HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHUUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri. Berbagai

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS BANGSA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA (Studi pada Rumah Sakit HIDAYAH Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN LUWES GADING

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI

DEWI KUSUMA WARDHANI F

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat S-1 Program Studi Psikologi. Disusun oleh : MALIYYASSILMI AINURRAKHMA

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN YANG BERORIENTASI PADA PEKERJAAN DENGAN MOTIVASI KERJA SKRIPSI

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan,

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL, KONSEP DIRI, DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KECAMATAN PITURUH

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU SD DI KECAMATAN LAWEYAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL. Naskah Publikasi

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

Oleh : Ugung Dwi Ario Wibowo*) Budi Raharjo**) ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

Hubungan Kepuasan Kerja dengan Loyalitas Kerja pada Supir Taksi Konvensional PT. X

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN SIKAP KERJA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI CV.BARUTAMA SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN PT. PLN APJ SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PERUSAHAAN SAGU AREN NASIONAL DI BANDAR LAMPUNG

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN BAGIAN OPERATOR PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. SAMKYUNG JAYA GARMENT DI KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

Artikel publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: ENY HIDAYATI A

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KESEHATAN NON KEPERAWATAN DI RS. ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN KELOMPOK DENGAN TINGKAT KOHESIVITAS PADA PENGGEMAR IDOL GROUP DI KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI PT. DELTA MERLIN SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP PADA PO ROSALIA INDAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu dalam bekerja ditunjukkan adanya gairah dan semangat kerja,

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

KINERJA DITINJAU DARI STRES KERJA PADA KARYAWAN STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA. Ariana Sumekar

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa ada

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

HUBUNGAN ANTARA ROLE OVERLOAD DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT

BAB V. Kesimpulan Dan Saran Budaya Organisasi di Rumah Sakit BP Batam. Budaya Organisasi yang kuat di RS BP adalah :

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB)

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA MAHASISWA SKRIPSI

KOMITMEN KARYAWAN DITINJAU DARI SELF EFFICACY DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI,DI CV. WAHYU JAYA SEMARANG

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN BERINTERAKSII SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pelatihan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Kantor Pos Regional

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA CV. SINAR ABADI

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KONSEP DIRI DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA WANITA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi Diajukan Oleh : RIA RIZKIYANA F 100 110 187 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh : RIA RIZKIYANA F 100 110 187 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

iii

iv

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER Ria Rizkiyana rizkiyanaria@gmail.com Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Drs. Soleh Amini Yahman, M. Si. Kepuasan kerja adalah kondisi dimana seorang individu merasa telah mencapai suatu puncak atas pekerjaan yang telah dikerjakan dengan upaya yang dirasakan secara emosional telah mencapai suatu tingkat tertentu. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, salah satunya adalah faktor sosial, bagaimana interaksi sosial individu di lingkungan kerja. Ketika individu puas dengan pekerjaanya, maka individu tersebut akan memiliki interaksi sosial yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial dengan kepuasan kerja pada guru honorer, mengetahui interaksi sosial pada guru honorer, mengetahui kepuasan kerja pada guru honorer, mengetahui sumbangan efektif interaksi sosial terhadap kepuasan kerja. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara interaksi sosial dengan kepuasan kerja pada guru honorer. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru honorer yang mengajar di tingkat pendidikan sekolah dasar. Teknik pengambilan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah kuota purposive random sampling, sebanyak 97 orang. Metode menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala psikologis kepuasan kerja dan skala psikologis interaksi sosial. Alat ukur yang digunakan skala interaksi sosial dan skala kepuasan kerja. Data analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,857 dengan sig = 0,000 < (0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara interaksi sosial dengan kepuasan kerja. Variabel interaksi sosial mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 120,07 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 105 yang berarti interaksi sosial subjek penelitian tergolong tinggi. Variabel kepuasan kerja memiliki rerata empirik sebesar 95,92. Rerata hipotetik skala kepuasan kerja sebesar 97,5 yang berarti kepuasan kerja subjek tergolong sedang. Sumbangan efektif variabel interaksi sosial terhadap kepuasan kerja sebesar 73,5%. Hal ini berarti masih terdapat 21,5% faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja diluar variable interaksi sosial Kata kunci: kepuasan kerja, interaki sosial v

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan esensi kehidupan manusia yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat bahwa salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Berbagai elemen yang terlibat dalam kegiatan pendidikan dalam rangka mencerdaskan perlu dikenali. Diperlukan pengkajian usaha pendidikan sebagai suatu sistem yang arahannya untuk prasarana, siswa, dan lingkungan pendidikan. Dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas guru merupakan salah satu elemen yang penting. Kepuasan kerja guru merupakan sasaran yang penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena secara langung maupun tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas kerja. Suatu gejala yang dapat merusak kondisi organisasi sekolah adalah rendahnya kepuasan kerja guru yang dapat dilihat dengan adanya guru mengembangkan potensi individu yang absen, banyaknya keluhan guru, agar mampu berdiri sendiri. Berbagai kemampuan diberikan dalam mengembangkan konsep, prinsip, kreativitas, tanggungjawab dan ketrampilan. Termasuk didalamnya substansi pendidikan baik guru, kepala sekolah, kurikulum, sarana rendahnya kualitas pengajaran, kualifikasi akademik yang kurang sesuai, dan sebagainya. Mengutip dalam Solopos.com (2014), Ketua Persatuan Guru Swasta Seluruh Indonesia (PGSI) Solo, menyatakan bahwa uang 1

kesejahteraan yang diterima guru honorer baik dari pemerintah daerah atau provinsi dan ditambah dengan dana BOS belum memenuhi UMK. Menurut Gilmer, 1966 (dalam Waluyo, 2013), salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang adalah gaji. Bagi seorang individu uang memiliki arti yang berbeda-beda. Selain gaji, Menurut As ad (2004) faktor sosial juga mempengaruhi kepuasan kerja, faktor sosial yang dimaksudkan adalah semua hal yang berhubungan dengan interaksi sosial individu. Susanto (2012), meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SMK negeri kelompok teknologi di Kabupaten Boyolali. Hasil data menunjukan interaksi sosial antar guru berpengaruh dengan sumbangan efektif sebesar 21,1%. Hasil data menunjukan interaksi sosial antar guru berpengaruh meningkatkan kepuasan kerja guru dengan sumbangan efektif sebesar 21,1%. TINJAUAN PUSTAKA Kepuasan kerja adalah tanggapan emosional seseorang terhadap aspek-aspek pekerjaan atau terhadap pekerjaan itu sendiri. Dikatakan pula bahwa kepuasan kerja merupakan pengertian yang kompleks yang terjadi dalam kondisi yang berbeda-beda pada setiap orang (Wendell L. Frenchv, dalam Nawawi, 2003). Menurut C Feldman dan Arnold J. Hugh (dalam Nawawi, 2003) aspek kepuasan kerja adalah sebagai berikut: a. Upah atau gaji meningkatkan kepuasan kerja guru 2

b. Pekerjaan itu sendiri, mencakup tanggug jawab, minat, 1) Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan pertumbuhan perkembangan pekerjaan. atau sebuah dengan kejiwaan pegawai yang meliputi minat, ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, c. Kesempatan atau promosi jabatan. Kesempatan promosi mencakup kemungkinan untuk maju dan berkembang. d. Penyelia (supervisor), kualitas supervisi yang mencakup teknik membantu pekerja dan dukungan sosial dalam melaksanakan sebuah pekerjan. e. Rekan kerja (the working group). Hubungan rekan sekerja yang mencakup hubungan sosial yang harmonis dan penerimaan atau penghargaan. Menurut pendapat As ad (2004), faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain: perasaan kerja. 2) Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik pegawai, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, perlengkapan kerja, sirkulasi udara, kesehatan pegawai. 3) Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan pegawai, yang meliputi sistem penggajian, jaminan sosial, besarnya tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dan lainlain. 3

4) Faktor Sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis Komunikasi merupakan proses pemberian informasi dan pengertian dari satu individu kepada individu yang lainnya. Komunikasi dapat diartikan pekerjaannya. memberitahukan berita, Menurut Walgito (2002) Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu satu dengan individu lainya dimana individu satu dapat mempengaruhi individu yang lainya sehingga terdapat hubungan saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Davis (dalam Syani, 2002) menerangkan bahwa interaksi sosial memiliki aspek sebagai berikut: a. Komunikasi pengetahuan, pikiran-pikiran, nilai-nilai, agar informasi yang diberikan dapat dimiliki bersama. b. Partisipasi Partisipasi merupakan mental emosional seseorang didalam situasi kelompok dan dapat mendorong seorang individu untuk menyumbangkan pikiran dan perasaan demi tercapainya tujuan organisasi. c. Kontak Sosial Kontak sosial terjadi apabila seorang individu 4

bertukar informasi baik secara langsung atau tidak langsung, dimana hal tersebut dapat menguntungkan atau merugikan. Menurut Soekanto (2002) interaksi sosial dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis yang berasal dari dalam individu yang sugesti berwibawa atau otoriter memberi suatu pandangan yang berasal dari dalam diri pemberi sugesti dan diterima oleh pihak lain. c. Identifikasi Identifikasi merupakan keinginan-keinginan seorang individu untuk menjadi sama berinteraksi, tersebut antara lain: a. Imitasi Faktor faktor-faktor imitasi dengan orang lain. Proses identifikasi dapat berlangsung secara sengaja ataupun tidak disengaja, karena seringkali memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan interaksi sosial, imitasi mampu memdorong seseorang seorang individu memerlukan tipe-tipe ideal tertentu di dalam proses hidupnya. d. Simpati Simpati dapat untuk memenuhi normanorma yang berlaku di masyarakat b. Sugesti Sugesti dapat terjadi diartikan sebagai perasaan tertarik pada orang lain. Dorongan yang terjadi saat proses simpati adalah apabila ada seseorang pemberi 5

keinginan memahami pihak lain dan bekerja sama. METODE PENELITIAN Subjek yang diambil dalam penelitian adalah guru honorer yang mengajar di tingkat pendidikan sekolah dasar di UPTD Pendidikan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Sebanyak 97 orang. Menggunakan teknik pengambilan sampel kuota purposive random sampli. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologis yaitu skala kepuasan kerja dan skala interaksi sosial. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis Product Moment diketahui bahwa hubungan antara interaksi sosial dengan kepuasan kerja adalah r xy= 0,857 dengan sig. = 0,000; p < 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara interaksi sosial dengan kepuasan kerja. Hubungan positif dari penelitian ini menggambarkan bahwa semakin tinggi interaksi sosial maka semakin tinggi kepuasan kerja dan sebaliknya semakin rendah interaksi sosial maka semakin rendah kepuasan kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2012), meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SMK negeri kelompok teknologi di Kabupaten Boyolali, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja guru dan mengetahui pegaruh interaksi sosial antar guru terhadap kepuasan kerja guru SMK negeri kelompok teknologi di Kabupaten Boyolali. Hasil data menunjukan 6

interaksi sosial antar guru berpengaruh meningkatkan kepuasan kerja guru dengan sumbangan efektif sebesar 21,1%. Semakin tinggi interaksi sosial maka semakin tinggi kepuasan kerja. Hasil penelitian Susanto (2012) juga didukung teori dari dapat diinterpretasikan bahwa subjek penelitian pada dasarnya memiliki sikap yang terbentuk dari aspek interaksi sosial seperti yang dikemukakan oleh Davis (dalam Syani, 2002) yaitu aspek kontak sosial yang meliputi berbicara dengan teman sekerja dan As ad (2004), yang menyatakan menghindari terjadinya konflik bahwa salah satu faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja adalah faktor sosial. Faktor sosial merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. Berdasarkan hasil analisis diketahui interaksi sosial mempunyai rerata empirik sebesar 120,07 dan rerata hipotetik sebesar 105 yang berarti interaksi sosial pada subjek tergolong tinggi. Kondisi tinggi ini sehingga individu yang bersangkutan menjadi yakin bahwa hubungan antara keduabelah pihak saling pengertian dan saling menguntungkan satu sama lain, selanjutnya aspek partisipasi yang meiliputi aktif dalam forum dan menjadi bagian dari sebuah kegiatan, aspek komunikasi sosial yang meliputi kesediaan membuka diri dan empati. Variabel kepuasan kerja memiliki rerata empirik sebesar 95,92. Rerata hipotetik skala 7

kepuasan kerja sebesar 97,5 yang interaksi sosial dapat digunakan berarti kepuasan kerja subjek tergolong sedang. Kondisi sedang ini dapat diartikan aspek-aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja yaitu gaji, kesempatan promosi, rekan sekerja, penyelia, dan pekerjaan itu sendiri (the work it self) belum sepenuhya menjadi faktor penyebab kepuasan kerja. Sumbangan efektif variabel interaksi sosial terhadap kepuasan kerja sebesar 73,5% (interaksi sosial) ditunjukkan oleh koefisien determinan (r²) sebesar 0,735. Berarti masih terdapat 26,5% faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja diluar variable interaksi sosial tersebut misalnya, faktor psikologis, faktor fisik, dan faktor finansial sebagai prediktor kepuasan kerja pada guru honorer. Generalisasi dari penelitian-penelitian ini tidak terbatas pada populasi dimana tempat penelitian dilakukan. Sehingga penerapan pada ruang lingkup yang lebih luas dengan karakteristik berbeda yang kiranya perlu dilakukan penelitian lagi dengan menggunakan atau menambah variabel-variabel lain yang belum disertakan dalam penelitian. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara interaksi sosial dengan kepuasan kerja. Hubungan positif dari penelitian ini (As ad, 2004). menggambarkan bahwa Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi interaksi sosial maka semakin tinggi 8

kepuasan kerja guru honorer dan sebaliknya semakin redah 21,5% sisanya dipengaruhi variabel lain yang dapat Interaksi sosial maka semakin mempengaruhi kepuasan kepuasan kerja guru honorer. Hal ini ditunjukan oleh nilai kerja diluar variabel interaksi sosial. koefisien korelasi sebesar r xy = 0,857 dengan sig.= 0,000; p < 0,01. 2. Tingkat interaksi sosial masuk dalam kategori tinggi. Rerata empirik untuk interaksi sosial 120,07. Rerata hipotetik untuk skala interaksi sosial sebesar 105. 3. Tingkat kepuasan kerja B. SARAN Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian dibidang psikologi sosial dan psikologi industri dan organisasi mengenai hubungan antara interaksi sosial dengan kepuasan kerja pada guru honorer, masuk dalam kategori diharapkan dapat sedang. Rerata empirik untk kepuasan kerja sebesar 95,92. Rerata hipotetik skala kepuasan kerja sebesar 97,5. 4. Sumbangan efektif interaksi sosial terhadap kepuasan kerja sebesar 73,5% dan mengungkap lebih dalam lagi mengenai kepuasan kerja. DAFTAR PUSTAKA As ad, Mohamad. (2004). Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty. Nawawi, H. H. (2003) Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi.Yogyakarta: 9

Gajah Mada University Press. Solopos.com. (2014). Guru Honorer Minta Gaji Setara UMK. (Online). (http://m.solopos.com/2014/ 11/25/nasib-tenaga-honorerguru-honorer-minta-gajisetara-umk- 554816?mobile_switch=mo bile). Soekanto, Soerjono. (2002). Sosiologi Suatu Penganta. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. Susanto, Joko. (2012). Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadp Keepuasan Kerja Guru SMK Negeri Kelompok Teknologi di Kabupaten Boyolali. Thesis Online. Syani, A. (2002). Sosiologi, sistematika, teori dan terapan. Jakarta : Bumi Aksara. Walgito, Bimo. (2002) Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: ANDI. Waluyo, Minto. (2013). Psikologi Industri. Jakarta: Akademia Permata. 10