Hubungan Pelayanan Kefarmasian dengan Kepuasan Konsumen Menggunakan Jasa Apotik di Kota Denpasar

dokumen-dokumen yang mirip
The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

The Relationship between Paramedic Competency, Teamwork and Career Development with Quality of Service at Mengwi I Community Health Centre

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

The Difference of Patient Satisfaction Between ISO and Non ISO Health Centers in Denpasar

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN KEPUASAN PASIEN MENGGUNAKAN JASA APOTEK DI KOTA DENPASAR

Pencarian pelayanan kesehatan pada pengobat tradisional herbal di Kota Denpasar

Pengaruh Mutu Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul

Association between Leadership, Motivation, Compensation and Employees Satisfaction in Primary Health Centres Denpasar

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI DI RSUD PARE MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, JENIS PEMBIAYAAN, STATUS AKREDITASI PUSKESMAS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS DI KOTA SURAKARTA TESIS

INTISARI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

HUBUNGAN PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SIBELA KOTA SURAKARTA SKRIPSI

Kata Kunci: Kualitas, Pelayanan Obat, Assurance

MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP LAYANAN INFORMASI DAN KONSULTASI OBAT DI APOTEK KOTA YOGYAKARTA

Pengaruh Mutu Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien di RS PKU Muhammadiyah Bantul

ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG. Oleh: KHARISMA ROSA BP

The Association Of Individual Factors And Organization Culture And Approach With Nursing Quality Of Care In Ganesha Public Hospital, Gianyar

INTISARI. Madaniah 1 ;Aditya Maulana PP 2 ; Maria Ulfah 3

ABSTRAK. Kata Kunci : Pelayanan, Informasi Obat.

Association of Competence, Motivation and Nurse Workload with Nurse Performance at Mental Hospital in Bali Province

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

Farmaka Volume 15 Nomor 3 96

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT DARI PEDANGANG BESAR FARMASI (PBF) BUMN KE APOTEK WILAYAH BANJARMASIN

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN INFORMASI OBAT TANPA RESEP DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MAGELANG TENGAH KOTAMADYA MAGELANG

Akses Pelayanan Kesehatan Berhubungan dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang Memadai di Puskesmas Kawangu

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PELAYANAN OBAT DENGAN RESEP OLEH APOTEKER DI APOTEK WILAYAH KOTA DENPASAR

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

EVALUASI PELAYANAN APOTEK BERDASARKAN INDIKATOR PELAYANAN PRIMA DI KOTA MAGELANG PERIODE 2016

ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN PELAYANAN KAKI PALSU TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN TESIS

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANGGOTA SEKAA TERUNA TERUNI TENTANG PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA KESIMAN

PENGARUH MUTU PELAYANAN KIA TERHADAP KEPUASAN IBU BERSALIN SECARA NORMAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2016 TESIS.

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BPJS. Yustina Kristianingsih

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

POGRAM PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2016

KEPADA PASIEN OLEH TENAGA KEFARMASIAN DI APOTEK RUMAH SAKIT TNI AU SJAMSUDIN NOOR BANJARBARU

Evaluasi Mutu Pelayanan Di Apotek Komunitas Kota Kendari Berdasarkan Standar Pelayanan Kefarmasian

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

Agreement Analysis of Energy and Protein Contents during Medical Nutrition Therapy at Sanglah Hospital Denpasar

Artini 1,2, I.W. Suarjana 2,3, I.P. Ganda Wijaya 2,4

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

Diarti, et al, Studi Kualitas Pelayanan Apotek Ditinjau dari Tingkat Kepuasan Konsumen...

PERSEPSI TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK GIGI DI PUSKESMAS MUTIARA KABUPATEN ASAHAN TAHUN Oleh :

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

INTISARI STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN INFORMASI OBAT ANTIBIOTIK KEPADA PASIEN DI PUSKESMAS SUNGAI MESA BANJARMASIN

Kata Kunci : Persepsi Pasien, Mutu Jasa Pelayanan.

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

PERBEDAAN PERSEPSI LINGKUNGAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA INTROVERT DAN EKSTROVERT DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

PENGARUH KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK, MOTIVASI, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA TESIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA, SEKOLAH, TEMAN SEBAYA,

HUBUNGAN RELIGIUSITAS, KONSEP DIRI DAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

PENGARUH STRATEGI MIND MAP

HUBUNGAN PERSEPSI DAN HARAPAN TENTANG MUTU PELAYANAN MAKANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN SIDOARJO

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN

CUT ZULIATI MULI /IKM

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

ANALISIS PENGARUH CITRA APOTEK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi di APOTEK LUK ULO KEBUMEN) TUGAS AKHIR

Risk Factors of Moderate and Severe Malnutrition in Under Five Children at East Nusa Tenggara

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Layanan, Kepuasan Pasien, Customer Relationship Management. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PEREMPUAN PEKERJA SEKSUAL DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI PERUSDA ANEKA USAHA UNIT APOTEK SIDOWAYAH FARMA KLATEN

INTISARI GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT PT.TRI SAPTA JAYA TERHADAP APOTEK DI WILAYAH BANJARMASIN TENGAH

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :

ABSTRAK TATALAKSANA FARMASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIANJUR

Lampiran 1. Daftar Tilik Mutu Pelayanan Kefarmasian DAFTAR TILIK

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DENGAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN APOTEK DI KABUPATEN REMBANG KOTA REMBANG NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelayanan kefarmasian oleh apoteker (Menkes, RI., 2014). tenaga teknis kefarmasian (Presiden, RI., 2009).

PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN APOTEK DI WILAYAH KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN PELAKSANAAN GOOD PHARMACY PRACTICE (GPP) DENGAN KEPUASAN KERJA APOTEKER DI APOTEK

PERANAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI ANDI SULTHAN DAENG RADJA KABUPATEN BULUKUMBA

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

Kata Kunci : kualitas pelayanan elektronik, kepuasan pelanggan, electronic ticket

ABSTRACT. Keywords: Green Product Quality, Green Corporate Image, Green Customer Satisfaction, Green Customer Loyalty. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Pharmaceutical care atau asuhan kefarmasian merupakan bentuk optimalisasi peran yang

PERBEDAAN TAJAM PENGLIHATAN ANTARA PENGGUNA TELEPON PINTAR DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR PADA SISWA SMA ST.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kualitas sistem informasi akademik, kepuasan mahasiswa. vii. Universitas Kristen Maranatha

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK: APLIKASI TEORI HEALTH BELIEF MODEL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Transkripsi:

Laporan hasil penelitian Hubungan Pelayanan Kefarmasian dengan Kepuasan Konsumen Menggunakan Jasa Apotik di Kota Denpasar Eka Arimbawa 1, Suarjana 1,2, Ganda Wijaya 1,3 1 Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana, 2 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 3 Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli Korespondensi penulis: eka_apotiker@yahoo.co.id Abstrak Latar belakang dan tujuan: Perkembangan yang pesat telah terjadi di apotik dengan bergesernya orientasi pelayanan kefarmasian dari product atau drug oriented menjadi patient oriented, yang bertujuan membantu konsumen memperoleh dan menggunakan obat yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelayanan kefarmasian dengan kepuasan konsumen menggunakan jasa apotik di Kota Denpasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Sampel terdiri dari 116 konsumen yang diambil dari 20 apotik di Kota Denpasar. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner yang diisi oleh konsumen. Data yang diperoleh kemudian akan dianalisis dengan menggunakan regresi logistik. Hasil: Analisis menunjukkan tingkat kepuasan konsumen sebesar 46,55% dan terdapat hubungan yang signifikan antara masing-masing pelayanan kefarmasian seperti penampilan apotik (OR=12,819; 95%CI: 2,791-58,870), pelayanan informasi obat (OR=16,157; 95%CI: 3,279-79,620), ketersediaan obat (OR=6,811; 95%CI: 1,571-29,460), dan kecepatan pelayanan (OR=43,432; 95%CI: 7,197-262,095) dengan kepuasan konsumen menggunakan jasa apotik di Kota Denpasar. Simpulan: Perlunya penambahan fasilitas apotik untuk meningkatkan kenyamanan konsumen dan peningkatan jumlah tenaga kerja farmasi yang disesuaikan dengan beban kerja di apotik agar dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada konsumen terutama dalam memberikan informasi mengenai obat-obatan. Kata kunci: pelayanan kefarmasian, kepuasan konsumen, apotik, Denpasar The Relationship between Pharmaceutical Services and Satisfaction of Custumers Accessing Pharmacy Services in Denpasar Eka Arimbawa 1, Suarjana 1,2, Ganda Wijaya 1,3 1 Public Health Postgraduate Program Udayana University, 2 School of Public Health Faculty of Medicine Udayana University, 3 Bangli District Department of Health Corresponding author: eka_apotiker@yahoo.co.id Abstract Background and purpose: Pharmacetical care has been shifted from product or drug oriented paradigm into patient oriented to ensure that every custumer will be able get the most effective medication. This research aimed to explore the relationship between pharmaceutical services and satisfaction of customers accessing the pharmacy services in Denpasar. Methods: This research was analytic study using cross sectional design. The sample consists of 116 customers taken from 20 pharmacies at Denpasar. Data was collected using self-administered questionnaires. Data was analyzed using logistic regression. Results: The analysis indicated that the level of customer satisfaction was 46.55%. There was a significant relationship between aspects of pharmaceutical services like pharmacy appearance (OR=12.819, 95%CI: 2.791-58.870), drug information services (OR=16.157, 95%CI: 3.279-79.620), the availability of drugs (OR=6.811, 95%CI: 1.571-29.460), and speed of service (OR=43.432, 95%CI: 7.197-262.095) with satisfaction levels of customers accessing the pharmacy services. Conclusion: It is recommended that there is an upgrade of facilities in order to enhance customer satisfaction including an increase in staff numbers attending to customers that are able to provide adequate information so as to optimize service provision. Keywords: pharmaceutical services, customer satisfaction, pharmacy, Denpasar Public Health and Preventive Medicine Archive 198 Desember 2014 Volume 2 Nomor 2

Pendahuluan Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam mewujudkan kesehatan bermutu, dimana tenaga farmasi sebagai bagian dari tenaga kesehatan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pemberian informasi tentang cara pemakaian obat yang rasional. Pelayanan kefarmasian meliputi penampilan apotik, keramahan petugas, pelayanan informasi obat, ketersediaan obat, dan kecepatan pelayanan. Beberapa penelitian mengenai pelaksanaan pelayanan kefarmasian ditemukan bahwa pelayanan yang memenuhi syarat adalah berkisar antara 47,6% dan 56,2%. 1,2 Meningkatnya status ekonomi masyarakat, kemudahan komunikasi serta peningkatan pengetahuan sebagai hasil pembangunan nasional di segala bidang telah menyebabkan masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, ramah serta sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat. Kepuasan menggunakan jasa apotik merupakan sikap dari konsumen dalam menentukan arah dan tujuan akhir dalam proses memahami pemakaian obat secara tepat sehingga kepuasan konsumen menggunakan jasa apotik dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk melihat seberapa besar kepuasan konsumen atas pelayanan yang diberikan. Hasil Rikesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa 35,2% rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi dengan presentase obat yang disimpan adalah obat keras (35,7%) dan antibiotika (27,8%). 3 Adanya obat keras dan antibiotika untuk swamedikasi menunjukkan pengunaan obat yang tidak rasional. Apotik merupakan sarana kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan obat dan tempat dilakukannya praktek kefarmasian. 4 Sebagian besar masyarakat (41,1%) mendapatkan obat berasal dari apotik. 3 Perkembangan yang pesat telah terjadi di apotik dengan bergesernya orientasi pelayanan dari product atau drug oriented menjadi patient oriented, yang bertujuan membantu konsumen memperoleh dan menggunakan obat yang tepat. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan pelayanan kefarmasian dengan kepuasan konsumen menggunakan jasa apotik di Kota Denpasar. Metode Rancangan penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian dilakukan di 20 apotik di Kota Denpasar pada Februari-April 2014. Pemilihan apotik mencakup wilayah Denpasar Utara (5 apotik), Denpasar Selatan (5 apotik), Denpasar Barat (6 apotik), dan Denpasar Timur (4 apotik) yang diambil dengan stratified proportional random sampling. Sampel merupakan konsumen yang membeli obat pada apotik-apotik di Kota Denpasar. Kriteria inklusi adalah konsumen yang membeli obat di apotik dengan biaya sendiri, konsumen berumur 18-60 tahun, konsumen bisa berkomunikasi, membaca, menulis dengan baik, dan konsumen bersedia mengisi kuesioner. Kriteria eksklusi adalah konsumen atau keluarga yang berasal dari pegawai apotik dan konsumen kerjasama dari apotik tersebut. Sampel diambil sebanyak 116 konsumen dengan cara consecutive sampling yaitu mencari sampel yang memenuhi kriteria inklusi, sampai dipenuhi jumlah sampel yang diperlukan. Jumlah sampel masing-masing apotik diambil sebesar 5-6 sampel. Public Health and Preventive Medicine Archive 199 Desember 2014 Volume 2 Nomor 2

Variabel yang diukur adalah kepuasan konsumen menggunakan jasa apotik di Kota Denpasar sebagai variabel terikat, sedangkan pelayanan kefarmasian yang terdiri dari penampilan apotik, keramahan petugas, pelayanan informasi obat, ketersediaan obat, dan kecepatan pelayanan sebagai variabel bebas. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner yang diisi oleh konsumen. Analisis data yang digunakan adalah multivariat regresi logistik. Penelitian ini telah dinyatakan laik etik oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar. Hasil Reponden dengan jenis kelamin laki-laki (44%) lebih sedikit dibandingkan dengan perempuan (56%). Responden berumur <30 tahun (61,1%) lebih besar dibandingkan umur 30 tahun (37,9%). Distribusi berdasarkan pendidikan adalah: SD (1,7%), SMP (4,2%), SMA (33,9%, dan sarjana/diploma (58,5%). Pekerjaan responden adalah: swasta (55.1%), PNS (22.0%), tidak bekerja (11.9%), tenaga kesehatan (9.3%). Distribusi responden berdasarkan penghasilan adalah: 1-2 juta (37,1%), <1 juta (35,3%), dan >2 juta (27,6%). Tabel 1. Distribusi frekuensi pelayanan kefarmasian dan kepuasan responden menggunakan jasa apotik di Kota Denpasar Variabel f (n=116) % Penampilan apotik Kurang baik 58 50,0 Baik 58 50,0 Keramahan petugas Kurang ramah 65 56,0 Ramah 51 44,0 Pelayanan informasi obat Informasi kurang 57 49,1 Informasi cukup 59 50,9 Ketersediaan obat Obat tidak lengkap 50 43,1 Obat lengkap 66 56,9 Kecepatan pelayanan Kurang cepat 63 54,3 Cukup cepat 53 45,7 Kepuasan konsumen Tidak puas 62 53,4 Puas 54 46,6 Pada Tabel 1 disajikan distribusi frekuensi pelayanan kefarmasian dan kepuasan responden menggunakan jasa apotik di Kota Denpasar. Pada Tabel 2 disajikan hasil tabulasi silang antara pelayanan kefarmasian dengan kepuasan pengguna jasa apotik di Kota Denpasar. Terlihat bahwa semua variabel berhubungan dengan kepuasan pelanggan yaitu masingmasing penampilan apotik (RP=6,98; 95%CI: 3,70-15,84); keramahan petugas (RP=7,46; 95%CI: 3,26-15,06) pelayanan informasi obat (RP=7,71; 95%CI: 3,36-17,69); ketersediaan obat (RP=5,54; 95%CI: 2,24-12,58) dan kecepatan layanan (RP=20,3; 95%CI: 7,88-52,39). Public Health and Preventive Medicine Archive 200 Desember 2014 Volume 2 Nomor 2

Tabel 2. Crude RP masing-masing pelayanan kefarmasian dengan kepuasan menggunakan jasa apotik di Kota Denpasar Pelayanan Kepuasan pelanggan Crude 95% CI Nilai p kefarmasian Puas (%) RP Batas atas Tidak puas (%) Batas bawah Penampilan apotik Baik 40 (69) 18 (31) 6.98 3.70 15.84 0.0001 Kurang baik 14 (24,1) 44 (75,9) Keramahan petugas Ramah 37(72,5) 14(27,5) 7.46 3.26 17.06 0.0001 Kurang ramah 17(26,2) 48(73,8) Pelayanan informasi obat Informasi 41(69,5) 18(30,5) 7.71 3.36 17.69 0,0001 cukup Informasi 13(22,8) 44(77,2) kurang Ketersediaan obat Lengkap 42(63,6) 24(36,4) 5.54 2.44 12.58 0.0001 Tidak lengkap 12(24) 38(76) Kecepatan pelayanan Cepat 43(81,1) 10(18,9) 20.3 7.88 52,39 0.0001 Kurang cepat 11(17,5) 52(83,5) Pada Tabel 3 disajikan hasil analisis multivariat dengan regresi logistik. Terlihat bahwa variabel yang signifikan berkaitan dengan kepuasan konsumen dalam pelayanan apotik adalah penampilan apotik (OR=12,82; 95%CI: 2,791-58,870), pelayanan informasi obat (OR=3,588; 95%CI: 3,279-79,620), ketersediaan obat (OR=6,811; 95%CI: 1,575-29,460), dan kecepatan pelayanan (OR=43,432; 95%CI: 7,197-262,095). Tabel 3. Adjusted OR pelayanan kefarmasian dengan kepuasan konsumen menggunakan jasa di apotik Kota Denpasar Pelayanan kefarmasian Adjusted 95% CI Nilai p OR Batas bawah Batas atas Penampilan Apotik 12.819 2.791 58.870 0.001 Keramahan Petugas 3.588 0.777 16.560 0.102 Pelayanan Informasi Obat 16.157 3.279 79.620 0.001 Ketersediaan Obat 6.811 1.575 29.460 0.010 Kecepatan Pelayanan 43.432 7.197 262.095 0.000 Diskusi Hasil uji regresi logistik antara penampilan apotik dengan kepuasan konsumen didapatkan hubungan yang signifikan. Secara teoritis penampilan fisik yang menarik, tersedianya sarana penunjang, dan penampilan karyawan yang rapi akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. 5 Disamping itu kepuasan konsumen juga dipengaruhi oleh kebersihan dan fasilitas dari sebuah apotik. 6 Pelayanan informasi obat secara signifikan berkaitan dengan kepuasan konsumen dalam hal menggunakan jasa apotik. Secara teoritis informasi obat harus berdasarkan informasi yang bersifat ilmiah, Public Health and Preventive Medicine Archive 201 Desember 2014 Volume 2 Nomor 2

tetapi cara penyampaian pelayanan informasi obat dibuat sederhana, agar penerima mudah mengerti, memahami, dan menerima informasi yang dibutuhkan. Pelayanan informasi obat ini jika dilaksanakan dengan baik, maka akan membentuk suatu penilaian di masyarakat. Penilaian tersebut salah satunya ada dalam bentuk kepuasan. 7 Ketersediaan obat secara signifikan berkaitan dengan kepuasan konsumen menggunakan jasa apotik. Salah satu sumber daya yang penting dalam sebuah apotik adalah persediaan obat-obatan. Ketersediaan obat yang lengkap meliputi variasi produk, tipe dan kemasan. 8 Ketersediaan obat yang lengkap akan memudahkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan obat-obatan, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam mendapatkan sebuah pelayanan kesehatan. 9 Kecepatan pelayanan secara signifikan berkaitan dengan kepuasan konsumen menggunakan jasa apotik. Secara teoritis pada dasarnya semua manusia menginginkan pelayanan yang cepat untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya. Waktu yang panjang dari pemesanan obat sampai dengan pengambilan obat akan menimbulkan ketidak-kepuasan pada konsumen pada apotik tersebut. 10 Kecepatan pelayanan bsecara signifikan berkaitan dengan memberikan hubungan yang paling kuat dibandingkan dengan dimensi mutu pelayanan kefarmasian lainnya. Secara teoritis waktu tunggu yang lama akan membuat konsumen menjadi jenuh dan konsumen tidak akan dapat menerima atau memuat apapun. 11 Konsumen yang mendapatkan waktu pelayanan lama ketika mendapatkan informasi obat dari petugas farmasi saat penyerahan obat akan cenderung menjadi tidak tertarik dengan informasi tersebut, dengan demikian konsumen tidak akan mendapatkan informasi obat yang cukup. Kelebihan penelitian ini adalah dapat mengetahui peran pelayanan kefarmasian dalam memberikan informasi obat-obatan di apotik baik itu dalam hal pelayanan swamedikasi dan pelayanan dengan resep, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan informasi mengenai pengobatan yang rasional. Keterbatasan penelitian adalah hanya dapat menggambarkan peran pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan pasien dengan menggunakan kuesioner dan tidak dapat menggali informasi yang lebih dalam tentang hubungan pelayanan kefarmasian dengan kepuasan pasien menggunakan jasa apotik di Kota Denpasar. Simpulan Terdapat hubungan yang signifikan antara masing-masing pelayanan kefarmasian yaitu penampilan apotik, pelayanan informasi obat, ketersediaan obat dan kecepatan pelayanan dengan kepuasan konsumen menggunakan jasa apotik di Kota Denpasar. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada para apoteker di Kota Denpasar serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini. Daftar Pustaka 1. Ginting, A. Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotik Kota Medan Tahun 2008. USU. Medan: 2009. 2. Rachmandani, A, Sampurno, dan Purnomo, P. Peran Ikatan Apotiker Indonesia (IAI) Dalam Upaya Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotik Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. Yogyakarta: 2011. Public Health and Preventive Medicine Archive 202 Desember 2014 Volume 2 Nomor 2

3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: 2013. 4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian. Depkes RI. Jakarta: 2009. 5. Tlapana, TP. Store Layout and Its Impact on Customer Purchasing Behaviour at Convenience Stores in Kwa Mashu. (Desertasi). Durban University of Technology: 2009. 6. Ryu, K dan Han, H. Influence of Physical Enviroment on Disconfirmation, Customer Satisfaction and Customer Loyalty For First Time and Repeat Customer in Upscale Restaurant International CHRIE Conference. (tesis). University of Massachusetts: 2010. 7. Angelova, B and Zekiri, J. Measuring Customer Satisfaction with Service Quality Using American Customer Satisfaction Model (ACSI Model). International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences: 2011. 8. Yuliana. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Pasar Swalayan Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening. Excellent. Surakarta: 2009. 9. Rajahtran, M dan Badaruddin, M. Domestic Tourism: Perception Of Domestic Tourist on Tourism Product in Renany Island. Asia Journal Of Management Research 2010, ISSN 229-3795 10. Naik, Prabhagasar, G dan Santasala, SB. Service Quality (Servqual) and in Effort on Customer Satisfaction in Retaily. European Jurnal Of Social Science: 2010. 11. Muhibbin, S. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Remaja Rosdakarya. Bandung: 2005. Public Health and Preventive Medicine Archive 203 Desember 2014 Volume 2 Nomor 2