PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
Lumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati

2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta)

SK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi

17.1 What is a plant?

SET 19 TUMBUHAN BERSPORA (CRYPTOGAMIE)

Analisis Artikel Tumbuhan Lumut

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

BAB II IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PLANTAE

10/21/2013. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6. Gamet haploid. Gamet diploid. Spora. Hifa

10/8/2014. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

DUNIA TUMBUHAN TUMBUHAN. mencakup. Tumbuhan tak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

PTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku)

TUGAS MAKALAH IPA KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP. Disusun oleh: DYAH AYU WORO SCHINDY WIJAYANTI SMP NEGERI 1 SLAWI

TUMBUHAN BAYU ARISSAPUTRA XII IPA 3

KINGDOM PLANTAE/TUMBUHAN ANIMALIA/HEWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan

KELAS MUSCI(LUMUT DAUN)

BAB VIII DUNIA TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Riccia. Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran itu sendiri adalah suatu kerangka konseptual yang. pedoman bagi para perancang pembelajaran dan pengajar dalam

KINDOM PLANTAE. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POKOK BAHASAN II. BRYOPHYTA Pembuahan, Embriogenesis dan Sporogenesis

Makalah Botani Tumbuhan Rendah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hampir tidak tampak dengan bantuan lensa, sedangkan yang terbesar tidak

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 MUTIARA KABUPATEN PIDIE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya sebagai proses pelarutan oleh air maupun aktivitas geologi. Gua

BAB II KAJIAN PUSTAKA. divisio. Kelima divisio tersebut dari yang paling sederhana ke yang paling

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup

Makalah Tumbuhan Plantae Leave a reply

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Inventarisasi Tumbuhan dan Identifikasi

Pembahasan Soal-soal

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1.1 Hakikat dan Pentingnya Media Pembelajaran Biologi. Media merupakan salah satu bentuk alat bantu yang digunakan untuk

POKOK BAHASAN I. BRYOPHYTA Pendahuluan, Gametofit, dan Gametogenesis

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

Paku/Pteridophyta 1. Struktur tubuh dan habitat tumbuhan paku Tracheophyta berspora

DUNIA TUMBUHAN. - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik

BAB II KAJIAN TEORITIS

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Umum Keanekaragaman Hayati. bumi ini menjadi tempat yang layak dihuni dan mampu menyediakan jumlah

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

Perhatikan skema penampang melintang batang dikotil muda berikut! Yang berlabel nomor 3 dan 5 berturut-turut adalah.

A. Struktur Akar dan Fungsinya

by Widyasepta Nurpratitis

Bab VII TUJUAN PEMBELAJARAN. Dunia Tumbuhan (Kingdom Dunia Tumbuhan Plantae) 157. Dunia Tumbuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Panas Cangar Taman Hutan Raya (TAHURA) R. Soeryo Jawa Timur sebanyak 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MATERI PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN LUMUT (STUDI KASUS : SMA NEGERI 7 BANDA ACEH)

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

Struktur dan Perkembangan Ganggang, Lumut, dan Tumbuhan Paku

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

Bab 7: Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan 1

Panduan Praktikum. Botani. Tahun Akademik 2015/2016. Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR

BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yaitu dikawasan Hutan Sungai Teluk Sahang (berdasarkan wilayah sampling. 1. Menuju Lokasi Penelitian Menyusuri Sungai Rungan

LUMUT (BRYOPHYTA) MAKALAH. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Cryptogamae yang dibina oleh Dr. M. Agus Salim, Drs. MP.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara ilmu tumbuhan, lumut termasuk Bryophyta, atau tumbuhan non vaskuler.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis substrat. Substrat yang umum dapat ditumbuhi lumut adalah pada

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.

KINGDOM PLANTAE (DUNIA TUMBUHAN)

Copyright Provide Free Tests and High Quality

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI

Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan

KLASIFIKASI TUMBUHAN

Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar

Gambar 1.2: reproduksi Seksual

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI ANATOMI AKAR BATANG DAN DAUN

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

Peta Konsep. Kata Kunci. gerak esionom gerak taksis gerak endonom gerak tropisme gerak nasti. 136 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Fototropisme.

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

LAPORAN PRAKTIKUM TUMBUHAN PAKU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

TUMBUHAN TINGKAT RENDAH

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut Suhartini (2009, h.1)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Alga (ganggang) Alga sering disebut ganggang.

Mengenal Dunia Tumbuhan (Plantae)

TUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut :

Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI REPRODUKSI TUMBUHAN. Oleh: Serafinah Indriyani Gustini Ekowati Wahyu Widoretno

Transkripsi:

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 MALANG Jl. Sultan Agung Utara No.7 Telp (0341)324768, Fax (0341)341530 Website : www.sman3malang.sch.id E - mail : snbi@sman3malang.sch.id Lampiran 2 Materi Ajar BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT) Ciri-ciri umum Plantae Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) meliputi organisme multiseluler yang sel-selnya telah terdiferensiasi, bersifat eukariotik, dan memiliki dinding sel selulosa. Pada umumnya memiliki klorofil a dan b sehingga bersifat autotrof atau dapat menyusun makanan sendiri, namun ada juga yang tidak berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Berdasarkan ada atau tidaknya pembuluh angkut, tumbuhan dibedakan atas dua macam, yakni: 1. tumbuhan tidak berpembuluh (non-tracheophyta) yang meliputi tumbuhan lumut (Bryophyta) 2. tumbuhan berpembuluh (tracheophyta) yang meliputi tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta) Lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji umumnya termasuk kedalam golongan tumbuhan darat. Tumbuhan mempunyai berbagai kebutuhan misalnya menyangga berat tubuhnya sendiri, atau melindungi jaringan tubuh dan alat reproduksinya dari kekeringan. Selain itu, tumbuhan juga perlu mendapatkan air dan makanan dari tanah, serta mentransportasikannya ke daun dan bagian yang lainnya. Untuk mengatasi berbagai kebutuhan tersebut, tumbuhan memerlukan struktur tubuh dan fisiologi khusus. Fisiologi tumbuhan darat lebih kompleks dibandingkan dengan tumbuhan air. Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, lumut ). Tumbuhan Lumut memiliki struktur yang sederhana oleh karenanya dikatakan sebagai bentuk peralihan antara tumbuhan talus (Thallophyta) yang belum memiliki akar, batang, dan daun sejati, dengan tumbuhan berkormus (Cormophyta) yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Berdasarkan struktur tubuhnya, ada ahli botani yang menganggap lumut merupakan perkembangan dari alga hijau yang berbentuk filamen. Lumut juga dikenal sebagai moss. Selamat Mengerjakan

A. Cara Hidup dan Habitat Lumut merupakan tumbuhan terestial atau hidup di darat, cukup mudah ditemukan terutama di tempat yang lembab (higrofit) seperti tembok, bebatuan lapuk, tanah, atau dapat pula menempel (epifit) di kulit pohon. Namun ada pula lumut yang hidup di air (hidrofit), misalnya Ricciocarpus natans. Di tempat yang lembab dan teduh, lumut tumbuh subur dan tampak sebagai hamparan hijau. Contohnya lumut gambut (Sphagnum) yang tumbuh di bioma tundra di daerah kutub utara. B. Ciri Tubuh 1. Ukuran dan Bentuk Tubuh Ciri ciri tubuh lumut adalah sebagai berikut: 1. Lumut yang berukuran kecil umumnya memiliki tinggi sekitar 1-2 cm, sedangkan lumut yang berukuran besar tingginya 20 cm. 2. Sel-sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa. 3. Pada semua tumbuhan yang tergolong lumut, terdapat persamaan bentuk susunan gametangiumnya (anteridium maupun arkegonium), terutama susunan arkegoniumnya. Arkegoniumnya mempunyai susunan yang khas yang juga kita jumpai pada tumbuhan paku. Oleh sebab itu, lumut dan paku disebut pula arkegoniata. 4. Batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki susunan yang berbeda - beda. Jika batangnya dilihat secara melintang, tampak bagian - bagian sebagai berikut: - Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjang membentuk rizoid-rizoid epidermis - lapisan kulit dalam, tersusun atas beberapa lapisan sel yang dinamakan korteks - Silinder pusat, terdiri dari sel sel parenkimatik yang memanjang dan berguna untuk mengangkut air dan garam garam mineral (makanan). Pada lumut belum terdapat floem dan xilem - Daun lumut pada umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun, lebih dari satu lapis sel. Sel sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Diantaranya terdapat sel sel mati dengan penebalan dinding dalam berbentuk spiral. Sel-sel mati ini berguna sebagai tempat persediaan air dan cadangan makanan - Pada lumut, hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar. Pada ujung batang terdapat titik tumbuh dengan sebuah sel pemula di puncaknya. Sel pemula itu biasanya berbentuk bidang empat (tetrader = kerucut terbalik) dan membentuk sel sel baru ketiga arah menurut sisinya. Ukuran lumut yang terbatas mungkin disebabkan tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong seperti pada tumbuhan berpembuluh.

- Rizoid tampak seperti benang benang, berfungsi sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam garam mineral (makanan). Rizoid terdiri dari satu deret sel yang memanjang, kadang kadang dengan sekat yang tidak sempurna. - Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri dari: Vaginula, yaitu kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium Seta atau tangkai Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dengan kotak spora Kaliptra atau tudung, berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora. 2. Struktur dan Fungsi Tubuh Lumut melakukan dua adaptasi yang memungkinkannya untuk tumbuh di tanah. Pertama, tubuhnya diselubungi oleh kutikula lilin sehingga dapat mengurangi penguapan dari tubuhnya. Kedua, Gamet-gametnya berkembang didalam suatu struktur yang disebut gametangium. Sebagai akibatnya, zigot hasil fertilisasi berkembang didalam jaket pelindung. Karena lumut belum mempunyai jaringan pengangkut, maka air masuk kedalam tubuh lumut secara imbibisi. Setelah air masuk ke tubuh lumut, kemudian didistribusikan ke bagian bagian tumbuhan, baik secara difusi, dengan daya kapilaritas, maupun aliran sitoplasma. Sistem pengangkutan air seperti itu menyebabkan lumut hanya dapat hidup dirawa dan ditempat teduh. Lumut tidak pernah berukuran tinggi dan besar, kebanyakan tingginya kurang dari 20 cm. Tumbuhan lumut teradaptasi untuk hidup di darat, tidak berkormus, dan memiliki pergiliran keturunan. C. Reproduksi Tumbuhan Lumut (yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari) dewasa akan membentuk alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Selamat Mengerjakan

Alat kelamin jantan (antheridium) akan menghasilkan spermatozoid (sel sperma), sedangkan alat kelamin betina (arkeg onium) akan membentuk ovum (sel telur) yang keduanya bersifat haploid (n). Setelah terjadi peleburan spermatozoid dengan ovum maka akan terbentuk zigot yang bersifat diploid (2n). Pada tahapan selanjutnya, zigot akan tumbuh membentuk sporogonium (badan penghasil spora). Spora-spora yang terbentuk dilindungi oleh suatu bangunan yang dinamakan sporangium (kotak spora). Setelah spora-spora dalam sporangium masak, maka dinding sporangium akan mengering dan akhirnya pecah serta melemparkan sporaspora ke lingkungan. Jika spora-spora tersebut jatuh di tempat yang sesuai (lembab, mengandung nutrisi dan terpapar cahaya), maka spora akan "berkecambah" menjadi protonema. Untuk selanjutnya, protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut baru, yang kemudian tumbuh dan berkembang hingga setelah dewasa siap bereproduksi. Dari skema tersebut, dapat kita catat bahwa : generasi penghasil gamet [ gametofit ] adalah tumbuhan lumut yang bersifat dominan dan hidup bebas generasi penghasil spora [ sporofit ] adalah sporogonium yang pertumbuhannya tergantung pada tumbuhan lumut. D. Klasifikasi Terdapat sekitar 16.000 spesies lumut yang sudah dikenali dan diklasifikasikan. Lumut diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthocerotopsida (lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun). 1. Lumut Hati (Hepaticopsida) Diperkirakan mencapai 6.500 spesies yang mencakup kelompok lumut dengan tubuh berbentuk talus. Contohnya antara lain Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans, Reboulia hemisphaerica, Pellia calycina, dan Riccardia indica. Reproduksi aseksual: gemma cup, fragmentasi, spora Reproduksi seksual: arkegonium yang membentuk sel kelamin betina/ ovum dan anteredium yang menghasilkan sel kelamin jantan/ spermatozoid

Pada umumnya lumut hati berumah dua (arkegonium dan anteridium dalam lobus yang berbeda), namun ada pula yang berumah satu (arkegonium dan anteridium dalam lobus yang sama). Marchantia polymorpha Ricciocarpus natansi Pellia endiviifolia 2. Lumut Tanduk (Anthoceratopsida) Anthocerotopsida (hornwort) berbentuk seperti lumut hati, tetapi sporofitnya berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk dan mengandung kutikula. Sporofit tumbuh dari jaringan cawan arkegonium. Setelah sporofit masak, bagian ujungnya akan terbelah dua. Sporogonium memiliki benang-benang elater yang mengatur pengeluaran spora, dan pada kapsulnya terdapat stomata. Anteredium dan arkegonium ada yang terletak pada talus yang sama/ berumah satu, namun ada pula yang terletak pada talus yang berbeda/ berumah dua. Lumut tanduk tumbuh di batuan atau tanah yang lembab. Terdapat sekitar 100 spesies lumut tanduk, antara lain Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, Folioceros, dan Leiosporoceros. Phaeoceros laevis Folioceros Anthoceros punctatus 3. Lumut Daun (Bryopsida) Bryopsida merupakan lumut sejati, tubuh lumut daun berbentuk seperti tumbuhan kecil. Pada umumnya tinggi lumut ini kurang dari 10 cm, namun ada pula yang mencapai 40 cm, contoohnya Polytrichum commune. Tubuh lumut daun merupakan kormus yang memiliki bagian akar sederhana (rizoid), batang, dan daun. Lumut daun ada yang berumah satu maupun berumah Selamat Mengerjakan

dua. Terdapat sekitar 10.000 spesies lumut daun, antara lain Polytrichum commune, Polytrichum hyperboreum, Sphagnum squarrosum, Sphagnum palustre, Dichodontium, dan Campylopus. Polytrichum commune Sphagnum squarrosum Campylopus gracilis E. Peranan Tumbuhan Lumut bagi Manusia Peran tumbuhan lumut dalam ekosistem Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan. Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya. Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan hujan membantu menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air pada musim kemarau. Marchantia dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit hepatitis, dan Sphagnum sebagai bahan pembalut dan sumber bahan bakar, obat kulit dan mata. A. Bahan Diskusi 1. Jelaskan ciri-ciri umum Kingdom Plantae... 2. Buatlah skema klasifikasi dari tumbuhan lumut, berdasarkan pengamatan yang kalian lakukan!

3. Jelaskan ciri-ciri tumbuhan lumut yang dapat kalian simpulkan dari pengamatan! 4. Tunjukkan dan jelaskan bagian-bagian tubuh tumbuhan lumut. 5. Berdasarkan pengamatan dan kajian literatur, jelaskan tentang alat reproduksi pada tumbuhan lumut! 6. Tuliskan kesimpulan yang kalian dapatkan dari pengamatan Divisio Bryophyta kali ini! Lampiran 4 Lembar Penilaian Selamat Mengerjakan

1. Penilaian Pengetahuan/ Kognitif (tes akhir praktikum) No Soal Kunci Skor Tingkat Kognitif 1 Setelah melakukan praktikum, kemukakan mengapa lumut dimasukkan ke dalam Kingdom Plantae? 2 Berdasarkan praktikum yang anda lakukan, termasuk klasifikasi yang mana sajakan spesies yang ada? 3 Berdasarkan pengamatan, apa yang menjadi ciri khusus dari masing-masing kelas pada divisio Bryophyta? 4 Berdasarkan pengamatan, alat reproduksi apa saja yang anda temukan pada masingmasing kelas? Apakah sesuai dengan yang ada pada pustaka? 5 Persamaan apa saja yang dimiliki oleh ketiga kelas tersebut sehingga mereka diklasifikasikan menjadi satu devisio. Jelaskan! Memiliki klorofil Bersifat eukariotik Dapat mencukupi kebutuhan makanannya sendiri Divisio Bryophita Divisio Pteridophita Divisio Spermatophyta Divisio Bryophita: berbentuk talus, tidak berdaun dan memiliki percabangan menggarpu, sporofit nya berkembang dalam gametofit betina (kurang dapat terlihat) Divisio Pteridophita: seperti lumut hati, berbentuk lembaran dengan tepi rata. Tapi sporofilnya berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk. Pangkal kapsulnya dilindungi oleh involucrum Divisio Spermatophyta:telah memiliki daun, batang, dan akar sederhana (rizoid) telah memiliki berkas pengangkut Arkegonium, anteredium, gemma cup, sporangium pada sporofit Berwarna hijau/ memiliki klorofil, eukariot, multiseluler, memiliki daur hidup yang sama (gametofit dan sporofit). Yang berbeda secara mendasar hanya pada generasi sporofit saja. TOTAL SKOR 100 15 (C4) Menyimpulk an 20 (C4) Menyimpulk an 20 (C5) Membandin gkan 20 (C4) Menemukan 25 (C6) Menghubun gkan Penilaian terhadap hasil pre test adalah: skor yangdiperoleh nilai= x 100 skor maksimal skor yangdiperoleh nilai= x 100 100