BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan, banyak. orang yang merasa putus asa dengan kelanjutan hidupnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2000, kematian akibat kanker. diperkirakan mencapai 7 juta kematian (12% dari semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. digunakan sebagai alternatif pengobatan seperti kunyit, temulawak, daun sirih,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit akibat tubuh tidak mampu melawan zat asing yang masuk ke dalam

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

I. PENDAHULUAN. dan fakta menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker terus meningkat. etnik, paling sering menyebabkan kematian pada wanita Hispanik dan

BAB I PENDAHULUAN. Angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kanker diseluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2030 dan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk. dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia

ABSTRACT. Keywords:Aqueous extract, Moringa oleifera, HeLa cervical cancer cells, cytotoxicity, apoptosis, p53. xviii

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan. Kanker paru memiliki prevalensi tertinggi di dunia. mencapai 18 % dari total kanker (World Health

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian kedua di negara-negara barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal dan tak terkontrol. Sel-sel tersebut terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang memalui serangkaian fase yang disebut siklus sel. 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEGIATAN DALAM RANGKA HARI KANKER SEDUNIA 2013 DI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, 32,6 juta orang hidup dengan kanker di

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia cukup tinggi (Sugiri, 2009), yakni

BAB I PENDAHULUAN. di dunia setelah kanker paru-paru, hepar dan kolon. Insidensi kanker payudara

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru,

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB I PENDAHULUAN. pertiga bagian wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. atau kesehatan, tetapi juga budaya. Budaya minum jamu ini masih terpelihara di

6 AKTIVITAS NANOPROPOLIS SEBAGAI ANTIKANKER PAYUDARA PADA TIKUS BETINA STRAIN SPRAGUE-DAWLEY YANG DIINDUKSI DMBA. 6.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada tahun 2012, diperkirakan terdapat 56 juta. orang yang meninggal dunia dan sebanyak 68% kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler degeneratif kronis. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai obat tradisional yang dapat dikembangkan secara luas. 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. pendidikan, perumahan, pelayanan kesehatan, sanitasi dan lingkungan (Shah et al.

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 2,3% pada penduduk berusia lebih dari 15 tahun. Diperkirakan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang sering terjadi pada wanita dan menjadi penyebab kematian utama. Kanker

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. dengan Per Mortality Rate (PMR) 13 %. Di negara-negara maju seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inflamasi. Obat ini merupakan salah satu kelompok obat yang paling banyak diresepkan

PERKEMBANGAN EMBRIO PRAIMPLANTASI MENCIT

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pada tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Indonesia penyakit kanker menduduki urutan ke-3 penyebab kematian sesudah

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari data WHO

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. menular (noncommunicable diseases). Terjadinya transisi epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang (WHO, 2008 dalam Jemal et al., 2011). Menurut data dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Teh merupakan minuman yang dibuat dari infusa daun kering Camelia

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker ovarium merupakan keganasan ginekologi yang menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

setelah India, China, Amerika Serikat. Tercatat pada tahun 2000 jumlah penderita Diabetes Melitus di Indonesia mencapai 8,4 juta.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kongenital. Diperkirakan ada kasus baru pada setiap

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang menakutkan, banyak orang yang merasa putus asa dengan kelanjutan hidupnya setelah terdiagnosis menderita kanker. Menurut data WHO, kanker merupakan masalah utama di duniadan merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular (ACS, 2007). Pada tahun 2007 diperkirakan terdapat 7,9 juta kematian akibat kanker di dunia. WHO juga memperkirakan bahwa setiap tahun, sekitar 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta orang di antaranya meninggal karena kanker.hingga saat ini, jumlah kematian akibat kanker terus bertambah. Lebih dari 70% kematian akibat kanker terjadi di negara negara berkembang, salah satunya Indonesia (WHO, 2005). Di Indonesia, prevalensi tumor/kanker mencapai 4,3 per 1000 penduduk dan merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007).WHO dan Bank Dunia, (2005) memperkirakan setiap tahun, 12 juta orang di seluruh

2 dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International Union Against Cancer /UICC, 2009) Berdasarkan insidensinya yang tinggi dan prognosisnya yang relatif baik, menyebabkan kanker kelenjar mamaatau kanker kelenjar susu payudara merupakan kanker dengan prevalensi terbanyak di dunia (17,9% dari total kanker) (Parkin et al., 2002). Di Indonesia, prevalensi kanker kelenjar mama menempati urutan kedua terbanyak setelah kanker cervix (Tjindarbumi and Mangunkusumo, 2002). Pada tahun 2002, kanker kelenjar mama menempati posisi pertama dalam insidensi kanker pada wanita (23% dari total kanker) dengan angka kejadian baru mencapai1,15 juta. Insidensi kanker ini cenderung meningkat hingga 0,5% setiap tahunnya, terutama di negara negara berkembang(parkin et al., 2002; ACS, 2007). Kanker kelenjar mama dapat terjadi pada pria maupun wanita, hanya saja prevalensi pada wanita jauh

3 lebih tinggi. Diperkirakan pada tahun 2006 di Amerika, terdapat 212.920 kasus baru kanker kelenjar mama pada wanita dan 1.720 kasus baru pada pria, dengan 40.970 kasus kematian pada wanita dan 460 kasus kematian pada pria (Anonim, 2006). Kejadian kanker kelenjar mama di Indonesia sebesar 11% dari seluruh kejadian kanker (Siswono, 2003). Kanker kelenjar mama tidak langsung timbul dan mengeluarkan tanda dan gejala secara tibatiba. Terdapat faktor risiko yang menyebabkan timbulnya suatu penyakit. Biasanya pasien kanker kelenjar mama tidak sadar mempunyai faktor risiko yang mengarah ke kanker kelenjar mama dan lebih buruk lagi apabila pasien tidak sengaja menstimulasi faktor risiko tersebut. Hal ini dipengaruhi juga oleh kontrasepsi yang digunakan para wanita. Kontrasepsi yang paling banyak diminati oleh akseptor wanita adalah jenis hormonal melalui suntik atau pil (Sirait et al., 2009). Namun, penggunaan obat kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kelenjar mama terutama apabila kontrasepsi hormonal yang digunakan adalah pil

4 kombinasi estrogen dan progesteron (Sirait et al., 2009). Lebih dari 30% kematian karena kanker dapat dicegah dengan memodifikasi atau menghindari faktor resiko, termasuk : 1).Merokok 2).Kelebihan berat badan atau obese 3).Pola makan tidak sehat dengan sedikit asupan buah dan sayur 4).Kurang berolahraga 5).Minum minuman beralkohol 6).Penyakit kelamin menular, dan infeksi HPV 7).Polusi udara perkotaan 8).Asap dalam ruangan karena penggunaan bahan bakar padat untuk kebutuhan rumah tangga. Hingga saat ini, berbagai terapi kanker telah banyak dikembangkan, baik yang berupa operative maupun yang non operative. Terapi kanker yang berupa nonoperative berasal dari substansi sintesis maupun sumber alami yang bersifat antikanker. Beberapa senyawa antikanker, seperti agen pengalkil, antimetabolit, radiomimetik, dan antihormonal telah banyak digunakan sebagai kemoterapi pada penderita kanker, namun tidak satu pun dari terapi tersebut memberikan kepuasan dan bebas dari efek samping(greeneet al., 1982; Herzig et al., 1987 cit. Soekmanto et al., 2010). Usaha penyembuhan dengan kemoterapi pada umumnya belum

5 memberikan hasil yang memuaskan terutama untuk kanker yang telah mengalami metastasis, karena selektivitas dan spesifisitas obat kanker sangat rendah, sehingga menimbulkan efek samping yang serius. Pemberian kemoterapi pada penderita kanker sering menimbulkan efek samping berupamual, muntah (Abdulmuthalib, 2006),diare, mukositis, anemia (Quinn et al., 2009), trombositopenia, perdarahan (Zeuner et al., 2007), dan kerontokan rambut (Wills et al., 2009). Efek samping ini disebabkan oleh reaksi inflamasi terhadap kebocoran plasma pada sel yang mengalami nekrosis. Selain itu, berbagai gejala yang timbul merupakan akibat dari efek sitotoksik pengobatan ini yang tidak selektif membunuh sel kanker, namun juga berpengaruh pada sel normal yang cepat berproliferasi, seperti pada sumsum tulang, mukosa gastrointestinal, dan folikel rambut (Botchkarev et al., 2000). Oleh karena itu, penting adanya pengembangan penelitian sehingga dapat menuntun penemuan obat baru yang mempunyai efek lebih baik dengan toksisitas yang rendah. Saat ini banyak penelitian dilakukan untuk mencari alternatif pengobatan kanker terutama menggunakan bahan-bahan alam yang diyakini dapat

6 menekan efek samping tersebut. Ditinjau dari harganya, obat kanker di Indonesia sampai saat ini masih tergolong mahal, sehingga upaya menggunakan obat bahan alam untuk mengatasi masalah ini merupakan peluang tersendiri. Di sisi lain pengembangan obat bahan alam Indonesia yang potensial untuk obat antikanker masih harus dilakukan oleh para pakar dan peneliti sehingga kita dapat memanfaatkan potensi alam yang ada disekitar kita sehingga dapat menekan biaya pengobatan yang terkesan mahal. Kekayaan sumber daya alami berupa tanaman herbal merupakan salah satu modal Indonesia dalam pengembangan penelitian di dunia medis. Saat ini, telah banyak masyarakat Indonesia yang melakukan pengobatan dengan menggunakan bahan tanaman herbal untuk menghindari efek samping obat sintesis. Salah satu contohnya adalah dengan menggunakan tanaman Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray [Kembang Bulan] dan Curcuma domestica [Kunyit].Namun, belum ada penggunaan yang mencampurkan kedua bahan ini, penggunaannya secara luas hanya menggunakan salah satu bahan saja tanpa mengkombinasikan keduanya.

7 Salah satu kandidat obat herbal untuk antikanker adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray].Tanaman ini secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit (obafemi et al., 2006).Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak ether kembang bulan memiliki efek sitotoksis pada sel HTC-116 (Goffin et al., 2002), ekstrak ethyl asetat dan ethanol berturut-turut menghambat proliferasi sel kanker kolon (Col-2), dan berpotensi sebagai antileukimia (Gu et al., 2002; Nabin et al., 1979).Baru-baru ini uji sitotoksis ekstrak T.diversifoliayang dilakukan Wahyuningsih et al., (2009) dengan berbagai macam pelarut [methanol, etanol(100%,70%,50%) dan air] terhadap berbagai macam sel kanker in vitro, menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% berpotensi terhadap sel MCF-7 (kanker kelenjar mama) dengan nilai IC50 40,19 µg/ml.sedangkan ekstrak Curcuma domestica Val. Berdasarkan Chattopadhyay et al.,(2004). Mempunyai efek antioksidan, antiinfalamsi, hepatoprotektif, antikarsinogenik, antimutagenik, maupun antimikroba. Kembang bulan yang merupakan tanaman hias ini sering kita jumpai ini ternyata cukup banyak diteliti

8 dan ternyata memiliki sifat antikanker yang cukup baik, sedangkan kunyit sudah diteliti secara mendalam sejak lama sebagai obat kanker. Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya hanya menggunakan salah satu bahan saja, sehingga kali ini kami mengkombinasikan curcuma domestica dan Tithonia diversifolia untuk mendapatkan efek sinergis dan diharapkan dapat menjadi obat untuk penyakit kanker. Penelitian-penelitian sebelumnya ternyata membuktikan kandungan curcumin dalam kunyit dapat menjadi agen anti kanker karena dapat menginduksi apoptosis dan menghambat siklus sel, sedangkan kembang bulan sendiri memiliki sesquiterpene lactones, sesquiterpenoid dan flavonoid yang dapat menghambat perkembangan kanker. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang muncul adalah : 1. Apakah ekstrak etanol Tithonia diversifolia (Hemsley) A.GRAY dan Curcuma domestica Val dapat distandarisasi dengan marker tagitinin C dan kurkumin?

9 2. Apakah campuran ekstrak etanol Tithonia diversifolia (Hemsley) A.GRAY dan Curcuma domestica Val berperanguh terhadap gambaran histopatologi mama tikus model kanker mama? 3. Apakah campuran ekstrak etanol Tithonia diversifolia (Hemsley) A.GRAY dan Curcuma domestica Val berperanguh terhadap gambaran histopatologi hati dan ginjal tikus model kanker mama? Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mencoba menemukan obat untuk kanker dengan cara herbal yang diharapkan dapat lebih aman dan efektif serta lebih murah dan mudah dilakukan sehingga semua orang dapat menggunakannya. Salah satunya adalah dengan menggunakan kembang bulan (T.diversifolia)dan Rimpang Kunyit(Curcuma domestica), namun penelitian-penelitian selama ini belum ada yang menggunakan kombinasi tersebut, sehingga efek dari penggunaan kombinasi herbal tersebut masih belum diketahui. I.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah : Mengembangkan Campuran ekstrak Curcuma domestica Val dan Tithonia

10 diversifolia (Hemsley) A.Gray sebagai kandidat herbal terstandar untuk anti kanker. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Melakukan standarisasi ekstrak etanol Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray dan Curcuma domestica Val. 2. Mengetahui efek pemberian campuran ekstrak etanol Terstandar Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray dan Curcuma domestica Val terhadap gambaran histopatologi kelenjar mama pada kelompok kuratif. 3. Mengetahui efek pemberian campuran ekstrak etanol Terstandar Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray dan Curcuma domestica Val terhadap gambaran histopatologi kelenjar mama pada kelompok preventif (pemberian ekstrak bersama dengan DMBA). 4. Mengetahui efek pemberian campuran ekstrak etanol Terstandar Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray dan Curcuma domestica Val terhadap gambaran histopatologi hati dan ginjal pada kelompok kuratif (pemberian ekstrak setelah induksi DMBA). 5. Mengetahui efek pemberian campuran ekstrak etanol Terstandar Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray dan Curcuma domestica Val terhadap gambaran

11 histopatologi hati dan ginjal pada kelompok preventif. I.4 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai ekstrak Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray dan Curcuma domestica val sebagai agen chemopreventive dari penyakit kanker sudah cukup banyak dilakukan, namun belum ada penelitian yang menggunakan kedua bahan ini dan juga belum ada bukti ilmiah yang menjelaskan kegunaan ekstrak Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray dan Curcuma domestica val sebagai obat kanker. Maka perlu dilakukan penelitian tentang ekstrak Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray dan Curcuma domestica terhadap sel kanker, baik aktivitas chemopreventivenya maupun aktivitas chemotherapeutic. Beberapa penelitian baik di Indonesia maupun di luar negeri yang meneliti tentang efek Tithonia diversifolia(hemsley) A.Gray dan Curcuma domestica Val. Penelitian-penelitian tersebut antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ming-Xiang Yeet al., (2012). Tujuan dari review penelitian ini adalah untuk mengetahui efek curcumin pada kanker paru serta ambang batas dosis yang aman tanpa

12 menyebabkan toksisitas pada hewan coba. Review ini membahas efek curcumin dan cara kerjanya pada sel kanker. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Palangeet al., (2012). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh curcumin terhadap sifat metastasis dari kanker kelenjar mama. Penelitian ini menggunakan 4 range dosis curcumin (1 Mikromol, 10 Mikromol, 20 Mikromol, dan 40 Mikromol). 3. Penelitian yang dilakukan oleh jian-qiao Guet al., (2002). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasin senyawa-senyawa yang ada dalam Tithonia diversifolia dan mengevaluasi aktivitas senyawa-senyawa tersebut sebagai agen potential chemopreventive kanker. Dalam penelitian ini digunakan 7,12- dimethylbenz[α]antrase (DMBA) sebagai stimulan kanker kelenjar mama pada tikus. Penelitian-penelitian tentang Curcuma domestica (kunyit) dan Tithonia diversifolia (kembang bulan) memang sudah cukup banyak dilakukan, namun belum ada penelitian yang mencampur keduanya, karena pada penelitian-penelitian sebelumnya Curcuma domestica dan

13 Tithonia diversifolia yang diberikan sebagai single agent saja tanpa mencampurkan keduanya.curcuma domesticadalam jumlah besar cenderung terbuang oleh tubuh melalui feses, sedangkan Tithonia diversifolia pada penelitian-penelitian sebelumnya menyebabkan kerusakan hati maupun ginjal. Disini kami memberikan kedua ekstrak ini secara bersamaan dikarenakan Curcuma domestica memiliki sifat hepatoprotektif, dan Tithonia diversifolia memiliki sifat antikanker yang cukup baik sehingga diharapkan, penelitian ini dapat menyembuhkan kanker pada tikus yang diinduksi DMBA dengan lebih efektif dan efisien. Subjek penelitian ini adalah tikus Sprague-Dawley betina yang memiliki berat 70±20 g. Intervensi yang diberikan pada penelitian ini adalah ekstrak Curcuma domestica val dan Tithonia dibersifolia (Hemsley) A.Gray, bukan hanya salah satunya. Penelitian yang telah dilakukan sejauh ini hanya menggunakan salah satu jenis dari tanaman tersebut. I.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai cikal bakal untuk penelitian mengenai fungsi ekstrak Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray dan Curcuma domestica Val sebagai antikanker. Penelitian ini diharapkan dapat

14 mendorong munculnya penelitian lain mengenai manfaat Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray dan Curcuma domestica Valsecara umum pada aktivitas antikanker sehingga kelak Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray dan Curcuma domestica Val dapat dijadikan alternatif dalam pengobatan maupun prevensi kanker.