BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perpustakaan sekolah merupakan unit kerja dilingkungan sekolah yang

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA PENGANTAR. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU):

Perpustakaan sekolah SNI 7329:2009

Perpustakaan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. dengan sejumlah perangkat personalia, gedung, koleksi, serta anggarannya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

Perpustakaan umum kabupaten/kota

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

Perpustakaan umum kabupaten/kota

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

STANDAR PERPUSTAKAAN. Tanggal: 31 Juli Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: Tanggal:

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

Persiapan Perpustakaan Sekolah dalam Menghadapi Akreditasi Perpustakaan 1. Oleh. Heri Abi Burachman Hakim, SIP 2

Perpustakaan perguruan tinggi

BAB IV PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB II KAJIAN TEORETIS. koleksi buku adalah syarat mutlak untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun, Indonesia telah mengalami banyak perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN

BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING

BAB I PENDAHULUAN. pengguna perpustakaan. Penyediaan fasilitas yang memadai mempengaruhi

KEWENANGAN PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN RSBI/SBI menurut PP No 17/2010

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG PERPUSTAKAAN

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Lampiran 1 GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PADANGSIDIMPUAN

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN MASJID: PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN MASJID BERDASARKAN STANDARDIASASI PERPUSTAKAAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Juli - Desember 2017 Halaman ISSN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

Peran Perpustakaan Sekolah Sebagai Sarana Pendidikan dalam Pencapaian Tujuan di Bidang Pendidikan MDGs Sutartono. Abstrak

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Kuesioner INSTRUMEN PENILAIAN DALAM RANGKA LOMBA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT SLTA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang berkualitas.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. ketatausahaan atau administrasi kearsipan. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan

INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

UU PERPUSTAKAAN ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN BAGI SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan pendidikan tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui kualitas pendidikan di era sekarang ini memperoleh prioritas dalam

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN MENUJU PERPUSTAKAAN TERAKREDITASI. Disampaikan pada acara MUNAS IPI

PELAPORAN PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Oleh: Cahya Tri Wulan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia/ pegawai yang berdisiplin tinggi, berkemampuan, berdaya

*Coretlah jawaban yang anda anggap tidak perlu ** Beri tanda silang ( X ) pada jawaban anda pilih

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

KUESIONER PENELITIAN 1 RE-LAYOUT TATA RUANG PERPUSTAKAAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

Evaluasi Layanan Perpustakaan

*Coretlah jawaban yang anda anggap tidak perlu ** Beri tanda silang ( X ) pada jawaban anda pilih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SNI 7496:2009. Standar Nasional Indonesia. ICS Badan Standardisasi Nasional 1!!J'Ii!I'I)

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, (UU No. 20, 2003). Dengan demikian perguruan tinggi

TABEL PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU DENGAN TARAF KESALAHAN, 1, 5, DAN 10% s N s N

Standar Nasional Perpustakaan (SNP)

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap warga negara.

BAB I PENDAHULUAN. jika kebutuhan dan keinginannya tersebut dapat terpenuhi. Dan sebaliknya mereka

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

MENGENAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI LEBIH DEKAT

Oleh Kepala Bidang Perpustakaan BPAD Provinsi DKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang bermutu. Karwati (2013:47) ada tiga pilar fungsi sekolah

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan untuk menyimpan buku atau bahan pustaka lainnya yang disusun. menurut sistem tertentu (Sulistyo Basuki, 1991 : 3).

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM

BAB II TINJAUAN LITERATUR

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN...

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA PANTI PIJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perpustakaan sekolah merupakan unit kerja dilingkungan sekolah yang mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan bahan pustaka untuk dimanfaatkan oleh seluruh civitas akademika sekolah. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bertujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan minat baca, bakat dan kecerdasan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional melalui penyediaan sumber belajar. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar-mengajar, pusat penelitian sederhana, dan sebagai pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif. Untuk dapat mencapai tujuan dan fungsi yang telah ditetapkan, perpustakaan sekolah harus memiliki sumber daya manusia, memiliki fasilitas yang memadai baik berupa gedung atau ruang, perabotan dan koleksi perpusakaan, layanan serta dana yang memadai. Oleh karena itu, perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sesuai dengan standar yang berlaku. Standar perpustakaan sekolah merupakan pedoman penyelenggaraan perpustakaan yang menyediakan acuan tentang penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan perpustakaan baik sekolah negeri maupun swasta pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Standar perpustakaan memungkinkan keseragaman penyelenggaraan perpustakaan, namun tidak membatasi kreatifitas pustakawan untuk mengembangkan perpustakaannya. Dengan adanya standar perpustakaan sekolah, pustakawan yang tidak memiliki 1

latar belakang pendidikan pustakawan tetap dapat mengelola perpustakaan dengan sebagaimana mestinya. Melihat pentingnya fungsi standar perpustakaan sebagai alat bantu penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan perpustakaan sekolah, pemerintah telah mengeluarkan standar nasional perpustakaan melalui instansi negara yang berwenang. Salah satunya adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009 yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Standar Nasional Indonesia 7329: 2009 tentang standar nasional perpustakaan sekolah menetapkan dasar pengelolaan perpustakaan sekolah untuk pendidikan dasar dan menengah baik sekolah negeri maupun swasta. Dalam Standar ini telah tercantum jumlah koleksi perpustakaan sekolah yang harus dimiliki masing-masing perpustakaan adalah dengan rasio 1 murid 10 judul buku, dengan penambahan pertahun 10% dari jumlah koleksi, dengan melanggan 1 judul surat kabar dan 1 judul majalah. Perpustakaan sekolah dipimpin seorang kepala perpustakaan sekolah dengan kualifikasi pendidikan minimal diploma dua di bidang ilmu perpustakaan dan informasi atau diploma dua bidang lain yang sudah memperoleh sertifikat pendidikan di bidang ilmu perpustakaan. Tenaga perpustakaan dengan kualifikasi pendidikan menengah dan memperoleh pelatihan kepustakawanan. Jumlah jam layanan minimal yang disyaratkan dalam SNI 7329: 2009 adalah 8 jam sehari dan minimal melakukan layanan antara lain: layanan sirkulasi, layanan referensi, dan layanan pendidikan pengguna. Luas ruang perpustakaan untuk perpustakaan SMA minimal memiliki ruang seluas 168 m 2 yang dibagi ke dalam 4 area yaitu: area koleksi 45%, area baca 25%, area staf 15% dan area lain-lain 15%. Selain itu, dalam SNI 7329: 2009 juga dinyatakan 2

bahwa anggaran perpustakaan setiap tahun sekurang-kurangnya 5% dari total anggaran sekolah. Tahun 2014 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah tentang perpustakaan sebagai bentuk kepedulian terhadap penyelenggaraan perpustakaan di Indonesia. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan pasal 83 (a) dinyatakan bahwa Setiap sekolah/madrasah berkewajiban untuk menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. Selanjutnya dalam pasal 86 disebutkan bahwa Sekolah/madrasah dan perguruan tinggi yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 83, pasal 84 atau pasal 85 dikenai sanksi administratif berupa: teguran lisan, teguran tertulis, dan pemberhentian bantuan pembinaan. Meskipun telah memiliki aturan jelas yang mewajibkan setiap sekolah untuk menyelenggarakan perpustakaan sesuai dengan standar yang berlaku, namun masih banyak SMA dan SMK yang belum memiliki perpustakaan. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah (Wahyono 2014) diketahui bahwa Pada tahun 2014, dari 11.409 SMA terdapat 3.295 SMA atau sekitar 26% yang masih belum memiliki perpustakaan. Hal yang sama juga terjadi untuk SMK dimana terdapat 4.320 SMK atau sekitar 36% dari jumlah SMK belum memiliki perpustakaan. Adanya sejumlah kecil perpustakaan sekolah yang telah terselenggara belum memperhatikan standar yang berlaku, tidak adanya tenaga 3

pustakawan dan dana yang tetap menjadi masalah klasik yang menjadi hambatan dalam pengelolaan perpustakaan sekolah. Peneliti bermaksud melakukan penelitian pada Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh yang berlokasi Jalan Meranti No 20 Bukit Sitabur Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat. Alasan peneliti melakukan penelitian di Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh karena, SMA Negeri 2 Payakumbuh merupakan sekolah berprestasi pada tingkat kota, propinsi, hingga tingkat nasional dan merupakan sekolah favorit di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh sebagai salah satu sumber belajar memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung visi, misi dan tujuan sekolah. Oleh karena itu, Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh harus memiliki sumber daya manusia, memiliki fasilitas yang memadai baik berupa gedung atau ruang, perabotan dan koleksi perpusakaan, layanan serta dana yang memadai. Berdasarkan obsevasi awal peneliti, Perpustakaan SMA Negeri 2 telah memiliki ruangan tersendiri dengan bangunan berukuran panjang 22 m² dan lebar 8 m² atau seluas 178 m². Ruang pepustakaan dilengkapi dengan fasilitas: rak buku timbal balik, ruangan di atur tata cahaya dan sirkulasi udara, punya penghisap debu 8 buah ditempel dilangit-langit perpustakaan, koleksi kurang lebih 100 ribu eksemplar, ditambah koleksi audiovisual berupa DVD beberapa mata pelajaran, dilengkapi dengan Hot Spot, 8 unit komputer. Pada kegiatan observasi awal, peneliti menemukan beberapa permasalahan dalam pengelolaan Perpustakaan 4

SMA Negeri 2 Payakumbuh, diantaranya penataan ruangan serta penataan fasilitas pada pepustakaan tersebut masih belum tertata dengan rapi. Misalnya, ukuran tinggi rak buku tidak sama, penyusunan rak buku belum tertata dengan rapi, meja sirkulasi yang terlalu berdekatan dengan meja baca, jarak antara rak buku dengan meja baca yang kurang luas. Jumlah rak buku yang dimiliki perpustakaan masih kurang dibandingkan dengan jumlah buku yang ada, sehingga masih banyak buku yang bertumpuk dalam gudang. Perpustakaan hanya memiliki 2 orang tenaga perpustakaan dan hanya 1 orang yang memiliki waktu penuh dalam mengelola perpustakaan. Jumlah tenaga perpustakaan masih kurang dibandingkan dengan jumlah siswa SMA Negeri 2 Payakumbuh yang mencapai 910 orang. Hal ini juga berpengaruh terhadap maksimal atau tidaknya pelayanan perpustakaan. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengkaji sejauh mana kesesuaian pengelolaan perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh dengan SNI 7329: 2009 tentang Standar Nasional Perpustakaan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka rumusan masalah penelitian ini adalah apakah pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009? 5

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh, sebagai masukan dan bahan evaluasi untuk pengelolaan perpustakaan, dan mempermudah menyusun rencana pengembangan perpustakaan. 2. Peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti pada bidang SNI tentang standar nasional perpustakaan sekolah. 3. Pengembangan ilmu, memperkaya khasanah informasi penelitian dibidang ilmu perpustakaan khususnya tentang standar nasional perpustakaan sekolah. 4. Peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan SNI tentang standar nasional perpustakaan sekolah. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pada penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009 yang mencakup koleksi perpustakaan, pengolahan materi perpustakaan, perawatan materi perpustakaan, sumber daya manusia, 6

layanan perpustakaan, ruang, perabot dan peralatan, anggaran, teknologi informasi dan komunikasi, dan kerjasana perpustakaan. 7