SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

PEMBINGKAIAN BERITA NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) DALAM SITUS BERITA ONLINE KOMPAS.COM DAN DETIK.COM SKRIPSI. Oleh : ARIS SAPTAHADI

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

PEMBINGKAIAN BERITA KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

PEMBINGKAIAN BERITA PEMBATALAN KUNJUNGAN KEPALA NEGARA KE BELANDA DI SURAT KABAR

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011)

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

Oleh : RANI YANUARIA POERNOMO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

FRAME SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT DALAM PEMBERITAAN TENTANG ROY SURYO DITUNJUK SEBAGAI MENPORA

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

PEMBINGKAIAN BERITA JATUHNYA PESAWAT YEMENIA AIR AIRBUS A PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. media massa yang beredar, baik media cetak seperti: surat kabar, tabloid dan

PEMBINGKAIAN BERITA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNTUK COBLOS ULANG PILKADA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

PEMBINGKAIAN BERITA TERPILIHNYA DARMIN SEBAGAI GUBERNUR BANK INDONESIA PERIODE

SKRIPSI. Oleh : RIZKY YUDHISTIRA NPM

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS ANGGODO PADA MEDIA JAWAPOS DAN REPUBLIKA

BAB II KERANGKA TEORITIS

SKRIPSI OLEH: MAULIDIA TRI ANGGRAENI NPM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Framing Pemberitaan Kritik Seniman Terhadap Kinerja Wali. Kota Jogja Haryadi Suyuti di Koran Tempo Pada Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BERITA KONTROVERSI RENCANA KEDATANGAN BINTANG PORNO JEPANG MIYABI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMAKNAAN COVER MAJALAH TEMPO. (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 15 Agustus 2010) SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur atas kehadirat Yesus Kristus penulis panjatkan karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing)

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA DI HARIAN WASPADA DAN HARIAN ANALISA. (Analisis Framing Terhadap Berita Demonstrasi Mahasiswa Terkait

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

POLEMIK PENGUSULAN HAK ANGKET KASUS BANK CENTURY DALAM SURAT KABAR HARIAN UMUM JURNAL NASIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul:

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan oleh : RAHAJENG K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

OBJEKTIVITAS BERITA TENTANG TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL (UNAS) 2010

OPINI PEMAIN BASKET DI SURABAYA TERHADAP FEATURES TENTANG STREETBALL PADA MAJALAH SLAM INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN VETERAN JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta Utara yang sudah berdiri lama. Awal mula Kalijodo merupakan tempatnya

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB III METODE PENELITIAN

MOTIF MASYARAKAT PEMBACA TABLOID POSMO. ( Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Membaca Tabloid Posmo) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

PEMBERITAAN KASUS KORUPSI PEMERINTAH DAERAH DI MEDIA LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

PEMBINGKAIAN BERITA PENGUNGKAPAN MENTERI BUMN DAHLAN ISKAN TENTENG PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA DPR KEPADA BUMN. Oleh : Army Tauriza Putri

Transkripsi:

PEMBINGKAIAN BERITA PEMILIHAN ULANG CALON WALIKOTA SURABAYA 2010 (Studi Analisis Framing Pembingkaian Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010 pada Surat Kabar Jawa Pos dan Surabaya Post Periode 1 Agustus - 3 Agustus 2010) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur Oleh : ANDRI KRISBIYANTONO NPM. 054 3010 318 YAYASAN KEJUANGAN PANGLIMA BESAR SUDIRMAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURABAYA 2010

PEMBINGKAIAN BERITA PEMILIHAN ULANG CALON WALIKOTA SURABAYA 2010 (Studi Analisis Framing Pembingkaian Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010 pada Surat Kabar Jawa Pos dan Surabaya Post Periode 1 Agustus - 3 Agustus 2010) Oleh : ANDRI KRISBIYANTONO NPM. 054 3010 318 Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Pada tanggal 2 Desember 2010 PEMBIMBING UTAMA TIM PENGUJI 1. Ketua Dra. Diana Amelia, M.Si NIP. 19630907 199103 2001 Ir. H. Didiek Tranggono, MSi NIP. 19581225 19900 1001 2. Sekretaris Dra. Diana Amelia, M.Si NIP. 19630907 199103 2001 3. Anggota Dra. Herlina Suksmawati. MSi NIP. 19641225 199309 2001 Mengetahui, DEKAN Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si NIP. 19550718 798302 2001 iii

KATA PENGANTAR Alhamdulillaahirabbil aalamiin, segala puji bagi Allah SWT, Sang pemberi nafas hidup pada seluruh makhluk. Hanya kepadanya-lah syukur dipanjatkan atas selesainya skripsi ini. Sejujurnya penulis akui bahwa pendapat sulit ada benarnya, tetapi factor kesulitan itu lebih banyak datang dari diri. Karena itu, kebanggaan penulis bukanlah pada selesainya skripsi ini, melainkan kemenangan atas berhasilnya menundukkan diri sendiri. Semua kemenangan dicapai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak selama proses penyelesaian skripsi ini. Penulis wajib mengucapkan terima kasih kepada mereka yang disebut berikut 1. Ayah, Ibu dan Adikku Yang selalu setia membantu baik moril ataupun materiil. 2. Ibu Suparwati selaku Dekan FISIP UPN Veteran Jawa Timur. 3. Bapak Juwito S.sos selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jatim. 4. Ibu Diana Amalia Msi, selaku pembimbing yang selalu sabar dalam memberi arahan dan semangat. 5. Ibu Aulia Rahmawati, S.Sos, selaku dosen wali yang membantu penulis selama kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi ini. 6. Seluruh dosen di Jurusan Ilmu Komunikasi atas bimbingan dan didikannya selama ini. 7. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Ilmu Komunikasi 8. Media Jawa Pos dan Surabaya Post iv

Sungguh penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan penuh keterbatasan. Dengan harapan bahwa skripsi ini Insya Allah akan berguna bagi rekan-rekan di Jurusan Ilmu Komunikasi, maka saran serta kritik yang membangun sangatlah dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Surabaya, Desember 2009 Penulis v

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN MENGIKUTI SKRIPSI... ii HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAK... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Perumusan Masalah... 12 1.3. Tujuan Penelitian... 12 1.4. Manfaat Penelitian... 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 14 2.1. Surat Kabar Sebagai Media Massa... 14 2.2. Berita dan Konstruksi Realitas... 15 2.3. Ideologi Pada Media Massa... 17 2.4. Model Hierarchi of Influence... 19 vi

2.5. Analisis Framing... 21 2.6. Proses Framing... 23 2.7. Perangkat Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki... 24 2.8. Kerangka Berfikir... 32 BAB III METODE PENELITIAN... 34 3.1. Tipe Penelitian dan Definisi Operasional... 34 3.2. Subyek dan Obyek Penelitian... 34 3.3. Unit Analisis... 34 3.4. Populasi dan Korpus... 35 3.5. Teknik Pengumpulan Data... 37 3.6. Teknik Analisis Data... 37 3.7. Teknik Analisis Framing Pan Kosicki... 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 39 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian... 39 4.1.1 Profil Perusahaan Jawa Pos.. 39 4.1.2 Kebijakan Redaksional. 44 4.2 Surabaya Post 49 4.2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Surabaya Post... 49 4.2.2 Kebijakan Redaksional. 52 4.3 Hasil dan Pembahasan... 56 vii

4.3.1 Analisis Berita Jawa Pos... 56 4.3.1.1 Jawa Pos edisi 1 Agustus 2010........ 56 4.3.1.2 Jawa Pos edisi 2 Agustus 2010..... 62 4.3.1.3 Jawa Pos edisi 3 Agustus 2010...67 4.3.2 Analisis Berita Surabaya Post... 73 4.3.2.1 Surabaya Post edisi 1 Agustus 2010..... 73 4.3.2.2 Surabaya Post edisi 2 Agustus 2010..... 77 4.3.2.3 Surabaya Post edisi 3 Agustus 2010..... 80 4.4 Frame Jawa Pos dan Surabaya Post...84 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...87 5.1 Kesimpulan...87 5.2 Saran...88 DAFTAR PUSTAKA...89 LAMPIRAN...90 viii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Deskripsi Halaman Jawa Pos 47 Tabel 2. Deskripsi Halaman Surabaya Post. 55 Tabel 3. Frame Jawa Pos, Judul : Awas, Money Politic...... 62 Tabel 4. Frame Jawa Pos, Judul : Bulak Rukem Bergolak...... 67 Tabel 5. Frame Jawa Pos, Judul : Cacak Berterima kasih dan Minta Maaf...72 Tabel 6. Frame Jawa Pos, Judul : Cacak Berterima kasih dan Minta Maaf...72 Tabel 7. Frame Surabaya Post, Judul : Coblos Ulang Sepi..... 76 Tabel 8. Frame Surabaya Post, Judul : Rezim Risma rawan Dijegal.,... 79 Tabel 9. Frame Surabaya Post, Judul : Pemkot Surabaya Rombak Total...83 Tabel 10. Frame Surabaya Post, Judul : Pemkot Surabaya Rombak Total. 101 Tabel 11. Frame Jawa Pos dan Surabaya Post... 84 ix

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Hierarchi of Influence Shoemaker dan Reese... 19 Gambar 2. Teknik Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki... 31 x

Lampiran 1 : Jawa Pos Edisi Minggu, 1 Agustus 2010 Halaman 30 89

Lampiran 2 : Jawa Pos Edisi Minggu, 1 Agustus 2010 Halaman 40 90

Lampiran 3 : Jawa Pos Edisi Senin, 2 Agustus 2010 Halaman 31 91

Lampiran 4 : Jawa Pos Edisi Senin, 2 Agustus 2010 Halaman 30 92

Lampiran 5 : Jawa Pos Edisi Selasa, 3 Agustus 2010 Halaman 43 93

Lampiran 6 : Jawa Pos Edisi Selasa, 3 Agustus 2010 Halaman 43 94

Lampiran 7 : Surabaya Pos Edisi Minggu, 1 Agustus 2010 Halaman 1 95

96 Lampiran 8 : Surabaya Pos Edisi Senin, 2 Agustus 2010 Halaman 1

Lampiran 9 : Surabaya Pos Edisi Senin, 2 Agustus 2010 Halaman 30 (Lanjutan Halaman 1) 97

Lampiran 10 : Surabaya Pos Edisi Selasa, 3 Agustus 2010 Halaman 1 98

ABSTRAKSI ANDRI KRISBIYANTONO, PEMBINGKAIAN BERITA PEMILIHAN ULANG CALON WALIKOTA SURABAYA 2010 (Studi Analisis Framing Pembingkaian Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010 pada Surat Kabar Jawa Pos dan Surabaya Post Periode 1 Agustus - 3 Agustus 2010) SKRIPSI Penelitian ini didasarkan pada pekerjaan media massa dalam mengkonstruksi berita. Media mengkonstruksikan berita sesuai dengan kepentingan dari media itu sendiri mulai dari tingkat penonjolan berita, tingkat relevansinya dengan khalayak sampai tingkat valensinya. Seperti dalam pemberitaan Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010 pada Surat Kabar Jawa Pos dan Surabaya Post Periode 1 Agustus - 3 Agustus 2010. Untuk melihat bagaimana Jawa Pos dan Surabaya Post mengemas pemberitaan Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010 tersebut, peneliti menggunakan studi analisis framing. Analisis framing dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis framing milik Zhondang Pan dan Gerald M. Konsicki dalam menganalisa pemberitaan mengenai Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010. Berdasarkan empat struktur yang terkandung dalam model framing Pan dan Konsicki, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris, peneliti berusaha mengetahui bagaimana Jawa Pos dan Surabaya Post mengemas pandangan dan penekanannya dalam membentuk sebuah berita. Data dianalisis berdasarkan empat struktur yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Dari keempat struktur tersebut dapat menentukan frame yang muncul di tiap surat kabar. Frame Jawa Pos memunculkan permasalahan saat dilaksanakanya Pemilihan Ulang yang mengandung Money Politics dan juga pelanggaran lain yang dilakukan pasangan Arif Afandi-Adies Kadir. Hal Tersebut tampak dalam pemberitaan harian Jawapos dan Kutipan-Kutipan Narasumbernya juga Foto-Foto Yang Menunjukkan adanya Kejanggalan dalam Pemilihan ulang Walikota yang dilaksanakan di beberpa Kecamatan di Surabaya. Sedangkan Surabaya Post memunculkan adanya permasalahan apabila Risma-Bambang DH menjabat Walikota Surabaya yang menekankan dari kutipan pakar-pakar politik akan adanya Ganjalan dalam Pemerintahan Risma-Bambang DH apabila tidak pandai dalam melakukan lobi-lobi politik dan juga menentukan kebijakan dikarenakan dukungan dari partai yang mengusungnya tidaklah banyak di kursi DPRD xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pers mempunyai dua pengertian yaitu pers dalam arti sempit dan pers dalam arti luas. Pers dalam arti sempit adalah media massa cetak seperti surat kabar, majalah mingguan, tabloid dan sebagainya. Sedangkan pers dalam arti luas meliputi media massa cetak, elektronik, antara lain radio siaran dan televisi siaran sebagai media yang menyiarkan karya jurnalistik (Effendy, 1993:90). Kehadiran media cetak ditengah masyarakat merupakan salah satu sarana dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, masing-masing institusi media mencoba menghadirkan realitas kehidupan yang ada di sekitar masyarakat. Mereka berlomba menyajikan informasi yang aktual sesuai dengan segmentasi khalayak sasarannya, namun tak terlepas dari visi dan misi industri media media itu sendiri. Pada dasarnya, pekerjaan media massa adalah mengkonstruksikan realitas. Isi media adalah hasil pekerja mengkonstruksikan berbagai realitas yang dipilihnya. Media mengkonstruksikan berita sesuai dengan kepentingan dari media itu sendiri mulai dari tingkat penonjolan berita, tingkat relevansinya dengan khalayak sampai tingkat valensinya. Dalam paradigma konstruktivis, produk media adalah human mode sehingga subyektivitas manusia pembuatnya adalah hal yang wajar terjadi sehingga untuk disebut sebagai realitas obyektif adalah tidak mungkin. Berita dipandang sebagai konstruksi atau bentukan dari wartawan yang menulisnya, berdasarkan dari media 1

2 yang menaunginya. Semua proses konstruksi (mulai dari memilih fakta, sumber, pemakaian kata, gambar sampai penyuntingan) memberi andil bagaimana realitas tersebut hadir di depan khalayak. Realitas yang tampil dalam produk media merupakan hasil konstruksi yang boleh jadi telah mengalami penambahan maupun pengurangan karena turut campurnya faktor subyektivitas dari pelaku representasi atau orang-orang yang terlibat dalam media. Meyakini realitas media sebagai realitas hasil konstruksi sama halnya dengan memandang suatu fenomena yang diibaratkan seperti gunung es, permukaan yang terlihat seringkali sebagian kecil dari kenyataan sesungguhnya dan sebaliknya apa yang ada di bawah permukaan itu justru lebih besar. Dengan membandingkan dengan beberapa pemberitaan di media, sangat mungkin akan menemukan kesimpulan yang setara, bahwa tidak mungkin media apapun dapat lepas dari bias-bias baik yang berkaitan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial bahkan budaya. Peran media massa dalam kehidupan sosial kerap dipandang secara berbedabeda, namun tidak ada yang menyangkal atas perannya yang signifikan dalam masyarakat modern. Menurut Mc Quail, dalam bukunya Massa Communication Theoris (2000:6), menyebutkan bahwa peran media massa sebagai window on event and experience. Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang terjadi di luar sana. Selain itu, media massa sebagai filter atau gate keeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Media massa senantiasa memilih issue, informasi atau bentuk content lain berdasarkan standar para pengelolanya. Khalayak dipilihkan oleh media tentang

3 apa-apa yang layak diketahui dan mendapat perhatian. Disini, pentingnya peran media massa sebagai realitas simbolik yang dianggap mempresentasikan realitas objektif sosial dan berpengaruh pada realitas sosial dan berpengaruh pada realita subyektif yang ada pada perilaku interaksi sosial. Media sebagai sebuah sistem komunikasi manusia telah kian penting di dunia dengan meminjam istilah C Wright Milis pengalaman primer telah digantikan dengan oleh komunikasi sekunder, seperti media cetak, radio, televisi dan film, media telah memainkan peran penting dalam merombak tatanan sosial menjadi masyarakat serba misal (Rivers, 2003:323). Sekarang ini kita tidak bisa lagi menyamakan komunikasi massa atau media massa dengan jurnalisme dalam menyebut media selain koran dan majalah. Tentu saja setiap komunikasi membutuhkan medium atau sarana pengirim pesan yang melibatkan media. Komunikasi massa merupakan salah satu proses komunikasi yang berlangsung pada peringkat masyarakat luas merujuk ke keseluruhan institusinya yang merupakan pembawa koran dan majalah. Oleh sebab itu, komunikasi massa dapat diartikan dalam dua cara, yakni yang pertama komunikasi oleh media, dan kedua komunikasi untuk massa. Namun ini tidak berarti komunikasi massa adalah komunikasi untuk setiap orang. Media tetap cenderung memilih khalayak, dan demikian pula sebaliknya khalayaknya memilih-milih media (Rivers, 2003:18). Secara teoritis media massa bertujuan menyampaikan informasi dengan benar secara efektif dan efisien. Pada praktiknya apa yang disebut sebagai kebenaran ini sangat ditentukan oleh jalinan banyak kepentingan survival media itu sendiri, baik

4 dalam pengertian bisnis maupun politis. Dalam kaitan ini kerap terjadi bahwa meminjam ungkapan Budi Santoso (1992:62) kebenaran milik perusahaan menjadi penentu atau acuan untuk kebenaran-kebenaran lainnya. Atas kebenaran milik perusahaan itulah realitas yang ditampilkan oleh media bukan sekedar realitas tertunda, namun juga realitas tersunting. Di belakang realitas tersunting ini terdapat pemilihan atas fakta atau informasi yang dianggap penting namun demi kepentingan survival menjadi tidak perlu disebarluaskan. Media bukan hanya menentukan realitas macam apa yang akan mengemukakan, namun juga siapa yang layak dan tidak layak masuk dalam realitas itu. Dalam hal ini, menjadi sebuah kontrol yang bukan lagi semata-mata sebagaimana dicita-citakan, yaitu...kontrol, kritik dalam koreksi pada setiap bentuk kekuasaan agar kekuasaan selalu bermanfaat... (Leksono, 1998:24) tetapi kontrol yang mempengaruhi bahkan mengatur isi pikiran dan keyakinankeyakinan masyarakat itu sendiri (Sobur, 2003:114). Ketika kebebasan pers marak seperti sekarang ini, banyak media cetak lebih mengutamakan berita yang cenderung berbau sensasional. Masalah objektivitas pemberitaan pun menjadi perdebatan klasik dalam studi media. Salah satu perdebatan yang mewakili dua pandangan pro dan kontra objektif adalah mustahil. Semua karya jurnalistik pada dasarnya subyektif, mulai dari pencarian berita, peliputan, penulisan sampai penyuntingan berita. Nilai-nilai subyektif wartawan ikut mempengaruhi semua proses kerja jurnalistik. Sebaliknya, Dennis mengatakan, jurnalisme obyektif bukan sesuatu yang mustahil, karena semua proses kerja jurnalistik pada dasarnya dapat diukur dengan nilai-nilai obyektif,

5 misalnya memisahkan fakta dan opini, menghindari pandangan emosional dalam melihat peristiwa, memberikan prinsip keseimbangan dan keadilan, serta melihat peristiwa dari dua sisi. Dennis percaya, jurnalisme obyektif mungkin jika mengadopsi metode yang dapat membatasi subyektivitas wartawan maupun redaktur (Siahaan, 2001:60-61). Untuk membuat informasi menjadi lebih bermakna biasanya sebuah media cetak melakukan penonjolan-penonjolan terhadap suatu berita. Dalam pengambilan keputusan mengenai sisi mana yang ditonjolkan tentu melibatkan nilai dan ideologi para wartawan yang terlibat dalam proses produksi sebuah berita (Sobur, 2001:163) Realitas yang disajikan secara menonjol mempunyai peluang besar untuk diperhatikan dan mempunyai khalayak dalam memahami realitas karena itu dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu lain, serta menonjolkan aspek isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana (Sobur, 2001:164). Untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita peneliti memilih analisis framing. Dalam hal ini peneliti ingin meneliti bagaimana sebuah media massa khususnya media cetak memframing berita yang dimuat. Dan berita yang ingin diteliti adalah mengenai Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010. Alasan peneliti menggunakan analisis framing karena framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif

6 itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, dan hendak dibawa kemana berita tersebut (Eriyanto,2005:224). Peneliti menggunakan analisis framing sebagai metode penelitian. Sebagai analisis teks media, framing merupakan salah satu alternatif model analisis yang dapat mengungkapkan semua perbedaan media dalam mengungkapkan sebuah fakta. Selain itu dengan melalui metode analisis framing akan dapat diketahui siapa mengendalikan siapa, siapa lawan siapa, mana kawan mana lawan, mana patron mana klien, siapa yang diuntungkan siapa dirugikan, siapa menindas siapa tertindas, dan seterusnya (Eriyanto, 2004:VI). Jadi jelas dengan menggunakan metode framing sebuah realitas diharapkan akan dapat terbingkar. Hal lain adalah mengetahui bagaimana pembingkaian sebuah berita oleh sebuah media kedalam bentuk frame sehingga menghasilkan konstruksi makna berita yang spesifik. Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu yang lain, serta menonjolkan aspek dari isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana, misalnya dengan penempatan yang mencolok (sebagai headline, didepan atau dibelakang), pengulangan, pemakaian grafik, untuk mendukung, memperkuat, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan orang atau peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi, dan simplifikasi. Semua aspek tersebut digunakan untuk membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh khalayak (Entman dalam Dennis Mc.Quaill, 2002).

7 Jadi dalam kaitannya dengan redaksional, khususnya dalam hubungan dengan penulisan berita, framing dapat menyebabkan suatu peristiwa yang sama dapat menghasilkan berita yang secara radikal berbeda apabila masing-masing wartawan memiliki frame yang berbeda ketika melihat peristiwa tersebut menuliskan pandangannya dalam bentuk berita. Hal ini dapat menyebabkan dua buah realitas, yakni realitas sosial atau realitas sesungguhnya dan realitas media yang terbentuk setelah melalui beritanya seringkali merupakan hasil pandangan mereka (predisposisi perseptual) wartawan ketika melihat dan meliput peristiwa. Analisis framing dapat membantu kita untuk mengetahui bagaimana realitas peristiwa yang sama dikemas secara berbeda oleh wartawan sehingga menghasilkan berita yang berbeda (Nugroho, dkk, 1999). Sedangkan perangkat dalam framing yang peneliti gunakan untuk memframingkan berita tentang Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010-2015, peneliti memilih menggunakan perangkat framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Konsicki yang mengangkat framing dalam empat struktur besar yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Struktur sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa ke dalam bentuk susunan umum berita. Struktur skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Struktur tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan ke dalam peristiwa dan kalimat. Struktur retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita.

8 Alasan peneliti menggunakan model framing milik Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, karena pada model ini, teks dibahas secara jelas dan detail berdasarkan struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Dan peneliti ingin meneliti isi dari berita Kampanye calon walikota dan calon wakil walikota Surabaya 2010-2015. Dalam penelitian ini media cetak yang digunakan oleh peneliti adalah surat kabar Jawa Pos dan Surabaya Post. Kedua surat kabar ini memiliki cara pandang yang berbeda dalam menyeleksi suatu issue dan menghadirkan penonjolan masing-masing dari issue yang diberitakan. Jawa Pos dan Surabaya Post memiliki perbedaan dalam memilih fakta dan mengkonstruksi berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010-2015. Peristiwa ini dipilih karena banyak diberitakan oleh media dan peristiwa ini sangat menarik untuk diikuti perkembangannya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan issue yang ditonjolkan oleh kedua surat kabar tersebut. Pemberitaan yang ditulis surat kabar Jawa Pos lebih menyoroti kejadian external pada pemilihan ulang calon walikota Surabaya yang dilontarkan pada media mulai dari awas, money politic sampai KPU-Panwas antipasi kecurangan, Di dalam isinya surat kabar Jawa Pos mengangkat realitas bahwa Pemilihan Ulang calon walikota Surabaya 2010-2015 menonjolkan kemenangan perolehan suara dari kubu Risma. Jawa Pos meletakkan berita Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010 2015 pada halaman pertama METROPOLIS, bahkan empat diantaranya menjadi headline, yaitu pada judul Awas, Money Politics, Di Putat Jaya Risma Bambang Tetap Jaya, Risma Salip Cacak Di Krembangan, dan Cacak

9 Berterima Kasih dan minta maaf. Berita lain yang tidak menjadi headline tetapi terletak di halaman METROPOLIS ada dua judul, yaitu, KPPS boleh periksa KTP Pemilih dan Bulak Rukem Bergolak. Berbeda dengan surat kabar Jawa Pos, surat kabar Surabaya Post menampilkan berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010-2015 dengan judul Coblos Ulang Sepi, Rezim Risma Rawan Dijegal Selain itu muncul juga Kabinet Pemkot Surabaya Rombak Total. Pada penempatannya, Surabaya Post menjadikan berita ini di halaman Metro Surabaya seperti halnya halaman Metropolis di Jawa Pos. Dan perlu diketahui bahwa halaman Metropolis di Jawa Pos banyak menampilkan berita-berita seputar kemenangan perolehan suara kubu Risma, sama halnya dengan halaman Surabaya Raya di Surabaya Post yang menampilkan pemantauan terjadinya pemilihan ulang dilapangan. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa adanya perbedaan issue yang disajikan oleh kedua surat kabar tersebut yaitu pada Jawa Pos menyajikan issue tentang kemenangan perolehan suara yang di dominasi oleh kubu Risma Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010 yang dimuat di Jawa Pos dan Surabaya Post.

10 Alasan lain memilih surat kabar Jawa Pos karena adanya unsur kedekatan jarak. Jawa Pos merupakan surat kabar lokal yang dalam kebijakan redaksionalnya surat kabar ini mampu mengadakan kebebasan pers dan tidak hanya mengungkap berita-berita bersifat umum melainkan juga berita-berita politik dan kriminal. Oleh karena itu dalam penyampaian berita menghendaki dan mengarahkan pada sesuatu yang lain daripada yang lain, dengan menampilkan rubrik tertentu sebagai nominasi unggulan, berita-berita, reportase, gambar kartun, hiburan yang bersifat kreatif tetapi juga tidak ketinggalan berita yang bersifat kesenangan. Sedangkan alasan peneliti memilih surat kabar Surabaya Post karena surat kabar ini tidak secara berkala menampilkan berita tentang berita Kampanye calon walikota dan calon wakil walikota Surabaya 2010-2015 pada headline, hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan redaksional yang berbeda di setiap perusahaan penerbitan, tidak semua berita patut dijadikan headline. Hanya beberapa berita saja yang dianggap patut dan penting dijadikan headline. Hal tersebut yang menarik perhatian peneliti memilih surat kabar Surabaya Post, karena sebagai koran daerah seharusnya bisa lebih menyoroti berita daerah dan menonjolkan berita tersebut sebagai berita utama untuk menarik perhatian masyarakat selaku pembaca berita, selain itu juga harus mampu bersaing dengan Jawa Pos yang lebih dikenal sebagai koran terbesar ketiga di Indonesia. Selain itu Surabaya Post merupakan salah satu dari beberapa surat kabar di Surabaya yang terbit pada sore hari, padahal sebagian besar surat kabar terbit pada pagi hari. Keadaan ini akan menurunkan tingkat persaingan dengan surat kabar lain yang

11 terbit pada pagi hari. Dengan kebijakan terbit pada sore hari diharapkan informasi (berita) yang terjadi pada hari itu dapat lebih cepat sampai kepada para pembaca langsung pada hari itu juga. Akan tetapi walaupun persaingan dengan surat kabar lain kecil, justru terjadi persaingan dengan televisi, pada sore hari merupakan prime time bagi acara-acara televisi dan khalayaknya pun beraneka ragam. Perbedaan Jawa Pos dan Surabaya Post dalam mengkonstruksi atau membingkai berita dikarenakan adanya perbedaan cara pandang wartawan dari masing-masing media dalam mempersepsikan peristiwa tersebut. Perbedaan dari cara kedua harian tersebut dalam mengemas berita disebabkan adanya perbedaan kebijakan redaksi dan juga perbedaan visi dan misi dari masing-masing media tersebut. Visi dan misi Jawa Pos adalah menjadikan surat kabar yang menginformasikan berita kepada khalayak yang baru. Harian Jawa Pos ini memiliki misi idiil dan misi bisnis sebagai pilar utama untuk kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu penyampaian berita menghendaki dan diarahkan pada sesuatu yang lain daripada yang lain dengan menampilkan rubrik-rubrik tertentu sebagai nominasi unggulan, berita-berita aktual, reportase, gambar kartun, hiburan yang bersifat kreatif tetapi juga tidak ketinggalan berita yang bersifat kesenangan (human interest). Sedangkan Surabaya Post merupakan pers regional yang mempunyai visi mengembangkan media cetak yang mampu menjadi prime mover dalam mengubah mindset masyarakat untuk berpikir positif dan optimistik. Dengan gaya jurnalistiknya menjadi pemisah yang tegas antara fakta dan opini.

12 Periode yang dipilih dalam penelitian ini adalah 1 Agustus s/d 3 Agustus 2010, karena periode tersebut harian Jawa Pos dan Surabaya Post memuat beritaberita mengenai Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010-2015. 1.2 Perumusan Masalah Berdasar latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah : Bagaimana surat kabar Jawa Pos dan Surabaya Post membingkai berita mengenai berita Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010-2015. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pembingkaian berita mengenai Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010-2015. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Untuk memberikan ciri ilmiah pada sebuah penelitian dengan mengaplikasikan teori-teori khusus teori komunikasi tentang pemahaman pesan yang dikemas oleh media melalui analisis framing. Sebagai

13 fenomena komunikasi yang mempunyai signifikasi, teoritis, metodelogis, dan praktis, studi analisis framing diharapkan dapat berkembang pada disiplin ilmu komunikasi. 2. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran pada institusi surat kabar, terutama surat kabar Jawa Pos dan Surabaya Post, khususnya dalam hal membingkai atau mengkonstruksi suatu realita.