POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal

dokumen-dokumen yang mirip
KETERPAKAIAN DAN RELEVANSI JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN SEBAGAI RUJUKAN KARYA TULIS PENELITI PADA JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija

JURNAL REVIEW (TINJAUAN), MEDIA YANG BAIK UNTUK PUBLIKASI PENELITI PETERNAKAN DAN VETERINER

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI BAHAN RUJUKAN. Noer Aida ABSTRAK

ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PENELITI DENGAN DOKUMEN YANG DISITIR PADA KARYA TULIS ILMIAH

KONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT. Rushendi

PRODUKTIVITAS PUBLIKASI PENELITI BALAI PENELITIAN TANAMAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN

Etty Andriaty dan Hendrawaty

KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN

Manajemen Penerbitan Microbiology Indonesia 1 LEMBAGA PENERBIT ORGANISASI. 1 LEMBAGA PENERBIT (lanjutan) 1. LEMBAGA PENERBIT (lanjutan)

PRODUKTIVITAS PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI PENULIS ARTIKEL YANG DIPUBLIKASIKAN DALAM JURNAL

KARAKTERISTIK INDIVIDUAL DAN PERSEPSI PENELITI TERHADAP SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMANFAATAN KOLEKSI

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

UJI PARUH HIDUP ARTIKEL PADA MAJALAH ILMIAH BAWAL: WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP

POLA SITIRAN DAN POLA KEPENGARANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN

IMPACT FACTOR JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN

KETERSEDIAAN BUKU DAN MAJALAH INDONESIA DALAM PENYUSUNAN DATA BIBLIOGRAFI AGRIS

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

KAJIAN TERHADAP REFERENSI ORASI ILMIAH PROFESOR RISET BIDANG ZOOLOGI

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

PERSEPSI DAN MANFAAT WARTA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BAGI PENYULUH PERTANIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBINAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS INSTITUSI PERTANIAN: Observasi terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat

TEKNIK PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN DALAM JURNAL ILMIAH 1. Oleh Kastam Syamsi FBS Universitas Negeri Yogyakarta

KETERPAKAIAN KOLEKSI MAJALAH ILMIAH PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ORGANISASI PENERBITAN BERKALA ILMIAH

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN CD-ROM TEEAL OLEH PENELITI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA

PERSEPSI PUSTAKAWAN TERHADAP JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN. Perception of Librarians on Jurnal Perpustakaan Pertanian

Keberadaan ED dalam AIPT

Universitas Sumatera Utara

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

USULAN SEMINAR INTERNASIONAL LUAR NEGERI

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL INSENTIF PUBLIKASI JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI DAN JURNAL INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

A. Judul Pelatihan dan Pembimbingan Penulisan Artikel Jurnal untuk Syarat Kenaikan Pangkat Guru

Kedelai merupakan bahan pangan masyarakat Indonesia sejak lebih

Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan. berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulisan. Dalam suatu tulisan pengarang memaparkan suatu ide atau

PEDOMAN INSENTIF PUBLIKASI JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI DAN JURNAL INTERNASIONAL

III. LITERATUR REVIEW

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

STUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO

PANDUAN PENULISAN JURNAL TAHUN 2017

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN. Utilization of Library within Ministry of Agriculture

TEKNIK PENULIS PUBLIKASI JURNAL. DR. YUPONO BAGYO, SE., MS., MM. HANIF MAULUDIN SE., M.Si STIE Makangkucecwara 2012

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL INSENTIF BAGI PENYELENGGARA SEMINAR UNTUK PEMUATAN ARTIKEL ILMIAH TERPILIH DI JURNAL TERINDEKS SCOPUS

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Jenis Karya Tulis Ilmiah. Makalah Laporan Buku Anotasi Bibliografi Skripsi Tesis Disertasi Artikel

KECENDERUNGAN PENELITI DALAM MEMILIH MEDIA KOMUNIKASI ILMIAH SEBAGAI PUBLIKASI HASIL LITBANG

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

commit to user BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan informasi yang semakin

Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**)

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

ANALISIS KEPUASAN PELAJAR DAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU SMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GURU

MEKANISME PENGAJUAN AKREDITASI

Dari jenis terbitan berseri yang diuraikan di atas, penulis hanya membahas mengenai jurnal tercetak dengan jurnal elektronik.

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL No. MP-UGM-LPPM-BD

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

Publikasi Karya Ilmiah

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun

ANALISIS TIPOLOGI PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR (IPB) Analysis on Typology of Bogor Agricultural University Library

TUNTUTAN KOMPETENSI PENELITI / PENGKAJI TERKAIT DENGAN JENJANG FUNGSIONAL. Elna Karmawati. Lembang, 02 November 2014

TREN PUBLIKASI JURNAL ILMIAH ONLINE DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya

ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. Rochani Nani Rahayu 1*, Tupan 1*, Mardiana 2

Outline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar

PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2010

FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN

PERSEPSI PENELITI BALAI PENELITIAN TANAMAN OBAT DAN AROMATIK TERHADAP JURNAL ELEKTRONIK

LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN

AKSES INFORMASI DAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP JASA PERPUSTAKAAN

PEMETAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENELITI

Rasman / JUPITER Vol.XIII no.1(2014), hal 52-56

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

L/O/G/O. Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional Jakarta, Mei 2014 OLEH : ADRIATI

BAB I. Universitas Sumatera Utara

Pengertian Tulisan Ilmiah

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI LITERASI INFORMASI HASIL PENELITIAN KEDELAI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH POPULER

2015 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN JURNAL DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERUSTAKAAN UPT BIT LIPI BANDUNG

PANDUAN PROGRAM INSENTIF JURNAL TERINDEKS INTERNASIONAL TAHUN 2014

DAUN JAMBU BIJI SEBAGAI BAHAN BAKU OBAT. Penerbit IPB Press IPB Science Park Taman Kencana, Kota Bogor - Indonesia. Sandra Arifin Aziz Taopik Ridwan

KETERKAITAN ANTARA KETERSEDIAAN KOLEKSI E-BOOKS 3D DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA

JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN HIBAH PENELITIAN DAMAS FKG UGM TAHUN 2017

Transkripsi:

Pola J. Perpus. rujukan Pert. sumber Vol. acuan 22 No. pada 2 Oktober jurnal... 2013: 45-49 POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal Jelita Wilis Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Jalan Merdeka No. 147, Bogor 16111, Telp. (0251) 8334089, 8331718 Faks. (0251) 8312755 E-mail: jelita47@yahoo.com; puslitbangtan@litbang.deptan.go.id Diajukan: 4 Mei 2013; Diterima: 19 Agustus 2013 ABSTRAK Upaya peningkatan kualitas majalah ilmiah nasional, dilakukan melalui penilaian akreditasi bagi majalah ilmiah Indonesia. Salah satu persyaratan akreditasi majalah ilmiah yang harus dipenuhi adalah penggunaan sumber acuan primer yang tepat dan mutakhir. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui pola rujukan beberapa jurnal penelitian pertanian lingkup Badan Litbang Pertanian setelah terakreditasi sejak tahun 2005. Parameter yang dikaji adalah (1) proporsi rujukan majalah ilmiah primer vs nonmajalah dari karya tulis ilmiah yang diterbitkan dan (2) tingkat kebaruan sumber acuan yang dipilah ke dalam 0-5 tahun, 6-10 tahun, dan di atas 10 tahun. Hasil pengkajian menunjukkan proporsi rujukan jurnal penelitian pertanian dari jurnal ilmiah primer berkisar antara 11-77% dan dari nonmajalah 23-89%. Tingkat kebaruan sumber acuan relatif baik, rata-rata 56% dari literatur yang terbit dalam 10 tahun terakhir. Apabila tingkat kebaruan sumber acuan dibatasi pada 5 tahun terakhir maka semua jurnal ilmiah penelitian di lingkup Badan Litbang Pertanian belum memenuhi persyaratan, hanya berkisar antara 12-40%. Data ini mengisyaratkan perlunya perbaikan rujukan pada jurnal penelitian pertanian. Kata kunci: Sumber acuan, pola rujukan, jurnal penelitian, akreditasi ABSTRACT Effort to improve the quality of national scientific journals, is performed through accreditation assessment for a scientific journals in Indonesia. One of a series of accreditation requirement of scientific journals is utilization of appropriate and newest primary references. The objective of this study was to determine the referral pattern of several scientific journals of IAARD after accredited since 2005. The parameters observed were (1) references proportion of the primary scientific journal vs. non-journal of scientific papers published, and (2) the degree of currentness of reference sources that are divided into 0-5 years, 6-10 years and above 10 years. The result showed that the proportion of references from the primary journal and nonjournal ranged 11-77% and 23-89%, respectively. The level of currentness of reference sources was relatively good, with an average of 56% from literature published in the last 10 years. If level of reference currentness was restricted into last 5 years, all of the IAARD scientific journals observed were not met the requirements, which was only 12-40%. These result indicated the need of reference improvement on agricultural research journals. Keywords: Source of reference, referral pattern, research journals, accreditation PENDAHULUAN Badan Litbang Pertanian dan lembaga penelitian publik lainnya di Indonesia menjadikan publikasi hasil penelitian sebagai salah satu media yang digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Dari berbagai publikasi yang diterbitkan, jurnal ilmiah dinilai sebagai barometer kinerja penelitian. Jurnal ilmiah tidak hanya diperlukan dalam pemasyarakatan iptek hasil penelitian tetapi juga menentukan profesionalisme peneliti. Dengan demikian, majalah ilmiah menjadi semakin penting artinya bagi peneliti yang senantiasa dituntut untuk menghasilkan karya tulis ilmiah (KTI) sebagai salah satu bukti pertanggungjawaban kegiatan penelitian. Peneliti yang tidak mempublikasikan KTI-nya pada jurnal ilmiah terakreditasi akan mengalami pemutusan jabatan fungsional peneliti. Menurut Sutardji (2012), KTI yang dipublikasikan berperan penting dalam promosi jabatan fungsional dan pengembangan karier peneliti. Sejalan dengan perkembangan iptek, pemerintah dalam hal ini LIPI terus berupaya meningkatkan kualitas majalah ilmiah nasional melalui akreditasi terhadap majalah ilmiah di Indonesia, yang dimulai sejak tahun 2005. Selain LIPI, perguruan tinggi juga menekankan pentingnya akreditasi jurnal ilmiah sebagaimana tercermin dari diterbitkannya panduan pengelolaan jurnal ilmiah oleh Institut Teknologi Bandung (2009). Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012 45

Jelita Wilis Salah satu persyaratan akreditasi majalah ilmiah yang harus dipenuhi adalah sumber acuan primer yang digunakan. Sumber acuan primer adalah sumber acuan yang langsung merujuk pada bidang ilmu tertentu, sesuai topik penelitian, dan sudah teruji. KTI yang dimuat di dalam majalah ilmiah atau jurnal, baik berstatus internasional maupun nasional terakreditasi, hasil penelitian di dalam disertasi, maupun skripsi merupakan sumber acuan primer (LIPI 2011). Dalam pedoman penulisan artikel ilmiah yang diterbitkan oleh Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin (2012) disebutkan bahwa daftar pustaka adalah bagian penting dari KTI yang menggambarkan sumber acuan yang digunakan dalam penulisan. Soehardjan (2000) mengemukakan bahwa sumber rujukan berfungsi sebagai dasar penyusunan argumentasi atau bahan pembahasan hasil penelitian. Sumber acuan KTI juga menggambarkan intensitas analisis peneliti terhadap substansi yang menjadi subjek penulisan. Perbandingan sumber acuan primer dengan sumber acuan lainnya akan menentukan bobot pemikiran ilmiah yang mendasari tulisan, semakin banyak sumber acuan primer yang dijadikan rujukan, maka semakin tinggi bobot dan mutu suatu tulisan. LIPI mempersyaratkan KTI harus merujuk minimal 80% pustaka dari majalah ilmiah primer yang baru (5-10 tahun terakhir). Hermanto (2013) mengungkapkan bahwa hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kedalaman materi pembahasan dan mengetahui aktualitas penelitian yang menjadi subjek tulisan. Sebagian besar majalah ilmiah primer yang diterbitkan oleh unit kerja eselon II lingkup Badan Litbang Pertanian telah terakreditasi LIPI sejak tahun 2005. Sebelumnya, Hermanto (2004) telah mengkaji tingkat kemutakhiran referensi KTI yang terbit di beberapa jurnal penelitian pertanian pada tahun 2001/ 2002. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa: (1) sumber acuan mutakhir (terbit 5 tahun terakhir) yang dirujuk dalam jurnal penelitian pertanian hanya sekitar 30% atau 55% dari yang terbit dalam 10 tahun terakhir dan (2) proporsi rujukan yang berasal dari majalah ilmiah primer dan nonmajalah masing-masing 38% dan 62%. Setelah hampir satu dekade pemberlakuan persyaratan akreditasi bagi jurnal ilmiah nasional seyogianya perlu dilihat kembali proporsi dan kemutakhiran sumber acuan yang digunakan dalam KTI. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui pola rujukan KTI yang terbit dalam beberapa majalah ilmiah penelitian pertanian terakreditasi lingkup Badan Litbang Pertanian. METODE Pengkajian dilakukan pada bulan Maret-April 2013 terhadap 10 majalah ilmiah penelitian pertanian ter- Tabel 1. Beberapa jurnal penelitian pertanian yang sudah terakreditasi dan dipilih secara acak sebagai subjek pengkajian, 2013. Judul majalah ilmiah Penerbitan (volume, Jumlah karya Kisaran Total nomor, tahun) tulis rujukan rujukan Jurnal Tanah dan Iklim 34, 2011 7 10-28 130 Akreditasi: 194/AU1/P2MBI/08/2009 Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 31(3), 2012 8 16-25 170 Akreditasi: 448/AU2/ P2MB-LIPI/08/2012 Jurnal Agro Ekonomi 29(2), 2012 5 5-50 123 Akreditasi: 198/AU1/ P2MB/08/2009 Jurnal Hortikultura 22(1), 2012 12 14-33 269 Akreditasi: 175/AU1/P2MB/08/2009 Jurnal Penelitian Tanaman Industri 18(3), 2012 6 13-41 164 Akreditasi: 458/AU2/P2MB-LIPI/08/2012 Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 17(4), 2012 6 14-44 149 Akreditasi: 742/E/2012 Jurnal Pengkajian Teknologi Pertanian 14(3), 2011 8 13-29 159 Akreditasi: 280/AU1/P2MBI/05/2010 Indonesian Journal of Agricultural Science 13(1), 2012 5 19-27 131 Akreditasi: 172/AU1/ P2MB/08/2009 Jurnal Pascapanen Pertanian 8(1), 2011 6 20-43 297 Akreditasi: 452/D/2010 Jurnal AgroBiogen 7(1), 2011 8 19-47 210 Akreditasi: 275/AU1/P2MB/05/2010 46 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012

Pola rujukan sumber acuan pada jurnal... akreditasi yang merupakan koleksi perpustakaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Majalah ilmiah tersebut diambil secara acak. Nama jurnal, tahun terbit, tahun akreditasi, jumlah KTI, dan sumber rujukan disajikan pada Tabel 1. Sebagai perbandingan digunakan hasil pengkajian serupa pada tahun 2004, dimana pada saat itu majalah ilmiah lingkup Badan Litbang Pertanian belum terakreditasi (Hermanto 2004). Parameter yang dianalisis adalah (1) proporsi rujukan majalah ilmiah primer dan nonmajalah, dan (2) tingkat kebaruan sumber acuan yang dipilah ke dalam 0-5 tahun, 6-10 tahun, dan di atas 10 tahun. Sumber rujukan majalah ilmiah primer adalah KTI yang terbit dalam majalah ilmiah primer, skripsi, tesis, dan disertasi, sedangkan sumber rujukan nonmajalah adalah buku, prosiding seminar, laporan, dan makalah penelitian. Enam dari 10 majalah ilmiah yang terpilih dalam pengkajian ini terbit pada tahun 2012 dan empat lainnya terbit pada tahun 2011. Data pengkajian yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mendapat gambaran pola rujukan majalah ilmiah terakreditasi yang diterbitkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. HASIL DAN PEMBAHASAN Proporsi Rujukan Majalah Ilmiah Primer dan Nonmajalah Proporsi rujukan dari 10 majalah ilmiah pertanian terakreditasi yang dianalisis berkisar antara 11,4-77% dari majalah ilmiah primer dan 23-88,6% dari nonmajalah (Tabel 2). Data ini menunjukkan pola rujukan majalah ilmiah pertanian hingga saat ini belum sepenuhnya memenuhi imbauan LIPI (2011) yang mempersyaratkan minimal 80% rujukan KTI dari majalah ilmiah primer dan maksimal 20% dari nonmajalah. Beberapa majalah ilmiah pertanian mengalami kemajuan dalam meningkatkan proporsi rujukan dari majalah ilmiah primer. Pada Jurnal Hortikultura dan Jurnal Penelitian Tanaman Industri, proporsi rujukan dari majalah ilmiah primer yang pada tahun 2001/2002 masingmasing 65% dan 46% (Hermanto 2004), meningkat menjadi masing-masing 77% dan 62,2% pada tahun 2011/ 2012. Jurnal Pengkajian Teknologi Pertanian juga mengalami kemajuan dalam rujukan majalah ilmiah primer masing-masing dari 11% (2002) menjadi 27% (2011). Demikian pula Jurnal Tanah dan Iklim, proporsi rujukan dari majalah ilmiah primer dari 18% (2002) menjadi 35,4% (2011). Pola rujukan pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan belum berubah, masing-masing 51% dari majalah ilmiah primer dan 49% dari nonmajalah pada tahun 2002 menjadi 50,6% dan 49,4% pada tahun 2012. Jurnal Agro Ekonomi juga relatif tidak mengalami kemajuan dalam proporsi rujukan dari majalah ilmiah primer. Hal ini tampaknya berkaitan dengan penelitian sosial-ekonomi pertanian yang lebih berorientasi pada kebijakan, sehingga sumber rujukan pada Jurnal Agro Ekonomi lebih banyak berasal dari surat kabar, peraturan, dan undang-undang. Pola rujukan pada Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, Indonesian Journal of Agricultural Science, dan Jurnal AgroBiogen relatif lebih baik, masing-masing 66,4%, 67,2% dan 64,3% dari majalah ilmiah primer sementara dari nonmajalah 33,6%, 32,8% dan 35,7%. Pada Jurnal Pascapanen Pertanian, proporsi rujukan dari majalah Tabel 2. Proporsi rujukan majalah ilmiah terakreditasi lingkup Badan Litbang Pertanian, 2013. Judul majalah ilmiah Majalah ilmiah primer Proporsi rujukan (%) Nonmajalah Jurnal Tanah dan Iklim No. 34, 2011 35,4 64,6 Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 31(3), 2012 50,6 49,4 Jurnal Agro Ekonomi 29(2), 2012 11,4 88,6 Jurnal Hortikultura 22(1), 2012 77,0 23,0 Jurnal Penelitian Tanaman Industri 18(3), 2012 62,2 37,8 Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 17(4), 2012 66,4 33,6 Jurnal Pengkajian Teknologi Pertanian14(3), 2011 27,0 73,0 Indonesian Journal of Agricultural Science 13(1), 2012 67,2 32,8 Jurnal Pascapanen Pertanian 8(1), 2011 43,1 56,9 Jurnal AgroBiogen 7(1), 2011 64,3 35,7 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012 47

Jelita Wilis ilmiah primer dan nonmajalah masing-masing 43,1% dan 56,9% (Tabel 2). Secara umum, pola rujukan majalah ilmiah lingkup Badan Litbang Pertanian sudah mengalami kemajuan meskipun belum memenuhi kriteria baik menurut peraturan LIPI yang mempersyaratkan minimal 80% rujukan dari majalah ilmiah primer dan maksimal 20% dari nonmajalah. Oleh karena itu, data hasil pengkajian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti dan pengelola majalah ilmiah nasional untuk meningkatkan jumlah rujukan yang berasal dari sumber acuan primer. Tingkat Kebaruan Sumber Acuan Tingkat kebaruan sumber acuan yang digunakan pada beberapa majalah ilmiah terakreditasi lingkup Badan Litbang Pertanian rata-rata 56% apabila tingkat kebaruan rujukan adalah yang terbit dalam 10 tahun terakhir (Tabel 3). Jika tingkat kebaruan sumber acuan yang dipakai adalah yang terbit dalam 5 tahun terakhir maka 10 majalah ilmiah lingkup Badan Litbang Pertanian belum sepenuhnya memenuhi persyaratan. Menurut Rifai (1997), usia sumber acuan yang digunakan dalam KTI diupayakan tidak lebih dari 10 tahun. Dalam Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah Nasional LIPI dikemukakan bahwa kemutakhiran pustaka acuan dilihat dari tahun publikasi pustaka acuan, yaitu paling lama dalam kurun lima tahun terakhir. Hermanto (2004) dalam pengkajiannya terhadap kemutakhiran referensi artikel ilmiah pada beberapa majalah ilmiah primer lingkup Badan Litbang Pertanian menyatakan bahwa tingkat kebaruan sumber acuan bersifat individual dan kondisional. Untuk disiplin ilmu tertentu, sumber acuan yang terbit lebih dari 10 tahun terakhir masih termasuk baru. Hal ini sesuai dengan pendapat Andriani (2003) bahwa sumber acuan yang terbit lebih dari 10 tahun terakhir dapat dinilai baru jika informasinya selama ini belum diketahui, namun ada sumber acuan yang terbit dalam kurun waktu dua tahun terakhir sudah dinilai usang karena tidak relevan dengan kondisi saat ini. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Proporsi rujukan jurnal penelitian pertanian dari majalah ilmiah primer berkisar antara 11-77% dan dari nonmajalah 23-89%. Beberapa jurnal penelitian pertanian mengalami peningkatan proporsi rujukan dari majalah ilmiah primer, tetapi belum mendapat predikat baik sesuai persyaratan LIPI. Tingkat kebaruan sumber acuan pada jurnal penelitian pertanian rata-rata 56% dari sumber acuan yang terbit 10 tahun terakhir. Apabila tingkat kebaruan sumber acuan dibatasi pada 5 tahun terakhir, maka semua jurnal penelitian pertanian lingkup Badan Litbang Pertanian belum memenuhi persyaratan, hanya berkisar antara 12,4-40%. Saran Untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap sumber acuan dapat diupayakan melalui workshop atau Tabel 3. Proporsi rujukan majalah ilmiah lingkup Badan Litbang Pertanian terakreditasi menurut usia sumber acuan, 2013. Judul majalah ilmiah Proporsi rujukan (%) menurut usia sumber acuan 0-5 tahun 6-10 tahun > 10 tahun Jurnal Tanah dan Iklim No. 34, 2011 21,5 35,4 43,1 Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 31(3), 2012 40,0 29,4 30,6 Jurnal Agro Ekonomi 29(2), 2012 33,3 26,0 40,7 Jurnal Hortikultura 22(1), 2012 28,6 27,0 44,2 Jurnal Penelitian Tanaman Industri 18(3), 2012 30,5 31,1 38,4 Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 17(4), 2012 30,9 30,2 38,9 Jurnal Pengkajian Teknologi Pertanian14(3), 2011 23,9 33,3 42,8 Indonesian Journal of Agricultural Science 13(1), 2012 29,0 29,0 42,0 Jurnal Pascapanen Pertanian 8(1), 2011 18,5 16,8 64,7 Jurnal AgroBiogen 7(1), 2011 12,4 32,4 55,2 Rata-rata 26,9 29,1 44,0 48 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012

Pola rujukan sumber acuan pada jurnal... pelatihan bagi peneliti dan anggota redaksi, terutama redaksi pelaksana. Kerja sama peneliti dengan pustakawan diharapkan dapat pula membantu dalam penelusuran sumber acuan yang diperlukan dan tata cara penulisan rujukan yang baku pada daftar pustaka. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian telah menyusun petunjuk teknis penulisan sumber acuan pada daftar pustaka, baik dari jurnal ilmiah primer, buku, artikel dalam buku, tesis dan disertasi, prosiding seminar, dan konferensi maupun artikel on line. Petunjuk teknis tersebut dapat dijadikan acuan oleh peneliti dan pengelola majalah ilmiah di masing-masing unit kerja penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian. DAFTAR PUSTAKA Andriani. J. 2003. Aktivitas pustakawan dalam layanan penelusuran elektronis: studi kasus di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian 20(2): 78-84. Hermanto. 2004. Kajian kemutakhiran referensi artikel ilmiah pada beberapa jurnal ilmiah penelitian pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian 13(1): 1-6. Hermanto. 2013. Akreditasi jurnal ilmiah semakin ketat: peneliti kurang tanggap? Berita Puslitbangtan No. 53. hlm. 12. Institut Teknologi Bandung. 2009. Panduan bagi pengelola jurnal ilmiah. Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung. 31 hlm. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2011. Pedoman akreditasi majalah ilmiah. Bogor: Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Peneliti LIPI. 50 hlm. Rifai, M.A. 1997. Pegangan gaya penulisan, penyuntingan, dan penerbitan karya ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 180 hlm. Soehardjan, M. 2000. Pengertian tentang mutu karya tulis ilmiah. Jurnal Perpustakaan Pertanian 9(1): 18-21. Sutardji. 2012. Produktivitas publikasi peneliti Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Jurnal Perpustakaan Pertanian 21(1): 23-29. Universitas Hasanuddin. 2012. Pedoman penulisan artikel jurnal ilmiah. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. 20 hlm. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012 49