UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
Perbandingan Hasil Belajar Kelas Kontrol Dengan Kelas Eksperimen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN SIKLUS BELAJAR ABDUKTIF EMPIRIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Nurlia 1 *, Mursalin 2 *, Citron S. Payu 3 **

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, pendidikan. potensi diri yang dilakukan melalui proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis secara statistik. Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

OLEH: DIAH ARIYANI NPM:

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

*Keperluan korespondensi, HP : ,

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

I. PENDAHULUAN. dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat. memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran fisika di tingkat SMA diajarkan sebagai mata pelajaran

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA KELAS X SMKN 5 MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Kata Kunci :Outdoor Learning, Resitasi, Integrasi, Hasil Belajar Siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP KALOR DI KELAS X SMA N 2 PEUSANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG BELAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF EVERYONE IS ATEACHER HERE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

ABSTRACT. Keywords: Buzz Group, quiz, learning outcome

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN... xiii. A. Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana dalam kegiatan belajar mengajar yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perwujudan tersebut tentu tidak terlepas

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE PQRST TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PENGUASAAN KONSEP HIDROKARBON

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017

PENGARUH PENERAPAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MAN 2 MATARAM MATERI RUANG DIMENSI TIGA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2006), 5.

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gresi Gardini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar erat kaitannya dengan pelaksanaan pendidikan. Pendidikan pada

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.

BAB IV. A. Deskripsi dan Analisis Data 1. Deskripsi Data

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dias Susilowati, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE BERBASIS DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TEKANAN (Suatu Penelitian Eksperimen Pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tapa) JURNAL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan Oleh NURHAYATI DELUHULA NIM.421 410 112 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 2014

LEMBAR PENGESAHANARTIKEL Pengaruh Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Berbasis Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Tekanan (Suatu penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP N I Tapa) Oleh Nurhayati Deluhula Nim : 421 410 112 Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE BERBASIS DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TEKANAN Nurhayati Deluhula 1, Mohammad Jahja 2, Supartin 3 Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika Email : nurhayatideluhula@yahoo.com ABSTRAK Nurhayati Deluhula.2014.Pengaruh Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Berbasis Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Tekanan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Berbasis Demonstrasi dengan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian yaitu posttes-only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 Tapa pada semester genab tahun ajaran 2013/2014. Sampel diambil dengan menggunakan cluster random sampling,diperoleh dua kelas yakni kelas VIII.8 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.5 sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi memiliki persentasi lebih tinggi yaitu 82,6% dibandingkan dengan kelas yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two strayyang memiliki persentase 63,8%.Perbedaan ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t diperoleh nilai t hitung t tabel yaitu 5,1 1,684 dimana H 0 ditolak dan H 1 diterima.hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi dengan hasil belajar siswa yang diajarakan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two stray. Dengan demikian model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Kata kunci : Hasil Belajar Siswa,Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Berbasis Demonstrasi. 1 Nurhayati Deluhul,421410112, Jurusan Fisika Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo. 2 Mohammad Jahja, Dosen Jurusan Fisika, Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo. 3 Supartin, Dosen Jurusan Fisika, Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara 4. Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran sains, dimana Fisika itu sendiri dipandang sebagai suatu proses untuk mengembangkan kemampuan memahami konsep, prinsip maupun hukum-hukum fisika sehingga proses pembelajarannya Fisika harus mempertimbangkan model atau metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Fisika di SMP Negeri 1 Tapa,terlihat bahwa pembelajaran Fisika disekolah masih didominasi oleh guru sehingga pembelajaran yang terjadi disekolah kurang efektif.guru cenderung menggunakan metode ceramah serta pemberian soal soal latihan tertulis kepada siswa tanpa menggunakan metode atau model pembelajaran yang bervariasi yang dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, Fisika oleh sebagian besar siswa dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan sehingga tidak mengherankan jika banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran fisika,serta sebagian besar peserta didiknya mempunyai tingkat perhatian yang kurang terhadap pelajaran Fisika,hal Ini diperkuat dengan kurang maksimalnya nilai ulangan harian peserta didik secara keseluruhan dapat dilihat dari jumlah siswa kelas VIII SMP N 1 TAPA ini 198 orang, dengan KKM 70 hanya ada 72 orang siswa yang tuntas atau mencapai 36,36%, sedangkan yang tidak tuntas ada 126 orang atau mencapai 63,63%. Berangkat dari masalah diatas,hal yang paling utama muncul pada siswa kelas VIII SMP N 1 Tapa yaitu hasil belajar Fisika yang masih kurang.upaya untuk memberikan suatu perubahan dalam pembelajaran Fisika,salah satu model yang dapat diterapkan yaitu dengan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here. 4 Himpunan Peraturan Perundang-undangan.2009.Undang-Undang SISDIKNAS(Sistem Pendidikan Nasional).Bandung:Fokusmedia.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku siswa.tingkah laku sebagai hasil belajar mencakup bidang kognitif,afektif dan psikomotor 5. Model Everyone Is A Teacher Here merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual. Model ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya 6. Agar penggunaan model ini tidak menoton, maka digunakan variasi penerapan model dengan metode demonstrasi, yaitu metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu,baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Manfaat yang diharapkan dari metode demonstrasi ini yaitu agar siswa lebih termotivasi untuk mejawab soal,siswa lebih aktif dan interaksi didalam kelas lebih terbangun. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi dengan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray. 5 Sudjana,Nana.2009.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung:Remaja Rosdakarya. 6 Suprijono,Agus.2013.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.Yogyakarta:Pustaka Belajar.

METODE DAN DESAIN PENELITIAN Penelitianini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tapa. Waktu penelitian ± 3 bulan yang dilaksanan pada semester genab tahun ajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tapa yang berjumlah 198 orang yang tersebar dalam sembilan kelas, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.5 dan kelas VIII.8. Penelitian ini menggunakan metodeeksperimendengan rancangan Posttest-Only Control Group Design 7. Untuk kelas eksperimen diajarkan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi sedangka kelas kontrol diajarkan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Setelah kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda, selanjutnya kedua kelas diberi tes akhir (posttest). Hasilposttest dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data (uji-t) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada materi tekanan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. HASIL PENELITIAN Data hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika dijaring melalui tes hasil belajar dalam bentuk tes essay yang tersebar kedalam 11 butir soal.tes hasil belajar (Postest) ini diberikkan setelah kedua kelas diberikan perlakuan.dimana untuk kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen sebesar 82,6%dan 63,8% untuk kelas kontrol.dari data tersebut terlihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol. 7 Arikunto,suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Rata-rata Skor Hasil Belajar Siswa(%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Item Soal Kelas Eksperimen kelas Kontrol Gambar 1 : Histogram Skor Hasil Belajar Siswa (Postest) Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Untuk Tiap Butir Soal Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa,skor rata-rata hasil belajar siswa setiap item soal secara keseluruhan berbeda.perbedaan yang sangat menonjol dimana untuk 11 butir soal yang tersebar pada beberapa aspek kognitif yakni : Pengetahuan(C1) soal nomor 1,4 dan 7, pemahaman(c2) nomor 10,aplikasi(C3) nomor 5,6, dan 9 serta analisi(c4) nomor 2,3,8, dan 11.Jika dipersentasikan maka rata-rata hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol.namun untuk item soal nomor 1 dan 4 baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol perbedaannya hanya sedikit yaitu untuk kelas eksperimen 85,26% dan kelas kontrol 85,22%.Begitu juga untuk item soal nomor 4.Untuk kelas eksperimen 90,53% dan kelas kontrol 90,43%.Dari semua item soal yang persentasenya paling tinggi yaitu item soal nomor 6,yaitu 94,74% untuk kelas eksperimen dan 89,13% untuk kelas kontrol.sedangkan item soal yang paling rendah persentasenya yaitu nomor 11 dengan taraf persentase pada kelas eksperimen adalah 56,32% dan 25,22% untuk kelas kontrol.

Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa(%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 C1 C2 C3 C4 Aspek Kognitif kelas eksperimen kelas kontrol Gambar 2 : Histogram Hasil Belajar Siswa (Postest) Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Untuk Tiap Ranah Kognitif Berdasarkan gambar diatas bahwa persentase hasil belajar siswa pada aspek kognitif baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdapat perbedaan.dari semua aspek kognitif yang meliputi aspek Pengetahuan(C1),Pemahaman(C2),Aplikasi(C3) dan Analisis(C4) menunjukkan bahwa rata-rata persentase hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol.dimana untuk aspek kognitif(c1) untuk kelas eksperimen sebesar 89,13% dan 87,83% untuk kelas kontrol.aspek kognitif (C2) kelas eksperimen sebesar 87,72% dan 85,51% untuk kelas eksperimen.aspek kognitif (C3) kelas eksperimen sebesar 87,83% dan 77,72% untuk kelas kontrol.sedangkan untuk aspek kognitf (C4) 72,83% untuk kelas eksperimen dan 45,58% untuk kelas kontrol.jika dibandingkan untuk semua aspek kognitif maka yang memiliki persentase paling rendah yaitu C4.Dimana perbandingan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada aspek kognitif C4 perbedaannya cukup tinggi bila dibandingkan aspek kognitif yang lain.

PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan antra hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi dengan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran Two Stay Two Stray. Tahap awal yang dilakukan agar tujuan tersebut tercapai yaitu dengan menyiapkan instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data yakni tes hasil belajar siswa pada materi tekanan.sebelum instrumen tersebut digunakan terlebih dahulu diujicobakan pada kelas VIII.9 dengan jumlah soal sebanyak 20 butir berbentuk essay.setelah selesai diujicobakan selanjutnya hasil ujicoba tersebut diuji validitasnya.dari hasil pengujian diperoleh 11 butir soal valid dan 9 butir soal tidak valid dan 9 butir soal yang tidak valid hal ini dikarenakan siswa menjawabnya tidak sesuai dengan jawaban yang ada. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi berpengaruh terhadap hasil belajar, perbedaan ini dapat dilihat dari persentase rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi sebesar 82,6% sedangkan kelas yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray yaitu 63,8%. Kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi siswa lebih aktif,karena setiap kali pertemuan guru menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan konsep tekanan melalui sebuah contoh sederhana selanjutnya mereka diminta untuk mengeluarkan ide berupa pertanyaan dalam kartu indeks tentang hasil analisisnya dan juga pengalaman mereka ketika memperhatikan demonstrasi, sedangkan untuk kelas kontrol yang diajarakan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Strayguru tidak menunjuk siswa untuk mendemosntrasikan tetapi hanya menjelaskan materinya saja kemudian siswa berdiskusi untuk menjawab soal latihan sehingga tidak semua siswa aktif, hanya ada beberapa orang saja yang mau berpartisipasi. Dari gambar 2 rata-rata hasil belajar siswa untuk setiap ranah kognitif terlihat bahwa kelas eksperimen memiliki tingkat pengetahuan lebih tinggi dari

kelas kontrol.hal ini karena siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi mampu mengingat dan menjelaskan materi yang sudah dipelajari.siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.hal ini dapat dilihat dari antusias siswa saat menjawab pertanyaan yang didapatnya dan bertindak sebagai seorang pengajar bagi temantemannya.pada aspek pemahaman kelas eksperimen memiliki persentase lebih tinggi dari kelas kontrol, hal ini dikarenakan kelas yang diajar menggunkan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi lebih cepat mamahami materi yang telah.begitu juga untuk aspek aplikasi dan analisis, dimana kelas eksperimen memiliki persentase lebih tinggi dari kelas kontrol.hal ini disebabkan karena kelas eskeprimen mampu mengaplikasikan dan menganalisis materi yang telah disampaikan. Melalui pembelajaran Everyone Is A Teacher Here ini siswa sumber belajar siswa menjadi bertambah,tidak hanya dari buku dan guru saja akan tetapi dari teman mereka sekelas, siswa dilatih untuk dapat mengeluarkan ide dalam bentuk pertanyaan dan dapat berekspresi mengeluarkan pendapatnya dengan menjawab pertanyaan yang didapat. Model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here ini juga digunakan bersamaan dengan metode demonstrasi sehingga siswa lebih memahami materi yang dijelaskan.hal ini terbukti dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Hal ini dapat menguatkan teori dan penelitian sebelumnya seperti yang telah dipaparkan pada bab II,dimana dengan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here anak mendapat kesempatan baik secara individu maupun kelompok untuk menjawab pertanyaan yang dibuat oleh kawankawannya, guru dapat mengetahui penguasaan anak terhadap materi yang disampaikan serta mendorong anak untuk berani mengajukan pendapatnya.sehingga model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi ini dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi data,maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi yang memiliki persentase rata-rata skor hasil belajar lebih tinggi yaitu 82,6 % dibandingkan dengan rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray yang memilki persentase rata-rata sebesar 63,8 %.Nilai tersebut menunjukkan perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni sebesar 18,8%. Perbedaan hasil belajar ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis menggunakan statistik uji t. Hasil pengujian menunjukkan t bahwa hitung t yaitu 5,1 1,684. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tabel perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi dengan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

SARAN 1. Penggunaan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi dapat membuat siswa lebih aktif dan siswa bebas berekspresi mengeluarkan pendapatnya dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi ini sebaiknya digunakan dalam pembelajaran IPA untuk sub pokok bahasan lain. 2. Keberhasilan penggunaan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi pada mata pelajaran IPA khususnya Fisika, maka diharapkan pada para guru dan calon guru agar dapat menerapkan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi ini sebagai alternatif atau pilihan dalam praktik pembelajaran di kelas,karena selain siswa dilatih untuk mengeluarkan pendapat,siswa juga lebih santai dalam mengikuti pelajaran.karena seperti kita ketahui bahwa ketika proses pembelajaran siswa cenderung tegang dalam menerima pelajaran apalagi materi yang berhubungan dengan rumus.maka dengan penggunaan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here berbasis demonstrasi ini ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran meningkat.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto,suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Himpunan Peraturan Perundang-undangan.2009.Undang-Undang SISDIKNAS(Sistem Pendidikan Nasional).Bandung:Fokusmedia. Sudjana,Nana.2009.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung:Remaja Rosdakarya. Suprijono,Agus.2013.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.Yogyakarta:Pustaka Belajar.