BAB III MENELUSURI DESA SUNGAI KUNYIT HULU. yang letaknya 7 km dari kantor Kecamatan Sungai Kunyit Hulu dan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN


GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Sejak awal pembangunan peranan sektor pertanian dalam pembangunan

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV ANALISLISA MASALAH DAN HARAPAN. terhadap para petani karet di Desa Sungai Kunyit Hulu. Masalahmasalah

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

I. PENDAHULUAN. titik berat pada sektor pertanian. Dalam struktur perekonomian nasional sektor

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

I. PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan pertanian tidak saja dititik-beratkan pada. peningkatan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui. perannya dalam pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB), penyerapan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

BAB I PENDAHULUAN. memuculkan sumber mata air untuk kehidupan bagi setiap makhluk. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. DESKRIPSI KEGIATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PEKAN TUA. pada daerah administratif termasuk Kecamatan kempas Kabupaten indra giri hilir

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

Lampiran 1. Tabulasi Silang Karakteristik Individu dengan Representasi Sosial Pertanian

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat ' 19" BT

I. PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian Indonesia. Kekayaan alam Indonesia yang berlimpah

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. astronomi ibukota Kecamatan Sewon terletak pada 7 O Bujur Timur dan. : Kecamatan Bantul dan Kecamatan Jetis

BAB III DESKRIPSI PEMBAYARAN ZAKAT PERTANIAN MENUNGGU HASIL PANEN KEDUA DI DESA TANGGUNGHARJO KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

Transkripsi:

BAB III MENELUSURI DESA SUNGAI KUNYIT HULU A. Poret Desa Sungai Kunyit Hulu Desa Sungai Kunyit Hulu merupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Administrasi Kecamatan Sungai Kunyit Hulu Kabupaten Pontianak yang letaknya 7 km dari kantor Kecamatan Sungai Kunyit Hulu dan untuk mencapai ke sana menempuh waktu 15 menit. Sejauh mata memandang desa sungai kunyit hulu merupakan desa yang penuh dengan lahan pertanian dan perkebunan. Desa Sungai Kunyit Hulu Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak ini, memiliki luas wilayah = 29,29 km 2. 19 Disa ini, di keliling oleh lahan pertanian dan lahan perkebunan. Gambar 3.1: Peta Desa Sungai Kunyit Kulu 19 Data BPS Desa Sungai Kunyit Hulu tahun 2014 32

33 Desa Sungai Kunyit Hulu ini memilik luas wilayah 29, 29 km 2. 20 Desa ini di apit oleh tanamanan masyarakat Desa Sungai Kunyit Hulu yaitu tanaman karet dan tanaman lada, yakni di antara dua tanaman yang menjadi mata pencaharian masyarakat sungai kunyit hulu seajak turun temurun ini. Desa Sungai Kunyit Hulu berbatasan desa-desa lain yaitu sebelah utara berbatasan dengan desa bukit batu, sebelah timur berbatasa dengan langsung dengan hutan, dan sebelah selatan berbatasan dengan desa mandalok dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sungai Kunyit Dalam. Tabel 3.1: Batas Desa Sungai Kunyit Hulu Batas desa Batas Wilayah Sebelah utara Desa Bukit Batu Kecamatan sungai kunyit Sebelah timur Kecmatan Sadaniang Kecamatan Sadaniang Sebelah selatan Desa Mandalok Kecamatan sungai kunyit Sebelah barat Desa Sungai Kunyit Kecamatan Sungai Kunyit Dalam Jumlah penduduk di Desa Sungai Kunyit Hulu tercatat menetap dan setengah menetap di wilayah Desa Sungai Kunyit Hulu mencapai 2.726 orang, terdiri atas 1371 orang laki- laki dan 1355 orang perempuan. Desa Sungai Kunyit Hulu terbagi menjadi tiga dusun yaitu Desun Sekip I, Dusun 20 Data BPS Desa tahun 2014

34 Sekip II dan Dusun Semanyar. Dengan demikian, jumlah penduduk yang menetap di desa sungai kunyit hulu tersebar dusun tersebut. Penduduk yang telah menetap di Desa Sungai Kunyit Hulu pada umumnya membangun tempat tinggal di sebelah kanan dan k iri jalan secara tersebar. Penduduk yang hidup membangun tempat tinggal atau rumah berupa rumah panggung di yang kebanyakan belakang rumahnya lahan pertanian dan perkebunan. Kegiatan bertani dan berkebun bagi penduduk Desa Sungai Kunyit Hulu. Gambar 3.2 : Rumah Panggung Yang Keliling Aset Warga Sedangkan sistem mata pencaharian masyarakat Desa Sungai kunyit Hulu pada umumnya perkebunan yaitu kebun karet dan lada dan sebagian kecil mereka bersawah. Tanaman yang dihasilkan adalah padi, kacang dan jagung. Tanaman padi dan palawija hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, bila ada lebihnya maka tanaman itu dijual ke pasar.

35 Masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu juga menanam kunyit, jahe dan cabe dan tinggal di sekitar lahan pertanian mereka. Dalam kaitannya dengan mata pencaharian, penduduk di Desa Sungai Kunyit Hulu yang mayoritas bertani karet daan lada. Kegiatan ekonomi lokal di Desa Sungai Kunyit Hulu perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah, sebagai upaya meningkatkan pendapatan keluarga dan mengurangi jumlah kelompok masyarakat miskin. Jumlah keluarga miskin di Desa Sungai Kunyit Hulu dapat dikurangi melalui pendampingan terhadap masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu. Desa Sungai Kunyi Kunyit Hulu memiliki luas lahan pertanian seluas 75 ha dan perkebunan sebesar 15,5 ha untuk lebih jelasnya lihatlah table yang telah dipaparkan di bawa ini: Tabel 3.2: Subsektor Pertanian No Jenis tanaman Luas ha 1 Padi dan palawija 20 ha 2 Jagung 20 ha 3 Kedelai 1 ha 4 Buah-buahan 20 ha 5 Sayur-sayuran 15 ha Pada awalnya pada masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu di sebut sebagai masyarakat petani yaitu petanian yang mula-mula di garap adalah

36 kebun karet. Menurut Sayyadi (75) bahwa di sepanjang Dusun Sekip II Desa Sungai Kunyit Hulu merupakan sebuah karet sebagai mata penvaharian masyarakat di sini. Di dusun ini dahulunya hanya ada tiga rumah yaitu rumahnya mbah Mukram, mbah Ra i dan mbah Jumar. 21 Dan sekarang sudah banyak menjadi perumahan warga, akan tetapi di dusun ini masih ada sisa-sisa kebun karet yang masih menjadi sumber ekonomi masyarat di Desa Sungai Kunyit Hulu. Tabel 3.3: Subsektor perkebunan No Jenis perkebunan Luas ha 1 Kelapa 4 ha 2 Karet 10 ha 3 Kopi 1,5 h Sesuai dengan ke adaan alam Desa Sungai Kunyit Hulu, masyarakat desa mencari nafkah untuk keluarga dengan bergantung pada alam sekitarnya. Hal ini dikarenakan, bahwa masyarakat mencari nafkah untuk keberlangsungan hidup keluarganya sesuai dengan aset-aset yang dimiliki. Aset-aset yang dimiliki masyarakat yaitu lahan-lahan perkebunan, dengan demikian masyarakat desa sungai kunyit hulu bermata pencaharian sebagai petani. 21 Wawancara Dengan Sayyadi(75) Warga Desa Sungai Kunyit Hulu, Taggal 13 November 2014.

37 Pertanian yang mayoritas dikerjakan oleh masyarakat desa sungai kunyit hulu ialah sebagai penureh karet dan menanam lada kedua tanaman ini yang menjadi mayoritas sumber kehidupan masyarakat desa sungai kunyit hulu. Gambar 3.3: Tanaman Lada Milik Warga Menanam tanaman lada merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak. Tanaman lada ini, ditanam oleh masyarakat sungai kunyit sebagai tabunngan, dikarenakan panenya hanya 2 kali dalam setahun. Sedangan memproduksi hasil panennya ada 2 jenis yaitu lada putih dan lada hitam. Kedua cara memproduksi lada ini tentu mempengaruhi pada harga jua dan harga jualnya tentu lebih tinggi lada putih dibandingkan lada yang diproduksi hitam.

38 Gambar 3.4: Tanaman Karet Yang Secara Turun Temurun Menjadi Sumber Kehidupan Masyarakat Perkebunan karet sumberdaya yang bersifat fisik biasanya lebih dikenal dengan sumberdaya alam. Dalam hal ini keadaan bentang alam di Desa Sungai Kunyit Hulu itu sendiri. Sejatinya alam di desa sungai kunyit hulu sangat mendukung pengembangan usahatani perkebunan karet. Seperti yang diungkapkan oleh H. anwar Musleh (37 tahun), 22 salah satu tokoh masyarakat setempat, bahwa duhulunya Desa Sungai Kunyit Hulu merupakan daerah yang banyak perkebunan karet terutama di Dusun Sekip 2, Desa Sungai Kunyit Hulu.Walaupun saat ini jumlah pemilik perkebunan karet sudah banyak yang berkurang, namun masih memiliki peringkat pertama dibantingkan sumberdaya alam yang menjadi mata pencaharian masyarakat Desa Sungai Kunyit Hulu. Potensi ini tentu saja masih bisa 22 Wawancara dengan H. Anwar(37) salah satu takoh masyarakat desa sungai kunyit hulu pada tanggal 29 oktober 2014.

39 dikembangkan jika masyarakat secara sadar tahu akan pentingnya pengembangan wilayah mereka sebgai sentra pendampingan. Dalam Data BPS Desa Sungai Kunyit Hulu Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak tahun 2014, bahwa luas tanaman karet tahun ini ialah 10 ha. 23 Dengan demikian, masyarakat di desa Sungai Kunyit Hulu bekerja sebagai petani karet. Namun karet hasil produksi masyarakat dihargai rendah. Renhdahnya harga karet mengakibatkan komunitas petani karet mengalami kerugian dalam artian antara tenaga yang yang dikeluraga oleh komunitas petani karet tidak sebanding dengan hasil yang didapat oleh komunita petani. Namun, nalaupun karet dihargai rendah, masyarakat desa sungai kunyit masih bertahan memprduksi karet, karena karet tersebut merupakan salah satu komuditas yang langsung menghasilkan uang setiap hari selama musim kemarau. Maka dari itu, komunitas petani karet di desa sungai kunyit hulu masih tetap bertahan menggarap kebun karetnya. Kebun karet merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan yang mempunyai peran penti dalam kebiatan perekonomian di Desa Sungai Kunyit Hulu. Karet di Desa Sungai Kunyit Hulu juga salah satu komoditas yang dijual oleh komonitas petani yang cukup penting sebagai penghasilan petani untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebelum harga karet turun dari Rp. 12.000 perkelogram komunitas petani karet merupakan salah satu komunitas yang sejahtera. Kesejahteraan hidup yang dinikmati komunitas petani karet tersebut berubah arah ketika 23 Data BPS Desa Tahun 2014

40 karet yang dihasilkan komunitas petani karet hanya dihargai Rp. 4.000 perkelogramnya. Namun pasca harga karet turun Rp. 12.000 perklogrm menjadi Rp. 4.000 perklgramnya membuat kehupupan keluarga komunitas petani karet berubah drastis. kini komunitas petani karet di Desa Sungai Kunyit Hulu hanya bisa pasrah dengan persoalan turunnya harga karet tersebut. Table 3.4: Data Jumlah Penduduk Tahun 2014 Jumlah Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah penduduk tahun ini 1.371 orang 1.355 orang Jumlah penduduk tahun lalu Prentase perkembangan Tabel di atas merupakan jumlah penduduk di Desa Sungai Kunyit Hulu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak tahun 2014 ialah 1.371 lakilaki penduduk laki-laki dan 1.355 penduduk perempuan. Jumlah penduduk ini tentu heterogen dalam segi pecaharian untuk memenuhi kebubutuhan hidup masing-masing, akan tetapi mayoritas masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu bermata pencaharian sebagai petani karet. Adapun dalam mengdentifikasi penduduk di Desa Sungai Kunyit Hulu berdasarkan mata pencahariannya dapat dijelaskan dalam tabel berikut:

41 Tabel 3.5: Data penduduk berdasarkan mata pencaharian Jenis pekejaan Laki-laki Perempuan Jumlah Petani 576 576 1.152 Pegawai negeri sipil 8 2 10 Pegawai swasta 23 17 40 Pedagang keliling 11 15 26 Pembantu rumah tangga 1 1 TNI 1 1 Polri 1 1 Pengusaha kecil menengah 3 2 3 Jumlah 623 613 1.236 Dilihat dari tabel di atas, jumlah terbesar adalah penduduk bermata pencaharian di bidang pertanian atau berprofesi sebagai petani sebanyak 1.152 orang yang terdiri dari petani sendiri sebanyak 903 orang dan buruh tani sebanyak 159 orang, menyusul diurutan kedua adalah bermata pencaharian sebagai pedagang keliling sebanya 26 orang, kemudian diurutan ketiga bermata pencaharian lain-lain sebanyak 56 orang dan diurutan keempat bermata pencaharian sebagai buruh bangunan sebanyak 13 orang, sedangkan mata pencaharian dengan jumlah penduduk paling kecil adalah TNI dengan jumlah sebanyak 1 orang dan Polri sebanyak 1 orang, pengusaha kecil menengah sebanyak 3 orang, pengangkutan sebanyak 19

42 orang, pengusaha sebanyak 37 orang, pegawai negeri sipil sebanyak 10 orang dan pegawai swasta sebanyak 40 orang. Pada awalnya masyarakat di desa sungai kunyit hulu merupakan masyarat penghasil komuditi yaitu karet, lada, kopi, pinang dan lain sebagainya. Komuditi-komuditi inilah yang dahulu menjadi sumber mata pencaharian masyarakat di desa sungai kunyi hulu. Akan tetapi di antara komuditi-komuditi tersebut masyarakat Desa Sungai Kunyit Hulu lebih memprioritaskan komuditi karet. B. Desa Sungai Kunyit Hulu Sebagai Desa Perkebunan Di Desa Sungai Kunyit Hulu salah satu desa di kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak yang merupakan penghasil komuditaskomoditas perkebunan yaitu karet, lada, kopi, pinang dan lain sebagainya. komuditas-komuditas tersebut, cukup banyak diusahakan masyarakarat Desa Sungai Kunyit Hulu. Sedangkan di antara komuditas-komuditas yang ada, masyarakat desa Sungai Kunyit Hulu lebih cenderung pada komuditas karet dikarenakan komuditas karet tersebut dapat dipanen selama musim kemarau. dapat dimaklumi mengapa pentingnya komoditas karet ini dikembangkan sebagai salah satu komoditi unggulan di Desa Sungai Kunyit Hulu mengingat dari sekian banyak komoditi perkebunan, perkebunan karet memiliki lahan terluas dan terbesar di Desa tersebut, hal ini menunjukkan betapa besarnya potensi komoditas karet untuk di kembangkan guna menopang perekonomian rakyat.

43 Luas area dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas dapat dilihat tabel di bawa ini: Tabel 3.6: Data luas hasil perkebunan menurut jenis komuditas Jenis Komuditas Luas (ha) Hasil (kw/ha) Kelapa 4 2500 Kopi 1.5 500 Pinang 2 1000 Lada 5 3000 Karet 10 25.000 Dari tabel di atas dapat dilihat jenis usaha perkebunan karet yang memiliki lahan terluas serta jumlah produksi yang paling banyak dari komoditi-komoditi perkebunan lainnya. Hal ini menunjukkan betapa besarnya produksi komoditas karet untuk dikembangkan guna menopang perekonomian rakyat. Bila dilihat dari sisi penyerapan tenaga kerja, maka usaha tani perkebunan karet ini mampu menyerap mayoritas petani karet di Desa Sungai Kunyit Hulu. Besarnya jumlah petani yang menggantungkan hidupnya pada komoditas perkebunan karet ini, sudah barang tentu merupakan aset yang harus di manfaatkan, sebagai upaya meningkatkan hasil produksi karet dalam rangka meningkatkan kualitas komoditas karet, disamping sebagai aset juga merupakan sebagai beban tanggung jawab bagi pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan komonitas petani.

44 Ironisnya sektor pertanian yang merupakan menyerap tenaga kerja terbesar dan tempat menggantungkan harapan hidup sebagian besar masyarakat khususnya di Desa Sungai Kunyit Hulu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak itu justru menghadapi masalah yang cukup kompleks. Salah satu masalah antara lain mencakup rendahnya harga jual karet. Rendahnya harga jual karet yang terjadi tentu komunitas petani karet di Desa Sungai Kunyit Hulu mengalami kemerosotan pendapatan. Hal ini bila dibiarkan secara terus-menerus, akan menjadi sebab semakin melebarnya persoalan pendapatan para komunitas petani karet khususnya petani karet Desa Sungai Kunyit Hulu dengan kebutuhan sehari-hari. Karena mayoritas masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak mengusahakan perkebunan karet sebagai mata pencaharian utama. Desa dengan penduduk 3.068 jiwa ini, sebanyak 759 kepala kelurga di antaranya bekerja sebagai petani karet. Sebagai tanaman utama yang di usahakan, maka ketergantungan terhadap pendapatan dari hasil penjualan karet ini sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka. Meskipun di Desa Sunga Sungai Kunyit Hulu merupakan salah satu desa yang ada di kabupaten Pontianak sebagai penghasil karet, namun kenyataan menunjukkan tidak semua masyarakat petani karet hidup dalam kondisi yang lebih baik, banyak di antara mereka tergolong miskin.

45 C. Kebun Karet Sebagai Sumber Kehidupan Masyarakat Mayoritas masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu memiliki kecendrungan sikap yang bergantung pada perkebunan karet. Hal ini dikarenakan ketebatasan pengetahuan, masyarakat yang seakan-akan takluk dan tunduk pada alam dalam segala segi kehidupan. Bagitu pula dengan mata pencaharian yang mereka kerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehariseharinya. Selain itu, semakin tahun semakin banyak bertambah penduduknya ini tentu mempengaruhi pencaharian masyarakat di sana. Mayoritas masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu, lebih banyak memiliki lahan perkebunan. Perkebunan tersebut berfungsi sebagai sumber ekonomi mayoritas masyarakat. Dengan demikian, masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu hidup bergantung pada perkebunan. Sedangkan hasil panen dari perkebuinan yang masyarakat produksi mengalami penurunan harga, baik harga pinang, lada, dan karet. Untuk lebih jelsanya tentang kepemilikan lahan perkebunan di Desa Sungai Kunyit Hulu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak. Dapat dilihat tabel 2.7 di bawah ini:

46 Tabel 3.7: Data Penduduk Memiliki Lahan Perkebunan Jumlah keluarga yang memiliki lahan 500 keluarga perkebunan Tidak memliki lahan perkebunan Memiliki kurang dari 5 ha Memiliki 10-50 ha Memiliki 50-100 ha Memiliki 100-500 ha Jumbelah total kelurga perkebunan 25 keluarga 80 keluarga 55 kelurga 60 keluarga 39 keluarga 769 keluarga Data penduduk memiliki lahan perkebunan Di Desa Sungai Kunyit Hulu tahun 2014 di atas tentu menggambarkan bahwa masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu, bermata pencaharian sebagai penggarap kebun. Karena Desa Sungai Kunyit Hulu merupakan desa yang kaya akan aset perkebunannya. Data luas hasil perkebunan menurut jenis komuditas yang telah dipaparkan pada table 2.6 sebelumnya menunjukan bahwa masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu lebih banyak bermata pencaharian sebagai petani karet. Hal inilah yang menimbulkan masalah terhadap masyarakat pada saat harga karet turun dari Rp 12.000 perklogram menjadi Rp 4.000 perklogramnya.

47 Dari gambaran analisis masyarakat di Desa Sungai Kunyit Hulu terhadap biaya usaha tani yang dikeluarkan dapat disimpulkan bahwa dari segi materi secara umum masyarakat sudah mampu membuat anggaran untuk usaha taninya. Akan tetapi dari segi pemasaran, masyarakat kurang mampu membaca memprediksikan kondisi harga pasar yang akan terima oleh petani. Hal ini seringkali membuat petani menderita kerugian. D. Rutinitas Petani Karet Petani karet di Desa Sungai Sungai Kunyit Hulu ini tidak jauh berbeda dengan petani karet pada umumnya. Ketika musim kemarau, mereka menggarap kebun karet yang dimiliki, mereka bekerja dari dini hari hingga pagi hari bahkan ada sampai siang hari tergantung pada luas lahan perkebunan karet yang dimilikinya. Hal dikarenakan perkebunan karet hanya dapat diproduksi pada musim kemarau saja. Sedangkan bila datang musim penghujan, mereka tidak lagi memproduksi kebun karet yang dimilikinya. Apabila kebun karet yang dimili diproduksi pada musim hujan, maka tanaman karet akan rusak bahkan tanaman karet yang dilmilikinya akan cepat mati. Setelah selesai mengelolah karet, mereka beristirahat sampai datang waktu dhuhur. Sehabis dhuhur, mareka mulai beraktifitas kembali. Aktfitas yang mereka kerjakan adalah melukukan kerjaan lainnya, ada yang menanam sayur-sayuran, singkong, lada dan lain-lain hingga masuk waktu salat asyar. Setelah salat asyar mereka menunggu waktu maghrib dan isya. setelah selesai isya mereka mempersiakan alat-alat untuk menggarap kebun karet yang

48 dimiliki, setelah selesai mempersiapkan alat-alat yang diperlokan mereka istirahat. Gambar 3.5: Salah Satu Alat Untuk Menggarap Karet