BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

Universitas Medan Area

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

ALTENATOR. Gambar 1. Altenator

BAB V SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM)

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

ELECTRICAL MOTOR HASBULLAH, ST, MT. Bandung, Februari 2009

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

3/4/2010. Kelompok 2

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MESIN DC MOTOR DC PENGUATAN TERPISAH

ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III

MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 2. JENIS JENIS MOTOR LISTRIK

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Elektronika Lanjut. Motor Listrik. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

TUGAS PERTANYAAN SOAL

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode

Sistem Pengisian. Waktu : 8 Jam. Materi

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN ALTERNATOR BEKAS

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

MAKALAH MOTOR SINKRON

KONSTRUKSI GENERATOR DC

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

PEMANFAATAN TENAGA PUTARAN KIPAS AIR CONDISIONER ( AC ) UNTUK MENDAPATKAN ENERGI LISTRIK.

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN PADA MOTOR DC PENGUATAN SHUNT TERHADAP ARUS STATOR ABSTRAK

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

Induksi Elektromagnetik

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

BAB II LANDASAN TEORI

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

Gambar Berbagai bentuk benda

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. menstart mobil, menyalakan lampu body dan wiper. Serta ketika berjalan

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

GGL Induksi Michael Faraday ( ), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

Induksi Elektromagnetik

Transformator (trafo)

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

TROUBLE SHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DENGAN TURBIN VENTILATOR SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB III PERANCANGAN ALAT

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

Transkripsi:

22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistem Alternator Alternator adalah peralatan elektromekanis yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Pada prinsipnya, generator listrik arus bolak-balik disebut dengan alternator, tetapi pengertian yang berlaku umum adalah generator listrik pada mesin kendaraan. Alternator pada pembangkit listrik yang digerakan dengan turbin uap disebut turbo alternator. Fungsi alternator adalah untuk mengubah energi mekanik yang di dapatkan dari tenaga listrik. Energi mekanik dari mesin disalurkan ke sebuah 22

23 pully yang memutar roda dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode-diode. Alternator atau yang lebih kita kenal sebagai "Dinamo Amper" merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai power supply dan charging system. Dalam kondisi normalnya, pada saat mesin mobil anda hidup, maka suplai kelistrikan keseluruhannya disuplai oleh unit ini, sedangkan battery dalam posisi istirahat dan sebagai input kontrol voltase saja. Apabila battery anda sering tekor, maka selain battery itu sendiri, maka unit ini ataupun wiring/sistem perkabelan yang berkaitan harus diperiksa fungsionalitasnya. Pada saat mesin hidup, tegangan dalam sistem yang berlaku adalah 13-14 volt. Dengan tegangan setinggi itu, maka tegangan dari battery yang normalnya sekitar 12,8V tidak akan keluar ke sistem berdasarkan hukum "Voltase tinggi mengalir ke voltase yang lebih rendah". Tegangan 13-14 volt dalam sistem diregulasi oleh suatu regulator yang bentuknya bisa berupa IC atau Cut-Out Relay. Tanpa regulator ini, maka tegangan akan terlalu tinggi (bisa mencapai 21V pada RPM 5000) dan pada gilirannya akan mengirim CD Changer, TV, atau perangkat elektronik dan digital lain anda ke tempat pembuangan sampa. 3.2 Komponen-komponen Alternator 3.2.1 Pully Pully berfungsi meneruskan putaran mesin ke alternator. Memuat perbandingan putaran antara putaran mesin dan alternator. Pully alternator diikat/dikencangkan ke bagian sumbu rotor. Tipe pully tunggal atau poli PK dapat digunakan.

24 Gambar 3.1 Pully 3.2.2 Fan ( Kipas ) Fungsi fan (kipas) adalah untuk mendinginkan diode dan kumparankumparan pada alternator. Gambar 3.2 Fan (Kipas)

25 3.2.3 Spicer (Busing) Spicer (busing) Berfungsi untuk menahan kipas atau sebagai pembatas antara kipas dan body depan alternator. Gamabar 3.3 Spicer (Busing) 3.2.4 Housing (Depan dan Belakang) Housing Depan Dan Belakang (Rear end frame & drive end fram ) ini berfungsi untuk sebagai kerangka luar yang memegang bagian-bagian dalam alternator, selain iotu juga mempunyai saluran udara untuk meningkatkan efisiensi pendinginan. Gambar 3.4.a. Housing depan Gambar 3.4.b. Housing belakang

26 3.2.5 Rotor Rotor merupakan bagian yang berputar di dalam alternator, ada rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik ke kumparan rotor. Untuk lebih jelasnya terlihat pada gambar 2.5 berikut Gambar 3.5 Rotor www.blogcatalog.com/blog/ 3.2.6 Stator Pada gambar 2.6 terlihat konstruksi dan stator coil. Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu. Pada gambar sebelah kanannya terlihat teori gambar konstruksi ini disebut hubungan Y atau bintang tiga fhase. Bgian tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan.dan bagian ini disebut terminal N. Pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga phase.

27 Gambar 3.6 Stator www.blogcatalog.com/blog/ 3.2.7 Rectifier (Diode) Konstruksi dan hubungan antara stator coil dengan diode. Ketiga ujung dari stator dihubingkan dengan kedua macam diode. Pada model yang lama terdapat dua bagian yang terpisah antara diode positif (+) dan diode negative (-). Bagian positif (+) mempunyai rumah yang lebih besar daripada yang negatif (-). Selain perbedaan tersebut ada lagi perbedaan lainnya yaitu strip merah pada diode positif dan strip hitam pada diode negative. Fungsi dari diode adalah menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh stator coil menjadi arus searah (DC). Diode juga berfungsi mencegah arus balik dari baterai ke alternator. \ Gambar 3.7 Rectifier (Diode) www.blogcatalog.com/blog/

28 3.2.8 Rumah Sikat Sikat arang berfungsi mengalirkan arus ke kumparan rotor melalui slip ring. Rumah sikat / Brush holder berfungsi sebagai tempat sikat arang. Gambar 3.8 Rumah sikat 3.3 Jenis-jenis Alat Uji yang digunakan 3.3.1 Regulator Tegangan Pengatur tegangan (voltage regulator) berfungsi menyediakan suatu tegangan keluaran DC tetap yang tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan masukan, arus beban keluaran, dan suhu. Pengatur tegangan adalah salah satu bagian dari rangkaian catu daya DC. Dimana tegangan masukannya berasal dari tegangan keluaran filter, setelah melalui proses penyearahan tegangan AC menjadi DC. Pengatur tegangan dikelompokkan dalam dua kategori, pengatur linier dan switching regulator. yang termasuk dalam kategori pengatur linier, dua jenis yang umum adalah pengatur tegangan seri (Series Regulator) dan pengatur tegangan parallel (Shunt Regualtors). Dua jenis pengatur di atas dapat diperoleh untuk keluaran tegangan positif maupun negatif. Sedangkan untuk switching regulator terdapat tiga jenis konfiguarsi yaitu, step-up, step-down dan inverting. Spesifikasi regulator tegangan yang digunakan :

29 Merek : (OKI) Regulator : TDGC2-1KC VOL = 0-250 V/1KVA Gambar 3.9 Regulator Tegangan 3.3.2 Motor Listrik Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik, kipas angin). Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. sama, yaitu: Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum adalah - Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

30 - Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. - Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan. - Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Motor listrik sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari untuk menggerakkan peralatan dan mesin yang membantu perkerjaan. Untuk memutar baling-baling pada kipas angin, digunakan motor listrik. Demikian juga, motor listrik digunakan pada peralatan rumah tangga lainnya seperti: hair dryer, blender, pompa air, mesin cuci, mesin jahit, bor listrik dll. Mesin-mesin pertanian terutama mesin pengolahan hasil pertanian dan mesin-mesin di industri pun banyak yang menggunakan tenaga putarnya dari motor listrik. Pada motor bakar, motor listrik digunakan sebagai motor starter. Pada traktor pertanian, motor Spesifikasi motor listrik yang digunakan : Tipe = yc 90L 4-220 v 1 FASE - 50 Hz 1,1 Kw - 1420 r/min 1,5 Hp - 10,5 A

31 Gambar 3.10 Motor Listrik 3.3.3 Pully Motor Listrik Puliy adalah sebuah mekanisme yang terdiri dari roda pada sebuah poros atau batang yang memiliki alur diantara dua pinggiran di sekelilingnya. Sebuah tali, kabel, atau sabuk biasanya digunakan pada alur puli untuk memindahkan daya. Puli digunakan untuk mengubah arah gaya yang digunakan, meneruskan gerak rotasi, atau memindahkan beban yang berat. Puli merupakan salah satu dari enam mesin sederhana. Sistem puliy dengan sabuk terdiri dua atau lebih pully yang dihubungkan dengan menggunakan sabuk. Sistem ini memungkinkan untuk memindahkan daya, torsi, dan kecepatan, bahkan jika puli memiliki diameter yang berbeda dapat meringankan pekerjaan untuk memindahkan beban yang berat.

32 Gambar 3.11 Pully Motor Listrik 3.3.4 Kabel Alternator Kabel adalah alat untuk menghubungkan arus antara alternator dengan alat ukur atau komponen yang lainnya. Gamabr 3.13 Kabel Alternator 3.3.5 Battery Battery atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki untuk dapat menghidupkan mesin kendaraan (mencatu arus pada dinamo stater kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik.

33 Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer terdiri dari elemen basah dan elemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer yang menyebabkan elektron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Maka jika muatannya habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer adalah batu baterai (dry cells). Elemen sekunder dalam pemakaiannya harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik (secara umum dikenal dengan istilah 'disetrum'). Akan tetapi, tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat dimuati kembali berulang kali. Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan aki. Dalam sebuah aki berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (bolak-balik) dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia (charging). Besar ggl yang dihasilkan satu sel aki adalah 2 Volt. Sebuah aki mobil terdiri dari enam buah aki yang disusun secara seri, sehingga ggl totalnya adalah 12 Volt. Accu mencatu arus untuk menyalakan mesin (motor dan mobil dengan menghidupkan dinamo stater) dan komponen listrik lain dalam mobil. Pada saat mobil berjalan aki dimuati (diisi) kembali sebuah dinamo (disebut dinamo jalan) yang dijalankan dari putaran mesin mobil atau motor.

34 Pada aki kendaraan bermotor arus yang terdapat di dalamnya dinamakan dengan kapasitas aki yang disebut Ampere-Hour/AH (Ampere-jam). Contohnya untuk aki dengan kapasitas arus 5 AH, maka aki tersebut dapat mencatu arus 5 Ampere selama 1 jam atau 1 Ampere selama 5 jam. 3.4 Alat Ukur Uji yang digunakan Alat ukur atau alat bantu tambahan yang digunakan untuk mengetahui dari karaktersistik Alternator 12 V/35 V yang dihasilkan antara lain : 1. AVO meter 2. Tachometer Pengujian dilakukan di laboratorium proses produksi Universitas Mercu Buana dengan menggunakan suatu sistem pengujian yang terintegrasi. Alternator dirancang sedemikian rupa dengan regulator tegangan atas suatu kontruksi dengan didudukan yang dibuat sedemikian rupa. Uji seberapa besar berkapasitas alternator 12 v/ 35 V dengan tegangan legulator (n) = 75, 100, 125, 150, 175, 200, 225, dan 250. sehingga didapat hasil perbedaan yang dihasilkan oleh putaran pompa yang dimana dapat diketahui dari hasil RPM yang ditunjukan oleh Tacho meter. 3.4.1 AVO meter AVO meter adalah alat untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik pada suatu komponen atau rangkaian komponen. AVO meter adalah kependekan dari Ampere Volt Ohm meter. Terdapat dua jenis AVO meter yaitu AVO meter analog (tampilannya berupa jarum putar) dan AVO meter digital

35 (tampilannya berupa display digital). Terkadang orang menyebut AVO meter dengan sebutan multi tester. Gambar 3.14 AVO meter Dalam penggunaannya penting sekali untuk memperhatikan dan memilih skala pengukuran yang sesuai sebelum melakukan pengukuran. Biasakan untuk menggunakan skala paling tinggi pada saat awal pengukuran baik arus, tegangan ataupun hambatan listrik. Hal ini untuk menghindari rusaknya AVO meter yang dikarenakan arus atau teganganterlalu besar. Selanjutnya bisa diturunkan skalanya jika dirasakan hasil pengukuran masih belum mencukupi tingkat ketelitiannya. 3.4.2 Tacho Meter Tachometer adalah sebuah alat pengujian yang dirancang untuk mengukur kecepatan rotasi dari sebuah objek, seperti alat pengukur dalam sebuah mobil yang mengukur putaran per menit (RPM) dari poros engkol mesin. Kata "tachometer" berasal dari kata Yunani tachos yang berarti "kecepatan" dan metron yang berarti "untuk mengukur". Perangkat ini pada masa sebelumnya dibuat dengan dial, jarum yang menunjukkan pembacaan saat ini dan tanda-tanda yang menunjukkan tingkat yang aman dan berbahaya. Pada masa kini telah diproduksi

36 tachometer digital yang memberikan pembacaan numerik tepat dan akurat dibandingkan menggunakan dial dan jarum. Gambar 3.15 Tacho meter

37 3.5 Prosedur Penelitian Diagram Prosedur Penelitian Alternator Start Studi Pustaka Tegangan yang dibutuhkan 12 volt/35 volt Tegangan yag didapat 1,22 volt Persiapan Pengujian Tegangan regulator Motor listrik Alternator Persiapan Pengujian Pengumpulan Data Hasil Pengujian tegangan terhadap frekuensi putaran motor listrik. tegangan dan arus keluar terhadap kecepatan alternator. Analisa Data Pengujian TIDAK YA Hasil Selesai

38 3.6 Pengujian dan Analisa Pengujian merupakan faktor utama yang mempengaruhi relevannya data hasil pengujian dan analisa terhadap karakteristik pengujian yang terpenting dalam pengujian Analisa karakteristik alternator 12 V/35 V), adalah sebagai berikut : 1. Pengukuran perbedaan RPM yang dihasilkan pada motor listrik terhadap AVO meter yang dihasilkan alternator. 2. Pengukuran perbandingan kecepatan RPM pada tegangan 75, 100, 125, 150, 175, 200, 225, dan 250 dengan AVO meter pada alternator. 3.6.1 Pengukuran Putaran Motor Listrik yang dihasilkan Alternator pada Tegangan Legulator Tertentu. Adalah putaran motor listrik yang dihasilkan dari alternator yang digerakan oleh regulator tegangan yang dikontakan dengan listrik setelah terdapat hasil daya RPM lalu dilakukan perhitungan kecepatan yang di ukur oleh alat ukur AVO meter. 3.6.2 Pengukuran Perbandingan Kecepatan RPM pada Tegangan 75, 100, 125, 150, 175, 200, 225, dan 250 dengan AVO meter. Adalah hasil kecepatan RPM yang sudah diukur pada AVO meter, dan terdapat perbedaan, perbedaan itu yang dianalisa. Pada alternator terdapat perbedaan kecepatan RPM yang sudah dilakukan dan didapat hasil uji coba.

39 3.7 Informasi Umum Analisa karakteristik alternator 12 V/35 V. Adalah suatu analisa yang dimana akan didapat karakterisitk perbandingan kecepatan RPM yang di hasilkan pada tegangan yang sudah di tentukan, dan dimana juga terdapat perbedaan antara ukuran AVO meter. 3.8 Persiapan Sebelum diuji. 3.8.1 Kondisi Tempat Uji. a. Kondisi uji alat di dalam leb.mesin universitas mercu buana Jakarta. b. Tempat peralatan uji sebaiknya diletakkan tidak langsung kena matahari, hujan atau angin 3.8.2 Kondisi Alat Uji Coba. a. Alternator yang siap untuk dilakukan pengujian. b. Kontruksi/rangkaian alternator berada pada tempat datar dan tidak bergeser. c. Regulator, motor listrik dan alternator berada dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan. 3.8.3 Kondisi Alat Ukur. a. Alat ukur AVO meter dalam keadaan baik. b. Alat ukur harus mampu mengukur kecepatan RPM hingga maksimal 1000 RPM. c. Alat ukur sebelum dipergunakan harus dilakukan proses pengecekan. d. Alat ukur bearada dalam keadaan baik dan siap untuk dipakai. e. Alat ukur harus dikalibrasikan nol, baik secara manual ataupun otomatis.

40 3.8.4 Prosedur Penghidupan Alternator Untuk Melakukan Uji Coba. a. Tenaga listrik yang digunakan untuk menghidupkan alternator yaitu 1 phase. b. Putar tombol regulator tegangan ke posisi 0, agar putaran motor pada alternator berjalan normal. c. Naikan tegaangan regualor 75, 100, 125, 150, 175, 200, 225, dan 250. Dengan menaikan satu persatu. d. Setelah dilakukan aba-aba untuk menghidupkan regulator maka AVO meter siap untuk mengukur alat yang sesuai yang di tentukan. e. Memeriksa kondisi regulator tegangan dan mesin Motor listrik apakah sudah bekerja dengan baik melalui putaran puli yang berputar. 3.8.5 Prosedur Mematikan Alternator Untuk Melakukan Uji Coba. a. Putar tombol regulator tegangan ke posisi 0, agar putaran motor pada alternator berhenti. b. Matikan Aliran listrik untuk mematikan alternator. 3.8.6 Prosedur Uji. a. Periksa apakah regualtor tegangan, motor listrik dan alternator dalam keadaan baik. b. Periksa AVO meter meter dan Tacho meter apakah sudah berfungsi dengan baik. c. Periksa keamanan diri pada saat uji coba, agar terjadi keselamatan dalam kerja.