KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS X SMP NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan emosional siswa. Di samping itu, bahasa merupakan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan

KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan penting dalam perkembangan intelektual,

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR

KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA PADAMEDIA ELEKTRONIK SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh SRI DEWI RAMAWATI NIM

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

Ferawati

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 BINTAN

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

KEMAMPUAN MENYIMAK DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO (REKAMAN) SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMAK RANGKUM SISWA KELAS XI SMA PERTIWI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KETERAMPILAN MENULIS RESENSI NOVEL KARYA GOL A. GONG SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh: Suharyadi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, ABSTRAK. Kata kunci: media audio, model stratta, menyimak berita

KEMAMPUAN MEMBACAKAN BERITA SISWA KELAS XI SMA N 1 PAINAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL E- JURNAL ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

KEMAMPUAN MENULIS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI KELAS VIII SMP NEGERI 3 KOTA SOLOK SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS VIIISMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FITRI LESTARI NIM

KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN SISWA KELAS VIII SMP N 20 PADANG DALAM MENULIS SURAT DINAS E JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG

BAB 3 METODE PENELITIAN. (PTK). PTK merupakan suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013

KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

ANALISIS KESALAHAN PEMENGGALAN KATA PADA MEDIA MASSA PUTRA KELANA EDISI JUNI 2012

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO DENGAN TEKNIK KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

ABSTRAK. rumus: X = n persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan oleh peneliti. Kata Kunci : Kemampuan Menyimak, Berita, Media Audiovisual

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI

KETERAMPILAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 PADANG ARTIKEL ILMIAH DELVA YENI NPM

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

KEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEBONHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang

ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN

Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Kata kunci :, Karangan, Kemahiran. Menulis, Narasi, Media Realia. Abstract

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK COPY THE MASTER ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 BINTAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VII MTs AL-HIDAYAH SRI KUNCORO. Oleh

Oleh: Muhammad Agus Sigit Sasmito Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ke Kurikulum Tingkat Satuan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI

: HUSWATUL HASANAH NIM

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

Transkripsi:

KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS X SMP NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN ARTIKEL PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia Diajukan oleh: ERNA TRI RELAWATI A 310 080 129 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Drs. Andi Haris Prabawa, M.Hum. NIP/NIK : 412 Nama : Drs. Yakub Nasucha, M.Hum NIP/NIK : 131409808 Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa: Nama NIM : Erna Tri Relawati : A310080129 Program Studi : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Judul Skripsi : Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas IX SMP N1 Kedawung Sragen. Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 28 Maret 2013 1

LISTENING SKILLS X CLASS STUDENTS NEWS SMP STATE 1 KEDAWUNG SRAGEN By Erna Tri Relawati ABSTRACT This study aims to uncover and describe the news listening skills class X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen. Based on the results of the study are expected to assist the reader in finding methods of improving the ability of listening to the news. In addition, the benefits of this research can be used as a comparison for other researchers in the study of listening skills in general news. The method used in this research is descriptive quantitative method, meaning that the data are analyzed and the results of the analysis and description of the shape of the form of numbers. This study focuses on the ability to listen to the news in class X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen. Data collection techniques in this study is a test technique. Based on the results of research on the ability of listening to news of Class X students of SMP Negeri 1 Kedawung Sragen known that the ability to infer the content of the news through listening to all the indicators that reflect the ability of listening to the news graders of SMP Negeri 1 Kedawung Sragen known that the average percentage amounted to 75.42 %, this suggests that the ability to listen news graders of SMP Negeri 1 Kedawung Sragen either category. Keywords: listening, news. PENDAHULUAN Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan kecerdasan, sosial, dan emosional siswa. Di samping itu, bahasa merupakan penunjang keberhasilan siswa dalam mempelajari semua mata pelajaran. Pembelajaran bahasa diharapkan mampu membantu siswa dalam mengenali dirinya sendiri, mengenali budayanya, membantu siswa mengemukakan gagasan atau perasaannya, dan membantu siswa dalam menerima berbagai informasi. Salah satu cara untuk dapat menerima informasi adalah menyimak. Menyimak merupakan proses menangkap bunyibunyi bahasa yang diucapkan atau yang dibacakan orang lain dan diubah menjadi bentuk makna untuk terus dievaluasi, ditarik kesimpulan, dan ditanggapi (Supinah dan Suhendar, 2007:4). Betapa penting peran menyimak dalam kehidupan sehari-hari, kiranya tidak perlu diragukan lagi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan 2

pada berbagai kesibukan menyimak. Apalagi dalam era globalisasi seperti saat ini, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat dituntut untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui berbagai media, seperti radio, televisi, telepon, dan internet, maupun melalui tatap muka secara langsung. Berbagai lembaga, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, sering mendatangkan para pakar yang sesuai dengan bidang informasi yang dibutuhkannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui kegiatan rapat, ceramah, seminar, diskusi, debat, simposium, dan sebagainya. Dalam kegiatan semacam itu, peserta dituntut untuk memiliki keterampilan menyimak yang memadai. Jika diperinci, minimal ada empat peran menyimak dalam kehidupan, yaitu sebagai landasan belajar bahasa, penunjang keterampilan berbicara, membaca, dan menulis, pelancar komunikasi, dan penambah informasi. Apabila dibandingkan dengan aktivitas berbahasa yang lain, aktivitas menyimak selalu melebihi kegiatan berbicara, membaca, dan menulis (hasil penelitian Paul T. Rankin: menyimak: 42%; berbicara: 25%; membaca: 15%; menulis: 11%). Hal itu menunjukkan bahwa menyimak mempunyai peran yang penting. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2006:28). Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berkembang pada awal kehidupan manusia, kemudian barulah keterampilan berbicara, membaca dan menulis. Kegiatan menyimak ini bersifat reseptif (pemahaman), tetapi termasuk pada kebahasaan yang aktif dan hasilnya dapat dilakukan secara lisan atau tulisan. Menurut Michael sebagaimana dikutip oleh Suwandi (2000: 14), menyimak adalah kegiatan seseorang untuk menginterpretasi, mengevaluasi, dan memberikan reaksi terhadap informasi yang disampaikan secara lisan. Jadi, proses menyimak merupakan kegiatan aktif seseorang untuk menangkap dan mengolah informasi. Menyimak bukan sekedar menerima informasi secara pasif, 3

melainkan kegiatan memproses informasi. Ketika kegiatan menyimak berlangsung, akan terjadi interaksi antara informasi yang didengar dan informasi pengetahuan awal yang dimiliki oleh si penyimak. Keduanya mengalami suatu proses yang saling terkait sehingga diperoleh suatu pemahaman, penilaian, dan reaksi. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak menuntut masyarakatnya untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui radio, televisi, telepon, internet, maupun melalui tatap muka secara langsung. Setiap informasi akan disampaikan melalui bahasa, karena bahasa merupakan media komunikasi paling efektif yang dapat digunakan setiap orang untuk menyampaikan keinginan, pendapat, atau isi hatinya kepada orang lain. Begitu pun sebaliknya. Dengan demikian, bahasa adalah alat penyalur sikap, perasaan, gagasan, emosi, dan penyalur informasi. Dawson (Tarigan, 2006: 2) mengatakan bahwa setiap keterampilan erat hubungannya dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa mencerminkan pikiran seseorang. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas pula jalan pikirannya. Mata pelajaran Bahasa Indonesia yang tercantum dalam Standar Isi terdiri atas empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Dalam sebuah pembelajaran, keterampilan mendengarkan kerap disebut sebagai keterampilan menyimak. Tompkins (dalam Hasanah, 1999:3) menyatakan bahwa keterampilan menyimak adalah keterampilan dasar yang perlu diajarkan karena menyimak adalah dasar dari keterampilan berbahasa yang lain. Oleh karena itu, keterampilan menyimak penting untuk diajarkan secara maksimal oleh guru pengajar, sesuai yang tercantum dalam kurikulum. Mengingat betapa penting peran menyimak dalam kehidupan manusia, pembelajaran menyimak sebagai bagian dari pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMP sudah selayaknya mendapat perhatian yang sama dengan pembelajaran keterampilan berbahasa yang lain. Pembelajaran menyimak perlu dilaksanakan secara sungguh-sungguh sebagaimana pembelajaran keterampilan berbahasa yang lain. Berdasarkan hal itu maka penulis tertarik untuk melakukan 4

penelitian dengan tujuan mengungkap dan mendeskripsikan kemampuan menyimak berita siswa kelas X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat membantu pembaca dalam menemukan metode meningkatkan kemampuan menyimak berita. Selain itu, manfaat hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pembanding bagi peneliti lain dalam pengkajian tentang kemampuan menyimak berita pada umumnya. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang dilakukan ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap kegiatan awal, pelaksanaan penelitian, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal peneliti menentukan tujuan dan manfaat penelitian. Selanjutnya, peneliti mulai pengumpulkan data. Data yang didapat dari hasil observasi dan wawancara terhadap guru kelas X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen. Tahap yang kedua, yaitu pelaksanaan penelitian. Dalam tahap ini, peneliti menganalisis data yang telah direduksi pada kegiatan awal. Ada dua pembahasan pada tahap ini yaitu kemampuan siswa kelas X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen dalam menyimak berita dan mendiskripsikankendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatanya menyimak berita di kelas X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen. Tahap yang ketiga yaitu kegiatan akhir kegiatan ini diisi dengan mengambil kesimpulan dari pembahasan. Dari kesimpulan ini, penelitian yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan dan manfaat penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, artinya data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi dan berupa angka-angka. Penelitian ini memfokuskan pada kemampuan menyimak berita pada siswa kelas X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pemberian tugas, yaitu siswa diberi tugas untuk menyimak sebuah rekaman berita kemudian mengidentifikasikan pokok-pokok informasi yang penting dengan teknik menjawab pertanyaan dengan mengunakan unsur 5W+1H, lalu dikembangkan menjadi sebuah paragraf yang padu. Berita yang disajikan terdiri atas 4 buah 5

rekaman berita yaitu berita tentang kecelakaan kereta api, berita tentang lomba animasi, berita tentang bencana alam, dan berita tentang kecelakaan mobil. Keempat berita tersebut merupakan informasi hangat yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dan mengandung unsur-unsur berita yang akan memudahkan siswa dalam membuat paragraf. Berdasarkan instrumen tes kemampuan yang telah ditentukan, ada beberapa aspek yang akan dinilai dari hasil menyimpulkan isi berita yang telah dibuat oleh siswa yaitu isi simpulan, ketepatan penggunaan ejaan, keefektifan kalimat, dan paragraf. Data yang diperoleh dari hasil menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak dalam bentuk paragraf ini akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengoreksi hasil tes menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak pada sampel. 2. Memberi skor per siswa sesuai dengan indikator penilaian dan bobot penilaian kemampuan menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak. Skor pengoreksian yang dilakukan oleh peneliti. X = 100% 3. Menentukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan tolok ukur penelitian. Tabel 1 Tolok Ukuran Penilaian Persentase Tingkat Kemampuan Keterangan 85% - 100% Baik Sekali 75% - 84% Baik 60% - 74% Cukup 40% - 59% Kurang 0% - 39% Kurang Sekali Sumber: Nurgiantoro (2001: 399). Sebagai indikator uji kemampuan menyimpulkan berita melalui kegiatan menyimak adalah sebagai berikut: 6

Tabel 2 Indikator Uji Kemampuan Menyimpulkan Berita Melalui Kegiatan Menyimak No Indikator Deskriptor Penilaian Skor Skor Maksimal 1. Isi Simpulan Isi tuliskan megandung 6 6 unsur 5W+1H, yaitu what (apa yang terjadi), who (siapa yang terlibat dalam kejadian), why (mengapa kejadian itu timbul) where (di mana tempat kejadian itu timbul), when (kapan terjadinya), how (bagaimana ejadiannya). Jika salah satu unsur 5 5W+1H tidak dituliskan. Jika dua unsur 5W+1H 4 tidak dituliskan. Jika tiga unsur 5W+1H 3 tidak dituliskan. Jika empat unsur 5W+1H 2 tidak dituliskan. Jika lima unsur 5W+1H 1 tidak dituliskan. 2 Ejaan Ejaan diterapkan dengan 3 3 tepat dalam penggunaan huruf kapital, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Ejaan sebagian besar 2 diterapkan cukup karena di dalam penggunaan huruf kapital, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca terdapat beberapa kesalahan. Hampir semua penerapan 1 ejaan tidak tepat. 3 Kalimat Efektif Kalimat dituliskan dengan kesatuan gagasan, koherensi yang baik dan kompak, 6 6 penekanan, variasi, paralelisme, dan penalaran. Jika terdapat satu 5 pengurangan kriteria dari kalimat efektif yang tidak dituliskan. Jika terdapat dua 4 7

pengurangan kriteria dari kalimat efektif yang tidak dituliskan. Jika terdapat tiga 3 pengurangan kriteria dari kalimat efektif yang tidak dituliskan. Jika terdapat empat 2 pengurangan kriteria dari kalimat efektif yang tidak dituliskan. Jika terdapat lima 1 pengurangan kriteria dari kalimat efektif yang tidak dituliskan. 4 Paragraf Kepaduan antar kalimat 3 3 dalam paragraf tersusun secara logis, sistematis, dan bahasa yang mudah dipahami. Jika terdapat salah satu 2 kriteria dari paragraf yang tidak dituliskan. Jika terdapat dua kriteria 1 dari paragraf yang tidak dituliskan Sumber: Gorys Keraf, dan Nurgiantoro yang disesuaikan dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2006: 28). Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berkembang pada awal kehidupan manusia, kemudian barulah keterampilan berbicara, membaca dan menulis. Kegiatan menyimak ini bersifat reseptif (pemahaman), tetapi termasuk pada kebahasaan yang aktif dan hasilnya dapat dilakukan secara lisan atau tulisan. Menurut Michael sebagaimana dikutip oleh Suwandi (2000: 14), menyimak adalah kegiatan seseorang untuk menginterpretasi, mengevaluasi, dan memberikan reaksi terhadap informasi yang disampaikan secara lisan. Jadi, 8

proses menyimak merupakan kegiatan aktif seseorang untuk menangkap dan mengolah informasi. Menyimak bukan sekedar menerima informasi secara pasif, melainkan kegiatan memproses informasi. Ketika kegiatan menyimak berlangsung, akan terjadi interaksi antara informasi yang didengar dan informasi pengetahuan awal yang dimiliki oleh si penyimak. Keduanya mengalami suatu proses yang saling terkait sehingga diperoleh suatu pemahaman, penilaian, dan reaksi. Berdasarkan hasil penelitian tentang kemampuan menyimak berita siswa Kelas X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Kemampuan Menyimak Berita pada Aspek Isi Simpulan Isi simpulan merupakan isi tuliskan megandung unsur 5W+1H, yaitu what (apa yang terjadi), who (siapa yang terlibat dalam kejadian), why (mengapa kejadian itu timbul) where (di mana tempat kejadian itu timbul), when (kapan terjadinya), how (bagaimana ejadiannya). Berdasarkan hasil test tentang kemampuan menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak pada aspek isi simpulan pada siswa kelas kelas X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen diketahui bahwa rata-rata siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak pada aspek isi simpulan dengan besar prosentase 75,83%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata siswa tidak menuliskan salah satu unsur 5W + 1 H dalam menyimpulkan isi berita. Dalam dunia jurnalistik, pokok-pokok itu dikenal dengan rumusan 5W+1H, yaitu singkatan dari what, when, where, who, why, dan how. Maksudnya dalam berita disampaikan apa yang terjadi, kapan terjadi, di mana terjadi, siapa yang mengalami, mengapa terjadi, dan bagaimana terjadinya (Karimi, 2011:14). Saat mendengarkan suatu berita, kita pasti akan berusaha untuk memahami informasi yang disampaikan. Hal itu dapat kita lakukan dengan cara mengidentifikasi pokok-pokok informasi berita itu. Agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik tanpa adanya kesalahpahaman, siswa harus menguasai keterampilan menyimak, dalam hal ini menyimak berita. kegiatan penyimakan berita merupakan 9

kegiatan menyimak intensif yaitu kegiatan menyimak yang langsung diawasi atau dibimbing oleh guru, berdasarkan petunjuk-petunjuk guru. Apa saja yang harus disimak semuanya berada di bawah komando guru. Dengan menyimak berita, siswa dilatih secara intensif untuk mendengarkan sebuah berita secara cermat, teliti, dan konsentrasi agar penyampaiaan isi berita yang didapatkan tepat dan akurat. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Made Suarsana (2010) dengan penelitian yang berjudul Implementasi Media Audio Konsep 5 W dan 1 H untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Memahami Berita Siswa Kelas VII-E SMP Negeri 4 Tejakula Tahun Pelajaran 2008/2009. Pembelajaran menggunakan media audio konsep 5 W dan 1 H yang berkolaborasi dengan teknik diskusi terjadi peningkatan proses dan hasil belajar yaitu: 1) perolehan tes awal menunjukkan hasil yaitu rata-rata 60,45 dana serap mencapai 60,45% dan ketuntansan mencapai 56,82%. Hasil belajar pada siklus I memperoleh rata-rata 65,23, daya serap 65,23% dan ketuntasan mencapai 77,27%. 2) Prestasi belajar siswa pada pembelajaran siklus II mencapai rata-rata 78,29, daya serap 78,29%, ketuntasan klasikal mencapai 97,72%. 3) Hasil penelitian pada siklus I, keaktifan belajar siswa mencapai rata-rata 69,32 dengan kategori cukup aktif. Pada siklus II aktivitas pembelajaran mengalami peningkatan yiatu rata-rata 79,66 dengan kategori aktif. 2. Kemampuan Menyimak Berita pada Aspek Ejaan Ejaan diterapkan dengan tepat dalam penggunaan huruf kapital, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Berdasarkan hasil test tentang kemampuan menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak pada aspek ejaan pada siswa kelas kelas X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen diketahui bahwa rata-rata siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak pada aspek ejaan dengan besar prosentase 73,33%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata ejaan sebagian besar siswa yang diterapkan cukup karena di dalam penggunaan huruf kapital, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca terdapat beberapa kesalahan. 10

Menurut Arifin (2009: 12), bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia meliputi kaidah ejaan, pembentukan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, dan penataan penalaran. Jika kaidah ejaan digunakan dengan cermat, kaidah pembentukan kata diperhatikan dengan seksama dan penataan penalaran ditaati dengan konsisten, pemakaian bahasa Indonesia dikatakan benar. Sebaliknya, jika kaidah-kaidah bahasa itu kurang ditaati, pemakaian bahasa tersebut dianggap tidak benar/tidak baik. Penggunaan bahasa Indonesia di media massa harus tetap berpedoman pada kaidah-kaidah bahasa Indonesia, karena banyak kalangan yang peduli terhadap perkembangan bahasa Indonesia dan mengharapkan media massadapat berperan aktif dalam membantu pembinaan, pengembangan, dan peningkatan bahasa Indonesia bagi masyarakat. 3. Kemampuan Menyimak Berita pada Aspek Kalifat Efektif Kalimat efektif merupakan kalimat dituliskan dengan kesatuan gagasan, koherensi yang baik dan kompak, penekanan, variasi, paralelisme, dan penalaran. Berdasarkan hasil test tentang kemampuan menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak pada aspek kalimat efektif pada siswa kelas kelas X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen diketahui bahwa rata-rata siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak pada aspek kalimat efektif dengan besar prosentase 74,17%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata siswa menuliskan kalimat dengan kesatuan gagasan, koherensi yang baik dan kompak, penekanan, variasi, paralelisme, dan penalaran. Putrayasa (2007 : 2) juga mengungkapkan pernyataan tentang kalimat efektif yaitu suatu kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, informasi, dan perasaan dengan tepat ditinjau dari segi diksi, struktur, dan logikanya. Ciri-ciri kalimat efektif ialah kesatuan, kehematan, penekanan, dan kevariasian. Akhadiah, dkk. (2003 : 116) juga mengungkapkan pernyataan tentang kalimat efektif secara jelas dan terperinci yaitu: Setiap gagasan 11

pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada prakteknya harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat yang baik pertama sekali haruslah memenuhi persyaratan gramatikal. Hasil ini berarti kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah kaidah yang berlaku. Kaidah-kaidah tersebut meliputi: (1) unsur- unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat, (2) aturanaturan tentang Ejaan yang Disempurnakan, (3) cara memilih kata dalam kalimat. Ritonga, dkk. (2005:96) juga menyatakan bahwa kesepadanan dan kesatuan dalam kalimat efektif merupakan kemampuan struktur/bentuk suatu bahasa mendukung gagasan pikiran yang terdapat dalam kalimat itu. 4. Kemampuan Menyimak Berita pada Aspek Paragraf Paragraf yang baik merupakan kepaduan antar kalimat dalam paragraf tersusun secara logis, sistematis, dan bahasa yang mudah dipahami. Berdasarkan hasil test tentang kemampuan menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak pada aspek paragraf pada siswa kelas kelas X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen diketahui bahwa rata-rata siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak pada aspek paragraf dengan besar prosentase 78,33%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata siswa dalam menuliskan kaliman memiliki kepaduan antar kalimat dalam paragraf tersusun secara logis, sistematis, dan bahasa yang mudah dipahami. Berita merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Berita sudah ada sejak manusia dapat bertutur dan berkomunikasi. Saat ini, informasi menjadi salah satu kebutuhan penting hidup manusia. Informasi telah menjadi faktor kunci keberhasilan hidup. Banyak orang tersingkir dalam persaingan karena kalah cepat dalam mengakses suatu informasi baru (Suryanto, 2007: 2). Berita merupakan salah satu paparan yang berisi informasi. Sebagai paparan suatu informasi, berita mengandung pokok-pokok informasi yang penting. 5. Kemampuan Menyimak Berita Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tentang kemampuan menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak untuk seluruh indikator yang mencerminkan kemampuan menyimak berita siswa kelas SMP Negeri 1 12

Kedawung Sragen diketahui bahwa persentase rata-rata adalah sebesar 75,42%; hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menyimak berita siswa kelas SMP Negeri 1 Kedawung Sragen termasuk kategori baik. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah mencangkup empat segi yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis (Tarigan, 1985:1). Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan. Salah satu keterampilan berbahasa yang perlu diajarkan dan dilatihkan dalam dunia pendidikan adalah keterampilan menyimak, di samping berbicara, membaca, dan menulis, sebab menyimak merupakan keterampilan yang harus dimiliki semua siswa agar dapat memahami bahasa yang digunakan orang lain secara lisan. Menyimak merupakan proses mendengarkan, mengenal, dan menginterpretasi lambang-lambang lisan atau ujaran. Dalam memahami isi pembicaraan atau makna setiap kata yang disajikan, kita perlu memusatkan perhatian secara sungguh-sungguh sehingga pesan yang disampaikan tercerna dengan baik (Depdiknas, 2003:144). Tanpa kemampuan menyimak dengan baik, dimungkinkan terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi yang dapat menyebabkan berbagai hambatan dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sehari-hari. Komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan lancar tanpa keterampilan menyimak. Kemampuan menyimak merupakan bagian yang penting dan tidak dapat diabaikan dalam pengajaran bahasa. Salah satu kegiatan menyimak yang perlu diajarkan dan dilatihkan adalah kegiatan menyimak berita. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang kemampuan menyimak berita siswa Kelas X SMP Negeri 1 Kedawung Sragen diketahui bahwa kemampuan menyimpulkan isi berita melalui kegiatan menyimak untuk seluruh indikator yang 13

mencerminkan kemampuan menyimak berita siswa kelas SMP Negeri 1 Kedawung Sragen diketahui bahwa persentase rata-rata adalah sebesar 75,42%; hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menyimak berita siswa kelas SMP Negeri 1 Kedawung Sragen termasuk kategori baik. Adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Setiap guru Bahasa Indonesia diharapkan senantiasa menyampaikan materi menyimak berita dengan metode yang menarik dan menyenangkan sehingga kemampuan menyimak berita pada siswa semakin mengalami peningkatan. b. Menyimak berita merupakan pembelajaran yang memadukan antara fakta dan opini, sehingga guru diharapkan dapat mengembangkan penalaran pada siswa. 2. Bagi Siswa a. Diharapkan memperhatikan masalah isi simpulan, ejaan, kalimat efektif dan paragraf dalam menyimak isi berita, sehingga dalam penyampaiannya terhindar dari kalimat-kalimat yang kurang baku. b. Siswa diharapkan terus menghasah kemampuan menyimak berita dengan senantiasa meperhatikan berita-berita dari media elektronik dan cetak dan memberikan kesimpulan dari hasil menyimak. 3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan senantiasa untuk lebih meningkatkan hasil penelitian dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam upaya meningkatan kemampuan menyimak berita pada siswa. 14

DAFTAR PUSTAKA As Haris Sumadiria, 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Bandung Charnley. Mitchel V, 2001. Reporting, New York: Holt-Reinhart & Winston. Hari Wibowo. 2007. Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Pemberdayaan Sumber Belajar pada Pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol. 9, No. 2 Agustus 2007. Hasanah, Muakibatul. 1999. Bahan Ajar Perkuliahan Menyimak: menyimak dan Strategi Pembelajarannya. Malang: IKIP. Irkhamudin. 2012. Pengembangan Media Audio Terpadu Berbasis Internet untuk Pembelajaran Menyimak Berita Kelas X.Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. M.Sinaga Anggiat dan Sri Hadiati, 2001. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta: Lembaga AdministarsiNegara Republik Indonesia. Milman Yusdi. 2010. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Made Suarsana. 2010. Implementasi Media Audio Konsep 5 W dan 1 H untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Memahami Berita Siswa Kelas VII-E SMP Negeri 4 Tejakula Tahun Pelajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan Kerta Mandala. Vol. 3, No. 3, Oktover 2010. Moleong, Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja. Rosdakarya. Newson, Doug & James A. Wollert. 1985. Media Writing, News for The Mass Media. California: Wadsworth Publishing Company. Poerwadarminta. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Robbins, S. 2007. Manajemen, Edisi Kedelapan, Penerbit PT Indeks: Jakarta. Santi Sandra Dewi. 2012. Pembelajaran Mendengarkan Berita Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Dampit Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Sarjana Pendidikan, Program Sarjana Universitas Negeri Malang. 15

Sitaresmi, Nunung. 2002. Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Literasi. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Suhendar dan Pien Supinah. 2007. MKDU Bahasa Indonesia. Bandung: Pionir Jaya. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta: Sebelas Maret. University Press Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta Tarigan, Henry Guntur. 2006. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wahyudi, J.B. 1991. Komunikasi Jurnalistik. Bandung: Penerbit alumni. Cetakan Pertama. Zuchdi, Darmiyati. 2008. Humanisasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 16