Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru.

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SD MELALUI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH DALAM IPS

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KONSEP CAHAYA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE 6 M

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JEMBANGAN TAHUN AJARAN 2014/2015

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

PENGGUNAAN PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIIIA SMP N 3 SLEMAN

PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

METODE SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR KELAS IV

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII.3 PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 29 PADANG ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS POSTER SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Kata kunci: metode, question student have, kooperatif, pembelajaran, IPS

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

Transkripsi:

1 A n t o l o g i U P I V o l u m e E d i s i N o. J u l i 2 0 1 6 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPS PADA MATERI PERMASALAHAN SOSIAL DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Sintia Maulidia 1. Tin Rustini 2. Lely Halimah 3. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Sintiam_tia@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini dilakukan karena rendahnya minat siswa dalam pembelajaran IPS. Model pembelajaran yang digunakan guru pada materi permasalahan sosial kurang efektif meningkatkan pemahaman konsep. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penerapan pendekatan Saintifik, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dan meningkatkan pemahaman konsep siswa. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan desain Elliot. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dan setiap siklus terdiri dari 3 tindakan. Instrumen dalam penelitian ini diantaranya adalah lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi guru, lembar observasi siswa, catatan lapangan, lembar wawancara dan dokumentasi berupa foto. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil bahwa proses pendekatan Saintifik melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan telah berhasil meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan pemahaman konsep permasalahan sosial dalam pembelajaran IPS pada setiap siklus. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata persiklus yang diperoleh pada keterampilan pemecahan masalah siswa dalam bentuk persentase yakni siklus I: 70,41%, siklus II: 76,02% dan siklus III:81,65%. Sedangkan keberhasilan siswa dari nilai rata-rata persiklus yang diperoleh pada pemahaman konsep yakni siklus I: 65,61, siklus II:68,9 dan siklus III: 76,19. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pendekatan Saintifik berbasis pemecahan masalah dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa di kelas IV, sekolah dan peneliti selanjutnya. Kata kunci : Pendekatan Saintifik, Keterampilan Pemecahan Masalah, Pemahaman Konsep, IPS.

Sintia Maulidia¹, Tin Rustini², Lely Halimah³ Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Pada Materi Permasalahan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar 2 APPLICATION BASED SCIENTIFIC APPROACH TO PROBLEM SOLVING TO IMPROVE UNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF IPS IN THE MATERIAL SOCIAL PROBLEMS IN THE FOURTH GRADE OF PRIMARY SCHOOL Sintia Maulidia 1. Tin Rustini 2. Lely Halimah 3. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Sintiam_tia@yahoo.com The study was conducted because of the low interest of students in social studies. Learning model used by teachers on social issues metter less effectively improve understanding of the concept. The purpose of the study is to examplementing the Scientific approach, enhance troubleshooting skills of students and improve students understanding of concept. Method of research is a classroom action research design Elliot. This study carried out in three cycles and each cycle consisting of three acts. Instrument in this study include student worksheet, teacher observation, sheet student observation, field notes, interview sheet and documentation in the form of photos. Based on research that has been carried out showed that the Scientific approach through the stages of the process to observe, ask, gather information, reason and communicate has succeeded in increasing the problem solving skills and understanding of the concept of social issues in theaching social studies at each cycle. The success can be seen from the average value cycle obtained in the problem solving skills of students as percentage of the cycle I: 70,41%, cycle II: 76,02% and cycle III:81,65%. The success of students from the average value obtained cycle on understanding the concept of the cycle I: 65,61, cycle II: 68,9 and cycle III: 76,19. The conclusions from this study that the Scientific approach based problem solving can improve student understanding of concepts. This research is expected to provide benefits for teacher, students in grade 4, school and subsequent studies. Key word : Scientific Approach, Problem Solving Skills, Understanding of the Concept, Social Study.

3 A n t o l o g i U P I V o l u m e E d i s i N o. J u l i 2 0 1 6 Saat ini pendidikan nasional menghadapi berbagai tantangan yang amat berat khususnya dalam menyikapi kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global. Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari tentang gejala sosial dan nilai yang terkandung dalam pelajaran IPS mengharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dalam segi sikap, intelektual, dan perilaku siswa yang dapat bersaing di era global. IPS tidak cukup dalam pemberian materi di kelas, pembelajaran akan lebih bermakna jika dipelajari, ditelaah, dianalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan peninjauan secara langsung mengenai permasalahan yang dijadikan objek dalam pembelajaran tersebut namun tetap disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan peserta didik di sekolah dasar agar proses pembelajaran berjalan secara aktif dengan melibatkan peserta didik. Pada kenyataannya, ketika pembelajaran IPS di kelas IV SDN Cicalengka 10 berlangsung, guru lebih dominan menjelaskan materi sehingga membuat siswa menjadi jenuh dan tidak memperhatikan materi yang sedang diajarkan. Bahkan siswa cenderung bergurau dan pada saat pemberian soal siswa tidak dapat mengerjakan soal tersebut. Berdasarkan hasil pembelajaran tersebut, jauh dari harapan siswa yang mampu menghadapi era global. Maka solusi untuk menghadapi tantangan di era global yakni dengan merubah cara belajar menjadi lebih aktif melalui Pendekatan Saintifik. Pada abad ke 21 sekarang ini, pembelajaran saintifik cocok diterapkan sebagai langkah menuju pembelajaran yang lebih modern dan mengutamakan keaktifan siswa (Abdullah, R, 2014, hlm. 52). Siswa menjadi pusat dari pembelajaran atau student center. Dalam pembelajaran saintifik pada mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar siswa diberikan kesempatan untuk menggali pengetahuannya sendiri melalui kegiatan mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi yang diperoleh, mengasosiasikan atau mengolah informasi yang telah diperoleh kemudian mengkomunikasikannya. Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana penerapan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah dapat meningkatkan pemahaman konsep IPS pada materi permasalahan sosial pada siswa kelas IV Sekolah Dasar? Sedangkan secara khusus rumusan masalah yang menjadi prioritas adalah: 1. Bagaimana proses penerapan pendekatan saintifik pada materi permasalahan sosial dalam IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah dalam IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah pada materi masalah sosial? 3. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep IPS dalam materi permasalahan sosial pada siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah? Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penerapan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah pada materi masalah sosial dalam IV Sekolah Dasar Adapun tujuan khusus dari dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan proses penerapan pendekatan saintifik pada materi

Sintia Maulidia¹, Tin Rustini², Lely Halimah³ Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Pada Materi Permasalahan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar 4 permasalahan sosial dalam IV Sekolah Dasar. 2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah pada materi masalah sosial? 3. Meningkatkan pemahaman konsep IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis pemecahan masalah pada materi masalah sosial. Sumantri (dalam Gunawan. 2011. hlm. 17) menyebutkan bahwa IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan subdisiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu sosial (Social Science), maupun ilmu pendidikan. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi dan sebagainya. Pembelajaran IPS membutuhkan pemahaman, pemahaman konsep IPS itu tersendiri artinya adalah kemampuan siswa menguasai sejumlah materi pelajaran IPS, dan mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti seperti mengungkapkan pembelajaran dengan menggunakan bahasa sendiri, memberikan interprestasi data dan mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Saintifik berbasis pemecahan masalah menuntut peserta didik untuk aktif, karena saintifik memiliki ciri penonjolan dalam mengamati, menanya, mencari informasi, menalar, kemudian mengkomunikasikan hasil dari pencarian tersebut. Dan berdasarkan proses saintifik tersebut, harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan ilmiah yang mendukung. Hal tersebut sesuai dengan pendapat menurut Sudarwan (dalam Majid, A, 2014, hlm. 194) Pendekatan saintifik bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip atau kriteria ilmiah. Menurut Sanjaya (2008, hlm. 162) mengemukakan bahwa pengalaman belajar pemecahan masalah merupakan pengalaman belajar yang kompleks, karena memerlukan kemampuan nalar untuk menangkap berbagai aturan atau hukum yang berkenaan dengan masalah yang ingin dipecahkan, sedangkan hukum itu akan dapat dipahami manakala tersusun sejumlah informasi yang diperlukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Saintifik berbasis pemecahan masalah untuk meningkatkan pemahaman konsep dinilai berdasarkan aspek dalam kegiatan memahami atau mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah untuk membuat rencana penyelesaian dan kreativitas dalam menentukan solusi dari suatu permasalahan dengan tujuan menciptakan pola pengajaran yang efektif dan dipahami oleh siswa. METODE Penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan desain yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah model John Elliot. Model Elliot terdiri dari ide awal, temuan analisis, perencanaan umum, monitoring implementasi dan efeknya, revisi perencanaan umum, dan perbaikan perencanaan. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang terdiri dari tiga tindakan dalam setiap siklusnya. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Cicalengka 10.

5 A n t o l o g i U P I V o l u m e E d i s i N o. J u l i 2 0 1 6 Jumlah anak yang menjadi subjek penelitian sebanyak 29 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah penilaian aktivitas, penilaian kreativitas, observasi, dokumentasi, catatan lapangan dan wawancara. Dalam komponen pertama ide awal adalah ide pertama dari penelitian yang akan dilaksanakan. Ide awal berasal dari observasi yang dilakukan peneliti. Dalam observasi yang telah dilakukan, peneliti menemukan permasalahan dalam proses pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Cicalenggka 10. Kedua temuan analisis berupa informasi awal dari kegiatan observasi yang akan dianalisis sebagai bahan perencanaan. Adapun temuan analisis yang peneliti peroleh dari hasil observasi adalah permasalahan di SD Negeri Cicalengka 10, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung berupa rendahnya pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa kelas IV dalam memecahkan suatu permasalahan pada mata pelajaran IPS. Ketiga perencanaan umum merupakan konsep umum tentang hal yang akan dilakukan dalam pemberian tindakan selama proses penelitian berlangsung. Tahap perencanaan umum yang peneliti lakukan pertama adalah melakukan observasi kemudian identifikasi masalah, dan selanjutnya peneliti menentukan metode untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Keempat implementasi yaitu pelaksanaan dari perencanaan umum yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya terdapat 3 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 3 tindakan. Kelima monitoring implementasi, tahap ini merupakan kegiatan mengamati dan mencatat temuantemuan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap implementasi. Keenam penjelasan kegagalan yaitu refleksi untuk mengkaji secara keseluruhan tindakan yang telah dilakukan. Refleksi mencakup analisis, sistematis, dan implementasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan. Hasil refleksi berupa perbaikan RPP untuk tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya hingga siklus III. Teknik analisi data dalam penelitian ini yaitu gabungan dari analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. TEMUAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian menurut Elliot yang telah dilaksanakan, kegiatan penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga tindakan, setiap hasil dari setiap tindakan diimplementasikan dan direfleksikan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran sehingga dilakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegiatan penelitian dilakukan dengan kondisi seperti pembelajaran biasanya, dengan tujuan memperoleh data apa adanya. Hasil dari siklus I diolah dan dilakukan tindak lanjut untuk siklus II dan siklus III. Berikut merupakan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan penelitian adalah melakukan pembelajaran sekaligus pengamatan terhadap penerapan pendekatan Saintifik pada materi permasalahan sosial. Pendekatan Saintifik ini memiliki 5 tahap pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan. Berdasarkan hasil kerja siswa pada siklus I tindakan terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, antara lain guru harus memberikan motivasi kepada siswa karena siswa kurang antusias dan beberapa siswa masih merasa asing dengan guru, saat kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut

Sintia Maulidia¹, Tin Rustini², Lely Halimah³ Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Pada Materi Permasalahan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar 6 sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Keterlibatan siswa dalam proses diskusi kelompok perlu mendapat perhatian khusus sehingga pembelajaran berjalan secara kondusif dan tujuan pembelajaran tercapai. Pada saat mempersentasikan hasil diskusi siswa terlihat masih malumalu, saling tunjuk antar anggota kelompok dan mempersentasikan dengan suara pelan. Pada pelaksanaan siklus II, peneliti berupaya memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I. Sehingga dalam proses pembelajaran menunjukan hal yang cukup baik. Terlihat pada antusias siswa yang meningkat, saat kegiatan kerja kelompok lebih kondusif namun pada tahap mengkomunikasikan siswa masih tidak berani untuk maju ke depan kelas mempresentasikan hasil diskusi. Pada kegiatan akhir mengerjakan soal evaluasi, guru belum memberikan bimbingan kepada siswa secara merata, sehingga nilai yang diperoleh sebagian siswa sangat kecil namun beberapa siswa lain mendapatkan nilai cukup memuaskan Berdasarkan hasil kerja siswa pada siklus III terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik, antara lain guru harus memberikan motivasi kepada siswa agar siswa bersemangat mengikuti pembelajaran sampai selesai, selain motivasi dibutuhkan pula inovasi dalam mengemas pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi menarik contohnya dengan menggunakan nyanyian atau benda-benda menarik yang mendukung pembelajaran. Pada tahap mengamati dan menanya, siswa telah melaksanakan dengan baik namun perlu adanya perhatian khusus dalam memilih media dalam tahap mengamati agar tidak terjadi perebutan antar siswa pada kegiatan ini. Pada tahap mengumpulkan informasi dan menalar, suasana kondusif perlu dikembangkan karena hal tersebut berpengaruh pada perkembangan kemampuan diri setiap siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal. Apabila tujuan pembelajaran telah tercapai dengan maksimal, maka kemampuan siswa dalam pemahaman konsep akan terlaksana dengan baik. Keterlibatan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok perlu mendapatkan bimbingan khusus dari guru dengan tujuan kegiatan diskusi terlaksana secara merata dengan kata lain, seluruh kelompok berdiskusi dengan seluruh anggota kelompoknya. Bimbingan khusus yang diberikan dapat berupa pemahaman karakter masing-masing siswa dengan cara pendekatan secara personal kepada setiap siswa. Berdasarkan tindakan yang telah dilaksanakan pada setiap siklus mengalami kenaikan perolehan dalam aspek penilaian pemecahan masalah, pemahaman konsep maupun hasil pembelajaran pada setiap siklus. Pada pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan Saintifik, nilai keterampilan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Adapun perolehan nilai pemecahan masalah secara keseluruhan dalam pembelajaran IPS pada siklus I, II dan III sebagai berikut: 100 80 60 40 20 0 Pemecahan Masalah Siklus I, II dan III 70,41% 76,02% Siklus I Siklus II Siklus III Grafik 4.4 81,65%

7 A n t o l o g i U P I V o l u m e E d i s i N o. J u l i 2 0 1 6 III Pemecahan Masalah Siklus I, II dan Berdasarkan pada grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa pada siklus I nilai ratarata yang diperoleh dalam bentuk persentase keterampilan pemecahan masalah adalah 70,41%, siklus II nilai yang diperoleh dalam bentuk persentase keterampilan pemecahan masalah adalah 76,02% dan siklus III nilai yang diperoleh dalam bentuk persentase adalah 81,65%. Teori Bruner (dalam Komalasari, 2013,hlm. 21) menyatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik den kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah jika guru memberikan kesempatan siswa untuk memahami permasalahan. Adapun rekapitulasi rata-rata nilai aktivitas belajar siswa per indikator pada siklus I, II dan III dapat dilihat pada gambar berikut ini. 100 80 60 40 20 0 Pemahaman Konsep Siklus I, II dan III 65,61 68,9 76,19 Siklus I Siklus II Siklus III Berdasarkan pada grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa pada siklus I nilai ratarata yang diperoleh adalah 63,61, siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 68,9 dan siklus III nilai rata-rata yang diperoleh adalah 76,19. Maka dapat dijelaskan bahwa perolehan dari hasil penelitian siklus I, II dan III dengan menggunakan pendekatan Saintifik dapat meningkatkan pemahaman konsep dengan penilaian berdasarkan beberapa indikator menurut Hamalik (2008, hlm. 166) yakni menyebutkan nama contohcontoh konsep, menyatakan ciri-ciri konsep tersebut, memilih dan membedakan antara contoh-contoh dari yang bukan contoh, serta mampu memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep tersebut. Penelitian yang dilakukan mengukur pemahaman konsep siswa yang dinilai pada saat proses pembelajaran berlangsung dan dinilai pada perolehan hasil belajar. Berdasarkan grafik pemahaman konsep saat proses belajar berlangsung telah menunjukan peningkatan yang baik, dan perolehan hasil belajar pun menunjukan peningkatan yang baik. Pada siklus I diperoleh rata-rata berdasarkan nilai dari setiap tindakan yakni 64,28, rata-rata nilai hasil belajar dari siklus II adalah 67,81 dan rata-rata nilai hasil belajar siklus III adalah 76,54. Berikut grafik perolehan hasil belajar pada siklus I, II dan III. Grafik 4.8 Pemahaman Konsep Siklus I, II dan III

Sintia Maulidia¹, Tin Rustini², Lely Halimah³ Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Pada Materi Permasalahan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar 8 100 80 60 40 20 0 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siklus I, II dan III 65,61 68,9 Siklus I Siklus II Siklus III 76,19 Grafik 4.9 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siklus I, II dan III Berdasarkan grafik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan terjadi karena peneliti melakukan perbaikan dengan meningkatkan motivasi, penggunaan media yang lebih menarik namun tetap sesuai dengan prinsip ilmiah serta meningkatkan pendekatan kepada setiap siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat menurut Sudarwan (dalam Majid, A, 2014, hlm. 194) proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip atau kriteria ilmiah. Sehingga pendekatan yang dilakukan menjadikan siswa lebih termotivasi untuk belajar secara ilmiah. Teori belajar Bruner (Hosnan, 2014, hlm. 35) menyebutkan bahwa..dengan melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatu penghargaan intrinsik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan Saintifik untuk meningkatkan pemahaman konsep pada pembelajaran IPS di kelas IV sekolah dasar, dapat disimpulkan bahwa: 1. Proses penerapan pendekatan Saintifik pada materi permasalahan sosial dalam IV Sekolah Dasar, memiliki tahapan proses pembelajaran yang meningkat antara lain: tahap mengamati menjadi lebih antusias, kegiatan menanya siswa semakin kritis dan aktif, tahap mengumpulkan informasi siswa lebih aktif mencari dari berbagai sumber, kegiatan menalar lebih paham berdasarkan keterkaitan informasi yang telah diperoleh, dan tahap terakhir mengkomunikasikan siswa menjadi aktif dan berani mempresentasikan hasil diskusi mengenai suatu permasalahan yang telah dipecahkan. 2. Kemampuan pemecahan masalah dalam IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan Saintifik berbasis pemecahan masalah pada materi masalah sosial menghasilkan peningkatan dalam ketelitian siswa menentukan suatu permasalahan sosial yang dijadikan bahan ajar, siswa menganalisis dengan tepat mengenai beberapa permasalahan yang menjadi masalah sosial, dan siswa membuat solusi mengenai permasalahan sosial dengan teliti. 3. Pemahaman konsep IPS dalam materi permasalahan sosial pada siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan Saintifik berbasis pemecahan masalah mengalami peningkatan pada hasil belajar siswa. Peningkatan terlihat pada saat siswa menyebutkan contoh-contoh konsep permasalahan sosial yang dijadikan bahan ajar, siswa menyatakan ciri-ciri konsep permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, siswa menyebutkan contohcontoh konsep selain dari sumber konsep yang diberikan berdasarkan pengalaman

9 A n t o l o g i U P I V o l u m e E d i s i N o. J u l i 2 0 1 6 permasalahan sosial yang pernah dialami siswa, dan siswa memecahkan memecahkan masalah yang berkenaan dengan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Abdullah Sani, R. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Bumi Aksara. Gunawan, R. (2011). Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta. Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Konstektual Konsep dan Aplikasi. Bandung : Refika Aditama Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung : Rosda Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana Predana Media Grup.