BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH BERDASARKAN MODAL DAN KNOWLEDGE MUHAMMAD TAUFIK NUSA TAJAU

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

III PEMBAHASAN. untuk setiap di dan untuk setiap, dengan. (Peressini et al. 1988)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju

BAB I PENDAHULUAN. (Muta'ali, 2010). Perubahan-perubahan yang terlihat dalam aspek ekonomi akan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

BAB 7 Pertumbuhan Ekonomi I. Chapter Seven 1

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup. per kapita. Tujuan pembangunan ekonomi selain untuk menaikkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II LANDASAN TEORI. ii. Constant returns to scale, yaitu situasi di mana output meningkat sama banyaknya dengan porsi peningkatan input

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka

PENERAPAN TEORI SOLOW-SWAN PADA PERTUMBUHAN EKONOMI. Kiki Amalia, Mariatul Kiftiah, Evy Sulistianingsih INTISARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektif melalui perencanaan yang komprehensif (Miraza, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah pembangunan ekonomi bukanlah persoalan baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. Iklim investasi yang baik akan mendorong terjadinya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan

III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

Soal A. 1. Apa kebijakan pemerintah waktu mengatasi masalah dibidang ekonomi?

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional dengan bertumpu pada pertumbuhan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. banyak belum menjamin bahwa akan tersedia lapangan pekerjaan yang memadai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

PENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi

Analisis Peranan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Kabupaten Sarolangun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dinamika penanaman modal memengaruhi tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PDRB KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan ekonomi suatu negara akan mengalami kemajuan jika diiringi dengan

IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN WAROPEN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan merupakan suatu proses perbaikan kualitas seluruh bidang

Paradigma Pertumbuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi infrastruktur dalam kamus besar bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adalah pertumbuhan ekonomi yang mengalami perubahan yang diikuti oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara ekonomi, ada beberapa cara untuk memperhitungkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kenaikan pendapatan nasional. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dikatakan baik apabila terjadi peningkatan pada laju pertumbuhan di

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir sedang melakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh

I. PENDAHULUAN. berkembang dengan jalan capital investment dan human investment bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm Ibid., hlm. 10.

PENDAPATAN NASIONAL. Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. padahal pertumbuhan dan pembangunan itu berbeda. Menurut sadono sukirno

EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Teori Harrod-Domar (menurut Sumitro Djojohadikusumo)

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

STRUKTUR UPAH [OPISSEN YUDISYUS ESDM ILMU EKONOMI]

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Schumpeter dalam Sukirno (2006:251) pembangunan ekonomi

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan

Pemrograman Linier (Linear Programming) Materi Bahasan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAA 21 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan dari seluruh rumah tangga keluarga di suatu negara sebagai output dari faktor-faktor produksi selama satu tahun Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan Produk Nasional Bruto (Gross National Product) riil di negara tersebut Produk nasional bruto meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosio-kultural yang ada di masyarakat, kondisi politik, dan sistem yang berkembang dan berlaku Sumber daya alam meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut Sumber daya alam tersebut sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi Sumber daya manusia meliputi jumlah dan kualitas penduduk Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada

Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas Sedangkan menurut Todaro (1985), ada tiga faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa etiganya adalah akumulasi modal, pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi Akumulasi modal (capital accumulation) meliputi semua jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal sumber daya Akumulasi modal akan terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabungkan (diinvestasikan) kembali dengan tujuan untuk memperbesar output atau pendapatan di kemudian hari Pertumbuhan penduduk (angkatan kerja) secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi Ini berarti jumlah tenaga kerja yang lebih besar akan menambah jumlah produksi Pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestik juga akan semakin besar, namun positif atau negatifnya pertambahan penduduk bagi upaya pembangunan ekonomi bergantung pada kemampuan sistem perekonomian yang bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif memanfaatkan tambahan jumlah angkatan kerja emajuan teknologi (technological progress) merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang paling penting menurut kebanyakan ekonom terutama kalangan teknokrat 22 Model-model Pertumbuhan Ekonomi Model Pertumbuhan Domar Dasar pemikiran dari model pertumbuhan klasik dari Domar adalah sebagai berikut (Chiang & Wainwright 2005): 1 Setiap perubahan dalam tingkat arus investasi per tahun I(t) akan menghasilkan dua pengaruh; akan mempengaruhi permintaan agregat serta kapasitas produksi ekonomi 2 Pengaruh permintaan akibat perubahan dalam I(t) beroperasi melalui proses multiplier (penggandaan), yang diasumsikan bekerja seketika itu juga Jadi kenaikan dalam I(t) akan menaikkan tingkat arus pendapatan per tahun Y(t) sebesar kelipatan dari pertambahan dalam I(t) Multipliernya adalah k = 1/s, di

mana s merupakan konstanta yang menunjukkan kecenderungan menabung marjinal tertentu Dengan asumsi bahwa I(t) merupakan satu-satunya yang mempengaruhi tingkat arus pendapatan, dapat dinyatakan bahwa dy di 1 s (21) 3 apasitas pengaruh investasi diukur dengan perubahan tingkat output potensial ekonomi yang mampu diproduksi Dengan mengasumsikan rasio kapasitas modal yang konstan, dapat ditulis (= suatu konstanta) (22) di mana menunjukkan output produksi per tahun, dan menunjukkan rasio kapasitas modal tertentu Hal ini berarti bahwa dengan persediaan modal (t) perekonomian secara potensial sanggup memproduksi output tahunan sebesar Dari fungsi produksi ini ( ) maka d d dan d d I (23) Dalam model Domar, ekuilibrium didefinisikan sebagai situasi di mana faktor-faktor produksi digunakan sepenuhnya Oleh karena itu untuk mencapai ekuilibrium diperlukan permintaan agregat yang tepat sama dengan output potensial yang dapat dihasilkan dalam satu tahun; yaitu Y Akan tetapi, bila sejak awal mulai dari situasi ekuilibrium, persyaratannya akan berkurang menjadi menyeimbangkan perubahan kapasitas dan permintaan agregat, yakni Model Pertumbuhan Solow dy d (24) Dalam model Domar, output dinyatakan secara eksplisit sebagai fungsi dari modal/kapital saja: Tidak adanya input tenaga kerja dalam fungsi produksi memiliki implikasi bahwa tenaga kerja selalu dikombinasikan dengan modal dalam proporsi yang tetap Dalam model neoklasik Solow, tenaga kerja dimasukkan sebagai salah satu variabel dari fungsi produksi, sehingga modal dan tenaga kerja dapat dikombinasikan dengan berbagai proporsi Jadi fungsi produksi menurut Solow (1956) adalah : Y F (, L ) (25)

di mana Y adalah output produksi (setelah penyusutan), adalah modal dan L adalah tenaga kerja, yang kesemuanya digunakan dalam pengertian makro Diasumsikan bahwa F dan F L adalah output marjinal yang positif, serta F dan F LL adalah negatif (return yang menurun untuk setiap input) Selanjutnya, fungsi produksi F yang digunakan adalah homogen secara linier (return yang konstan terhadap perngaruh skala) Akibatnya dapat ditulis: di mana k Y LF (,1) L ( k ) L L Mengingat asumsi tanda F dan F, pengenalan fungsi (26) yang baru harus dicirikan oleh derivatif pertama yang positif dan derivatif kedua yang negatif arena Y bergantung pada dan L, maka untuk menentukan kedua variabel berikutnya Solow (1956) berasumsi bahwa d sy L dl / n L L (27) (28) Simbol s menggambarkan kecenderungan menabung marjinal (konstan), dan n adalah laju pertumbuhan tenaga kerja (konstan) Dengan memperhatikan asumsi tersebut bisa dilihat bahwa (27) dan (28) tidak menjelaskan bagaimana tingkat dan L ditentukan, tetapi menjelaskan penentuan tingkat perubahan dan L Persamaan (26), (27) dan (28) merupakan model yang lengkap Untuk memecahkan model ini, pertama akan disederhanakan menjadi satu persamaan dalam satu variabel, yakni dengan mensubstitusikan (26) ke dalam (27) sehingga diperoleh arena k L sl ( k ) (29) dan kl maka dengan mendiferensialkan kl dan menggunakan (28) diperoleh Lk kl Lk knl (210) Dari persamaan (29), (210) dan dengan menghilangkan L maka diperoleh k s ( k ) nk (211)

Persamaan (211), yakni persamaan diferensial dalam variabel k dengan dua parameter s dan n merupakan persamaan dasar dari model pertumbuhan Solow 23 Ekuilibrium Ekuilibrium adalah suatu kumpulan variabel-variabel terpilih yang saling berhubungan (interrelated) dan disesuaikan satu dengan lainnya dengan cara sedemikian rupa, sehingga tidak ada kecenderungan yang melekat (inherent) dalam model tersebut untuk berubah (Chiang & Wainwright 2005) Pernyataan terpilih menunjukkan kenyataan ada variabel yang tidak dimasukkan ke dalam model, sehingga apabila modelnya diperluas dengan memasukkan variabel tambahan maka ekuilibrium pada model semula tidak dapat digunakan lagi Pernyataan saling berhubungan menunjukkan bahwa untuk dapat mencapai ekuilibrium, semua variabel dalam model harus secara bersamaan dalam keadaan tetap Sedangkan pernyataan melekat menunjukkan bahwa dalam mendefinisikan ekuilibrium keadaan tetap variabel dalam model hanya didasarkan pada penyeimbangan kekuatan internal dari model tersebut, sedangkan faktorfaktor eksternal dianggap tetap Pada intinya, ekuilibrium untuk suatu model tertentu adalah suatu keadaan yang mempunyai ciri tidak adanya kecenderungan untuk berubah 24 Solusi Optimum Optimisasi ialah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimum (nilai efektif yang dapat dicapai) Untuk dapat mencapai nilai optimum, baik minimum atau maksimum tersebut, secara sistematis dilakukan pemilihan nilai variabel yang akan memberikan solusi optimum Misalkan fungsi f : A (memetakan himpunan A ke himpunan bilangan nyata), maka x 0 A adalah solusi optimum dari fungsi f jika dan hanya jika: 1 x A, f(x 0 ) f(x) atau 2 x A, f(x 0 ) f(x) Jika kondisi pertama yang terpenuhi maka x 0 adalah solusi minimum dari fungsi f, namun jika kondisi kedua yang terpenuhi maka x 0 adalah solusi maksimum dari fungsi f

Pada umumnya A adalah himpunan bagian dari Ruang Euclid n Bisa juga ada syarat-syarat tertentu (constraint) berupa persamaan atau ketidaksamaan yang harus dipenuhi oleh elemen dari A Elemen dari A biasa disebut sebagai solusi yang mungkin (feasible solution), sementara fungsi f biasa disebut sebagai fungsi objektif Di antara solusi yang mungkin, terdapat solusi yang dapat meminimumkan atau memaksimumkan fungsi objektif, solusi yang demikian ini disebut solusi optimum Untuk menentukan nilai optimum suatu fungsi, diberikan Teorema 21 dan Teorema 22 berikut (Syds?ter & Hammond 2006) Teorema 21 Misalkan fungsi f terdiferensialkan pada interval I dan c I x = c akan menjadi titik maksimum atau minimum dalam I jika f'(c) = 0 Teorema 22 c I maka berlaku: Jika fungsi f terdiferensialkan dua kali pada interval I dan 1 Jika f'(c) = 0 dan f''(c) < 0 maka c adalah titik maksimum dari f; 2 Jika f'(c) = 0 dan f''(c) > 0 maka c adalah titik minimum dari f; 3 Jika f'(c) = 0 dan f''(c) = 0 maka c bukan titik maksimum atau titik minimum dari f