UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAN PROFIL KLT PARTISI CAIR-PADAT EKSTRAK DAUN JAHE BALIKPAPAN (Etlingera balikpapanensis)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Jengkol (Archidendron jiringa (Jeck) Nielsen Dengan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB II METODE PENELITIAN

Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang (Terminalia catappa L) dengan Metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Bunga dan Daun Patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm) Menggunakan Metode DPPH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Anang Budi Utomo, Agus Suprijono, Ardan Risdianto. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Determinasi Tanaman. acuan Flora of Java: Spermatophytes only Volume 2 karangan Backer dan Van

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH KAKAO MASAK DAN KULIT BUAH KAKO MUDA

Ros Sumarny, Ratna Djamil, Afrilia Indira S. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA rosaries15@yahoo.com ABSTRAK

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang didapatkan dari 20 kg buah naga merah utuh adalah sebanyak 7 kg.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KANDUNGAN FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI REMPAH TUMBUHAN OBAT SUMATERA BARAT. Deddi Prima Putra 1, Verawati 2

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

memiliki IC50 sebesar 760,55 ppm

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum (Linn) Griff) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER)

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Hasil Optimasi Pelarut Etanol-Air

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Cyclea barbata Meer), cincau hitam (Mesona palustris), cincau minyak

3. BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

ISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SECARA KROMATOGRAFI KOLOM

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS.

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TAUGE (Phaseolus radiatus L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) BERDASARKAN TEMPAT TUMBUH DENGAN METODE PEREDAMAN DPPH

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH

ABSTRACT. Keywords : Kersen, Flavonol, Antioxidant

UJI AKTIVITAS ANTIOKIDAN EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP RADIKAL BEBAS DPPH DENGAN VARIASI JENIS PELARUT

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang jurnal.akfarprayoga.ac.

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal.

AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL)

III. BAHAN DAN METODA

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi

OLEH Burhanuddin Taebe Andi Reski Amalia Sartini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTIOKSIDAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEREDAMAN RADIKAL DPPH EKSTRAK ETANOL DAUN Cordia myxa L.

Transkripsi:

UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH Linda Erviana 1, Abd. Malik, dan Ahmad Najib Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia 1 lyndhaerviana@yahoo.com ABSTRACT Basil leaves (Ocimum basilicum L.) the plant of the family Lamiaceae that can act as a free radical scavenger, flavonoid compounds. The aim of this research to determine and calculate the IC 50 (Ocimum basilicum L.) that has activity as a free radical based on the binding free radical (1,1 diphenyl picryl-hydrazyl). Sample masceration with ethanol, where in the amount of the extract obtained is 10.16 gr. At the free radical scavenging test ethanol extract has moderate activity with IC 50 value is 52.68 μg/ml lower than quercetin with IC 50 value is 1.8 μg/ml. Keywords: Ocimum basilicum L., extract ethanol, free radical scavenging I. PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai salah satu dari tujuh negara dengan keanekaragaman hayati terbesar dan memiliki potensi dalam pengembangan obat herbal dalam bidang kesehatan. Obat herbal yang biasa digunakan dimasyarakat adalah tanaman, yang menghasilkan senyawa metabolit sekunder. Salah satu senyawa metabolit sekunder pada tanaman adalah flavonoid, vitamin C, betakaroten, asam urat, billirubin, dan albumin (Vaya & Aviram, 2001). Senyawa flavonoid yang terdapat pada tanaman memiliki aktivitas antioksidan alami yang dapat menangkap molekul radikal bebas atau sebagai antioksidan alami (Amic et al. 2003 & Trisharyanti, 2012). Salah satu tanaman yang memiliki senyawa flavonoid yaitu daun kemangi (Ocimum basilicum L.). Kandungan kimia yang terkandung yaitu tanin (4,6%), flavonoid, steroid/triterpenoid, minyak atsiri (2%), asam heksauronat, pentosa, xilosa, asam metil homoanisat, molludistin serta asam ursolat (Peter, 2002 dan Meyer, et al., 1982), flavonoid pada daun kemangi yaitu apigenin yang merupakan golongan flavon (Hariana, 2008) yang dapat digunakan sebagai antiradikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa kimia yang mempunyai satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Senyawa ini bersifat tidak stabil dan sangat reaktif. Untuk mencapai kestabilan, molekul harus mencari elektron lain sebagai pasangan. Reaksi berantai ini dapat menimbulkan kerusakan sel yang berujung pada mutasi sel dan apabila merusak organ yang memiliki fungsi tertentu dapat menimbulkan penyakit degeneratif. Radikal bebas dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai seperti akibat metabolisme yang berlebihan atau berasal dari lingkungan seperti asap rokok, polusi udara, bahan kimia beracun, pestisida serta radiasi sinar UV (Raharjo, 1992; Silalahi, 2001; Youngson, 2005). Berdasarkan uraian diatas, maka akan dilakukan uji antiradikal bebas dengan menggunakan metode DPPH, dimana metode ini dipilih karena merupakan metode sederhana untuk evaluasi aktivitas antiradikal bebas (Amic et al., 2003). II. METODE PENELITIAN A. Pengambilan dan Pengolahan Sampel Sampel daun kemangi (Ocimum basilicum L.) yang telah dikumpulkan, dicuci bersih terlebih dahulu, setelah itu dilakukan perajangan atau di potong potong kecil. Selanjutnya, dikeringkan dengan cara diangin-anginkan tanpa paparan sinar matahari langsung, kemudian diserbukkan dan siap untuk diekstraksi (Dirjen POM, 1987). B. Pembuatan Sampel 1. Ekstraksi secara maserasi pelarut etanol (Dirjen POM, 1987) Ditimbang daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebanyak 250 gram dimasukkan dalam wadah maserasi, tambahkan etanol 96 % sebanyak 2 liter hingga simplisia tersebut terendam, dibiarkan selama 3 hari dalam bejana tertutup dan terlindung dari cahaya matahari sambil diaduk secara periodik, setelah 3 x 24 jam dilakukan penyaringan dan ampasnya dimaserasi kembali dengan cairan penyari yang baru. Maserasi dilakukan sebanyak 3 kali dan diperoleh ekstrak etanol cair. Hasil penyarian yang diperoleh kemudian diuapkan sehinnga diperoleh ekstrak etanol kental sebanyak 10,61 gram. 164

2. Uji Pendahuluan Pengujian dilakukan dengan cara ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dilarutkan dengan etanol 96%, kemudian ditotolkan pada lempeng KLT dengan menggunakan pipa kapiler. Lempeng yang sudah ditotol dielusi dengan eluen n-heksan : etil asetat (7:3). Setelah dielusi diamati diprofil KLT pada beberapa penampak bercak yaitu sinar UV 254 nm, 366 nm dan dilanjutkan dengan penyemprotan DPPH. 3. Uji Aktivitas pengikatan radikal bebas DPPH a. Pembuatan Larutan DPPH (Phongphaichit et al, 2007) Larutan DPPH dibuat dengan cara menimbang DPPH sebanyak 5 mg kemudian dilarutkan dengan 100 ml metanol absolut dalam labu tentukur dan diperoleh larutan DPPH dengan konsentrasi 50 ppm. b. Pengukuran daya antioksidan blangko Pengujian dilakukan dengan memipet 3,5 ml DPPH 50 ppm.larutan ini kemudian dibiarkan selama 30 menit dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 514 nm. c. Pengukuran daya antioksidan ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) Dibuat larutan stok 500 ppm dengan cara menimbang ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebanyak 25 mg dan dilarutkan dengan metanol absolut sambil diaduk dan dihomogenkan lalu cukupkan volumenya hingga 50 ml. Selanjutnya dilakukan pengenceran : 1. Masing-masing larutan stok dipipet 0,2 ml absolut sampai volume akhir 5 ml (20 2. Masing-masing larutan stok dipipet 0,4 ml absolut sampai volume akhir 5 ml (40 3. Masing-masing larutan stok dipipet 0,6 ml absolut sampai volume akhir 5 ml (60 4. Masing-masing larutan stok dipipet 0,8 ml absolut sampai volume akhir 5 ml (80 5. Masing-masing larutan stok dipipet 1 ml absolut sampai volume akhir 5 ml (100 Pengujian dilakukan dengan memipet 0,5 ml larutan dari berbagai konsentrasi. Kemudian masing-masing ditambahkan 3,5 ml DPPH 50 ppm. Campuran kemudian dihomogenkan dan dibiarkan pada suhu kamar selama 30 menit lalu serapannya diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 514 nm. d. Pengukuran aktivitas antiradikal bebas pembanding (Kuersetin) Dibuat larutan stok 50 ppm dengan menimbang kuersetin setara 5 mg kemudian dilarutkan dengan metanol absolut sambil diaduk dan dihomogenkan, lalu cukupkan volumenya hingga 100 ml, kemudian dilakukan pengenceran : 1. Masing-masing larutan stok dipipet 0,2 ml absolut sampai volume akhir 5 ml (2 2. Masing-masing larutan stok dipipet 0,4 ml absolut sampai volume akhir 5 ml (4 3. Masing-masing larutan stok dipipet 0,6 ml absolut sampai volume akhir 5 ml (6 4. Masing-masing larutan stok dipipet 0,8 ml absolut sampai volume akhir 5 ml (8 5. Masing-masing larutan stok dipipet 1 ml absolut sampai volume akhir 5 ml (10 Pengujian dilakukan dengan memipet 0,5 ml larutan dari berbagai konsentrasi. Kemudian masing-masing ditambahkan 3,5 ml DPPH 50 ppm. Campuran kemudian dihomogenkan dan dibiarkan pada suhu kamar selama 30 menit lalu serapannya diukur pada panjang gelombang 514 nm. Aktivitas penangkap radikal DPPH (%) dihitung dengan rumus berikut : % Pengikatan radikal bebas (Abs standar-abs ) = 100 % Abs standar Data aktivitas antioksidan penangkap radikal DPPH dianalisis dan masing-masing dihitung nilai IC 50 melalui analisis probit. IC 50 adalah konsentrasi yang mampu menghambat 50% DPPH 165

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Simplisia Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi, dimana merupakan salah satu metode ekstraksi dingin (Tobo, 2001). Metode ini tidak merusak komponen kimia karena tidak adanya pemanasan dalam proses ekstraksi serta pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan (Adrian, 2000). Maserasi dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol karena sifatnya yang mampu melarutkan hampir semua zat, baik yang bersifat polar, semi polar dan non polar serta kemampuannya untuk mengendapkan protein dan menghambat kerja enzim sehingga dapat terhindar proses hidrolisis dan oksidasi (Helmi, 2006). Rendamen adalah persentase perbandingan antara berat bagian ekstrak dengan berat total awal yang digunakan. Hasil rendamen yang diperoleh dari 250 g dalam 4000 ml etanol 96% yaitu 4,24%. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian secara kuantitatif dan secara kualitatif. Pengujian aktivitas antiradikal bebas secara kualitatif dengan menggunakan lempeng KLT. Setelah lempeng dielusi kemudian disemprot dengan DPPH, menghasilkan warna kuning dengan latar belakang berwarna ungu pada nilai Rf 0,563 dan 0,8. Sedangkan pada penampak bercak AlCl 3 menghasilkan warna kuning pada nilai Rf 0,563. Hal ini dikerekan terjadinya reaksi antara AlCl 3 dengan flavonoid membentuk kompleks antara gugus hidroksil dan keton yang bertetangga atau dengan gugus hidroksil yang saling bertetangga. Serbuk kristal DPPH yang akan disemprotkan pada lempeng KLT dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan metanol. Metanol dipilh sebagai pelarut karena metanol dapat melarutkan Kristal DPPH dan juga memiliki sifat yang dapat melarutkan komponen non polar (Apriandi, 2011). Larutan DPPH yang awalnya berwarna ungu setelah bereaksi dengan antioksidan alami akan membentuk warna kuning dengan latar belakang ungu pada saat penyemprotan. Semakin tinggi kandungan antioksidan maka warna ungu pada larutan DPPH akan semakin berkurang dan membentuk warna kuning (Molyneux, 2004). Tabel 1. Data % rendamen ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) Jenis pelarut Etanol 96% Berat kering (g) Berat Ekstrak (g) Rendamen (%) 250 10,61 4,24 Tabel 2. Nila Rf profil KLT sebelum dan sesudah penyemprotan DPPH Penampak bercak Nilai Rf Warna Noda UV 254 0,309 hijau 0,381 hijau 0,418 kuning 0,854 kuning 0,872 hijau UV 366 0,309 kuning 0.4 hijau 0,563 kuning 0,581 hijau 0,818 hijau 0,854 hijau DPPH 0,563 kuning 0,8 kuning AlCl 3 0,563 kuning 0,6 hijau 0,854 hijau Pengujian secara kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis yaitu dengan membuat larutan stok 500 ppm, dari larutan stok tersebut dibuat lima konsentrasi (20, 40, 60, 80, dan 100) ppm. Kemudian dipipet 0,5 ml larutan dari kelima konsentrasi dan ditambahkan 3,5 ml DPPH 50 ppm. Selanjutnya campuran dihomogenkan dan dibiarkan selama 30 menit dengan tujuan agar dapat bereaksi dengan sempurna dengan DPPH. Metode uji aktivitas antiradikal bebas dengan menggunakan radikal bebas DPPH. Metode DPPH dipilih karena memiliki beberapa kelebihan antara lain sederhana, mudah, cepat, peka, serta memerlukan sedikit. Parameter yang digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidan adalah IC 50 yang didefinisikan sebagai konsentrasi senyawa antioksidan yang menyebabkan hilangnya 50 % aktivitas DPPH (Molyneux, 2004). Shahidi dan Naczk (1995) mengemukakan bahwa senyawa yang tergolong antioksidan alami dari golongan senyawa fenolik seperti senyawa fenolik sederhana, flavonoid dan tanin. Senyawa flavonoid, fenolik sederhana dan tanin merupakan senyawa antioksidan yang mengandung struktur fenol dan memiliki beberapa gugus fungsi hidroksi yang banyak terdapat dalam tanaman. Senyawa non fenolik yang dapat memiliki aktivitas antioksidan antara lain alkaloid, minyak atsiri, dan saponin. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang menyatakan adanya senyawa alkaloid dan saponin dalam tanaman Graptophylum pictum Griff dan Gynura procumbens Merr. (Ozaki dkk., 1989) serta adanya kandungan 166

% Pengikatan DPPH % Pengikatan DPPH minyak atsiri dalam Ocimum basilicum (Viera dan simon, 2000). Perhitungan yang digunakan dalam penentuan aktivitas penangkap radikal adalah nilai IC 50 (Inhibitor Concentration 50%) nilai tersebut menggambarkan besarnya konsentrasi senyawa uji yang dapat menangkap radikal sebesar 50%. Nilai IC 50 diperoleh dengan menggunakan persamaan regrasi linier yang menyatakan hubungan antara konsentrasi (senyawa uji) dengan simbol X terhadap aktivitas penangkapan radikal rata-rata dengan simbol Y dari seri replikasi pengukuran. Semakin kecil nlai IC 50 maka senyawa tersebut mempunyai keefektifan sebagai penangkap radikal lebih baik. Hasil penelitian ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki aktivitas sedang dengan nilai IC 50 52,68 μg/ml, sedangkan kuersetin memiliki aktivitas sangat kuat dengan nilai IC 50 1,8 μg/ml. Menurut Phongpaichit et al (2007), suatu senyawa dikatakan sebagai antiradikal bebas sangat kuat apabila nilai IC 50 <10 μg/ml, kuat apabila nilai IC 50 antara 10-50 μg/ml, sedang apabila nilai IC 50 berkisar antara 50-100 μg/ml, lemah apabila nilai IC 50 berkisar antara 100-250 μg/ml dan tidak aktif apabila IC 50 diatas 250 μg/ml. Tabel 3. Perhitungan % pengikatan radikal bebas ekstrak etanol daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Sampel Ekstrak Etanol daun kemangi 20 15 10 5 0 Konsentrasi (ppm) Absorban %peredaman Radikal bebas 2,5 1,002 9,81 5 0,965 13,14 7,5 0,951 14,40 10 0,924 16,83 12,5 0,913 17,82 EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI y = 0,788x + 8,487 R2 = 0,965 0 5 10 15 Konsentrasi (ppm) Gambar 1. Grafik hubungan antara konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan % pengikatan DPPH Tabel 4. Perhitungan % pengikatan radikal bebas pembanding kuersetin IC 60 40 20 50 52, 68 Sampel Kuersetin 0 konsentrasi (ppm) Absorbansi KUERSETIN y = 23,43x + 7,821 R2 = 0,956 0 0.5 1 1.5 Konsentrasi (ppm) %peredaman Radikal bebas 0,25 0,954 14,131 0,5 0,878 20,972 0,75 0,851 23,402 1 0,787 29,163 1,25 0,674 39,334 Gambar 2. Grafik hubungan antara konsentrasi kuersetin dengan % pengikatan DPPH IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki aktivitas antioksidan sedang dengan nilai IC 50 52,68 μg/ml. DAFTAR PUSTAKA Adrian, M., 2000. Teknik Kromatografi. Penerbit Andi, Yogyakarta. Amic, D., Beslo, D., Trinajstic, N., Davidovic. 2003. Structure-Radical Scavenging Activity Relationships of Flavonoids. Croatia Chem Acta 76 Apriandi, A. 2011. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Keong Ipong-ipong (Fasciolaria salmo).(skripsi). Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.1987. Analisis Obat Tradisional, Jilid I. Departemen Kesehatan RI, Jakarta Hariana, A., 2008. Tumbuhan Obat & Khasiatnya. Penerbit: Penebar Swadaya. Jakarta. Meyer, N, 1982. Brine shrimp: a convenient general bioassay for active plant constituents. Planta Med May (Online): http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/173967 75. diakses tanggal 17 Oktober 2013. Molyneux, P., 2004, The Use of Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for 167 IC50 1,8

Estimating Antioxidant Activity, J. Sci. Tecnol. Peter. 2002. Herbal remedies. (Online): http://content.nejm.org/cgi/reprint/347/25/204 6.pdf. diakses tanggal 17 Oktober 2013. Phongphaichit, S., Nikom, J., Rungjindamai N., Jariya, S., 2007. Biological activities of extract from endophytic fungi isolated from Garcinia plants, FEMS Immunol Med Microbial. Raharjo, M., 1992, Tanaman Berkhasiat Antioksidan, Penebar Swadaya, Jakarta. Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta: Kanisius Tobo, F., 2001, Buku Pegangan Laboratorium Fitokimia I, Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar. Vaya, J, Aviram, M. 2001. Nutritional antioxidant : mechanism of action, analyses of activities and medical applications, Curr. Med. Chem- Imm,Endoc. &Metab Agents. Youngson, R. 2003, Antioksidan Manfaat Vitamin C Dan E Bagi Kesehatan, Arca : Jakarta. 168