BULIMIA NERVOSA. 1. Frekuensi binge eating

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

37.3% Anorexia Nervosa

RESENSI FILM MISS CONGENIALITY

TINJAUAN PUSTAKA Remaja dan Model

Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berkembang mengikuti tahaptahap. perkembangan tertentu. Manusia hams melewati satu tahap ke tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Harga Diri Pada Remaja Akhir yang Mengalami Gangguan Makan (Bulimia) FADILLA PERMATA PUTRI ( ) 5PA03

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

REACHING YOUR ULTIMATE BEAUTY GOALS THROUGH BALANCED NUTRITION Beta Sindiana Dewi

BAB I PENDAHULUAN. setelah masa anak-anak dan sebelum dewasa (WHO, 2014). Masa remaja adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Eksistensi Bulimia Nervosa Pada Remaja Dekade Ini Oleh: Ni Made Karisma Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Istiqomah Nugroho Putri, FKM UI, Universitas Indonesia

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA PEREMPUAN DI MODELING SCHOOL RIA NATALINA PURBA

EATING DISORDERS. Silvia Erfan

BAB I PENDAHULUAN. pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan

Gangguan makan. Anorexia nervosa Bulimia nervosa Gangguan binge-eating Reverse anorexia

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penampilan merupakan faktor penting bagi setiap orang terutama bagi

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ramadani (dalam Yolanda, 2014) Gizi merupakan bagian dari sektor. baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi.

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja penampilan fisik merupakan hal yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

HUBUNGAN ANTARA CITRA RAGA DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI SENAM PADA REMAJA PUTRI DI SANGGAR SENAM 97 SUKOHARJO.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai penelitian mengenai penyimpangan perilaku makan telah banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diet merupakan hal yang tidak asing lagi bagi remaja di era moderen seperti saat ini.

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

Pengertian Irritable Bowel Syndrome (IBS)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan untuk mendapatkan pemain melalui jaringan orang tua dan

HUBUNGAN SIKAP TENTANG PENGATURAN MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMU NEGERI 2 SUKOHARJO

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ketika memulai relasi pertemanan, orang lain akan menilai individu diantaranya

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi pola konsumsi gizi dan aktivitas fisik

BAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak

BAB I PENDAHULUAN. 20 tahun sampai 30 tahun, dan mulai mengalami penurunan pada usia lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada kelompok anak usia sekolah, termasuk remaja usia 16-18

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang berkembang dari masa kanak-kanak menuju

Bulimia A. PENDAHULUAN. 1. Definisi Bulimia

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

BAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini masyarakat banyak mendatangi restauran-restauran yang

BAB V ANALISI DATA DAN HASIL PENELITIAN

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ideal karena kelebihan berat badan bahkan mengalami obesitas. WHO (2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang harus diperhatikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang

BAB 5 HASIL PENELITIAN. SMA Negeri &0 terletak di jalan Bulungan I Blok C, Kebayoran Baru,

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

KUESIONER PENELITIAN

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Masih sedikit data yang secara khusus menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penggunaan tembakau, penyalahgunaan obat dan alkohol, dan HIV/AIDS.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tubuh dan berat badan yang ideal. Hal tersebut dikarenakan selain

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengadilan dan kalaupun bersalah hukuman yang diterima lebih ringan. Selain

BAB I PENDAHULUAN. dan pola konsumsi makanan, sehingga banyak timbul masalah kesehatan, salah

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

BAB I PENDAHULUAN. mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Makanan merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan

PROGRAM KAMPANYE PENCEGAHAN BULIMIA NERVOSA DAN ANOREXIA NERVOSA PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari hari, yang bisa

Karakter remaja & Pubertas Kebutuhan gizi pada remaja Mengapa timbul gangguan makan pd remaja Gangguan makan pd remaja

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

Transkripsi:

Kesehatan remaja sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa. Hal ini disebabkan karena remaja yang sehat akan melahirkan anak yang sehat, generasi yang sehat, dan manula yang sehat. Sedangkan remaja yang tidak sehat akan melahirkan anak yang kurang berkualitas sehingga kemampuan otaknya kurang optimal dan perkembangannya tergangggu. Korban masalah gangguan pola makan atau yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai eating disorder sudah banyak sekali. Jika tidak diobati secara serius, gangguan pola makan bisa mengakibatkan korban jiwa. Remaja, terutama remaja putri, termasuk kelompok yang rentan terhadap gangguan ini. Mungkin karena remaja berusaha untuk gaul dan cenderung menjadi korban mode yang menuntut seseorang langsing cenderung kurus. Seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan pola makan apabila ia terobsesi dengan pengaturan makanan dan berat badannya. Mereka melakukan hal-hal yang ekstrem untuk menjaga berat badannya. Ada dua gangguan pola makan, anorexia dan bulimia nervosa. Ada Salah satu teori menyebutkan bahwa penyebabnya adalah karena cewekcewek merasa sangat tertekan dengan kewajiban untuk tampil langsing seperti yang dimunculkan oleh televisi dan majalah. Teori yang menunjuk adanya gangguan pada sebagian fungsi otak yang berkaitan dengan body image. Sumber : file.upi.edu/direktori/fptk/.../bab_iii_kes_n_ilmu_penyakit.pdf BULIMIA NERVOSA Bulimia nervosa adalah suatu penyakit mental yang cukup serius yang memerlukan pengoobatan. Bulimia nervosa ditandai dengan kebiasaan mengkonsumsi jumlah makanan yang banyak namun makanan tersebut akan kembali dimuntahkan karena perasaan bersalah dan takut gendut. Perilaku ini dapat menjadi tak terkendali dari waktu ke waktu, dan menyebabkan obsesi dengan makanan, pikiran tentang makan (atau tidak makan), penurunan berat badan, diet, dan pencitraan tubuh. Perilaku ini sering tersembunyi dan orang-orang dengan Bulimia Nervosa bisa berusaha keras untuk terus makan dan berolahraga secara rahasia. Akibatnya, Bulimia Nervosa sering bisa tidak terdeteksi untuk jangka waktu yang panjang. 1. Frekuensi binge eating

Seseorang dengan Bulimia Nervosa akan berulang kali makan dalam jumlah besar makanan dalam waktu singkat. Selama episode ini mereka akan merasa kehilangan kontrol atas makan mereka dan mungkin tidak dapat berhenti bahkan jika mereka ingin. Penderita bulimia nervosa makan dalam jumlah sangat berlebihan (menurut riset, rata-rata penderita bulimia nervosa mengonsumsi 3.400 kalori setiap satu seperempat jam, padahal kebutuhan normal hanya 2.000-3000 kalori per hari). Makan dalam jumlah berlebihan secara sekaligus dapat merusak keseimbangan mineral tubuh seperti sodium dan potasium. Hal ini menyebabkan rasa lelah, berdebar-debar, detak jantung yang tidak teratur, dan tulang keropos. Muntah berulang-ulang dapat merusak lambung dan saluran esophagus karena memaksa lambung berkontraksi secara tidak wajar. Selain itu, asam lambung yang keluar bersama muntah membuat gusi menyusut dan mengikis email gigi. Dampak yang lain adalah timbulnya ruam di kulit, pecahnya pembuluh darah di muka dan menstruasi yang tidak teratur. 2. Kompensasi makan besar Setelah makan yang banyak, penderita bulimia nervosa akan berusaha mengendalikan berat bdan mereka atau mengimbangi asupan mereka yang berlebihan dengan cara memuntahkan makanan, lebih berolahraga berat atau menyalahgunakan obat pencahar, enema atau diuretik dan puasa. 3. Keasyikan dengan bentuk tubuh Banyak penderita bulimia memiliki berat badan yang normal dan kelihatannya tidak ada masalah yang berarti dalam hidupnya. Biasa mereka orang-orang yang kelihatan sehat, sukses di bidangnya, dan cendrerung ferfeksionis. Namun, di balik itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah dan sering mengalami depresi. Mereka juga menunjukkan tingkah laku yang kompulsif, misalnya, mengutil di pasar swalayan, atau mengalami ketergantungan pada alkohol atau lainnya. TIPE BULIMIA 1. Purging Subtype Ketika penderita berusaha mengimbangi asupan yang dia makan secara berlebihan, dengan cara penyalahgunaan obat pencahar, enema atau diuretic.

2. Non Purging Subtype ketika seseorang terlibat dalam puasa biasa atau olahraga berlebihan, tetapi tidak menunjukkan membersihkan perilaku seperti muntah atau menyalahgunakan obat pencahar, tetapi dengan berpuasa misalnya. What are the warning signs of Bulimia Nervosa? Tanda-tanda peringatan dari Bulimia Nervosa dapat berupa tanda fisik, psikologis dan perilaku. Hal ini dimungkinkan untuk seseorang dengan Bulimia Nervosa untuk menampilkan kombinasi gejala-gejala ini. a. Tanda fisik - Sering terjadi perubahan dalam berat badan (kehilangan atau penambahan berat badan) - pembengkakan di sekitar pipi atau rahang, kapalan di buku-buku jari, kerusakan gigi dan bau mulut akibat muntah yang dilakukan oleh penderita - Merasa kembung, sembelit atau intoleransi terhadap makanan - Terganggunya periode menstruasi pada anak perempuan dan wanita - Pingsan atau pusing - Merasa lelah dan tidurnya tidak nyenyak b. Tanda psikologis - Lebih terfokus konsentrasinya pada makan, makanan, bentuk tubuh dan berat badan - Sensitif terhadap komentar yang berkaitan dengan makanan, berat badan, bentuk tubuh atau latihan yang penderita lakukan - Merasa harga diri rendah dan perasaan malu, benci terhadap dirinya sendiri atau rasa bersalah, terutama setelah makan - Memiliki citra tubuh menyimpang (misalnya melihat diri mereka sebagai lemak bahkan jika mereka berada dalam kisaran berat badan yang sehat untuk usia dan tinggi mereka) - terobsesi dengan makanan dan perlunya untuk kontrol - Depresi, cemas atau mudah tersinggung - Merasa tidak puas dengan keadaan tubuh yang dimiliki sekarang c. Tanda perilaku - Sering muntah atau menggunakan obat pencahar, enema, penekan nafsu makan atau diuretic - Makan dalam keadaan sendirian dan menghindari dengan orang lain - Anti perilaku sosial, lebih banyak menghabiskan waktu sendirian - Sering melakukan perilaku berulang atau terobsesi dengan bentuk tubuh dan berat yang diinginkan (misalnya menimbang berat badan sendiri berulang kali, melihat di cermin dan mencubit pinggang atau pergelangan tangan)

- Berusaha menyimpan perilaku rahasia tentang makanan (misalnya mengatakan mereka makan ketika mereka belum, menyembunyikan makanan yang dimakan di kamar mereka) - Berlebihan berolahraga (misalnya termasuk berolahraga dalam cuaca buruk, meskipun sakit, cedera atau kegiatan sosial dan mengalami kesulitan jika latihan tidak mungkin) - Perilaku Diet (misalnya puasa, menghitung kalori / kilojoule, menghindari kelompok makanan seperti lemak dan karbohidrat) - Sering ke kamar mandi selama atau segera setelah makan yang bisa menjadi bukti muntah atau penggunaan laksatif - perilaku tidak menentu (misalnya menghabiskan uang dalam jumlah besar pada makanan) - membahayakan diri, penyalahgunaan zat atau upaya bunuh diri What are the risks associated with Bulimia Nervosa? Risiko yang terkait dengan Bulimia Nervosa parah. Orang dengan Bulimia Nervosa mungkin mengalami: - sakit tenggorokan yang kronis, gangguan pencernaan, panas dalam dan refluks - inflamasi dan pecahnya esofagus dan lambung akibat seringnya muntah - Perut dan luka pada usus - buang air besar yang tidak teratur, sembelit dan / atau diare karena penyalahgunaan yang disengaja akibat obat pencahar - Osteoporosis - Kehilangan atau terganggunya periode menstruasi pada anak perempuan dan wanita - Peningkatan risiko infertilitas pada pria dan wanita - detak jantung yang tidak teratur atau lambat yang dapat menyebabkan peningkatan risiko gagal jantung Tanda-tanda penderita Bulimia - Seseorang dikatakan mengalami bulimia nervosa apabila ia mengalami semua tanda berikut ini: - - Berulang-ulang makan dalam jumlah sangat banyak (rata-rata dua kali dalam seminggu selama sedikitnya tiga bulan) - - Merasa tidak dapat mengontrol dirinya ketika sedang makan. -

- - Secara teratur menggunakan obat-obatan untuk mencegah berat badannya naik, seperti obat perangsang muntah, obat pencahar, berpuasa atau berdiet ketat, atau berolahraga secara berlebihan - - Sangat mencemaskan bentuk dan berat badannya. PENGOBATAN Hal ini dimungkinkan untuk pulih dari Bulimia Nervosa, bahkan jika Anda telah hidup dengan penyakit selama bertahun-tahun. Jalan menuju pemulihan akan sangat menantang. Orang dengan Bulimia Nervosa bisa terjerat dalam lingkaran setan makan dan olahraga perilaku yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk berpikir jernih dan membuat keputusan. Namun, dengan tim kesehatan yang tepat dan komitmen pribadi yang tingkat tinggi, pemulihan adalah tujuan yang dicapai. Pengobatan untuk Bulimia Nervosa tersedia; mencari bantuan dari seorang profesional dengan pengetahuan khusus dalam gangguan makan. C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Permasalahan pada Remaja 1. Persepsi-persepsi yang ada di masyarakat 2. adanya pengaruh dari seorang figur. Misalnya artis idola PEMIMPIN VS MANAJER 1. Lebih luas Pemimpin, karena sifat kepemimpinan harus memiliki pengetahuan manajemen yang baik agar dapat membawa suatu organisasi lebih maju. Selain itu, dalam sifat kepemimpinan harus mampu memperbarui system manajemen yang ada, berkreasi, serta berorientasi ke masa depan, lebih mementigkan manfaat nilai, serta tanggung jawab. Sedangkan manajemen lebih berorientasi kepada sumber daya dan pola pemikiran yang terstruktur dalam sebuah system untuk memelihara system dan menghindari resiko sebesar-besarnya. 2. Pemimpin, karena seorang pemimpin lebih bisa merencanakan apa yang akan dilakukan di masa depan serta berkreasi dalam menghadapi suatu tantangan atau hambatan yang datang dalam mencapai keberhasilan.

3. Sebaiknya jadi pemimmpin atau manajer jadi pemimpin, karena pemimpin leebih dapat mengayomi dan memperkuat komitmen serta dapat mengembangkan suatu organisasi melalui perencanaan dan visi yang kuat. 4. Lebih pengaruh yang mana?? pemimpin, karena pepmimpin memiliki daya pengaruh kepada setiap individu dalam setiap posisi yang ada pada suatu organisasi sehingga menimbulkan dampak yang lebih daripada pengaruh posisi dalam manajemen. PANDANGAN LAMA VS PANDANGAN BARU Pandangan baru dimana konflik tidak dapat dihindarkan. Dalam suatu organisasi, pasti ada konflik baik itu kecil maupun besar karena dalam organisasi terdapat banyak orang dengan berbagai sifat dan pendapat yang berbeda.