ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

BAB I PENDAHULUAN. Perawat sebagai profesi dalam bidang kesehatan dituntut untuk

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

Peningkatan Kelengkapan Rekam Medis. Improving Medical Record Completeness

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CO-ASSISTANT DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROF. SOEDOMO FKG UGM YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

PERBANDINGAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

ANALISIS PELAYANAN FISIOTERAPI TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN REGULER DI UNIT REHABILITASI MEDIK DI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS DI RSUD H. PADJONGA DG. NGALLE TAKALAR 2013

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS NUR HIDAYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

PERBEDAAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA INSTALASI RAWAT JALAN DAN INSTALASI RAWAT DARURAT DI POLI BEDAH RSUP DR.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

HUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS FILING DENGAN KETEPATAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RS BHAYANGKARA POLDA DIY ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS FILING DENGAN KETEPATAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RS BHAYANGKARA POLDA DIY

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DOKTER UMUM TENTANG VISUM ET REPERTUM JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA. Diajukan sebagai syarat untuk guna mencapai sarjana program strata-1 kedokteran umum

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN AUTOPSI VERBAL DENGAN KEAKURATAN PENENTUAN SEBAB UTAMA KEMATIAN DI PUSKESMAS WILAYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENCATATAN DAN PELAPORAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

DAFTAR PUSTAKA. Ajzen, I. (2001). Attitudes, Personality and Behavior. Milton Keynes. Ali, Z. (2000). Dasar-Dasar Keperawatan Profesional.

DAMPAK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS WARAKAS JAKARTA UTARA

JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman Volume 8, Nomor 2, November 2017 ISSN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

ANALISIS SISTEM INFORMASI REGISTRASI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM ASY-SYIFA SAMBI BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

PENCAPAIAN KOMPETENSI TINDAKAN SUCTION DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK MELALUI METODA BEDSIDE TEACHING

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

Oleh : Rahayu Setyowati

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

TITIN KUSRINI J

DAFTAR PUSTAKA. Azwar A Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1. Disusun Oleh : YANUAR KARUNIA DEWI J

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

PENGARUH PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN SIKAP PENGISI REKAM MEDIS TERHADAP KUALITAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT JEMBER TAHUN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

SKRIPSI PENGARUH AKREDITASI TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME PASIEN RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT I

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

BAB I PENDAHULUAN. penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KELENGKAPAN PENCATATAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT MULIA HATI WONOGIRI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : WINI SWASTIKA J410111020 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 1

2

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KELENGKAPAN PENCATATAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT MULIA HATI WONOGIRI Wini Swastika Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ( winyswastika@gmail.com) ABSTRAK Salah satu jenis dukumgan pelayanan kesehatan di rumah sakit ialah rekam medis yang digunakan untuk menyajikan informasi tentang segala proses pelayanan medis yang diberikan. Perawat sebagai tenaga medis yang juga memberikan pelayanan kesehatan memiliki kewajiban untuk membuat dokumentasi dari tindakan asuhan keperawatan yang dilakukannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang rekam medis dan dokumentasi keperawatan dengan kelengkapan pencatatan dokumentasi keperawatan. Metode penelitian ini menggunakan rancangan observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh perawat dan sampel berjumlah 30 orang perawat yang terlibat langsung mengisi rekam medis dan 30 dokumen rekam medis. Uji statistik menggunakan Chi Square dengan SPSS. Dalam penelitian ini ditemukan hasil analisis bivariat bermakna antara variabel pengetahuan tentang rekam medis p = 0,028 dan dokumentasi keperawatan p = 0,011 dengan kelengkapan pencatatan dokumentasi dalam rekam medis di RS Mulia Hati Wonogiri. Kata kunci : Pengetahuan, Perawat, Rekam Medis, Dokumentasi Keperawatan. ABSTRACT Any one kind endorsement health services in the hospital is medical record which are used for completely information about medical services processes which is given.nurses as well as medical personnels providing health services have an obligation to make the nursing documentation measures they did. The aim of this research was to determine the relationship of the nurse's knowledge about the medical record and the nursing documentation with the completeness of filling the nursing documentation. This study is an observational study with cross sectional design. The study population were all nurses and the sample of 30 nurses were involved in direct charge of medical record and 30 medical record document. Statistical tests using Chi Square with SPSS. In this research the results of bivariate analysis found a significant between the variables of knowledge about the medical record p = 0,028 and the nursing documentation p = 0,011 with the completeness of filling the nursing documentation in RS Mulia Hati Wonogiri. Keywords : Knowledge, Nurse, Medical Records, Nursing Documentation 1

PENDAHULUAN Rumah Sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan. Perkembangan rumah sakit pada awalnya hanya memberi pelayanan yang bersifat penyembuhan terhadap pasien melalui rawat inap. Namun seiring berjalannya waktu karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya teknologi kedokteran rumah sakit semakin berkembang. Dengan demikian sasaran pelayanan kesehatan rumah sakit bukan hanya untuk individu pasien. Sehingga diharapkan pengelolaan sebuah rumah sakit dapat bersaing dalam menghadapi persaingan global termasuk dapat diandalkan dalam memberikan pusat rujukan (Herlambang dan Arita, 2012). Tujuan pengelolaan rumah sakit agar menghasilkan produk jasa atau pelayanan kesehatan yang benar-benar menyentuh kebutuhan dan harapan pasien dari berbagai aspek menyangkut mutu medis dan non medis, jenis pelayanan, prosedur pelayanan, harga serta informasi yang dibutuhkan (Supriyanto dan Ernawaty, 2010). Standar mutu pelayanan kesehatan sebuah Rumah Sakit akan selalu terkait dengan struktur, proses, dan outcome sistem pelayanan Rumah Sakit tersebut. Kompleksitas tenaga kerja dan jenis profesi yang dimiliki akan menjadi salah satu yang ikut menentukan mutu pelayanan karena pelayanan kesehatan di Rumah Sakit hampir semuanya saling terkait satu bagian dengan bagian yang lain. Kewajiban Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit diatur dalam Undang-Undang No.23. Tahun 1992 Tentang Kesehatan (Herlambang dan Arita, 2012). Salah satu jenis pelayanan kesehatan di rumah sakit ialah rekam medis dimana merupakan komponen penting dalam manajemen Rumah Sakit yang digunakan untuk menyajikan informasi yang akurat dan lengkap tentang proses pelayanan medis dan kesehatan baik di masa lalu kini, maupun yang diperkirakan akan terjadi di masa datang (Muninjaya, 2011). Catatan-catatan tersebut sangat penting untuk pelayanan bagi pasien karena dengan data yang 2

lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis dan lainnya. Rekam medis digunakan untuk menunjang tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Rekam medis dimulai saat seorang pasien atau klien datang ke fasilitas kesehatan meminta bantuan untuk memecahkan masalah kesehatannya (Gondhodiputro, 2007). Oleh karena itu untuk menunjang tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang didukung oleh suatu sistem pengelolaan rekam medis yang cepat, tepat, bernilai dan dapat dipertanggungjawabkan. Pembuatan rekam medis dilaksanakan melalui pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam medis. Di rumah sakit, rekam medis dibagi menjadi dua yaitu rekam medis rawat jalan dan rawat inap. Dalam praktiknya kelengkapan pengisian rekam medis dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti latar belakang pendidikan tenaga kesehatan, lama masa kerja, pengetahuan mengenai rekam medis, ketrampilan (Depkes RI, 2008). Hal ini akan berpengaruh pada mutu pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien sebab terkadang pengisian rekam medis oleh dokter hanya menulis seadanya dan sangat tidak lengkap, serta perawat yang diberi wewenang untuk melakukan kegiatan medis tertentu kadang tidak mendokumentasikannya sehingga mengurangi kelengkapan catatan perawat yang sifatnya sebagai dokumen pelengkap rekam medis. Kelengkapan pengisian data catatan keperawatan sama pentingnya dengan catatan rekam medis walaupun hanya bersifat dokumen tambahan, namun dapat berguna untuk penanganan pasien pada kunjungan berikutnya. Dalam penelitian Dewi (2010) tentang hubungan antara pengetahuan dokter tentang rekam medis dengan kelengkapan pengisian data rekam medis oleh dokter yang bertugas di bangsal anak RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Agustus 2010 menyebutkan bahwa dalam penelitian dari 28 rekam medis yang menjadi sampel penelitian, didapatkan rekam medis yang kelengkapannya 3

kurang dari 90% sebanyak 25%. Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan yang dimiliki dokter dengan kelengkapan pengisian data rekam medis. Dari survey pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Wonogiri terdapat 11 orang perawat. Survey yang digunakan berupa asuhan keperawatan dalam rekam medis serta kuesioner yang telah diisi dilihat dari pengetahuan perawat tentang rekam medis dan cara penulisan dokumentasi asuhan keperawatan. Sehingga rekam medis yang diambil sesuai jumlah perawat yang melengkapi catatan keperawatan ini sebanyak 11 rekam medis secara acak. Dari 11 responden yang diteliti, 6 orang memiliki pengetahuan yang baik tentang rekam medis, dan 8 orang mengetahui tentang tata cara pendokumentasian asuhan keperawatan pada rekam medis. Sedangkan dari 11 dokumen yang diperiksa didapatkan 5 dokumen yang kelengkapannya kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan hubungan pengetahuan perawat tentang rekam medis dan dokumentasi keperawatan dengan kelengkapan pencatatan dokumentasi keperawatan sebagai dokumen pelengkap rekam medis di Rumah sakit Mulia Hati Wonogiri METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional.penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - November tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini meliputi 30 orang responden yang terdirii dari populasi objek seluruh petugas perawat yang bertugas di unit rawat jalan dan rawat inap dan populasi subjek berupa catatan keperawatan dalam rekam medis rawat inap Rumah Sakit Mulia Hati Wonogiri. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Sampel jenuh. Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas meliputi pengetahuan perawat tentang aspek rekam medis dan penulisan dokumentasi keperawatan serta variabel terikat meliputi kelengkapan pencatatan dokumentasi keperawatan. 4

Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang sudah diisi perawat serta pedoman observasi yang telah dipersiapkan.pedoman observasi digunakan untuk mengetahui kelengkapan dokumentasi keperawatan dalam rekam medis. Analisis yang digunakan adalah uji Chi Square untuk mencari hubungan dua variabel antara variable kategori. HASIL DAN PEMBAHASAN bebas dan terikat dimana kedua variabel bersifat Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Mulia Hati Wonogiri pada bulan Oktober - November 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 30 dokumen rekam medis dan 30 responden Dari 30 responden yang diteliti, hasil yang seimbang diperoleh dari pengetahuan responden tentang rekam medis yang baik maupun kurang. Tabel 5.Distribusi Pengetahuan perawat tentang Rekam Medis No. Kategori Jumlah RM Persentase (%) 1. Pengetahuan 15 50 Baik 2. Pengetahuan Kurang Baik 15 50 Total 30 100 Tabel 5 menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan perawat tentang rekam medis seimbang antara kategori pengetahuan yang baik dengan yang kurang sebesar (50%). Sedangkan hasil pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan lebih banyak dengan pengetahuan baik sebanyak 18 orang. Tabel 6. Distribusi Pengetahuan perawat tentang Dokumentasi Keperawatan No. Kategori Jumlah DK Persentase (%) 1. Pengetahuan 18 60 Baik 2. Pengetahuan Kurang Baik 12 40 Total 30 100 5

Tabel 6 menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan perawat tentang dokumentasi keperawatan berbanding 3 : 2 antara pengetahuan dengan kategori baik dengan kategori yang kurang baik. Dari 30 dokumen yang menjadi sampel penelitian, didapatkan 16 (53,34%) dokumen yang kelengkapannya kurang dengan distribusi pada Tabel 7. Tabel 7. Distribusi Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan dalam Rekam Medis No. Kategori Jumlah Kelengkapan Persentase(%) 1. Dokumentasi 14 46,67 Lengkap 2. Dokumentasi Tidak Lengkap 16 53,34 Total 30 100 Tabel 7 menggambarkan bahwa tingkat kelengkapan dokumentasi dengan kategori lengkap berjumlah 14 (46,67%) dan dokumentasi dengan kategori tidak lengkap berjumlah 16 (53,34%). Kriteria kelengkapan dokumentasi keperawatan pada rekam medis terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, catatan keperawatan, catatan perkembangan, serta resume keperawatan. Kriteria pengkajian dibagi lagi menjadi beberapa aspek yang meliputi identitas utama, kebiasaan sehari-hari, psikologi, data sosial, data spiritual, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji analisis chi square ( ) karena kedua komponen variabel tersebut bersifat kategori dimana variabel bebasnya dibagi menjadi tingkat pengetahuan yang baik dan kurang. Kategori berpengetahuan baik jika responden mampu memahami > 80% pada masing-masing aspek komponen pertanyaan tersebut, sedangkan kategori kurang dikelompokkan jika responden < 80 % hasil yang diperoleh. 6

Tabel 8. Hubungan antara pengetahuan perawat tentang rekam medis dan dokumentasi keperawatan dengan kelengkapan pencatatan dokumentasi keperawatan. No. Kelengkapan L T.L Total p X hitung N % N % N 1.Pengetahuan RM a. Baik 4 26,67 11 73,33 15 0,028 3,348 b. Kurang 10 66,67 5 33,33 15 0,028 3,348 2.Pengetahuan DK a.baik 5 27,78 13 72,22 18 0,011 4,693 b.kurang 9 75 3 25 12 0,011 4,693 Total 14 46,67 16 53,34 30 Tabel 8 menggambarkan bahwa pengetahuan perawat tentang rekam medis baik dan kelengkapan pencatatan lengkap sebanyak 4 (26,67%), sedangkan pengetahuan perawat tentang rekam medis yang baik namun kelengkapan pencatatan tidak lengkap sebanyak 11 (73,33%). Dan untuk pengetahuan perawat yang kurang namun pencatatan lengkap sebanyak 10 (66,67%), sedangkan untuk pengetahuan kurang dan juga pencatatan tidak lengkap sebanyak 5 (33,33%). Untuk pengetahuan perawat tentang cara penulisan dokumentasi keperawatan baik serta pencatatan lengkap sebanyak 5 (27,78%), sedang kan cara penulisan dokumentasi keperawatan yang baik namun pencatatan tidak lengkap 13 (72,22%). Dan untuk pengetahuan perawat tentang cara penulisan dokumentasi keperawatan yang kurang baik tapi pencatatan lengkap sebanyak 9 (75%) sedangkan untuk cara penulisan dokumentasi keperawatan kurang baik namun pencatatan juga tidak lengkap sebanyak 3 (25%). Hasil perhitungan dengan uji analisis bivariat menggunakan Chi Square diperoleh bahwa variabel pengetahuan perawat secara keseluruhan memiliki hubungan dengan kelengkapan pengisian dokumentasi keperawatan pada rekam medis yang memiliki nilai pada variabel pengetahuan perawat tentang rekam medis sebesar p= 0,028 < 0,05 dan pada pengetahuan perawat 7

tentang cara penulisan sebesar p =0,011 < 0,05 sehingga dikatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang rekam medis dan dokumentasi keperawatan dengan kelengkapan pencatatan dokumentasi keperawatan pada rekam medis. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat disimpulkan. 1. Bahwa rata-rata perawat sudah memiliki pengetahuan yang baik mengenai tentang rekam medis maupun dokumentasi keperawatan sebanyak 15 orang untuk rekam medis dan 18 orang untuk dokumentasi keperawatan. 2. Pengetahuan perawat sebanyak 18 orang untuk dokumentasi dan 15 orang untuk rekam medis sudah bagus namun dalam hal kelengkapan masih ditemukan sebanyak 16 dokumen yang pencatatannya masih tidak lengkap dengan tidak terisinya salah satu kolom data dalam rekam medis. 3. Nilai pada variabel pengetahuan perawat tentang rekam medis sebesar p = 0,028 < 0,05 dan pada pengetahuan perawat tentang cara penulisan sebesar p =0,011 < 0,05, sehingga dikatakan bahwa hipotesis terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang rekam medis dan dokumentasi keperawatan dengan kelengkapan pencatatan dokumentasi keperawatan pada rekam medis Saran 1. Bagi Perawat a. Perlu pemahaman serta peningkatan pengetahuan tentang penulisan data rekam medis serta ditegakkan ketepatan waktu dalam pengisian agar lebih bertanggung jawab dalam pengisian dan penulisan dokumentasi secara lengkap dan baik agar menjadi lebih disiplin 8

b. Perlu lebih memperhatikan kedisiplinan dalam menjalankan SOP yang berlaku dalam melengkapi pencatatan agar pelayanan yang diberikan lebih maksimal dan bila perlu diberikan sanksi bagi yang tidak mentaati untuk melengkapi pencatatan sesuai SOP yang sudah tersedia. 2. Bagi Peneliti Lain Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor faktor lain yang berpengaruh dengan kelengkapan pengisian dokumentasi keperawatan selain faktor pengetahuan. 9

DAFTAR PUSTAKA Alimul dan Azis. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep Dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Arizar. 2012. Prosedur Pelaksanaan Rekam Medis Di Instalasi Radiologi. Dokumentasi Keperawatan. Surakarta. Stikes Kusuma Husada. Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC. Azwar. 2011. Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Budiarto. 2001. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. Depkes RI. 2008. Rekam Medis. Jakarta: Depkes RI. Dewi. 2010. Hubungan Antara Pengetahuan Dokter Tentang Rekam Medis Dengan Kelengkapan Pengisian Data Rekam Medis Dokter Yang Bertugas di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode 1-31 Agustus 2010. Artikel Ilmiah. Semarang: Fakultas Ilmu Kedokteran UNDIP. Gibson. 2000. Organisasi : Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta : Binarupa Aksara Gondodiputro. 2007. Rekam Medis dan Sistem Informasi Kesehatan di Pelayanan Kesehatan Primer ( PUSKESMAS). Bandung. FK UNPAD. Hasan. 2002. Pokok-Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia. 10

Herlambang dan Arita. 2012. Cara Mudah Memahami Manajemen Kesehatan Dan Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Manual RekamMedis. Jakarta. Muninjaya. 2011. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC. Notoadmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Perry & Potter. 2005. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC. Praptiningsih. 2006. Hukum Perawat. Jakarta: Raja Grafindo Persada Prihardjo. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC. Program Studi Kesehatan Masyarakat FIK.. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UMS. Riwidikdo. 2008. Statistika Terapan Dengan Program R Versi 2.5.1 (Open Source) Bidang Kesehatan dan Umum. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press. Riwidikdo. 2009. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan Dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihana. Ryco. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Perawat Tentang RekamMedis Dengan Kelengkapan Pengisian Catatan Keperawatan di Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012. Artikel Ilmiah. Semarang: Fakultas Ilmu Kedokteran UNDIP. 11

Subana dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia. Supriyanto dan Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Yogyakarta: Andi. Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Sinar Grafika Offset. Tim Penyusun Kamus Pusat. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 12