BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat pesat. Salah satunya adalah internet, internet merupakan hasil dari kemajuan teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang dalam Bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan. Dewasa ini setiap orang dapat mengakses internet dengan berbagai macam cara, seperti melalui internet café atau warnet, jaringan internet melalui telepon rumah, tempat yang menyediakan hotspot area, bahkan melalui telepon seluler yang dilengkapi dengan fitur koneksi internet. Dengan demikian internet dapat diakses setiap saat oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Penelitian yang dilakukan Pew Internet dan American Life Project (2001) di Amerika menemukan bahwa Internet memiliki peran penting dalam kehidupan remaja, sebesar 48% digunakan untuk menjalin hubungan dengan teman, 32 % menggunakan fasilitas yang terdapat pada internet untuk mendapatkan teman baru, 20% menganggap instant massaging paling tepat digunakan untuk membuat kesepakatan dengan teman. Weiss (2005) menemukan bahwa 87% dari remaja setiap hari menggunakan internet, Pesan teks instan, chat room, dan Web pribadi, adalah beberapa situs yang sering 1
digunakan untuk berinteraksi oleh remaja. Sedangkan hasil penelitian Yahoo dan Taylor Nelson Sofres (TNS) Indonesia didapat hasil pengguna internet di Indonesia ternyata sebagian besar cenderung berusia muda sebanyak 64 persen yang berusia antara 15-24 tahun. Bagi sebagian orang internet merupakan salah satu media untuk meningkatkan produktifitas dalam bekerja, meningkatkan kemampuan, sebagai sumber pustaka tanpa batas dan bahkan menjadikan internet sebagai lahan bisnis yang menggiurkan. Layanan internet tidak semuanya menunjukkan dampak positif namun bagi sebagian orang internet justru membawa dampak negatif yang biasa kita sebut sebagai kecanduan internet. Perkembangan dari layanan internet adalah munculnya layanan jejaring sosial. Sanjaya (2009), mengatakan jejaring atau jaringan sosial (social networking) adalah penggunaan sebuah website suatu bidang sosial yang mana untuk menghubungkan orang-orang atau antar manusia yang memiliki kesamaan minat personal atau professional, tempat tinggal, pendidikan di sekolah tertentu dan lainnya, jaringan ini didefinisikan sebagai perangkat hubungan yang tidak tampak atau maya yang terjadi pada cyberspace (dunia maya). Sebagian orang menggunakan jejaring sosial dunia maya tersebut untuk menjalin hubungan dengan orang lain di tempat yang berbeda, saling bertukar pikiran atau bahkan berkenalan dengan orang lain. Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal 2
dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah Friendsters, Facebook, My Space,YM, dan Twitter. Layanan internet yang fenomenal saat ini adalah Facebook karena melalui Facebook para pengguna jejaring ini yang biasanya disebut Facebookers bisa menandakan eksistensi dirinya di dunia maya. Ahmad (2009), menurut data Youthlab Indonesia, 92% remaja Indonesia menggunakan Facebook lebih sering dibandingkan dengan situs jejaring sosial lainnya. Saat ini kecenderungan orang untuk menggunakan Facebook semakin banyak dan waktu yang dipergunakan untuk mengakses situs tersebut juga semakin lama. Semakin lama seseorang melakukan akses maka akan semakin lama terpisah dengan lingkungan sekitar, memicu orang untuk mengisolasi diri dan juga membuat seseorang menunda pekerjaan yang harus dikerjakan. Penundaan atau prokrastinasi adalah fenomena yang umum, seseorang yang melakukan prokrastinasi biasa disebut Procrastinator. Mahasiswa sering menunjukkan perilaku prokrastinasi terhadap tugas-tugas akademik seperti mempersiapkan pekerjaan rumah, belajar dan mempersiapkan ujian. Sebuah meta-analisis (Steel, 2007) melaporkan bahwa 80% dari mahasiswa di Amerika menunda-nunda, terutama ketika datang untuk melakukan kursus. Temuan penelitian yang lain adalah para peneliti yang telah mempelajari perkiraan prokrastinasi akademik bahwa sebanyak 95% dari mahasiswa Amerika sengaja menunda atau menyelesaikan tugas dan bahwa sebanyak 3
70% dari mahasiswa sering melakukan prokrastinasi (Ellis & Knaus 197, dalam La Forge, 2005). Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan dengan melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga pekerjaan menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat dalam menghadiri pertemuan-pertemuan (Solomon & Rothblum, 1984; dalam Ferari, 1995). Prokrastinasi ini biasanya didefinisikan sebagai sebuah sifat atau perilaku kecenderungan untuk menunda atau memperlambat melakukan tugas atau keputusan (Milgram dkk 1998; Haycock dkk 1998; Kachgal dkk 2001). Walaupun prokrastinasi merupakan suatu fenomena umum di kalangan mahasiswa dan dianggap sebagai suatu ciri kepribadian yang kurang baik tampaknya sulit untuk menemukan suatu definisi dimana semua peneliti setuju (Sirin,2001). Prokrastinasi akademik banyak berakibat negatif, karena melakukan penundaan banyak waktu terbuang dengan sia-sia tugas menjadi terbengkalai bahkan bila diselesaikan hasilnya menjadi tidak maksimal. Penundaan juga bisa mengakibatkan seseorang kehilangan kesempatan dan peluang yang datang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh An nisa Zulaicha dan Inhastuti Sugiasih (Fakultas Psikolgi Universitas Sultan Agung Semarang) dengan subyek adalah mahasiswa yang aktif melakukan chatting Migg33 4
menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kecanduan chatting Migg33 dengan prokrastinasi akademik. Irfan Nazir (2009) meneliti dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang Mahasiswa FISIP USU menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tinggi, kuat antara situs Facebook terhadap tindakan menggunakan mahasiswa FISIP USU. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ikhwan Pratama (2010) dengan subyek 110 mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap prokrastinasi pada mahasiswa yang menggunakan Facebook dengan frekuensi rendah, sedang dan tinggi. Sejak Facebook dapat diakses oleh siapa saja yang yang memiliki alamat email pada tahun 2006, banyak orang yang memiliki akun di Facebook,termasuk juga yang memiliki akun di situs ini adalah mahasiswa. Mahasiswa adalah salah satu bagian dari pengguna jejaring sosial Facebook tersebut, dapat di lihat di kalangan mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana sendiri berapa banyak mahasiswa yang mempunyai account jejaring sosial terutama Facebook? Facebook selain dimanfaatkan mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana untuk menyampaikan suatu ide dan gagasan, mahasiswa juga dapat menambah teman maya, bahkan ada yang berkumpul dengan membuat komunitas. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada 8 orang 5
mahasiswa Bimbingan dan Konseling dalam wawancara diperoleh data bahwa mereka sudah lama menggunakan situs jejaring sosial Facebook, mereka mengakses Facebook pada saat mereka terhubung dengan jaringan internet. Mahasiswa tersebut mengakses pada saat mencari tugas ataupun juga pada saat perkuliahan berlangsung karena alasan jenuh, ingin refreshing, mendinginkan otak karena tugas yang dicari belum ditemukan. Peneliti juga melakukan penyebaran skala kepada 30 responden mahasiswa Bimbingan dan Konseling secara acak mulai dari angkatan 2008sampai 2011 dan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1.1 Tabel Pre Test Penggunaa Situs Jejaring Sosial Facebook Mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW Interval Kategori Jumlah Persen 19 30 Sangat Rendah 3 10 % 31-42 Rendah 2 6,7 % 43 54 Sedang 16 53,5 % 55 65 Tinggi 6 20 % 66 76 Sangat Tinggi 3 10 % JUMLAH 30 100 % Tabel 1.2 Tabel Pre Test Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW Interval Kategori Jumlah Persen 12 19 Sangat Rendah 6 20 % 20 27 Rendah 10 33,3 % 28 34 Sedang 6 20 % 35 41 Tinggi 7 23,3 % 42 48 Sangat Tinggi 1 3,3 % JUMLAH 30 100 % 6
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 53,5% mahasiswa menggunakan situs jejaring sosial dengan kategori sedang dan 33,3% mahasiswa prokrastinasinya rendah. Dari data tersebut timbul permasalahan penggunaan jejaring sosial facebook yang sedang tetapi tidak diikuti dengan prokrastinasi akademiknya dalam kategori sedang. Sehingga berdasarkan pemaparan di atas, juga berdasarkan penelitian sebelumnya yang memperoleh hasil berbeda dan temuan dilapangan yang berbeda dengan teori maka peneliti tertarik untuk mengetahui Hubungan Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah ada hubungan yang signifikan antara penggunaan situs jejaring sosial Facebook dengan prokrastinasi akademik mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga? 1.3 Tujuan Mengacu pada rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan penggunaan situs jejaring sosial Facebook dengan prokrastinasi akademik mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 7
1.4 Manfaat Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat antara lain sebagai berikut: 1. Secara Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang hubungan penggunaan situs jejaring sosial Facebook terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. b. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas. 2. Secara Praktis a. Bagi penulis, dapat menambah pengalaman dan keterampilan dalam mengetahui dan mencari hubungan tentang penggunaan situs jejaring sosial Facebook terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. b. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat memberi gambaran tentang penggunaan situs jejaring sosial Facebook terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. c. Bagi peneliti lainnya, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang studi hubungan penggunaan situs jejaring sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. 8