BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Kedaton Bandar lampung semester 1 tahun ajaran pada materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2 Talang. Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, semester I (satu) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang diinginkan dapat tercapai. Dalam penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

dengan menggunakan teknik tes dan non tes.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflekstif dan kolaboratif. Konsep pokok penelitian tindakan ini terdiri dari empat komponen, yaitu : a) perencanaan, (planning), b) tindakan (acting), pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting). Sedangkan factor yang diteliti dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa selama belangsungnya pembelajaran dan hasil belajar sisw sebagai pencapaian siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam satu siklus. A. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa SDN 4 Talang Bandar Lampung kelas V B tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 30 orang terdiri dari 16 perempuan dan 14 laki-laki. Pertimbangan penulis mengambil subyek penelitian tersebut karena hasil belajar pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V B masih rendah. Selain itu penulis pengajar di kelas V B.

2 2. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SDN 4 Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung, penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penlitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis. 3. Waktu Penelitian Sedangkan waktu penelitiannya selama tiga bulan. Beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu penelitian selama 3 bulan yaitu Januari - Maret. Waktu dari perencanaan sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester II Tahun pelajaran 2010-2011. B. Sumber Data Data penelitian diperoleh melalui tes dan non tes yaitu dokumen hasil belajar siswa dan observasi aktivitas. C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan selama kegiatan pelaksanaan tindakan, yaitu dengan menggunakan teknik tes dan nontes.

3 1. Tes Arikunto (2002:127) menyatakan tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilam, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes dalam penelitian ini berupa pretes (tes awal) dan postes (tes akhir). Pretes dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai bahasan yang diajarkan, sedangkan postes dilakukan dengan tujuan untuk melihat hasil belajar siswa setelah pemberian tindakan pembelajaran. Tes dalam penelitian ini berupa soal essay. Setelah soal selesai dikerjakan, semua lembar jawaban dikumpulkan dan dikoreksi, selanjutnya dianalisis oleh peneliti. 2. Nontes Merupakan pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang diamati melalui lembar observasi aktivitas siswa. Pengamatan dibantu oleh observer dengan mengisi keterangan pada lembar observasi aktivitas siswa. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan oleh peneliti, sehingga diketahui bagaimana kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. D. Alat Pengumpulan Data Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes dan lembar observasi aktivitas.

4 1. Tes yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran 2. Lembar Observasi yang digunakan oleh observer untuk mengatai aktivitas siswa maupun peneliti saat pembelajaran berlangsung. E. Teknik Analisis Data a) Mengumpulkan semua data dari hasi pengamatan selama siklus I, siklus II, dan siklus III, baik data kuantitatif berupa nilai tes siswa maupun data kualitatif berupa aktivitas siswa melalui lembar observasi aktivitas siswa. b) Menganalisis data dengan membuat tabulasi dan presentase, serta disajikan dalam bentuk table dan grafik. c) Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil pengolahan data dengan indikator keberhasilan antara hasil tes siklus I dan hasil tes siklus II sampai dengan siklus III. F. Prosedur Tindakan Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang berbasis kelas, menawarkan model pembelajaran dan prosedur baru yang lebih menjanjikan dampak langsung dalam bentuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola

5 proses belajar mengajar di kelas. Penelitian tindakan kelas ini terdiri siklus yang memiliki 4 tahap, yaitu: 1. Perencanaan Pada tahap ini dalakukan penyusunan rencana pembelajaran yang mencakup rumusan tujuan pembelajaran sampai dengan alat penilaian untuk mengukurkeberhasilan pembelajaran. Selain itu, juga membuat berbagai instrumen nontes yang akan digunakan sebagai alat dalam pengamatan suatu tindakan. 2. Tindakan Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari suatu rencana yang telah disusun. 3. Observasi Pada tahap ini dilakukan pengamatan untuk mengetahui aktifitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar. 4. Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis hasil pengamatan hasil evaluasi dari suatu tahap dalam setiap siklus.

6 Siklus tindakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Proses Peneltian Tindakan Kelas Refleksi Rencana Observasi SIKLUS I Pelaksanaan Tindakan Refleksi Perbaikan Rencana Observasi SIKLUS II Pelaksanaan Tindakan Refleksi Observasi SIKLUS III Perbaikan Rencana Pelaksanaan Tindakan G. Urutan Tindakan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan berbagai kemungkinan perubahan yang dianggap perlu. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Siklus I Fokus pembelajaran pada siklus 1 adalah pada materi pelajaran Bahasa Indonesia tentang cerita pendek yang akan dilaksanakan dalam empat jam pelajaran (2 x

7 pertemuan). Adapun pelaksanaan pada siklus 1 secara rinci meliputi langkahlangkah sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan Kegiatan dalam perencanaan meliputi: a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan. b) Menyiapkan soal pretes dan protes untuk mengetahui data hasil belajar siswa. c) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan diberikan kepada siswa pada saat diskusi berlangsung. d) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. e) Mempersiapkan perangkat tes hasil tindakan. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan paa siklus I diawali dengan pembentukan kelompok heterogen dari segi kemampuan akademik. Materi yang diberikan pada siklus I adalah cerita pendek, dengan tema kekayaan seni budaya kita. Kegiatan pembelajarannya adalah: 1) Pendahuluan a) Menyampaikan tujuan pembelajaran b) Memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa, Pernahkah mendengar cerita Malin Kundang?

8 2) Kegiatan Inti a) Guru memberikan pretes (tes awal) kepada siswa untuk menjaring skor dasar siswa sebelum materi diberikan. b) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dipersiapkan sebagai bahan diskusi kelompok. c) Guru mengawasi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami tugasnya saat berdiskusi. d) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas oleh wakil setiap kelompok. e) Guru memeriksa hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaikinya jika masih terdapat kesalahan-kesalahan. f) Guru memberikan soal postes. Siswa mengerjakan soal-soal postes secara individual. g) Guru memeriksa hasil tes dan memberikan penghargaan kelompok. 3) Penutup a) Memberikan kesimpulan pembelajaran. b) Mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. c) Memberikan penguatan kepada siswa. Selama proses pembelajaran akan dilakukan observasi oleh observer. Pada akhir pembelajaran siklus I diperoleh data observasi dan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran siklus I tersebut,

9 sehingga hasil refleksinya akan menjadi acuan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II. 3. Tahap Observasi dan Evaluasi Tahap ini dilakukan secara bersamaan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan observasi penelitian tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dibantu oleh observer untuk mengadakan observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa yaitu dengan mencatat nilai hasil belajar yang diperoleh sari evaluasi hasil belajar Bahasa Indonesia setelah siklus tindakan dilaksanakan. 4. Tahap Refleksi Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas hal-hal yang terjadi dalam siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti. Bila terdapat kelemahan atau kekurangan, maka akan dilakukan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk siklus ke dua. Sedangkan kebaikan yang sudah dilakukan pada siklus pertama dipertahankan untuk siklus ke dua. Siklus II Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan pada siklus II secara rinci meliputi langkah-langkah, sebagai berikut:

10 1. Perencanaan Tindakan Kegiatan dalam perencanaan meliputi : a) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I. b) Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I. c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan d) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan diberikan kepada siswa pada saat diskusi berlangsung e) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. f) Menetapkan jenis data yang dikumpulkan baik data kualitatif maupun kuantitatif. 2. Pelaksanaan Tindakan Fokus pembelajaran pada siklus II adalah pada materi pelajaran tentang peristiwa yang akan dilaksanakan dua jam pelajaran. 1) Pendahuluan a) Menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Memberikan apersepsi tentang materi cerita pendek pada pertemuan sebelumnya.

11 2) Kegiatan Inti a) Guru memberikan pretes (tes awal) kepada siswa untuk menjaring skor dasar siswa sebelum materi diberikan. b) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dipersiapkan sebagai bahan diskusi kelompok. c) Guru mengawasi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami tugasnya saat berdiskusi. d) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas oleh wakil setiap kelompok. e) Guru memeriksa hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaikinya jika masih terdapat kesalahankesalahan. f) Guru memberikan soal postes. Siswa mengerjakan soal-soal postes secara individual. g) Guru memeriksa hasil tes dan memberikan penghargaan kelompok. 3) Penutup a) Memberikan kesimpulan pembelajaran. b) Mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. c) Memberikan penguatan kepada siswa. Selama proses pembelajaran akan dilakukan observasi oleh observer. Pada akhir pembelajaran siklus II diperoleh data observasi dan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran siklus II tersebut,

12 sehingga hasil refleksinya akan dibandingkan dengan data observasi dan hasil belajar pada siklus I. 3. Tahap Observasi dan Evaluasi Tahap ini dilakukan secara bersamaan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Pelaknsanaan observasi penelitian tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dibantu oleh observer untuk mengadakan observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa yaitu dengan mencatat nilai hasil belajar yang diperoleh dari evaluasi hasil belajar Bahasa Indonesia setelah siklus tindakan dilaksanakan. 4. Tahap Refleksi Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas hal-hal yang terjadi dalam siklus kedua yang dilakukan oleh peneliti. Data hasil belajar dan hasil observasi dalam proses pembelajaran selanjutnya dilakukan analisis data sebagai kajian untuk melakukan refleksi, sehingga dapat diketahui perkembangan yang diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siklus II setelah siklus I. H. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan jika sekurangkurangnya 80% dari semua siswa mendapat nilai lebih dari KKM, yaitu 70.