BAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan masa peralihan untuk menuju kedewasaan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang berbudaya, bangsa yang baik adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling

BAB I PENDAHULUAN. lainserta mau belajar untuk mengembangkan diri dari kekalahan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pergaulan sehari-hari adalah sikap rendah

PEDOMAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. berbagai segi kehidupan. Kenyataan menunjukkan bahwa pemakaian bahasa. dalam suatu pembelajaran di lembaga pendidikan.

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur.

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dilandasi nilai-nilai agama, moral, dan budaya luhur bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. secara pakto (the facto) tahun 1988 dan keluarnya UU No. 7 Tahun 1992,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tinggi adat ketimuran yaitu masyarakatnya terkenal ramah, sopan dan santun.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa

PERBEDAAN ETIKA ETIKET MORAL DAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sikap merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya teknokrasi

BAB I PENDAHULUAN. luar yang berkeinginan untuk mengikuti pendidikan di Kota Medan.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA.

PENTINGNYA ETIKA PROFESI

ETIK UMB ETIKA PERGAULAN. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana


BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Tinjauan Umum Etika Profesi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan pada akhirnya mempengaruhi prestasi anak didik. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan

Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam bekerja sama memenemukan dan memahami keteraturan atom, unsur dan molekul.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris Dekan tentunya mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan perguruan tinggi pasti terdapat tenaga kependidikan. Dalam tenaga

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan etika.etika mempunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Dalam Negara manapun remaja adalah penerus. pertanda akan merosotnya akhlak anak bangsa. 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Skor Tes Awal Xi (Pre-Test) Perilaku Sopan Santun Siwa. Skor Pre-Tes. No

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat. Alat komunikasi itu disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bangsa yang memiliki karakter tangguh lazimnya tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

BAB I PENDAHULUAN. manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

BAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Etika pergaulan merupakan suatu hal yang mencerminkan moral setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT yang artinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

Pertemuan ke-1 dan ke-2

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam

ETIKA PERGAULAN DI MASYARAKAT

RPP PPKn Kurikulum 2013 Kelas VII

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

PERSIAPAN KKN PPM Materi Pembekalan KKN PPM/Bud/2011

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. pada siswanya. Kerapkali guru tidak menyadari bahwa jebakan rutinitas seperti duduk, diam,

DIAN NURSEHA SMK N 23 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

Nomor :Skep/032A/V/2012. tentang KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB I Tinjauan Umum Etika

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB I PENDAHULUAN. Negara (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003) informal dapat melalui keluarga dan lingkungan.

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. juga menengah. Siswa merupakan satu-satunya subjek yang menerima apa saja

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah diperlukan guna meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Purwanto (2003:25), komunikasi merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. serta ketat untuk menghasilkan penerus-penerus yang bermoral baik, berwawasan

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) / MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan

ETIKA PROFESI GURU. Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap pergaulan, baik bermasyarakat, berbangsa, bahkan sampai ke dunia internasional, dibutuhkan suatu etika sebagai alat menilai baik-buruknya suatu tindakan. Dalam dunia pendidikan pun demikian, karena etika merupakan hal yang paling mendasar yang menjadi pegangan manusia dalam bersosialisasi dengan masyarakat jadi etika tidak hanya mempermasalahkan manusia tetapi juga bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. Etika pergaulan setiap individu akan tampak pada perilaku sehari-hari karena etika memberi gambaran tentang perilaku yang dapat dinilai berdasarkan moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di lingkungan sekolah; (2) Mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturanperaturan yang berlaku di lingkungan sekolah dan berusaha tidak melanggarnya; (3) Memberi contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik tingkat, teman setingkat dan kakak tingkat; (4) Saling menghormati dan menghargai sesama teman; (5) Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik di dalam kelas dan di luar kelas; (6) Menjadi contoh yang baik di lingkungan dimana berada; (7) Berperilaku dan bertutur kata yang baik. Dampak dari pembiasaan berperilaku baik tersebut berpengaruh pada tiga hal yaitu: (a) Pikiran, siswa mulai belajar berpikir positif (positif thinking). (b) Ucapan, perilaku yang sesuai dengan etika adalah tutur kata siswa yang sopan, misalnya mengucapkan salam kepada guru atau tamu yang datang, mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu, meminta 1

2 maaf jika melakukan kesalahan, berkata jujur, dan sebagainya. (c) Tingkah laku, artinya bahwa tertuju pada tingkah laku yang benar, yang sesuai dengan etika. Makna etika pergaulan harus dipahami dan diaplikasikan di dalam lingkungan siswa yang realitanya lebih banyak siswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika pergaulan, sehingga ada saja siswa-siswi yang tidak memiliki sikap yang baik, seperti siswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada guru, siswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, pergaulan bebas antara siswa dengan siswi, tidak mengikuti peraturan yang berlaku dimana hal tersebut merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna dari etika. Berdasarkan observasi di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia, terlihat pergaulan dan perilaku sehari-hari sebagian siswa kurang berdasarkan etika misalnya, kurang menghargai pendapat teman, meludah di depan orang, berbahasa kasar terhadap orang lain, menyinggung perasaan orang, menghina orang lain, suka memotong pembicaraan orang lain, tidak memberikan contoh yang baik terhadap adik kelas, suka berperasangka buruk terhadap orang lain, tidak minta permisi ketika lewat di depan orang dan kurang menghargai guru. Perilaku siswa yang demikian menunjukkan perilaku yang kurang berdasarkan etika pergaulan. Permasalahan yang terjadi di kalangan sebagian siswa khususnya tentang rendahnya kemampuan siswa memahami etika dalam pergaulan, tentunya tidak bisa dibiarkan terus berlarut, perlu upaya yang sungguh-sungguh untuk memberikan pengertian dan pemahaman yang baik terhadap etika pergaulan siswa. Salah satu cara yang efektif untuk memberikan pengertian dan pemahaman etika pergaulan siswa adalah dengan melaksanakan bimbingan kelompok, karena dalam bimbingan kelompok siswa di bimbing secara kelompok dengan membahas

3 topik yang berkaitan dengan etika pergaulan siswa. Dalam bimbingan kelompok ini siswa akan melibatkan dirinya secara aktif dalam mengeluarkan pendapat, pikiran, perasaan, persepsi dan lebih luas dalam membuka wawasan, serta berkembangnya daya pikir siswa. Siswa akan lebih tersentuh, sehingga layanan bimbingan kelompok dapat menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga yang akhirnya di harapkan, melalui kegiatan bimbingan kelompok akan mampu meningkatkan etika pergaulan siswa, yang pada akhirnya akan terlihat perubahan perilaku yang tidak baik, menjadi lebih baik. Berangkat dari asumsi di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Etika Pergaulan Siswa Kelas VIII SMP Ar-Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2012-2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah seperti diuraikan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Siswa kurang menghargai pendapat teman 2. Siswa sering meludah di depan orang 3. Siswa berbahasa kasar terhadap orang lain 4. Siswa menyinggung perasaan orang 5. Siswa menghina orang lain 6. Siswa suka memotong pembicaraan orang lain 7. Siswa tidak memberikan contoh yang baik terhadap adik kelas 8. Siswa suka berperasangka buruk terhadap orang lain

4 9. Siswa tidak minta permisi ketika lewat di depan orang. 10. Siswa kurang menghargai guru 11. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami etika pergaulan 12. Kurang aktifnya layanan bimbingan kelompok di sekolah C. Pembatasan Masalah Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap etika pergaulan pada siswa kelas VIII di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2012/2013. D. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian. Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah yang diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis uraikan ke dalam pertanyaan berikut: Bagaimana pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap etika pergaulan yang baik pada siswa kelas VIII di SMP Ar- Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2012/2013? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap etika pergaulan pada siswa kelas VIII di SMP Ar- Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2012/2013.

5 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak, diantaranya : 1. Manfaat praktis a. Bagi sekolah, sebagai pertimbangan dalam meningkatkan kualitas dan mutu sekolah, siswa yang berkualitas, berakhlak dan bermoral tinggi. b. Bagi guru pembimbing di sekolah, khususnya untuk membantu siswa yang memiliki etika pergaulan yang rendah dengan di lakukan upaya layanan bimbingan kelompok. c. Bagi siswa, sebagai masukan dalam membantu untuk meningkatkan etka pergaulan siswa dengan bantuan dari kelompok. 2. Manfaat Konseptual a. Hasil penelitian ini sebagai alternatif untuk meningkatkan etika pergaulan siswa SMP masa kini. b. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi penelitian lain yang akan melakukan penelitian di