BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Notoatmodjo (2002: 5), penelitian eksperimen pada dasarnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. serta dapat menjawab pertanyaan penelitian. Oleh karena itu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dengan variabel terikat (Nursalam, 2003). Variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Menurut Notoatmodjo (2002: 5), penelitian eksperimen pada dasarnya Suatu usaha penyelidikan yang hati-hati dan secara teratur terhadap suatu objek tertentu untuk memperoleh suatu kebenaran atau bukti kebenaran. Sugiyono (2009: 3) memberikan pengertian bahwa Metode penelitian adalah sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Hal tersebut di lakukan agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat termuat nilai ilmiah yang setinggi-tingginya yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Penggunaan metodologi penelitian juga harus dapat diarahkan pada tujuan penelitian, tidak berbelit-belit dan mudah dipahami, agar hasil penelitan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku. A. Desain Penelitian Pada desain penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B, Kelompok-kelompok tersebut akan dipisahkan di dalam penggunaannya. Dimana kelompok A akan digunakan metode pembelajaran usaha kesehatan sekolah yang diterapkan oleh guru di SMPN 4. Sedangkan, kelompok B akan digunakan sebagai metode pembelajaran usaha kesehatan sekolah yang digunakan guru di SMPN 1. Gaya hidup sehat dalam penelitian ini adalah gaya hidup sehat siswa di lingkungan sekolah, yang terdiri dari pengetahuan tentang gaya hidup sehat dan 71

72 penerapannya. Dalam hal ini akan diamati perbedaan perubahan pada siswa dari perlakuan (T) yang dilakukan disetiap sekolah yang akan diterapkan pada kelompok A atau kelompok B. Perbedaan perubahan perlakuan tersebut akan terungkap melalui tes awal dan tes akhir masing-masing perlakuan yang diterapkan di SMPN 1 dan SMPN 4 Kecamatan Rengat Kabupaten Indra Giri Hulu. B. Populasi Penelitian Riduwan (2010: 55) mengatakan bahwa: Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Jenis populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi terbatas. Penelitian ini dikategorikan kedalam jenis populasi terbatas karena sumber data memiliki batasan yang jelas secara kuantitatif. Setiap populasi yang bersumber dari data yang jelas sumbernya secara kuantitatif disebut populasi terbatas, seperti yang dikemukakan oleh Riduwan (2010: 55) bahwa: Jenis populasi terbagi menjadi dua yaitu populasi terbatas dan populasi tak terbatas. Dimana, populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Sedangkan, populasi tak terbatas mempunyai sumber data yang tidak dapat ditentukan batasan-batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. Pembelajaran usaha kesehatan sekolah merupakan pembelajaran yang sangat penting sebagai bentuk kepedulian suatu instansi pendidikan terhadap peningkatan gaya hidup sehat siswa. Oleh karena itu, pembelajaran usaha kesehatan sekolah dengan metode ceramah atau metode demonstrasi sangat membutuhkan beberapa

73 faktor pendukung, diantara faktor pendukung tersebut adalah fasilitas usaha kesehatan sekolah yang dimiliki suatu sekolah. Dari hasil survey awal peneliti, diperoleh informasi terkait tentang fasilitas usaha kesehatan sekolah yang dimiliki oleh beberapa sekolah di Kecamatan Rengat Kabupaten Indra Giri Hulu. Diantara sekolah-sekolah tersebut ada yang fasilitas usaha kesehatan sekolahnya memadai, namun ada juga yang tidak memiliki fasilitas usaha kesehatan sekolah. Sekolah yang tidak memiliki fasilitas usaha kesehatan sekolah adalah SMPN 2, SMPN 3, dan SMPN 5, sedangkan SMPN 1 dan SMPN 4 yang ada di Kecamatan Rengat Kabupaten Indra Giri Hulu memiliki fasilitas usaha kesehatan sekolah. Sebagaimana yang telah dijelaskan, bahwa salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran usaha kesehatan sekolah adalah adanya fasilitas usaha kesehatan sekolah yang memadai. Oleh karena itu, siswa SMPN 1 dan SMPN 4 Kecamatan Rengat Kabupaten Indra Giri Hulu dengan jumlah siswa yang akan dijadikan populasi sebanyak 306 orang dari kedua sekolah tersebut. C. Sampel Penelitian Riduwan (2010: 56) mengatakan bahwa: Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Hal ini berarti sampel mesti diperoleh dari suatu populasi yang akan diteliti, sehingga diperlukannya suatu cara untuk menentukan sampel yang akan diberikan perlakuan dari populasi yang ada. Dalam hal penentuan sampel dari suatu populasi memiliki beragam cara, diantara cara-cara dalam penentuan sampel adalah dengan menggunakan grafik hubungan sampel dengan populasi seperti

74 yang dikemukakan oleh Morgan dalam Ali (2010: 263), Penentuan enentuan ukuran sampel dapat menggunakan pedoman lain, lai seperti menggunakan grafik g hubungan dengan ukuran sampel dan populasi yang di buat. buat Dalam hal ini peneliti menggunakan grafik hubungan dengan ukuran sampel sebagai cara dalam penentuan ukuran sampel dari populasi yang telah dipilih. Gambar 3.1 Grafik Hubungan Antara Ukuran Sampel dan Populasi

75 Dari grafik hubungan ukuran sampel dan populasi di atas diperoleh besar sampel seluruhnya yang diambil yaitu 170 siswa dari populasi yang diambil dari SMPN 1 dan SMPN 4 yang ada di Kecamatan Rengat Kabupaten Indra Giri Hulu. Dari 170 siswa yang akan dijadikan sampel dari penelitian ini akan disebar menjadi dua bagian. Bagian pertama sebanyak 100 siswa yang akan diberikan perlakuan (T) dan tergolong kedalam kelompok A dan bagian kedua sebanyak 70 siswa tergolong kedalam kelompok B. Penyebaran tersebut berdasarkan beberapa analisa dari kajian teori yang telah dipaparkan pada BAB II. Dimana, gaya hidup sehat mesti dibiasakan oleh setiap individu sedini mungkin, sehingga kelas VII dijadikan pilihan dalam penyebaran sampel, hal ini disebabkan karena kelas VII merupakan kelas yang pertama ditempuh siswa di jenjang Sekolah Menengah Pertama setelah jenjang Sekolah Dasar. Untuk penyebaran pertama sebanyak 100 siswa kelas VII di SMPN 4 dan penyebaran kedua sebanyak 70 siswa kelas VII di SMPN 1 yang ada di Kecamatan Rengat Kabupaten Indra Giri Hulu. D. Variabel Penelitian Menurut Hadi dalam Arikunto (1998: 97), bahwa variabel adalah Obyek penelitian yang bervariasi. Variabel penelitian merupakan atribut-atribut yang mempengaruhi gaya hidup sehat siswa dengan menggunakan metode ceramah dan metode demonstrasi pada proses pembelajaran. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas, yaitu metode ceramah dan metode demonstrasi 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah gaya hidup sehat

76 Perilaku gaya hidup sehat yang diungkapkan oleh Roizen (1999: 61-82) dan Fardian (2007: 3), perlu dikontruksi kembali berdasarkan kebutuhan penelitian dan kondisi siswa yang akan dijadikan subjek penelitian. Hasil kontruksi tersebut merupakan indikator dari gaya hidup sehat yang akan dijadikan sebagai sub variabel dalam penelitian ini. Perilaku gaya hidup sehat di atas perlu disampaikan oleh guru kepada siswa secara utuh dan dipantau pelaksanaannya secara terus menerus. Namun pada kenyataannya, sebagian besar peserta didik yang ada di sekolah menengah pertama di Kecamatan rengat Kabupaten Indra Giri Hulu belum mendapatkan pengetahuan tersebut secara utuh. Hal ini terkait dengan dua hal yaitu 1). Kompetensi guru dibidang kesehatan, 2). Metode pembelajaran yang digunakan. E. Metode Pengumpulan Data Data adalah komponen terpenting sebagai penentu terhadap berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang berikan (Sulistyo-Basuki, 2006: 110). Sugiyono (2010: 199) memberikan pengertian bahwa kuisioner atau angket Merupakan teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan

77 atau peryataan tertulis pada responden untuk dijawabnya, dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa: Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden terhadap jawabannya atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam. Metode kuesioner ini berdasarkan hasil analisa Peneliti merupakan metode pengumpulan data yang efisien karena Peneliti mengetahui secara pasti data/informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana variabel yang menyatakan informasi yang dibutuhkan tersebut diukur. Adapun langkah-langkah dalam hal pengumpulan data pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar langkah-langkah penelitian dan pengumpulan data. populasi Sampel Uji validitas Uji coba Angket Uji reliabilitas Pre- test Perlakuan Post - test Analisis data kesimpulan Gambar 3.2 Bagan langkah langkah penelitian dan pengumpulan data

78 F. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat penggumpul data. Angket merupakan istrument penggumpulan data atau informasi yang di oprasionalisasikan kedalam bentuk item atau pertanyaan. senada dengan pendapat Nana syaodih (2005: 219) yang menyatakan bahwa angket atau kuisioner (quistionnair) Merupakan suatu teknik atau cara penggumpulan data sacara indek lansung (peneliti tidak lansung bertanya dengan responden). Dalam penyusunan sebuah instrumen, skala juga perlu ditentukan sebagai acuan untuk menentukan interval yang ada dalam alat ukur.menurut pendapat Sugiono ( 2010: 133), bahwa: Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang di gunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,sehingga alat ukur yang di gunakan dalam penggukuran menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran yang dapat di gunakan dalam penyusunan instrumen ini menggunakan skala likert,dengan pemberian sekor jawaban seperti yang dapat di lihat pada table 3.1. Adapun alasan menggunakan skala likert itu dapat menjaring informasi untuk mengetahui sikap, pendapat,dan persepsi siswa atau sekelompok orang tentang fenomena sosial dan metode penyusunana relative sederhana. sesuai dengan pendapat Sugiono (2010: 134) Skala likert digunakan untuk menggukur sikap, pendapat,dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Penyusunan kuisioner dilakukan dengan harapan dapat dapat mengetahui variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting.tujuan penyusunana kuisioner adalah untuk memperbaiki bagian-bagian yang di

79 anggap kurang tepat untuk di terapkan dalam pengambilan data terhadap responden. Angket dapat di didefenisikan sebagai pertanyaan yang akan dapat di gunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dari sumbernya secara lansung dari proses komunikasi atau mengajukan pertanyaan. Sebelum menyusun angket, peneliti menyusun lebih dulu kisi-kisi angket dimana kisi-kisi tersebut sesuai dengan indikator yang ada dalam variabel bebas. Proses pengambilan data adalah satu kali, yakni mengambil data dengan uji coba angket, untuk uji coba angket ini adalah siswa SMPN 2 sebanyak 30 orang yang tidak terlibat dalam penelitian. Kuesioner dalam penelitian ini disusun dalam bentuk pertanyaan, dimana masing-masing pertanyaan disertai alternatif jawaban sebagai berikut: 1. Pertanyaan yang berhubungan dengan Seberapa besar pengaruh metode ceramah terhadap peningkatan pola hidup sehat siswa alternatif jawaban "sangat setuju" setuju " tidak setuju"sangat tidak setuju" 2. Seberapa besar pengaruh metode demonstrasi terhadap peningkatan pola hidup sehat siswa Alternatif jawaban "sangat setuju", setuju, "tidak setuju", sangat tidak setuju" 3. Uji coba yang digunakan untuk mengetahui kesahihan dan keandalan kuesioner.

80 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrument VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR NOMOR SOAL (+) (-) Pola hidup Makan dan Mengkonsumsi 8,12 20 sehat minum makanan rendah kalori (Rozin, 1999) dan lemak kacang- Mengkonsumsi berbahan kacangan 25,57 41 Mengkonsumsi makanan ikan yang kaya omega 3 54,61 1 Minum minuman mineral 6,50 63 Sarapan pagi 59 66,44 Mengkonsumsi makanan yang kaya B6, C, D, E 49,60 Menghindari vitamin kurang 55,64 4 Menghindari diet 9,25 29,19 Mengkonsumsi minuman beralkohol 23 36 Olahraga Olahraga teratur 34,40,15 2 Membangun setamina 7,35 27 Membangun otot kekuatan 43 38,10

81 VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR NOMOR SOAL (+) (-) Kebiasaan hidup sehat Menggosok gigi 5,22 11 Tidur yang baik 24,14 31,46 Mendapat sinar mathari 48 65 Tinggal di daerah yang memiliki udara bersih 62,21 52 Stress dan dukungan social Menghindari stress 18,26 37 Hidup dengan 42 53,58 ketenangan Berat badan dan jantung sehat Mengembangan hubungan social Mempertahankan berat badan yang ideal 28 33,30 17,13,16 3,39 Seks Mengetahui bahaya yang di timbulkan oleh seks bebas Menghindari prilaku yang menyimpang 47,51 45 56

82 Tabel 3.2 Kreteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban Alternatif jawaban Positif Bobot nilai Negatif Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju ( S ) 3 2 Tidak setuju (TS ) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 G. Analisis Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1998: 136). Validitas dihitung menggunakan teknik korelasi Product moment angka kasar r : Keterangan: r = Koefisien korelasi X = Skor butir Y = Skor total N = Jumlah subyek (Arikunto, 1998:256) Setelah dilakukan uji validitas, berikut ini penulis urain ringkasan mengenai hasil uji validitas instrumen yang dianalisis menggunakan program statistical product and service solution (SPSS) seri 17 (terlampir).

83 Perhitungan tersebut dilakukan untuk yang instrumen pengukurannya menggunakan angket atau bahan tes. Kriteria yang digunakan atau batas minimum suatu instrumen untuk dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat ada beberapa cara antara lain : a. Apabila nilai r hitung lebih besar atau sama 0,361 dinyatakan valid b. Apabila nilai r hitung lebih kecil dari 0,361 maka item dinyatakan tidak valid. 2. Reliabilitas Reliabilitas dapat menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen untuk bisa dipercaya sebagai alat pengumpul data. Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus alpha cronbach sebagai berikut : r = [ ][1 σ Keterangan: σ ] r = Koefisien reliabilitas K = Banyaknya butir soal σ = Jumlah varians butir σ = Varians total (Arikunto, 2002:171) Untuk mencari varians butir dengan rumus: σ =

84 Keterangan: σ X = Varians tiap butir = Jumlah skor butir N = Jumlah responden (Arikunto, 2002:171) Setelah dilakukan uji reliabilitas, maka hasil reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Uji reliabiltas gaya hidup sehat siswa Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items.956 99 Kriteria keputusan : Apabila nilai cronbach alpha > 0,6 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Dengan demikian, instrumen gaya hidup sehat siswa yang digunakan adalah reliabel karena alpha cronbach sebesar 0,956 atau semakin mendekati angka 1. H. Metode Analisis Data Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial, dengan dibantu program SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Dalam analisis data dilakukan dengan dua cara, yaitu : analisis univariat, bivariat. 1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah suatu teknik analisis data terhadap satu variabel secara mandiri, tiap variabel dianalisis tanpa dikaitkan dengan variabel lainnya. Analisis univariat biasa juga disebut analisis deskriptif atau statistik deskriptif

85 yang berujuan menggambarkan kondisi fenomena yang dikaji. Analisis univariat merupakan metode analisis yang paling mendasar terhadap suatu data. Hampir dipastikan semua laporan, baik laporan penelitian, praktek, laporan bulanan, dan informasi yang menggambarkan suatu fenomena, menggunakan analisis univariat. Model analisis univariat dapat berupa menampilkan angka hasil pengukuran, ukuran tendensi sentral, ukuran dispersi/deviasi/variability, penyajian data ataupun kemiringan data. Angka hasil pengukuran dapat ditampilkan dalam bentuk angka, atau sudah diolah menjadi prosentase, ratio, prevalensi. Ukuran tendensi sentral meliputi perhitungan mean, median, kuartil, desil persentil, modus. Ukuran disperse meliputi hitungan rentang, deviasi rata-rata, variansi, standar deviasi, koefisien of variansi. Penyajian data dapat dalam bentuk narasi, tabel, grafik, diagram, maupun gambar. Kemiringan suatu data erat kaitannya dengan model kurva yang dibentuk data. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat menggunakan tabel silang untuk menyoroti dan menganalisis perbedaan atau hubungan antara dua variabel. Menguji ada tidaknya perbedaan/hubungan antara variabel metode cermah dan metode demonstrasi terhadap peningkatan haya hidup sehat siswa digunakan analisis Chi Square, dengan tingkat kemaknaan á = 0,05. Hasil yang diperoleh pada analisis Chi Square dengan menggunakan program SPSS yaitu nilai p, kemudian dibandingkan dengan á = 0,05. Apabila

86 nilai p lebih kecil dari á = 0,05 maka ada hubungan/perbedaan antara dua variabel tersebut (Agung, 1993). Sedangkan untuk mengetahui kuatnya perbedaan antara variable dikonsultasikan dengan Contingency Coefficient (untuk variabel dengan data nominal) sementara untuk mengetahui pola dan kuatnya hubungan antara variabel dikonsultasikan dengan uji Spearman Correlation (untuk variabel dengan data interval). Nilai Chi Square, Contingency Coefficient dan Spearman Correlation diperoleh dari hasil pengolahan program SPSS (Santoso, 2000: 30).