PERENCANAAN BATANG MENAHAN TEGANGAN TEKAN

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Batang Desak Tampang Ganda Yang Ideal Pada Struktur Kayu

V. PENDIMENSIAN BATANG

Dimana : g = berat jenis kayu kering udara

STRUKTUR BAJA I. Perhitungan Dimensi Batang Tekan

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

batang tunggal yang dipisahkan pada ujung-ujungnya dan yang pada pertengahan

BAB I PEKERJAAN KONSTRUKSI KAYU

penelitian ini perlu diketahui tegangan dan kelas kuat kayu teriebih dahulu sebelum

PERENCANAAN DIMENSI BATANG

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

PERHITUNGAN PANJANG BATANG

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

PERBANDINGAN BERAT KUDA-KUDA (RANGKA) BAJA JENIS RANGKA HOWE DENGAN RANGKA PRATT

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

Analisis Alternatif Rangka Atap..I Gusti Agung Ayu Istri Lestari 95

4. PERILAKU TEKUK BAMBU TALI Pendahuluan

sehingga menjadi satu kesatuan stmktur yang memiliki sifat stabil terhadap maka komponen-komponennya akan menerima gaya aksial desak dan tarik, hal

BAB I PENDAHULUAN. Metode evaluasi struktur bangunan gedung, jembatan dan kontruksi

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

V. BATANG TEKAN. I. Gaya tekan kritis. column), maka serat-serat kayu pada penampang kolom akan gagal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

sipil. Kekuatan kayu sebagai bahan untuk struktur dipengaruhi oleh beberapa Kayu dapat menahan gaya tekan yang berbeda-beda sesuai dengan kelas

6. EVALUASI KEKUATAN KOMPONEN

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ITSM BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 2

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka


PERENCANAAN STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON JL PEMUDA-JEPARA

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

Soal 2. b) Beban hidup : beban merata, w L = 45 kn/m beban terpusat, P L3 = 135 kn P1 P2 P3. B C D 3,8 m 3,8 m 3,8 m 3,8 m

DAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

MODUL STRUKTUR BAJA II 4 BATANG TEKAN METODE ASD

FUNGSI PELAT KOPEL BAJA PADA BATANG TEKAN ALBOIN FERDINAND ARIADY TAMBUN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

VI. BATANG LENTUR. I. Perencanaan batang lentur

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

BATANG GANDA DENGAN KLOS

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

ANALISA TEKUK KOLOM KONSTRUKSI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN PELAT KOPPEL TUGAS AKHIR

LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN GEDUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH, SEMARANG

BAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal

BAB 1 PENDAHULUAN...1

D3 TEKNIK SIPIL FTSP ITS

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tekan Pertemuan - 4

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

A. IDEALISASI STRUKTUR RANGKA ATAP (TRUSS)

BAB IV ANALISA STRUKTUR GEDUNG. Berat sendiri pelat = 156 kg/m 2. Berat plafond = 18 kg/m 2. Berat genangan = 0.05 x 1000 = 50 kg/m 2

A. IDEALISASI STRUKTUR RANGKA ATAP (TRUSS)

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

Oleh : As at Pujianto

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

PERHITUNGAN BEBAN DAN TEGANGAN KRITIS PADA KOLOM KOMPOSIT BAJA - BETON

BAB I PENDAHULUAN. pesat yaitu selain awet dan kuat, berat yang lebih ringan Specific Strength yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

SAMBUNGAN DALAM STRUKTUR BAJA

STRUKTUR KAYU. Dosen Pengampu: Drs. DARMONO, M.T.

xxv = Kekuatan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu y untuk aksial tekan yang nol = Momen puntir arah y

BAB I PENDAHULUAN. secara nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi

BAB I SIFAT DAN JENIS KAYU

PERHITUNGAN KOLOM DARI ELEMEN TERSUSUN PRISMATIS

ANALISA DAN EKSPERIMENTAL PERILAKU TEKUK KOLOM TUNGGAL KAYU PANGGOH Putri Nurul Hardhanti 1, Sanci Barus 2

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

MODUL 4 STRUKTUR BAJA 1. S e s i 7 Batang Tekan (Compression Member) Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1)

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

Pertemuan XIV IX. Kolom

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sifat kayu merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

PENGGUNAAN KAWAT BAJA SEBAGAI PENGGANTI BATANG TARIK PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

STUDI PERBANDINGAN STRUKTUR RANGKA ATAP BAJA UNTK BERBAGAI TYPE TUGAS AKHIR M. FAUZAN AZIMA LUBIS

1.6 Tujuan Penulisan Tugas Akhir 4

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Kolom. Pertemuan 14, 15

SAMBUNGAN LAS 6.1 PERHITUNGAN KEKUATAN SAMBUNGAN LAS Sambungan Tumpu ( Butt Joint ).

BAB III LANDASAN TEORI (3.1)

PERENCANAAN STRUKTUR UNIT GEDUNG A UNIVERSITAS IKIP VETERAN SEMARANG

SIFAT MEKANIK KAYU. Angka rapat dan kekuatan tiap kayu tidak sama Kayu mempunyai 3 sumbu arah sumbu :

Transkripsi:

PERENCANAAN BATANG MENAHAN TEGANGAN TEKAN TUJUAN: 1. Dapat menerapkan rumus tegangan tekuk untuk perhitungan batang tekan. 2. Dapat merencanakan dimensi batang tekan.

PENDAHULUAN Perencanaan batang tekan dapat ditempuh: Pertama: menghitung beban dan segala faktor yang mempengaruhi tegangan, kemudian dihitung besarnya dimensi batang yang kuat menahan tegangan tersebut. Kedua : Menafsir ukuran penampang batang, kemudian dikontrol kekuatannya Saat ini yang akan dibicarakan hanya yang pertama.

1. Faktor yang Perlu Diperhatikan a. Panjang Lekuk (L k ) Panjang lekuk dipengaruhi oleh panjang awal (L) dan jenis tumpuan pada kedua ujungnya. סּ P kr sendi P kr jepit סּ P kr sendi P kr bebas L L L L סּ sendi jepit jepit jepit P kr a) L k = L P kr b) L k = 1/2 L P kr c) L k = 1/2 L 2 P kr d) L k = 2L

b. Angka kelangsingan (λ) Lk λ = ------- I min I min L k = Panjang lekuk F br = Luas penampang bruto I min = Momen Inersia minimum i min = jari-jari inersia minimum Dalam suatu konstruksi setiap batang tertekan harus mempunyai λ 150. Sedangkan imin = ------ F br

c. Faktor tekuk (ω) Pada batang tekan, untuk menghindari bahaya tekuk gaya batang yang ditahan harus digandakan dengan faktor tekuk (ω), sehingga: S. ω σ = --------- σ tk // F br σ = tegangan yang timbul S = gaya yang timbul ω = faktor tekuk - Besarnya ω harus diambil dari daftar III PKKI, ang sesuai dengan nilai λ dari batang tersebut. - Besarnya σ tk// harus diambil dari daftar 2 PKKI. -Untuk kayu-kayu yang sudah diketahui kelas kekuatannya, tegangan tekuk yang diperkenankan pada batang tertekan yang λ-nya sudah diketahui, dapat diambil dari daftar.

- Pada batang berganda, dalam menghitung momen Inersia terhadap sumbu-sumbu bahan (sumbu X) kita dapat menganggap sebagai batang tunggal dengan lebar sama dengan jumlah lebar masing-masing bagian-bagian sehingga terdapat: ix = 0,289 h. a a a a a X X X a b b b b b Y (a) Y (b) b b Y b (c) Untuk menghitung momen lembam terhadap sumbu bebas bahan (sumbu X dalam gbr (c) dan sumbu Y dalam gambar (a) dan (b), harus dipakai rumus: I r = ¼ (I t + 3 I g ) dimana: I r = Momen Inersia reduksi (yang diperhitungkan I t = Momen Inersia teoritis I g = Momen Inersia geser hingga berimpitan satu sama lain.

Daftar faktor tekuk dan tegangan tekuk yang diperkenankan untuk batang tertekan dilihat pada daftar III PKKI. 2. Rumus Rumus yang Dipergunakan Ada dua rumus yang dipergunakan pada perhitngan batang tekan, yaitu: TETMAYER, bila λ 100 Tetmayer dari hasil percobaannya memberikan rumus: σ tk = (293 1,94 λ) kg/cm 2 EULER, bila λ 100 Euler memberikan rumus: π 2. E.I min n. Pk. L 2 k Pk = ------------ atau Imin = --------------- N. L 2 k π. E n = faktor keamanan E = modulus kenyal bahan

Untuk kayu kelas I dengan E = 125.000 kg/cm 2, dan n = 5, rumus menjadi: I min = 40 P k. L k 2 Untuk kayu kelas II dengan E = 100.000 kg/cm 2, dan n = 5, rumus menjadi: I min = 50 P k. L k 2 Untuk kayu kelas III dengan E = 80.000 kg/cm2, dan n = 5, rumus menjadi: I min = 60 Pk. Lk 2 Catatan: P dalam ton L k dalam meter, dan I min dalam cm 4

Dalam merencanakan ukuran batang tekan, kita belum tahu rumus mana yang akan dipakai, karena belum tahu berapa besarnya λ. Umumnya kita hitung terlebih dahulu dengan rumus Euler, kemudian bila diperlukan dapat diubah. Kita tidak bisa menentukan lebar balok (b) dan tinggi balok (h) secara bersama-sama, melainkan salah satu harus kita tentukan terlebih dahulu. Lebar (b) biasanya yang di tentukan terlebih dahulu, diserasikan dengan lebar batang yang lain dengan mempertimbangkan teknik penyambungan.

Contoh perhitungan: Contoh 1. Perencanaan ukuran penampang Suatu batang dari kuda-kuda rangka batang, mendapat beban tekan S = 7 ton. Panjang batang L = 2,5 m. Dipergunakan kayu kelas II. Berapa ukuran tinggi penampang balok h, bila tebal b = 10 cm. Angka keamanan n = 5. Penyelesaian: Konstruksi kuda-kuda, tumpuan dianggap sendi-sendi. Panjang lekuk (Lk) = L = 2,5 m. Dianggap mengikuti rumus Euler: I min = 50 P k. L k 2 (kayu kelas II) Untuk balok persegi I min = 1/12 b 3 h, Rumus menjadi: 1 1000 -------- = 50 P k. L k 2 -------- -------- h = 50. 7. (2,5) 2 12.b 3 h 12 Jadi h = 26,25 cm ~ 26 cm.

Kontrol terhadap tegangan tekan σ tk kayu kelas II = 85 kg/cm 2 i min = 0,289 b = 0,289. 10 = 2,89 cm L k 250 λ = ----- = ----- = 86,50 -- daftar didapat faktor tekuk ω = 2,36 i min 2,89 Tegangan yang timbul: Pk. ω 7000. 2,36 σ tk = --------- = ---------------- = 61,19 kg/cm2 < σ tk = 85 kg/cm 2 F br 10. 27 Jadi h = 27cm dapat dipergunakan, dan ukuran kayu menjadi 10/27cm.

Contoh 2. Menghitung kekuatan batang tunggal Sebuah batang tekan (tunggal) pada konstruksi kuda-kuda mempunyai ukuran penampang 8cm x 16cm. Panjang bentang L = 3m, terbuat dari kayu kelas II. Berapa besarnya gaya Pk yang dapat ditahan bila bersifat permanen dan angka keamanan n = 4. Penyelesaian: Untuk Konstruksi kuda-kuda (rangka batang) tumpuan dianggap sendisendi, jadi Lk = L = 3m. Konstruksi terlindung β = 1; beban permanen = 1 Kayu kelas II, maka σ tk = 85 kg/cm 2. σ tk = 85. β. = 85. 1. 1 = 85 kg/cm 2 Y X 16cm Ix = 1/12. b. h 3 = 1/12. 8. 16 3 = 2730,7 cm 4 Iy = 1/12. b 3. h = 1/12. 8 3. 16 = 682,6 cm 4 8cm

Batang akan melentur ke arah yang momen Inersianya kecil, dalam kasus ini yang kecil adalah Iy, jadi yang dipakai dalam perhitungan adalah Iy. I min 682,6 i min = -------- = ---------- = 2,31 cm. F br 8 x 16 L k 300 λ = ------- = ---------- = 129 i min 2,31 Menurut daftar, untuk λ = 129 -- didapat ω = 5,38 P k. ω σ tk. F br 85 (8 x 16) σ tk = --------- atau P k = ---------- = --------------- = 2022 kg. F br ω 5,38 P k 2022 P = ----- = -------- = 505,5 kg n 4

Contoh 3. Batang berpenampang ganda X 6 6 6 Y 16 Sebuah batang berpenampang ganda seperti terlihat dalam gambar samping, dipergunakan pada konstruksi kuda-kuda, menerima beban sebesar S bersifat permanen. Panjang batang = 3m. Berapa S max, bila dipakai kayu jati Penyelesaian: Konstruksi terlindung β = 1; beban permanen = 1 Kayu jati, σ tk = σ tk. β. = Konstruksi kuda-kuda, maka tumpuan dianggap sendi-sendi, jadi Lk = 300 cm. Ix = Ix ix = ----- =.. F br atau dapat langsung ix = 0,289. h Momen Inersia secara teori: It =

Momen Inersia geser (anggapan batang menjadi satu) Ig = Momen Inersia reduksi: Ir =.. iy =.. i min =. Dalam daftar untuk λ = ω =.. L k λ = --------- = i min σ tk =. Kg/cm2 Besarnya Smaks = σ tk. Fbr.

Soal Latihan: 1. Sebuah tiang pada bangunan terlindung, menahan beban P = 4 ton, terdiri beban tetap dan angin. Tumpuan bawah jepit dan atas bebas. Rencanakan penampang batang tersebut jika: - kayu yang digunakan kayu kelas 1 - penampang batang berbentuk bujur sangkar - panjang batang L = 3 m; angka keamanan n = 4 2. Batang tekan pada konstruksi kuda-kuda berukuran 8/14 cm, Panjang L = 3 m dan terbuat dari kayu jati. Besarnya gaya S = 2 ton bersifat permanen. Angka keamanan ditentukan n = 4. Apakah konstruksi tersebut cukup aman? 3. Sebuah balok kayu dengan BJ = 0,6 ujung-ujungnya ditumpu sendi. Panjang batang L = 3m. Konstruksi tidak terlindung, dan beban S bersifat permanen. Ukuran penampang seperti gambar berikut. a. Hitung tegangan tekan yang terjadi 14 b. Hitung besarnya gaya S yang terjadi 6 6 6