelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 tidak bisa dilepaskan dari empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Setiap keterampilan tersebut erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam (Tarigan, 2008: 1). Sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa, menulis digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar (Tarigan, 2008: 4). Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah memiliki dua materi untuk dipelajari, yaitu kebahasaan dan kesastraan. Pembelajaran sastra memunyai peranan penting dalam mencapai berbagai aspek dari tujuan pendidikan dan pengajaran secara umum. Salah satu teks yang dipelajari adalah drama. Drama merupakan metode pembelajaran sastra yang menuntut siswa terampil menulis teks drama Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 2

secara kreatif atau membedah naskah drama secara komprehensif. Naskah drama yang telah disusun secara kolaboratif oleh siswa juga dapat sekaligus diperankan dengan penuh perhatian. Dalam praktiknya, naskah yang akan dimainkan dapat berupa naskah yang dihasilkan dari mentransformasi prosa fiksi ke dalam bentuk drama yang sudah ada atau ditulis oleh orang lain. SMA Negeri 1 Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah yang memiliki akreditasi A di Kota Bandar Lampung dan sekolah tersebut merupakan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang masih mempertahankan kurikulum 2013 di Bandar Lampung. SMA Negeri 1 Bandar Lampung banyak meraih prestasi dalam bidang olahraga dan seni, tetapi belum memiliki prestasi dalam bidang kebahasaan dan kesastraan khususnya dalam bidang menulis drama. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu saat tertentu. Penelitian kualitatif deskriptif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Mukhtar, 2013: 10-11). Sumber data pada penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran menulis teks drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Perencanaan pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2. Pelaksanaan pembelajaran yang berupa aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 3. Penilaian pembelajaran yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 4. Angket terbuka yang disebar kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI dan siswa siswi kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk pembelajaran menulis teks drama adalah sebagai berikut. 1. Observasi Teknik observasi atau pengamatan langsung digunakan penulis bertujuan untuk mengetahui rancangan yang dibuat oleh guru dan mengetahui rancangan tersebut dilaksanakan atau tidak dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. 2. Wawancara Teknik wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran Bahasa Indonesia terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. 3. Dokumentasi Dalam mendokumentasikan pembelajaran menulis teks drama peneliti berperan sebagai pengamat langsung (partisipasif) di dalam kelas dan peneliti menggunakan kamera digital sebagai alat dokumentasi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 3

4. Angket terbuka Angket yang berupa quisioner mengenai hambatan-hambatan dan juga solusinya yang peneliti berikan kepada guru maupun siswa bertujuan untuk memeroleh data yang sesuai dengan tahapan pembelajaran. Pengumpulan data meliputi perencanaan, pelaksanan dan aktivitas peserta didik diperoleh dari instrumen yang digunakan dalam lembar pengamatan pembelajaran yang terdapat di dalam modul pelatihan Kurikulum 2013. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Hasil penelitian pembelajaran menulis teks drama menunjukkan bahwa dalam prosesnya terdapat tiga tahapan yang dilalui yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan komponenkomponen yang terdapat dalam Kurikulum 2013. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan guru selama dua pertemuan dengan alokasi waktu 4x45 menit melalui kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup seperti yang tertulis pada RPP. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menerapkan pendekatan scientific yang meliputi lima kegiatan yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Sumber belajar pembelajaran menggunakan buku guru terbitan erlangga dan internet. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu media papan tulis dan lembar yang berisi cerita Habibi dan Ainun. Dalam pembelajaran teks drama guru tidak melibatkan siswa dalam menggunakan sumber belajar, media pembelajaran, dan bahasa tulis dan lisan terkait dengan materi pembelajaran teks drama subtema percintaan. Penilaian dilakukan guru menggunakan penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Penilaian dilakukan guru di luar pelaksanaan pembelajaran, bukan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. PEMBAHASAN Pembahasan mengenai hasil penelitian meliputi perencanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran (aktivitas guru dan siswa), dan penilaian pembelajaran. A. Pembahasan Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran adalah membuat persiapan pembelajaran.hal ini didasarkan pada asumsi bahwa jika tidak mempunyai persiapan pembelajaran yang baik, maka peluang untuk tidak terarah terbuka lebar, bahkan mungkin cenderung untuk melakukan improvisasi sendiri tanpa acuan yang jelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih, guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan (Rusman, 2014: 5). Di dalam Instrumen Pengamatan Perencanaan Pembelajaran (IPPP) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 4

menjabarkan secara lebih rinci mengenai komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut akan disajikan pembahasan mengenai RPP yang telah dibuat oleh pak Suharjono berdasarkan instrumen pengamatan perencanaan pembelajaran penulis. 1. Identitas Mata Pelajaran. Dari identitas mata pelajaran, peneliti mengamati sudah ada keterkaitan dengan materi yang dibelajarkan di kelas. Guru membahas tentang teks drama yang tertera pada materi pembelajaran tersebut. Dalam Pembelajaran yang dilaksanakan, guru telah mengikuti identitas mata pelajaran yang dituliskan di RPP yang merupakan patokan guru untuk mengembangkan proses pembelajaran. Waktu pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan yang tertera dalam RPP yaitu 4x45 menit yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. 2. Perumusan Indikator. Dalam RPP yang diberikan oleh guru, kesesuaian dengan SKL, KI, dan KD tersebut tampak dengan tercapainya kompetensi dasar melalui indikator yang dirumuskan. 3. Perumusan Tujuan Pembelajaran. Kosasih (2014: 146) tujuan pembelajaran merupakan arah atau sasaran dari suatu kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, rumusannya harus jelas dan lengkap yakni meliputi unsur siswa (audiens), perilaku yang diharapkan (behavior), kondisi atau cara belajar siswa (condition), dan tingkat pencapaiannya baik secara kualitatif atau kuantitatif (degree). Oleh karena itu, rumusan tujuan dinyatakan dengan ABCD (audiens, behavior, conditions, degree). Tujuan dirumuskan dari KD dalam kurikulum. Tujuan pembelajaran dan kesesuaian dengan kompetensi dasar dituliskan oleh guru dalam RPP dan dibuat pada masingmasing pertemuan. 4. Pemilihan Materi Pembelajaran. Pada kegiatan proses belajar memproduksi teks drama, guru mengaitkan antara materi yang akan diajarkan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, dan kesesuaian dengan alokasi waktu. 5. Pemilihan Sumber Belajar. Sumber belajar digunakan berupa buku guru terbitan erlangga dan juga sumber belajar dari internet. 6. Pemilihan Media Pembelajaran. Media yang tertulis dalam RPP yaitu media teks drama dengan judul Habibi dan Ainun. Media kedua yaitu lembaran kertas yang berisi langkah-langkah menulis teks drama. Media papan tulis tidak dicantumkan guru dalam RPP. 7. Pendekatan dan Model Pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan scientific dan model pembelajaran discovery learning, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan presentasi. 8. Skenario Pembelajaran. Skenario pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dibuat oleh guru telah menampilkan kegiatan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 5

pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas, kesesuaian kegiatan dengan pendekatan scientific, kesesuaian penyajian dengan sistematika materi, dan kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi. 9. Penilaian Penilaian pembelajan yang tertera di dalam RPP adalah penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Penilaian sikap yang disiapkan oleh guru berupa empat penilaian sikap yaitu peduli bahasa Indonesia, percaya diri, kesantunan, dan kejujuran. Tes tertulis dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi termasuk ke dalam ranah pengetahuan, dan tes menulis struktur teks sebagai bentuk tes dalam ranah keterampilan. B. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. I. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru adalah (1) apersepsi dan motivasi dan (2) penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan. a. Apersepsi dan Motivasi Dalam kegiatan ini guru telah mengaitkan materi pelajaran sekarang dengan pembelajaran sebelumnya. Pada pertemuan pertama (26 Maret 2015), guru akan menyampaikan materi tentang memproduksi teks drama. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan siswa bagaimana ketika menjawab soal UTS pada minggu lalu, karena pada minggu sebelumnya siswa baru saja selesai melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS). Pada pertemuan kedua (02 April 2015) guru menyampaikan materi membandingkan teks drama. Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu mengaitkan dengan materi sebelumnya pada minggu lalu yaitu materi menulis teks drama, agar memori siswa kembali terbuka pada pembelajaran teks drama. b. Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan Pada kegiatan apersepsi dan motivasi guru memusatkan perhatian siswa agar dapat berkonsentrasi dalam belajar. Pada awal pembelajaran masih banyak siswa yang belum siap menerima pembelajaran. Setelah siswa dapat memusatkan perhatiannya guru mulai menyampaikan kompetensi dan rencana kegiatan pembelajaran. II. Kegiatan Inti Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. a. Penguasaan Materi Pembelajaran Dalam kegiatan pembelajaran guru terlihat cukup menguasai materi yang akan disampaikan, dengan terlebih dahulu menyiapkan bahan pembelajaran apa yang akan dibagikan kepada Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 6

siswa. Penguasaan materi pembelajaran terlihat saat guru mampu menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran, saat guru mengaitkan materi dengan ilmu pengetahuan lain yang relevan dengan materi teks drama yaitu acara TV OVJ yang bertema politik. b. Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi, metode dan teknik pembelajaran, dan media pembelajaran yaitu berupa peralatan dan bahan pelajaran, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditentukan (Yamin, 2013: 3 dan 7). Penerapan strategi pembelajaran dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah menyesuaikan dengan kompetensi yang tertulis dalam RPP. Kedua memfasilitasi kegiatan memuat komponen eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, terlihat pada aktivitas guru membuka wawasan siswa dengan membangun konteks tentang hal yang berkaitan dengan materi teks drama subtema percintaan. Membangun konteks dilakukan guru agar siswa dapat memahami materi pelajaran karena apa yang dipelajari berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Ketiga melaksanakan pembelajaran secara runtut, belum dilakukan oleh guru. Keempat guru berhasil menguasai kelas dengan baik dan kondusif. Kelima pembelajaran yang memungkinkan timbulnya kebiasaan positif dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat saat guru mengapresiasi kegiatan siswa. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan yaitu 4x45 menit yang tediri atas dua kali pertemuan. c. Penerapan Pendekatan Scientific Pembelajaran dilakukan guru dalam menerapkan pendekatan scientific di kelas, meliputi beberapa aspek seperti memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana terkait dengan materi teks drama dalam hubungannya dengan acara TV OVJ, memancing siswa untuk bertanya dan menjawab berupa pertanyaan yang masih berkaitan dengan kisah Habibi dan Ainun kemudian siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Kegiatan mengamati, siswa diminta untuk membaca teks Habibi dan Ainun dan mengamati jalan cerita kehidupan mereka. Kegaiatan guru dalam memfasilitasi siswa untuk mencoba terlihat ketika guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Dalam proses pembelajaran, kegiatan menalar tidak nampak. Guru sangat jarang melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk membuka fikiran dan imajinasi siswa, tetapi guru Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 7

hanya sekedar memfasilitasi siswa untuk bertanya. Pada kenyataannya, masih banyak siswa yang enggan untuk bertanya walaupun guru sudah memberikan kesempatan yang besar untuk siswa bertanya tentang kesulitan dalam menerima pembelajaran. Kegiatan berkomunikasi dalam pembelajaran ditandai ketika siswa menyampaikan hasil kerja kelompok secara lisan maupun secara tertulis di depan kelas, sehingga kelompok lain menanggapi hasil kelompok yang mempresentasikan. d. Pemanfaatan Sumber Belajar /Media dalam pembelajaran Sumber belajar yang digunakan oleh guru seharusnya diambil dari buku siswa, akan tetapi guru memilih sumber pembelajaran teks drama dari sumber yang lain yaitu buku cetak terbitan erlangga. Sumber belajar kedua yang digunakan guru yaitu internet. Media yang digunakan dalam pembelajaran yaitu media papan tulis dan selembar kertas yang berisi cerita Habibi dan Ainun. Selama pembelajaran berlangsung, guru tidak menyampaikan pesan yang menarik mengapa belajar menulis drama itu penting. Keterlibatan siswa dalam penggunaan sumber belajar dan media pembelajaran tidak terlihat karena untuk pemanfaatan sumber belajar, masih banyak siswa yang pasif ketika menerima pembelajaran, dan untuk pemanfaatan media pembelajaran, guru tidak melibatkan siswa dalam pemanfaatan media papan tulis. e. Pelibatan Siswa dalam Pembelajaran Selama proses pembelajaran berlangsung, ada banyak aktivitas yang melibatkan siswa dan guru, guru berhasil mengajak siswa untuk ikut terlibat secara aktif di dalam pembelajaran. Guru memberikan sesi tanya jawab untuk melibatkan siswa. Akan tetapi, respon siswa terhadap pertanyaan dari guru kurang baik, karena masih banyak siswa yang malu-malu untuk mengutarakan pertanyaannya. Guru memberikan respon positif dengan cara mengapresiasi pertanyaan ataupun jawaban siswa dengan memberikan tepuk tangan. Sikap terbuka dilakukan oleh seorang guru adalah dengan selalu memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami oleh siswa. Guru sudah memiliki hubungan antarpribadi yang cukup kondusif dan komunikatif. Hal ini tampak pada pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan, dan guru juga membimbing siswa secara personal dan menunjukkan adanya hubungan yang baik antara keduanya. Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme siswa dalam belajar ditunjukkan guru dengan bersikap tidak kaku dan tidak tegang selama proses pembelajaran berlangsung. f. Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat Dalam Pembelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru menggunakan bahasa lisan secara jelas dibuktikan dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 8

volume suara yang lantang dan dapat terdengar dari depan hingga baris yang paling belakang. Menggunakan bahasa lisan secara lancar dapat dibuktikan dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar selama proses pembelajaran berlangsung. Bahasa tulis yang digunakan oleh guru sudah baik dan benar, karena dapat terbaca dengan jelas dan menggunakan EYD dengan tepat, akan tetapi penggunaan bahasa tulis masih minim saat pembelajaran berlangsung. III. PENUTUP Kegiatan penutup merupakan tahap akhir dalam suatu proses pembelajaran. Kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa hal seperti mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio, dan melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan selanjutnya. Guru tidak melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, tetapi guru hanya melakukan refleksi berupa masukan/penilaian terhadap hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Guru juga tidak melakukan kegiatan penutup berupa memberikan tes lisan ataupun tulisan kepada siswa. Guru mengumpulkan hasil kerja siswa pada pertemuan kedua. Pada pertemuan pertama, guru tidak mengumpulkan hasil kerja siswa. Pada kegiatan penutup di pertemuan pertama, guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan pengarahan untuk kegiatan pembelajaran di pertemuan selanjutnya. Akan tetapi, guru tidak memberikan tugas pengayaan kepada siswa. C. Pembahasan Instrumen Observasi Aktivitas Siswa a. Aktivitas Mengamati Aktivitas mengamati telah dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Ketika pembelajaran berlangsung, siswa melakukan aktivitas melihat, kemudian siswa juga melakukan aktivitas membaca, dan terakhir, siswa melakukan aktivitas mendengar. b. Aktivitas Menanya Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, hanya terlihat beberapa siswa yang aktif mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan dan hal-hal yang tidak dipahami dalam pembelajaran, sementara siswa yang lain bersikap pasif selama pembelajaran berlangsung. c. Aktivitas Mencoba Aktifitas mencoba terlihat selama pembelajaran berlangsung. Siswa mencoba mempraktikkan apa yang telah dipelajarinya dengan cara kerja berkelompok menyusun sebuah naskah drama. d. Aktivitas Menalar Aktivitas menalar telah dilakukan oleh siswa karena selama pembelajaran berlangsung, siswa memeroses, mencerna informasi, kemudian mengambil berbagai kesimpulan dari informasi tersebut. Aktivitas ini dibuktikan pada pertemuan kedua (02 April 2015) ketika Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 9

salah satu kelompok maju membacakan hasil kerjanya, kemudian kelompok lain bernalar untuk memberikan komentar dan juga sanggahan serta masukan terhadap kelompok tersebut. e. Aktivitas Mengomunikasikan Dalam proses pembelajaran, aktivitas mengomunikasikan terlihat ketika siswa menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi di depan kelas dan dinilai sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Aktivitas ini terlihat pada saat pertemuan pertama hingga pertemuan kedua. Pertemuan pertama siswa mengomunikasikan hasil drama di depan kelas, kemudian pertemuan kedua siswa mengomunikasikan hasil membandingkan teks drama di depan kelas. D. Pembahasan Penilaian Pembelajaran Penilaian yang dilakukan guru di luar proses pembelajaran berlangsung. Pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung, tidak ditemukan guru melakukan penilaian. a. Penilaian Sikap Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan pak Suharjono, penilaian sikap dilihat dari empat sikap siswa yaitu (1) peduli bahasa Indonesia, (2) percaya diri, (3) kesantunan, (4) kejujuran. Selama pengamatan berlangsung, tidak terlihat guru melakukan penilaian terhadap sikap yang ditunjukkan siswa dalam menerima pembelajaran menulis teks drama. b. Penilaian Pengetahuan Guru melakukan penilaian kompetensi pengetahuan dengan memberikan tugas untuk menyebutkan persamaan dan perbedaan dua buah teks drama yang dibaca oleh siswa. Hasil kerja tersebut dikumpulkan oleh guru, akan tetapi guru tidak melakukan penilaian secara langsung dalam jangka waktu yang dekat. c. Penilaian Keterampilan Guru melakukan penilaian keterampilan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk membuat sebuah teks drama yang koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan. Setelah siswa menulis teks secara berkelompok dan kemudian memerankannya, hasil kerja tersebut dikumpulkan kepada guru, akan tetapi tidak terlihat guru melakukan penilaian berupa angka terhadap hasil kerja siswa. E. Pembelajaran Menulis Teks Drama pada Kelas XI SMA Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015 Berdasarkan Kurikulum 2013 Pelaksanaan pembelajaran menulis teks drama yang dilakukan guru meliputi tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan guru melakukan apersepsi dan motivasi yang berupa pertanyaan sederhana berkaitan dengan materi pada Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 10

pelajaran sebelumnya guna untuk membangkitkan semangat siswa. Pada kegiatan inti guru melakukan pembelajaran awal dengan membangun konteks berkaitan dengan teks drama. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru menerapkan pembelajaran yang berkaitan dengan pendekatan scientific, yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Pada kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran, pertemuan pertama guru mengawali inti pembelajaran dengan mengenalkan teks drama kepada siswa, dalam hal ini teks drama yang diberikan berjudul Habibi dan Ainun. Kemudian, pada pertemuan kedua guru kembali melanjutkan materi mengenai teks drama, yaitu membandingkan dua naskah drama dari segi unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsiknya. Pertama-tama, guru menjelaskan tentang unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik dalam drama, kemudian guru membagikan dua naskah drama yang berbeda pada tiap kelompok. Siswa secara berkelompok menganalisis perbedaan kedua teks, dan setelah selesai masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Penilaian yang dilakukan guru mencakup penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Dalam kenyataannya, guru tidak melakukan ketiga penilaian itu secara langsung saat proses pembelajaran berlangsung. Guru mengumpulkan hasil kerja siswa, akan tetapi guru tidak langsung memberikan penilaian. Pembelajaran yang dilakukan di kelas, tidak selalu berjalan baik-baik saja, melainkan ada hambatan atau masalah yang dihadapi oleh guru maupun siswa. Dalam perencanaan pembelajaran, guru mengalami hambatan dalam penyusunan RPP, dalam pelaksanaan pembelajaran antara guru dan siswa juga mengalami kendala, dan pada penilaian pembelajaran, guru maupun siswa juga menemuka kendala dalam prosesnya. SIMPULAN DAN SARAN a. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis teks drama di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Bandar Lampung terdiri atas tiga proses yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pada perencanaan pembelajaran menulis teks drama yang dirancang oleh guru telah memenuhi sembilan komponen penyususunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pembelajaran terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Selain kegiatan tersebut juga terdapat aktivitas yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa. Kegiatan penutup merupakan kegiatan refleksi, kegiatan menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemampuan siswa tentang materi yang telah dibelajarkan. Dari ketiga kegiatan tersebut, masih banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh guru Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 11

yang tidak sesuai dengan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran. Penilaian yang dilakukan oleh guru yaitu dengan penilaian sikap yang mencakup percaya diri, sopan santun, dan jujur. Penilaian pengetahuan yang dinilai guru berdasarkan instrumen penilaian pengetahuan yang tertera dalam RPP dan penilaian keterampilan yang dinilai guru dari hasil kerja kelompok siswa dalam menulis teks drama. Ketiga penilaian tersebut dilakukan guru di luar proses pembelajaran berlangsung. b. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yang dilakukan, saran yang disimpulkan oleh peneliti adalah sebagai berikut. 1) Bagi peneliti dan pembaca dapat dijadikan referensi yang lebih inovatif dan lebih bervariasi serta berperan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam menyampaikan materi dalam pembelajaran dalam kurikulum 2013. 2) Bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia dapat dijadikan informasi dalam suatu pembelajaran dengan menyesuaikan rencana pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran secara terstruktur dan berlangsung secara baik. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Yrama Widya. Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi. Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis. Bandung: Angkasa. Yamin, Martinis. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Page 12