NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT JAMBI Oleh: Suyanti, Albertus dan Irma

dokumen-dokumen yang mirip
NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang yang memiliki ciri-ciri pengenal kebudayaan yang membedakannya dari

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI MORAL NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan sastra daerah itu dapat. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005 : 163) yakni,

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan menggunakan kajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Clarry Sadadalam

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atik Rahmaniyar, 2015

NILAI MORAL DALAM KUMPULAN CERITA RAKYAT DARI JAWA BARAT KARYA SAINI K.M SERTA SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

NILAI KARAKTERR BANGSA KERJA KERAS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CERITA RAKYAT DEWI SRITANJUNG SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI KEARIFAN LOKAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

ABSTRAK. Kata kunci : unsur intrinsik, nilai moral, bahan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

NILAI MORAL NOVEL BULAN KARYA TERE LIYE DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION DI KELAS XI SMA

NILAI KARAKTER KEPEMIMPINAN DALAM NOVEL PENAKLUK BADAIKARYA AGUK IRAWAN MN DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

BAB I PENDAHULUAN. hingga sekarang. Folklor termasuk dalam suatu kebudayaan turun-temurun yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sastra mengambil isi sastra tersebut dari kehidupan sehari-hari yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Problem pembelajaran sastra di sekolah, lagi-lagi harus berkait

KAJIAN NILAI DIDAKTIS CERITA RAKYAT SEBAGAI KONSTRIBUSI PENYUSUNAN BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA

TELAAH NILAI MORAL DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE SKRIPSI. Oleh: YURIKA LELYANA NIM

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

ABSTRAK. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai religius, bahan pembelajaran sastra.

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

BAB I PENDAHULUAN. (keindahan bahasa) yang dominan.karya sastra merupakan ungkapan pribadi

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

ANALISIS NILAI-NILAI MORAL NOVEL RAMAYANA KARYA SUNARDI D.M. DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

KAJIAN ASPEK-ASPEK SOSIOLOGI PADA NOVEL KIDUNG SHALAWAT ZAKI & ZULFA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai

BAB I PENDAHULUAN. refleksinya terhadap gejala-gejala sosial disekitarnya. Adanya imajinasi pada

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL HADIAH KECIL DARI TUHAN KARYA ADI RUSTANDI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN NOVEL AIR BASUHAN KAKI IBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Raden Ayu Mantri guru, Den Bei Mantri gudang, Den Ayu Mantri gudang, Mantri Guru Kedungwuni, Istri Mantri Guru, Kerta, Kasna dan Salijem.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

NILAI PENDIDIKAN NOVEL SANG PEMIMPI DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI BAWAH LANGIT JAKARTA KARYA GUNTUR ALAM DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai gambaran dunia (dalam kata), hadir pertama-tama kepada

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan cabang dari seni yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X-2 SMA PGRI 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010.

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS MORALITAS TOKOH DALAM KUMPULAN CERPEN BH KARYA EMHA AINUN NAJIB SKRIPSI

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL TEMPAT PALING SUNYI KARYA ARAFAT NUR DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dibutuhkan dalam penelitian sebab di dalamnya akan ditemui aspekaspek

Transkripsi:

NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT JAMBI Oleh: Suyanti, Albertus dan Irma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan nilai-nilai moral dalam cerita rakyat Jambi. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat Jambi, merupakan gambaran akhlak dan moral yang positif sehingga dapat dijadikan teladan bagi kehidupan masyarakatnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa data tertulis menegenai nilai-nilai moral dalam cerita rakyat Jambi yang bersumber dari delapan cerita rakyat Jambi dalam buku Cerita Rakyat Jambi rakyat Jambi 2 tulisan Kaslani, terbitan Grasindo. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik studi pustaka. Setelah data terkumpul, kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis wacana dan dilakukan pendeskripsian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa niali-nilai moral dalam cerita rakyat Jambi dalam buku Cerita Rakyat Jambi rakyat Jambi 2 ditemukan sebelas aspek nilai moral yaitu 1) sabar, 2) benar, 3) amanah, 4) adil, 5) kasih sayang, 6) hemat, 7) berani, 8) kuat, 9) malu, 10) memelihara kesucian diri dan 11) menepati janji dengan total keseluruhan berjumlah 76 kutipan perwujudan dari aspek nilai moral. Kutipan-kutipan tersebut terdapat dalam cerita 1) Asal-usul Raja Negeri Jambi dengan lima aspek nilai moral, 2) Asal Mula Nama Sungai Batang Hari tiga aspek nilai moral, 3) Dongeng Hantu Pirau lima aspek nilai moral 4) Legenda Bujang Jambi tujuh aspek nilai moral, 5) Datuk Darah Putih tujuh aspek nilai moral, 6) Dongeng Si Kelingking sebelas aspek nilai moral, 7) Depati Sebelas sembilan aspek nilai moral, dan 8) Putri Tangguk dua aspek nilai moral. Simpulan dari penelitian ini adalah cerita rakyat Jambi yang mengandung sebelas aspek nilai moral lengkap terdapat dalam cerita Dongeng Si Kelingking dan yang paling sedikit hanya terdapat dua nilai moral adalah cerita Putri Tangguk, hanya terdapat dua aspek nilai moral. Berani dan kuat merupakan aspek niali moral yang hampir ada dalam setiap cerita rakyat, kecuali pada cerita Dongeng Hantu Pirau dan Putri Tangguk. Sehubungan dengan penelitian ini, disarankan bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti cerita rakyat Jambi secara lebih mendalam dan dapat meneliti kajian yang berbeda. Selain itu, diharapkan pembaca semakin tertarik untuk membaca cerita rakyat, cerita rakyat Jambi khususnya dan dapat mengambil manfaat dari membaca cerita rakyat tersebut. PENDAHULUAN Sastra ditulis atau diciptakan oleh seorang pengarang bertujuan untuk menyampaikan ide gagasan, pengalaman dan amanat. Pengarang berharap apa yang dituangkannya dapat menjadi sebuah masukan, sehingga pembaca dapat mengambil nilai-nilai kehidupan dan mampu menginterprestasikannya dalam kehidupan nyata. Sadikin (2010:7) menyatakan dalam kehidupan masyarakat sastra mempunyai beberapa fungsi yang diperankannya, yaitu fungsi rekreatif, didaktif, estetis, moralitas dan fungsi religius. Salah satu fungsi sastra adalah fungsi

moralitas, yaitu sastra mampu memberikan pengetahuan kepada pembacanya, sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena sastra yang baik selalu mengandung moral yang tinggi. Melalui kisah para tokoh dalam cerita rakyat yang mengisahkan kehidupan mereka yang memuat nilai-nilai kebaikan, diantaranya nilai kejujuran, kesetiaan, perjuangan, kesabaran dan keberanian, sehingga dapat dijadikan contoh penerapan nilai moral dalam kehidupan. Di zaman sekarang, masyarakat sedang mengalami krisis moral akibat penerimaan kebudayaan yang pada awalnya dianggap lebih beradab dan lebih modern ternyata tidak sesuai dengan budaya dasar dan aturan moral yang dimiliki masyarakatnya, begitu pula yang terjadi di Jambi. Setelah membaca dan ikut merasakan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat Jambi, khususnya dalam buku Cerita Rakyat Jambi 2 tulisan Kaslani yang mengandung gambaran akhlak dan nilai-nilai moral yang positif sehingga dapat dijadikan teladan maupun pedoman masyarakat Jambi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan penelitian ini adalah Nilai-nilai moral apa sajakah yang terdapat dalam cerita rakyat Jambi? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai moral yang terdapat dalam cerita rakyat Jambi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi jawaban dari masalah yang dirumuskan yaitu mengenai niali-nilai moral dalam cerita rakyat Jambi, peneliti dapat memperluas pengetahuan tentang keterampilan dalam menganalisis nialinilai moral dalam cerita rakyat Jambi serta bermanfaat untuk diaplikasikan di lapangan, dan pembaca dapat mengetahui nilai-nilai moral yang ada dalam cerita rakyat Jambi. Selain itu, diharapkan pembaca semakin tertarik untuk membaca cerita rakyat, cerita rakyat Jambi khususnya dan dapat mengambil manfaat darinya. KAJIAN PUSTAKA Hakikat Nilai Moral Nilai berarti sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri. Sesuatu dikatakan bernilai apabila sesuatu itu berharga, berguna, benar, indah, baik, dan lain sebagainya (Darmadi, 2012:67). Herimanto dan Winarto (2013:129) berpendapat kata moral berarti akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Jadi, nilai moral adalah segala aspek yang menyangkut baik buruknya suatu perbuatan atau tingkah laku yang berasal dari hati nurani dan harus direalisasikan. Dalam hal ini mengenai sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan susila. Perwujudan Nilai-Nilai Moral Menurut Salam (2000:168), akhlak terpuji dapat terwujud apabila kita memiliki sifat-sifat terpuji pula, yaitu 1) sabar, 2) benar, 3) amanah, 4) adil, 5) kasih sayang, 6) hemat, 7) berani, 8) kuat, 9) malu, 10) memelihara kesucian diri

dan 11) menepati janji. Sifat-sifat terpuji tersebut merupakan niali-nilai moral yang harus diwujudkan apabila seseorang ingin memiliki moral yang baik. Pengertian Cerita Rakyat Cerita rakyat adalah suatu bentuk karya sastra lisan yang lahir dan berkembang dari masyarakat tradisional yang disebarkan dalam bentuk relatif tetap dan di antara kolektif tertentu dari waktu yang cukup lama dengan menggunakan kata klise (Danandjaja, 2007:). Kategori cerita rakyat terdiri dari tiga jenis, yaitu 1) mite, 2) legenda, dan 3) dongeng karena sudah mencakup secara keseluruhan dan mudah dipahami. Fungsi Cerita Rakyat Menurut Semi (1984:10) cerita rakyat memiliki empat fungsi, sebagaimana fungsi dari karya sastra yaitu 1) menghibur, suatu karya sastra yang diciptakan berdasarkan keinginan melahirkan suatu rangkaian berbahasa yang indah dan bunyi yang merdu saja, 2) mendidik, suatu karya sastra yang dapat memberikan pelajaran tentang kehidupan, karena sastra mengekspresikan nilainilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam agama. Nilai-nilai yang disampaikannya dapat lebih fleksibel. Di dalam sebuah karya sastra yang baik kita akan menemui unsur-unsur dari ilmu filsafat, ilmu kemasyarakatan. 3) Mewariskan, suatu karya sastra yang dijadikan alat untuk meneruskan tradisi suatu bangsa dalam arti yang positif. Nilai Moral dalam Cerita Rakyat Jambi Sadikin (2010: 7) mengungkapkan, salah satu fungsi sastra adalah fungsi moralitas. Dimana sastra mampu memberikan pengetahuan kepada pembacanya sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena satra yang baik selalu mengandung moral yang tinggi. Begitu pula cerita rakyat Jambi, merupakan karya sastra lama berupa dongeng, mite dan legenda yang tumbuh dalam masyarakat Jambi sejak zaman dulu dan mengandung gambaran nilai-nilai kehidupan masyarakat Jambi. Salah satunya gambaran nilai moral yang terjadi dalam masyarakat Jambi ketika itu. METODE PENELITIAN Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu mendeskripsikan nilai-nilai moral dalam cerita rakyat Jambi, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Data yang diperoleh merupakan data apa adanya dari suatu peristiwa yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Data dalam penelitian ini berupa data tertulis mengenai nilai-nilai moral dalam cerita rakyat Jambi, bersumber buku dengan judul Cerita Rakyat dari Jambi 2 yang ditulis oleh Kaslani, terdiri dari 45 halaman yang berisi delapan buah judul cerita, yaitu Asal Usul Raja Negeri Jambi, Asal Mula Nama Sungai Batang Hari, Dongeng Hantu Pirau, Legenda Bujang Jambi, Datuk Darah Putih, Dongeng Si Kelingking, Depati Sebelas, dan Putri Tangguk. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan cara membaca bacaan yang menunjang dalam penyelesaian

masalah, khususnya subjek penelitian yang ada pada cerita rakyat Jambi yang dibaca dengan cermat, sungguh-sungguh dan berulang-ulang guna memperoleh pemahaman tentang isi cerita rakyat Jambi tersebut dan mencatat hal-hal yang berhubungan dengan masalah penelitian ini yakni analisis terhadap nilai-nilai moral yang terdapat di dalam cerita rakyat Jambi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis wacana. Dalam menganalisis data penelitian ini, yaitu dengan membaca cerita rakyat Jambi dengan memperhatikan konteks ceritanya. Kemudian, mempelajari kata kunci yang berkaitan dengan nilai-nilai moral berupa indikator nilai moral dalam cerita, kemudian menuliskan nilai-nilai moral tersebut. HASIL PENELITIAN Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian berupa sebelas aspek nilai moral, yaitu 1) sabar, 2) benar, 3) amanah, 4) adil, 5) kasih sayang, 6) hemat, 7) berani, 8) kuat, 9) malu, 10) memelihara kesucian diri dan 11) menepati janji yang tergambar melalui kutipan-kutipan dalam delapan cerita rakyat Jambi dalam buku Cerita Rakyat Jambi rakyat Jambi 2 tulisan Kaslani, terbitan Grasindo dengan judul cerita Asal Usul Raja Negeri Jambi, Asal Mula Nama Sungai Batang Hari, Dongeng Hantu Pirau, Legenda Bujang Jambi, Datuk Darah Putih, Dongeng Si Kelingking, Depati Sebelas, dan Putri Tangguk. Berdasarkan analisis penulis ditemukan sebanyak 76 kutipan dalam delapan cerita rakyat Jambi tersebut. cerita 1) Asal-usul Raja Negeri Jambi terdapat delapan kutipan, 2) Asal Mula Nama Sungai Batang Hari empat kutipan 3) Dongeng Hantu Pirau enam kutipan 4) Legenda Bujang Jambi duabelas kutipan, 5) Datuk Darah Putih tigabelas kutipan, 6) Dongeng Si Kelingking sembilanbelas kutipan, 7) Depati Sebelas sebelas kutipan, dan 8) Putri Tangguk dua kutipan. PEMBAHASAN Berdasarkan data pada hasil penelitian ditemukan perwujudan dari nilainilai moral berupa prilaku, sikap maupun sifat dari tokoh dalam cerita rakyat Jambi dalam buku Cerita Rakyat Jambi rakyat Jambi 2 yang tergolong dalam legenda, mite dan dongeng. (1) Legenda Asal-usul Raja Negeri Jambi terdapat delapan kutipan dari perwujudan nilai-nilai moral. Satu kutipan menggambarkan nilai moral sabar, dua kutipan menggambarkan nilai moral adil, satu kutipan menggambarkan nilai moral hemat, dua kutipan menggambarkan nilai moral berani dan dua kutipan nilai moral malu. (2) Legenda Asal Mula Nama Sungai Batang Hari terdapat empat kutipan. Dua kutipan menggambarkan nilai moral berani, satu kutipan nilai moral kuat dan satu kutipan nilai moral malu. (3) Dongeng Hantu Pirau terdapat enam kutipan. Satu kutipan menggambarkan nilai moral benar, satu kutipan nilai moral amanah, satu kutipannilai moral hemat, satu kutipan nilai moral malu dan dua kutipan nilai moral menepati janji. (4) Legenda Bujang Jambi terdapat duabelas kutipan. Satu kutipan menggambarkan nilai moral sabar, lima kutipan menggambarkan nilai moral benar, dua nilai moral kasih sayang, satu nilai moral berani, satu nilai moral

benar, satu nilai moral memelihara kesucian diri dan satu nilai moral menepati janji. (5) Mite Datuk Darah Putih terdapat tigabelas kutipan. Satu kutipan menggambarkan nilai moral sabar, tiga kutipan menggambarkan nilai moral amanah, dua kutipan nilai moral kasih sayang, dua kutipan nilai moral hemat, satu kutipan nilai moral berani, tiga kutipan nilai moral kuat dan satu kutipan nilai moral memelihara kesucian diri. (6) Dongeng Si Kelingking terdapat sembilanbelas kutipan. Satu kutipan menggambarkan nilai moral sabar, satu kutipan nilai moral benar, dua kutipan nilai moral amanah, dua kutipan nilai moral adil, lima kutipan nilai moral kasih sayang, dua kutipan nilai moral hemat, dua kutipan nilai moral berani, satu kutipan nilai moral kuat, satu kutipan nilai moral malu, satu kutipan nilai moral memelihara kesucian diri, dan satu kutipan nilai moral menepati janji. (7) Mite Depati Sebelas terdapat sebelas kutipan. Satu kutipan menggambarkan nilai moral sabar, satu kutipan nilai moral benar, satu kutipan nilai moral amanah, dua kutipan nilai moral adil, dua kutipan nilai moral kasih sayang, satu kutipan nilai moral hemat, satu kutipan nilai moral berani, dua kutipan nilai moral kuat dan satu kutipan nilai moral memelihara kesucian diri. (8) Mite Putri Tangguk terdapat dua kutipan. Satu kutipan menggambarkan nilai moral malu dan satu kutipan menggambarkan nilai moral amanah. Kutipan-kutipan tersebut mencerminkan nilai moral sabar, yang sejalan dengan Salam (2000:169) sabar yaitu tenang ketika tertimpa musibah dan sabar dalam mengerjakan sesuatu yang berarti rajin, tekun dan ulet, istiqamah, lurus, pantang mundur dan belok dari melaksanakan kewajibannya. Nilai moral benar, sesuai dengan pendapat Salam (2000:170) yang menyatakan benar berati berlaku benar dan jujur dalam perkataan maupun dalam perbuatan. Kutipan-kutipan tersebut menggambarkan nilai moral amanah, sesuai dengan pendapat Salam (2000:171) yang mengartikan kata amanah menurut bahasa ialah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan atau kejujuran. Nilai moral adil, sesuai dengan pendapat Salam (2000:173) adil itu tenang dalam mengambil keputusan, tidak berat sebelah dalam tindakan, memperluas pandangan dan melihat persoalan secara objektif. Kutipan-kutipan tersebut menggambarkan nilai moral kasih sayang yang sependapat dengan Salam (2000:176) bahwa kasih sayang itu rasa perhatikan dan rela berkorban. Kemudian yang mencerminkan nilai moral hemat, sesuai dengan pendapat Salam (2000:179) hemat ialah menggunakan segala sesuatu yang tersedia berupa harta benda, waktu dan tenaga menurut ukuran keperluan mengambil jalan tengah, tidak kurang dan tidak berlebihan. Dalam kutipan-kutipan tersebut mencerminkan nilai moral berani, sejalan dengan Salam (2000:186) juga mengutarakan gejala keberanian, yaitu tetapnya pikiran dan stabilnya perasaan ketika bahaya datang, tetap melakukan pekerjaannya dengan hati yang teguh dan akal yang waras, dan tidak getar dari segala ancaman dan celaan, sebagai konsekuensi dari tindakannya. Kemudian yang tersebut mencerminkan nilai moral kuat sesuai dengan pernyataan Salam (2000:189), sifat kuat atau jiwa kuat tercermin dalam tiga hal, a) kekuatan fisik atau kekuatan jasmani yang meliputi otot, b) kekuatan jiwa atau semangat, c) kekuatan akal pikiran atau kecerdasan.

Kemudian, kutipan-kutipan tersebut yang mencerminkan nilai moral malui, hal itu sejalan dengan pendapat Salam (2000:190), yang dimaksud malu menurutnya ialah malu terhadap Allah dan malu terhadap diri sendiri di kala akan melanggar peraturan-peraturan Allah. Nilai moral memelihara kesucian diri, sesuai dengan pendapat Salam (2000:191), memelihara kesucian diri termasuk dalam rangkaian akhlak terpuji yang dituntut dalam ajaran islam. Memelihara kesucian diri dapat dilakukan dari segi rohaniah dan jasmaniah. Segi rohaniah menjaga kesucian diri dengan menjaga diri dari segala keburukan dan memelihara kehormatan hendaklah dilakukan pada setiap waktu. Selanjutnya, alam kutipankutipan mencerminkan nilai moral menepati janji, sejalan dengan pendapat Salam (2000:191), menepati janji berarti melaksanakan atau menepati suatu yang telah dijanjikan sesuai dengan apa yang telah disanggupinya. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dikemukakan simpulan penelitian ini berupa nilai moral dalam cerita rakyat Jambi. 1) Dalam cerita rakyat Asal-usul Raja Negeri Jambi ditemukan nilai moral sabar, adil, berani dan nilai moral malu. 2) Asal Mula Nama Sungai Batang Hari ditemukan nilai moral berani, kuat dan nilai moral malu. 3) Pada Dongeng Hantu Pirau ditemukan nilai moral benar, amanah, hemat, malu dan menepati janji. 4) Legenda Bujang Jambi ditemukan nilai moral sabar, benar, kasih sayang, berani, benar, memelihara kesucian diri dan nilai moral menepati janji. 5) Datuk Darah Putih ditemukan nilai moral sabar, amanah, kasih sayang, hemat, berani, kuat dan memelihara kesucian diri. 6) Dongeng Si Kelingking ditemukan nilai moral sabar, benar, amanah, adil, kasih sayang, hemat, berani, kuat, malu, memelihara kesucian diri, dan menepati janji. 7) Depati Sebelas ditemukan nilai moral sabar, benar, amanah, adil, kasih sayang, hemat, berani, dan memelihara kesucian diri. 8) Putri Tangguk ditemukan nilai moral malu dan nilai moral amanah. Cerita rakyat Jambi tersebut digolongkan dalam bentuk dongeng, mite dan legenda. Dari delapan cerita rakyat Jambi yang tergolong dalam dongeng adalah Dongeng Hantu Pirau dan Dongeng Si Kelingking. Sedangkan yang tergolong dalam mite, yaitu Datuk Darah Putih, Depati Sebelas dan Putri Tangguk. Kemudian yang tergolong dalam legenda adalah Asal Mula Nama Sungai Batang Hari, Asal Mula Nama Sungai Batang Hari dan Legenda Bujang Jambi. Selanjutnya, cerita rakyat Jambi yang mengandung nilai moral terbanyak dan lengkap sebelas aspek nilai moral terdapat dalam cerita Dongeng Si Kelingking dan yang paling sedikit mengandung nilai moral cerita Putri Tangguk, hanya terdapat dua aspek nilai moral. Berani dan kuat merupakan aspek niali moral yang hampir ada dalam setiap cerita rakyat, kecuali pada cerita Dongeng Hantu Pirau dan Putri Tangguk. Sehubungan dengan penelitian ini, disarankan bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti cerita rakyat Jambi secara lebih mendalam dan dapat meneliti kajian yang berbeda. Selain itu, diharapkan pembaca semakin tertarik untuk membaca cerita rakyat, cerita rakyat Jambi khususnya dan dapat mengambil manfaat dari membaca cerita rakyat tersebut, seperti menerapkan perwujudan dari prilaku positif yang ditunjukkan tokoh dalam cerita yang mencerminkan nilai-nilai moral.

DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bertens. K. 2007. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Darmadi, Hamid. 2009. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta Endraswara, S. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Press. ----------------- 2009. Metodologi Penelitian Folklor. Yogyakarta: Media Pressindo Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT. LkiS Printing Cemerlang Http://sastraindopuji.blogspot.com/2013/06/nilai-moral-dalam-karya-sastra- 1.html (online) diakses tanggal 07 Februari 2015. Http://piiekaa.blogspot.com/2013/05/analisis-nilai-moral-dalam-novel_5910. (online) diakses tanggal 13 Maret 2015. Http://ulongfirdausfauzy.blogspot.com/2013/06/kategori-dan-fungsi-sosial-ceritarakyat_647.html (online) diakses tanggal 17 Apri 2015. Girfa. 2014. Kamus KBBI (Aplikasi Offline). Pusat Bahasa Kemendiknas. Hasjim, N. 2001. Pedoman Penyuluhan Apresiasi Sastra. Jakarta: Depdiknas. Herimanto, dan Winarno. 2013.Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta Timur: Bumi Aksara Ibung, D. 2009. Membangun Nilai Moral Pada Anak.Jakarta: PT. Elex Media Kompurindo Jabrohim. 2014. Teori Penelitian Sastra.Yogyakarta: Pustaka Belajar. Kaslani.1997. Cerita Rakyat Dari Jambi 2. Jakarta: PT. Grasindo. Mulyana, D. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mustopo, H. 1989. Ilmu Budaya Dasar. Surabaya: Usaha Nasional Nurgiyantoro, B. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Univesity Press.

Salam, B. 2000. Etika Individual (Pola Dasar Filsafat Moral). Jakarta: PT. Rineka Cipta Suryana, T. dan Asiyah. 1996. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Tiga Mutiara. Widagdho, D. 2003. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Wahana, P. 2004. Nilai.Yogyakarta: Kanisius. Wahyuning, W. dan Jast, Metta Rachmadiana.2003. Mengkomunikasikan Moral Kepada Anak. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Yasyin, S. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah.