BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana

BAB I PENDAHULUAN. yang sering mengalami kemacetan. Awal mula masuknya sepeda ke Indonesia

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

Prosiding Manajemen ISSN:

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu

I. PENDAHULUAN. bagian manajemen operasional khususnya dalam pengelolaan persediaaan barang,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian di dunia saat ini telah berkembang dengan sangat pesat, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam perkembangan ekonomi dewasa saat ini dunia usaha tumbuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan inilah dinamakan proses produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB II LANDASAN TEORI

Syukriah, Putri Narisa Lia. Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengelolaan Persediaan

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha menuntut pimpinan perusahaan untuk

BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Sejarah CV. Vannisa Gambar 1.1 Logo CV. Vannisa Sumber : CV.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB II TINJAUAN TEORETIS

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian

BAB I PENDAHULUAN. mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa. sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya dana serta

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Manajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4

BAB IV PENUTUP. bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada

MANAJEMEN PERSEDIAAN

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MIDSOLE PADA INDUSTRI SEPATU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS PADA PT.

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU MIRANTI DENGAN METODE EOQ PADA UD. MAJU JAYA. : Siti Fariza Gita :

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kursi Lipat dengan Menggunakan Metode Economic Order (Eoq) pada PT. Chitose Tbk Cimahi

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang semakin mewabah menyebabkan tingkat kebutuhan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENGEFISIENKAN BIAYA PERSEDIAAN PADA UMKM KUE NIKMAT RASA ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dengan efektif dan efisien, maka harus memperhatikan penerapan sistem

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY

Manajemen Persediaan KONTRAK PERKULIAHAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN. Irvan Hermala, S.E. M.Sc. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk bisa mempertanggungjawabkan kebenaran dari suatu penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang paling besar dalam harta perusahaan. Persediaan juga memberikan

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan teknologi canggih pada akhir-akhir ini, dan adanya peningkatan kebutuhan dan keinginan manusia baik dalam jumlah, variasi macamnya dan tingkat mutunya. Perkembangan ini menimbulkan tantangan untuk memenuhinya dengan meningkatkan kemampuan menyediakan atau menghasilkannya. Pada dewasa ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan semakin maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien. Setiap organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya yang dilakukan untuk mecapai tujuan dan sasaran perusahaan, membutuhkan adanya manajer-manajer yang mampu mengambil keputusan. Keputusan-keputusan yang diambil adalah keputusan-keputusan yang tepat yang terdapat di semua jenjang keputusan. (Assauri, 2008 :1) Untuk mencapai semua hal-hal tersebut, perusahaan harus mampu mengelola semua sumber-sumber daya yang di miliki secara tepat dan baik. Salah satu hal yang dapat di lakukan oleh perusahaan adalah meningkatkan kegiatan pengendalian pada persediaan. Karena masalah pengadaan persediaan merupakan salah satu masalah penting yang di hadapi oleh perusahaan untuk dapat menyeimbangkan dengan kegiatan produksi. Pengendalian persediaan bahan

baku merupakan salah satu kegiatan dari urutan kegiatan-kegiatan yang bertautan erat satu sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah, kualitas maupun biayanya. (Assauri, 2008 : 248) Setiap perusahaan perlu mengadakan persediaan untuk dapat menjamin kelangsungan hidup usahanya. Untuk mengadakan pesediaan ini dibutuhkan sejumlah uang yang diinvestasikan dalam persediaan tersebut. Oleh sebab itu setiap perusahaan haruslah dapat mempertahankan suatu jumlah persediaan yang optimum yang dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran kegiatan perusahaan dalam jumlah dan mutu yang tepat serta dengan biaya yang serendah-rendahnya. (Assauri, 2008 : 247) Persediaan merupakan salah satu assettermahal dari banyak perusahaan, mencerminkan sebanyak 50% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi di seluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik sangatlah penting. Oleh karena itu, masalah persediaan harus di atur dengan sebaik-baiknya, karena tujuan manajemen persediaan adalah untuk menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dan pelayanan pelanggan (Heizer dan Rander 2015:553). Pada dasarnya semua perusahaan mengadakan perencanaan dan pengendalian bahan dengan tujuan pokok menekan (meminimumkan) dan untuk memaksimumkan laba dalam waktu tertentu. Seperti yang telah dikemukakan oleh (Assauri, 2008 : 250) tujuan pengendalian persediaan adalah untuk memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari bahan-bahan/ barang-barang yang tersedia

pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya-biaya yang minimum untuk keuntungan atau kepentingan perusahaan. Jadi dalam rangka mencapai tujuan tersebut diatas, pengawasan persediaan mengadakan perencanaan bahan-bahan apa yang dibutuhkan baik dalam jumlah maupun kualitasnyayang sesuai dengan kebutuhan untuk produksi serta kapan pesanan (order) dilakukan dan berapa besarnya yang dapat dibenarkan. Seperti yang telah dikatakan, bahwa pengendalian persediaan berhubungan dengan kegiatan mengatur persediaan bahan-bahan agar dapat menjamin kelancaran proses produksi secara efektif dan efisien. Dalam rangka pengaturan ini, perlu ditetapkan kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan persediaan, baik mengenai pemesanannya maupun mengenai tingkat persediaan yang optimum. Mengenai pemesanan bahan-bahan perlu ditetukan bagaimana cara pemesanannya, berapa jumlah yang dipesan agar pemesanan tersebut ekonomis dan kapan pemesanan itu dilakukan. Sedangkan mengenai persediaan perlu ditentukan berapa besarnya persediaan penyelamat yang merupakan persediaan minimum, besarnya persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan dan besarnya persediaan maksimum. (Assauri, 2008 : 252) Untuk meminimumkan biaya persediaan dapat digunakan analisis Economic Order Quantity (EOQ). Perencanaan metode EOQ dalam suatu perusahaaan akan mampu meminimalisasi terjadinya out of stock sehingga tidak mengganggu proses dalam perusahaan dan mampu menghemat biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisisensi persediaan bahan baku di dalam perusahaan yang bersangkutan. Menurut (Assauri, 2008 : 256)

Economical Order Quantitymerupakan jumlah atau besarnya pesanan yang dimiliki jumlah ordering costs dan carrying costs per tahun yang paling minimal. Oleh karena itu untuk dapat menentukan jumlah pesanan yang ekonomis, perlu dilihat pertambahan ordering costs dan carrying costs serta besarnya persediaan rata-rata yang ditentukan. Persediaan selalu dibutuhkan oleh setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun besar. Begitupula dengan perusahaan CV.Garam Sari Rasa yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pemproduksian garam, tentu sangat diperlukan pengendalian dalam penyediaan bahan baku garam karena dengan kebijakan pengadaan persediaan bahan baku diharapkan proses produksi dapat berjalan lancar. Bahan baku adalah faktor utama yang memegang peranan penting didalam pengalokasian modal kerja. Besar kecilnya persediaan akan mempengaruhi keuntungan dan biaya pada suatu perusahaan. Sampai saat ini perusahaan CV.Garam Sari Rasa belum mampu mengendalikan persediaan bahan bakunya, sehingga biaya pesediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan terbilang masih besar. Adapun masalah yang dihadapi oleh CV.Garam Sari Rasa, terkadang saat permintaan garam meningkat, perusahaan tidak mampu untuk memenuhinya karena kurangnya persediaan bahan baku yang ada. Dan sebaliknya, ketika permintaan garam menurun dan terlalu banyaknya persediaan, maka akan terjadi kerugian yang ditimbulkan karena banyaknya bahan baku yang menyusut. Maka dari itu perusahaan perlu melakukan pengendalian persediaan bahan baku dengan metode EOQ, karena dengan metode ini perusahaan dapat menghitung safety

stock maupun reorder pointsehingga perusahaan tidak akan kekurangan persediaan dan mengetahui kapan dilakukannya pemesanan ulang. Tabel 1.1Kebutuhan Bahan Baku Garam Tahun 2014 No Bulan Pembelian Bahan Baku (ton) 1 Januari 80 2 Februari 90 3 Maret 110 4 April 90 5 Mei 100 6 Juni 135 7 Juli 150 8 Agustus 135 9 September 150 10 Oktober 90 11 November 100 12 Desember 90 JUMLAH ( ) 1320 Sumber: CV.Garam Sari Rasa, 2014 data diolah CV.Garam Sari Rasapada tahun 2014 memiliki kebutuhanbahan baku garam sebesar 1320 ton. Dan pmengeluarkan biaya pemesanan dalam satu kali

pesan sebesar Rp 380.000,00-, dan perusahaan menetapkan biaya penyimpanan sebesar 20% dari nilai persediaan, sehingga dalam pencatatan keuangan di CV Garam Sari Rasa dengan frekuensi pemesanan di tiap bulanya, didapat hasil sebagai berikut : Tabel 1.2Biaya Pemesanan Bahan Baku Tahun 2014 No Bulan Frekuensi pemesanan (kali) Biaya Pemesanan (Rp) 1 Januari 2 760.000. 2 Februari 2 760.000. 3 Maret 2 760.000. 4 April 3 1.140.000. 5 Mei 3 1.140.000. 6 Juni 3 1.140.000. 7 Juli 3 1.140.000. 8 Agustus 2 760.000. 9 September 2 760.000. 10 Oktober 2 760.000. 11 November 2 760.000. 12 Desember 2 760.000. Sumber : CV.Garam Sari Rasa, 2014 data diolah CV.Garam Sari Rasa melakukan pemesanan bahan baku 28 kali dalam satu tahun. Rata-rata pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan yaitu 2 kali

dalam satu bulan. Biasanya perusahaan meningkatkan jumlah pemesanan disetiap musim panas atau kemarau, karena pada musim itu harga bahan baku garam akan lebih rendah dari harga biasanya. Akan tetapi dengan meningkatnya jumlah pemesanan, perusahann akan lebih banyak mengeluarkan biaya pemesanannya. Dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode Economic Order Quantity, karena selama ini CV.Garam Sari Rasa belum menggunakan metode EOQ untuk kebijakan pengadaan persediaan, sehingga penulis ingin membandingkan antara kebijakan persediaan bahan baku Garam pada perusahaan dengan menggunakan metode EOQ. Berdasarkan uraian pernyataan tersebut, maka penulis mengambil topik tugas akhir mengenai metode pengendalian persediaan bahan baku Garam dengan judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Garam Guna MeminimalkanBiaya Persediaan dengan Menggunakan Metode EOQ (Studi Kasus pada Perusahaan CV.Garam Sari Rasa, Cianjur) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah agar lebih terfokus. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengendalian persediaan bahan baku garam yang dilakukan Perusahaan CV.Garam Sari Rasa?

2. Bagaimana pengendalian persediaan bahan baku garam pada Perusahaan CV.Garam Sari Rasa dengan menggunakan metode Economic Order Quantity? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Pengendalian persediaan bahan baku garam yang dilakukan Perusahaan CV.Garam Sari Rasa. 2. Pengendalian persediaan bahan baku garam pada Perusahaan CV.Garam Sari Rasa dengan menggunakan metode Economic Order Quantity. 1.4 Manfaat Penelititian Adapun kegunaan penelitian ini bermanfaat baik secara langsung dan tidak langsung bagi : 1. Bagi Perusahaan Memberikan manfaat bagi pihak manajemen sebagai bahan masukan yang berguna terutama dalam menentukan strategi pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang sebagai upaya pengendalian bahan baku menjadi lebih baik lagi. 2. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai pentingnya pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku dalam suatu perusahaan. Selain itu juga dapat memberikan pengalaman

kepada penulis dalam mengumpulkan, menganalisis data, serta menarik kesimpulan berdasarkan teori-teori yang diperoleh. 3. Bagi Pembaca Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna untuk dijadikan literature atau referensi tambahan bagi siapa saja, terutama yang berkaitan dengan masalah pengendalian persediaan bahan baku. 1.5 Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan memiliki fungsi operasi, maka manajemen operasi berfungsi untuk memanage fungsi operasi dan menjadi salah satu fungsi utama dalam setiap perusahaan. Dimana perusahaan besar pada umunnya memisahkan setiap fungsi kedalam departemen yang terpisah, setiap fungsi memiliki tanggung jawab tertentu sesuai dengan tugasnya.masing-masing fungsi dalam perusahaan saling berhubungan. Oleh karena itu kerjasama, koordinasi dan komunikasi yang efektif sangat penting dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Heizer & Render (2015:3)mendefinisikan operations Management merupakan serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (inputs) menjadi hasil (outputs). Manajer Operasi harus mampu membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran (outputs), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta

mampu mengendalikan dan mengawasi sumber-sumber daya yang sangat terbatas. (Assauri, 2008 : 31) Dalam pengendalian dan pengawasan sumber-sumber daya yang penting dilakukan adalah termasuk pengendalian dalam persediaan. Pengendalian Persediaan menenurut Sofjan Asssauri, dalam bukunya Manajemen Produksi (2008 : 248) menyatakan bahwa pengendalian persediaan merupakan salah satu kegiatan dari urutan kegiatan-kegiatan yang bertautan erat satu sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah, kualitas maupun biayanya. Pengendalian pesediaan bahan baku merupakan aspek yang sangat penting bagi berlangsungnya kelancaran suatu prduksi. Karena tujuan dari pengendalian persediaan adalah untuk menjamin terdapatnya persediaan sesuai kebutuhan. (Ristono, 2013 : 5) Penerapan metode EOQ akan mempengaruhi besar kecilnya total biaya persediaan. Menurut Heizer & Render 2015 :562) biaya yang paling signifikan adalah biaya pemasangan (atau pemesanan) dan biaya penyimpanan (atau membawa persediaan). Semua biaya lain, seperti biaya persediaan itu sendiri, bersifat konstn. Jadi, jika kita meminimlkan jumlah biaya pemasangan dan penyimpanan, kita juga akan meminimalkan total biaya. Untuk mencapai pengendalian persediaan yang minimum maka perlu diketahui persediaan pengaman (safety stock) untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadi kekurangan barang(stock-out). Kemungkinan terjadinya stock-out disebabkan karena penggunaan bahan baku yang lebih besar daripada

perkiraan semula, atau keterlambatan dalam penerimaan bahan baku yang di pesan. (Assauri, 2008 : 263). Maka perusahaan juga harus menetapkan titik pemesanan kembali (Reorder point)yaitu tingkat persediaan dimana ketika persediaan telah mencapai tingkat itu, pemesanan harus dilakukan. (Heizer & Render, 2015:567) Selanjutnya adalah membandingkan antara kebijakan perusahaan dengan metode EOQ.Untuk menentukan jumlah atau kuantitas pesanan ekonomis yang dapat menghasilkan total biaya persediaan minimal per tahun, maka langkah penyelesaian yang dapat dilakukan adalah pertama, mengidentifikasi berbagai data dan biaya relevan yang diperlukan dalam menentukan jumlah pesanan ekonomis (Muhardi, 2011:179). Berbagai data dan biaya relevan yang dimaksud dapat diidentifikasikan sebagai berikut: D= jumlah kebutuhan barang, S= biaya pemesanan, H= biaya penyimpanan dengan rumus: Dari kerangka pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti pengendalian persediaan bahan baku guna meminimalkan biaya persediaan di dalam suatu perusahaan dengan judul Analisis Pengendalian Persediaan BahanBaku Garam Guna MeminimalkanBiaya Persediaan dengan Menggunakan Metode EOQ (Studi Kasus pada Perusahaan CV.Garam Sari Rasa, Cianjur)

Grand Theory Operation Manageme Middle Theory Economic Order Quantity Application Theory Total cost Reorder Point Safety stock Menentukan Pemesanan Ekonomis Guna Meminimalkan Biaya Persediaan Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Ket : Turunan teori : Umpan balik yang membentuk teori