BAB I PENDAHULUAN. yang paling disukai adalah kegiatan berbelanja produk fashion. Produk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penentuan Pokok Bahasan

BAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk sehari-hari dengan jalan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan, baik itu belanja barang maupun jasa. Recreational Shopper

BAB I PENDAHULUAN. permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. informasi yang dibutuhkan akan semakin beraneka ragam. Untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. mall mendorong terjadinya pembelian secara tiba-tiba atau pembelian impulsif,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. lebih diminati. Persaingan yang semakin ketat membuat para pengusaha berusaha

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa untuk menarik simpatik masyarakat. Banyaknya usaha-usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saatini, khususnya di bidang fashion yaitu istilah gaya atau

BAB I PENDAHULUAN. selektif dalam melakukan proses pembelian atas suatu produk. Pada sisi yang lain

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan. Tidak hanya dikalangan remaja, namun ibu-ibu juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam bidang pemasaran. Perkembangan teknologi yang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini usaha pakaian semakin menjanjikan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan strategi masing-masing dalam mendapatkan konsumen yang diharapkan akan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMAJA PADA PEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

D KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MANAJEMEN USAHA BUSANA TERHADAP KESIAPAN PERINTISAN USAHA BISNIS BUTIK

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. akademis dengan belajar, yang berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat secara nyata barang atau jasa yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. harus menghadapi persaingan yang ketat. Perkembangan retail tumbuh semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Bisnis ritel sekarang berkembang cukup pesat. Bisa dilihat dengan banyak munculnya bisnis ritel di

BAB I PENDAHULUAN. yang akan membuka usaha atau mengembangkan usahanya harus berpikir dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dewasa ini telah membawa pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. menunjang eksistensi penampilan masyarakat tertentu. namun juga sebagai shopping goods dan speciality goods.

BAB I PENDAHULUAN. cepat serta menghasilkan sumber pendapatan yang cukup besar bagi negara. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata terus dikembangkan dan menjadi program pembangunan nasional Sumber : World Tourism Organization (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. berjenis mall, boutique, factory outlet, clothing, distro, telah menjadikan bisnis ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya kebutuhan konsumen yang bervariasi memberikan peluang bagi para peritel untuk mendapatkan konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga produk fashion

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan seadanya melainkan mulai bergeser menjadi kebutuhan fashion,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis ritel modern, khususnya di bidang fashion agar dapat memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan dari budaya terhadap perilaku konsumen adalah, budaya digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan seperti department store, factory

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

2016 HUBUNGAN SEGMEN VALS (VALUE AND LIFESTYLE) DENGAN IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN FACTORY OUTLET DI KOTA BANDUNG

Lampiran Halaman - 1 LAMPIRAN A KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya era globalisasi dan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN. mana yang dapat dipercaya, sehingga masing-masing perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Retail Store di Yogyakarta pada saat ini mengalami perkembangan, dalam hal ini

I. PENDAHULUAN. peningkatan permintaan terhadap berbagai barang dan jasa. yang sama, laju pertumbuhan ekonomi untuk Kota Bandar Lampung jauh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kebutuhan konsumen yang bervariasi memberikan peluang bagi para pelaku bisnis terutama di

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

YOHANA AGNES TAURUSIA

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan persaingan semakin banyak dan ketat. Berbagai dunia usaha juga

I. PENDAHULUAN. menawarkan produknya kepada konsumen. Pasar ini terdiri dari sekelompok

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan mode pakaian pada era modern ini sudah menjadi sebuah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbelanja adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk membeli atau memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi kaum wanita, kegiatan belanja yang paling disukai adalah kegiatan berbelanja produk fashion. Produk fashion ini dapat berupa baju, atasan, terusan, rok, celana, tas, sepatu, dan aksesories lainnya. Dibandingkan dengan kaum pria, kaum wanita cenderung lebih memperhatikan penampilan diri mereka. Dengan berpenampilan yang bagus dan menarik, mereka menjadi lebih percaya diri dalam bersosialisasi dan menjalankan rutinitas mereka. Menurut studi mengenai konsumen barubaru ini, terdapat perbedaan besar antara pria dan wanita dari sudut tanggapan mereka terhadap berbelanja dimana jika sebagian pria tidak suka berbelanja, kebanyakan wanita menyatakan menyukai pengalaman berbelanja, dan walaupun sebagian besar wanita merasakan berbelanja menyenangkan dan menggembirakan, sebagian besar pria tidak mempunyai respon yang sama (Schiffman dan Kanuk, 2008: 494). Kegiatan belanja produk fashion ini biasanya dilakukan di mall, pertokoan, factory outlet, distro, atau di boutique. Seiring berjalannya waktu, toko pakaian yang merupakan toko boutique dengan konsep menjual pakaian up-to-date dan eksklusif menjadi toko pakaian pilihan para kaum wanita. 1

2 Yogyakarta adalah kota yang cukup ramai di Indonesia. Hal itu dikarenakan banyaknya para pendatang baru di kota ini, baik sebagai wisatawan maupun sebagai pelajar dan mahasiswa. Pada tahun 2008, diperkirakan jumlah mahasiswa di Yogyakarta sudah mencapai 300.000 orang dengan jumlah belanja per bulan hampir mencapai Rp 300.000.0000.000 (http://bisnisukm.com/belanja-mahasiswa-diy-capai-rp300- miliar-per-bulan.html, diakses pada tanggal 12 Juni 2012). Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi. Selain memiliki kewajiban utama untuk belajar, biasanya mereka juga memiliki berbagai macam kebutuhan untuk dipenuhi, begitu juga kebutuhan akan produk fashion karena mereka selalu ingin tampil fashionable dan up-todate. Akibatnya, mulai banyak bermunculan boutique-boutique fashion di daerah ramai dan dekat dengan universitas-universitas yang ada di Yogyakarta, dengan menawarkan konsep yang berbeda-beda dari produk yang dijualnya, serta berbagai macam variasi harga dan kualitas yang berbeda-beda juga. Boutique-boutique yang banyak bermunculan adalah boutique untuk wanita karena wanita dinilai lebih menyukai berbelanja daripada pria, sehingga yang diteliti dalam penelitian ini hanya mahasiswi saja. Pertumbuhan boutique yang semakin banyak mengakibatkan konsumen dihadapkan dengan berbagai macam alternatif pilihan untuk berbelanja. Biasanya konsumen akan memilih untuk berbelanja di boutique yang menyediakan produk fashion yang dapat memenuhi keinginan dan

3 kebutuhannya. Untuk dapat menjadi boutique yang dipilih konsumen, para pengusaha boutique harus mengetahui apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga dapat menyediakan produk fashion yang sesuai untuk mereka. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan studi mengenai perilaku konsumen tersebut. Menurut Setiadi (2003: 9), memahami konsumen adalah elemen terpenting dalam pengembangan strategi pemasaran. Setelah mengetahui perilaku konsumen tersebut, maka dapat disusun strategi pemasaran yang paling tepat yang dapat sesuai dengan perilaku konsumen tersebut. Perilaku konsumen dapat timbul dari individu konsumen tersebut maupun dari pengaruh lingkungan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008; 159), pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Hal ini membuat para pengusaha boutique harus mempelajari keempat faktor tersebut agar dapat menyusun strategi pemasaran yang berhasil. Faktor yang pertama adalah faktor budaya. Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Budaya dapat didefinisikan sebagai keseluruhan kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang dipelajari yang membantu mengarahkan perilaku konsumen para anggota masyarakat tertentu (Schiffman dan Kanuk, 2008; 356). Faktor yang kedua adalah faktor sosial mengenai hubungan seseorang dengan lingkungan sosialnya, misalnya dengan kelompok dan masyarakat sekitar. Faktor yang ketiga adalah faktor pribadi dimana faktor ini lebih mengarah pada karakteristik seseorang yang berbeda dengan orang lain.

4 Faktor ini dapat berupa pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup dan kepribadian. Faktor yang terakhir adalah faktor psikologis yang merupakan pendapat dan pandangan tersendiri seseorang terhadap sesuatu. Faktor ini dapat berupa motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Berbagai karakteristik dari konsumen tersebut akan mengarahkan mereka untuk membuat keputusan pembelian. Proses keputusan konsumen untuk melakukan pembelian biasanya dimulai dengan adanya keinginan untuk membeli suatu produk yang dibutuhkannya. Hal ini mendorong mereka untuk mencari informasi tentang produk tersebut dan mulai melakukan evaluasi alternatif. Setelah itu barulah konsumen melakukan pembelian dan mengevaluasi produk dari hasil pembelian tersebut. Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswi untuk berbelanja di boutique. Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan akan muncul jawaban yang efektif dari permasalahan yang dipaparkan dalam penelitian ini. 1.2. Rumusan Masalah Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah faktor budaya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswi untuk berbelanja di boutique? 2. Apakah faktor sosial dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswi untuk berbelanja di boutique?

5 3. Apakah faktor pribadi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswi untuk berbelanja di boutique? 4. Apakah faktor psikologis dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswi untuk berbelanja di boutique? 1.3. Tujuan Penelitian Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah faktor budaya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswi untuk berbelanja di boutique. 2. Untuk mengetahui apakah faktor sosial dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswi untuk berbelanja di boutique. 3. Untuk mengetahui apakah faktor pribadi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswi untuk berbelanja di boutique. 4. Untuk mengetahui apakah faktor psikologis dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswi untuk berbelanja di boutique. 1.4. Batasan Masalah Untuk membatasi permasalahan agar tidak terlalu luas, maka penulis membuat batasan sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kegiatan berbelanja mahasiswi di boutique yang ada di Yogyakarta. Yang dipilih adalah mahasiswi karena biasanya mereka memiliki perhatian yang tinggi pada

6 penampilan sehingga mereka akan mencari produk fashion yang dapat menunjang penampilan mereka, yaitu dengan berbelanja di boutique. 2. Faktor-faktor yang dipakai untuk mengukur tingkat pengambilan keputusan mahasiswi untuk berbelanja di boutique adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis. Menurut Kotler dan Armstrong (2008; 159), keempat faktor tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Berikut adalah penjelasannya : a. Faktor Budaya Adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang paling dasar yang memberikan cara, arah, dan pedoman pada para anggota di masyarakat tersebut. b. Faktor Sosial Adalah suatu hubungan antara seseorang dengan orang yang lainnya dalam suatu masyakarat atau lingkungan sosial tertentu. c. Faktor Pribadi Adalah suatu karakteristik yang dimiliki seseorang yang dapat membedakannya dengan orang yang lainnya. d. Faktor Psikologis Adalah suatu keadaan dimana setiap orang memiliki keinginan dan penilaian tersendiri terhadap suatu hal yang berasal dalam dirinya untuk memutuskan suatu hal. 3. Karakteristik responden yang diteliti adalah mengenai universitas responden, tingkat semester, tingkat pendapatan, dan frekuensi

7 berbelanja responden dalam 6 bulan terakhir. Keempat karakteristik ini yang dipilih karena dapat mencerminkan identitas responden sebagai mahasiswi dan menunjukkan aktivitas belanja yang biasa mereka lakukan. Berikut adalah keempat karakteristik tersebut: a. Universitas Responden Penggolongan universitas responden dibagi berdasarkan latar belakang agama universitas tersebut karena universitas yang memiliki latar belakang agama yang sama biasanya memiliki penilaian dan pandangan yang sama terhadap suatu hal, termasuk dalam hal berbusana sesuai nilai agamanya. Universitas responden dibagi menjadi 3, yaitu universitas kristiani, islam, dan nasional. b. Tingkat Semester Responden yang berasal dari tingkat semester yang berbeda akan memiliki penilaian yang berbeda terhadap suatu hal karena mereka memiliki tingkat kesibukan dan orientasi yang berbeda. Tingkat semester responden dibagi menjadi 3, yaitu semester 1 sampai 3, semester 4 sampai 6, dan lebih dari semester 6. c. Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan responden yang berbeda akan mempengaruhi perilaku dan keputusan yang diambil responden tersebut. Tingkat pendapatan responden dibagi menjadi 4, yaitu kurang dari Rp 500.000, Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000, Rp 1.000.001 sampai Rp 2.000.000, dan lebih dari Rp 2.000.000

8 d. Frekuensi Berbelanja dalam 6 Bulan Terakhir Frekuensi berbelanja responden di boutique dapat menunjukkan tingkat intensitas mereka untuk berbelanja di boutique. Frekuensi berbelanja responden dibagi menjadi 3, yaitu 2 kali, 3 sampai 5 kali, dan lebih dari 5 kali. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswi untuk berbelanja di boutique. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai media pengaplikasian ilmu pengetahuan, khususnya bidang manajemen pemasaran, yang sudah didapatkan peneliti di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 2. Bagi Pembaca Penelitian ini dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang perilaku mahasiswi dalam berbelanja di boutique dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. 3. Bagi Pemasar atau Pengusaha Boutique Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi para pengusaha boutique dalam usaha mereka untuk

9 membuat suatu strategi pemasaran yang dapat menarik minat konsumen untuk berbelanja di boutique mereka dengan mengacu pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen untuk berbelanja di boutique. 1.6. Sistematika Laporan BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika laporan. BAB II : Landasaran Teori dan Pengembangan Hipotesis Bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian dan penjelasan yang relevan guna menganalisis permasalahan yang ada. Teori-teori tersebut mencakup mengenai perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, proses pengambilan keputusan pembelian, dan penjelasan mengenai boutique yang dimaksud. Dalam bab ini juga dipaparkan mengenai penelitian terdahulu dan hipotesis dari penelitian ini. BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisi tentang metode yang digunakan penulis untuk melakukan penelitian yang mencakup lingkup penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengambilan sampel,

10 variabel penelitian, metode pengumpulan data, metode pengukuran data, pengujian instrumen penelitian, dan metode analisis data. BAB IV : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi pengolahan dan analisis data, serta pembahasan dari hasil data yang dihasilkan penelitian ini guna menjawab permasalahan atau untuk membuktikan hipotesis penelitian. Tahap analisis data yang dilakukan berupa analisis persentase data responden, analisis ANOVA, dan analisis One Sample t- Test berdasarkan setiap karakteristik responden yang diteliti. BAB V : Penutup Bab ini berisi kesimpulan atau pokok-pokok dari hasil penelitian yang dilakukan dan juga saran yang diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi para pengusaha boutique dalam menyusun strategi untuk menarik konsumen.