BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalah. Pembelajaran merupakan suatu usahan tindakan yang dilakukan seorang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berstruktur dan berprogram, di mulai dari pendidikan dasar,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian. Musik termasuk seni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia sedang memasuki era globalisasi, disetiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. atau suara, lukisan dan tarian sesuai dengan ciri khasnya.

BAB I PENDAHULUAN. Seni musik merupakan aktivitas seni yang dapat didengar, dinikmati, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara berkembang yang identik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah bukan hanya berkaitan dengan sebuah bernyanyi dan berdoa, nilai

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan agar mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihanpelatihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam terbentuknya suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan, handphone, radio, televisi, tape recorder dan sebagainya senantiasa kita

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

TINJAUAN MATA KULIAH...

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

BAB I PENDAHULUAN. laku dalam upaya pengembangan dirinya. Perubahan yang terjadi pada peserta

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membawakan berbagai aliran musik, otomatis memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam agama. Ada

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

PEDOMAN PENGAMATAN. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran musik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

2015 MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. mencapai rasa gembira dan bersenang-senang, namun dalam pengertian lain seni

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hana Haniefah Latiefah, 2013

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

Oleh Imam Ghozali (PBS, Pendidikan Seni, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak)

BAB I PENDAHULUAN. Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat. Pendidikan juga merupakan usaha sadar untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang menjadi gerbang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yakni Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Kurikulum Berbasis

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemukul, melainkan dengan digoyang-goyangkan. Selain itu, Angklung berperan dalam perkembangan karakter anak, seperti

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang yang

PEMBELAJARAN MUSIK YANG MENYENANGKAN. Drs. Heri Yonathan Susanto, M.Sn. Pembelajaran musik di sekolah di sekolah dapat dijadikan media untuk

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan

2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta sosial budaya. tinggi. Bentuk pendidikan informal ialah pendidikan yang terjadi dalam

itu terkait dengan tujuan pendidikan yang menitik beratkan pada pembentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam

Musik dan Lagu Anak Usia Dini

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan seni yang menghasilkan suara terampil dan

STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN BERNYANYI SISWA SMP N 29 PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Pembelajaran merupakan suatu usahan tindakan yang dilakukan seorang guru sebagai pendidik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan anak didik dimana pembelajaran berfungsi sebagai suatu tujuan yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya sehingga terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Untuk mencapai tujuan yang lebih baik, setiap lembaga pendidikan dianjurkan dalam meningkatkan mutu dan kualitas profesional guru sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan didukung oleh ilmu pengetahuan sumber daya manusia, teknologi, dan juga seni budaya. Belajar musik merupakan suatu pelajaran yang banyak disenangi oleh para siswa-siswi pada umumnya, karena siswa menganggap pelajaran seni musik merupakan pelajaran yang mudah tidak sama halnya dengan pelajaranyang lain seperti pelajaran Mati-matika, Bahasa Inggris, Fisika dan lain-lain. Oleh sebab itu banyak para siswa menganggap pelajaran musik sebagai pelajaran penghibur, atau mata pelajaran yang hanya bernyanyi-nyanyi saja, hal ini tergantung pada siswa dalam menanggapi hal tersebut. Maka sebab itu sebelumnya para siswa terlebih dahulu harus mengetahui beberapa elemen musik yang terkandung didalam musik seperti timbre (warna suara), dinamika (keras lembutnya suara), tempo (cepat lambatnya suatu bunyi) dan lain-lain. 1

2 Dalam sekolah formal banyak di temui musik sebagai matapelajaran yang dibutuhkan seperti pada saat acara-acara ibadah keagamaan, acara hari nasional, acara pensi(pentas seni) dan acara lain-lainnya.maka pelajaran seni musik sudah mulai diberikan padasekolah Tingkat Taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), tingkat pertama(smp), dan juga tingkat atas(sma).ada juga beberapa sekolah Taman Kanak-Kanak yang kurang memberikan apresiasinya terhadap pelajaran seni musik, padahal apabila semua sekolah taman kanak-kanak sudah memberikan apresiasinya pada matapelajaran seni musik ini sangatlah memberikan dampak yang baik bagi para siswa, guru dan juga sekolah. Siswa yang duduk di kelas taman kanak-kanak adalah siswa yang masih gemar dengan bermain,baik dalam bernyanyi, mendengarkan lagu, dan menari. Alangkah baik apabila siswa yang duduk di Taman Kanak-Kanak tersebut sudah diajarkan untuk mendengarkan musik, baik dalam saatbermain, bernyanyi, menari, dan juga saat sedang belajar. Seorang pengajar juga harus mengetahui cara metode mengajar yang baik dalam melatih daya ingat anak-anak, agar dapat mengingat materi yang telah di ajarkan, dan juga pemberian materi yang pantas dan sesuai dengan kemampuan para siswa.seperti diketahui bahwa siswa yang masih duduk ditingkat Taman Kanak-Kanak memiliki daya ingat yang kuat dalam mengingat suatu kejadian atau peristiwa yang ia alami dalam lingkungan sekitar.hal ini dilihat apabila guru memberikan pelajaran seni musik sejak dini pada anak yang masih duduk di Taman Kanak-Kanak kemungkinan besar anak tersebut akan mengingat kembali materi yang sudah diajarkan dan bahkan dapat mempraktekannya.

3 Pembelajaran musik pada anak-anak memilik fungsi dan maanfaatnya bagi tumbuh kembang anak. Karena musik dapat merangsang saraf-saraf yang terdapat dalam otak dan diedarkan dalam aliran darah keseluruh tubuh. Musik juga dapat membantu karakter tumbuh kembang siswa, dan juga semangat siswa dalam belajar. Kita dapat melihat dari sebuah fenomena yang telah banyak di percayai masyarakat bahwa terapi musik dapat melatih fungsi otot-otot saraf yang terdapat dalam tubuh. Oleh sebab itu fungsi dan manfaat pembelajaran musik ini sangatlah banyak manfaatnya bagi perkembangan anak. Begitu juga apabila para siswa sejak dini diajarkan bermain alat musik dapat membantu para siswa dalam meningkatkan kreativtasnya dalam bermusik, maka oleh sebab itu pembelajaran pianika ini sangat baik diberikan pada anak-anak selain metode pembelajarannya sesuai dengan anak-anak dan juga alatnya sangat ringan dan praktis untuk di bawa kemana-mana, tanpa membuat kesulitan bagi para siswa. Maka pembelajaran pianika merupakan pembelajaran musik yang sesuai bagi para siswa, dan bahkan bagi siswa Taman Kanak-Kanak. Pianika merupakan salah satu instrumen musik yang banyak digunakan oleh setiap sekolah-sekolah sebagai alat instumen dalam matapelajaran seni musik. Pada Tingkat Taman Kanak-Kanak alat musik pianika termasuk salah satu alat musik yang sering digunakan dalam pembelajaran musik. Walaupun pelajaran pianika cukup sulit dimengerti oleh siswa kususnya para siswa di Taman Kanak- Kanak, tetapi pembelajaran pianika ini sangat membantu para siswa dalam bermusik. Kesulitan yang sering ditemui para siswa dalam pembelajaran pinika ini ialah membedakan unsur-usur yang terkandum di dalam musik seperti, melodi,

4 irama, tempo dan dinamika. Pada tingkat Taman Kanak-Kanak pembelajaran painika yang diajarkan tidak terlalu banyak dan serumit dengan pembelajaran pianika siswa yang di tingkat SD, ataupun SMP.Oleh sebab itu pada Taman Kanak-Kanak pemebelajaran pianika yang diajarkan masih dalam bentuk penyajian yang masih sederhana, dan mudah dapat diikuti oleh para siswa. Sekolah Taman Kanak-Kanak Sturdy Schoolmerupakansekolah yang memberikan matapelajaran seni musik sebagai mata pelajaran pelengkap dan membantu para siswa dalam belajar, seperti menghitung, bermain, dan menulis. Mereka menggunakan lagu atau musik sebagai media pembantu dalam proses berlangsungnya pembelajaran didalam kelasmaupun diluar kelas. Begitu pentingnya musik di sekolah ini sehingga pihak sekolah memberikan pelajaran seni musik sebagai mata pelajaran pelengkap untuk meningkatkan kreativitas para siswa-siswi di Sturdy School khususnya pada siswa Tingkat Kindergarten 2 Sturdy School Medan. Di Sturdy Schoolpembelajaran musik yang diajarkan mencakup pengenalan tentang tempo pada anak-anak dari mulai usia 2 tahun sampai anak yang berusia 5 tahun.serta pengenalan tentang dinamika, teknik bernyanyi dan juga dasar-dasar pengenalan alat musikpada keyboard.bagi anak tingkat Kindergarten 2 sudah di berikan pemebelajaran tentang pianika. Oleh karena itu peranan guru seni musik di Sturdy School sangat penting untuk dapat membantusiswadalam mempelajari mata pelajaran seni musik dan juga melibatkan siswa dalam mengekspresikan diri mereka dalam bernyanyi dan juga memainkan alat musik baik secara individual maupun berkelompok. Guru juga

5 dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan suatu pembelajaran seni musik yang dapat disenangi dan juga dapat mudah dipahami oleh para siswa. Di Sturdy School Medan guru musik memberikan pembelajaran pianika pada anak mulai dari tingkat Kindergarten 2( anak tingkat Tk B yang rata-rata berusia 5-6 tahun). Guru memberikan materi pembelajaran pianika yang sama terhadap para siswanya, dengan lagu yang berbeda pada setiap tingkat kelasnya. Oleh sebab itu peneliti merasa sangat tertarik dengan sekolahsturdy SchoolMedanyang menjadikan pelajaran seni musik sebagai pelajaran yang sama pentingnya dengan pelajaran yang lain. Peneliti ingin melakukan penelitian di sekolah ini mengenai pembelajaran pinika pada siswa Kindergarten 2 (Tk B)yang usia anak bersekitar rata-rata bersusia 5tahun sampai6tahun. Peneliti akan mengambil sampel penelitian pada Anak Tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan.Peneliti akan mencoba memberikan pembelajaran pianika pada siswaterlebih dahulu pengenalan tentang notasi angkadan juga sekilas pengenalan tentang notasi balok, dan juga unsurusnur yang terkandung dalam musik seperti pengertian tentang musik, melodi, irama, tempo, dan dinamika. Dalam pembelajaran pianika ini siswa akan mengulang kembali pengenalan tentang notasi angka, untuk mempermudah para siswa dalam memainkan lagu dalam bentuk notasi notasi angka, dan peneliti juga akan memperkenalkan sekilas tentang notasi balok untuk membantu para siswa dalam memainkan partitur lagu dalam bentuk notasi balok, yang didalamnya ada beberapa unsur-unsur musik seperti, bentuk not, nama not, nilai ketukan dan tanda istirahat, yang akan mempermudah para siswa untuk dapat bernyanyi maupun

6 bermain pianika. Siswa juga akan di ajarkan sekilas mengenai unsur-unsur pada musikseperti melodi, irama, tempo, dan dinamika, yang dapat membantu para siswa dalam bermain pianika yang baik dan benar. Pembelajaran pianika di Sturdy Schoolkhususnya pada anak tingkat Kindergarten2, materi pembelajaran pianika yang akan diajarkan tentang pengenalan tangga nada baik dalam bentuk notasi angka dan notasi balok, dan juga teknik penjarian bermain pianika yang baik dan benar, teknik pernapasan, dan juga posisi badan saat bermain pianika. Agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan dengan cepat, maka peneliti akan menggunakan metode yang sesuai dalam pembelajaran pianika pada Anak Tingkat Kindergarten 2di Sturdy School Medan. Dimana bahwasanya para siswa-siswi ini belum mampu memainkan pianika yang baik dan benar dalam bentuk notasi angka maupun notasi balok. Oleh sebab itu metode yang digunakan pada peneliti ini ialah metode ceramah, tanya jawa, demonstrasi dan pemeberian tugas. Oleh sebab itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan mengambil judul Pembelajaran Pianika Pada Anak Tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan B. Idenfikasai Masalah Berdasarkan pendapat diatas adan uraian pada latar belakang masalah, maka penulis mengidenfikasikan beberapa masalah penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pembelajaran musik yang digunakan dalam pembelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2di Sturdy School Medan?

7 2. Apa saja materi pemebelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan? 3. Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran pianika pada siswa Kindergarten 2 di Sturdy School Medan? 4. Bagaimana kendala yang dihadapi guru dalam mengajarkan pembelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan? 5. Bagaimanakah hasil pembelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan? 6. Faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pembelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan? C. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi penelitian seperti keterbatasan waktu dana, luasnya cakupan masalah dan kemampuan teoritis, maka penulis merasa perlu mengadakan pembetasan masalah. Pembatasan tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi (2003:3) yang mengatakan bahwa: Dalam merumuskan atau membatasi permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam ebberapa pertanmyaan yang jelas. 1. Bagaimanakah pembelajaran musik yang digunakan dalam pembelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan?

8 2. Apa saja materi pemebelajaran pianika pada siswa tingakt Kindergarten 2 di Sturdy School Medan? 3. Bagaimana kendala yang dihadapi guru dalam mengajarkan pembelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan? 4. Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran pianika pada siswa Kindergarten 2 di Sturdy School Medan? 5. Bagaimanakah hasil pembelajaran pianika pada siswa tingkat D.Rumusan Masalah Kindergarten 2 di Sturdy School Medan? Setelah masalah diidenfikasikan dan dipilih, maka perlun dirumuskan. Perumusan ini sangat penting, karena hasilnya akan menjadi panutan bagi langkah-langkah selanjutnya dalam melakukan kegiatan penelitian. Penelitian merupakan upaya menemukan jawaban pertanyaan, oleh karena itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan apabila rumusan masalah jelas. Hal ini dimaksudkan agar penelitian lebih terarah pada sasaran yang dituju. Dari uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Maryaeni (2005: 14) yang mengatakan bahwa: Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontak bagi peneliti karena penelitian upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimanakah terpapar pada rumusan maslahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam prakteknya, proses penelitian akan senantiasa pada butir-butir masalah sebagaimanakah telah dirumuskan.

9 Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah. Idenfikasi masalah dan pembatasan masalah, maka permasalahan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Pembelajaran Pianika Pada Siswa Tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan E. Tujuan Masalah Setiap kegiatan dalam melakukan penelitian berorientasi pada tujuan yang ingin kita capai. Karena oleh pada itu tanpa ada tujuan yang jelas maka kegiatan dalam melakukan penelitian yang akn kita lakukan tidak akan terarah dan kita tidak tahu apa yang harus dicapai dalam penelitian yang kita lakuakn tersebut. Maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pembelajaran musik yang digunakan dalam pembelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan. 2. Mengetahui materi pemebelajaran pianika pada siswa tingat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan. 3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran pianika pada siswa Kindergarten 2 di Sturdy School Medan. 4. Kendala yang di hadapai dalam pembelajaran pianika di SturdySchool Medan. 5. Mengetahui hasil pembelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan.

10 F. Manfaat Penelitian Adapun masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan kepada para pembaca bahwasanya anak tingakat Kindergarten 2 juga memilki potensi bermain musik melalui proses pembelajaran khusu. 2. Sebagai motivasi kepada pembaca bahwasannya anak tingkat kelas Kindergarten 2 juga dapat memainkan alat musik walaupun keterbatasan kemampuan mereka dalam pemahaman tentang musik. 3. Untuk menambah referensi atau tulisan yang membahas tentang Kindergarten 2 dan juga dapat sebagai bahan referensi bagi peneliti yang relevan selanjutrnya. 4. Sebagai bahan informasi bagi pembaca. 5. Sebagai informasi atau masukan bagi para guru di Sturdy school Medan. 6. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.