PROGRAM KEHUTANAN UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM & PENGUKURAN, PELAPORAN SERTA VERIFIKASINYA (MRV) Tindak Lanjut COP 15

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI RAN-GRK DI SEKTOR KEHUTANAN

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011

INDONESIA Percentage below / above median

Assalamu alaikum Wr. Wb.

REKALKUKASI SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA TAHUN 2003

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik

Latar belakang pembangunan HTI LOGO. Latar Belakang Pembangunan HTI. Meningkatkan produktivitas kawasan hutan yg kurang produktif

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014

Lampiran 3b. Rencana Strategis Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi

B U K U: REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN INDONESIA TAHUN 2005

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011

Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pontianak, 9 September 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Disabilitas. Website:

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

C UN MURNI Tahun

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

KEMENTERIAN PERTANIAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

Tabel V.1.1. REKAPITULASI PRODUKSI KAYU BULAT BERDASARKAN SUMBER PRODUKSI TAHUN 2004 S/D 2008

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

IV. INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU

ISU ISU STRATEGIS KEHUTANAN. Oleh : Ir. Masyhud, MM (Kepala Pusat Humas Kemhut) Pada Orientasi Jurnalistik Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

KESEHATAN ANAK. Website:

TUAN RUMAH KEJURNAS ANTAR PPLP TAHUN 2016

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008

POTENSI DAN KELEMBAGAAN HUTAN RAKYAT Oleh: Billy Hindra 1)

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

Menguji Rencana Pemenuhan Target Penurunan Emisi Indonesia 2020 dari Sektor Kehutanan dan Pemanfaatan Lahan Gambut

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

DATA INSPEKTORAT JENDERAL

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

CEDERA. Website:

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.289/VI-BPHA/2007

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

Lampiran 3d. Rencana Strategis Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012

Besarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Transkripsi:

PROGRAM KEHUTANAN UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM & PENGUKURAN, PELAPORAN SERTA VERIFIKASINYA (MRV) Tindak Lanjut COP 15

Daftar Paparan 1. Mitigasi Perubahan Iklim (M.P.I.) 2. Skenario Mitigasi Perubahan Iklim 3. MRV

Pendahuluan Statement Presiden SBY Indonesia akan mengurangi emisi sebesar 26 % dari emisi Business as Ussual tanpa bantuan Internasional (unilateral) pada tahun 2020, dan bisa mencapai 41 % dengan dukungan Internasional (multilateral) Sektor kehutanan diminta menurunkan emisinya sebesar 14 % dari target di atas (52 % dari target 26 %).

Tindak Lanjut Komitmen Presiden di Departemen Kehutanan 1 Peningkatan stok karbon melalui HKm & Hutan Desa, RHL DAS, HTI & HTR, HPH Restorasi, Hutan Rakyat Kemitraan 2 Reduksi emisi dari deforestasi melalui pemberantasan illegal logging, penanggulangan kebakaran dan perambahan hutan, pengaturan penggunaan dan pelepasan kawasan hutan 3 Reduksi emisi dari degradasi melalui penurunan Jatah Tebang & Restorasi Kawasan Konservasi, 4 Pengelolaan Hutan Lestari melalui SILIN, TPTI, Reduced Impact Logging (RIL) dan sertifikasi PHPL 5 Pengelolaan Kawasan Konservasi & Lindung 6 Skenario Mitigasi Kehutanan 7 MRV (monitoring, repporting & verfications) Dephut dalam KIB II fokus pada butir 1, 2 dan 7 tanpa mengurangi kontribusi butir 3,4,5 dan 6 yang telah dilakukan.

Tahun 1.1. HKm, Hutan Desa (Ha) 1.2. RHL DAS (Ha) 1.3. HTI & HTR (Ha) 1.4. Restorasi HPH - RE (Ha) 1.5. Hutan Rakyat Kemitraan (Ha) Jumlah (Ha) 2010 500.000 300.000 450.000 300.000 50.000 1.600.000 2011 500.000 300.000 550.000 350.000 50.000 1.750.000 2012 500.000 300.000 500.000 450.000 50.000 1.800.000 2013 500.000 350.000 600.000 650.000 50.000 2.150.000 2014 500.000 350.000 550.000 750.000 50.000 2.200.000 2015 500.000 300.000 450.000 300.000 50.000 1.600.000 2016 500.000 300.000 550.000 350.000 50.000 1.750.000 2017 500.000 300.000 500.000 450.000 50.000 1.800.000 2018 500.000 350.000 600.000 650.000 50.000 2.150.000 2019 500.000 350.000 550.000 750.000 50.000 2.200.000 2020 500.000 350.000 500.000 750.000 50.000 2.150.000 Jumlah (Ha) 5.500.000 3.550.000 5.800.000 5.750.000 550.000 21.150.000 5

1.1. 1. Sasaran HKm Tahun 2010-2014 (luas & lokasi /peta sebaran) NO 1 PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM HKm (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 9.500 8.800 8.100 26.400 2 SUMATERA UTARA - 61.000 36.000 33.800 32.500 163.300 3 SUMATERA BARAT - 25.000 15.000 13.800 13.100 66.900 4 RIAU 32.500 30.100 29.400 92.000 5 KEPULAUAN RIAU 300 300 600 6 JAMBI 16.000 14.900 14.600 45.500 7 BENGKULU 11.500 5.600 3.800 3.200 3.200 27.300 8 SUMATERA SELATAN 29.300 28.200 57.500 9 BANGKA-BELITUNG 11.300 10.400 10.100 31.800 10 LAMPUNG 29.900 14.300 8.600 8.100 8.000 68.900 11 BANTEN 12 DKI JAKARTA 13 JAWA BARAT 14 JAWA TENGAH 15 D.I. YOGYAKARTA 700 300 300 200 200 1.700

1.1.1. Sasaran HKm Tahun 2010-2014 (lanjutan...) NO PROPINSI HKm (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 16 JAWA TIMUR 17 KALIMANTAN BARAT 212.500 101.600 62.000 57.000 55.000 488.100 18 KALIMANTAN TENGAH - 89.900 54.400 50.400 48.800 243.500 19 KALIMANTAN SELATAN - 34.200 20.600 19.100 18.800 92.700 20 KALIMANTAN TIMUR 88.700 82.400 74.700 245.800 21 BALI 3.200-3.200 22 23 NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR 10.600 5.200 3.300 3.000 2.700 24.800 67.700 30.700 16.900 15.500 13.800 144.600 24 SULAWESI UTARA 9.300 4.400 2.600 2.400 2.600 21.300 25 SULAWESI TENGAH 26 GORONTALO 9.500 4.600 2.900 2.600 2.400 22.000 27 SULAWESI SELATAN 25.200 12.100 7.300 6.700 6.600 57.900 28 SULAWESI TENGGARA 10.000 4.000 4.000 4.000 10.000 32.000 29 SULAWESI BARAT 30 MALUKU

1.1.1. Sasaran HKm Tahun 2010-2014 (lanjutan...) NO PROPINSI HKm (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 31 MALUKU UTARA 9.900 32 PAPUA - 33 PAPUA BARAT - Total Seluruh Indonesia 400.000 7.100 - - 400.000 4.300 4.000 3.800 29.100-13.100 13.100 400.000 400.000 400.000 2.000.000

1.1. 2. Sasaran Hutan Desa Tahun 2010-2014 (luas & lokasi/peta sebaran) NO 1 PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Hutan Desa (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah - 3.000 2.300 9.300-4.000 2 SUMATERA UTARA - 3 SUMATERA BARAT 15.000 4 RIAU - 5 KEPULAUAN RIAU - 6 JAMBI 16.500 7 BENGKULU - 8 SUMATERA SELATAN 29.600 9 BANGKA-BELITUNG - 10 LAMPUNG - 11 BANTEN - 12 DKI JAKARTA - 13 JAWA BARAT - 14 JAWA TENGAH - 15 D.I. YOGYAKARTA - - 12.100 8.100 5.500 16.600 12.100 8.500 6.100 16.200 11.400 10.300 8.500 30.900 4.000 3.600 36.200 8.900 7.600 45.200-300 300 4.300 3.600 39.000 8.500 7.200 72.900-2.700 2.700

1.1.2. Sasaran Hutan Desa Tahun 2010-2014 (lanjutan...) NO PROPINSI 16 JAWA TIMUR - 17 KALIMANTAN BARAT - 18 KALIMANTAN TENGAH - 19 KALIMANTAN SELATAN - 20 KALIMANTAN TIMUR - 21 BALI 1.200 22 23 NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR Hutan Desa (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 21.900 24 SULAWESI UTARA 4.100 25 SULAWESI TENGAH - 26 GORONTALO 3.600 27 SULAWESI SELATAN 8.100 28 SULAWESI TENGGARA - 29 SULAWESI BARAT - 30 MALUKU - - 27.100 21.500 800 600-2.200 12.700 7.700 3.100 2.000 2.900 1.900 4.000 2.600-10.300 15.900 14.000 78.500 23.400 19.400 42.800 400 300 3.300 1.600 1.300 5.100 5.700 5.200 53.200 1.800 1.300 12.300 1.400 1.100 10.900 2.000 1.700 18.400 7.700 6.500 24.500-2.600 2.600

1.1.2. Sasaran Hutan Desa Tahun 2010-2014 (lanjutan...) NO PROPINSI Hutan Desa (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 31 MALUKU UTARA - 1.100 900 2.000 32 PAPUA - 9.900 9.900 33 PAPUA BARAT - - - Total Seluruh Indonesia 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 500.000

1.2. SASARAN RHL DAS TAHUN 2010-2014 (luas & lokasi/peta sebaran) NO 1 PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM RHL (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 8.000 8.100 8.200 9.400 9.600 43.300 2 SUMATERA UTARA 23.925 31.500 31.000 37.000 36.300 159.725 3 SUMATERA BARAT 17.700 17.200 17.700 20.700 20.600 93.900 4 RIAU 8.800 9.100 9.600 10.300 10.400 48.200 5 KEPULAUAN RIAU 300 250 350 350 400 1.650 6 JAMBI 11.500 12.000 11.300 13.400 13.900 62.100 7 BENGKULU 7.700 7.700 8.200 9.100 9.000 41.700 8 SUMATERA SELATAN 19.000 20.000 19.300 22.900 23.200 104.400 9 BANGKA-BELITUNG 2.500 2.400 2.500 2.700 2.800 12.900 10 LAMPUNG 10.200 10.200 10.200 11.900 11.900 54.400 11 BANTEN 5.200 850 850 1.000 1.000 8.900 12 DKI JAKARTA - - - 13 JAWA BARAT 9.400 2.000 2.000 2.000 2.150 17.550 14 JAWA TENGAH 7.900 1.050 950 1.500 1.250 12.650 15 D.I. YOGYAKARTA 500 75 75 125 125 900

1.2. SASARAN RHL DAS TAHUN 2010-2014 (lanjutan...) NO PROPINSI RHL(Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 16 JAWA TIMUR 5.200 5.000 5.100 6.000 5.900 27.200 17 KALIMANTAN BARAT 27.500 32.100 32.100 37.400 37.100 166.200 18 KALIMANTAN TENGAH 8.600 5.400 5.300 6.300 6.700 32.300 19 KALIMANTAN SELATAN 9.000 9.000 9.100 10.700 10.700 48.500 20 KALIMANTAN TIMUR 26.700 32.000 32.100 37.300 37.300 165.400 21 BALI 900 1.000 1.100 1.150 1.350 5.500 22 23 NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR 3.800 4.000 3.500 4.700 4.300 20.300 17.000 18.400 18.600 21.600 21.900 97.500 24 SULAWESI UTARA 2.600 2.500 2.700 3.000 3.000 13.800 25 SULAWESI TENGAH 1.000 1.100 1.100 1.200 900 5.300 26 GORONTALO 2.900 2.700 3.100 3.300 3.800 15.800 27 SULAWESI SELATAN 6.200 6.200 5.900 7.200 6.700 32.200 28 SULAWESI TENGGARA 19.000 21.400 21.200 24.700 24.600 110.900 29 SULAWESI BARAT 2.225 2.025 2.125 2.525 2.625 11.525 30 MALUKU 5.900 5.900 6.000 6.900 7.100 31.800

1.2. SASARAN RHL DAS TAHUN 2010-2014 (lanjutan...) NO PROPINSI RHL (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 31 MALUKU UTARA 2.300 2.450 2.500 2.800 2.800 12.850 32 PAPUA 22.100 22.000 22.000 25.900 25.800 117.800 33 PAPUA BARAT 4.450 4.400 4.250 4.950 4.800 22.850 Total Seluruh Indonesia 300.000 300.000 300.000 350.000 350.000 1.600.000

1.5. Sasaran Hutan Rakyat Kemitraan (luas & lokasi/peta sebaran) NO 1 PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM - Hutan Rakyat Kemitraan (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 2 SUMATERA UTARA - 3 SUMATERA BARAT 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 15.000 4 RIAU 5 KEPULAUAN RIAU 6 JAMBI 7 BENGKULU - - - - 8 SUMATERA SELATAN 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 20.000 9 BANGKA-BELITUNG 10 LAMPUNG - - 11 BANTEN 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 25.000 12 DKI JAKARTA - 13 JAWA BARAT 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 25.000 14 JAWA TENGAH 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 25.000 15 D.I. YOGYAKARTA 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 25.000

1.5. Sasaran Hutan Rakyat Kemitraan (lanjutan...) NO PROPINSI Hutan Rakyat Kemitraan (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 16 JAWA TIMUR 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 25.000 17 KALIMANTAN BARAT 4.500 4.500 4.500 4.500 4.500 22.500 18 KALIMANTAN TENGAH 4.500 4.500 4.500 4.500 4.500 22.500 19 KALIMANTAN SELATAN 4.500 4.500 4.500 4.500 4.500 22.500 20 KALIMANTAN TIMUR 4.500 4.500 4.500 4.500 4.500 22.500 21 BALI 22 23 NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR 24 SULAWESI UTARA 25 SULAWESI TENGAH 26 GORONTALO 27 SULAWESI SELATAN 28 SULAWESI TENGGARA 29 SULAWESI BARAT 30 MALUKU - - - - - - - - - -

1.5. Sasaran Hutan Rakyat Kemitraan (lanjutan...) NO PROPINSI Hutan Rakyat Kemitraan (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 31 MALUKU UTARA - 32 PAPUA - 33 PAPUA BARAT - Total Seluruh Indonesia 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 250.000

1.3. H T I & H T R Tahun 2010 2020 (luas & lokasi/peta sebaran) No. Provinsi 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah 1 Riau 50.000 50.000 45.000 45.000 50.000 40.000 45.000 40.000 50.000 40.000 50.000 505.000 2 Jambi 47.000 42.500 52.000 46.500 41.000 36.000 46.500 52.000 41.000 51.500 52.000 508.000 3 Sumatera Selatan 85.000 84.550 79.000 84.500 79.500 59.450 75.000 75.500 105.000 85.500 80.000 893.000 4 Lampung 11.500 41.000 31.500 36.550 36.500 21.450 41.600 26.500 41.600 41.400 31.600 361.200 5 Kalimantan Barat 125.000 120.000 100.000 120.000 120.000 100.000 125.000 110.000 120.000 115.000 100.000 1.255.000 6 Kalimantan Selatan 22.000 37.400 17.500 47.550 42.500 22.000 32.500 27.000 37.500 32.000 32.500 350.450 7 Kalimantan Timur 50.000 50.000 50.000 40.000 50.000 50.000 45.000 50.000 45.000 45.000 45.000 520.000 8 Nusa Tenggara Barat 10.500 10.400 10.450 20.450 15.400 15.500 20.500 20.450 15.400 20.450 10.450 169.950 9 Nusa Tenggara Timur 25.000 25.000 25.000 40.000 25.000 20.000 30.000 20.000 45.000 30.000 25.000 310.000 10 Maluku 5.000 10.000 10.000 30.000 10.000 10.000 10.000 15.000 20.000 10.000 10.000 140.000

1.3. H T I & H T R Tahun 2010 2020 (lanjutan) No. Provinsi 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah 11 Papua 40.000 50.000 50.000 60.000 50.000 45.000 50.000 35.000 50.000 50.000 35.000 515.000 12 Sumatera Utara 4.000 4.500 4.000 4.550 4.500 4.500 4.150 4.550 4.000 4.500 4.000 47.250 13 Sumatera Barat 1.500 1.000 1.250 1.500 1.250 1.500 1.500 1.500 1.300 1.500 1.400 15.200 14 Kalimantan Tengah 2.500 2.000 2.200 2.000 2.250 2.500 2.400 2.200 2.000 2.500 2.000 24.550 15 DIY 100 150 100 100 100 150 200 150 100 100 150 1.400 16 Sulawesi Selatan 5.000 5.500 6.000 6.500 6.500 6.000 5.500 5.000 6.000 5.500 5.000 62.500 17 Sulawesi Tenggara 12.000 11.000 11.000 10.500 10.000 10.000 12.000 11.500 12.000 11.000 12.000 123.000 18 Sulawesi Utara 3.000 2.500 2.000 2.500 2.000 2.500 2.500 3.000 2.500 2.000 2.000 26.500 19 Maluku Utara 1.500 2.000 2.000 2.500 2.500 2.500 2.000 1.500 2.000 2.000 1.500 22.000 Jumlah 500.600 549.500 499.000 600.700 549.000 449.050 551.350 500.850 600.400 549.950 499.600 5.850.000

1.4. Kegiatan Pengelolaan LOA IUPHHK-RE (luas & lokasi/peta sebaran) Regional/Provinsi Pengelolaan LOA oleh IUPHHK-RE Jumlah (dlm ribuan) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Sumatera 130 0 0 52 61 50 0 0 0 0 0 293 NAD 0 Sumut 0 Sumbar 80 50 130 Riau 0 Kepulauan Riau 0 Jambi 50 52 61 163 Bengkulu 0 Sumsel 0 Babel 0 Lampung 0 Kalimantan-Sulawesi 170 350 450 392 279 151 122 196 350 500 550 3.510 Kalbar 100 50 150 Kalteng 170 135 370 68 200 250 250 1443 Kalsel 105 90 80 275 Kaltim 215 91 71 128 150 250 250 1155

1.4. Kegiatan Pengelolaan LOA IUPHHK-RE (lanjutan) Regional/Provinsi Pengelolaan LOA oleh IUPHHK-RE Jumlah (dlm ribuan) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Sulut 50 51 101 Gorontalo 80 71 151 Sulteng 48 48 Sulawesi Barat 67 67 Sultra 120 120 Sulsel 0 Nusa-Maluku-Papua 0 0 0 206 410 99 228 254 320 250 200 1.967 NTB 0 NTT 0 Maluku 150 150 Maluku Utara 50 50 100 Papua Barat 99 254 120 473 Papua 206 410 228 200 200 1244 TOTAL 300 350 450 650 750 300 350 450 650 750 750 5.750

Fokus ke 2. Reduksi emisi dari deforestasi melalui pemberantasan illegal logging, penanggulangan kebakaran dan perambahan hutan, pengaturan penggunaan dan pelepasan kawasan hutan 2.1. Pemberantasan illegal logging Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah Jumlah kasus 88 75 64 54 46 39 33 28 24 20 17 488 Kubikasi 3.168 2.574 2.178 1.980 1.584 1.386 1.188 990 792 792 594 17.226 Ton CO2e 9.708 7.888 6.674 6.068 4.854 4.247 3.641 3.034 2.427 2.427 1.820 52.788

2.2. Penanggulangan Kebakaran No. TAHUN Jumlah Titik 1 2010 25.566 2 2011 20.453 3 2012 16.362 4 2013 13.090 5 2014 10.472 6 2015 8.378 7 2016 6.702 8 2017 5.662 9 2018 4.289 10 2019 3.431 11 2020 2.745 Estimasi akibat kebakaran hutan Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Kubikasi 254.174 203.339 162.671 130.137 104.110 83.288 66.630 Juta Ton CO2e 0,80 0,60 0,50 0,40 0,30 0,30 0,20

2.3. Proyeksi Pengunaan Kawasan Hutan Tahun Luas (Ha) Sebaran Emas Nikel Migas Batubara Timah Lainnya Non Tambang 2004-2009 1.197.726,67 Sumatera Sulawesi Riau, Kalimantan Bangka Belitung Komoditas Bijih besi Akibat pemekaran 2010 200.000 Utara, Tenggara, Jambi, Timur, dan mangan, antara wilayah, kemajuan Sulawesi Sulawesi Sumatera Kalimantan lain tersebar di teknologi 2011 200.000 Utara, Tengah dan Selatan, Selatan, Provinsi NTB, NTT, telekomunikasi dan 2012 200.000 Maluku Maluku Utara Maluku, Kalimantan Kalimantan Barat dan kegiatan pertahanan Utara, dan Papua Tengah, Kalimantan Selatan keamanan negara maka 2013 200.000 Papua Barat dan Jambi dan pembangunan jaringan 2014 200.000 Jawa Riau jalan, pembangunan 2015 200.000 menara transceiver (BTS) serta sarana dan 2016 200.000 prasarana untuk 2017 200.000 kegiatan pertahanan 2018 200.000 dan keamanan negara (kegiatan TNI) di 2019 200.000 dalam kawasan HP 2020 200.000 akan ikut meningkat. 3.397.726,67

2.4. Proyeksi Pelepasan Kws Hutan No. TAHUN Luas (ha) Keterangan 1 2010 420.000 2 2011 420.000 3 2012 420.000 HPK Dicadangkan : 8.90 jt ha HPK yg dilepas : 4.7 jt ha Realisasi HGU : 2.4 jt ha 4 2013 420.000 5 2014 420.000 6 2015 420.000 7 2016 420.000 8 2017 420.000 9 2018 420.000 10 2019 420.000 Jumlah 4.200.000 Pelepasan kawasan Hutan (HPK) terbatas pada kawasan yang telah mendapat Pencadangan Menteri Kehutanan

3. Reduksi emisi dari degradasi melalui Penurunan Jatah Tebang dan Rehabilitasi & Restorasi Kawasan Konservasi 3.1. Penurunan Jatah Tebang (JPT) a. JPT HPH berdasarkan Rencana Kerja Usaha (RKU) idealnya ditetapkan 17 jt m3/th, namun JPTnya hanya 9 jt m3/th, atau setara 24,5 jt ton CO2e b. JPT Perum Perhutani berdasarkan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) 1,2 jt m3/th,namun JPT hanya 800rb m3/th, atau setara 2,5 jt ton CO2e 3.2. Rehabilitasi & Restorasi Kawasan Konservasi Rencana Gerhan pada 2010 pada kawasan konservasi seluas 100.000 ha

4.1. Pelaksanaan SILIN di IUPHHK-HA Proyeksi Pelaksanaan Tahun No Provinsi 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Unit Ha Unit Ha Ha Ha Ha Unit Ha Ha Ha Ha Ha Ha Total Proyeksi Total Proyeksi 2010-2020 (Ha) s/d 2020 (Ha) 1 Riau 1 500 1 500 500 500 500 1 500 500 500 500 500 500 5.500 5.500,00 2 Sumatera Barat 1 500 1 500 500 500 500 1 500 500 500 500 500 500 5.500 5.520,20 3 Sumatera Utara 0 0 0 0 0 0 0 1 500 500 500 500 500 500 3.000 3.000,00 4 Kalimantan Barat 1 500 1 500 500 500 500 2 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 8.500 10.596,65 5 Kalimantan Tengah 9 4.000 11 5.500 5.500 5.500 5.500 17 8.500 8.500 8.500 8.500 8.500 8.500 77.000 120.323,66 6 Kalimantan Timur 10 4.500 13 6.500 6.500 6.500 6.500 17 8.500 8.500 8.500 8.500 8.500 8.500 81.500 89.187,73 7 Sulawesi Tengah 0 0 1 500 500 500 500 1 500 500 500 500 500 500 5.000 5.000,00 8 Sulawesi Tenggara 0 0 1 500 500 500 500 1 500 500 500 500 500 500 5.000 5.000,00 9 Maluku Utara 1 0 1 0 0 0 0 2 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 6.000 6.919,10 10 Maluku 0 500 0 500 500 500 500 2 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 8.500 8.500,00 11 Papua Barat 3 1.250 3 1.500 1.500 1.500 1.500 3 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 16.250 16.502,00 12 Papua 2 1.000 2 1.000 1.000 1.000 1.000 2 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 11.000 11.894,34 Jumlah 28 12.750 35 17.500 17.500 17.500 17.500 50 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 232.750 287.943,68 Luas 232.750 ha diperkirakan volume kayu pada siklus tebang 20 tahun sebesar 23.275.000 m3 kayu setara 71,3 jt Ton CO2e

4.2. Penerapan Reduce Impact Logging (RIL) pd IUPHHK-HA No. TAHUN Jumlah Unit Luas (ha) 1 2010 30 27.000 2 2011 55 49.500 3 2012 90 81.000 4 2013 115 103.500 5 2014 140 126.000 6 2015 155 139.500 7 2016 175 157.500 8 2017 195 175.500 9 2018 205 184.500 10 2019 225 202.500 11 2020 245 220.500 Luas RIL Tahunan = rata-rata luas rencana Tahunan IUPHHK-HA (seluas 900 Ha per IUPHHK-HA) Atau diperkirakan diselamatkan tingkat semai s/d tiang sebesar 60 m3 per ha x 900 ha = 54.000 m3 per tahun, setara 0,2 jt ton CO2e

4.3. Sertifikasi PHPL di IUPHHK-HA Prediksi Perolehan Sertikat PHAPL No. TAHUN Jumlah Unit Luas (ha) 1 2010 25 1.800.000 2 2011 20 1.250.000 3 2012 20 1.600.000 4 2013 20 1.400.000 5 2014 15 1.000.000 6 2015 20 1.200.000 7 2016 20 1.400.000 8 2017 20 1.300.000 9 2018 20 1.700.000 10 2019 20 1.500.000 Jumlah 200 14.150.000 Diperkirakan tegakan yg disertifikasi sebanyak 14,15 jt ha x 100 m3 per ha = 1.415.000.000 m3 setara 4,3 Giga Ton CO2e

6. SKENARIO MITIGASI KEHUTANAN (asumsi: emisi kehutanan 1,24 giga ton CO 2 e) Net emitter Net sinker -0,07 1,24 1,31 0,35 0,89 0,53 0,71 Catatan: Dengan proyeksi laju deforestasi 1,125 juta ha per tahun

6.1. Perbandingan BAU, RHL & Kegiatan M.P.I. Stock Karbon 1,6 jt Ha/ tahun 1. Business as Usual (BAU) Serapan : 0,71 Giga Ton CO 2 e net emitter dengan emisi bersih 0,53 Giga Ton CO 2 e. 2. Dengan penanaman 500.000 ha per tahun, Serapan : 0,89 Giga Ton CO 2 e. net emitter dengan emisi bersih 0,35 Giga Ton CO 2 e. 3. Dengan Program RENSTRA 2010-2020, Serapan : 1,31 Giga Ton CO 2 e net sinker dengan serapan bersih sebesar 0,07 Giga Ton CO 2 e.

Fokus ke 3. Measurable,, Reportable R & Verifiable V (MRV) DEFINISI Measurable (DAPAT DIKUANTIFIKASI KUANTIFIKASI) Apa yang diukur, bagaimana cara mengukur, periode pengukuran, unit ukuran measurable Reportable (DAPAT DILAPORKAN) Aktual, serial/ periodik dari site ke subnasional, nasional tidak ada perbedaan sesuai dengan IPCC guide line reportable Verifiable (DAPAT DIVERIFIKASI) Dapat dibuktikan oleh pihak independen sesuai dengan IPCC guide line verifiable

Unit Terkecil : Nasional 200 ha Propinsi 25 ha Kabupaten 10 ha Unit Pengelola 2 ha Periode Kegiatan Tahunan Pihak yang terlibat : - Pemerintah, Pemda, - LP&VI

Form Pelaporan Internal (contoh) 1. Lokasi : 2. Luas : 3. Penanggung Jawab : 4. Supervisor : 5. Waktu Pengukuran : 6. Data Teknis Pengukuran : No. 1 No. Petak Koordinat Lokasi BT LU/LS Luas Jarak Tanam Jumlah Tanaman Jenis Tanaman Waktu Tanam Prosentase Tumbuh 2 3 7. Peta Lokasi : 8. Hasil Penginderaan Jauh : NB : Dilakukan setiap tahun, atas pelaporan hasil kegiatan

Catatan: cakupan citra satelit Landsat 7 ETM+ seluruh Indonesia (217 scene) 35

Kondisi Pemungkin (enabling condition) RTRW seluruh provinsi segera selesai Kebijakan land tenure pada kawasan hutan Kecukupan dan kelancaran anggaran Partisipasi seluruh stakeholder (outsourcing) KPH segera terbentuk di lapangan Tata kelola pemerintahan utk mencegah spekulasi tanah Desentralisasi diperkuat

2024 © DocPlayer.info Pengaturan dan alat privasi | Ketentuan | Tanggapan