BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu (Penjelasan

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu (Penjelasan Pasal 15 UUSPN). Tujuan Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara (Kurikulum SMK 2004) secara khusus membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten: a. Mengoperasikan dan melayani pabrik es komersial, cold storage untuk sayuran, cold storage untuk daging, ikan dan udang, cold storage untuk transportasi darat dan untuk transportasi laut. b. Merawat dan memperbaiki peralatan udara ventilasi, kompresor mesin pendingin, alat penukar kalor, mesin listrik teknik pendingin, mesin pabrik es, cold storage untuk berbagai keperluan, tata udara industri, dan mesin pendingin mobil pribadi. c. Membangun pabrik es, cold storage untuk berbagai keperluan, ruang retail, tata udara central, dan tata udara ruang bersih. d. Memasang mesin tata udara domestik, dan mesin tata udara mobil. e. Merencana instalasi perpipaan refrijeran primer dan sekunder, instalasi lorong udara, pabrik es komersial, cold storage, ruang Retail, tata udara industri, tata udara central, dan ruang bersih (clean room). Pencapaian keterampilan, pengetahuan dan sikap sebagaimana disebutkan di atas, ditentukan oleh berbagai hal, antara lain model pembelajaran yang dipergunakan selama proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menghasilkan hasil pembelajaran yang bermakna sesuai dengan tujuan pengajaran yang terdapat dalam kurikulum. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada umumnya model pembelajaran yang diterapkan di sekolah menengah dalam pelaksanaannya kurang bermakna 1

2 2 bagi siswa. Selain itu, interaksi dan komunikasi baik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru kurang begitu terjalin dengan baik (Laela Sarah, Lia. 2005). Hal serupa juga penulis temukan di SMKN 1 Cimahi. Selama melaksanakan program latihan profesi (PLP). Penulis mengamati bahwa pada proses pembelajaran praktek pengukuran, siswa dibiarkan begitu saja tanpa kontrol secara langsung dan arahan dari guru mata diklat dalam memecahkan masalah dan temuan dalam pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya, siswa diminta untuk mengumpulkan laporan praktikum untuk mendapatkan penilaian. Proses pembelajaran seperti ini kurang begitu bermakna bagi siswa, semua permasalahan dan temuan selama praktikum tidak terbahas karena proses komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut juga mempengaruhi penguasaan materi pelajaran siswa yang diindikasikan dengan rendahnya nilai ujian yang diperoleh siswa. Tabel 1.1 Daftar Nilai Pengukuran Mata Diklat Peralatan dan Bahan Refrigerasi Kelas 1TPA Semester Ganjil Tahun Ajaran 2007/2008 No Nilai Keterangan Frekuensi Persentase (%) 1 9,00-10,00 Amat baik ,00-8,99 Baik ,00-7,99 Cukup <7,00 Gagal Jumlah % (Sumber : Dokumen Guru Mata Diklat PBR) Salah satu penyebab rendahnya nilai yang diperoleh siswa sebagaimana yang dipaparkan di atas merupakan penerapan model pembelajaran yang kurang sesuai, sehingga salah satu upaya untuk menanggulangi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).

3 3 Pembelajaran ini diterapkan karena model ini menekankan pada interaksi dan komunikasi dalam proses pembelajaran, serta proses pembentukan pengetahuan secara aktif oleh siswa. Model PBI yaitu model pembelajaran yang menyajikan situasi masalah yang riil bagi siswa sebagai awal pembelajaran untuk kemudian diselesaikan melalui penyelidikan. Model ini dilandasi oleh pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) karena menghubungkan kenyataan sehari-hari melalui masalah yang disajikan dengan apa yang dipelajari di sekolah. Hasil penelitian yang dilakukkan oleh Handayani (2003) dan Nursari (2004) menunjukan bahwa secara umum model PBI dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas dan respon siswa dalam pembelajaran di SMU. Sejalan dengan itu, Santi Aidah (2007) menghasilkan kesimpulan bahwa pembelajaran PBI mampu meningkatkan proses komunikasi siswa. Berangkat dari karakteristik model PBI yang dipandang cocok untuk pembelajaran mata diklat produktif di SMK, dari ketiga hasil penelitian tersebut, penulis tertarik untuk menggunakan model PBI dalam pembelajaran mata diklat Peralatan dan Bahan Refrigerasi untuk standar kompetensi mengukur besaran listrik dan udara pada siswa kelas 1 SMKN 1 Cimahi sekaligus meneliti pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa sehingga penelitian ini diberi judul Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Peralatan dan Bahan Refrigerasi.

4 4 B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk mengetahui dan memperjelas kemungkinan permasalahan yang mungkin terjadi dalam penelitian ini. Masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Interaksi dan komunikasi antar siswa pada pembelajaran klasikal kurang begitu terjalin dengan baik 2. Tingkat kesadaran siswa untuk belajar mandiri masih rendah sehingga diperlukan pembelajaran yang melatih kemandirian dan keaktifan belajar. 3. Proses komunikasi siswa untuk menyampaikan gagasan, pertanyaan ataupun pendapat dalam membahas permasalahan selama pembelajaran pada model klasikal tidak berjalan. 4. Belum pernah diterapkan model pembelajaran PBI di kelas ini sebelumnya. C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan penelitian ini dan menyadari sejumlah keterbatasan yang dimiliki peneliti, maka perlu dilakukan pembatasan masalah agar penelitian dapat mencapai sasarannya. Oleh sebab itu penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Model Pembelajaran PBI diterapkan pada kelas eksperimen, sedangkan yang digunakan pada kelas kontrol yaitu model pembelajaran klasikal. 2. Model pembelajaran pada penelitian ini diterapkan pada mata diklat Peralatan dan Bahan Refrigerasi, untuk pokok bahasan pengukuran suhu dan pengukuran besaran listrik.

5 5 3. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini berupa hasil belajar kognitif berdasarkan taksonomi Bloom meliputi hafalan (recall) yang dinyatakan sebagai C 1, pemahaman (comprehension) yang dinyatakan sebagai C 2, dan penerapan (application) yang dinyatakan sebagai C 3. D. Perumusan Masalah Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka perlu dirumuskan masalah penelitian, rumusan masalah peneltitian ini adalah : Bagaimanakah hasil penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata diklat peralatan dan bahan refrigerasi? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Gambaran hasil belajar siswa setelah penerapan model PBI. 2. Gambaran hasil belajar siswa setelah penerapan model klasikal. 3. Perbedaan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran PBI pada kelas eksperimen dengan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran klasikal pada kelas kontrol. F. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta dapat diharapkan dapat memberikan alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran produktif di SMK. Secara khusus hasil penelitian

6 6 ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pihak-pihak dalam dunia pendidikan diantaranya: 1. Bagi Sekolah Menengah Kejuruan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan informasi yang berarti bagi pengembangan proses belajar mengajar khususnya di SMKN 1 Cimahi guna meningkatkan mutu pendidikan (hasil belajar). 2. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan menjadi alternatif dalam memilih model pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kemampuan proses komunikasi dan hasil belajar siswa. 3. Bagi Siswa Penerapan model pembelajaran PBI dalam penelitian ini diharapkan mampu melatih siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran, melatih keberanian mengemukakan pertanyaan dan pendapat, serta proses pemecahan masalah dalam team work. 4. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan salah satu bentuk aplikasi teori yang didapatkan saat perkuliahan dengan keadaan nyata. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan penambahan wawasan, pengalaman dan pemahaman peneliti dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction.

7 7 G. Penjelasan Istilah 1. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) merupakan model pembelajaran yang menyajikan situasi masalah yang riil bagi siswa sebagai awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui penyelidikan. Model pembelajaran ini diterapkan karena menekankan pada interaksi dan komunikasi selama proses pembelajaran serta proses pembentukan pengetahuan secara aktif oleh siswa. 2. Pembelajaran klasikal adalah pembelajaran yang masih berlaku umum di sekolah-sekolah, tanpa sintaks pembelajaran PBI. 3. Hasil belajar siswa yang dimaksud adalah nilai prestasi belajar kognitif siswa yang diambil dari tes yang dilakukan setelah kegiatan belajar dilaksanakan (post test). 4. Mata diklat peralatan dan bahan refrigerasi (PBR) adalah bagian dari standar kompetensi memeriksa fungsi dan performansi peralatan dengan kode (TP-U3-00A) dan Standar kompetensi mengukur besaran listrik dan udara dengan kode (TP-U2-00-A). Kompetensi ini terdapat dalam kurikulum SMK edisi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bidang keahlian teknik pendingin dan tata udara. Materi ini diberikan pada siswa Tingkat I. Pokok Bahasan pada mata diklat ini diantaranya pengukuran kalor, pengukuran kecepatan udara, pengukuran listrik, dan pekerjaan pemipaan. H. Sistematika Penulisan Kerangka penulisan penelitian ini yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

8 8 Bab satu berisikan latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah, dan sistematika penulisan. Bab dua berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, diantaranya tentang model pembelajaran Problem Based Instruction, Hasil belajar, dan tinjauan terhadap Mata Diklat Peralatan dan Bahan Refrigerasi. Bab tiga berisi metode-metode yang dapat digunakan dalam penelitian, serta perangkat atau instrumen yang digunakan sebagai media pengumpul data. Bab empat berisi hasil perhitungan dan data yang dikumpulkan dari proses penelitian dan analisis hasil penelitian. Sedangkan Bab lima berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang diberikan.