HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
Interaksi Sosial. Lolytasari, M.Hum

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya. Annisa Nurhalisa

INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL. Slamet Widodo

BAB V INTERAKSI SOSIAL

Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB ) a. Nama Mata Pelajaran : Sosiologi X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar :

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

SOSIOLOGI KOMUNIKASI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. A. Pendahuluan

BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL

PERTEMUAN KE 5 POKOK BAHASAN

Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik Kompetensi Dasar

BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

KATA PENGANTAR. Amin PENYUSUN

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

PROFIL KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN TEMAN SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG. Oleh: Elmayyeti* Fitria Kasih** Nofrita**

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

II PROSES-PROSES SOSIAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk telah diakui sejak merdeka

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kemampuan Interaksi Sosial dalam Bidang Bimbingan Sosial. dengan bidang sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah/konflik

PERBEDAAN INTERAKSI SOSIAL SISWA PENERIMA DAN NON PENERIMA KARTU MENUJU SEJAHTERA DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA SKRIPSI

Rangkuman UHT Sosiologi By:Merah Dhaka Satria/X- IIS 2

INTERAKSI SOSIAL. 1 P a g e

MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia.

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan

Tujuan Instruksional Khusus

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

SATUAN KEGIATAN LAYANAN DASAR UMUM BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS]

BAB II MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE PADA MATERI HUBUNGAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS

II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling

MEDIA & PERUBAHAN SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Berpacaran sebagai proses dua manusia lawan jenis untuk mengenal dan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri

BAB I. Persada, 1993), hal Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, cet.17, (Jakarta:Raja Grafindo

BAB IV PROSES-PROSES SOSIAL

II. TINJAUAN PUSTAKA

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. watak pada individu. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya

INTERAKSI SOSIAL Pengertian Interaksi Sosial

BAB I PENDAHULUAN. manusia berinteraksi dengan lingkungannya (Tirtarahardja &Sula, 2000: 105).

I REALITAS SOSIO-KULTURAL

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Interaksi Sosial. Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Aktivitas kehidupan manusia tidak terlepas dari proses interaksi, baik

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya.

BAB II. 1. Pengertian Kepuasan Hidup Lanjut Usia. pengalaman - pengalaman yang disertai dengan tingkat kegembiraan.

II. KAJIAN PUSTAKA. makhluk lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari pasti mengalami apa itu proses. dalam kehidupan sosial (Soekanto, 1996: 140).

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial dan makhluk budaya yang memiliki ciri-ciri yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. antara lain berdasarkan UU No.10 tahun 1992 menyatakan keluarga adalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PROBLEM SOSIOLOGI SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersama-sama menyentuh. Interaksi social adlaah proses dimana orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem perkawinan exogami merupakan sistem yang dianut oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Republik Indonesia (NRI) memiliki wilayah yang sangat luas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini keragaman fenomena sosial yang muncul di kota-kota besar di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pernikahan sebagai jalan bagi wanita dan laki-laki untuk mewujudkan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

PENGANTAR PSIKOLOGI. YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si PERTEMUAN I

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proses penyesuaian diri seseorang dalam konteks interaksi dengan lingkungan

PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER II TAHUN 2014/2015 MATA KULIAH SOSIOLOGI HUKUM

Komunikasi sosial...?????

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi

BAB I PENDAHULUAN. parkawinan akan terbentuk masyarakat kecil yang bernama rumah tangga. Di

INTERAKSI SOSIAL DAN INSTITUSI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. orang lain dalam proses interaksi. Interaksi sosial menghasilkan banyak bentuk

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik

KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN

Transkripsi:

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

Makna Individu Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisahpisahkan antara jiwa dan raganya. Para ahli Psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang lain. Contoh : Manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya.

Makna Keluarga Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Di sini kita sebutkan 5 macam sifat yang terpenting dlm keluarga, yaitu : 1) Hubungan suami-isteri : Hubungan ini mungkin berlangsung seumur hidup dan mungkin dalam waktu yang singkat saja. Adayang berbentuk monogomi, ada pula yang poligami. Bahkan masyarakat yang sederhana terdapat "group married", yaitu sekelompok wanita kawin dengan sekelompok laki-laki. 2) Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara. Dalam pemilihan jodoh dapat kita lihat, bahwacalon suami-isteri itu dipilihkan oleh orang-orangtua mereka. Sedang pada masyarakat lainnya diserahkan pada orangorang yang bersangkutan. Selanjutnya perkawinan ini ada yang berbentuk indogami (yakni kawin di dalam golongan sendiri,ada pula yang berbentuk exogami, yaitu kawin diluar golongan sendiri) 3) Susunan nama--nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan. Di dalam beberapa masyarakat keturunan dihitung melalui garis laki-laki misalnya : dibatak. Ini disebut patrilineal. Ada yang melalui garis wanita, di Minangkabau. Ini disebut : Matrilineal, di mana kekuasaan terletak pada wanita. Di Minangkabau wanita tidak mempunyai hak apa-apa, bahkan hartanya pun tidak diurusi oleh wanita itu, melainkan diurus oleh adik atau saudara perempuannya. Sistem ini disebut : Avonculat. 4) Milik atau harta benda keluarga. Di manapun keluarga itu pasti mempunyai harta benda untuk kelangsungan hidup para anggota-anggotanya. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama/rumah bersama.

Makna Masyarakat Mengenai arti masyarakat, di sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu dari para tokoh : R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. M.J. Herskovist : menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu. J.L. Gillin dan J.P. Gillin : mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokanpengelompokan yang lebih kecil. S.R. Steinmetz : seorang sosiologi bangsa Belanda, mengatakan bahwa masyarakat adalahkelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebihkecil, yang mempunyai perhubungan yang erat danteratur. Hasan Shadily : mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain. Jadi masyarakat adalah sekelompok orang atau keluarga yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

MASYARAKAT DAN INTERAKSI SOSIAL Definisi Interaksi Soasial Benduk-betuk Interaksi Soaial Sifat Kontak Sosial Status dan Peran Sosial

INTERAKSI SOSIAL Pengertian Interaksi Sosial Mengutip Gillin dan Gillin dalam Cultural Sociology (1954; 489) Soekanto (2006;55) menegaskan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial (Soekanto: 2006; 54-55) merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orangperorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup. Pergaulan hidup baru akan terjadi apabila setiap orang dalam pergaulan itu terlibat dalam suatu interaksi.

Syarat-Syarat terjadinya Interaksi sosial Soekanto (2006;58) menyatkan bahwa interaksi sosial tidak mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yakni kontak sosial dan adanya komunikasi. 1. Kontak Sosial Kontak sosial berasal dari bahasa Latin con atau cum yang berarti bersama-sama atau tango yang berarti menyentuh. Kontak sosial dapat terjadi secara fisik, namun kemajuan teknologi informasi telah menghasilkan suatu bentuk kontak sosial yang baru. Orang dapat melakukan kontak sosial melalui telephone, telegraf, radio, surat dan lain sebagainya. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yakni: Kontak sosial antara orang perorangan. Antara Orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya antara sekelompok manusia dengan orang perorangan. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lainnya. 2. Komunikasi suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Baik komunikasi verbal atau nonverbal.

Sifat-sifat Kontak Sosial Sebelum mendeskripsikan bentuk dari kontak sosial. Namun kontak sosial beberapa sifat: Kontak sosial tidak hanya tergantung pada tindakan, melainkan juga tanggapan terhadap tindakan itu. Kita dapat saja melakukan komunikasi panjang lebar dengan seseorang lain, tetapi kalau tidak ada tanggapan, maka tindakan itu tidak dapat dikategorikan sebagai kontak sosial. Kontak sosial dapat bersifat negatif dan positif. Kontak sosial yang bersifat positif akan menghasilkan kerja, dan sebaliknya kontak sosial yang negatif akan menghasilkan konflik atau pertentangan. Suatu Kontak sosial juga dapat bersifat primer dan sekunder. Dalam kontak sosial primer, dua subyek yang mengadakan kontak saling berhadapan muka, mereka tidak menggunakan media atau sarana lainnya seperti telephon dan lain sebagainya. Mereka saling berjabat tangan, memandang, menukar senyuman. Sebaliknya dalam kontak sosial sekunder, dua subyek yang mengadakan kontak menggunakan media atau sarana-sarana tertentu.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Ada empat bentuk interaksi sosial (Soekanto, 2006; 65-97) yakni kerja sama, akomodasi, persaingan dan konflik. 1. Kerja Sama. Charles H. Cooley (Soekanto, p.66) menyatakan bahwa kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingankepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang dibangun.

2. Akomodasi Istilah akomodasi (Soekanto,2006: 68) dapat digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan dan suatu proses. Sebagai suatu keadaan, akomodasi berarti adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Dan sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredam suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. Ini berarti bahwa akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghacurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Akomodasi dapat terjadi melalui beberapa bentuk: Coercion, akomodasi dalam bentuk ini terjadi karena adanya pemaksaan, Compromise, akomodasi yang terjadi di mana pihakpihak yang saling bertentangan sama-sama mengurangi tuntutannya masing-masing.

Arbitration, akomodasi yang terjadi karena kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan pertentangan melalui pihak ketiga. Mediation, mediasi hampir sama dengan arbitrase, hanya saja pihak ketiga dalam mediasi hanya berfungsi sebagai penasehat dan tidak memiliki wewenang membuat keputusan untuk menyelesaikan perselisihan, Conciliation, suatu usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan bersama, Toleration, suatu akomodasi tanpa persetujuan formal, Stalemate, suatu akomodasi yang terjadi karena kedua belah pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang sehingga pada suatu titik berhenti dengan sendirinya dalam pertentangan. Adjudication, penyelesaian perkara melalui pengadilan Tahap yang lebih lanjut dari akomodasi adalah asimilasi di mana seseorang yang memasuki suatu kelompok tertentu tidak lagi memandang perbedaan dirinya dengan kelompok yang dimasukinya, melainkan ia akan mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan dan tujuan kelompok yang dimasukinya. Faktor-fakto yang mempermudah terjadinya asilimilasi adalah adanya toleransi, kesempatan ekonomi yang sama, sikap saling menghargai, terbuka, adanya persamaan unsur kebudayaan, perkawinan campur dan adanya musuh bersama dari luar.

4.Persaingan Persaingan (Soekanto, p. 83) dapat diartikan sebagai proses sosial di mana individu atau kelompok bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang langka tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Kedudukan dan kesempatan dalam berusaha tidak mudah diperoleh, karena itu ia bersifat langka. Oleh karena ia bersifat langka, maka orang atau kelompok akan bersaing untuk memperolehnya.

5. Kontravensi dan Konflik Kontravensi (Soekanto, p.87-88) pada hakekatnya merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Sebagaimana yang dikutip oleh Soekanto, Leopold von Wiese dan Howard Becker (1932, bab 19) merumuskan lima bentuk kontravensi yaitu: Perbuatan-perbuatan seperti penolakan, gangguan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencan pihak lain; Menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebran, mencerca, memfitnah dan lain sebagainya; Mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat dan seterusnya; Menganggu atau membingungkan pihak lain. Contoh lain adalah memaksa pihak lain untuk menyesuaikan diri. Kontravensi dapat menimbulkan konflik sosial

5.Interaksi Sosial dan Struktur Sosial Masyarakat merupakan suatu sistem yang terorganisasi, dan sistem ini terjadi malalui interaksi antara individu dalam masyarakat. Oleh karena masyarakat merupakan suatu sistem yang terorganisasi, maka interaksi yang terjadi dalam masyarakat memiliki suatu pola (Macionis, 1989:150-156, Schaefer, 2006: 104-111). Sebagai contoh keluarga merupakan suatu unit sosial yang tidak saja terdiri dari individu-individu, melainkan juga terdiri dari status dan peran. Artinya interaksi yang terjadi antara individu itu selalu terjadi dalam konteks peran dan status yang dimiliki oleh individu sebagai anggota keluarga itu. Ayah bukan sekedar pribadi yang berjenis kelamin laki-laki tetapi dalam konsep ayah itu sendiri terkandung peran dan status sosial, demikian halnya dengan ibu, anak dan anak-anak. Peran dan status dalam masyarakat atau dalam contoh kita keluarga membentuk struktur sosial dan oleh karenanya juga struktur interaksi.

6. Status dan Peran Sosial Status Status adalah posisi sosial yang diakui yang miliki oleh individu dalam masyarakat. Stiap status meliputi sejumlah hak, kewajiban dan harapan-harapan yang mengarahkan interaksi sosial. Ada dua jenis status yakni ascribed status dan achieved status. Ascribed status adalah posisi sosial yang dimiliki oleh seseorang karena kelahiran sedangkan achieved status adalah posisi sosial yang dimiliki oleh seseorang karena kemapuan dan usaha individu. Kemampuan ini dapat diukur secara signifikant. Peran Komponen kedua dari interaksi sosial adalah peran. Peran berkaitan dengan pola-pola tingkah laku seorang individu sesuai dengan status yang dimilikinya. Oleh karena itu peran merupakan ekspresi dinamis dari status. Dengan perkataan lain, siapa yang memiliki status tertentu

TERIMA KASIH