Kertas Cara uji ketahanan sobek Metode Elmendorf

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1 Alat dan Bahan yang Digunakan. 1. Beaker Glass 2. Blender. 3. Micrometer 4. Wadah

Kertas, karton dan pulp Cara uji kadar abu pada 525 o C

Kertas dan karton - Cara uji daya serap air- Metode Cobb

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS

Kertas dan karton - Cara uji kilap Sudut 75 derajat (75 )

Kertas dan karton - Cara uji kekasaran Bagian 1: Metode Bendtsen

SNI 0123:2008. Standar Nasional Indonesia. Karton dupleks. Badan Standardisasi Nasional ICS

SNI 7273:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas koran. Badan Standardisasi Nasional ICS

Kayu gergajian Bagian 2: Pengukuran dimensi

Kayu gergajian daun jarum Bagian 2: Cara uji

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

Kayu bundar daun jarum Bagian 2: Cara uji

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

Pulp - Cara uji bilangan kappa

Mulai. Pembersihan batang pisang. Pencacahan batang pisang. Penimbangan. pemasakan serat batang pisang. Penambahan NaOH 10%

Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium seng (Bj.L AS)

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

Kayu gergajian jenis jati Cara uji

SNI Standar Nasional Indonesia

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Kayu bundar jenis jati Bagian 2: Cara uji

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Analisis kadar abu contoh batubara

CV. ARMOYO KREASI MANDIRI. KATALOG AL AT UJI KUALITAS KEMASAN Edy Sucipto / (Telp & SMS)

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

Baja lembaran lapis seng (Bj LS)

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik

Bambu lamina penggunaan umum

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)

Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah

Cara uji berat isi beton ringan struktural

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 11: Cara uji opasitas menggunakan skala Ringelmann untuk asap hitam

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Kayu lapis untuk kapal dan perahu

Cara uji kuat tarik tidak langsung batu di laboratorium

Pengemasan sidat atau belut hidup melalui sarana angkutan udara

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Cara uji abrasi beton di laboratorium

Baja lembaran lapis seng (Bj LS)

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

Papan partikel SNI Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Pusat Standardisasi dan Lingkungan Departemen Kehutanan untuk Diseminasi SNI

Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Uji mutu fisik dan fisiologis benih sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Kayu gergajian daun lebar Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong

Spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri

Tuna loin segar Bagian 2: Persyaratan bahan baku

Cara uji kuat tekan beton ringan isolasi

Cara uji daktilitas aspal

Cara uji pengukuran potensi keruntuhan tanah di laboratorium

Bibit niaga (final stock) itik Mojosari meri umur sehari

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

Tata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah

Pengemasan kepiting hidup melalui sarana angkutan udara

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia serta Amerika. Pisang merupakan salah satu buah tropik yang

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Pupuk amonium klorida

Kayu gergajian daun lebar Bagian 2: Cara uji

Semen portland pozolan

Pengemasan benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) pada sarana angkutan udara

Baja profil kanal U proses canai panas (Bj P kanal U)

Bibit induk (parent stock) itik Mojosari meri

Kayu lapis Istilah dan definisi

Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki)

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG

Cara uji sifat tahan lekang batu

Kayu gergajian jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Gaharu SNI 7631:2011. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG STANDAR BOKS ARSIP KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan

Bibit induk (parent stock) itik Alabio meri

Air dan air limbah Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (ph) dengan menggunakan alat ph meter

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

SNI Standar Nasional Indonesia. Baja tulangan beton. Badan Standardisasi Nasional


Semen portland komposit

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja

KARDUS BOX ARSIP STANDAR KARDUS ARSIP. SPESIFIKASI Bahan Kardus Arsip terbuat dari

Cara uji geser langsung batu

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

Mutu karkas dan daging ayam

Cara uji berat jenis tanah

Cara uji bliding dari beton segar

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

Cara koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar

Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Kertas Cara uji ketahanan sobek Metode Elmendorf ICS 85.060 Badan Standardisasi Nasional

Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Simbol dan singkatan... 2 5 Pengambilan contoh... 2 6 Cara uji... 2 Bibliografi... 5 i

Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) Kertas - Cara uji ketahanan sobek - Metode Elmendorf merupakan revisi dari SNI 14-0436-1989. Standar ini, perlu direvisi pada substansi untuk menyesuaikan dengan standar ISO dan TAPPI yang diacu dan adanya kemajuan teknologi pada industri kertas. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Perumus SNI 85 01, Teknologi Kertas dan telah dibahas dalam rapat konsensus lingkup Panitia Teknis pada 23 Juli 2007 di Jakarta yang dihadiri oleh wakil-wakil dari pemerintah, produsen, konsumen, tenaga ahli, Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia dan institusi terkait lainnya. SNI ini juga telah melalui konsensus nasional yaitu jajak pendapat pada tanggal 5 Mei 2008 s.d 5 Agustus 2008 dan langsung disetujui menjadi Rancangan Akhir SNI (RASNI) untuk ditetapkan menjadi SNI. ii

1 Ruang lingkup Kertas - Cara uji ketahanan sobek - Metode Elmendorf Standar ini menetapkan cara uji ketahanan sobek lembaran kertas menurut metode Elmendorf. Standar ini tidak berlaku untuk karton gelombang, tapi dapat untuk komponenkomponennya. Standar ini tidak berlaku untuk menentukan ketahanan sobek silang mesin lembaran kertas atau karton yang highly directional. 2 Acuan normatif Untuk acuan tidak bertanggal, sebaiknya digunakan dokumen normatif edisi terakhir. SNI 0402, Kertas, karton dan pulp - Kondisi ruang dan pengkondisian lembaran untuk pengujian. SNI 1764, Kertas dan karton - Cara pengambilan contoh. 3 Istilah dan definisi 3.1 ketahanan sobek gaya dalam milinewton (mn) yang diperlukan untuk menyobek kertas pada kondisi standar 3.2 indeks sobek ketahanan sobek kertas dalam milinewton dibagi dengan gramatur kertas dalam gram per meter persegi 3.3 highly directional arah sobek yang menyimpang tegak lurus ke arah garis sobek 3.4 kondisi standar kondisi ruang pengujian lembaran pulp, kertas dan karton dengan suhu 23 0 C ± 1 0 C dan RH 50 % ± 2 % CATATAN Apabila kondisi ruang seperti diatas tidak dapat atau sulit dicapai, maka diperkenankan menggunakan kondisi ruang pengujian dengan suhu 27 0 C ± 1 0 C dan RH 65 % ± 2 %. 3.5 kelembaban relatif (RH) perbandingan antara kandungan uap air dalam udara pada suhu dan tekanan tertentu dengan kandungan uap air jenuh pada suhu dan tekanan tertentu, dinyatakan dalam persen 1 dari 5

4 Simbol dan singkatan 4.1 RH adalah relative humidity (kelembaban relatif ) 5 Pengambilan contoh Contoh kertas diambil sesuai dengan SNI 1764. 6 Cara uji 6.1 Prinsip uji Setumpuk lembaran contoh uji, yang sudah mengalami penyobekan awal kemudian disobek menggunakan pendulum pada jarak tertentu. Gaya sobek yang ditimbulkan oleh pendulum bergerak dalam bidang yang tegak lurus terhadap bidang contoh uji. Usaha untuk menyobek contoh uji diindikasikan dengan hilangnya energi potensial dari pendulum. Gaya sobek rata-rata adalah usaha dibagi jarak total, diindikasikan oleh skala pendulum atau tampilan digital. Ketahanan sobek ditentukan dari rata-rata gaya sobek dan jumlah lembaran. 6.2 Peralatan 6.2.1 Alat uji ketahanan sobek metode Elmendorf dengan perlengkapan sebagai berikut. a) Alat penjepit yang terdiri dari sebuah penjepit statis dan sebuah penjepit yang dapat bergerak bersama sektor pendulum. b) Sektor pendulum dengan kapasitas 2000 mn, 4000 mn, 8000 mn, 16000 mn, 32000 mn, 64000 mn (200 gf, 400 gf, 800 gf,1600 gf, 3200 gf, 6400 gf). c) Alat penahan sektor pendulum. d) Jarum penunjuk dan skala. e) Pisau. Keterangan gambar: A Pendulum B Jarum penunjuk C Penahan pendulum (stopper) D Penahan pendulum yang dapat diatur E Kaitan pendulum F Skala G Pisau H Penjepit statis I Penjepit pada pendulum Gambar 1 - Alat uji ketahanan sobek metode Elmendorf 2 dari 5

6.2.2 Pemotong contoh uji 6.3 Persiapan contoh uji a) Simpan contoh uji pada kondisi ruang pengujian sesuai dengan SNI 0402. b) Siapkan 40 lembar contoh uji berbentuk empat persegipanjang dengan ukuran antara 50 mm ± 2 mm dan 76 mm ± 2 mm, masing-masing untuk arah mesin dan silang mesin. CATATAN Ukuran contoh uji tergantung dari disain penjepit yang digunakan. Dimensi lebar dan panjang contoh uji adalah 50 mm x 63 mm, 50 mm x 65 mm atau 63 mm x 76 mm. 6.4 Prosedur a) Pastikan alat uji sudah terkalibrasi. b) Siapkan sektor pendulum pada kedudukan awal dan jarum penunjuk pada titik nol. c) Pasang 4 lembar contoh uji pada alat penjepit dengan posisi vertikal searah lebar contoh uji. d) Lakukan penyobekan awal dengan mempergunakan pisau yang tersedia pada alat uji hingga jarak sobek yang tersisa 43,0 mm ± 0,5 mm. e) Tekan alat penahan sektor pendulum sedemikian rupa sehingga pendulum mengayun bebas. f) Tahan pendulum setelah sobekan menyeluruh dan kembalikan pada kedudukan awal tanpa mengganggu kedudukan jarum penunjuk. g) Catat angka pada skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Bila arah sobekan menyimpang tegak lurus ke arah garis sobek, hasil uji dibatalkan dan pengujian diulang. Bila yang demikian terjadi lebih dari sepertiga jumlah pengukuran maka hasil uji sobek untuk silang mesin tidak berlaku. h) Lakukan pengujian 10 kali dengan contoh uji yang sama masing-masing untuk arah mesin dan silang mesin. CATATAN Lakukan pengujian seperti prosedur di atas, hingga pembacaan berada antara 20% sampai 80% dari pembacaan skala penuh. Apabila pembacaan lebih besar dari 80% maka kapasitas sektor pendulum diganti dengan yang lebih besar, demikian juga untuk pembacaan lebih kecil dari 20% kapasitas sektor pendulum diganti dengan yang lebih kecil. 6.5 Pernyataan hasil 6.5.1 Ketahanan sobek dihitung dengan rumus sebagai berikut. X = F x p n dengan pengertian: X adalah ketahanan sobek dinyatakan dalam milinewton (mn); F adalah pembacaan skala rata-rata, dinyatakan dalam milinewton (mn); n adalah jumlah lembar contoh uji; p adalah faktor pendulum (biasanya 2, 4, 8, 16, 32, 64). 3 dari 5

6.5.2 Indek sobek dihitung dengan rumus sebagai berikut. Y = X gramatur (g/m 2 ) dengan pengertian: Y adalah indek sobek dinyatakan dalam milinewton meterpersegi per gram (mn m 2 /g), X adalah ketahanan sobek dinyatakan dalam milinewton (mn). 6.6 Laporan hasil uji Pada laporan dicatat: a) Ketahanan sobek untuk arah mesin dan silang mesin. b) Gramatur contoh uji. 4 dari 5

Bibliografi ISO 1974:1990(E), Paper Determination of tearing resistance (Elmendorf method). Technical Association for the Pulp and Paper Industry (TAPPI) 414 om - 04, Internal tearing resistance of paper (Elmendorf - type method). 5 dari 5