AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

dokumen-dokumen yang mirip
Siti Kiani Pemerhati Pendidikan Matematika -

BAB III METODE PENELITIAN

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

Kata Kunci: model pembelajaran, Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Kubus dan balok

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dilakukan secara terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran agar

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

Moh. Masnun, Fatkhurrohmah

Siska Wuryani, Yesi Gusmania, Farid Akhmad

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Reza Oktiana Akbar, Sutinah Hanifah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

Kartika Putri Adi, Afrinel Okwita, Tri Tarwiyani Dosen Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

BAB III METODE PENELITIAN

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

Desain Penelitian Kelas Pretest Perlakuan Posttest A O 1 X O 2 B O 1 X O 2

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan ini merupakan penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Mataram

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk menjelaskan sebab- akibat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

Jurnal Buana Pendidikan Tahun XIII, No. 24. Oktober 2017

PRESTASI BELAJAR IPA

PENGEMBANGAN E- MODUL MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN GEOGEBRA PADA MATERI BILANGAN BULAT

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

Dian Mayasari, Ismarti. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi:

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PENGARUH MODEL PEBELAJARAN BRAINSTROMING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK SMPN 9 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2012/2013 AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pebelajaran kooperatif tipe STAD dengan media puzzle terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pokok kubus dan balok SMPN 9 Mataram tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini melibatkan 64 siswa yang terdapat pada kelas VIII E dan VIII F yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Dimana kelas VIII F sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media puzzle, sedangkan kelas VIII E sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan menggunakan non model puzzle. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur aktivitas siswa adalah lembar observasi sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulakan data, yakni metode wawancara, dan tes akhir. Metode tes yang digunakan adalah tes objektif yang terdiri dari 20 butir soal. Analisis data menggunakan analisis t-test yang independent yaitu polled varians pada taraf signifikan 5%. Hasil posttes yang telah diberikan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar matematika siswa, dan perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan dan kelas kontrol terlihat dari nilai rataratanya yaitu kelas eksperimen adalah 79,37 sedangkan kelas kontrol adalah 65,94. Sehingga disimpulkan bahwa penggunaan puzzle mempunyai pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar matematika yang ditunjukkan dari hasil uji-t dengan t hitung = 3,43 >1,670= t tabel. Sedangkan dari hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan kategori aktif. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media puzzle berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pokok kubus dan balok SMPN 9 Mataram tahun pelajaran 2012/2013. Kata Kunci: Student Teams Achievement Divisions, Media Puzzle, Hasil Belajar, Aktivitas, Kubus dan Balok.` PENDAHULUAN Undang-undang RI No.20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Perwujudan tujuan pendidikan nasional sebagai yang terdapat dalam undang-undang, berbagai upaya pendekatan dalam pembelajaran terus dilakukan. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan belajar mengajar guru dapat memiliki dan menentukan pendekatan dan metode yang sesuai dengan kemampuannya. Setiap guru mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar. Ini dapat dipengaruhi oleh kapasitas guru dan disiplin ilmu yang diajarkan. Strategi guru yang baik dalam mengajar dapat terciptanya pembelajaran secara efektif, efisien, dan sesuai pada tujuan yang diharapkan. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui observasi serta pengalaman selama mengikuti kegiatan praktek pengalaman lapangan (PPL) di SMPN 9 Mataram, metode yang digunakan guru dalam proses mengajar yang dominan diterapkan adalah metode ceramah, guru menerapkan metode ini karena menganggap cocok untuk diterapkan, sementara metode ini sedikit memberi peluang kepada siswa untuk berperan aktif karena proses pembelajarannya hanya berjalan satu arah atau monoton, hal ini berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Secara umum rendahnya hasil belajar matematika disebabkan karena beberapa permasalahan diantaranya masih banyak siswa yang belum memahami materi yang telah diajarkan oleh guru. Padahal setiap kali guru selesai mengajarkan materi, selalu bertanya kepada siswa mengenai kejelasan materi yang telah disampaikan tetapi tidak ada siswa yang bertanya, kemungkinan hal ini dikarenakan siswa malu dan tidak berani bertanya kepada gurunya, sehingga pada saat diberi latihan soal siswa kesulitan dan tidak bisa mengerjakan. Disamping itu, masih sedikitnya siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran dan mau mengerjakan tugas. Hal ini ditunjukkan dengan hanya beberapa orang siswa saja yang berani mengerjakan soal di depan kelas. Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan menyiapkan siswa agar memiliki hubungan sosial yang sehat akhir- 8

akhir ini banyak dikembangkan pembelajaran kooperatif. Belajar kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang diyakini mampu meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa karena pembelajaran ini berorientasi pada siswa. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pemahaman suatu konsep melalui aktivitas sendiri dan interaksinya dengan siswa lain. Pembelajaran kooperatif juga dapat memberikan dukungan bagi siswa dalam saling tukar menukar ide, memecahkan masalah, berfikir alternatif, dan meningkatkan kecakapan berbahasa. Metode pengajaran sangat menentukan hasil belajar siswa, dengan kata lain hasil belajar sangat tergantung pada metode pengajaran yang digunakan oleh guru pada saat menyampaikan atau memberikan materi. Jadi, dalam penggunaan metode pembelajaran hendaknya dikuasai oleh guru yang akan mengajar. Tanpa pengnguasaan yang baik maka kegiatan belajar mengajar akan kurang berhasil. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada pengaruh puzzle terhadap aktivitas dan hasil belajar Siswa kelas VIII pada materi pokok kubus dan balok SMPN 9 Mataram tahun pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik (Suharsimi, 2009: 207) Tujuan dari pemilihan jenis penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui pengaruh puzzle terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pokok kubus dan balok SMPN 9 Mataram tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini akan dipilih dua kelompok siswa yang berasal dari populasi kelas VIII, satu kelompok sebagai kelas eksperimen dan satu kelompok sebagai kelas kontrol. Pemilihan dua kelompok akan ditentukan secara cluster random sampling atau sratified random sampling dengan melakukan uji normalitas terlebih dahulu, Cluster random sampling digunakan apabila hasil uji varians kelas-kelas populasi seragam (homogen) Sugiyono (2011: 120) dan jika hasil uji varians tidak sama (tidak homogen) maka akan menggunakan sratified random sampling Sugiyono (2011: 120). Setelah kedua kelompok tersebut terpilih, pada kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan berupa kooperatif tipe STAD dengan media puzzle dan pada kelompok kontrol akan diberikan perlakuan berupa non kooperatif tipe STAD dengan media puzzle. Pada pertemuan terakhir kedua kelompok tersebut akan diberikan tes akhir yang sama untuk mengetahui hasil dari perlakuan yang diberikan, kemudian akan diuji dengan menggunakan uji statistik yaitu uji student. Sebagai daerah populasi yang menjadi generalisasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Mataram tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 8 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 262 orang. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara Cluster random sampling, yaitu pemilihan sampel yang dilakukan secara random dengan metode undian tanpa memperhatikan strata dalam populasi itu (Sugiyono, 2011:121). Dari kedelapan kelas dalam populasi tersebut, setelah dilakukan pengundian maka yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.E dan kelas VIII.F. Setelah kedua sampel tersebut terpilih kemudian dilakukan pengundian lagi untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrolnya. Dari pengundian tersebut diperoleh kelas VIII.F sebagai kelompok eksperimen diterapkan puzzle, dan kelas VIII.E sebagai kelompok kontrol akan diterapkan pembelajaran ekspositori. Menurut Sugiyono (2012: 147) Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Data tentang aktivitas belajar siswa dianalisis secara deskriptif kualitatif. Indikator tentang aktivitas siswa yang diamati adalah sebanyak 5 indikator setiap indikator memiliki 3 deskriptor. Skor maksimal setiap indikator adalah 4 dan skor minimal setiap indikator adalah 1. Sehingga skor maksimal dan minimal seluruh indikator adalah 20 dan 5. Skor standar maka kriteria untuk menentukan aktivitas siswa dijabarkan pada tabel berikut: Tabel 1. Kriteria untuk menentukan aktivitas belajar siswa berdasarkan skor standar Interval Kategori AS Mi + 1,5 SDi Sangat Aktif Mi +0,5 SDi AS < Mi + 1,5 SDi Aktif Mi 0,5 SDi AS < Mi + 0,5 SDi Cukup aktif Mi 1,5 SDi AS < Mi 0,5 SDi Kurang aktif AS < Mi 1,5 SDi SangatKurang aktif (Basir dalam Nilawati, 2012) Teknik analisis data hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik infrensial. Statistik infrensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi ( Sugiyono, 2012 : 209 ). Statistik ini cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. 1. Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak. Metode yang digunakan Chi kuadrat 9

( ). Langkah-langkah penggunaannya adalah sebagai berikut: a) Menentukan jumlah kelas interval b) Menentukan panjang kelas interval. dan hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pokok Kubus dan Balok SMPN 9 Mataram tahun pelajaran 2012/2013. Untuk mengetahui pengaruh pemberian perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika siswa, maka data tes akhir dianalisis dengan menggunakan rumus t-testpolled varians sebagai berikut : d) Membandingkan harga Chi kuadrat hitung dengan Chi kuadrat tabel. Bila harga Chi kuadrat hitung lebih kecil dari pada harga Chi kuadrat tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal. Dalam penilitian ini Chi kuadrat hitung dibandingkan dengan harga Chi kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) = 1 dan taraf signifikan yang ditetapkan = 5%, jika Chi kuadrat hitung lebih kecil dari Chi kuadrat tabel maka distribusi data tersebut dinyatakan normal dan sebaliknya. 2. Uji Homogenitas Varian Untuk menentukan kelas yang sama (homogen) digunakan rumus uji-f sebagai barikut: 3. Uji Hipotesa Sebelum peneliti melakukan uji hipotesis maka dibuat hipotesis pembanding yaitu: Ha: Ada pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media puzzle terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pokok Kubus dan Balok SMPN 9 Mataram tahun pelajaran 2012/2013. Ho: Tidak Ada pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media puzzle terhadap aktivitas Adapun kriteria pengujian sebagai berikut: Jika t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima Jika t hitung > t tabel maka H 0 diterima dan H a ditolak HASIL PENELITIAN a. Uji Normalitas data sampel Dari hasil penelitian sebelum melakukan uji beda, maka sebelumnya akan dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu dengan b. Uji-F (Varians) sampel Pada penelitian ini uji-f digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi dengan varians populasi yang sama atau tidak. Hal ini dibutuhkan untuk menentukan rumus uji yang akan digunakan dalam menganalisa data. Kriteria pengujian homogenitas sampel yaitu jika F hitung < F tabel berarti data kelas sampel mempunyai varians yang homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel berarti data kelas sampel tidak homogen. Harga F tabel = 1,83 dengan dk pembilang (32-1) = 31 dk penyebut (32-1) = 31. Jadi dari perhitungan varians sampel yang dilakukan diperoleh bahwa F hitung = 1,31 < 1,83 = F tabel (lampiran 22 ) yang berarti bahwa variansnya homogen. c. Pengujian hipotesis penelitian Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik-t. Statistik-t digunakan untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa pada materi pokok kubus dan balok. Rumus statistik-t yang digunakan yaitu polled 10

PEMBAHASAN Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini bertujuan untuk mengetahui berpengaruh tidaknya pembelajaran yang berlangsung. Adanya kelompok lain yang disebut kelompok kontrol atau kelompok pembanding, menyebabkan pengaruh yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan sampel yang tidak mendapat perlakuan sejenis. Setelah dilakukan pembelajaran pada kedua kelas dengan perlakuan yang berbeda, maka selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data secara statistika dan hipotesis yang peneliti ajukan dilapangan menunjukkan bahwa siswa yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran STAD dengan media puzzle berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar di bandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan metode ekspositori. Ini dibuktikan dari hasil uji hipotesis yang telah dilakukan bahwa t hitung > t tabel. Hal tersebut tidak lain karena puzzle yang diberikan pada kelas eksperimen menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Seperti yang di ungkapkan oleh Slavin (2005) bahwa Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain. Dimana Tujuan pembelajaran kooperatif itu sendiri adalah menciptakan situasi keberhasilan individu yang ditentukan oleh keberhasilan kelompok. (Ibrahim dkk, 2000: 18). Sedangkan penggunaan media puzzle sebagai media berbasis permainan dan visual. Media puzzle gambar dapat membangkitkan semangat siswa untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini siswa dilatih keterampilannya dalam merangkai puzzle menjadi gambar yang utuh, sehingga dengan keterampilan dan ketelitian dari peserta didik dapat membangkitkan motivasi belajar yang pada akhirnya akan mendorong siswa untuk lebih memahami materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan dapat memperkuat ingatan, memberikan peranan dalam penyampaian dan penjelasan mengenai informasi, pesan, ide tertentu. Levie dan Lenzt (1975) dalam Arsyad (2007) menyatakan bahwa hasil penelitian tentang belajar melalui stimulus gambar membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, dan menghubungkan fakta dengan konsep. Sebagaimana media puzzle gambar yang digunakan dalam penelitian dikaitkan dengan peristiwa yang sering terjadi dalam kehidupan sehingga peserta didik dapat mengaitkan fakta dengan konsep yang ada. Fakta di atas menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD dengan bantuan media puzzle ternyata mampu membangkitkan aktivitas, perhatian dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Selain peran aktif siswa, perbedaan hasil belajar juga tidak terlepas dari peran aktif guru dalam proses pembelajaran, penguasaan model pembelajaran oleh guru juga merupakan faktor terpenting yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD dengan media puzzle lebih baik daripada kelas yang diajarkan dengan metode ceramah. Berdasarkan adanya perbedaan tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima dengan kata lain bahwa Ada pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media puzzle terhadap aktivitas dan hasil belajar Siswa kelas VIII pada materi pokok Kubus Dan Balok SMPN 9 Mataram tahun pelajaran 2012/2013. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media puzzle terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pokok kubus dan balok SMPN 9 Mataram tahun pelajaran 2012/2013, sebab pada pembelajaran kooperatif tipe STAD setiap siswa memiliki kesempatan untuk memberikan konstibusi yang substansial kepada kelompoknya, menggalakkan interaksi secara aktif, positif dan kerjasama kelompok menjadi lebih baik, siswa memiliki dua bentuk tanggung jawab yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar, serta melatih siswa dalam mengembangkan aspek 11

kecakapan social dan kecakapan kognitif. Sedangkan media puzzle dapat membantu siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran SARAN Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi guru; dapat menggunakan atau mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media puzzle sebagai alternatif dalam pembelajaran dan dapat menambah pengalaman bagi guru sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. 2. Untuk Siswa; Sebaiknya para siswa lebih meningkatkan partisipasi dan aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar serta berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik dari yang sebelumnya. Hendaknya siswa mau berusaha untuk belajar mandiri dan tidak hanya mengandalkan guru serta mengusulkan kepada guru agar dalam kegiatan belajar mengajar selalu menerapkan pembelajaran menyenangkan. 3. Untuk peneliti selanjutnya; Diharapkan mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media puzzle atau dapat menggunakan bantuan media yang lain pada sekolah lain dengan mengikuti prosedur yang benar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. ------------. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar.Bandung : CV. Pustaka Setia. Harta, Idris. 2005. Pembelajaran Matematika Untuk Sekolah Menegah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Surakarta: Mediautama Hamalik. 2001. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Sinar Baru Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. ------------. 2010. Belajar dan Faktor- faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. ------------. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tampomas, Husein.2003. Matematika Plus Untuk Kelas 2b SMP kelas VIII Semester Kedua. Bandung : Yudistira. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme. Surabaya: Prestasi Pustaka. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Arsyad, A. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. ------------. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, S. 2005. Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sadiman, dkk. 2007. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nuharini Dewi dan Wahyuni Tri. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasi Untuk SMP dan MTs. Jakarta : CV Usaha Makmur. Agus Nuniek Avianti. 2008. Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tnasawiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Riduwan. 2003. Dasar dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Syahrir. 2010. Metodelogi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Naufan Pustaka. Subana. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka setia 12