Proses Dan Tahapan Pembinaan Aagama Di UII (Ondi, Pesantrenisasi Dan LKID)

dokumen-dokumen yang mirip
Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas

"MERCY OF GOD" BASIS STANDAR PENDIDIKAN TINGGI ISLAM

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

VISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

Disediakan Oleh: Bahagian Pendidikan Islam Jabatan Agama Islam Selangor

PANDUAN HIBAH PENULISAN BUKU ISLAM DALAM DISIPLIN ILMU

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PENDIDIKAN PANCASILA (2 SKS)

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ditanamkan agar iman dan taqwa menjadi tumpuan harapan bagi

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di sekolah merupakan

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PAI MELALUI PEMBINAAN KEAAGAMAAN BERBASIS TUTORIAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN. Rahmania Utari, M. Pd.

This document from 1

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas. maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

DUTA PERTAMINA MENGABDI

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

II. Rangkuman Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang terdapat dalam Undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. peran di lingkungannya secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

BAB III KONDISI OBJEK PENELITIAN. A. Selintas Tentang SMA Muhammadiyah 1 Palembang. 1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Palembang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA Gedung Pusgiwa FMIPA UI Depok

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

PANDUAN PKBR Pengertian Fungsi PKBR Tujuan PKBR

MODEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SALMAN AL-FARISI BANDUNG

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan saat ini masih dipercaya sebagai media yang ampuh dalam

Mandiri dan Berprestasi yang Madani maka untuk terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

Watampone bermula dengan status sebagai Fakultas Syariah yang. diresmikan tahun 1985 di bawah naungan IAIN Alauddin Makasssar.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: 2005, hlm Departemen Agama, Panduan Kegiatan Ekstra kurikuler Pendidikan Agama Islam,

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN BERBASIS KEORGANISASIAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah yakni: input, proses, dan out put (Rivai dan Murni, 2009).

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor : 184/A.51.01/Unwidha/III/2014 tentang PEDOMAN ETIKA DOSEN

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

Kebijakan Akademik UGM. Hardyanto Soebono Ketua Senat Akademik UGM

Transkripsi:

Proses Dan Tahapan Pembinaan Aagama Di UII (Ondi, Pesantrenisasi Dan LKID) [caption id="attachment_135" align="alignleft" width="133"] Tian Wahyudi, S. PdI[/caption] Salah satu tantangan perguruan tinggi Islam ditengah derasnya arus globalisasi saat ini adalah membentuk sumber daya insani yang tidak hanya unggul secara teoritik-akademik namun ia juga menjadi pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas. Untuk itu, Universitas Islam Indonesia (UII), sebagai perguruan tinggi yang bernafaskan ajaran-ajaran agama, tentu menyadari betapa pentingnya Islam untuk dijadikan basis dalam membangun integritas dan moralitas peserta didiknya. Sebagaimana tercantum dalam statuta UII yang secara tegas disebutkan bahwa tujuan penyelenggaraan pendidikan di UII, adalah: 1) membentuk sarjana muslim, yaitu yang bertaqwa, berakhlak mulia, terampil, berilmu amaliah dan beramal ilmiah; 2) mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan agama Islam: 3) turut serta membangun masyarakat dan negara republik Indonesia yang adil makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang diridhoi oleh Allah SWT; 4) Memelihara, memperdalam, mengembangkan, dan menyebarluaskan pemahaman agama Islam untuk dihayati dan diamalkan oleh warga UII dan masyarakat pada umumnya, sebagai pengejawantahan visi dan misi UII. Dalam rangka mendukung dan merealisasikan arah tujuan tersebut, diperlukan langkahlangkah yang cerdas dan efektif, serta dukungan dari semua pihak, sehingga harapan-harapan UII dapat tercapai dengan baik. Dalam kaitan ini, untuk melahirkan profil-profil generasi terdidik yang menjadi harapan semua pihak, UII melalui Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Agama Islam (DPPAI) berupaya merealisasikan suatu program pembinaan keagamaan secara khusus dan bertahap. Pembinaan keagamaan di UII sebenarnya dilakukan melalui berbagai jalur, baik jalur akademik kulikuler maupun ekstra kulikuler. Pada jalur kulikuler proses pembinaan keagamaan dimasukan kepada mata kuliah di berbagai fakultas di lingkungan UII, sedangkan pada jalur ekstra kulikuler Universitas melalui DPPAI melaksanakan program pembinaan khusus sebagaimana disebutkan di atas, namun tetap berkaitan erat dengan proses pembelajaran 1 / 5

kulikuler. Berikut ini program pembinaan khusus yang menyangkut pembinaan ekstra kulikuler. Orientasi Nilai-nilai Dasar Islam (ONDI) ONDI merupakan kegiatan yang diselenggarakan Universitas Islam Indonesia melalui Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam (DPPAI) sebagai program pembinaan keagamaan awal bagi mahasiswa. Kegiatan ONDI adalah salah satu program pengenalan kampus yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai dasar Islam, yang terangkum dalam materi tauhid, ibadah, dan akhlak. Pelaksanaan program ini merujuk kepada acuan yang telah ditetapkan dalam pola pengembangan mahasiswa (polbangmawa) yang telah menjadi keputusan rektor Universitas. Secara historis, program ini lahir sebagai pengganti dari P4 pada masa orde baru. Selain itu, pembinaan keagamaan ONDI juga merupakan entry poin (bekal awal) untuk memasuki pendidikan selanjutnya di kampus. Untuk itu, program ini merupakan kegiatan ekstra kulikuler yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa UII, sebab tes tersebut merupakan syarat memasuki pembinaan keagamaan selanjutnya, yaitu pembinaan agama tahap I sekarang dengan nama Pesantrenisasi- dan LKID. Berkenaan dengan pelaksanaanya, secara teknis, kegiatan ini dilaksanakan oleh DPPAI dan kerjasama berbagai pihak, baik itu pihak rektorat maupun fakultas yang ada di lingkungan UII. Sebagai suatu kegiatan yang terprogram ONDI memiliki beberapa tujuan yang dapat dicapai, diantaranya meliputi tujuan umum dan khusus. Tujuan Umum 1. Mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran beragama sebagai warga UII maupun sebagai warga negara Indonesia. 2. Mahasiswa mampu menciptakan suasana lkampus yang islami dan mengemban fungsi catur dharma UII sebagai lingkungan Ilmiah yang berbasis pada nilai-nilai Islam. Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan nilai dasar ketauhidan 2. Mahasiswa mampu memahami dan melakasanakan nilai dasar ibadah dengan baik sesuai tuntunan agama Islam. 3. Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan nilai akhlak al-karimah sesuai tuntunan Rasulullh saw. Mengingat bahwa implementasi suatu program pembinaan dapat dikatakan berhasil bila telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka hal yang patut disadari bersama bahwa untuk mencapai itu semua tidaklah mudah, perlu etos kerja yang baik dan konsistensi dari berbagai pihak, khususnya pihak penyelenggara. Selain itu, api semangat mahasiswa dalam memahami dan memperdalam wawasan keagamaan harus terus dikobarkan, sebagai bagian dari proses 2 / 5

pembentukan mentalitas kuat yang diilhami dari pemahaman ajaran Islam yang utuh. Placemant Test Agama Placement test Agama merupakan tes pengelompokan bagi mahasiswa dalam memasuki pesantrenisasi Pembinaan Keagamaan-. Kegiatan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui wawasan atau kemampuan keagamaan mahasiswa, sehingga nantinya dapat dikelompokan sesuai tingkat keagamaan yang mereka miliki. Hasil placement test ini dikategorikan kedalam tiga tingkatan, yaitu tingkatan lanjut, menegah, dan dasar. Latar belakang dari dibentuknya program ini adalah sebagai langkah awal untuk memudahkan proses pembinaan selanjutnya, yaitu pembinaan agama tahap I. Hal ini mengingat latar belakang mahasiswa yang beragam, sehingga wawasan keagamaanyapun menjadi bermacammacam. Adapun materi yang diujikan kepada mahasiswa dalam placement test terdiri dari dua kelompok, yaitu baca-tulis Al-Qur'an dan pratik ibadah. Praktik ibadah terdiri dari taharah, shalat fardhu dan beberapa shalat sunat serta do'a, sedangkan baca-tulis Al-Qur'an yaitu membaca ayat Al-Qur'an yang telah ditunjuk oleh penguji, hafalan beberapa surat pendek, dan menulis beberapa kata atau kalimat arab. Pesantrenisasi Sebagaimana pembinaan sebelumnya, bahwa kegiatan pesantrenisasi juga merupakan program pembinaan universitas yang bersifat wajib, sebab ini merupakan syarat untuk mengikuti program pembinaan keagamaan mahasiswa berikutnya. Pembinaan agama dengan model pesantrenisasi adalah kegiatan tindak lanjut dari program pembinaan ONDI. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara bergantian sesuai kelompok dan jenjang yang telah ditentukan pada kegiatan ONDI dan placement test yang telah diadakan sebelumnya. Sebagai tindak lanjut dari program pembinaan sebelumnya, model pembinaan dalam bentuk pesantrenisasi ini, sebenarnya merupakan upaya UII dalam meningkatkan efektifitas pembinaan keagamaan yang dalam penyelenggaraannya lebih bersifat bimbingan dan pendampingan secara baik dan terprogram. Pelaksanakan kegiatan pesantrenisasi diselenggarakan selama sepuluh hari secara terpadu di Asrama Rusunawa UII yang berada di kampus terpadu UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Yogyakarta. Kendatipun demikian, waktu yang digunakan dalam proses pembinaan tidak full day, namun dimulai dari sore hingga pagi hari. Hal ini dilakukan agar proses pembinaan tidak mengganggu aktivitas perkuliahan mahasiswa yang bersangkutan. Adapun muatan kurikulum yang diterapkan, secara garis besar merupakan kelanjutan dari 3 / 5

pembinaan ONDI, namun lebih bersifat penguatan dan pendalaman. Di antara materi yang ditetapkan, yaitu penguatan kemampuan membaca al-qur an, penguatan ibadah praktis, dan akhlak. Kendatipun demikian, rincian materi yang menjadi bahan ajar tidak semuanya sama, namun akan disesuaikan dengan tingkatan yang dihasilkan melalui placement test. Kategorisasi yang dihasilkan dari placement test ini terbagi menjadi tiga tingkatan, diantaranya tingkatan dasar, menengah, dan lanjut. Sebagai suatu model pembinaan keagamaan yang relatif baru, peningkatan dan pengembangan dalam berbagai hal, mutlak diperlukan. Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan kinerja dan efektivitas program pesantrenisasi ini, maka DPPAI menyusum buku progress report dan evaluasi untuk dijadikan acuan selama aktivitas pesantrenisasi tersebut berlangsung. Dengan disusunnya buku tersebut proses kegiatan dapat terus dipantau dan ditinjau seberapa jauh tingkat perkembangan pembinaan mahasiswa. Tes Baca Tulis Al-Qur an + Ibadah Praktis Sebagaimana placement test, Tes Baca Tulis al-qur an dan Ibadah Praktis (BTAQ+IP) juga merupakan kegiatan yang berbentuk pengujian bagi mahasiswa UII setelah dilaksanakannya pembinaan agama tahap I yaitu Pesantrenisasi. Namun demikian, kegiatan pengujian dalam program ini bukan untuk pengelompokan, akan tetapi untuk mengevaluasi seberapa jauh kemampuan baca dan tulis al-qur an, serta kemampuan ibadah praktis berupa thaharah dan shalat mahasiswa bersangkutan. Tes BTAQ+IP yang diselenggarakan universitas juga merupakan syarat untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan ujian tugas akhir mahasiswa, sehingga mau tidak mau dalam hal ini, mahasiswa harus menyelesaikannya secepat mungkin. Program tersebut adalah salah satu betuk keseriusan dan ketegasan UII dalam mengontrol pembinaan keagamaan mahasiswa. Latihan Kepemimpinan Islam Dasar (LKID) LKID merupakan suatu kegiatan yang diprogram khusus untuk membentuk dan membina mahasiswa UII dalam membangun jiwa kepemimpinan yang tumbuh dari semangat nilai-nilai ajaran Islam. Program pembinaan ini merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah studi kepemimpinan Islam (SKI) yang termasuk dalam kategori matakuliah umum pada jurusan masing-masing yang ada di lingkungan UII. Dibentuknya program pembinaan LKID bagi mahasiswa adalah sebagai bentuk pengejawantahan dari spirit yang terkandung dalam Al-Qur an dan Sunah. Gelar khalifah yang disandang manusia, menjadikan ia harus mampu memimpin, baik itu memimpin dirinya sendiri dalam lingkup kecil, maupun menjadi pemimpin bagi orang lain, yaitu keluaraga, masyarakat, organisasi, Negara dsb, dalam lingkup besar. Hal inilah yang menjadi falsafah lahirnya LKID di 4 / 5

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Buletin Al-Islamiyah UII ini. LKID sebagai pembinaan berupa latihan kepemimpinan dasar Islam, pada dasarnya merupakan bekal dan tahap awal dalam sebuah proses pembentukan output yang berkualitas, yang berjiwa kepemimpinan dan memiliki akhlak al-karimah. Berkenaan dengan pelaksanaannya, LKID dilaksanakan selama dua hari dengan jadwal yang telah ditentukan DPPAI. Adapun dengan materi pembelajarannya, meliputi Self Awareness (mengenal diri), pilar substansial Islam, Prinsip Dasar dan Karakteristik Kepemimpinan Islam, Manajeman Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Peran Mahasiswa Islam dalam Perubahan Sosial dan Teknik belajar efektif dsb. Demikian beberapa proses dan tahapan pembinaan keagamaan di UII. Semangat dan upaya UII melalui serangkaian program pembinaan tersebut tidaklah dapat tercapai jika tanpa dukungan semua sivitas akademika di lingkungan UII. Evaluasi dan inovasi kegiatan ini harus terus ditingkatkan, agar kualitas output dapat tercapai sesuai dengan harapan UII. Dari beberapa penjelasan di atas, berikut ini secara singkat dapat digambarkan proses dan tahapan pembinaan keagamaan di UII pada jalur * Penulis adalah Alumni Fakultas Ilmu Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam 5 / 5