METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), EPS

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. (time series) dalam bentuk tahunan. Periode yang digunakan yaitu periode 2000:I-

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. pinjaman, suku bunga BI rate, jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, dan suku

III. METODE PENELITIAN. yang ditentukan dengan menggunakan metode ilmiah secara aturan-aturan yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian, Data dan Spesifikasi Model Ekonomi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

METODE PENELITIAN. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Tabel 8. Deskripsi Data Input Nama Data Selang periode runtun waktu Satuan pengukuran Sumber Data Inflasi (CPI) Bulanan Tahun Dasar 2000 Indeks BPS Ekspor (Migas dan non migas) Impor (Migas dan Migas) Bulanan Miliar Rupiah BPS Bulanan Miliar Rupiah BPS PDB Triwulanan Miliar rupiah M2 Bulanan Persentase Nilai Tukar Bulanan Rupiah/Yuan(RRC) Suku Bunga Bulanan Persentase Inflasi negara mitra Bulanan Persentase (SEKI) Bank Indonesia (SEKI) Bank Indonesia (SEKI) Bank Indonesia (SEKI) Bank Indonesia (SEKI) Bank Indonesia

42 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu dengan cara mempelajari berbagai sumber baik literatur, makalah, karya ilmiah yang terkait dengan penelitian ini.data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (time series) yaitu. B. Batasan Variabel Batasan Variabel dalam penulisan ini adalah : 1. Inflasi Merupakan kecendrungan harga-harga untuk naik secara umum dan terusmenerus. Data Inflasi yang digunakan adalah data bulanan laju Inflasi di indonesia dari tahun 2005:07 sd 2012 :06. 2. Perekonomian Terbuka (OPENC) Merupakan kegiatan suatu negara membuka diri dalam banyak hal terutama dalam bidang ekonomi. Perekonomian terbuka ditunjukkan dengan adanya kegiatan Ekspor dan Impor. Pada penelitan ini perekonomian terbuka digambarkan ekspor total ditambah dengan impor total dibagi dengan PDB. Data yang digunakan adalah data bulanan untuk ekspor dan impor, dan data triwulanan untuk PDB indonesia dari tahun 2005:07 sd 2012 :06. Derajat Perekonomian terbuka diperoleh dari Total Trade (ekspor + impor) / Y (PDB). 3. Nilai tukar Kurs valuta asing yang digunakan kurs tengah mata uang rupiah terhadap Yuan (independen variabel). Yuan dipilih, sebagai mata uang mitra dagang pengimpor terbesar Indonesia. Data Nilai tukar dalam penelitian

43 berupa data triwulanan diperoleh dari data SEKI Bank Indonesia dengan mengambil data di bulan 2005:07 sd 2012 :06. Yuan sebagai mata uang negara RRC, dipilih dari beberapa negara, sebagai pengimpor terbesar Indonesia 4. Suku Bunga Kebijakan BI Data yang digunakan penelitian ini dengan mengambil data bulanan pada periode 2005:07 sd 2012 :06. 5. Inflasi Mitra Dagang Utama Inflasi Negara mitra dagang yang dipakai pada penelitian ini adalah inflasi RRC, sebagai pengimpor terbesar Indonesia. Data yang digunakan penelitian ini dengan mengambil data di bulan periode 2005:07 sd 2012 :06. C. Metode Pengolahan Data 1. Interpolasi Data Interpolasi data adalah suatu metode yang digunakan untuk menaksir nilai data time series yang pempunyai rentang waktu lebih besar ke data yang memiliki rentang waktu yang lebih kecil, atau sebaliknya(tahunan ke triwulanan,triwulan kebulanan). Sebelum interpolasi dilakukan, kita harus membedakan karakteristik data yang akan kita gunakan, yaitu perolehan data dari rata-rata atau akumulasi. Metode interpolasi data dalm penelitian ini adalah menaksir nilai data bulanan dari data triwulanan, alat yang digunakan adalah Conversion option Eviews 4.0. Interpolasi digunakan untuk memperoleh data bulanan dari variabel PDB, dari data triwulan.

44 D. Metode Analisis Pada prinsipnya dalam ECM terdapat keseimbangan yang tetap dalam jangka panjang antar variable ekonomi, tetapi dalam jangka pendek bisa saja terjadi ketidakseimbangan. Namun pada dasarnya ketidakseimbangan dalam suatu periode akan dikoreksi pada periode berikutnya. Jadi proses koreksi kesalahan dapat diartikan sebagai penyelaras perilaku jangka pendek dan jangka panjang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis diatas, maka: Model Ekonomi: Π = f (OPC,M2,Exc,i, Π*) Π opc M2 Exc i = Inflasi = Openness = Agregat Moneter = Rp/$ = Suku Bunga BI Π* = Inflasi Mitra Dagang

45 Model Matematika Π = opc + M2 + Exc + i + Π* Dimana: Π opc M2 Exc i = Laju Inflasi = Openness = Agregat Moneter = Nilai Tukar Rp/$ = Suku bunga BI Π* = Inflasi Mitra Dagang Model ekonometrika dengan menggunakan ECM Π = β0 + β1 opc + β2 M2 + β3 Exc + β4 i + β4 Π* + β5 Ec t-1 + εt Dimana: Π β 0 β 1, β 2, β 3, β 4, β 5 opc M2 Exc i = Laju Inflasi = Intercept = Parameter = Openness = Agregat Moneter = Nilai Tukar Rp/$ = Suku bunga BI

46 Π* = Inflasi Mitra Dagang Ec t-1 = Error Corection Model Εt = kesalahan stokastik dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan ECM (Error Corection Model) guna mengatasi regresi lancung atau mengantisipasi adanya pergerakan fluktuasi jangka pendek antar variabel terikat dan variabel bebas (Granger, C.W.J., 1983). E. Proses dan Identifikasi Model 1. Uji Stationary Sebelum melakukan analisa regresi dengan menggunakan data time-series, perlu dilakukan uji stationary terhadap seluruh variabel untuk mengetahui apakah variabel-variabel tersebut stationary atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pengujian unit root, yang bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut mengandung unit root atau tidak. Jika variabel mengandung unit root, maka data tersebut dikatakan data yang tidak stationary. Penentuan orde integrasi dilakukan dengan uji unit root untuk mengetahui sampai berapa kali diferensiasi harus dilakukan agar series menjadi stasionary. Terdapat beberapa metode pengujian unit root, dua diantaranya yang saat ini secara luas dipergunakan adalah Augmented Dickey-Fuller dan Phillips Perron unit root test. Prosedur pengujian stationary data adalah sebagai berikut : a. Melakukan uji terhadap level series. Jika hasil uji unit root menunjukkan terdapat unit root, berarti data tidak stationary.

47 b. Selanjutnya adalah melakukan uji unit root terhadap first difference dari series. c. Jika hasilnya tidak ada unit root, berarti pada level first difference, series sudah stationary atau semua series terintegrasi pada orde I(1). Jika setelah di-first difference-kan series belum stationary maka perlu dilakukan second difference. 2 Uji Kointegrasi Menurut Engle-Granger (1987) pendekatan uji kointegrasi digunakan untuk memberi indikasi awal bahwa model yang kita gunakan memiliki hubungan jangka panjang (cointegration relation) dalam melakukan uji kointegrasi harus diyakini dulu bahwa variabel yang kita pakai mempunyai derajat integrasi yang sama. Salah satu bentuk pengujian kointegrasi adalah Engle-Granger test (1987). Alat analisisnya menggunakan uji CRDW (cointegration regression durbin watson) selain itu juga dapat kita gunakan Johansen test (1988) i menggunakan multivariate VAR approach. Perbedaan antara keduanya adalah jika johansen test dapat menghasilkan lebih dari satu nilai cointegration relation. Sedangakan Engle-Granger hanya 1 kali nilai cointegration relation yang dapat dihasilkan. Jika terdapat lebih dari satu cointegration relation maka Engle-Granger test menjadi misleading. Johansen test hanya dapat dinyatakan valid jika data time series diketahui tidak statonary, jika sudah statonary dapat langsung dilakukan estimasi ECM/OLS.

48 3. Model Koreksi Kesalahan Agus Widarjono (2007) jika ada dua atau lebih variabel yang tidak statonary dan statonary pada tingkat diferensi dan variabel tersebut terkointegrasi. Namun jika terdapat semua data tidak stationary maka harus melaksanakan uji CRDW (cointegration regression durbin watson) untuk melihat ada tidaknya kointegrasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Adanya kointegrasi berarti adanya hubungan atau keseimbangan jangka panjang antar variabel. Dalam jangka pendek mungkin saja terdapat ketidakseimbangan (disequilibirium). Ketidakseimbangan inilah yang sering kita temui pada prilaku ekonomi. Artinya, bahwa apa yang diinginkan pelaku ekonomi (desired) belum tentu sama dengan apa yang terjadi sebenarnya. penyesuaian (adjustment). Adanya gap tersebut maka diperlukan adanya Model yang memasukan penyesuaian untuk melakukan koreksi bagi ketidak seimbangan tersebut disebut model koreksi kesalahan (error correction model = ECM). Pendekatan model ECM mulai timbul sejak perhatian para ahli ekonometrika membahas secara khusus ekonometrika time series. Model ECM pertama kali diperkenalkan oleh Sargan dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Hendry dan akhirnya dipopulerkan oleh Engle-Granger. Model ECM mempunyai beberapa kegunaan namun yang paling utama bagi pekerjaan ekonometrika adalah mengatasi masalah data time series yang tidak statonary dan masalah regresi lancung (spurius regression). F. Uji Asumsi Klasik

49 Gujarati (2009) mengatakan: Model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square/ OLS) merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear yang tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbiased Estimator/ BLUE) kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik. Adapun asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dapat dilihat dengan menggunakan metode Jarque-Bera (J-B). Metode Jarque-Bera didasarkan pada sampel besar yang diasumsikan bersifat Asymptotic. Jika residual terdistribusi secara normal maka diharapkan nilai statistik JB akan sama dengan nol. Nilai statistik JB ini didasarkan pada distribusi chi squaress dengan derajat kebebasan (df2). Jika nilai probabilitas dari statistika JB besar atau dengan kata lain jika nilai statistika dari JB ini tidak signifikan maka menerima hipotesis bahwa residual mempunyai distribusi normal karena nilai statistik JB mendekati nol.sebaliknya jika nilai probabilitas dari statistik JB kecil atau signifikan maka menolak hipotesis bahwa residual mempunyai distribusi normal karena nilai statistik JB tidak sama dengan nol. H O : data tersebar normal H a : data tidak tersebar normal Kriteria pengujian adalah : H O ditolak dan Ha diterima, jika P-value < α 5%

50 H O diterima dan Ha ditolak, jika P-value > α 5% Jika H O ditolak, maka data tidak tersebar normal. Jika H O diterima berarti data tersebar normal. 2. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berhubungan dengan situasi dimana ada hubungan linier baik yang pasti atau mendekati pasti diantara variabel independen (Gujarati, 2003). Masalah multikolinearitas timbul bila variabel-variabel independen berhubungan satu sama lain. Selain mengurangi kemampuan untuk menjelaskan dan memprediksi, multikolinearitas juga menyebabkan kesalahan baku koefisien (uji t) menjadi indikator yang tidak dipercaya. Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas saling berhubungan secara linier dalam model persamaan regresi yang digunakan. Apabila terjadi multikolinearitas, akibatnya variabel penaksiran menjadi cenderung terlalu besar, t-hitung tidak bias, namun tidak efisien. Dalam penelitian ini, pengujian multikoleniaritas dilakukan dengan menggunakan korelasi sederhana. Pedoman yang digunakan adalah korelasi antar variabel bebas tidak lebih dari 0,8 (Gujarati : 2003). 3. Uji Autokolerasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang. Masalah autokorelasi biasanya muncul pada data time series. Autokorelasi adalah sebuah kasus khusus dari korelasi, sedangkan korelasi itu sendiri menunjukan hubungan antara dua

51 atau lebih variabel-variabel yang berbeda, maka autokorelasi menujukan hubungan antara nilai-nilai yang berurutan dari variabel yang sam. Autokorelasi dalam sampel runtun waktu (time series sample) menujukan kecenderungan sekuler atau perubahan jangka panjang sepanjang waktu. Autokorelasi juga bisa diakibatkan oleh adanya bias spesifikasi, misalnya karena dikeluarkannya variabel-variabel yang bebas dari persamaan regresi atau karena asumsi yang salah mengenai bentuk fungsional model regresi (Gunawan, 1994 : 214). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Lagrange Multiplier (LM Test) yang dikembangkan oleh Breusch-Godfrey. Ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat bahwa probability dari Obs*R-square hasil pengujian dengan uji Breusch- Godfrey.Dengan dilakukan pengujian dengan hipotesa sebagai berikut: Ho : ρ = 0 berarti tidak ada masalah autokorelasi Ho : ρ = 0 berarti ada masalah autokorelasi Selanjutnya nilai Chi Square hitung (nilai Obs*R-squared) diperbandingan dengan α (0,05), dimana α (0,05) adalah nilai kritis Chi-square yang ada dalam tabel statistik Chi Square. Jika Chi Square hitung (nilai Obs*R-squared ) lebih besar dari Chi Square tabel, maka terdapat masalah autokorelasi, dan jika sebaliknya maka tidak terjadi masalah auotokorelasi. 4. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas memiliki arti bahwa varians error term tidak sama untuk setiap pengamatan. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut Homoskedastisitas. Jika varians-nya berbeda disebut Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien-koefesien regresi menjadi tidak efesien. Heteroskedastisitas merupakan

52 salah satu penyimpangan terhadap asumsi kesamaan varians (homoskedatisitas), yaitu varians error bernilai sama untuk setiap kombinasi tetap dari X 1,X 2,...,X P, jika asumsi ini tidak terpenuhi maka dugaan OLS tidak lagi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), karena akan menghasilkan dugaan dengan galat baku yang tidak akurat. Untuk uji asumsi heteroskedastisitas dapat dilihat melalui uji white. Uji white ini dapat menjelaskan apabila nilai probabilitas obs*r-square lebih kecil dari α (5%) maka data bersifat heteroskedastisitas.sebaliknya, bila nilai probabilitas obs*r-square lebih besar dari α (5%) maka data bersifat tidak heteroskedastisitas. (Agus Widarjono, 2007 : 140). Ho : tidak ada masalah heteroskedastisitas Ha : ada masalah heteroskedastisitas Kriteria pengujian adalah: Ho ditolak dan Ha diterima, jika nilai (n x R2) < nilai chi square Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai (n x R2) > nilai chi square Jika Ho ditolak, berarti terdapat heteroskedastisitas Jika Ho diterima, berarti terdapat heteroskedastisitas G.Uji Hipotesis 1. Uji t Pengujian hipotesis koefisien regresi dengan menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat kebebasan df = (n-k). Hipotesis yang dirumuskan: H 0 : β1 = 0 variabel bebas tidak berpengaruh terhadap nilai tukar H a : β2 0 variabel bebas berpengaruh terhadap nilai tukar

53 Kriteria pengujiannya adalah: (1) Ho ditolak dan Ha diterima, jika t-hitung t-tabel ; t hitung t-tabel (2) Ho diterima dan Ha ditolak, jika t-hitung < t-tabel ; t-hitung > t-tabel Jika Ho ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika Ho diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. 2. Uji F Pengujian hipotesis secara keseluruhan dengan menggunakan uji statistik F- hitung dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat kebebasan df 1 = (k-1) dan df 2 = (n-k). Hipotesis yang dirumuskan: Ho: bi = 0, variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Ha: bi 0, ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: (1) Ho ditolak dan Ha diterima, jika F hitung > F-tabel (2) Ho diterima dan Ha ditolak, jika F hitung F-tabel Jika Ho ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika Ho diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.