SENSOR KOIL DATAR UNTUK ENGSEL ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA KOREKSI SUHU LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI MODEL MATEMATIS UNTUK MENGELIMINIR PENGARUH SUHU PADA SENSOR JARAK INDUKTIF PRESISI TINGGI BERBASIS PCB-FR4

PENGOLAHAN ISYARAT METODE DIFERENSIAL UNTUK LINIERISASI SENSOR KOIL DATAR

Sensor Planar Induktif Berbasis Bahan PCB FR-4 Untuk Pengukuran Jarak Kecil

ANALISA SIFAT FISIS SENSOR KOIL DATAR DENGAN VARIASI GEOMETRI

AUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611

ANALISA PENGARUH INTI KOIL TERHADAP MEDAN MAGNETIK DAN MUATAN PADA KAPASITOR DALAM RANGKAIAN SERI LC. Sri Wahyuni *, Erwin, Salomo

ANALISA PENGARUH INTI KOIL TERHADAP MEDAN MAGNETIK DAN MUATAN PADA KAPASITOR DALAM RANGKAIAN SERI LC

PENGEMBANGAN SENSOR MAGNETIK MAGNETORESISTIF (MR) UNTUK APLIKASI KOMPAS ELEKTRONIK

Mekatronika Modul 10 Sensor / Transducer

SENSOR GETARAN BERBASIS KOIL DATAR UNTUK DETEKSI DINI GEMPA di WILAYAH LOMBOK NUSA TENGGARAA BARAT

DETEKTOR KELEMBABAN GABAH BERDASARKAN PENGUKURAN KAPASITANSI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PERCOBAAN MOMEN INERSIA DENGAN MENGGUNAKAN TIMER OTOMATIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS

KARAKTERISASI ELEMEN PELTIER TEC UNTUK KONVERSI ENERGI TERMAL MENJADI ENERGI LISTRIK SKRIPSI. Diajukan Oleh : BAGINDA HELBIN

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

BAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian

Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

Universitas Medan Area

IDENTIFIKASI PARAMETER SISTEM PADA PLANT ORDE DENGAN METODE GRADIENT

Sensor Proximity Inductive

BAB IV PENGUKURAN & UJI COBA ALAT. Setelah melakukan perancangan dan pembuatan alat, maka langkah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB I PENDAHULUAN. wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Wireless

BAB I PENDAHULUAN. magnet akan dihasilkan disekitar kumparan. Fenomena ini dikenal sebagai

PEMBUATAN ALAT UKUR KUAT MEDAN MAGNET INDUKSI BERBASIS KOMPUTER. Elni Gusrini *1, Lazuardi U 2, Rahmondia N.Setiadi 2.

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR

PRINSIP KERJA, CARA KERJA DAN PENERAPAN APLIKASI TRANSFORMATOR DIFFERENSIAL TUGAS PENGUKURAN TEKNIK KELOMPOK IV

PEMBUATAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR GEAR MENGGUNAKAN SENSOR PROXIMITY INDUKTIF DAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI LVDT SEBAGAI SENSOR JARAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menganalisa data hubungan tegangan dengan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 1. Karakteristik torka-kecepatan pada motor induksi, memperlihatkan wilayah operasi generator. Perhatikan torka pushover.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Tahun Akademik 2016/2017

ANALISIS DAN PERHITUNGAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG ELEKTROMAGNET TERHADAP DAYA PADA SEBUAH TRANSMITER FM

Desain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi

DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

SENSOR GETARAN BERBASIS KOIL DATAR UNTUK MENGHITUNG FREKUENSI GETARAN BANDUL MATEMATIS

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

Karakterisasi Sensor Magnetik Efek Hall UGN3503 Terhadap Sumber Magnet dan Implementasinya pada Pengukuran Massa

Hasil Uji Kalibrasi Sensor Accelerometer ADXL335

RANCANG BANGUN RANGKAIAN TIMER OTOMATIS PESAWAT ATWOOD

Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

DAFTAR ISI.. LEMBAR JUDUL. LEMBAR HAK CIPTA. LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN..

SISTEM AKUISISI DATA MULTI KANAL UNTUK PENGAMBILAN DATA SENSOR SECARA SIMULTAN. Veronika Siallagan*, Lazuardi Umar, Rahmondia Nanda

I. PENDAHULUAN. Berbagai bencana alam telah terjadi hampir diseluruh dunia bahkan, di Indonesia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Pertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Selama ini sumber energi pada sektor transportasi didominasi oleh

KONSEP DASAR PENGUKRAN. Primary sensing element Variable conversion element Data presentation element

SENSOR GETARAN DUA DIMENSI (2-D) BERBASIS KOIL DATAR UNTUK MENGUKUR FREKUENSI GETARAN GEMPA DI WILAYAH LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

SELF HEATED SENSOR PTC SEBAGAI DETEKTOR SUDUT VEKTOR ALIRAN UDARA. Lazuardi Umar, Rahmondia N. Setiadi, Marzuarman

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

Kompas Magnetik Digital dengan Output Suara

Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler

PENENTUAN DISTRIBUSI INDUKSI MAGNETIK YANG DITIMBULKAN OLEH BERBAGAI JENIS TELEPON SELULER DENGAN MENGGUNAKAN PROBE MAGNETIK PASCO

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini, akan dibahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah, antara lain :

KARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR FEROELEKTRIK MATERIAL SrTiO 3 DENGAN MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM)

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Alat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535

PERUBAHAN KUAT MEDAN MAGNET SEBAGAI FUNGSI JUMLAH LILITAN PADA KUMPARAN HELMHOLTZ

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan

BAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser

TERMINOLOGI PADA SENSOR

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SUDUT PEDAL GAS TERHADAP BUKAAN THROTTLE SIMULATOR THROTTLE-BY-WIRE

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring

Rancang Bangun Loudspeaker Enclosure untuk. (Imam Try Wibowo) 156

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

Sensor Tekanan. Laila Katriani.

Sensor Thermal. M. Khairudin. Jogjakarta State University

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI DAN BERAT BADAN BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

Induktansi. Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kompor induksi type JF-20122

ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK

Gambar 1 UVTRON R2868. Gambar 2 Grafik respon UVTRON

Transkripsi:

SENSOR KOIL DATAR UNTUK ENGSEL ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA KOREKSI SUHU LINGKUNGAN Usman Malik, Lazuardi Umar, Widya Nora Nasution Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Pekanbaru email:widyanora56@yahoo.com ABSTRACT A research had been doneusing flat coil sensor as sensing element to develop electronic hinges forsmart homeapplications. In these measurements, the minimum distance measured is 5mm and the maximum distance is 20mm. This research was done by using temperature variation of 30, 40, 50 and 60. The value of the output voltage for the temperature range of 30 to 60 were between 1.468Mv to 2,863mV. The result obtained is a graph with layered curves. The result from the graph was modelle dusing mathematical equations.the result of modelling is a general equation of U_0(d, )=y_0( e^[- (b ( d]. Keywords : Flat Coil Sensor, Develop Electronic, Forsmart Homeapplicattion. ABSTRAK Telah dilakukan penelitian meggunakan sensor koil datar sebagai elemen pengindra terhadap pengembangan engsel elektronik untuk aplikasi rumah pintar. Dalam pengukuran ini jarak minimum yang diukur ialah 5 mm dan jarak maksimum 20 mm. penelitian ini dilakukan dengan suhu bervariasi yaitu 30,40,50 dan 60. Nilai tegangan keluaran untuk suhu 30 hingga 60 berkisar antara 1,468 mv sampai dengan 2,863 mv. Hasil yang diperoleh ialah grafik dengan kurva berlapis. Dari hasil grafik dilakukan pemodelan menggunakan persamaan matematis. Dan hasil yang didapat ialah berupa persamaan umum yaitu 0 (, ) = 0 ( ) + ( ) ( ).. Kata Kunci : Sensor Koil Datar, Engsel Elektronik, Aplikasi Rumah Pintar 701

PENDAHULUAN Penelitian terhadap berbagai ilmu pengetahuan menjadi dasar yang fundamental bagi perkembangan sebuah teknologi yang semakin pesat. Pada dunia automatisasi industri terdapat kebutuhan yang sangat besar untuk pengukuran dan penentuan posisi angular atau linear dari suatu objek yang dapat dilakukan tanpa adanya kontak mekanis. Pengukuran sudut angular (angular position) sangat krusial dalam berbagai piranti elektromekanis dan mekatronik yang dipergunakan dalam automatisasi proses-proses industri (Decker and Kostka, 1989). Sensor didefinisikan sebagai suatu piranti pada dasarnya dapat dipandang sebagai sebuah perangkat atau device yang berfungsi sebagai pengubah suatu besaran fisis,mekanik ataupun optik menjadi besaran listrik berupa tegangan atau arus listrik, sehingga keluarannya dapat diolah dengan rangkaian listrik atau sistem digital (Iwan Setiawan, 2009). Salah satu bidang yang banyak memanfaatkan sensor untuk pengukuran linear dan angular adalah industri automotif, seperti penggunaan sensor angular untuk mengukur bukaan pedal gas, sistem actuator turbocharger, sensor sudut setir mobil, sensor posisi katub, sensor posisi gear box, sensor posisi lampu utama mobil dan sebagainya (Bosch, 2007). Sebagai sensor plat datar dituntut untuk memiliki kinerja yang handal dan presisi yang bebas perawatan jika bekerja pada suhu yang berubah-ubah secara ekstrim. Oleh karena itu idealnya pengukuran dilakukan tanpa terjadi kontak fisik dengan objek ukur sehingga memiliki factor durabilitas yang sangat baik (Marioli et al, 2003). Sensor induktif bekerja dengan mendeteksi perubahan medan magnetik dalam menentukan posisi linear suatu benda (Hella, 2003) Aplikasi lain penggunaan sensor untuk memutar sudut yang dapat diimplementasikan sebagai suatu engsel. Banyak bagian dari rumah memanfaatkan konsep putar dan dapat diukur seperti sudut bukaan pintu, jendela, pintu garasi, koridor penahan matahari dan sebagainya. Sensor induktif juga rentan terhadap pengaruh suhu lingkungan. Efek suhu akan menggeser kurva keluaran sensor serta membuat perubahan kecil dan gradient kurva keluaran. Untuk itu diperlukan suatu algoritma koreksi yang diperlukan dalam memperbaiki fungsi dari sensor dalam mengeliminir efek suhu lingkungan terhadap hasil pengukuran sensor posisi induktif. 702

Berdasarkan pemaparan, penelitian ini akan dikembangkan suatu sensor koil datar yang dapat mendeteksi sudut angular yang berfungsi sebagai engsel elektronik dan dilengkapi dengan factor koreksi suhu mempergunakan system matematis polynomial. Hasil penelitian akan menghasilkan engsel elektronik yang dapat dihandalkan. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan metode eksperimen dengan melalui beberapa tahap pengerjaan yaitu diperlihatkan pada gambar 1: Gambar 1. Blok diagram penelitian dengan jarak (d). Akibat adanya medan magnetik ini maka terjadi induktansi virtual yang mempunyai induktansi sebesar mutual induktansi. Induktansi ini sendiri pada dasarnya sudah terbentuk. Induktansi total nya ialah Induktansi sendiri + Induktansi mutual. Induktansi ini berubah (besar-kecil) dan dideteksi oleh osilator LC. Selain osilator LC, juga digunakan Osilator Referensi yang nilai frekuensi nya konstan. Berbeda dengan osilator LC yang nilai frekuensi nya berubah. Detektor fasa akan membandingkan frekuensi dari osilator LC dan osilator referensi dan menghasilkan rangkaian F/V dan menghasilkan tegangan keluaran berupa U0. Suhu berpengaruh pada hasil pengukuran, dan dideteksi oleh sensor suhu Pt100 yang menghasilkan tegangan tegangan sebesar Us. Karena sensor suhu tidak dapat bekerja sendiri maka diberi penguat. Alat dan bahan yang diperlukan untuk mendesain alat dan sistem sensor diperlihatkan pada tabel 1 berikut : Gambar 1 memperlihatkan diagram dari sensor koil datar dengan koreksi suhu. Osilator yang digunakan ialah osilator LC, C adalah kapasitor yang ditambah. Di dalam medan magnet terdapat masa pengganggu, masa pengganggu ini bergerak maju mundur HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan secara keseluruhan pada penelitian ini ditampilkan dalam bentuk grafik. Grafik yang digambarkan merupakan perubahan jarak antara masa pengganggu (tembaga) dengan sensor 703

perubahan induktansi dan frekuensi. Penelitian ini dilakukan pada suhu 30 C. Dan untuk mendapatkan kurva berlapis sebagai akibat pengaruh suhu, maka digunakan suhu 40 C, 50 C, dan 60 C sebagai perbandingan. Setelah didapatkan hasil perbandingan kedua grafik antara grafik suhu 30 C dan ketiga suhu berbeda tersebut, dilakukan pemodelan kurva sensor koil datar. Dengan menggunakan aplikasi sigma plot, kurva 4 suhu berbeda (30 C, 40 C, 50 C, 60 C) berjarak 5mm hingga 6mm dipotong karena kurva yang diperlihatkan cenderung mendatar. Sehingga didapatkan hasil pemodelan dengan jarak 7mm hingga 20 mm dengan penurunan kurva yang drastis. Output,Uo(V) 2.8 2.6 2.4 2.2 2.0 1.8 1.6 1.4 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 Jarak,d(mm) jarak translasi vs teg sensor Gambar1. Karakteristik sensor koil sebagai fungsi jarak pada sensor suhu 30 C Tegangan Uo (mv) Output, Uo(mV) 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000 1800 1600 1400 3.0 2.8 2.6 2.4 2.2 2.0 1.8 1.6 1.4 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 Jarak d-mm 40 C 50 C 60 C Gambar 2. Karakterisasi sensor koil datar sebagai fungsi jarak translasi pada 3 suhu berbeda 1200 6 8 10 12 14 16 18 20 22 Jarak d (mm) 30C Simulasi 30C 40C Simulasi 40C 50C Simulasi 50C 60C Simulasi 60C Gambar 3. Pemodelan dan konversi kurva sensor koil datar pada empat suhu berbeda Gambar 3 memperlihatkan pemodelan yang dilakukan pada 4 kurva suhu berbeda. Kurva berlapis diperoleh dari perubahan suhu. Dapat dilihat dari hasil pengukuran bahwa sensor memiliki kurva dengan kecenderungan turun secara eksponensial (non linear). Semakin jauh jarak maka tegangan keluaran semakin kecil, begitu pula sebaliknya semakin dekat jarak maka tegangan keluaran akan semakin besar. 704

Masing-masing kurva pada 4 ragam suhu ini memiliki kisaran suhu berbeda. Pada suhu 30 C diperoleh tegangan sebesar 2,365mV pada jarak 7mm dan 1,468mV pada jarak 20mm. Pada suhu 40 C diperoleh tegangan sebesar 2,581mV pada jarak 7mm dan 1,517mV pada jarak 20mm. Pada suhu 50 C diperoleh tegangan sebesar 2,750mV pada jarak 7mm dan 1,617mV pada jarak 20mV. Pada suhu 60 C diperoleh tegangan sebesar 2,821 pada jarak7mm dan 1,725mV pada jarak 20mm. Adapun grafik parameter pemodelan terhadap suhu tersebut sebagai berikut : Parameter y0 1700 1650 1600 1550 1500 1450 25 30 35 40 45 50 55 60 65 suhu (C) T vs y0 (a) Gambar 4. a, b, c, Kurva pemodelan untuk dengan masing-masing suhu 40, 50 dan 60. Parameter a 5e+5 4e+5 3e+5 2e+5 1e+5 0 T vs a 25 30 35 40 45 50 55 60 65 (b) suhu (C) Parameter b 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 T vs b 0.4 25 30 35 40 45 50 55 60 65 (c) suhu (C) Hasil pembahasan ini memperlihatkan bahwa sensor koil plat datar dapat mengukur tegangan keluaran dengan osilator LC, dan osilator referensi. Sensor ini dapat mengukur jarak dengan mnilai minimum 5mm sampai 24mm. Namun pada penelitian ini digunakan hingga 20mm saja, dikarenakan semakin jauh jarak maka semakin kurang kesensitivitasan sensor ini. KESIMPULAN Sensor koil datar berbahan PCB telah didesain untuk aplikasi engsel elektronik. Pemodelan dilakukan pada daerah 7 mm sampai maksimum 20 mm dan bersesuaian dengan sudut 0 sampai 360. Untuk mengamati perubahan suhu mempengaruhi kualitas pengukuran maka dikembangkan model koreksi dengan memasukkan nilai koreksi suhu dalam persamaan umum model sensor. Sehingga perubahan ini dapat diantisipasi untuk 705

mengkoreksi perubahan nilai pengamatan pada aplikasi sensor. DAFTAR PUSTAKA Bosch, 2007.Sensors the vehicle s Sensory System, Technical Information, Bosch Gmbh, Germany. Decker, W. and Kostka, P., 1989. Inductive and Eddy Current Sensors. In: Gopel,W., Hesse, J. and Zemel, J. N. (Eds.), Sensors: A Comprehensive Survey, Vol. 5, Chapter 7. VCH,Weinheim,pp.300-304. Hella, 2003. Contactless Sensors for X-By- Wire System, Technical Information, He Hueck & Co.Rixbecker Strabe 75 59552 Lipstadt Germany. Marioli, D., Sardini E., and Taroni A., 2003. Flat Type Thick Film Inductive Sensors, Active and Pasive, Elec. Comp., Vol.28. no. 5 Setiawan, Iwan. 2009. Buku Ajar dan Panduan Sensor dan Transducer. Jurusan Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 706