V GAMBARAN UMUM BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT 5.1. Latar Belakang Berdirinya BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat Berdirinya Unit Pelayanan Daerah terpadu (UPTD) BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat di Desa Cihea Cianjur ini didasarkan pada beberapa permasalahan pertanian di Jawa Barat seperti permasalahan kekurangan tenaga kerja dalam bidang pertanian, mahalnya mesin-mesin pertanian, jumlah mesin pertanian yang terbatas dan relatif rendahnya kemampuan dan keterampilan teknis ORM (Operation, Repair and Maintenance) petani atau Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Permasalahan kekurangan tenaga kerja dalam bidang pertanian memang merupakan masalah klasik. Peran generasi muda dalam hal pertanian semakin terdegradasi dengan pengaruh perubahan zaman yang modern. Para generasi muda tidak tertarik dengan pekerjaan di bidang pertanian. Mereka lebih tertarik berurbanisasi ke kota mengadu nasib dengan bekerja sebagai uruh-buruh pabrik, atau bekerja di bidang pekerjaan informal. Sehingga yang bekerja di bidang pertanian hanya sebagian besar generasi tua dan sebagian kecil generasi muda. Oleh karena itu, dengan hadirnya BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat dapat meningkatkan ketertarikan generasi muda bekerja di bidang pertanian yang lebih mekanis. Permasalahan lainnya adalah mahalnya harga mesin-mesin pertanian. Mesin-mesin pertanian merupakan hal yang penting dalam peningkatan produktivitas di setiap proses pertanian dan pengolahan produk hasil pertanian. Namun harga mesin pertanian yang relatif mahal dan jumlahnya yang terbatas bagi mayoritas petani di Jawa Barat sangat memberatkan dari segi biaya produksi. BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat ini diharapkan dapat menanggulangi permasalahan mahalnya mesin-mesin pertanian dengan tersebarnya pelayanan UPJA. 46
5.2. Sejarah Berdirinya BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat Balai Pengembangan Teknologi merupakan nama yang diberikan pada balai ini pada tahun 2002. Sebelumnya pada tahun 1988 balai ini merupakan Unit Percobaan dan Percontohan Alsintan sesuai dengan SK GUb No. 061/Kep-1048- ORTAK/88, tanggal 04 Juli 1988. Karena semakin berkembangnya teknologi pertanian dan semakin tingginya kebutuhan alat mesin pertanian yang tepat guna maka pada tahun 1999 Unit Percobaan dan Percontohan Alsintan berubah menjadi Balai Mekanisasi Pertanian sesuai dengan SK Gub No. 70 Tahun 1999, Tanggal 16 Oktober 1999 yang berada dibawah Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat dengan kepala setingkat eselon dua. Semakin berkembang teknologi mekanisasi pertanian dan semakin dibutuhkannya lembaga pengujian alsintan yang terakreditasi di Jawa Barat mengakibatkan Balai Mekanisasi Pertanian berubah menjadi Balai Pengembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian Jawa Barat sesuai dengan Permentan No. 5 Tahun 2002 (Lampiran 1) dan Kep Gub No. 53 Tahun 2002 pada tahun 2002 hingga saat ini. 5.3. Visi dan Misi BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat Visi dari Balai mekanisasi Pertanian Jawa Barat adalah bersumber dan selaras dengan visi dari Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat dimana visi Jawa Barat adalah Mewujudkan Petani Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera. Untuk mendukung pencapaian visi Jawa Barat tahun 2010 tersebut maka pemerintah melakukan akselerasi peningkatan kesejahteraan. Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Dinas Pertanian Tanaman Pangan Mewujudkan Petani Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera. BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat memiliki visi BPT Mekanisasi Pertanian Sebagai Pengatur Pengembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian yang Handal dalam Mewujudkan Petani Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera Untuk mewujudkan visi tersebut Balai Mekanisasi Pertanian Jawa Barat memiliki beberapa misi. Misi Balai Mekanisasi pertanian Jawa Barat adalah : 1) Menjadikan BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat sebagai lembaga terakreditasi dan terstandardisasi untuk melakukan fungsi pengaturan, 47
pengawasan, dan pengujian serta memberikan rekomendasi terhadap alat mesin pertanian yang diintroduksikan di Provinsi Jawa Barat guna menunjang pengembangan usaha komoditi padi, palawija, dan hortikultura yang berdaya saing tinggi berwawasan lingkungan dan berkerakyatan. 2) Mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi mekanisasi pertanian selektif, tepat guna, dan berwawasan lingkungan, khususnya hasil rekayasa dan rancang bangun serta modifikasi bangsa sendiri melalui peningkatan sumberdaya manusia, dalam rangka memanfaatkan sumber dayaalam dan sumberdaya buatan. 3) Menjadikan BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat sebagai pusat IPTEK mekanisasi pertanian yang dapat menjalankan fungsi pelayanan, fasilitasi, dan pembinaan yang optimal kepada petani dan pengguna. 4) Meningkatkan dan memberdayakan kemampuan sumberdaya manusia pertanian melalui pemanfaatan IPTEK sesuai dengan ruang lingkup teknologi mekanisasi pertanian. 5) Menumbuhkembangkan embrio lembaga pemberdayaan masyarakat yang telah ada seperti UPJA dan bengkel alat mesin pertanian untuk memantapkan sistem agribisnis yang efektif dan efisien. 6) Menciptakan lapangan kerja baru di masyarakat dalam bidang teknologi mekanisasi pertanian untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perdesaan dalam upaya pengembangan kewirausahaan. 7) Menjadikan BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat sebagai sumber income generating bagi pendapatan asli daerah. 5.4. Motto BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat UPTD BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat memiliki Motto Untuk Kita Balai Ini Ada. Motto ini memiliki pengertian bahwa balai ini merupakan balai yang ada dan berkembang untuk peningkatan teknologi mekanisasi pertanian di Jawa Barat dan juga untuk peningkatan kemampuan teknologi mekanisasi petani di Jawa Barat. 48
5.5. Organisasi BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat 5.5.1. Tugas, Pokok, dan Fungsi UPTD Balai Pengembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian tanaman Pangan dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 53 Tahun 2002 memiliki tugas, pokok dan fungsi sebagai berikut: 1) Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian fungsi dinas di bidang pengembangan, pelayanan, dan pendidikan atau pelatihan. 2) Fungsi : a) Melaksanakan teknis operasional perekayasaan dan rancang bangun alat mesin pertanian tepat guna. b) Melaksanakan teknis operasional pengujian dan adaptasi alat mesin pertanian. c) Melaksanakan teknis operasional bengkel kerja (workshop) dan fasilitasi penggunaan alat dan mesin pertanian diuptd lingkup dinas dan para petani pengguna. 5.5.2. Struktur Organisasi 1) Struktur Internal Balai BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat merupakan balai mekanisasi pertanian pertama yang ada di Indonesia. BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat secara struktural berada di bawah Dinas Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat sendiri berada di bawah Pemerintah Daerah Jawa Barat. BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat dipimpin oleh satu orang kepala balai yang membawahi satu orang kasubag tata usaha, dua kepala seksi, tiga bagian instalasi, dan kelompok fungsional lainnya. Seperti yang tercantum dalam bagan struktur organisasi BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat pada Gambar 8. 49
KEPALA BALAI Ir. Wawan Wintarasa, MM Kasubag Tata Usaha Ir. Syarif Hidayat Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Rekayasa dan Rancang Bangun Ir. Moh Soleh Seksi Pengujian dan Adaptasi Instalasi Plumbon Rusadi Rusadi Gambar 8. Bagan Struktur Organisasi BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat Sumber : BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat (2010) 2) Keadaan Pegawai Instalasi Padaherang Tatang Sukiman BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat mempunyai jumlah pegawai sebanyak tiga puluh enam orang. Masing-masing terdiri dari tiga puluh empat orang pegawai laki-laki dan dua orang pegawai perempuan dengan berbagai tingkat pendidikan yang beragam. Pegawai di BPT Mektan Jabar mayoritas merupakan pegawai negeri sipil (PNS) dari Dispertan Jabar. Tingkat pendidikan di BPT Mektan Jabar kebanyakan merupakan lulusan SMU atau STM sehingga masih sangat dibutuhkan peningkatan kemampuan bagi para pegawai. Keadaan pegawai BPT Mektan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Keadaan Pegawai BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat Tahun 2009 Kondisi 2009 Tingkat Pendidikan PNS Non PNS Sarjana S-2 3 1 Sarjana S-1 5 5 D-III - 1 SMU/ STM 14 5 SMP 1 1 SD - - Sumber: BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat (2009) Instalasi Rengasdengklok Sutisna, SP 50
5.6. Prosedur Perancangan Alat Mesin Pertanian dan Ruang Lingkup Pengujian Sebagai suatu lembaga dinas yang memiliki fungsi melaksanakan teknis operasional perekayasaan dan rancang bangun alat mesin pertanian tepat guna BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat melaksanakan pembuatan alat mesin pertanian (alsintan) yang disesuaikan dengan kebutuhan para petani di Jawa Barat. Terdapat beberapa tahap prosedur dalam perancangan alsintan di BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat. Berikut adalah prosedur perancangan alat dan mesin pertanian di BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat: 1) Design requirement, yaitu permintaan produksi suatu alsintan yang dapat diperoleh dari customer, petani, kelompok tani, Gapoktan, UPJA, operator, bengkel, pengguna, penyalur, pabrikan, pakar atau akademisi serta hasil kajian economic engineering. 2) Conceptual design, yaitu mendefinisikan fungsi dan spesifikasi alat, menentukan batasan dan kriteria, juga menentukan kisaran harga 3) Preliminary design, yaitu menentukan bentuk dasar, ukuran utama dan ukuran luar, sertamenentukan kebutuhan komponen 4) Detail design, yaitu memilih dan mendaftar komponen, memilih dan menentukan bahan, membuat gambar teknik lengkap untuk setiap komponen, sub-assembly dan final assembly 5) Production design, yaitu menentukan proses produksi dan pengerjaan, membuat urutan dan jadwal pekerjaan 6) Quality design, yaitu memilih dan menentukan teknik, prosedur, dan jadwal pemeriksaan. Memilih peralatan ukur, menentukan prosedur pengujian. Setelah seluruh prosedur perancangan tersebut dilaksanakan maka dimulai pembuatan alsintan yang telah sebelumnya ditentukan di bengkel workshop yang ada di BPT mekanisasi Pertanian Jawa Barat. Setelah alsintan tersebut selesai diproduksi maka dilaksanakan pengujian yang terdiri dari empat tahap. Pengujian dilakukan terhadap prototype (alsintan hasil rancang bangun yang meliputi : 1) Uji Fungsional dan Verifikasi yaitu menguji sejauh mana setiap komponen dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan, serta memverifikasi dimensi dan kapasitas alsintan, serta dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari penggunaan alat sesuai Permentan No.05/OT.104/I/2007. 51
2) Uji Adaptasi yaitu menguji sejauh mana alsintan dapat diaplikasikan sesuai kondisi fisik wilayah dan kondisi sosial ekonomi petani di wilayah pengembangannya. 3) Pengkajian Economic Engineering yaitu mengkaji sejauh mana alsin yang diintroduksikan dapat menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas hasil, dan nilai tambah sehingga dinilai menguntungkan secara ekonomis. 4) Uji Petik yaitu melakukan uji petik terhadap alat mesin pertanian yang diintroduksikan di wilayah Jawa Barat Apabila alat dan mesin yang dihasilkan telah melalui seluruh pengujian dan memberikan hasil yang baik maka alsintan tersebut dapat dipromosikan kepada UPJA, Gapoktan, dan bengkel yang ada di Jawa Barat. Namun apabila hasil pengujian menunjukan terdapat kekurangan dalam alsintan tersebut maka harus dilaksanakan perbaikan terhadap alsintan tersebut hingga mendapatkan hasil yang baik. 5.7. Prosedur Pelayanan BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat menerima konsultasi teknologi dan konsultasi teknik juga bantuan teknis bagi petani, bengkel, UPJA, maupun lembaga pemerintahan. Prosedur pelayanan dari BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat dapat di lakukan melalui: 1) Informasi Teknologi dan Konsultasi Teknik a) Kunjungan langsung pada setiap hari kerja b) Surat ke BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat ke alamat Jl.Darmaga Timur, Bojongpicung, Cianjur dengan nomor telp atau Fax (0263) 322358. 2) Bantuan Teknis a) Instansi Pemerintah atau Swasta : surat permohonan ditujukan langsung pada BPT Mekanisasi Pertanian dengan tembusan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat b) Petani, Kelompok Tani, Gapoktan, UPJA, atau UP3HP : surat permohonan disampaikan melalui Dinas Pertanian Kabupaten atau Kotamadya setempat atau surat permohonan ditujukan langsung kepada 52
BPT Mekanisasi Pertanian setelah diketahui oleh Dinas Kab atau Kota setempat 5.8. Sarana dan Prasarana Sebagai penunjang kelancaran kerja dan fungsi, BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat dengan berbagai sarana. Kegiatan pengembangan sistem informasi pertanian didukung oleh bagian tata usaha, proses perancangan berbagai alat diatur oleh bagian rancang bangun dan proses pengujian alat dilakukan oleh bagian pengujian dan adaptasi. Gedung balai dilengkapi dengan ruang pertemuan, perpustakaan, ruang pengelolaan data sistem informasi (tata usaha), ruang rancang bangun, ruang pengujian dan adaptasi, laboratorium pasca panen, laboratorium pasca panen pada, ruang showroom yang berisi mesin-mesin pertanian yang diuji maupun yang dihasilkan oleh BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat, rumah dinas, dan sarana olahraga (lapangan voli dan lapangan tenis). Ruang pengujian dilengkapi dengan alat pengujian yang ada seperti dinamometer yang berfungsi untuk mengukur besarnya torsi, kecepatan, serta konsumsi bahan bakar mesin (contohnya, mesin diesel) yang secara otomatis dapat terekam oleh komputer. 5.9. Hasil Kegiatan Rekayasa dan Rancang Bangun Hasil kegiatan rekayasa dan rancang bangun yang telah dilakukan antara lain; Winnower Jagung, Tray Dryer, Chopper, Mixer, Power Thresher Resin, Extruder, Blender, Modifikasi Roda Besi Traktor Buatan Cina, Tray Drayer, Cool Box, Alat Pembuat Pupuk Organik, dan mesin pembuat emping. 5.10. Kerjasama Kemitraan BPT Mekanisasi Jawa Barat dalam operasionalnya mengembangkan dan menjalin kerjasama dengan instansi maupun lembaga pendidikan tinggi di Jawa Barat, diantaranya : 1) Pengembangan rancangan alsintan a) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian b) Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna c) Puslit TTG Universitas Padjajaran 53
2) Kemitraan sejajar dalam rangka transfer teknologi a) Dinas Pertanian Kabupaten atau Kota b) Fakultas Manajemen Industri Pertanian Universitas Padjajaran c) Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) d) UPTD Lingkup Pertanian di Jawa Barat 3) Pendukungan kelayakan produk a) CV Pratama Putra b) CV Massagi 4) Pelayanan pembinaan konsultasi dan bantuan teknis a) Instalasi Balai Pengembangan Benih Lingkup Dinas Pertanian b) Unit Pelayanan Jasa Alsintan Proyek Pengembangan Sarana dan Prasarana Kelembagaan Pertanian (UPJA SPL) sebanyak 171 unit. c) Unit Pelayanan Jasa Alsintan Peningkatan Mutu Intensifikasi (UPJA PMI) sebanyak 16 unit. d) UPJA Gapoktan Jagung (8 unit) e) Unit Pelayanan Jasa Alsintan Unit Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (UPJA UP3HP) sebanyak 14 unit. f) UPJA Swadaya Kabupaten atau Kotamadya 5) Pelayanan masyarakat atau umum diantaranya : a) Instansi Pemerintah atau Swasta b) Sekolah Kejuruan c) Petani atau Pengguna Alat Mesin 5.11. Fasilitas BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat BPT Mekanisasi Jawa Barat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya menggunakan beberapa fasilitas sebagai penunjang dalam pengembangan teknologi mekanisasi pertanian di Jawa Barat. Fasilitas yang dimiliki BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat adalah: 1) Fasilitas Rekayasa dan Rancang Bangun a) Studio Gambar dan Desain b) Workshop 54
2) Fasilitas Pengujian a) Laboratorium Uji Mutu Alat Mesin b) Laboratorium Uji Performance Motor Penggerak c) Laboratorium Pengkajian Economic Engineering d) Lahan Sawah Pengujian seluas dua hektar 3) Fasilitas Promosi dan komunikasi 4) Fasilitas Bangunan a) Ruang Kantor b) Workshop c) Showroom d) Laboratorium e) Sarana Olahraga (lapangan voli dan tennis) f) Rumah Dinas 5.12. Kegiatan Fasilitasi Untuk melayani masyarakat pertanian Jawa Barat BPT Pertanian Jawa Barat sebagai lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas sebagai penggerak dalam pengembangan teknologi mekanisasi pertanian di Jawa Barat mengadakan berbagai kegiatan fasilitasi bagi para petani, bengkel, UPJA, dan lembaga lain yang membutuhkan bantuan dalam hal alat dan mesin pertanian. Berbagai kegiatan fasilitasi yang dilaksanakan BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat antara lain : 1) Temu Teknologi Alsintan Temu teknologi alsintan dilaksanakan oleh BPT Mekanisasi Pertanian setiap tahunnya dalam kegiatan perancangan alat dan mesin pertanian baru yang akan dikembangkan oleh BPT Mekanisasi Pertanian. Temu teknologi alsintan ini dihadiri oleh akademisi yang ahli dalam bidang teknologi mekanisasi pertanian, pihak swasta pembuat alat dan mesin pertanian, dan juga pihak dari BPT Mekanisasi Pertanian. Pertemuan ini menghasilkan kesimpulan alat apa yang seharusnya dibuat dan dikembangkan oleh BPT Mekanisasi Pertanian sesuai dengan kebutuhan petani. 55
2) Pelayanan Informasi Teknologi BPT Mekanisasi Pertanian melayani pihak lain yang membutuhkan informasi tentang teknologi pertanian. Pelayanan informasi teknologi ini boleh diakses oleh siapa saja dan dari mana saja, sehingga tidak hanya masyarakat pertanian di Jawa Barat. 3) Pembinaan Teknis Perbengkelan Pembinaan teknis perbengkelan dilaksanakan oleh BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat secara rutin kepada para bengkel maupun UPJA yang memiliki unit usaha bengkel yang telah bekerjasama dengan balai. Pelatihan alat mesin pertanian baru dilksanakan kepada bengkel dan UPJA setiap tahunnya, sehingga bengkel ataupun UPJA dapat segera memproduksi alat mesin pertanian yang telah dikembangkan oleh BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat. 4) Pembinaan Teknis Pengoperasian dan Perawatan Pembinaan teknis pengoperasian dilaksanakan dalam bentuk pelatihan kepada UPJA dan petani pengguna. Pelatihan ini dilaksanakan setiap tahunnya untuk berbagai alat dan mesin pertanian yang dihasilkan oleh BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat. 56