BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai

PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, persoalan yang berkaitan dengan guru. senantiasa menjadi salah satu topik perbincangan yang

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu aspek penting

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UST

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak kalangan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama,

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

1. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh faktor dari komponen-komponen pendidikan itu sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Upaya peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dianataranya dengan meningkatkan anggaran pendidikan, meningkatkan kualitas

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

MENJADI GURU PROFESIONAL

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Melalui

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan-persoalan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua

PENGARUH PENGAJARAN MICRO TEACHING DAN BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP PRESTASI PPL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN AJARAN 2008/2009

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada ranah dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal maupun informal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan di tanah air, tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. Keberhasilan pendidikan suatu bangsa tergantung pada banyak faktor. Salah satu faktor yang penting tersebut adalah guru. Guru profesional merupakan syarat tercapainya keberhasilan tersebut. Saat ini pemerintah Indonesia sudah memberikan anggaran pendidikan 20% untuk meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di benahi. Profesionalisme guru merupakan salah satu aspek yang dibenahi dengan terbitnya UU no 14 tahun 2005 tentang Profesi Guru. Guru yang profesional yang di cita-citakan dengan pemberian tunjangan profesi oleh pemerintah masih belum maksimal. Kata profesional menunjukkan bahwa guru adalah sebuah profesi, yang bagi guru, seharusnya menjalankan profesinya dengan baik. Dengan demikian, ia akan disebut sebagai guru yang profesional. Sebagaimana disebutkan dalam pasal 7 UU 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, 1

2 profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: 1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa an idealisme. 2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. 3. Memiliki kalifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. 4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. 6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. 7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat 8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Syah dalam Daryanto (2013) Menyorot rendahnya tingkat kompetensi profesionalisme guru, penguasaan guru terhadap materi dan metode pengajaran yang masih berada di bawah standar, sebagai penyebab rendahnya mutu guru yang bermuara pada rendahnya citra guru. Data Kemendiknas menunjukkan ketidaksesuaian ilmu guru dengan pelajaran yang diampunya pada jenjang SMA 49,24% atau 252.947. Ketidaksesuaian antara ilmu guru dengan mata pelajaran yang diampunya untuk jenjang SD 34,8% atau 542.002. Ketidaksesuaian antara ilmu guru dengan mata pelajaran yang diampunya untuk jenjang SMP 31,49% atau 166.881. Ketidaksesuaian antara ilmu guru dengan mata pelajaran yang diampunya untuk jenjang SMK 22,68% atau 40.208. Berdasarkan pengujian Departemen Pendidikan Nasional tahun 2004 untuk mengetahui tingkat kelayakan dan kompetensi guru, penguasaan materi guru sesuai mata

3 pelajaran yang diampunya sangat rendah. Data Kementerian Pendidikan Nasional, secara umum kualitas dan kompetensi guru di Indonesia masih belum sesuai harapan. Hingga saat ini, dari 2,92 juta guru, baru 51% yang berpendidikan S-1, sedangkan sisanya belum berpendidikan S-1. Hal ini sama dengan survei yang dilakukan oleh Putera Sampoerna Foundation, dimana sebanyak 54% guru di Indonesia masih berkualitas rendah. Dalam sidang kabinet terbatas di kantor Kementerian Pendidikan Kebudayaan terungkap fakta bahwa 285 ribu guru yang mengikuti uji kompetensi hasilnya 42,25% masih di bawah rata-rata, hal ini menunjukkan bahwa guru Indonesia belum menunjukkan sebagai guru profesional. (http://indonesia.ucanews.com/2012/10/02/kualitas-guru-di-indonesiamasih-rendah/) Sudjana dalam Daryanto (20013:14) menjelaskan rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru yang mengakibatkan rendahnya citra guru disebabkan oleh faktor berikut: Adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapa saja bisa disebut guru asalkan mempunyai pengetahuan. Kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru; dan banyak guru yang belum menghargai profesinya, apalagi berusaha mengembangkan profesinya itu. Perasaan rendah diri karena menjadi guru, penyalahgunaan profesi untuk kepuasan dan kepentingan pribadinya.

4 Menurut Kunandar (2009:50) Dengan profesionalisme guru, maka guru masa depan diharapkan tidak lagi tampil sebagai pengajar, seperti fungsinya yang menonjol selama ini, tetapi beralih sebagai pelatih, pembimbing, dan manajer belajar. Sebagai pelatih, seorang guru akan berperan seperti pelatih olahraga. Mendorong siswanya untuk menguasai alat belajar, memotivasi siswa untuk bekerja keras dan mencapai prestasi setinggi-tingginya, dan membantu siswa menghargai nilai belajar dan pengetahuan. Sebagai pembimbing atau konselor, guru akan berperan sebagai sahabat siswa, menjadi teladan dalam pribadi yang mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa. Dengan hal demikian diharapkan para penerus bangsa dan calon pendidik agar bisa menjadi guru profesional, guru yang bisa dijadikan panutan oleh anak didiknya dan mempunyai dedikasi tinggi dalam dunia kependidikan. Dalam ranah dunia pendidikan banyak ditemukan guru yang kurang profesional, hal ini bisa dikarenakan berbagai hal, antara lain lemahnya sumber daya guru, kreativitas guru, penguasaan materi yang kurang baik serta tidak memenuhi kriteria program profesi guru yang dilaksanakan oleh dinas pendidikan. Berbagai faktor yang terkait dengan minat menjadi guru profesional dapat berasal dari diri sendiri atau faktor intrinsik yang berupa minat,bakat, intelegensi ekstrinsik antara lain pengalaman mahasiswa, latar belakang mahasiswa, tempat tinggal, sarana dan prasarana belajar.

5 Penguasaan materi pelajaran yang kurang baik menyebabkan seorang guru atau calon guru kurang mantap dalam menyampaikan pada anak didiknya, sehingga anak didik kurang dapat memahami materi yang disampaikan. Kurangnya minat terhadap jabatan guru menyebabkan kurangnya perhatian yang serius dari mahasiswa calon guru untuk mempelajari dan mendalami mata kuliah dari bidang studi, mata kuliah keguruan baik mata kuliah kependidikan maupun mata kuliah proses belajar mengajar dan didalam melaksanakan praktek mengajar. Matakuliah kependidikan merupakan matakuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa FKIP, karena matakuliah tersebut merupakan matakuliah wajib atau matakuliah prasyarat untuk menempuh matakuliah selanjutnya, misalnya matakuliah kependidikan pada Program Pendidikan Akuntansi meliputi: Landasan Pendidikan, Layanan Bimbingan dan Konseling, Manajemen Pendidikan, Inovasi Pendidikan. Matakuliah kependidikan harus dikuasai karena sebagai bekal untuk menghadapi dunia pendidikan yang sesungguhnya. Matakuliah kependidikan ini mempelajari tentang berbagai macam ilmu pendidikan, mulai dari dasar-dasar pendidikan, cara mengahadapi siswa (konseling), manajemen pendidikan, manajemen kurikulum, manajemen kesiswaan, manajemen guru dan karyawan, inovasi dalam pendidikan. Pada matakuliah kependidikan diharapkan mahasiswa mampu menjadi sosok guru yang berkompeten dan profesional.

6 Faktor lain yang menjadi penyebab timbulnya minat menjadi guru profesional adalah Program Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan praktik pembelajaran dan kegiatan utama yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah dalam melaksanakan tugas profesionalnya, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Sesuai dengan UU Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 seorang guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kegiatan PPL ini dilaksanakan minimal 2 bulan dan PPL ini dilaksanakan bekerja sama dengan pihak sekolah yang sudah disepakati. Dalam kegiatan ini mahasiswa dapat memposisikan dirinya sebagai guru yang profesional,langsung berhadapan dengan peserta didik yang sebenarnya. Hal-hal yang harus dilaksankan mahasiswa antara lain meliputi: Membuat persiapan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang meliputi membuka pelajaran, penyajian materi, ketrampilan bertanya, memotivasi belajar siswa, menggunakan media pembelajaran, evaluasi dan menutup pelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi serta membuat rencana evaluasi pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan sebuah penelitian yang berjudul PENGARUH MATAKULIAH KEPENDIDIKAN DAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN TERHADAP MINAT MENJADI GURU PROFESIONAL PADA

7 MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGAKATAN 2010. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010. 2. Matakuliah kependidikan dalam penelitian ini adalah Matakuliah yang ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010 yang dibatasi pada pemahaman mahasiswa pada matakuliah landasan pendidikan, layanan bimbingan dan konseling, manajemen pendidikan, dan inovasi pendidikan. 3. Program pengalaman lapangan yang dibahas dalam penelitian ini adalah suatu program yang ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010 dimana mencakup aspek indikator dilakukan seseorang secara terbimbing, bersifat latihan yang diperagakan dalam mengajar, bertujuan untuk mendapatkan keterampilan mengajar, syarat untuk memenuhi suatu program. 4. Minat menjadi guru profesional yang dibahas dalam penelitian ini adalah minat dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi

8 Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010 di mana mencakup aspek indikator kompetensi profesional, kompetensi personal, kompetensi sosial. C. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh matakuliah kependidikan terhadap minat menjadi guru profesional pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010? 2. Adakah pengaruh program pengalaman lapangan terhadap minat menjadi guru profesional pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010? 3. Adakah pengaruh matakuliah kependidikan dan program pengalaman lapangan terhadap minat menjadi guru profesional pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui adakah pengaruh matakuliah kependidikan terhadap minat menjadi guru profesional pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010.

9 2. Untuk mengetahui adakah pengaruh program pengalaman lapangan terhadap minat menjadi guru profesional pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010. 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh matakuliah kependidikan dan program pengalaman lapangan terhadap minat menjadi guru profesional pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis. a. Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun bagi masyarakat luas pada umumnya. b. Menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya tentang matakuliah kependidikan dan program pengalaman lapangan. c. Sebagai sumber informasi atau bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. d. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis.

10 2. Manfaat praktis a. Menyebarluaskan informasi mengenai pengaruh matakuliah kependidikan dan program pengalaman lapangan terhadap minat menjadi guru profesional pada mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010. b. Sebagai pendidik maka pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian dapat ditransformasikan kepada masyarakat luas utamanya peserta didik pengaruh matakuliah kependidikan dan program pengalaman lapangan terhadap minat menjadi guru profesional. c. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis sebagai calon guru. d. Memberikan gambaran pada penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan permasalahan dalam penelitian ini.