1. Sejarah PROFIL PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI

dokumen-dokumen yang mirip
STIKes Nurliana Medan (STIKNA)

Distribusi Mata Kuliah Program Studi Farmasi

KEGIATAN AKADEMIK DAN KURIKULUM FARMASI UAD. Dr. Nurkhasanah, M.Si., Apt

KURIKULUM FARMASI UNISBA

4.6 PRODI FARMASI PROFIL LULUSAN PRODI FARMASI 1. Akademisi 2. Saintis 3. Enterpreneur 4. Apoteker 5. Quality Controller

KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Dokumen Kurikulum Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas. Lampiran II

KURIKULUM JURUSAN/PROGRAM STUDI FARMASI PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Farmasi Klinik mulai muncul pada tahun 1960-an di Amerika, dengan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


D. Jumlah sks PS (minimum untuk kelulusan) : 146 sks yang tersusun sebagai berikut:

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A)

Jadwal Kuliah dan Praktikum Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana Semester I Tahun Ajaran 2012/2013 Angkatan 2012 (Jumlah mahasiswa 90 orang)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HARI SENIN (PRAKTIKUM)

Dokumen Kurikulum Program Studi : Sains dan Teknologi Farmasi Lampiran II

NO Mata Kuliah Kode K Nama Dosen Koordinator Senin R Selasa R Rabu R Kamis R Jumat R Jur. Kimia FMIPA Udayana (2SKS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGGUNAAN LCD JURUSAN FARMASI FMIPA UDAYANA SMT GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012 HARI SENIN (KULIAH)

KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Profil Lulusan Sarjana Farmasi. Kompetensi(Learning Outcomes):

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pharmaceutical care menggeser paradigma praktik kefarmasian dari drug

Jadwal Kuliah dan Praktikum Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana Semester I Tahun Ajaran 2011/2012 Angkatan 2011 (Jumlah mahasiswa 63 orang)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

KURIKULUM PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profesi adalah kelompok disiplin individu yang mematuhi standar etika dan mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN DIREKTUR TETANG TIM PENYUSUN KURIKULUM INSTITUSI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dokumen Kurikulum Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas. Lampiran III

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELUANG DAN TANTANGAN PARADIGMA LULUSAN PENDIDIKAN DIII FARMASI. Anita Agustina Styawan, M.Sc., Apt Stikes Muhammadiyah Klaten

intelligence to be advance

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Misi Fakultas Farmasi, MASTER PLAN Perumusan Visi dan Misi Visi Jangka Panjang Fakultas Farmasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Program Profesi Apoteker

STUDI SISTEM PELAYANAN PENGOBATAN PT. ASKES (PERSERO) CABANG DENPASAR BERDASARKAN ATURAN PERUNDANGAN ABSTRAK

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Forum Silahturahmi Orang tua Mahasiswa Farmasi Angkatan 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Nama Dosen Koordinator Jur. Kimia FMIPA Udayana Jur. Matematika FMIPA Udayana Jur. Fisika FMIPA Udayana. NO Mata Kuliah Kode K

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Nama Dosen Koordinator. NO Mata Kuliah Kode K. Kelas Senin R Selasa R Rabu R Kamis R Jumat R Jur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Apoteker merupakan profesi kesehatan terbesar ketiga di dunia, farmasi

DUKUNGAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN

Pedoman Penyelenggaraan Tugas Akhir dan Sidang Sarjana Program Studi Farmasi Universitas Islam Bandung

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN

Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada,

A. PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

satu sarana kesehatan yang memiliki peran penting di masyarakat adalah apotek. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2014, tenaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup pasien yang dalam praktek pelayanannya memerlukan pengetahuan,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Universitas Andalas FAKULTAS FARMASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kurikulum Program Studi S1 Gizi secara nasional dikelompokkan menjadi: A. Kurikulum Inti ( SKS)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dokumen Kurikulum Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelayanan kefarmasian oleh apoteker (Menkes, RI., 2014). tenaga teknis kefarmasian (Presiden, RI., 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode Zaman Penjajahan sampai Perang Kemerdekaaan Tonggak sejarah. asisten apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

MAKALAH FARMASI SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode zaman penjajahan sampai perang kemerdekaaan tonggak sejarah. apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

Visi, Misi dan Tujuan

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Farmasi. Lampiran II

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

1. Sejarah PROFIL PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI Farmasi Klinis merupakan praktek kefarmasian yang berorientasi kepada pasien lebih dari orientasi kepada produk. Praktek pelayanan farmasi klinik di Indonesia relatif baru berkembang pada tahun 2000-an, dimulai dengan adanya beberapa farmasis yang belajar Farmasi Klinis di berbagai institusi pendidikan di luar negeri. Istilah farmasi klinik mulai muncul pada tahun 1960-an di Amerika, yaitu suatu disiplin ilmu farmasi (Pharmacy Clinical Science) yang dikembangkan dengan menekankan fungsi farmasis dalam memberikan asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) kepada pasien. Tujuan farmasi klinis adalah untuk memaksimalkan efek terapi, meminimalkan resiko, meminimalkan biaya pengobatan, serta menghormati pilihan pasien. Meskipun demikian, perkembangan pelayanan farmasi klinis di Indonesia masih lambat. Karena konsep farmasi klinis oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit belum dapat diterima sepenuhnya, sehingga farmasis terkesan kurang menyakinkan untuk bisa memainkan peran dalam pengobatan. Salah satu penyebabnya, sebelum tahun 2001, pendidikan farmasi masih bersifat monovalen dengan muatan sains yang masih cukup besar. Padahal paradigma pendidikan farmasi klinik saat ini telah bekembang, dari drug oriented menjadi patient oriented. Hal ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali biasa disebut IIK Bali, untuk membuka Program Studi Farmasi Klinis Jenjang Strata 1 di Bali.

Kurikulum Farmasi Klinis Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali disusun berdasarkan pada standar Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI). Serta kompetensi pendukung sebagai keunggulan dan meningkatkan daya saing farmasis dalam bidang klinik dan komunitas. Kompetensi keunggulannya adalah mampu mewujudkan prinsip interprofesional cooperation practice, memanfaatkan dan mengembangkan pengobatan herbal alternatif dan komplementer penunjang pariwisata, serta audit penggunaan obat rasional demi terwujudnya patient safety dan better patient outcome. Tenaga farmasi klinis mempunyai banyak peluang kerja pada komunitas, dan di manapun terjadi peresepan ataupun penggunaan obat. Seperti: Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, Puskesmas, instansi pemerintah, TNI dan Polri, Apotik, atau sebagai enterpreneur di bidang kefarmasian. Untuk itu, tenaga farmasi harus memiliki kompetensi akademis yang dapat mendukung pelayanan kefarmasian yang berkualitas dan profesional. Capaian pembelajaran disusun dalam bentuk mata kuliah yang tersebar antara 144 160 SKS, dengan masa studi delapan semester (empat tahun), dan gelar kelulusannya adalah Sarjana Farmasi (S.Farm). 2. Visi, Misi, dan Tujuan, sasaran dan straegi pencapaian Visi Menjadi pusat pendidikan farmasi klinis yang mengunggulkan proses, profesional, berkarakter, memiliki kekhususan bidang Herbal Medicine berbasis Usadha dan berdaya saing Nasional tahun 2025 serta Global tahun 2030.

Misi a. Berperan aktif dalam menciptakan sumber daya manusia yang inovatif, produktif, akuntabel, mandiri, menghargai proses pembelajaran serta meningkatkan kualitas dan pengembangan ilmu Farmasi Klinis khususnya dalam bidang pengobatan alternatif dan komplementer baik di tingkat regional, nasional, maupun di tingkat internasional; b. Menyelenggarakan pendidikan yang memenuhi Standar Kompetensi berbasis profesionalisme dan pendidikan karakter untuk memfasilitasi peserta didik memiliki knowledge, skill dan attitude yang baik; c. Mengembangkan penelitian berfokus pada farmasi klinis dalam penanganan masalah kesehatan yang berorientasi pada pasien; d. Meningkatkan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat berbasis hasil pendidikan dan penelitian; e. Meningkatkan jejaring/pengembangan kerjasama (kemitraan) dengan Rumah Sakit, Apotik dan fasilitas pelayanan kesehatan lain Tujuan Secara umum tujuan Program Studi Farmasi Klinis adalah menghasilkan lulusan sarjana farmasi yang kreatif, inovatif dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi kefarmasian (academic knowledge) didukung oleh kemahiran berkomunikasi (communication skill), kemahiran berpikir (skill of thinking), kemahiran manajerial (management skill), berkarakter dalam hal kepedulian yang tinggi, bertanggung jawab, teliti, berorientasi pada pasien (klinik) dan kemampuan dalam problem solving serta problem preventing sehingga mempunyai daya saing tinggi dan mampu menembus pasar kerja internasional.

Secara spesifik, tujuan Program Studi Farmasi Klinis adalah: 1. Menghasilkan lulusan Sarjana farmasi yang mampu berpatisipasi dalam penggunaan obat berbasis pembuktian dan dapat berperan dalam memberikan advice terkait terapi khususnya bidang terapi komplementer berbasis farmakologi dan farmakoterapi demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik pada pasien di komunitas dan klinik/ rumah sakit; 2. Menghasilkan karya ilmiah di bidang farmasi klinik terkait dengan terapi komplementer yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat sebagai stakeholder; 3. Memajukan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan melalui pengembangan pengabdian masyarakat bidang farmasi klinik. Sasaran Program Studi 1. Sasaran : Pelaksanaan pendidikan dimungkinkan sudah dapat dilakukan secara terintegrasi (Apoteker, Dokter, Dokter Gigi, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat) bekerjasama dengan Universitas Udayana dan RSPTN Udayana tahun 2016; Strategi Pencapaian: Melakukan kerjasama dengan Universitas Udayana dan RSPTN dalam pendidikan Interprofesional Education (IPE) dan pratek lapangan. Meningkatkan kerjasama dengan RS Pemerintah dan Swasta, serta organisasi profesi kesehatan lainnya (Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)).

2. Sasaran: Pembentukan jejaring dengan institusi nasional dan internasional paling lambat tahun 2021. Strategi Pencapaian: Meningkatkan kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Institusi lain,baik nasional maupun internasional; Meningkatkan kerjasama dengan organisasi profesi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia(APTFI); Menjadi anggota Asian Association School of Pharmacy (AASP); Menjadi anggota Federation of Asian Pacific Pharmaceutical Association (FAPA); Menjadi anggota Pharmaceutical International Federation (FIP). 3. Akademik Program Sarjana Program pendidikan sarjana farmasi yang merupakan jenjang sarjana strata satu (S1) diarahkan terutama untuk memberikan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kefarmasian dan farmasi klinis, yang selanjutnya akan dikembangkan pada program pendidikan strata yang lebih tinggi. Farmasi merupakan suatu ilmu dan seni membuat obat dari bahan alam maupun sintetik yang cocok dan nyaman untuk didistribusikan serta digunakan dalam pencegahan dan pengobatan penyakit. Profesi ini memiliki pengetahuan tentang identifikasi, seleksi, preservasi, kombinasi, aksi farmakologi, analisis dan standarisasi obat dan bahan obat, serta cara distribusi, penyimpanan dan

penggunaan yang tepat dan aman. Dengan perkataan lain, mereka yang berprofesi dalam bidang farmasi adalah seorang pakar obat yang menguasai ilmu dan pengetahuan tentang obat secara mendalam dari segala aspeknya. Program Profesi Program Pendidikan Profesi Apoteker merupakan program pendidikan profesi setelah lulus Program Sarjana (S1) untuk memperoleh keahlian dengan sebutan Apoteker/Farmasis. Lulusan jurusan Farmasi mempunyai lapangan kerja, baik di sektor pemerintah maupun swasta dalam bidang pendidikan, penelitian maupun industri yang berkaitan dengan bidang ilmu kefarmasian. Program pendidikan profesi Apoteker merupakan salah satu program pendidikan setelah strata satu (S1). Apoteker sebagai tenaga kerja kesehatan dapat bekerja dalam bidang pelayanan kesehatan yang mencakup pengadaan, penyediaan, distribusi, pengawasan dan penggunaan obat antara lain di Apotek dan Rumah Sakit. Lapangan pekerjaan lulusan Farmasi dapat lebih diperluas lagi seperti dibidang kosmetik dan produk makanan. Profil Lulusan Lulusan Sarjana Farmasi Klinis Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali merupakan : 1. Sarjana farmasi yang memiliki kemampuan bidang farmaceutical care berfokus pada pasien sehingga mampu mengerjakan pekerjaan /asuhan

kefarmasian di Rumah Sakit, Klinik, apotek, puskesmas di bawah supervisi apoteker; 2. Sarjana farmasi yang memiliki kemampuan bidang farmaceutical care practice sehingga mampu mengerjakan pekerjaaan bidang kefarmasiannya secara professional dan kompeten di Rumah Sakit, apotek, klinik, BPOM, puskesmas, Industri obat, makanan, minuman dan kosmetika, dll; 3. Sarjana farmasi yang memiliki kemampuan managemen dan organisasi bidang kefarmasian; 4. Sarjana farmasi yang memiliki kemampuan bidang Farmaceutical Public Health. Capaian Pembelajaran Khusus Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian yang dapat diaplikasikan untuk menunjang bidang pelayanan kefarmasian sehingga mampu: 1. Kemampuan Bidang Kerja Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat menggunakan pendekatan berbasis bukti dalam perancangan, pembuatan/penyiapan, pendistribusian, pengelolaan dan/atau pelayanan sediaan farmasi untuk mengoptimalkan keberhasilan terapi; Mampu menelusur, menganalisis secara kritis, mengorganisasikan informasi tentang sediaan farmasi dan mengkomunikasikan secara efektif pada individu dan masyarakat; Mampu melakukan pekerjaan kefarmasian disupervisi oleh apoteker secara bertanggungjawab sesuai ketentuan perundang-undangan dan kode etik yang berlaku.

2. Penguasaan Pengetahuan /Keilmuan Menguasai teori, metode, aplikasi ilmu dan teknologi farmasi (farmasetika, kimia farmasi, farmakognosi, farmakologi), konsep dan aplikasi ilmu biomedik (biologi, anatomi manusia, mikrobiologi, fisiologi, patofisiologi, etik biomedik, biostatistik, biokimia), konsep farmakoterapi, pharmaceutical care, pharmacy practice, serta prinsip pharmaceutical calculation, farmako epidemiologi, pengobatan berbasis bukti, dan farmako ekonomi; Menguasai pengetahuan tentang manajemen farmasi, sosio-farmasi, hukum dan etik farmasi, teknik komunikasi, serta prinsip dasar keselamatan kerja. 3. Kemampuan Manajerial Mampu mengelola pekerjaan kefarmasian secara mandiri disupervisi apoteker, memimpin dan mengelola pekerjaan kelompok, serta bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok; Mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan masyarakat akademik; Mampu menganalisis secara kritis masalah kefarmasian, menyusun informasi/ide/laporan/pemikiran,dan secara efektif mengkomunikasikan nya dalam berbagai bentuk media, kepada sejawat tenaga kesehatan lain dan atau masyarakat umum; Mampu mengevaluasi diri dan mengelola pembelajaran diri sendiri dalam upaya meningkatkan kemampuan pekerjaan teknis kefarmasian.

4. Kemampuan Tambahan Institusi/Program Studi Mampu mewujudkan prinsip interprofesional cooperation practice dalam menjalankan pekerjaan teknis kefarmasian khusunya di rumah sakit, klinik dan komuntas; Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kefarmasian, khususnya farmasi klinik-komunitas serta pemanfaatan pengobatan herbal alternativ yang menunjang industri pariwisata; Mampu melaksanakan audit penggunaan obat rasional berdasarkan prisipprinsip farmasi klinik, farmakokinetik klinik, farmakoekonomi, health technological assement, guna mewujudkan patient safety dan better patient outcome; Mengedepankan proses dalam pencapaian kompetensi, memiliki budaya karakter unggul, mandiri, percaya diri, komunikatif dan memiliki kemampuan kritis dalam menelaah informasi yang diterima; Mampu bertindak secara bertanggungjawab dan profesional dalam lingkungan kerja maupun masyarakat sesuai dengan aturan perundangundangan, norma dan etika profesi; Mampu berbahasa asing (inggris), berkemampuan dalam pemanfaatan ilmu dan tekhnologi komputerisasi serta pembelajaran ICT.

Tenaga Pendidik a. Dosen Tetap (NIDN) 1. Ida Ayu Manik Partha Sutema S.Farm., M.Farm., Apt; 2. I Gede Eka Arimbawa S.Farm., M.Kes., Apt; 3. Dewi Puspita Apsari S.Farm., M.Farm., Apt; 4. I Putu Wintariani S.Farm., M.Farm., Apt; 5. Windy Daca Brata Putri S.Farm., M.Farm., Apt 6. Ni Putu Aryati Suryaningsih S.Farm., M.Farm.(kiln)., Apt 7. Ni Made Reny Kusumayanti Giri S.Farm., M.Farm., Apt; dan 8. I Made Krisna Ary Wijaya S.Farm., M.Farm., Apt b. Dosen Tetap (NIDK) 5. I.B Maharjana S.Farm., M.Farm.(kiln)., Apt; 6. Kadjeng Widjaja, M.Si., Apt; 7. Drs. I Made Wartana, M.Si., Apt c. Dosen Tidak Tetap 1. Dr.rer.nat I.M.A Gelgel Wirasuta, M.Si.,Apt 2. Ni Made Fitri Susanti S.Si.,M.Si.,Apt 4. Kurikulum Program Studi Sarjana Fakultas Farmasi mensyaratkan 144-146 SKS termasuk skripsi/tugas akhir dan dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan selambatlambatnya 12 (dua belas) semester yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi, yang terdiri dari :

Mata Kuliah Wajib IIK Bali = 18 SKS Mata Kuliah Wajib Rumpun Kesehatan = 16 SKS Mata Kuliah Wajib Program Studi = 98 SKS Mata Kuliah Wajib Pilihan = 12 SKS Keseluruhan mata kuliah tersebut tersebar dalam 8 (delapan) semester, mulai semester 5 mahasiswa dapat memilih mata kuliah pilihan sesuai dengan bidang minatnya.

Sebaran Mata Kuliah Persemester SEMESTER I Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila 2 Bahasa Indonesia 2 Pendidikan Agama 2 Bahasa Inggris 2 Ilmu-Ilmu Dasar Farmasi (Matematika, Fisika,Kimia) 4 Biologi Sel 2 Falsafah Komunikasi 2 Farmasetika Dasar 3 Jumlah 19 SEMESTER II Kimia Organik I 2 Kimia Analisis 3 Botani Farmasi 3 Anatomi Fisiologi Manusia 3 Farmasi Fisika 3 Pengantar Farmasi Sosial 2 Pengantar Farmakoterapi 2 Jumlah 18 SEMESTER III Kimia Organik II 3 Biokimia 3 Mikrobiologi dan Virologi 3 Farmakognosi 3 Patofisiologi Manusia 2 Tropical Disease 2 Patologi dan Kimia Klinik 2 Jumlah 19

SEMESTER IV Imunologi 2 Teknologi Sediaan Farmasi I 2 Analisis Farmasi 3 Fitokimia 3 Undang-Undang dan Etika Kesehatan 2 Farmakoterapi lanjut I 3 Inter Professional Education I (IPE i) 1 Sistem Informasi Obat 2 Jumlah 18 SEMESTER V Teknologi Sediaan Farmasi II 3 Farmakologi toksikologi I 3 Biofarmasetika 2 Farmakoterapi Lanjut II 6 Manajemen Farmasi 2 Inter Professional Education II (IPE II) 2 Farmakoviggilance 2 Jumlah 20 SEMESTER VI Farmakologi Toksikologi II 2 Farmakokinetika 3 Kewirausahaan 2 Farmakoterapi Lanjut III 6 Sediaan Bioteknologi Farmasi 2 Farmakokinetika-klinik 2 IPE III 2 Interaksi Obat 2 Jumlah 21

SEMESTER VII Kimia Medisinal 2 CAM 2 Fitoterapi Sediaan Obat Herbal 2 Farmasi Klinik dan Komunitas 2 Farmasi Rumah Sakit 2 Metodelogi Penelitian 2 Farmakoepidemiologi 2 Praktik Konseling dan Edukasi 1 Farmako ekonomi 2 Statistika Kesehatan 1 Farmasi Forensik 2 Jumlah 20 SEMESTER II Proposal Skripsi 2 Skripsi 4 Jumlah 6 Total SKS Wajib Mata Kuliah Pilihan Total 137 sks 8 sks 145 sks