Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

III. METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Induktif Siswa Kelas IV SDN 6 Watuoge

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Meselesek melalui penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA.Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research ) yang dilakukan dalam 2 siklus, masing masing siklus terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Meselesek dengan jumlah siswa 16 orang yang terdiri dari 8 siswa laki laki dan 8 siswa perempuan. Pada siklus I pertemuan I dari 16 siswa yang mengikuti tes formatif, terdapat 9 siswa ( 56,25 %) yang tidak tuntas dan pertemuan II terdapat 7 siswa ( 43,75 % ) yang tidak tuntas, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen belum berhasil sehingga perlu dilakukan refleksi untuk ditindaklanjuti pada siklus II. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II guru lebih giat dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen. Hasil tes formatif siklus II pertemuan I masih terdapat 2 siswa ( 12,5% ) yang belum tuntas dan pada pertemuan II terdapat 16 siswa (100 %) berhasil tuntas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Meselesek pada mata pelajaran IPA. Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA I. PENDAHULUAN IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Hal ini sejalan dengan tuntutan dari pembelajaran IPA Sekolah Dasar, yaitu: (1) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari (2) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Namun dalam kenyataannya pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat dikatakan sebagai pembelajaran yang kurang bermutu, karena dalam pembelajaran IPA, guru guru SD kurang memberi kesempatan kepada siswa berpartisipasi aktif, 96

baik secara fisik maupun mental. Siswa kurang diberi kesempatan untuk berlatih menemukan suatu pengetahuan dan memecahkan masalah. Tuntutan penguasaan pelajaran oleh guru terhadap muridnya sering kali hanya bersifat kognitif. Berdasarkan pengalaman sebagai guru yang mengajar IPA di kelas V, peneliti merasa banyak melakukan kesalahan dalam melaksanakan pembelajaran terutama pada materi energi dan perubahannya, diantaranya: 1) Tidak merancang pembelajaran sebelum mengajar, 2) Selalu menggunakan metode ceramah, 3) Mengajar tidak menggunakan media/alat peraga yang menarik, 4) Mengarahkan siswa untuk menghafal pelajaran. Hal-hal seperti dikemukan di atas yang mungkin mengakibatkan berbagai masalah dalam proses pembelajaran IPA terjadi seperti: 1) Siswa mengantuk saat pembelajaran berlangsung, 2) Siswa mudah lupa terhadap materi yang diajarkan, 3) Siswa lebih banyak diam disuruh bertanya, 4) Hanya beberapa orang siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya, 5). Hasil evaluasi siswa kurang memuaskan. Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang dihadapi adalah Apakah melalui penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Meselesek Kec. Bulagi? adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Siswa kelas V SDN Meselesek melalui penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA. Menurut Sumaji (1998:31), IPA berupaya untuk membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya mengenai alam sekitarnya. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Sang pencipta (Depdikbud 1994: 97). Menurut menurut Roestiyah N.K (2008: 80) menyatakan bahwa metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan sutau percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta melukiskan hasil percobaannya kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan di evaluasi oleh guru. 97

Menurut Purwanto (2009:41) Hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang diterapkan. Hipotesis tindakan Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan Hipotesis penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah: penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Meselesek Kecamatan Bulagi. II. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Hal ini disesuaikan dengan karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu masalah penelitian yang harus dipecahkan berasal dari persoalan praktik pembelajaran di kelas atau berangkat dari permasalahan praktik factual. Model penelitian tindakan kelas ini merujuk pada model Kemmis & MC Taggart yang menguraikan bahwa tindakan yang digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dari aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini, akan dilaksanakan di kelas V SD Negeri Meselesek Kecamatan Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan. Subyek penelitian adalah siswa sebanyak 16 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki - laki dan siswa perempuan. Prosedur Penelitian Siklus I 1. Perencanaan Dari hasil pengamatan peneliti, tingkat penguasaan materi bagi siswa ditemukan tanggapan penguasaan masih rendah oleh karena itu peneliti mengambil kesimpulan membuat RPP ( Rencana Persiapan Pembelajaran ) dengan menggunakan metode eksperimen. 2. Pelaksanaan tindakan 98

Langkah-langkah pembelajaran : a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok b) Tiap kelompok diberi tugas yang sama Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 c) Tiap kelompok melakukan percobaan dengan bimbingan guru d) Setiap kelompok mendiskusikan tugas yang diberikan guru e) Tiap-tiap kelompok membacakan hasil diskusi di depan kelas f) Siswa merangkum hasil diskusi berdasarkan kesimpulan 3. Observasi tindakan Peneliti mengadakan pengamatan dari hasil proses tindakan pembelajaran pada lembar pengamat. 4. Tahap Evaluasi dan refleksi Setelah mengadakan evaluasi peneliti mengetahui hasil penilaian pada siklus pertama, bersama ini peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk memperjelas materi pembelajaran pada siklus kedua menggunakan metode eksperimen. Siklus II 1. Perencanaan tindakan Berdasarkan pelaksanaan siklus pertama maka guru merencanakan perbaikan dengan RPP menggunakan metode eksperimen agar siswa memiliki daya serap dan mampu meningkatkan hasil belajar IPA. 2. Pelaksanaan tindakan Langkah-langkah pembelajaran: a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok b) Tiap kelompok diberi tugas yang sama c) Tiap kelompok melakukan percobaan dengan bimbingan guru d) Setiap kelompok mendiskusikan tugas yang diberikan guru e) Tiap-tiap kelompok membacakan hasil diskusi di depan kelas f) Siswa merangkum hasil diskusi berdasarkan kesimpulan 3. Observasi tindakan Peneliti mengadakan pengamatan dari proses tindakan pembelajaran pada lembar pengamat. 4. Tahap evaluasi dan refleksi 99

a) Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 b) Bukti keberhasilan dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran terlihat pada hasil evaluasi melalui PTK dengan menggunakan metode eksperimen. Instrumen penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes, lembar pengamatan (observasi) aktivitas guru dan aktivitas siswa. Teknik pengumpulan data 1. Tes Data hasil tes dari data mentah yang diperoleh pada setiap siklus melalui alat tes, kemudian diberi skor untuk setiap item. Soal uraian yang benar diberi nilai tertentu sesuai dengan kualitas jawabannya. Setelah menilai setiap siswa kemudian menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Untuk mengolah data nilai yang telah diperoleh rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Daya serap individu Skor perolehan siswa N = x 100% Skor maksimum b. Ketuntasan Belajar Klasikal Banyaknya siswa yang tuntas KBK = x 100% Jumlah seluruh siswa 2. Lembar observasi Lembar observasi merupakan panduan observer dalam mengadakan pengamatan terhadap jalannya kegiatan penelitian, salah satunya untuk memantau kegiatan dan tingkah laku guru dan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. a. Aktivitas Guru Guru dikatakan berhasil apabila aktivitas guru mencapai minimal pada tingkat sempurna. Pengukuran aktivitas guru dalam pembelajaran ini adalah dengan 7 100

aktivitas dengan penskoran 5 tertinggi dan 1 terendah dengan 5 klasifikasi sebagai berikut: 5=Sangat Baik (SB), 4=Baik (B), 3=Cukup (C). 2=Kurang (K), 1=Kurang Baik (KB). b. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa dikatakan berhasil apabila klasifikasi minimal tinggi atau minimal 70%. Pengukuran dengan 7 aktivitas siswa. Dengan jumlah siswa 16. Skor tertinggi = 5, Skor terendah =1 dengan klasifikasi 5=Sangat baik (SB), 4=Baik (B), 3=Cukup (C), 2=Kurang (K), 1=Kurang Baik (KB). III. Hasil Siklus I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada pelaksanaan siklus I penelitian dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, dalam satu kali pertemuan 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2014 dan pelaksanaan ke II pada tanggal 8 Maret 2014 dengan materi yaitu mengidentifikasi benda benda yang dapat dan tidak dapat ditarik oleh magnet. Aktivitas guru dalam penggunaan metode eksperimen pada siklus I pertemuan I memperoleh klasifikasi kurang, pada pertemuan II dengan klasifikasi cukup. Hal ini dikarenakan ada 4 aktivitas guru yang masih kurang. Sehingga aktivitas guru yang masih rendah harus ditingkatkan kembali pada siklus II. Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I memperoleh klasifikasi kurang, terdapat hampir seluruh aktivitas yang memperoleh klasifikasi kurang,dan pertemuan II aktivitas siswa memperoleh klasifikasi cukup. Karena masih ada 2 aktivitas siswa yang memperoleh klasifikasi kurang yakni terdapat pada aktivitas 3 dan 6. Hal ini akan ditingkatkan pada siklus selanjutnya. Hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan ke I mendapatkan rata-rata 67,06 LKS dan 68,25 tes formatif yang masih dibawah KKM. pada pertemuan II mendapat skor rata-rata 69,62 LKS dan 69,92 tes formatif ketuntasan yang diharapkan. yang masih di bawah dari 101

Ketuntasan belajar siswa memperoleh hasil LKS dan tes formatif dengan hasil yang tidak tuntas, ini berarti hasil belajar siswa dalam penggunaan metode eksperimen belum mencapai hasil yang baik, hal ini harus ditingkatkan pada siklus II Hasil siklus II Pelaksanaan dan perbaikan proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dalam siklus kedua ini dilaksanakan dengan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2014 dan pelaksanaan pertemuan ke II dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2014. Aktivitas guru dalam penggunaan metode eksperimen aktivitas guru pada siklus II pertemuan I adalah Baik dan pada siklus II Pertemuan II Sangat Baik. Aktivitas siswa pada siklus II pada pertemuan I memperoleh klasifikasi baik dan pertemuan II memperoleh klasifikasi sangat baik. Hasil belajar pada siklus II pertemuan I memperoleh jumlah 80,43 dengan rata-rata 80,43 dengan klasifikasi baik, sedangkan pada pertemuan II memperoleh jumlah 1299 dengan rata-rata 81,18 dengan klasifikasi baik. Sehingga hasil pada siklus II ini hasil belajar siswa memperoleh rata-rata 90,56 dan 91,87 dengan klasifikasi sangat baik. Pembahasan Penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA sesuai dengan hasil penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Meselesek. Dari semua aktivitas yang dilaksanakan, baik aktivitas guru, aktivitas siswa maupun analisis tes hasil belajar setiap akhir siklus, tampak terjadi peningkatan dan mencapai indikator yang ditentukan. Peningkatan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Aktivitas guru Aktivitas guru pada siklus I pertemuan I dengan klasifikasi kurang dan pada siklus I pertemuan II dengan klasifikasi cukup meningkat pada siklus II pertemuan I memperoleh klasifikasi baik meningkat pada pertemuan II memperoleh klasifikasi sangat baik. 2. Aktivitas siswa 102

Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I memperoleh klasifikasi kurang pada pertemuan II dengan klasifikasi cukup meningkat pada siklus II pertemuan I memperoleh klasifikasi baik meningkat pada pertemuan II dengan klasifikasi sangat baik. 3. Tes hasil belajar siswa Hasil belajar siswa dapat dilihat melalui daya serap dan ketuntasan belajar. Daya serap yang diperoleh siswa pada siklus I pertemuan I untuk LKS yakni dengan nilai rata-rata 67,06 pertemuan II dengan nilai rata-rata 69,62. Pada pertemuan I untuk tes formatif dengan rata-rata 68,25 dan pertemuan II dengan rata-rata 69,92. Ketuntasan siswa pada siklus I pertemuan I memperoleh nilai yang tidak tuntas pada pertemuan II juga tidak tuntas terjadi peningkatan pada siklus II yaitu daya serap siswa pada pertemuan I untuk LKS memperoleh nilai rata-rata 80,43 dan pertemuan II yaitu 90,56, sedangkan pada nilai tes formatif pertemuan I memperoleh nilai ratarata 81,18 dan pertemuan II yaitu 91,87. Ketuntasan belajar siswa pada pertemuan I untuk LKS dan tes formatif dengan jumlah siswa yang tuntas 14 orang persentase ketuntasan 87,5% dengan hasil tuntas, sedangkan pada pertemuan II untuk LKS dan tes formatif semua siswa tuntas dengan presentase ketuntasan 100%. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, peningkatan tersebut dapat dilihat pada daya serap siklus I yaitu nilai rata-rata siswa meningkat dari 69,92 menjadi 91,87. Untuk siswa yang tuntas di siklus I meningkat di siklus II, yaitu dari 14 orang siswa menjadi 16 orang siswa dengan melihat tercapainya ketuntasan individu. Terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam setiap siklus yang dilakukan. Berdasarkan hasil dan pengalaman selama penelitian maka dapat disarankan bahwa guru diharapkan bisa menerapkan metode eksperimen karena banyak memberikan manfaat terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi sekolah dapat sebagai acuan dan pedoman dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA jika digunakan metode pembelajaran yaitu metode eksperimen. Bagi siswa dapat memperoleh pembelajaran IPA yang lebih menarik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. 103

DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yokyakarta: Pustaka Pelajar. Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Sumaji. 1998. Pendidikan Sains yang Humanistik. Yokyakarta: Kanisius 104