PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBERIAN TUGAS KOOPERATIF DAN TUGAS INDIVIDU PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI PAJANG 3

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL PUBLIKASI. Sarjana S-1. Oleh: ANGGUN EKA VIVENTI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh: RETNO AMBARWATI A

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBERIAN TUGAS KOOPERATIF DAN TUGAS INDIVIDU PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI PAJANG 3

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS ANTARA GUIDED TEACHING DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SISWA KELAS IV SDIT AZ-ZAHRA SRAGEN 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika DEVID AGUS HARTATO

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

ABSTRAK. Kata kunci : Pemahaman Konsep, Alat Peraga Dakon Matematika.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

STUDI KOMPARASI PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN BERMAIN JAWABAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDIT HIDAYAH NGAWEN TAHUN 2014/2015

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

BAB III METODE PENELITIAN

Diajukan Oleh : Putri Kinasih Arius Sandra A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN COURSE REVIEW HORAY DAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BAKALAN 02

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DENGAN MODEL DISKUSI DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

III. METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Kusmiyati Fibriana Sari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

Mohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

HARIO WIJAYANTO A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

PERBANDINGAN HASIL EVALUASI BELAJAR TIPE PILIHAN GANDA BIASA DAN TIPE PILIHAN GANDA ASOSIASI

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: QONITAH HAPPY EXACTA A

Transkripsi:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBERIAN TUGAS KOOPERATIF DAN TUGAS INDIVIDU PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI PAJANG 3 TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai derajad Sarjana S-1 Oleh: AGIF DESTIAN PRASETYO A510110069 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBERIAN TUGAS KOOPERATIF DAN TUGAS INDIVIDU PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI PAJANG 3 TAHUN AJARAN 2014/2015 Agif Destian Prasetyo, A510110069, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Mendiskripsikan ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi tugas kooperatif dengan siswa yang diberi tugas individu (2) Untuk mengetahui mana yang lebih baik hasilnya antara siswa yang diberi tugas kooperatif dengan siswa yang diberi tugas individu. Metodepenelitianmenggunakanjenispenelitiankuantitatifdanmenggunakanteknikan alisis data uji f danuji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian tentang perbedaan hasil belajar siswa antara pemberian tugas kooperatif dan tugas individu terhadap pelajaran matematika yang dianalisi dengan uji t menghasilkan > yaitu 3,6269 > 2,037 ( dapat dilihat pada tabel distribusi t),sehingga Ho ditolak, berarti ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi tugas kelompok dengan siswa yang diberi tugas indivisu. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, yaitu 76,9 > 72,2, berarti hasil belajar matematika siswa yang diberi tugas kelompok lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diberi tugas individu. Kata kunci :Hasil Belajar, Pemberian Tugas Kooperatif, Pemberian Tugas Individu, Surakarta, 26 Februari 2015 Penulis

1 A. Pendahuluan Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar,yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Akan tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan pemberian tugas seperti halnya yang dikemukakan Roestiyah (1996:75) untuk pekerjaan rumah,guru menyuruh membaca dari buku di rumah,dua hari lagi memberikan pertanyaan dikelas. Tetapi dalam pemberian tugas guru menyuruh membaca juga menembah tugas (1), cari buku lain untuk membedakan (2), pelajari keadaan orangnya. Selanjutnya Roestiyah (1996:132) mengatakan teknik pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu lebih terintegrasi. Dengan adanya tugas yang diberikan diharapkan siswa akan aktif belajar,sehingga akan didapat peningkatan dalam bidang pendidikan baik kualitas maupun kuantitasnya,terutama dalam mata pelajaran matematika. Oleh karena itu,belajar matematika perlu mendapat perhatian yang sungguh, sebab matematika sebagai sarana berpikir ilmiah. Berdasarkan uraian diatas,maka penulis mengambil judul Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Pemberian Tugas Kooperatif dan Tugas Individu Berdasarkan pembatasan masalah, maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut: (1) Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi tugas kooperatif dengan siswa yang diberi tugas individu? (2) Manakah yang lebih baik hasilnya antara siswa yang diberi tugas kelompok dengan siswa yang diberi tugas individu? Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: (1) Mendiskripsikan ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi tugas kooperatif dengan siswa yang diberi tugas individu (2) Untuk mengetahui mana yang lebih baik hasilnya antara siswa yang diberi tugas kooperatif dengan siswa yang diberi tugas individu.

2 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: (1) Meningkatkan semangat siswa dalam belajar matematika. Siswa lebih giat dalam belajar matematika,sehingga tidak ada rasa bosan dan tidak jenuh pada waktu belajar matematika dengan alas an pelajaran itu sulit untuk dipahami dan dimengerti (2) Dapat menambah pengetahuan tentang perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi tugas kooperatif dengan siswa yang diberi tugas individu,sehingga dapat menerapkannya pada pengajaran matematika. Terdapat beberapa teori yang mendukung dan dapat digunakan untuk menunjang penelitian sehingga dapat dijadikan dasar penelitian. Teori tersebut terdapat dalam tinjauan pustaka tentang pengertian pemberian tugas individu dan kooperatif, kelemahan dan kelebihan pemberian tugas individu dan tugas kooperatif. Menurut Roestiyah NK (2001:133) mengatakan: Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Searah dengan itu Inne Ibrahim dan Nana Syaodih S. (2003:107) bahwa: Metode pemberian tugas dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada siswa melakukan tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran seperti mengerjakan soal-soal, mengumpulkan kliping, dan sebagainya. Kelebihan metode pemberian tugas (1) siswa terangsang untuk melakukan aktifitas belajar individu maupun kelompok. (2) siswa akan mendalami dan mengalami sendiri pengetahuan yang dicarinya, apalagi dalam melaksanakan tugas ditunjang dengan minat dan perhatian siswa serta kejelasan tujuan mereka belajar. (3) siswa dapat mengembangkan daya fikir sendiri, daya ininsiatif, day kreatif, tanggung jawab dan melatih mandiri. Kekurangan metode pemberian tugas (1) Sulit dikontrol apakah siswa bener-bener mengerjakan tugas atau orang lain (2) Khusus untuk tugas kelompok tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja,sedangkan anggota lainnya tidak partisipasi dengan

3 baik. (3) Seringnya memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa. Menurut Nana Sudjana (2001:86) bahwa : Tugas kooperatif lebih menekankan aktivitas belajar siswa secara bersama dalam kelompok sehingga mengembangkan hubungan sosial dalam pemecahan masalah belajar. Kelebihan pemberian tugas secara kooperatif : (1) Pengerjaan tugas kooperatif didasarkan atas saling ketergantungan positif yang menuntut tiap anggota kelompok saling bantu demi keberhasilan kelompok; (2) Dapat menumbuhkan ketrampilan berfikir dengan penuh khreatif (3) Dapat meningkatkan ketrampilan komunikasi antar siswa dimana metode ini sangat cocok untuk menolong siswa yang tingkat kemapuannya masih kurangatau terjadi tutor sebaya; (4) Dapat menumbuhkan ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam kerja gotong-royong seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelola konfik. Kelemahan tugas kooperatif yaitu : (1) Tugas ini tidak menjamin dalam mengambil keputusan. (2) Tugas ini tidak dapat diramalkan. (3) Tugas ini tidak akan berfungsi dengan baik jika peserta dalam kelompok tidak memiliki latar belakang kemampuan umum. Menurut Nursid Sumaatmadja (1984:111) bahwa: Tugas individual lebih ditekankan kepada pembinaan kognitif-afektif-psikomotor siswa secara individual. Kelebihan tugas individu yaitu: (1) Lebih efektif, karena siswa dihadapkan kepada tugas-tugas dan pekerjaannya masing-masing. (2) Kelas lebih tertib dan sederhana, tak perlu mengubah posisi tempat seperti pada tugas sekolah yang berbentuk kelompok (3) Merangsang kreatifitas yang tinggi dari tiap-tiap individu untuk menyelesaika suatu masalah. Kekurangan tugas individu yaitu: (1) Siswa dituntut menurut kesanggupan dan kerajinan masing-masing (2) Siswa tidak dapat berkomunikasi dengan siswa yang lain atau mendiskusikan hasil belajar dengan teman-temannya (3) Siswa cenderung jenuh karena tidak terjadi

4 pergeseran tempat duduk seperti yang ada pada tugas kelompok dan terkesan monoton. B. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif yang kemudian dianalisa dengan data kuantitatif Darsinah,dkk (20013:3) Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pajang 3 pada bulan Januari sampai bulan Februari 2015. Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri Pajang 3 Laweyan Surakarta. Dan sampel menggunakan semua siswa kelas V SD N Pajang 3 yang berjumlah 34 siswa. Variabel terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen pada penelitian ini adalah tugas individu dan tugas kooperatif Sedangkan variabel dependen adalah pelajaran matematika. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:224). Tes disini digunakan untuk mengukur sejauh mana pelaksanaan tugas individu dan tugas kooperatif pada pelajaran matematika. Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan atau uji perbandingan varian dengan uji f dan uji t. Uji prasyarat analisis digunakan untuk menguji valid dan reliabel atau tidaknya angket dan soal kemampuan membaca serta soal cerita matematika. Uji validitas menggunkan rumus Pearson Product Moment sedangkan uji reliabiltas data menggunakan metode Alpha. Riduwan (2012:114) Untuk teknik uji prasyarat analisi yang lain menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan metode Liliefors dan uji homogentias menggunakan metode Bartlet. Teknik analisis data menggunakan uji t, dengan ketentuan H 0 ditolak jika t dan sebaliknya.

5 C. Hasil dan pembahasan 1. Deskripsi Data Data hasil belajar matematika diperoleh dengan alat ukur (instrumen) tes yang terdiri atas 12 butir tes obyektif. Hasil tabulasi data hasil belajar matematika masing-masing kelompok adalah sebagai berikut: a. Hasil belajar matematika pada kelompok kooperatif Berdasarkan hasil tabulasi data diperoleh skor hasil belajar matematika tertinggi 100 dan terendah 60, nilai rata-rata sebesar 76,9 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 18,96. b. Hasil belajar matematika kelompok individu Berdasarkan hasil tabulasi data diperoleh skor hasil belajar matematika tertinggi 100 dan terendah 52 nilai rata-rata sebesar 72,7 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 10,11. 2. Uji prasyarat analisis Dalam penelitian ini untuk uji prasyarat analisis digunakan uji normalitas dan uji keseimbangan. Uji normalitas menggunakan metode Liliefors, dan uji keseimbangan menggunakan uji F dan uji t. a. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji sampel data yang telah mewakili populasi apakah berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas hasil belajar antar metode Kelompok N,, Keterangan kooperatif 17 0,158 0,206 Normal Individu 17 0,1478 0,206 Normal

6 b. Uji keseimbangan Rangkuman uji beda varian kemampuan awal (Uji F) Kelompok N Mean f f keterangan Kooperatif 17 73,1 24,309 1,050 2,333 Seimbang Individu 17 73,3 25,529 1,050 2,333 seimbang Berdasarkan uji F dapat diperoleh f < dari f yaitu 1,050 < 2,333, berarti sebelum perlakuan kedua kelompok kooperatif dan individu mempunyai penyebaran data yang seimbang. Rangkuman uji beda varian kemampuan awal ( Uji t ) Kelompok N Mean f f keterangan Kooperatif 17 73,1 24,309-0,069 2,037 Seimbang Individu 17 73,3 25,529-0,069 2,037 Seimbang Sedangkan untuk mengetahui apakah secara statistic kemam[puan awal kedua kelompok seimbang atau tidak, selanjutnya dilakukan uji t ( uji perbedaan rerata). Dari uji t diperoleh t > t > -t yaitu 2,037 > -0,069 > -2,037. 3. Pengujian hipotesis Setelah mengetahui bahwa kedua kelompok baik kelompok kooperatif maupun kelompok individu dalam keadaan normal dan homogen, kemudian diadakan pengujian hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t.

7 Rangkuman Uji Hipotesis Kelas Rata-rata, ; Keterangan kooperatif 76,9 3,6269 2,037 Ho ditolak individu 72,2 Dari tabel diatas dapat dilihat nilai > yaitu 3,6269 > 2,037 ( dapat dilihat pada tabel distribusi t),sehingga Ho ditolak, berarti ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi tugas kelompok dengan siswa yang diberi tugas indivisu. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas kooperatif lebih besar dari kelas individu, yaitu 76,9 > 72,2, berarti hasil belajar matematika siswa yang diberi tugas kooperatif lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diberi tugas individu. Metode pemberian tugas terdiri dari tiga fase antara lain: pertama pendidik memberikan tugas, kedua anak didik melaksanakan tugas belajar, dan yang ketiga siswa mempertanggung jawabkan apa yang telah dipelajari. Pada strategi yang dibandingkan yaitu pemberian tugas kooperatif dan tugas individu pada fase pertama dan ketiga sama dalam perlakuan namun berbeda pada fase kedua. Kelebihan pemberian tugas kooperatif akan membuat interaksi antar siswa lebih baik. Akan terjadi diskusi-diskusi antar siswa di dalam suatu kelompok dalam upaya membahas dan memecahkan permasalahan dari tugas yang harus dikerjakan. Siswa yang kurang menguasai atau kurang mampu dapat bertanya pada siswa yang lebih pandai di dalam kelompoknya. Dengan demikian pemberian tugas kelompok akan memberikan peluang yang lebih besar bagi siswa untuk menguasai materi pelajaran daripada

8 pemberian tugas individu. Kesimpulan ini didukung oleh hasil analisi data menggunakan uji t diperoleh >, yaitu 3,6269 > 2,037, berarti hipotesis yang menyebutkan bahwa Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi tugas kooperatif dengan siswa yang diberi tugas individu dapat diterima. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas kooperatif lebih besar dari kelas individu, yaitu 76,9 > 72,2, berarti hasil belajar matematika siswa yang diberi tugas kooperatif lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diberi tugas individu. D. Penutup Berdasarkan hasil yang dilaksanakan di SD N Pajang 3 Surakarta tentang perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi tugas kooperatif dan tugas individu pada mata pelajaran matematika kelas V SD N Pajang 3 tahun ajaran 2014/2015, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi tugas kooperatif dengan siswa yang diberi tugas individu. Berdasarkan uji t diperoleh >, yaitu 3,6269 > 2,037. 2. Hasil belajar matematika siswa yang diberikan tugas kooperatif lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diberi tugas individu. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, yaitu 76,9 > 72,7. 3. Hasil belajar matematika siswa yang diberikan tugas kooperatif lebih baik karena pemberian tugas kooperatif memiliki beberapa kelebihan yaitu:

9 akan membuat interaksi antar siswa lebih baik, akan terjadi diskusidiskusi antar siswa di dalam suatu kelompok dalam upaya membahas dan memecahkan permasalahan dari tugas yang harus dikerjakan, siswa yang kurang menguasai atau kurang mampu dapat bertanya pada siswa yang lebih pandai di dalam kelompoknya dan memberikan peluang yang lebih besar bagi siswa untuk menguasai materi pelajaran daripada pemberian tugas individu.

10 DAFTAR PUSTAKA Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Suharsimi Arikunto. 1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Syaiful Bahri D. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rhineka Karya Syaiful Sagala. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :Alfabeta