PERANAN HUMAS DALAM PENCITRAAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO. Oleh : Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN. modern ini tidak hanya pada performence sekolah itu saja, tetapi juga di

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola sekolah harus mengadakan hubungan baik secara terus-menerus dan

ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB II KERANGKA TEORI

BAB IV PENUTUP. responden. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengkajian yang lebih dalam

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi eksternal dan komunikasi internal. Komunikasi eksternal dilakukan kepada

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DI KOTA BANDAR LAMPUNG.

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. penting, selain untuk fasilitator atau mediator juga sebagai komunikasi dua

ABSTRAK. Keywords: Pelanggan, kualitas relasi, personal shopper, Organization- Public Relationship

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. the dynamic library bagi pencapaian tujuan dari sebuah perpustakaan. Untuk itu

PENGARUH PAMERAN TERHADAP PERUBAHAN IMAGE

Produksi Media PR AVI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Etika Profesi Public Relations

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan human relations akhir akhir ini menjadi sorotan utama, selain

Standard Operating Procedure PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEGIATAN HUBUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

MANUAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEGIATAN HUBUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah pun memerlukan Public

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB V. Kesimpulan dan Saran. berdasarkan pada penelitian yang telah penulis laksanakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB I PENDAHULUAN. perdagangkan, walaupun demikian humas pemerintahan juga senantiaasa

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat

PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP CITRA (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

PENULISAN PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB V PENUTUP. Perusahaan PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta sendiri selalu melakukan. control pemberitaan yang beredar melalui kliping.

Konsep Public Relations

Transkripsi:

PERANAN HUMAS DALAM PENCITRAAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Oleh : CHRISTIAN S.TENDEAN Email: christian@tendean.com Abstrak Di era modern sekarang ini, Humas (Hubungan Masyarakat) bukan lagi sekedar sebagai suatu kelengkapan organisasi, perusahaan atau lembaga semata, namun telah menjadi tulang-punggung utama atau garda depan yang sangat menentukan bagi kesuksesan atau keberhasilan institusi dimaksud. Sesuai dengan tugas dan fungsi utama dari humas itu sendiri adalah untuk berusaha membentuk opini atau citra yang positif dan favourable bagi orgnisasi atau lembaga di mana humas tersebut berinduk. Universitas Sam Ratulangi sebagai suatu lembaga pendidikan yang cukup dikenal di Sulawesi Utara bahkan sampai ke tingkat Nasional, memiliki bagian Hubungan Masyarakat yang sangat diandalkan dalam rangka membentuk citra positif terhadap masyarakat atau publik baik secara internal maupun eksternal. Penelitian ini berusaha untuk mengkaji dan mengungkap bagaimana peranan dari Humas Universitas Sam Ratulangi itu sendiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut sehingga opini publik atau masyarakat dapat dibimbing dan dibina ke arah citra yang positif sehingga tentunya akan sangat menguntungkan bagi pengembangan Unsrat ke depan. Kata Kuncinya: Peranan Humas dan Citra Positif. I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Di era sekarang ini begitu banyak perusahaan atau lembaga yang bersaing untuk dapat tetap eksis dan berdaya saing demi kemajuan mereka Untuk itu, salah satu bagian dengan peran paling menonjol dalam perusahan atau lembaga adalah peran humas (hubungan masyarakat) mengingat bahwa salah satu tujuan humas adalah pertama, menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif baik untuk publik eksternal (masyarakat atau customer, atau konsumen), serta publik internal 1

(karyawan dan staf perusahaan/lembaga yang bersangkutan), kedua, mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. Dalam setiap perusahaan atau lembaga yang ingin berkembang dan maju maka perusahaan tersebut memerlukan humas untuk memberikan citra positif terhadap perusahaan atau lembaga yang diwakilinya. Jika perusahaan atau lembaga ingin mendapatkan reputasi yang baik dimata masyarakat, maka perusahaan atau lembaga itu harus mempunyai humas yang mampu meningkatkan citra dari perusahaan atau lembaga tersebut. Intinya bahwa sikap dan kepribadian humas dalam suatu perusahaan atau lembaga turut mencerminkan bagaimana citra perusahaan atau lembaga tersebut di mata masyrakat. Humas sebagai pendukung fungsi manajemen perusahaan yaitu membangun Identitas dan Image perusahaan, menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif, mendukung kegiatan komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two way traffic communication) dengan berbagai pihak. Salah satu lembaga yang bergerak di dunia pendidikan adalah Universitas Sam Ratulangi yang juga memiliki public relations officers (PRO) atau petugas humas yang harus mampu menciptakan citra positif pada masyarakat, terutama dalam menangani berbagai fenomena isu yang berkembang baik menyangkut isuisu yang positif terebih yang bersifat negatif tentang UNSRAT sebagai salah satu lembaga pendidikan yang sangat dikenal luas khususnya di kalangan masyarakat Slawesi Utara. Bertolak dari latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul: Peranan Humas Dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Manado. 1.2. Perumusan Masalah Adapun permasalahan dalam penelitian ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut: Bagaimana Peranan Humas Dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Manado? 2

II. Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Humas Pengertian Humas menurut The British Institute Of Public Relations dalam Morissan (2006) adalah suatu upaya untuk membangun dan mempertahankan saling pengertian antara organisasi dan publiknya. Dalam perkembangannya, humas memiliki berbagai macam defenisi, ada defenisi yang sangat singkat seperti humas adalah upaya melalukan hal-hal baik sehingga mendapatkan kepercayaan. Menurut Frank Jefkins (1992) terdapat begitu banyak defenisi humas namun ia sendiri memberikan batasan humas yaitu sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Menurutnya, humas pada intinya senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif. Cutlip, Center, dan Broom dalam Keith Butterick (2012) yang menulis salah satu buku pertama yang meringkas teori dan praktik Humas sebagai berikut: Humas adalah fungsi manajemen yang mengindentifikasi, membangun, dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai publik yang menjadi penentu kesuksesan dan kegagalannya. Kunci hubungan yang dimaksud dalam defenisi tersebut adalah meletakkan humas sebagai bagian dari manajemen organisasi yang menciptakan pengaruh dan krediblitas bagi perusahaan, dan tidak semata-mata hanya menjadi komponen perusahaan yang mendukung kesuksesan penjualan satu perusahaan. Di Inggris, Chartered Institute Of Public Relations (CIPR) dalam Keith Butterick (2012) menawarkan defenisi Humas yang mengenalkan dimensi baru yang berbeda, Humas adalah tentang reputasi hasil dari apa yang anda lakukan, apa yang anda katakan, dan apa yang orang lain katakan tentang anda. Praktik humas adalah disiplin ilmu yang bertujuan menjaga reputasi dengan tujuan untuk 3

mendapatkan pemahaman dan dukungan, serta mempengaruhi opini dan perilaku. Kegiatan ini merupakan usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk membangun dan mempertahankan niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan publiknya. Dan salah satu defenisi Humas yang dikemukakan oleh Sukatendel dalam Ardianto (2009), humas adalah metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa humas merupakan fungsi manajemen untuk memberikan kesan positif pada perusahaan yang diwakilinya. 2.2. Pengertian Citra Pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya. (Ardianto, 2009). Citra di sini merupakan suatu tanggapan baik positif maupun negatif dari masyarakat pada umumnya terhadap perusahaan. Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat (respek), kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga/organisasi yang diwakili oleh pihak humas. Pengertian citra (Image) adalah nilai kepercayaan yang konkretnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses, yang cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas dari abstrak. Untuk lebih jelasnya pengertian citra, berikut ini disampaikan defenisi citra oleh beberapa ahli, Webster (1993) mendefenisikan citra sebagai gambaran mental atau konsep tentang sesuatu. Kotler (1995) secara luas mendefenisikan citra sebagai jumlah dari keyakinan-keyakinan, gambaran-gambaran, dan kesankesan yang dipunyai seseorang pada suatu objek. Objek yang dimaksud bisa 4

berupa orang, organisasi, kelompok orang atau yang lain yang dia ketahui. Jika objek itu berupa organisasi, berarti seluruh keyakinan, gambaran dan kesan atas organisasi dari seseorang merupakan citra. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa citra merupakan pendapatpendapat baik positif atau negatif dari masyarakat kepada suatu organisasi atau lembaga. 2.3. Teori AIDDA Menurut Wilbur Schram (2007:72), AIDDA merupakan teori klasik yang sampai saat ini masih popular karena adanya media massa. AIDDA (attention, interest, desire, dicision, action). Semua dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention) masyarakat melalui pesan yang disampaikan (oleh Humas) lewat tatap muka dan media massa. Perhatian masyarakat diarahkan untuk mengetahui informasi tentang Unsrat dan program-program yang akan dijalankan nantinya, setelah itu tumbuhlah kepentingan (interest) setelah publik mengamati dan memperhatikan Informasi, menerima dan memahami dengan baik pesan tersebut, akan tumbuh minatnya dan berhasrat (desire) untuk melanjutkan studi anaknya di Unsrat. Pada akhirnya mereka akan mengambil keputusan (decision) untuk mengimplementasikannya dalam tindakan (action) yaitu mendaftarkan anak mereka sebagai mahasiswa Unsrat dengan pandangan bahwa studi di Unsrat membawa kebaikan bagi masa depan anak-anak mereka. Dalam teori ini mengedepankan peran humas untuk memberikan pandangan, pemikiran, pengetahuan dan kepercayaan kepada publik melalui pesan-pesan yang disampaikan tentang Unsrat dengan berbagai permasalahannya sehingga masyarakat dapat memiliki gambaran yang positif. III. Metodologi Penelitian 3.1. Metode Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu jenis penelitian yang menggambarkan suatu keadaan sejelas mungkin dan apa adanya. 5

3.2. Populasi dan Sampel Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil diperoleh dari menghitung atau mengukur kuantitas maupun kualitatif daripada karaktersitik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap (Sudjana, Nana, 1995:5) Populasi dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah seluruh pegawai Humas Unsrat yang berjumlah 17 pegawai kemudian diambil keterwakilan dari dosen berjumlah 10 dosen dan keterwakilan dari mahasiswa 40 mahasiswa sehingga jumlah populasi adalah 67, karena populasi kecil maka tidak ditarik sampel, dengan teknik pengambilan sampel cacah. 3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu Peranan Humas Dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Manado, secara operasional didefenisikan sebagai keikursertaan petugas hubungan masyarakat Universitas Sam Ratulangi dalam memberi kesan yang positif terhadap masyarakat tentang Unsrat, dengan indikator-indikator sebagai berikut : Frekuensi memberikan informasi Keterbukaan Informasi Kualitas Informasi Media (Kerjasama Media) Memberi Pengetahuan 3.4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu kegiatan operasional agar tindakannya masuk pada pengertian yang sebenarnya, yaitu pencarian data di lapangan dengan mempergunakan alat pengumpul data yang sudah disediakan secara tertulis ataupun tanpa alat yang merupakan arah tentang sesuatu hal yang akan dicari di lapangan, sudah merupakan proses pengadaan data primer (Subagyo, 1991 :37). 6

Untuk mendapatkan data-data yang diharapkan dalam pelaksanaan penelitian ini baik data sekunder maupun data primer, data sekunder didapatkan dengan cara mendatangi lokasi penelitian yang sudah ditetapkan sebagai objek penelitian, dan data primer diperoleh dengan cara mengadakan wawancara atau dialog secara langsung kepada responden dan juga menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner. 3.5. Teknik Analisis Data Arikunto (1998:246) menyebutkan bahwa teknik statistik deksriptif dengan cara prosentase, pencarian prosentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang diprosentasekan itu dan disajikan tetap dalam bentuk Prosentase dengan parameter sebagai berikut : P = F/N x 100% Keterangan : P : Prosentase F : Frekuensi Jawaban. N : Jumlah responden IV. Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian 4.1. Identitas Responden Identitas responden yang akan dikemukakan dalam penelitian adalah jenis kelamin dan Tingkat Pendidikan responden sebagai berikut. Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin F % Laki-laki 37 55 Perempuan 30 45 7

Gambaran data tabel 1 menunjukkan responden hampir seimbang antara lakilaki dan perempuan tetapi lebih sedikit didominasi oleh laki-laki yaitu 37 (55%) dan perempuan yaitu 30 (45%). Tabel 2 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Umur F % SLTA 52 78 Strata Satu (S1) 4 6 Strata Dua (S2) 11 16 Data tabel 2 menunjukkan Tingkat Pendidikan responden didominsi SLTA yaitu 52 (78%), kemudian Strata Dua (S2) yaitu 11 (16%) dan Strata satu (S1) yaitu 4 (6%). 4.2. Hasil dan Pembahasan Tentang Peranan Humas Dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Penelitian ini mempersoalkan Peranan Humas Dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi, hasil penelitian yang didapatkan padaz 67 responden berikut ini hasilnya: Tabel 3 Data Responden berdasarkan Apakah Selama Ini Humas Sering Memberi Informasi Dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Data responden F % Ya 59 88 Kadang-kadang 8 12 Tidak 0 0 Gambaran data tabel 3 menunjukkan bahwa 59 (88%) responden menyatakan bahwa Humas sering memberi informasi dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi kemudian 8 (12%) responden menyatakan Humas kadang-kadang 8

memberi Informasi dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi dan 0 (0%) responden menyatakan Humas tidak memberi informasi dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ternyata responden menyatakan Humas sering memberi Informasi dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi hal ini ditunjukkan dengan 59 (88%) responden menyatakannya, alasan responden menyatakan Humas sering memberi informasi dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi karena mereka selalu mendengarkan ataupun membaca tentang Unsrat juga secara tatap muka mendengarkan informasi tentang Unsrat. Informasi tersebut tentang kegiatan dan permasalahan yang dihadapi Unsrat. Tabel 4 Data Responden berdasarkan Apakah Selama Ini Humas Dalam Memberi Informasi Adanya Keterbukaan Informasi Dalam Pencitraan Unsrat Jawaban responden F % Ya 50 75 Kadang-kadang 10 15 Tidak 7 10 Gambaran data tabel 4 menunjukkan 9 bahwa 50 (75%) reponden menyatakan adanya keterbukaan Humas dalam memberi informasi untuk pencitraan Universitas Sam Ratulangi kemudian 10 (15 %) responden menyatakan Humas kadang-kadang kurang keterbukaan memberi informasi dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi dan 7 (10%) responden menyatakan tidak adanya keterbukaan Humas dalam memberi informasi dalam pencitraan Unsrat. menyatakan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 50 (75%) responden adanya keterbukaan Humas memberi informasi dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi. informasi tersebut banyak didengar atau dibaca melalui online Unsrat ataupun secara tatap muka bagaimana penerimaannya yang harus sesuai dengan data yang ada. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Unsrat terbuka menyangkut informasi tentang lembaganya.

Tabel 5 Data Responden berdasarkan Apakah Selama Ini Humas Memberi Informasi Secara Internal Dalam Pencitraan Unsrat Jawaban responden F % Selalu 56 84 Kadang-kadang 11 16 Tidak 0 0 Data tabel 5 menunjukkan bahwa 56 (84%) responden menyatakan Humas selalu memberi informasi secara internal dalam pencitraan Unsrat, kemudian 11 (16%) responden menyatakan Humas kadang-kadang memberi informasi secara internal dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi dan 0 (0%) atau tidak ada responden yang menyatakan Humas tidak memberi informasi secara Internal dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi. Dengan demikian dapat disimpulkan ternyata Humas selalu memberi informasi secara internal dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi hal ini ditunjukkan dengan 56 (84%) responden yang mengatakannya. Tabel 6 Data Responden berdasarkan Apakah Selama Ini Humas Memberi Informasi Secara Eksternal Dalam Pencitraan Unsrat Jawaban respondn F % Ya 62 93 Kadang-kadang 5 7 Tidak 0 0 Gambaran data tabel 6 menujukkan bahwa 62 (93%) responden menyatakan, Humas memberi Informasi secara eksternal dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi kemudian 5 (7%) responden menyatakan Humas kadang-kadang memberi informasi secara eksternal dalam pencitraan Universitas 10

Sam Ratulangi dan 0 (0%) atau tidak ada responden yang menyatakan Humas tidak memberi informasi secara eksternal dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi. Dengan demikian dapat disimpulkan ternyata Humas senantiasa memberi informasi secara eksternal dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi hal ini ditunjukkan dengan 62 (93%) responden yang menyatakannya, alasannya karena Unsrat melalui Humasnya selalu memberi informasi tentang keberadaan unsrat baik melalui media cetak ataupun media elektronika. Tabel 7 Data Responden berdasarkan Apakah Selama Ini Humas Memberi Informasi Berkualitas Dalam Arti Dapat Dipercaya Dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Jawaban responden F % Ya 52 78 Kadang-kadang 14 21 Tidak 1 1 Junlah 67 100 Gambaran data tabel 7 menunjukkan bahwa 52 (78%) responden menyatakan Humas memberi Informasi yang berkualitas dalam arti dapat dipercaya dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi kemudian 14 (21%) responden menyatakan Humas kadang-kadang dalam memberi Informasi berkualitas dalam arti kadang-kadang dapat dipercaya dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi dan hanya 1 (1%) responden menyatakan Humas dalam memberi Informasi tidak berkualitas dalam arti tidak dapat dipercaya dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi. Dapat disimpulkan ternyata Humas memberi informasi berkualitas atau dapat dipercaya dalam pencitraan Unsrat yaitu dengan 52 (78%) dari responden yang menyatakannya. 11

Tabel 8 Data Responden berdasarkan Apakah Selama Ini Humas Dalam Memberi Informasi Selalu Akurat Dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Jawaban responden F % Ya 53 79 Kadang-kadang 10 15 Tidak 4 6 Data tabel 8 menunjukkan bahwa 53 (79%) responden mengatakan, Humas selalu akurat memberi informasi dalam pencitraan Unsrat, kemudian 10 (15%) reponden menyatakan Humas kadang-kadang akurat memberi Informasi, dan 4 (6%) responden menyatakan Humas tidak akurat memberi informasi dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi. Kesimpulannya: Humas selalu akurat memberi Informasi dalam pencitraan Unsrat, buktinya 53 (79%) responden menyatakannya. Tabel 9 Data Responden berdasarkan Apakah Selama Ini Humas Dalam Memberi Informasi Memanfaatkan Media Dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Jawaban responden F % Ya 65 97 Kadang-Kadang 2 3 Tidak 0 0 Data 9 medeskripsikan bahwa 65 (97%) responden menyatakan Humas dalam memberi informasi memanfaatkan media dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi kemudian 2 (3%) responden menyatakan Humas kurang memanfaatkan media dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi dan 0 (0%) atau tidak ada responden yang menyatakan Humas tidak memanfaatkan media dalam memberi Informasi dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi 12

Dengan demikian dapat disimpulkan ternyata mayoritas responden (97%) menyatakan Humas memanfaatkan media untuk memberi informasi dalam pencitraan Universitas Sam Ratulangi. Dari penjelasan responden, juga dapat diketahui bahwa Humas memanfaatkan baik media cetak maupun elektronik dalam menyampaikan informasi dan segala sesuatu yang menyangkut pencitraan Unsrat. Tabel 10 Data Responden berdasarkan Apakah Selama Ini Humas dengan Informasinya Dapat Memberi Pengetahuan bagi Terbentuk Citra yang Positif Terhadap Universitas Sam Ratulangi Jawaban responden F % Ya 60 90 Kadang-kadang 7 10 Tidak 0 0 Gambaran data tabel 10 menjelaskan bahwa 60 (90%) responden menyatakan Humas dengan informasinya dapat memberi pengetahuan dalam arti terbentuk citra yang positif terhadap Universitas Sam Ratulangi kemudian 7 (10%) responden menyatakan Informasi dari Humas kurang memberi Pengetahuan dalam arti kurang terbentuk citra positif terhadap Universitas Sam Ratulangi dan 0(0%) atau tidak ada responden yang menyatakan Humas dengan informasinya tidak dapat memberi pengetahuan dalam arti tidak dapat terbentuk citra positif terhadap Universitas Sam Ratulangi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden (90%) menyatakan Humas dengan Informasinya dapat memberi pengetahuan dalam arti terbentuk citra positif terhadap Universitas Sam Ratulangi. Kemudian hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori yang digunakan adalah Teori AIDDA, Menurut Wilbur Schram (2007:72), AIDDA merupakan teori klasik yang sampai saat ini masih popular karena adanya media massa, AIDDA (attension, interest, desire, dicision, action) artinya semua dimulai dengan membangkitkan perhatian 13

(attention) dimana masyarakat memusatkan perhatiannya pada Lembaga pendidikan yaitu Unsrat untuk mengetahui informasi tentang Unsrat dan program-program yang akan dijalankan nantinya, kemudian menumbuhkan minat dan kepentingan (interest) dimana dengan mengamati dan memperhatikan Informasi dari Humas Unsrat maka akan menumbuhkan minat masyarakat pada lembaga pendidikan Unsrat, sehingga mereka akan memiliki hasrat (desire) yang dapat menarik minat mereka untuk mengambil keputusan (decision) dan bertindak membawa (action) anaknya untuk disekolahkan di Unsrat. Implementasi dari teori ini dimaksudkkan bagaimana peran humas untuk dapat memberikan pandangan, pemikiran, pengetahuan dan kepercayaan kepada setiap publik baik internal maupun eksternal yakni masyarakat dalam arti luas melalui pesan-pesan yang di sampaikan tentang Unsrat baik secara langsung atau tatap muka, maupun dengan saluran media massa baik cetak maupun elektronik, tentang berbagai isu baik positif untuk diberi penguatan maupun yang negatif untuk diklarifikasi dan diluruskan dari interpretasi yang dapat merugikan citra Unsrat sehingga masyarakat dapat memperoleh gambaran dan pandangan yang positif tenang Unsrat. V. Penutup 5.1. Kesimpulan Kesimpulan hasil penelitian tentang Peranan Humas Dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Manado adalah sebagai berikut : 1) Humas berperan dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Manado dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas dengan informasinya mampu memberi pengetahuan dalam arti dapat membentuk citra yang positif terhadap publik baik internal publik maupun eksternal publik tentang Universitas Sam Ratulangi. 2) Adanya keterbukaan informasi, keakuratan informasi, dan informasi yang berkualitas dari Humas dalam melaksanakan Pencitraan tentang Unsrat. 14

3) Dengan adanya keterbukaan informasi, keakuratan informasi dan informasi yang berkualitas maka publik cenderung percaya kepada informasi yang diberikan oleh humas. 4) Humas dalam menginformasikan tentang Pencitraan Universitas Sam Ratulangi senantiasa memanfaatkan media cetak dan elektronik maupun secara tatap muka, sehingga masyarakat dapat mengetahui setiap informasi yang benar dan akurat tentang Unsrat 5.2. Saran 1) Untuk dapat mmbentuk dan memperbaiki citra maka penting peran dari Humas, hal ini dapat dilihat dari peran Humas dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Manado. 2) Untuk dapat memperbaiki citra maka Humas perlu konsistensi dan kontinuitas humas dalam memberi informasi, keterbukaan informasi, kredibilitas dan akurasi Informasi, serta menjaga jalinan kerjasama dengan media baik cetak dan elektronik sebagaimana terlihat dalam peranan Hums Unsrat dalam menjaga dan mempertahankan citra positif dari Universitas Sam Ratulangi Manado. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Bandung. Arifin, Anwar, 1998, Public Relations, UVRI, Ujung Pandang. Anggoro, Linggar, 2002, Teori & Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, PT Buna Aksara, Jakarta. Effendy, Onong, U., 1986, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. -----------------------, 2009, Human Relation & Public Relations, Mandar Maju, Bandung. Frank, Jefkins, 1992, Public Realtions, Edisi Ketiga (alih bahasa Aris Munandar),Penerbit Erlangga Jakarta. Kountur, Ronni, 2007 Metode Penelitian, Buana Printing Jakarta. 15

Butterick, Keith, 2012, Pengantar Publi Relations Teori dan Praktek,PT Raja grafindo Jakarta. Liliweri, Alo, 1992, Dasar-dasar Komunikasi Periklanan, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung. Ardianto, E, 2009, Public Relations praktis, Widya Padjajaran, Bandung. Cangara, H & Adnan, H, 1996, Prinsip-Prinsip Hubungan Masyarakat, Usaha Nasional, Surabaya. Subagyo, Joko P, 1991, Metode Penelitian (dalam Teori dan Praktek), Rhineka Cipta, Jakarta. Sudjana, Nana, 1995, Tuntunan Penyusunan karya Ilmiah, makalah,skripsi, Tesis, Disertasi, Sinar Baru, Bandung. Morissan, 2006, Pengantar Public Relations, Strategi Menjadi Humas Profesional, Inti Jaya, Jakarta. 16