BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PEMBUAT ES BALOK KAPASITAS 2 TON PERHARI UNTUK MENGAWETKAN IKAN NELAYAN DI PANTAI MEULABOH ACEH

1 Pengukuran dan analisa..., Ivan Adhiwena, FT UI, 2008 Universitas Indonesia

ANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelembaban seperti yang terjadi pada penggunaan mesin-mesin refrigerasi.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sistem pengkondisian udara pada saat ini bukan lagi. merupakan suatu kemewahan, namun telah menjadi kebutuhan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Refrigerasi adalah suatu sistem yang memungkinkan untuk mengatur suhu sampai

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

4. Menurut anda jenis es batu apa yang baik digunakan?

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. Pendinginan dapat didefinisikan sebagai proses menghilangkan panas dari sebuah

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi

Desain Sistem Pendingin Ruang Muat Kapal Ikan Tradisional Dengan Memanfaatkan Uap Es Kering

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

Ahmad Farid* dan Moh. Edi.S. Iman Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera km 1, Tegal *

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Program Studi Teknik Mesin BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk melepaskan kalor. Kondensor banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH MEDIA PENDINGIN AIR PADA KONDENSOR TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN

ANALISIS PERFORMANSI MINI FREEZER YANG DILENGKAPI DENGAN FLUIDA PENYIMPAN DINGIN (THERMAL STORAGE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika (cryogenics). Pembedaan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Potensi hasil laut di Kabupaten Malang di pesisir laut jawa sangatlah

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Suction Line terhadap Kinerja Mesin Pendingin

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG MESIN AC SPLIT 2 PK. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Mencapai Gelar Strata Satu ( S-1 ) Teknik Mesin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan suasana yang enak. dan nyaman dimana saja berada. Pada mulanya manusia

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

HUBUNGAN TEGANGAN INPUT KOMPRESOR DAN TEKANAN REFRIGERAN TERHADAP COP MESIN PENDINGIN RUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,

REDESAIN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA ISUZU NEW PANTHER

MULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng

ANALISA KINERJA MESIN REFRIGERASI RUMAH TANGGA DENGAN VARIASI REFRIGERAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, menyebabkan peningkatan konsumsi jumlah energi yang. cukup besar pula. Salah satunya yaitu konsumsi energi yang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini setidaknya ada tiga isu umum besar yang terkait dengan bidang refrigerasi, yaitu :

BAB III PERANCANGAN.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ekonomi yang rendah, dan hal ini sangat bertolak belakang dengan peran

BAB I PENDAHULUAN. mencukupi. Sebagai contoh adalah sering nya terjadi pemadaman pada listrik secara

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 sistem Blast Chiller [PT.Wardscatering, 2012] BAB II DASAR TEORI

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaa sampah dan penyediaan sumber daya alam adalah dua. membuat peningkatan konsumsi bahan bakar fosil dan membuat volume

1 Universitas Indonesia

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Bab IV Analisa dan Pembahasan

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

DOSEN PEMBIMBING : PROF. Dr. Ir. DJATMKO INCHANI,M.Eng. oleh: GALUH CANDRA PERMANA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan Air Conditioning dan untuk penyimpanan bahan makanan dan. minuman menggunakan Domistic Refrigerant ( lemari es ).

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bab IV Analisa dan Pembahasan

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN

DESAIN DAN ANALISA PERFORMA GENERATOR PADA REFRIGERASI ABSORBSI UNTUK KAPAL PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. besar dan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu mereka yang bertempat tinggal

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDINGIN UNTUK KAPAL NELAYAN KAPASITAS 8 TON

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk keperluan tersebut di atas, pada alat rumah tangga dibuatkan suatu pendingin, dengan tujuan antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah pemadaman listrik secara bergilir yang masih saja kita rasakan di

BAB III PERENCANAAN PABRIK ES

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan air bersih untuk domestik dan industri telah

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam dunia industri dan juga dalam rumah tangga. Motor ini

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu (Penjelasan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Blood Bank Cabinet

PENGARUH BEBAN PENDINGIN TERHADAP TEMPERATUR SISTEM PENDINGIN SIKLUS KOMPRESI UAP DENGAN PENAMBAHAN KONDENSOR DUMMY

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan akan energi listrik dalam jumlah yang cukup dan pada saat

MODUL PRAKTIKUM. Disusun Oleh: MUHAMMAD NADJIB, S.T., M.Eng. TITO HADJI AGUNG S., S.T., M.T.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dimasa mendatang. Jumlah penduduk yang. sangat tinggi membuat kebutuhan bahan bakar fosil semakin

BAB I PENDAHULUAN. refrijerasi. Teknologi ini bisa menghasilkan dua hal esensial yang

BAB I PENDAHULUAN. ke konsumen semakin banyak dengan kualitasnya masing-masing. Keadaan ini

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

REDISAIN SISTEM PENDINGIN RUANG PALKAH DAN AIR LAUT BERBAHAN FIBER

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

BAB I PENDAHULUAN. listrik yang semakin meningkat sehingga diperlukan energy alternatif untuk energi

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

BAB I PENDAHULUAN. atau kontribusi dari masing-masing sektor perekonomian. Pada tahap-tahap

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini perkembangan di bidang refrigerasi dan tata udara telah mengalami kemajuan yang sangat pesat sejalan dengan perkembangan IPTEK yang semakin lama semakin maju. Dalam penerapannya pun bidang refrigerasi dan tata udara telah banyak sekali dipergunakan dalam kehidupan sehari hari dalam bidang refrigerasi domestik (rumah tangga) sampai dengan refrigerasi industri. Penerapan refrigerasi yang paling dasar adalah pembuatan es, misal dalam bidang domestik (rumah tangga) seperti kulkas, freezer, showcase dan AC split yang belakangan ini semakin banyak dikonsumsi sebagai salah satu kebutuhan rumah tangga sedangkan di bidang industri lebih luas lagi penggunaannya salah satunya pembuatan es balok. Es balok yang dihasilkan selanjutnya dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya di bidang makanan dan minuman contohnya es balok dipergunakan untuk mengawetkan makanan seperti ikan hasil tangkapan nelayan agar tetap segar, tahan lama untuk waktu yang panjang dan tidak membusuk. Akan tetapi ketersediaan es balok sebagai sarana pengawet ikan hasil tangkapan nelayan masih sulit didapatkan oleh masyarakat nelayan yang tinggal di pelosok terutama daerah terpencil dikarenakan biaya mesin es balok yang tergolong mahal, keterbelakangan IPTEK serta keterbatasan energi listrik. Keterbelakangan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan masyarakat nelayan daerah terpencil sulit memenuhi kebutuhan akan es balok untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Hal ini semakin diperparah oleh kemiskinan dan pembangunan yang tidak merata. Di sisi lain, peralatan pembuat es 1

balok yang ada saat ini terasa masih sangat mahal. Keterbatasan energi listrik di daerah terpencil pun menjadi kondisi yang tidak menguntungkan untuk berbisnis dalam pembuatan es balok. Informasi mengenai jumlah kebutuhan es balok sebagai pengawet ikan maupun produk makanan lainnya di daerah pesisir pantai khusunya di pesisir pantai Meulaboh Aceh dan sekitarnya tidak diketahui secara pasti. Pada umumnya nelayan mendapatkan es dari freezer atau kulkas rumah tangga yang harganya Rp. 3500,-/kg. Kondisi demikian ini memaksa para nelayan untuk tidak menangkap ikan dalam jumlah yang besar. Mengingat kondisi tersebut, kemudian dilakukan penelitian pengembangan dan penerapan peralatan mesin pembuat es balok yang akan membantu memecahkan masalah keterbatasan es balok. Agar efisiensi mesin pembuat es balok dirancang dengan metode kompresi uap dimana didalamnya juga tersedia sumber tenaga dengan harga yang murah, mudah di buat dan dioperasikan, serta dapat dengan mudah dipindahkan. 1.2 RUMUSAN MASALAH Mesin pembuat es balok dengan kapasitas kecil merupakan solusi yang cocok untuk mengatasi ketersediaan es yang sulit diperoleh masyarakat nelayan kecil yang tinggal di pelosok, terutama daerah terpencil yang tersebar di kawasan barat Indonesia. Membangun pabrik es dengan kapasitas besar di daerah tersebut tentunya tidak mudah karena jumlah kebutuhan es yang tidak terlalu besar. Mempertimbangkan hal tersebut dirancang satu unit mesin pembuat es balok dengan kapasitas 2 ton perhari dengan dimensi tangki es balok 2 m x 3 m 1 m mendinginkan 2000 kg air dengan temperatur awal 25 C ke temperatur -10 C. Sebelum menginstalasi suatu sistem refrigerasi terlebih dahulu merancang sistem yang akan dibuat dalam hal ini mesin pembuat es balok, adapun pertama kali dilakukan adalah 2

menghitung beban total pendinginan. Hasil perhitungan beban pendinginan total ini yang akan menentukan kapasitas serta komponen alat yang digunakan. 1.3 BATASAN MASALAH Adapun dalam laporan tugas akhir ini hanya dibatasi pada : 1. Unit yang digunakan ialah sistem refrigerasi kompresi uap pada mesin pendingin es balok. 2. Refrigeran yang digunakan ialah R-22. 3. Pembahasan hanya pada perhitungan beban pendinginan dan kapasitas mesin 1.4 TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini ialah : 1. Mahasiswa dapat menghitung beban pendinginan total dari mesin pembuat es balok. 2. Mahasiswa dapat menentukan komponen dan kapasitas dari mesin 3. Sebagai bahan acuan dan pembelajaran sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sistem brine cooling atau mesin 1.5 METODE PENULISAN Metode penelitian yang dipakai pada perancangan mesin pembuat es balok ini adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur yaitu berupa buku buku dan karya ilmiah yang berhubungan dengan materi yang dibahas. 3

2. Observasi yaitu dengan mengamati dan mengumpulkan data dan informasi secara langsung yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 3. Interview yaitu dengan cara tanya jawab atau diskusi secara langsung dengan pembimbing, karyawan, dosen, maupun mahasiswa yang mengetahui masalah yang sedang kita bahas. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penulisan tugas akhir ini digunakan sistem penulisan yang terbagi dalam beberapa bab dan sub bab yang paling berkaitan. Sistem penulisan tugas akhir ini secara garis besar terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas tentang hal hal yang meliputi uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II TEORI DASAR MESIN PEMBUAT ES BALOK Pada bab ini membahas tentang prinsip dasar dari sistem refrigerasi kompresi uap dan keterkaitannya tentang mesin BAB III PROSES PERHITUNGAN MESIN PEMBUAT ES BALOK Pada bab ini membahas secara umum proses perancangan mesin pembuat es balok dengan hasil sebanyak dua ton perhari. 4

BAB IV PENUTUP Pada bab ini akan dilakukan analisa dan pembahasan terhadap perhitungan dan perencanaan yang dilakukan sehingga dapat diambil beberapa kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA Berisikan sumber sumber pustaka dari laporan tugas akhir. LAMPIRAN Berisikan data data pendukung lainnya. 5