Mungkur dan Gading Jaya. kebun Limau. PT Selapan Jaya, OKI ha ha, Musi Banyuasin. PT Hindoli, 2, kebun Belida dan Mesuji

dokumen-dokumen yang mirip
DESKRIPSI KEBUN INTI, KEBUN PLASMA DAN RUMAHTANGGA PETANI PLASMA KELAPA SAWIT

DAMPAK FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP KINERJA EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI PLASMA

X. KESIMPULAN DAN SARAN

STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA EKONOMI PERUSAHAAN INTI RAKYAT KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN STRATEGIS PRODUSEN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU. Henny Indrawati

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

Dalam acara MUSI RAWAS, 24 MEI 2017

1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun

Berkah Sawit di. Lahan Transmigrasi

PERATURAN DAERAH DAERAH TINGKAT I KALIMANTAN BARAT NOMOR: 18 TAHUN 2002 T E N T A N G PENYELENGGARAAN PERUSAHAAN INTI RAKYAT PERKEBUNAN

Rahmat Kurniawan Dosen Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang ABSTRAK

Presented by Riadi Didik Tjahjanto

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL

KAJIAN KEMAMPUAN EKONOMI PETANI DALAM PELAKSANAAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I L A M P U N G KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 111 TAHUN 1998 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1986 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN DENGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Tantangan dan Hambatan Di Masa Depan. Oleh : Asmar Arsjad APKASINDO

PELUANG PENGEMBANGAN PABRIK KELAPA SAWIT SKALA KECIL DI DAERAH RIAU 1 (The opportunity in Developing a Small Scale Oil Palm Industry in Riau Region)

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN

PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI PLASMA KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

I. PENDAHULUAN. areal perkebunan kelapa sawit pada tahun 1999 mengalami kenaikan yang cukup

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Lingkup hunbungan kemitraan meliputi :

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN

VIII. DAMPAK PERUBAHAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

sawitku benih asalan faktor disinsentif penggunaan benih unggul vs potensi kerugian

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

PERKEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT DI SUMATERA SELATAN

Sakti Hutabarat Staf pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdiri KUD Marga Bhakti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Konsumsi Gula Tahun Periode

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sektor agribisnis. Hal ini terlihat dari peran sektor agribisnis

BAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sisvaberti Afriyatna Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang ABSTRAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

I. PENDAHULUAN. kebutuhan akan minyak nabati dalam negeri. Kontribusi ekspor di sektor ini pada

ANALISIS KEMAMPUAN TABUNGAN PETANI UNTUK MENANGGUNG BIAYA PEREMAJAAN KEBUN KARETNYA DI MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT SKALA KECIL (MINI PLANT)

Pengembangan Wilayah Sentra Produksi tanaman, menyebabkan pemadatan lahan, serta menimbulkan serangan hama dan penyakit. Di beberapa lokasi perkebunan

I. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Kelapa Sawit. Pembelian Produksi Pekebun.

strategis, antara lain sebagai penyerap tenaga kerja, penyedia pangan, penopang pertumbuhan industri manufaktur dan sebagai sumber devisa negara.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

DAFTAR ISI i. DAFTAR TABEL. ii DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR LAMPIRAN iv

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI SAPI SAWIT PADA LAHAN PERKEBUNAN DI KALIMANTAN TIMUR

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara

Click to edit Master subtitle style

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Pertanian di Indonesia Tahun Pertanian ** Pertanian. Tenaga Kerja (Orang)

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

GUBERNUR BANK INDONESIA,

ANALISIS KEBIJAKAN HARGA TBS KELAPA SAWIT PADA PIR PERKEBUNAN SEI BESITANG SUMATERA UTARA

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

Adapun lingkup hunbungan kemitraan meliputi :

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 33/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN MELALUI PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN

HASIL SURVEI KREDIT KONSUMSI A. Karakteristik Bank

I. PENDAHULUAN. dari 1,0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1,3 juta ton pada tahun 1995 dan 1,9

KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

KAJIAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI LAMPUNG

INOVASI TEKNOLOGI KOMPOS PRODUK SAMPING KELAPA SAWIT

PENDAHULUAN

ANALISA PELAKSANAAN KEMITRAAN ANAK ANGKAT BAPAK ANGKAT (ABA) DALAM USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT DI PT. GMP KEC. PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN DI SUMATERA BARAT *)

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan rakyat, cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,

KEADAAN UMUM. Letak Geografi

KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADI SAWAH DI DESA KALIBENING KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaaan Umum Perusahaan Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Transkripsi:

Tabel 13 Perbandingan Karakteristik Kebun Kelapa Sawit Inti dan Plasma Contoh di Sumatera Selatan Tahun 2002 No Karakteristik Betung Barat 1 Nama lain IV Betung Talang Sawit Sungai Lengi II B Sule PT Aek Tarum PT Hindoli PT Selapan Jaya 2 Kebun inti PTPN VII Unit Usaha Talang Sawit, Betung, 3 Luas kebun Inti Musi Banyuasin PTPN VII Unit Sungai Lengi, Muara Enim PT Aek Tarum, Mesuji, OKI 10 561 ha 7 10349 ha 4 841 ha dibagi 2, kebun Belida dan Mesuji PT Hindoli, Musi Banyuasin PT Selapan Jaya, OKI 10 000 ha 1 63391 ha, kebun Limau Mungkur dan Gading Jaya 4 Tahun tanam kebun inti 1976/1977 1976/1977 1990-1995 dan 1989-2001 1997/1991 1994-2000 5 Luas kebun plasma 8 000 ha dibagi dalam 21 kampung sawit, Village I - XXI 6 Lokasi 88 km dari kota Palembang Desa Gardu Harapan, Kec Perwakilan Lais, Muba 5 790 ha dibagi dalam 6 Afdeling, Luas afdeling : 750ha -1702ha 175 km dari Palembang Desa Penanggiran, Gng Megang, Muara Enim 6 554 ha terdiri kebun Belida dan Mesuji, di 4 desa 155 km dari Palembang Kec Mesuji, Kab OKI 16 673 ha, ada 4 Rayon (A, B, C dan D) atau 26 Afdeling 115 km dari Palembang Di Kec Keluang dan Bayung Lencir, Muba 19 73879 ha dibagi 6 kebun 165 km dari Palembang, di Kec Mesuji dan Pedamaran, OKI

Tabel 13 Lanjutan 7 Tahun tanam kebn plasma 1981/82-1984/85 1985/1986 1991-1994 & 1992-1996 1992 1995 & 1993-1995 1994-1996 & 1995-2001 8 Koperasi KUD Tri Jaya (KUD Mandiri Inti) KUD Plasma Sule KPKS pada setiap desa KPKS di setiap desa KPKS di setiap desa 9 Jumlah Anggota 3 766 KK (95% petani plasma) atau 7532 ha 1700 KK menyebar di Kec Gunung Megang 2 994 KK 8 338 KK 11 022 KK 10 Pabrik PKS kapasitas 60 ton TBS/jam 11 Proporsi peserta plasma 100 % penduduk lokal kapasitas 60 ton TBS/jam, sejak tahun 1992 50 % lokal dan 50% pendatang kapasitas 60 ton TBS/jam 20% lokal dan 80% pendatang kapasitas 45 ton TBS/jam, dibangun tahun1996/1997 20% lokal dan 80% pendatang kapasitas 120 ton TBS/jam 100 % transmigran (APPDT) 12 Nilai kredit per kapling (2 ha) 13 Komponen kredit Rp 6594 juta Rp 7310 juta Rp 756 juta hingga Rp 1040 juta rumah, kebun dan jalan produksi di lokasi kebun rumah, kebun dan jalan produksi di kebun kebun dan jalan produksi di kebun Rp 756 juta hingga Rp 1040 juta kebun dan jalan produksi di kebun Rp 696 juta kebun dan jalan produksi di kebun Sumber : Data penelitian PIR kelapa sawit Sumatera Selatan, tahun 2002 (rekapitulasi) Keterangan: KPKS = koperasi produsen kelapa sawit ; OKI= Ogan Komering Ilir APPDT = alokasi penempatan penduduk di daerah transmigrasi PKS = pengolahan kelapa sawit

Tabel 31 Nilai Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Plasma Kelapa Sawit Tahun 2002 Variabel Endogen Pola Pola Pola-PIR/ RMSPE U-Theil R² RMSPE U-Theil R² RMSPE U-Theil R² Luas kebun kelapa sawit plasma Produktivitas kebun kelapa sawit plasma Produksi total kebun kelapa sawit plasma Curahan kerja suami di kebun plasma Curahan kerja istri di kebun plasma Curahan kerja keluarga di kebun plasma Curahan kerja suami di luar kbn plasma Curahan kerja istri di luar kbn plasma Curahan kerja keluarga di luar kbn plasma Total Curahan kerja di kebun plasma Produktivitas tenaga kerja di kebun plasma Penggunaan pupuk Urea Biaya pupuk Urea Penggunaan pupuk Posfat Biaya pupuk Posfat Penggunaan pupuk Kalium Biaya pupuk Kalium Penggunaan pestisida Biaya pestisida Biaya tenaga kerja upahan Biaya produksi kelapa sawit di kebun Penggunaan pupuk gabungan Biaya pengangkutan TBS ke pabrik Biaya pengelolaan KUD Nilai jual produk kelapa sawit Biaya administrasi Biaya total kelapa sawit plasma Pendapatan kelapa sawit plasma Pendapatan luar kebun kelapa sawit Pendapatan keluarga plasma Pengeluaran konsumsi pangan Pengeluaran investasi pendidikan Pengeluaran investasi kesehatan Pengeluaran investasi asuransi Total pengeluaran keluarga petani plasma Periode pelunasan kredit 322326 287772 504988 2263308 865385 682633 597126 423337 462005 598721 846293 846293 851528 851528 669164 606381 1072957 1072957 777435 479912 504988 504988 504988 504988 357505 728975 466544 573089 2035666 332065 1058986 01672 01441 02268 02170 02574 01937 01473 02620 02918 02331 02795 02132 02151 02142 02183 02105 02436 03394 03394 00000 02096 01735 02290 02290 02290 02268 01699 02630 00000 00786 03674 04660 04757 04803 01912 02052 075 049 074 053 060 064 082 047 046 047 057 055 061 055 063 059 062 060 060 100 057 077 074 077 077 077 081 074 100 099 046 062 056 044 078 064 31498 22477 47385 586517 50536 73338 66319 239288 385563 48789 74826 74826 75185 75185 68809 46998 76833 76833 72003 48527 473853 47385 47385 47385 36885 130258 57291 49344 233591 29130 43853 01671 01138 02282 02470 02153 01820 01627 03689 04886 02747 03568 01830 01832 01794 01776 02020 03184 02347 02354 00000 01846 01745 02256 02256 02250 02267 01427 02589 00000 02074 03462 05500 03364 05130 01868 01762 047 047 039 063 037 062 073 049 051 066 059 048 049 049 058 052 037 030 032 100 050 040 044 057 039 039 065 046 100 068 019 053 045 055 057 046 21416 29480 28605 102763 62995 36595 34591 790188 708929 70426 71983 71983 78049 78049 86297 50853 35410 35410 69229 36427 28605 28605 28605 28605 13739 1027 44676 52762 103424 37623 25846 03309 01281 03257 03128 03778 02503 02419 05178 04801 03575 03078 03464 03464 03430 03430 03872 05420 04138 03526 00000 03591 03717 02845 02845 03510 03713 01903 04498 00000 01454 03785 04347 03978 02349 01380 052 023 052 044 042 060 060 050 052 062 052 054 054 053 053 054 047 050 046 100 054 054 062 053 054 054 081 012 100 093 030 058 049 055 037

Tabel 32 Dampak Faktor Eksternal (Simulasi 1, 2 dan 3) terhadap Kinerja Ekonomi Rumahtangga Petani Plasma Kelapa Sawit di Sumatera Selatan No Variabel Endogen Simulasi 1 (%) Simulasi 2 (%) Simulasi 3 (%) 1 Luas Areal Kebun Plasma 203 354 174-029 -044-026 -074-138 -067 2 Produktivitas KS Kebun Plasma 690 487 858-065 -056-125 -007-011 -008 3 Curahan TK Suami di Kbn Plasma 033 070 043-005 -009-006 -012-027 -017 4 Curahan TK Istri di Kbn Plasma 037 108 068-005 -013-010 -014-042 -026 5 Curhn TK Suami Luar Kbn Plasma 089 139 076 211 294 150-017 -032-013 6 Curhn TK Istri Luar Kbn Plasma -023-058 -021 003 007 003 008 023 008 7 Penggunaan Pupuk Urea 168 126 198-224 -150-276 -007-009 -006 8 Penggunaan Pupuk Posfat 024 029 019-081 -075-108 -006-008 -005 9 Penggunaan Pupuk Kalium 563 494 768-841 -862-1752 -021-026 -020 10 Penggunaan pestisida 216 365 180-623 -545-622 -079-142 -069 11 Biaya Penggunaan TK Upahan 000 000 000 000 000 000 000 000 000 12 Biaya Produksi di Kebun Plasma 200 200 256 1311 1508 1225-022 -021-009 13 Biaya Total Kelapa sawit 723 715 442 713 574 332 2254 2343 1310 14 Pendapatan dari Kelapa Sawit 3462 3295 7201-502 -407-1082 -1266-1284 -2777 15 Pendapatan Keluarga Petani 1653 2667 2211-239 -330-330 -604-1040 -850 16 Pengeluaran Konsumsi Pangan 209 380 157-037 -055-028 -093-176 -073 17 Pengeluaran Investasi Pendidikan 528 945 385-082 -125-061 -209-399 -162 18 Pengeluaran Investasi Kesehatan 1639 2002 1557-237 -247-234 -599-780 -599 19 Pengeluaran untuk Asuransi 3594 3322-23005 -109-116 1114-046 -132 154 20 Total Pengeluaran Keluarga 566 864 582-046 -065-058 -099-174 -105 21 Periode Pelunasan Kredit -537-1127 -649 022 050 016 170 450 304 Keterangan: Simulasi 1: Harga produk TBS naik 15% Simulasi 2: Harga semua input pupuk dan pestisida naik 20% Simulasi 3: Kenaikan biaya pasca panen yaitu ongkos angkut naik 100%, fee KUD naik 20%

Tabel 33 Dampak Faktor Eksternal (Simulasi 4, 5 dan 6) terhadap Kinerja Ekonomi Rumahtangga Petani Plasma Kelapa Sawit di Sumatera Selatan No Variabel Endogen Simulasi 4 (%) Simulasi 5 (%) Simulasi 6 (%) 1 Luas Areal Kebun Plasma 003 026 013 004 020 033 092 177 082 2 Produktivitas KS Kebun Plasma 080 079 128 046 033 028 699 498 852 3 Curahan TK Suami di Kb Plasma 052 279 217 319 687 878 066 309 234 4 Curahan TK Istri di Kbn Plasma 001 008 005 001 006 013 017 054 032 5 Curhn TK Suami Luar Plasma 530 688 755 311 429 259 829 1111 989 6 Curhn TK Istri Luar Kbn Plasma -009-161 -055-191 -493-375 -020-186 -063 7 Penggunaan Pupuk Urea 412 528 723 207 395 476 377 512 674 8 Penggunaan Pupuk Posfat 423 533 719 361 475 638 358 478 623 9 Penggunaan Pupuk Kalium 482 569 890-335 -272-823 179 171-118 10 Penggunaan pestisida 089 173 163-502 -333-412 -409-171 -360 11 Biaya Penggunaan TK Upahan 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 12 Biaya Produksi di Kebun Plasma 507 538 676 1910 2168 2066 2110 2347 2313 13 Biaya Total Kelapa sawit 324 264 234 1115 910 632 4271 4142 2508 14 Pendapatan dari Kelapa Sawit -039 029-053 -489-341 -1061 1473 1439 2820 15 Pendapatan Keluarga Petani -018 023-015 -233-276 -324 703 1165 867 16 Pengeluaran Konsumsi Pangan -005 000-006 -037-050 -028 065 127 039 17 Pengeluaran Invests Pendidikan -009 006-005 -082-109 -063 200 371 130 18 Pengeluaran Invests Kesehatan -018 018-011 -232-207 -228 697 874 610 19 Pengeluaran untuk Asuransi 127 144-1236 104 093-720 3523 3144-22716 20 Total Pengeluaran Keluarga 008 025 014-028 -028-030 410 615 416 21 Periode Pelunasan Kredit 045 077 058 010 010-005 -299-546 -269 Keterangan: Simulasi 4: Upah tenaga kerja di kebun kelapa sawit (plasma dan inti) naik 15% Simulasi 5: Kenaikan komponen biaya produksi (kombinasi Simulasi 2, 3, dan 4) Simulasi 6: Kenaikan harga produk TBS dan biaya produksi (kombinasi Simulasi 1 dan 5)

Tabel 34 Dampak Faktor Internal (Simulasi 7, 8 dan 9) terhadap Kinerja Ekonomi Rumahtangga Petani Plasma Kelapa Sawit di Sumatera Selatan No Variabel Endogen Simulasi 7 (%) Simulasi 8 (%) Simulasi 9 (%) 1 Luas Areal Kebun Plasma 5000 5000 5000-372 -126 773 1163 470 1366 2 Produktivitas KS Kebun Plasma 765 581 1627 160 151 606 1153 235 1039 3 Curahan TK Suami di Kb Plasma 692 940 2197 452 130 270 190 093 340 4 Curahan TK Istri di Kbn Plasma 771 1449 3439 337 131 387 212 144 533 5 Curhn TK Suami Luar Kb Plasma 567 656 950-236 -076 065 166 072 155 6 Curhn TK Istri Luar Kbn Plasma -481-781 -1085 042 021-095 -132-078 -168 7 Penggunaan Pupuk Urea 2633 2008 5429-254 -071 465 687 191 825 8 Penggunaan Pupuk Posfat 2556 1919 5107-246 -067 437 667 183 776 9 Penggunaan Pupuk Kalium 3363 2385 7270-317 -079 626 889 229 1109 10 Penggunaan pestisida 4503 4868 9168-397 -129 804 1240 484 1421 11 Biaya Penggunaan TK Upahan 000 000 000-10000 -10000-10000 000 000 000 12 Biaya Produksi di Kebun Plasma 2698 2210 5887-1414 -406 338 691 222 914 13 Biaya Total Kelapa sawit 3984 3388 5118-933 -117 448 1421 407 887 14 Pendapatan dari Kelapa Sawit 7146 6742 30485 011 220 3523 3115 869 6002 15 Pendapatan Keluarga Petani 3412 5457 9353 005 178 1081 1488 704 1843 16 Pengeluaran Konsumsi Pangan 422 755 628 005 028 073 185 099 123 17 Pengeluaran Invests Pendidikan 1074 1921 1606 009 065 186 473 248 317 18 Pengeluaran Investasi Kesehatan 3383 4095 6586 005 134 761 1475 528 1297 19 Pengeluaran untuk Asuransi 8674 7644-1164 -459 149 12615 3620 974 22224 20 Total Pengeluaran Keluarga 1275 1888 2734-038 049 302 543 243 527 21 Periode Pelunasan Kredit -174-436 -311-009 -019-034 -029-304 -148 Keterangan: Simulasi 7: Perluasan kebun plasma sebesar 50% dengan mengkonversi lahan di luar kebun plasma Simulasi 8: Peningkatan tenaga kerja keluarga 22% untuk menggantikan tenaga kerja upahan Simulasi 9: Peningkatan tenaga kerja keluarga di kebun plasma 50% dengan mengurangi tenaga kerja keluarga di luar kebun plasma 10%

Lampiran 6 Pembagian Tugas Peserta Proyek Perusahaan Inti Rakyat Kelapa Sawit Berdasarkan Tahap Pembagunan Tahap Persiapan / Pembangunan Tahun ke0 ke 3 Konversi / Pembinaan Tahun ke 4 ke 6 Pasca Konversi-Pelunasan Kredit Tahun ke 6 seterusnya Perusahaan Inti Pada Kebun Plasma Pada Kebun Plasma Pada Kebun Plasma -Pembukaan dan persiapan lahan -Pembibitan dan penanaman bibit KS -Penanaman tanaman penutup tanah -Pemeliharaan tanaman & pemupukan -Membantu usahatani tanaman pangan -Mengalihkan pengelolaan tanaman menjadi milik petani secara kredit -Pengadaan sarana produksi kebun -Pembinaan/ pengawasan tanaman -Pembinaan dalam pemeliharaan tanaman KS -Pembinaan pemetikan hasil panen Prasarana/Sarana -Membangun desa, pemukiman, rumah petani, sarana air dan jalan di kebun -Menyiapkan sertifikat tanah -Memberikan penyuluhan, bimbingan dan latihan pada petani -Pembentukan organisasi Koperasi atau KUD Petani Plasma Tahap Pertanaman Tahap Produksi Tahap Produksi dan Panen -Menjadi karyawan Inti dibayar upah -Menanam tanaman pangan -Menerima tanaman KS dari Inti dalam bentuk kredit (sesuai akad kredit) -Pemeliharaan tanaman pokok (KS) -Mengusahakan tanaman pangan -Menjadi nasabah bank secara perorangan -Pemeliharaan tanaman pokok yang produktif -Pemetikan hasil panen petani -Mengusahakan tanaman pangan

Koperasi atau KUD Tahap Pertanaman Tahap Produksi Tahap Produksi dan Panen -Mempersiapkan pembentukan organisisasi koperasi -Pengadaan dan distribusi saprodi -Persiapan kegiatan pengolahan dan pemasaran TBS petani -Pengadaan dan distribusi saprodi -Pengaturan kelompok kerja/ penyuluhan -Pengumpulan & pengangkutan TBS -Pengolahan dan pemasaran hasil -Pengamanan harga jual TBS -Penyelengara persero pabrik -Pengelola saham Sumber: Zulher (1993) dan Dinas Perkebunan Sumatera Selatan (2000)

Lampiran 7 Kewajiban dan Hak Peserta Proyek Perusahaan Inti Rakyat Kelapa Sawit Komponen Kelembagaan Kewajiban-kewajiban Hak-hak Perusahaan Inti 1 Membeli dan membayar TBS petani sesuai pedoman dari Mentan/Menhutbun 2 Menampung dan mengolah TBS petani 3 Menentukan besarnya faktor k 4 Memberi bimbingan dan penyuluhan kepada petani 5 Memasarkan hasil kebun plasma petani (TBS) 6 Membantu pengembangan kelembagaan tani (kelompok tani) dan KUD 7 Membantu proses pengembalian kredit petani ke Bank 8 Membina alih teknologi budidaya selama masa pra konversi 1 Menetapkan petani sebagai peserta proyek 2 Mengusulkan pembatalan sebagai peserta 3 Melakukan pemotongan hasil penjualan untuk angsuran kredit 4 Menetapkan harga TBS sesuai pedoman Menteri Pertanian 5 Menetapkan besarnya rendemen (R) minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit (PKO) 6 Memperoleh biaya pengolahan TBS petani 7 Memperoleh biaya administrasi dari harga rata-rata TBS Petani Plasma 1 Memelihara tanaman sesuai petunjuk petugas inti 2 Memanen hasil kebun plasma kelapa sawit 3 Mengumpulkan dan menyerahkan hasil panen (berupa TBS) kepada inti dengan harga yang sesuai pedoman Menteri Pertanian 4 Membayar kredit ke pihak perbankan melaui inti 5 Menjadi anggota kelompok tani 6 Menjadi anggota KUD 1 Memperoleh kebun kelapa sawit seluas dua hektar 2 Memperoleh lahan pangan seluas 075 hektar 3 Memperoleh lahan pekarangan seluas 025 ha serta satu unit rumah (untuk /NES) 4 Memperoleh sertifikat dari BPN, untuk sementara dititip di Bank sebagai agunan 5 Memperoleh jaminan penjualan hasil TBS dari Inti (+ 70%) 6 Dapat memanfaatkan sarana/fasilitas yang dibangun inti, seperti: jalan di kebun, air bersih, masjid, Puskesmas 7 Mengirim hasil panen ke inti dan menerima hasil penjualan TBS melalui KUD/kelompok tani

Lampiran 7 Lanjutan KUD 1 Mengkoordinasikan pengangkutan TBS ke pabrik PKS 2 Menatausahakan unit kebun plasma 3 Menerima pembayaran TBS dari inti lalu menyerahkannya kepada petani melalui kelompok tani 4 Sebagai mitra kerjasama antara Inti dan petani 5 Penyalur saprodi, kredit, dana simpan pinjam dan usaha ekonomi lainnya 6 Membantu pemasaran hasil kebun petani dari lahan non kebun plasma 7 Membina petani utuk menjadi pelanggan perbankan (bank minded) 8 Membantu penyaluran dan pengambilan kredit Sumber: Zulher (1993) dan Dinas Perkebunan Sumatera Selatan (2000)

Lampiran 9 Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Berdasarkan Umur Tanaman untuk Bulan Januari September Tahun 2000 Umur Tanam Bulan (Tahun) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September 3 29200 38995 28527 28836 33300 29500 29468 29779 26900 4 28200 30893 30402 30767 35400 32200 61482 31854 28800 5 34500 33382 32848 33228 38100 33000 33983 34367 31100 6 34700 34551 33996 34391 39780 35960 35173 35568 32100 7 30300 35773 35197 35597 41230 37900 36308 36799 33200 8 35854 36730 36014 36762 42588 38559 37587 38002 34444 9 38483 37943 37204 37968 43979 39819 38813 39233 35556 10-20 39733 39172 44725 35116 45389 41095 40055 40481 36686 Sumber : Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No 627/KPTS-II / 2000, Jakarta