BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu berisi beberapa perintah yang harus dijalankan oleh semua umat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). 1. Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an.

BAB I PENDAHULUAN. dengan ibadah shalat dan haji. Tanpa bersuci orang yang berhadas tidak dapat

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis,

DAFTAR PUSTAKA. Abu Dawud, Sulaiman bin al-asy as al-sijistani H. Sunan Abu Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm. Juz III.

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB I PENDAHULUAN. juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al- Qur an yang mujmal, muthlaq, amm dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. ibadah yang setiap gerakannya mengandung do a.1 Shalat adalah kewajiban

BAB IV PEMAKNAAN DAN PENYELESAIAN HADIS TENTANG TATA CARA SUJUD DALAM SUNAN ABU DAWUD NO INDEKS 838 DAN 840

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Hadis merupakan sumber hukum Islam setelah al-qur a>n. Keduanya

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

BAB I PENDAHULUAN. Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Alquran, 1 sebagaimana

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah. Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,

STATUS ANAK ZINA DALAM SUNAN ABU DAWUD NOMOR INDEKS 2273

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD

PENDAHULUAN. menetapkan hal tersebut melalui jalan perkawinan yang sah.

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

BAB I PENDAHULUAN. mengandung sifat-sifat yang sempurna. Nama-nama Allah yang agung dan mulia

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

BAB I PENDAHULUAN. inilah yang dikatakan Agama, diputuskan oleh akal dan logika dan dibenarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Written by Andi Rahmanto Friday, 28 November :43 - Last Updated Friday, 28 November :55

BAB V PENUTUP. 1. Kualitas sanad hadis-hadis tentang shalat dhuha dalam kitab al-targi>b. a. Hadis-Hadis Anjuran melaksanakan Shalat Dhuha

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

Perihal Sujud Syahwi Yang Benar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita.

MAKNA ISRO MI ROJ DAN HIKMAH SHOLAT

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

Lesson Sheet Kelas : Mars

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

Dua Kelompok Penyebar Hadis Palsu

BAB I PENDAHULUAN. diterima Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat Jibril, sebagai petunjuk

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

HADITS PERTAMA HADITS NIAT

BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR. Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

HADITS-HADITS PENDEK

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

BAB I PENDAHULUAN. dan membacanya bernilai ibadah. Oleh karena itu, al-qur an adalah kitab suci umat

Hadis Sahih. Kamarul Azmi Jasmi

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

Hadits Menuntut Ilmu. Ringkasan Materi. A. Membaca Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu Hadits 1. Hadits 2. Hadits 3

2014 KAJIAN TENTANG PERILAKU SISWA DALAM SALAT JUMAT

MACAM-MACAM SUJUD A. MATERI POKOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

BAB I PENDAHULUAN. sebuah struktur dan terdiri dari prinsip-prinsip, sehingga membentuk suatu desain

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa agama yang suci. kehidupan, menjamin bagi manusia berkehidupan bersih lagi mulia, dan

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Surah Al- Alaq, ayat 1-5. Surah Al-Fatihah. Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4. Bismillah. Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran)

Tim Penyusun MKD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

3 Wasiat Agung Rasulullah

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus

Memburu Malam Seribu Bulan

BAB I PENDAHULUAN. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang tertulis dalam suatu mushap

KAIDAH KEMUTTASILAN SANAD HADIS (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail)

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

AGAMA ISLAM KOMPETENSI YANG DIUJIKAN INDIKATOR

Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku

ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS

BAB III BIOGRAFI AL-NASA> I> DAN DATA HADIS TENTANG BINATANG TERNAK BISA MENDENGAR SIKSA KUBUR

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

Pendidikan Agama Islam

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Mam MAKALAH ISLAM. Tuntunan Islam tentang Gerhana

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

Belajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan

SILABUS TAKHRIJUL HADIST SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR`AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT KODE MATA KULIAH : MKK THU 63209

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4)

TENTANG MA MUM MASBUQ

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

KHUSYUK dan TUMAKNINAH DALAM SHALAT

BAB IV ANALISIS HADIS TENTANG PAHA LAKI-LAKI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama sempurna yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Disamping itu berisi beberapa perintah yang harus dijalankan oleh semua umat Islam. Sesuatu yang diperintahkan oleh Islam ternyata memiliki begitu banyak hikmah, salah satunya adalah ibadah salat. Dimana salat dapat mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar. Hal ini didukung oleh dalil yang ada, seperti yang termaktub dalam al-quran Surah al- Alaqayat 19 yang berbunyi: Dan sujudlah dan dekatlah (dirimu kepada Allah) 1 Dalam Islam latihan rohani yang diperlukan manusia diberikan dalam bentuk ibadah, semua ibadah dalam Islam baik dalam bentuk salat, puasa, zakat, maupun haji bertujuan untuk membuat rohani manusia tetap ingat kepada Tuhan, keadaan senantiasa dekat dengan Tuhan dapat mempertajam rasa kesucian yang selanjutnya menjadi benteng pertahanan bagi hawa nafsu seseorang untuk melanggar nilai-nilai moral peraturan dan hukum yang berlaku. 2 Bagaimana seseorang itu akan dapat merasakan nikmatnyaibadah, jika ia selalu lalai dalam salatnya. Lalai dalam arti kata, hati dan pikirannya yang tidak pernah terfokus pada Dzat Yang Maha Pencipta. Awal salat selalu dimulai dengan niat suci karena Allah SWT semata, tapi pada prakteknya niat suci awal tersebut 2006), 125. 1 al-qur an, al- Alaq:19. 2 Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqh Dakwah, (Jakarta: Mitra Cahaya Utama, 1

2 berubah menjadi lintasan-lintasan lain dalam hati dan pikirannya. Misalkan saja ketika kita mengerjakan salat, terlintas akan permasalahan dan urusan-urusan rumah tangga, kantor, usaha, dan lintasan-lintasan lain dari bagian dunia ini. Diantara ibadah dalam Islam salatlah yang membawa manusia kepada suatu yang amat dekat kepada Tuhan bila dihayati. 3 Salat juga akan menghiasi dan memperindah seseorang dengan akhlak yang terpuji dan mental yang sehat, seperti sifat jujur, mengemban amanat, memenuhi janji, bersikap adil, dan lain sebagainya. 4 Ibadah salat yang dilakukan dengan baik, berpengaruh bagi orang yang melakukannya. Ibadah yang dilakukannya membawa ketenangan, ketentraman dan kedamaian dalam hidup manusia. Manusia yang tenang hatinya tidak akan goncang dan sedih hatinya ketika ditimpa musibah. 5 Salat, doa-doa dan permohonan ampun kepada Alah, semuanya merupakan cara-cara pengobatan batin yang akan mengembalikan ketenangan dan ketentraman jiwa orang yang melakukannya. 6 Apabila beliau sujud, beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya dan apabila bangkit, beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya. (HR. Al-Tirmidzi, Al-Nasa I, Abu Dawud). 7 13. 3 Ibid, 177. 4 Rifát Syauqi Nawawi, Salat Ilmiah dan Amalaiah, (Jakarta: Fikahati Aneska, 2001), 5 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, Cet. II, (Jakarta: Karya Mustika, 2005), 119. 6 Zakiah Daradjat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, Cet. XVI, (Jakarta: Gunung Agung, 2001), 72. 7 HR. al-tirmidzi 268, al-nasa i 1089/1154, Abu Dawud 838, melalui Syarik bin Abdillah (w.177 H), dari Ashim bin kulayb, dari Bapaknya, dari Wa il bin Hujr ra.

3 Apabila salah seorang kalian sujud, maka janganlah mendekam seperti mendekamnya onta,hendaklah meletakkan kedua tangannya lebih dahulu sebelum kedua lututnya. (HR.Abu Dawud, Al-Nasa I, Ahmad, dan al-darimi). 8 Bagi kita yang belum mengetahui kualitas dari hadis- hadis tersebut maka untuk sementara, tidak mengapa memilih salah satu dari keduanya,yang penting keduanya masih ada sandaran dalilnya. Dan yang lebih penting jangan pernah mendahulukan kepala, karena sama sekali tidak ada dalilnya. Sebelum membahas pokok permasalahan semua tahu bahwa salat bagi umat Islam memiliki arti yang sangat penting, selain karena salat itu diperintahkan langsung oleh Allah SWT kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW pada malam Isra Mi raj, juga karena salat ini merupakan ibadah yang pertama kali dihisab pada hari akhir nanti. Oleh sebab itu, maka semua ummat muslim harus senantiasa mendirikan salat dan memperhatikan tatanan atau cara-cara salat sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam tatacara salat, sering kali didapati beberapa orang melaksanakan salat secara dengan cara yang agak berbeda antara yang dilakukan yang satu dengan yang lain. Salah satu misal adalah dalam hal tatacara bersujud. Dalam hal bersujud, pada sebagian orang didapati tatacara bersujud mendahulukan kedua lututnya sebelum meletakkan kedua tangannya, dan ada juga yang meletakkan kedua tangannya terlebih dahulu sebelum meletakkan kedua lututnya. Kedua hal tersebut tentu tidak dilakukan tanpa ada dasar atau petunjuk yang bisa dijadikan pegangan, sebagaimana pada tatacara yang pertama diriwayatkan oleh al- 8 HR. Abu Dawud, 840, al-nasa I 1091, Ahmad 8732, al-darimi 1321.

4 Turmudhi, al-nasa i, dan Abu Dawud. Sementara pada tatacara sujud yang kedua diambil sebuah riwayat hadis Abu Dawud, al-nasa i, al-darimi. Hal demikian tentu sangat menarik untuk diteliti lebih jauh, tentang bagaimana sebenarnya tatacara sujud Nabi yang sebenarnya, lewat rekam jejak sahabat yang dimuat dalam riwayat-riwayat yang sampai pada saat ini. Karena itu, mengangkat salah satu riwayat Abu Dawud untuk dijadikan fokus penelitian di sini bisa menelusuri lebih jauh tentang tatacara sujud Nabi yang sebenarnya. Disini akan menganalisis kualitas kedua hadis dalam Sunan Abu Dawud nomor 838 dan nomor 840 dan bagaimana penyelesaian(titik temu) kedua hadis Sunan Abu Dawud nomor 838 dan nomor 840. Itu semua dituangkan kedalam sebuah skripsi dengan judul Hadis Tentang Tata Cara Sujud Salat Dalam Sunan Abu Dawud (kajian mukhtalifal al-h}adi>th antara hadis nomor indeks 838 dan nomor indeks 840). B. Identifikasi dan Batasan Masalah Problematika pemahaman terhadap hadis Nabi terus berlanjut dan berkembang, tidak hanya beralih dari sekitar terktual kekontekstual, tetapi juga dari yang bersifat dogmatis hingga yang kritis dan dari yang model literal hingga yang liberal. Studi tentang hadis ini dalam rangka menetapkan dan memastikan kes}ah}i>h} annya. Karena hadis itu sendiri merupakan sumber kedua setelah Alquran yang dijadikan landasan dalam beramal. Namun dalam kitab-kitab hadis masih tercampur antara s}ah}i>h} dan tidak.

5 Oleh karena itu dalam penelitianinihanya dibatasi pada satu permasalahan saja, yaitu mukhtalif al-h}adi>th terhadap hadis tata cara sujud yang seakan-akan z}ahir hadis bertentangan. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kualitas kedua hadis Imam Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840? 2. Bagaimana ke-hujjah-an kedua hadis Imam Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840? 3. Bagaimana penyelesaian (titik temu) kedua hadis Imam Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang disesuaikan dengan rumusan masalah, yaitu: 1. Untuk mengetahui kualitas kedua hadisimam Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840. 2. Untuk mengetahui ke-hujjah-an kedua hadis Imam Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840. 3. Untuk mengetahui penyelesaian (titik temu) kedua hadis Imam Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840. E. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai sumbangsih analisa upaya untuk mengetahui yang benar dalam menilai kedua hadis yang mendahulukan kedua lutut sebelum kedua tangan

6 dan hadis yang mendahulukan tangan sebelum kedua lutut dalam Sunan Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840. 2. Menemukan landasan hukum yang ada dalam teks yang telah terjadi pada umat rasul. Sehingga, kedepan dapat menjadi kepercayaan yang ril dalam menilai hadis. F. Penegasan Judul Agar terhindar dari kesalahfahaman atau memahami dalam penelitian tersebut, juga untuk mempertegas terhadap pokok bahasan penelitian yang berjudul tata cara sujud salat dalam Sunan Abu Dawud No. Indeks 838 dan 840, maka akan dijelaskan suatu yang tertera dalam judul tersebut. Sujud yaitu ketika dahi orang yang mengerjakan salat menyentuh tanah dalam kepatuhan, kerendahan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Adapun anggota badan yang digunakan dalam sujud yakni, dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua kaki. Salat yaitu merupakan suatu perbuatan yang mana perbuatan tersebut diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan.. G. Telaah Pustaka Telaah pustaka dalam sebuah penelitian dan menggambarkan hasil sebuah kajian atau penelitian terdahulu dirasa sangat perlu. Tujuannya agar tidak mengganggu nilai orisinalitas penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini telaah pustaka yang telah dilakukan menemukan beberapa karya yang membahas masalah yang serupa dengan penelitian ini, diantaranya:

7 1. Skripsi di UIN Sunan Ampel Surabaya dengan judul Makna Sujud Kepada Nabi Adam Dalam Al-Qur an yangditulis oleh Moch.Safuan, tahun 2006, jurusan tafsir-hadismemuat bahwasannya makna sujud malaikat kepada Nabi Adam as itu hanyalah sebagai simbol penghormatn saja atas lahirnya makhluk yang dimuliakan Allah yang mana dia diberikan Allah kesempurnaan yang tidak dimiliki oleh malaikat. 2. Skripsi di UIN Sunan Ampel Surabaya dengan judul Hadis Tentang Bacaan Saat Ruku dan Sujud Dalam Sunan Abu Dawud Nomor Indeks 871. Ditulis oleh Moch. Syaiful Imron, tahun 2006, jurusan tafsir-hadis, lebih menekankan kualitas dan kehujjahan hadis imam abu dawud tentang bacaan saat ruku dan sujud, yang mana kualitas hadisnya adalah s}ah}i>h} li dha>tih, sedangkan ke-hujjahan hadisnya adalah maqbu>lma mu>l bih. Bedasarkan kajian pustaka di atas bahwa penelitian ini memfokuskan tentang kontroversi tatacara sujud dalam salat. Yang mana masing-masing memiliki dalil yang saling bertentangan. Serta bagaimama cara penyelesaian (titik temu) kedua hadis tersebut. Oleh karena itu penelitian ini masih tergolong beda dengan penelitian sebelumnya. H. Metode Penelitian 1. Model penelitian Model penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan) yaitu dengan cara mencari dan meneliti Hadis dari kitab-kitab induk kemudian mengolahnya memakai kaidah keilmuan Hadis.

8 Di samping itu, penelitian ini bersifat penelitian kualitatif, yang dimaksud untuk mendapatkan data tentang kerangka ideologis dan epistemologis, asumsi-asumsi metodologis, pendekatan terhadap kajian teks Hadis dan para pe-rawi-nya, dengan menelusuri secara langsung dalam kitab Sunan Abu Dawud, juga beberapa kitab yang masih terkait, untuk menentukan penguatan posisi Hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah dalam kitab Sunan Abu Dawud nomer indek838 dan 840 2. Sumber data penelitian Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data yang mengarah pada tujuan, maka penulis menggunakan sumber data sebagai berikut: a) Data primer, yaitu sumber data yang berfungsi sebagai sumber asli, yakni dalam hal ini berupa kitab hadis yang berjudul Sunan Abu Dawud karya sulaiman bin al-as ab b) Data sekunder, yaitu data yang melengkapi atau mendukung dari data primer, yakni berupa bahan pustaka yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Data-data tersebut ialah sebagai berikut: 1) Taysi>r Mus}t}ala>h al-hadis, karya Mahmud T{ahhan. 2) Us}u>l al-hadis; Ulu>muh wa Mus}t}ala>huh, karya Muhammad Ajjaj al- Khatib. 3) Metodologi Penelitian Hadis Nabi, karya M. Syuhudi Ismail. 4) Kaedah Kesahihan Sanad Hadis; Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah, karya M. Syuhudi Ismail.

9 5) Metodologi Kritik MatnHadis, karya Shalah al-din ibn Ahmad al- Adlabi. 6) Tahdhi>b al-tahdhi>b, karya Shihab al-din Ahmad bin Ali bin Hajar al-asqalan>. 7) Tahdhi>b al-kama>l fi al-asma> al-rija>l, Jamal al-din Abi al-hajjaj Yusuf al-mizzi. 8) Al-Isha>bah fi Tamyi>z al-s}aha>bah, karya Ibnu Hajar al-asqalani>. c) Data tersier, yaitu data dari internet, karya ilmiah, diktat perkuliahan, dan data yang terkait dengan judul makalah yang penulis teliti. 3. Langkah-langkah penelitian Dalam penelitian hadis, diperoleh tahapan-tahapan sebagai berikut: 9 a) Takhri>j. Penelusuran atau pencarian hadis pada berbagai kitab sebagai sumber asli dari hadis yang bersangkutan, yang dalam sumber itu dikemukakan secara lengkap matn dan sanadhadis yang bersangkutan. b) I tiba>r. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat dengan jelas jalur sanad, nama-nama pe-ra>wi>, dan metode periwayatan yang digunakan oleh setiap ra>wi>. Untuk memudahkan kegiatan I tiba>r, dilakukan dengan pembuatan skema untuk seluruh sanadhadis yang diteliti. 9 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992). Lihat pula: Suryadi, dan M. Alfatih Suryadilaga, Metodologi Penelitian Hadis, (Yogyakarta: Teras, 2009).

10 c) Penelitian sanad Kegiatan ini merupakan telaah atas prosedur periwayatan (sanad) dari sejumlah ra>wi> yang secara runtut menyampaikan matn hingga rawi terakhir. Keabsahan sanad ini diukur dengan lima kriteria, yaitu ketersambungan sanad, ke-adil-an rawi, ke-d}abit}-an rawi, terhindar dari sha>d dan illat. d) Penelitian matan Yaitu kajian atau pengujian atas keabsahan suatu matan Hadis, periwayatan Hadis yang sahih sanad-nya tidak berarti sahih matn-nya, karena itu, s}ah}i>h}-nya matn merupakan syarat tersendiri bagi ke-sahih-an suatu Hadis. 4. Teknik analisis data a) Metode studi sanad dan matan Hadis, dengan cara mengupas secara komprehensif tentang hadis yang berkenaan dengan tatacara sujud dalam salat dalam sunan abu dawud nomor indeks 838 dan 840. Kajian yang dilakukan meliputi: 1) Penelitian kebersambungan sanad, pe-rawi harus adil, terbebas dari kecacatan, dan kekuatan Hafalan atau kredibilitan pe-rawi. 2) Penelitian dilanjutkan pada matan hadis. Meliputi analisis hadis perihal: jika matan bertentangan dengan al-qur an dan hadis lain, sesuai dengan fakta sejarah, ilmu pengetahuan, dan sesuai dengan akal sehat (rasional).

11 b) Metode deduksi, yaitu suatu dasar atau teori yang besifat umum sebagai dasar pijakan dalam menarik penelitian terhadap masalah yang bersifat khusus. 10 I. Sistematika Pembahasan Bab satu membahas tentang latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Judul, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, dan Out Line. Bab dua membahas tentang tata cara sujud dan metode takhrij hadis, dan terdiri dari beberapa bab yaitu pengertian sujud, kesahian hadis, kehujjahan hadis, pemaknaan hadis, dan takhrij hadis. Pada bab ketiga membahas tentang hadis tata cara sujud dalam salat yang terdiri dari beberapa sub babyaitubiografi Sunan Abu dawud, Kitab Sunan Abu dawud, Hadis Tentang Tata-cara Sujud, dan Kualitas Sanad dan Matn Hadis Sunan Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840 Bab empat menerangkat tentang analisis dari data yang telah dikumpulkan, mengenai pemaknaan dan penyelesaian hadis yang dugunakan untuk hadis mukhtalif al-h}adi>th tersebut. Di dalamnya meliputi bab pemaknaan hadis riwayat Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840 dalam kitab Sunan Abu Daud, Penyelesaian mukhtalif al-h}adi>th dalam Sunan Abu Daud nomor indeks 838 dan 840. Bab terakhir yaitu penutup yang berisi kesimpulan dari kajian ilmiah yang telah diselesaikan dan saran agar karya ilmiah ini dapat disempurnakan. 10 Sutrisno Hadi, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Offset, 1993), 7.